Suzanna! apa yang terlintas ketika nama ini disebut? Suzanna Martha Frederika Van Osch atau lebih di kenal dengan nama Suzanna saja, lahir di Bogor 13 Oktober 1942. Sebenarnya banyak yang sudah bahas tentang suzanna, tapi kali ini bahas dari sisi yang lain saja ya. Suzanna yang melejit lewat garapan H Usmar Ismail dalam film Asrama Dara (1958) ini lebih akrab dengan ramuan-ramuan tradisional dibanding dengan ratusan merek kosmetik luar negeri. Itu pula salah satu rahasia kecantikan Suzanna.
Perjuangan Suzanna ketika pertama hadir di film tidaklah segampang artis sekarang. Karirnya dimulai dengan adanya Lomba Mirip Bintang di Malang tempat kediaman orang tuanya kala itu. Karena "Indriati Iskak" mengundurkan diri dari film, H. Usmar Ismail meliriknya untuk membintangi film "Asrama Dara"
Pada FFI 1960 ia terpilih sebagai Pemain Harapan berkat aktingnya yang cukup mengagumkan bahkan keluar sebagai Pemain Anak-anak Terbaik pada Festival Film Asia 1960. Tahun 60an Suzanna juga sempat tiga kali main drama TVRI, ketika itu masih hitam putih dan siaran langsung.
Ketika masih membina rumah tangga bersama aktor Dicky Soeprapto mendirikan perusahaan Tri Murni FIlm dan menghasilkan film "Segenggam Tanah Perbatasan" (1965) dimana Suzanna menjadi pemeran utamanya di dampingi Dicky Soeprapto sebagai pemeran Utama pria.Setahun kemudian mendirikan PT. Tidar Jaya Film, namun kegiatan perusahaan tidak begitu banyak , Sempat memproduksi film Suzie (1966). Setelah menyelesaikan Film Napsu Gila (1974) Suzanna berpisah dengan Dicky Soeprapto. Tentu Saja kegiatan dengan PT. Tidar Jaya Film terhenti.
Suzanna sempat menghilang dari peredaran film karena meninggalnya Ary Soeprapto (Anak tertua) akibat pembunuhan. Setahun kemudian 1978 ia bangkit lagi dan bermain dalam film "Pulau Cinta" beradu akting dengan Robby Sugara.
Kemudian tawaran-demi tawaran pun diterima. Pada Tahun 1981 Suzanna bermain dalam film Ratu Ilmu Hitam dan Sundel Bolong. Dari sinilah mulai bermain dalam film-film horor seperti Nyi Blorong, Telaga Angker, Malam Satu Suro, dan lain lain. Hingga akhirnya nama Suzanna lebih di kenal sebagai Ratu Horor film Indonesia. Sebelum di kenal sebagai ratu horor pada tahun 70an Suzanna pernah di juluki sebagai artis bom seks setelah ia bermain dalam film Bernafas dalam Lumpur karya sutradara Turino Djunaidy. Karena jaman dulu ciuman dan kelihatan paha sudah di bilang "berani"
Banyak sekali film-film Suzanna kalau di perbandingkan film dramanya lebih banyak dibanding dengan film horornya. Namun demikian nama Suzanna tetaplah di catat sebagai "Ratu Horor Indonesia.
Suzanna meninggal pada 15 Oktober 2008 dalam usia 66 tahun.