Sunday, September 10, 2023

FILM JADUL : GUNDALA PUTRA PETIR

 


JUDUL FILM        :GUNDALA PUTRA PETIR

PRODUKSI           : PT CANCER MAS   FILM

CERITA                  : HASMI

PRODUSER          : TANTO TANUDJAYA, PURBONEGORO T, RACHMAT BUDIMAN

TAHUN PROD    : 1982

JENIS                     : FILM DRAMA LAGA

PEMAIN               : TEDDY PURBA, ANNA TAIRAS, AUGUST MELAZT, FARIDA PASHA, HIM DAMSIK,

SINOPSIS :

Sancoko (Teddy Purba) merupakan  peneliti di sebuah laboratorium. Kesibukannya menyebabkan ia sering lupa waktu, sampai ketika Minarti (Anna Tairas) pacarnya ulang tahun pun ia sampai lupa, hingga akhirnya Minarti memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Sancoko. Minarti menemui Sancoko ke laboratorium dan memutuskannya. Selepas dari Laboratorium, hari sudah larut malam. Sancoko pun pulang dengan berjalan kaki. Namun ditengah perjalanan ia terkena petir, hingga tidak sadarkan diri. Sancoko dibawa kesuatu tempat untuk diisi tentang kebenaran, oleh dewa petir yang mengangkatnya menjadi anaknya. Sancoko di beri nama dengan Gundala, Putra Petir. Gundala akan memiliki insting kebenaran dan menolak kejahatan. Sejak saat itulah, Sancoko di juluki Gundala putra petir.

Gundala dapat mengeluarkan petir dari tangannya, dan bisa berlari secepat kilat. Akhirnya Gundala pun menjadi penegak keadilan, ketika seorang anak di sandera oleh perampok, hingga akhirnya Gundala mampu melumpuhkannya.

Di dalam pekerjaannya, Sancoko memiliki seorang penasehat atau dosennya  bernama Profesor Saelan (Ami Priyono) dan rekan kerjanya Insinyur Agus Pribadi (August Melaz). Namun Profesor tidak begitu mempercayai Ir. Agus,  dan lebih mempercayai Sancoko. Hal ini membuat iri hati Ir Agus secara diam-diam.  Apalagi Sancoko mampu menemukan serum anti morphin, yang menjadi momok bagi para pengedar obat-obatan terlarang.  Hal ini membuat gerah Gasul (WD Mochtar) seorang pimpinan sindikat Narkotika. Gasul rupanya memiliki kerjasama dengan Ir. Agus untuk mengetahui serum anti morphin buatan ir. Sancoko, sehingga mereka bekerjasama untuk menghancurkannya. Untuk mengorek keterangan mengenai serum anti morphin yang dapat merugikan sindikat Narkotika, maka Gasul menyuruh Mira  (Farida Pasha) dan anak buahnya untuk menculik Ir. Sancoko.  Namun sebelumnya, komplotan sindikat Narkotika melakukan perampokan disebuah bank.  Pada saat yang bersamaan, Gundala pun datang dan menolong untuk mengambil uang yang telah dirampok, kemudian menyerahkannya melalui anak-anak yang sedang bermain disekitar bank.

Usaha Mira berhasil. Ia dapat menculik sancoko dan menangkapnya. Namun sayang, usaha untuk mengorek keterangan mengenai obat anti morphin tidak dapat di korek dari Sancoko, sehingga mereka melanjutkan rencana selanjutnya yaitu dengan menculik Profesor Saelan.  Namun ketika Mira dan anak buahnya dengan di bantu Ir. Agus menculik Profesor Saelan, Sancoko alias Gundala mampu keluar dari tahanan Mira setelah menggunakan kalung petirnya.  Gundala pun berhasil menggagalkan usaha penculikan Prof. Saelan, dan mengantarkannya ke kantor polisi untuk minta perlindungan atas Prof. Saelan.

Selepas memberikan pertolongan pada Profesor Saelan, Sancoko kembali ke tahanan Mira seolah-olah tidak ada apa-apa. Pembicaraan hangat pun terjadi mengenai Gundala Putra Petir. Sancoko juga kecewa atas Agus yang telah tega mengkhianati. Kemudian Sancoko yang telah kembali ke tahanan Mira, di hadapkan pada Bos Gasul untuk diajak kerjasama.  Namun Sancoko menolak untuk diajak kerjasama dengan Gasul dan Agus. Akhirnya Ir. Agus mempunyai rencana untuk menculik Minarti pacar Sancoko. Dengan dalih Sancoko akan bunuh diri, Agus menemui Minarti untuk menculiknya . Minarti tidak memiliki kecurigaan apapun.  Dan ia menuruti ajakan Agus untuk menemui Sancoko. Sementara itu, Profesor Saelan juga akhirnya di culik oleh Sindikat Narkotika pimpinan Gasul. 

Profesor Saelan dan Sancoko diajak kerjasama untuk membuat narkotika sintetis, namun sayang sekali Profesor dan Sancoko menolak ajakan Gasul.  Untuk mengancam Sancoko, Gasul menghadapkannya pada Minarti yang juga telah di culiknya.  Minarti di ikat dengan di kelilingi oleh ular-ular yang siap menggigitnya hingga mati. Namun demikian, akhirnya Gundala mampu melumpuhkan Sindikat narkotika dan menolong Profesor Saelan dan Minarti dengan selamat, sementara itu Insinyur Agus yang telah berkhianat akhirnya harus menemui ajal dari tangan Gundala setelah di cemplungin kedalam larutan kimia.

No comments:

Post a Comment