Sebenarnya bukan ikut-ikutan masuk ke ranah politik, atau apalah, tapi lama-lama gatal juga untuk tidak sekedar mengeluarkan unek-unek. Sudah beberapa bulan ini wajah pemberitaan baik media cetak, radio maupun televisi menayangkan tentang tertangkapnya kasus korupsi oleh KPK. Suatu gebrakan yang bagus dan berani yang dilakukan oleh KPK ditengah maraknya korupsi yang kian subur di negeri ini. Korupsi memang sudah mengakar di setiap lini. Dari level terendah sampai level tertinggi ditengarai koruptor masih merajalela.
Tertangkapnya Ayin alias artalyta yang menyuap jaksa urip. Wah ini sih bukan lagu baru, ini sudah lagu lama dimana perdagangan kasus sebenarnya sudah ada hanya tidak ada lembaga yang berani mengungkap dan saling tutup menutupi. Juga kasus Al Amin Nasution anggota DPR asal Fraksi PPP yang tertangkap di Ritz Carlton Hotel bersama Sekda Bintan Azirwan.
Sebenarnya bukan ingin mengomentari apalagi menganalisa satu persatu kasus yang mereka alami, akan tetapi aku ini gatal sekali untuk ikut mengomentari mereka pasca tertangkap.
Coba Lihat Al Amin Nasution, setelah tertangkap tidak ada sedikitpun rona muka atau perasaan bersalah telah melakukan korupsi, akan tetapi merasa masih benar dan bisa kita lihat pula di televisi-televisi yang menyiarkan berita, betapa Al Amin Nasution itu bak selebritis, cengangas cengenges seolah-olah tidak bersalah. Tidak pernah terlihat raut penyesalan apalagi sampai berujung meminta maaf ke publik. Sungguh ironis, politikus muda usia melakukan korupsi suap akan tetapi merasa tidak bersalah. Seolah-olah ialah selebritis dengan senyum yang selalu merekah ketika diwawancara. Inikah wajah koruptor kita.
Sementara itu Artalyta alias ayin malah sempat waktu sidah membagi-bagikan makanan bagi pengunjung.... duh apa-apaan ini. Uang dari mana itu.
Lain Al Amin lain pula Jaksa Urip. Meski di awal Jaksa Urip Tri Gunawan selalu merasa bersalah akan tetapi akhir-akhir ini jaksa Urip merasa hidupnya hancur, keluarganya hancur. Meski awalnya merasa fine-fine aja dan tetap lah menyebalkan bagi kita, akan tetapi setidaknya ia memiliki sedikit hati lah dengan sedikit penyesalan dari raut muka yang telah ada. Meski tidak ada empati bagi Jaksa urip, akan tetapi sedikitnya kita merasa bahwa oo ini lho.. si Urip koruptor yang menerima suap, akhirnya menyesal juga meski ketika terima uang pastinya senyum-senyum gembira, dan entah sudah berapa duit yang dia kantongi meski ia dipenjara tetap kok keluarganya bisa hidup.
Sebenarnya kasus korupsi ini banyak sekali hanya saja yang paling membuat enek ya cuma al amin nasution yang bak selebritis cengangas cengenges di depan kamera seolah-olah ia benar. Praduga tak bersalah? Ehm........ kayaknya basi deh...... rakyat juga yang jadi korban.......