Aku......
lelaki terbaring damai
senyum lembut tersungging hadirkan wajahnya
desah nafas
lelaki dengan penuh angan
menerawang langit-langit kamar
terdampar di ranjang keemasan
Aku......
lelaki tersenyum kecut
desah masyuk dan aroma berahi
tercium dari aku
lelaki dengan penuh rindu
aku....
diriku....
lelaki menahan rindu
dalam angan-angan yang tak pasti
aku...
lelaki perindu
aku...
anganku...
kerinduanku
tak terbalas rindu...
aku merindukanmu..................
Tuesday, April 18, 2006
Wednesday, April 12, 2006
MEMORY
malam baru beranjak, hari belom lepas setengah
mata ini susah untuk terpejam
ada perasaan yang susah untuk aku tuangkan
sekalipun………
itu hanya lewat tetes-tetes tinta hitam
_____dan
dalam selembar kertas usang yang mengharap sentuhanku
kubuka……
lembar-lembar terakhir
saat-saat indah
kala itu…..
………suatu masa yang tak mungkin terulang
walau hanya sekejap
…….entahlah…….
kadang
masa-masa indah itu begitu mengusik
membawaku
keangan tak tentu arah
lalu…..
ketika kembali
kutelusuri jalan-jalan penuh memory
rasa itu hilang
ditelan jaman
yang tak pernah ramah menyapa
…….apalagi…….
hanya bertandang …….
mengungkap makna
…….sudahlah
smua t’lah berlalu
hanya kenangan yang meng-angan
tersisa…..
tanpa satu jawaban
kadang…
terlalu berat untuk melupakan
masa-masa indah
bersama diriku, temanku dan keluargaku
yang kala itu bersamaku
ah….
semua masa lalu
hanya memory!
oh, memory!
haruskah diriku kembali kemasa itu!
memory
------------rumput kering 2005
mata ini susah untuk terpejam
ada perasaan yang susah untuk aku tuangkan
sekalipun………
itu hanya lewat tetes-tetes tinta hitam
_____dan
dalam selembar kertas usang yang mengharap sentuhanku
kubuka……
lembar-lembar terakhir
saat-saat indah
kala itu…..
………suatu masa yang tak mungkin terulang
walau hanya sekejap
…….entahlah…….
kadang
masa-masa indah itu begitu mengusik
membawaku
keangan tak tentu arah
lalu…..
ketika kembali
kutelusuri jalan-jalan penuh memory
rasa itu hilang
ditelan jaman
yang tak pernah ramah menyapa
…….apalagi…….
hanya bertandang …….
mengungkap makna
…….sudahlah
smua t’lah berlalu
hanya kenangan yang meng-angan
tersisa…..
tanpa satu jawaban
kadang…
terlalu berat untuk melupakan
masa-masa indah
bersama diriku, temanku dan keluargaku
yang kala itu bersamaku
ah….
semua masa lalu
hanya memory!
oh, memory!
haruskah diriku kembali kemasa itu!
memory
------------rumput kering 2005
Tuesday, April 11, 2006
bertemu matahari
Sebelum terlelap
Kutorehkan asa pada suatu ketika
Esok masih ada
Untuk merajut kembali benang kusut
Dan menjahit kembali kain rombeng
Dari dosa dalam sujudku
Esok kan menanti
Untuk bertemu matahari
Kutorehkan asa pada suatu ketika
Esok masih ada
Untuk merajut kembali benang kusut
Dan menjahit kembali kain rombeng
Dari dosa dalam sujudku
Esok kan menanti
Untuk bertemu matahari
tahajud
Dalam redup cahaya remang
bersihkan diri menahan kantuk
atap langit udara beku
kabut tipis menahan rindu
dingin menusuk lembut wajahku
aku beku dalam nanar tatapanku
Bersimpuh besujud dihadapan-Mu
takjub akan kebesaran-Mu
Ingat jalang nafsu angkaraku
------------rumput kering 02
bersihkan diri menahan kantuk
atap langit udara beku
kabut tipis menahan rindu
dingin menusuk lembut wajahku
aku beku dalam nanar tatapanku
Bersimpuh besujud dihadapan-Mu
takjub akan kebesaran-Mu
Ingat jalang nafsu angkaraku
------------rumput kering 02
Friday, April 7, 2006
JANGAN PERNAH BERHARAP!!
Pepatah mengatakan "Orang yang tidak mengharapkan sesuatu dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan", lantas bagaimana jika kita diberi harapan, harapan dan harapan terus? salahkah kita untuk berharap? tidak! itu jawabannya. Akan tetapi harapan-harapan yang palsu akan sangat menyakitkan. Kadang kita terlena oleh janji-janji palsu, yang membuahkan harapan, dan pada akhirnya kita akan kecewa bahkan kekecewaan itu akan bertumpuk-tumpuk, overlapping.
Kadang kita merasa dipermainkan oleh orang yang memberikan janji-janji palsunya, meski kadang kita sudah mengingatkannya berkali-kali. wajar jika kita marah, wajar jika kita kecewa dan sangat wajar jika akhirnya kita mati rasa. Mungkin kita berujar, gak usah memberikan janji, atau mungkin kita juga bisa bilang gak usah berkata lagi, tapi apakah hati kita bisa dibohongi? enggak!
Kadang orang dengan seenaknya memberikan kita janji-janji surga yang pada akhirnya kita terlena, dan terus berharap? lantas sampai kapan harapan itu terwujud?
Well kita bisa ingatkan dia, bahkan berkali-kali bisa kita ingatkan dia, tapi.. apa kita tidak merasa bahwa diri kita telah menjadi orang yang sangat nista? kita seolah mengemis, sesuatu yang bukan hak kita? (bukan hak? ). Ya memang bukan hak kita, karena itu adalah janji manis yang sangat palsu. Kita bisa menuntut, tapi kita bisa apa? kadang mereka lebih berkuasa, sehingga dengan mudah mereka mempermainkan kita, mengombang ambingkan perasaan kita. Bahkan lebih keji lagi jika orang itu adalah orang terdekat kita.
Ok kita lupakan masalah janji palsu dan harapan-harapan semu, sekarang tatap ke depan dan lupakan semua, dan satu hal yang perlu kita ingat adalah "Jangan pernah berharap", meski ada janji surga disana, biarkan semua berlalu, biarkan berjalan apa adanya.
-----------sirumput malang 2006 yang sering dikecewakan
Kadang kita merasa dipermainkan oleh orang yang memberikan janji-janji palsunya, meski kadang kita sudah mengingatkannya berkali-kali. wajar jika kita marah, wajar jika kita kecewa dan sangat wajar jika akhirnya kita mati rasa. Mungkin kita berujar, gak usah memberikan janji, atau mungkin kita juga bisa bilang gak usah berkata lagi, tapi apakah hati kita bisa dibohongi? enggak!
Kadang orang dengan seenaknya memberikan kita janji-janji surga yang pada akhirnya kita terlena, dan terus berharap? lantas sampai kapan harapan itu terwujud?
Well kita bisa ingatkan dia, bahkan berkali-kali bisa kita ingatkan dia, tapi.. apa kita tidak merasa bahwa diri kita telah menjadi orang yang sangat nista? kita seolah mengemis, sesuatu yang bukan hak kita? (bukan hak? ). Ya memang bukan hak kita, karena itu adalah janji manis yang sangat palsu. Kita bisa menuntut, tapi kita bisa apa? kadang mereka lebih berkuasa, sehingga dengan mudah mereka mempermainkan kita, mengombang ambingkan perasaan kita. Bahkan lebih keji lagi jika orang itu adalah orang terdekat kita.
Ok kita lupakan masalah janji palsu dan harapan-harapan semu, sekarang tatap ke depan dan lupakan semua, dan satu hal yang perlu kita ingat adalah "Jangan pernah berharap", meski ada janji surga disana, biarkan semua berlalu, biarkan berjalan apa adanya.
-----------sirumput malang 2006 yang sering dikecewakan
Thursday, April 6, 2006
PUISI UNTUK SAHABATKU AM
pagi ini hari begitu cerah. ketika semalem kuterbangun, mungkin bukan terbangun tapi dibangunkan oleh teman saya irfan untuk solat tahajud, yah ada kesejukan malam itu. aku terbangun dan berdoa..
pagi yang cerah ini ingin kumulai hari dengan penuh makna. aku ingin berguna bagi siapapun. tapi pagi ini juga aku mengingat temanku, seseorang yang baik hati, gadis yang pintar dan bersahaja. Ia berinisial AM. yah, justru aku tau inisial ini setelah dia mengirimkanku kado terakhir dan sangat terakhir, karena sejak saat itu kami tidak ada kontak sama sekali, ia menjauh dariku dan seolah tak mau meninggalkan jejaknya. ketika aku tanya kabar, telp, tiada juga jawaban.
AM, kau pribadi yang baik, ingatkah tatkala dulu kamu miscall malam2 untuk membangunkanku solat tahajud, ingatkah kala kita janjian ke pengajian, aku rindu saat2 seperti itu, dan akupun tau kenapa engkau menjauhiku, mungkin itu yang terbaik, tapi tidakkah silahturahmi itu penting?? dimana dirimu sekarang?
AM, aku ingin menuliskan puisi ini disini, yah puisi yang dulu pernah kamu baca, itu memang tentang kamu, dan kenapa pula kamu menyebutnya dengan blue, biru...
KAU DENGAN JILBABMU
Biru
ada senyum tersungging disana
terhempas lalu hilang entah kemana
dibalik biru jilbabmu
tersimpan keindahan kalbu
sosok pribadi lembut dan lugu
biru
kau anggun dimataku
penyejuk hati nan beku
jilbab biru itu
tak pudar dan tak hilang
kau tetap lembut dan lugu
biru
hanya biru itu
dan biru itu pula yang mengingatkanku
pada engkau yang entah dimana
---------------sirumput kering 2003
pagi yang cerah ini ingin kumulai hari dengan penuh makna. aku ingin berguna bagi siapapun. tapi pagi ini juga aku mengingat temanku, seseorang yang baik hati, gadis yang pintar dan bersahaja. Ia berinisial AM. yah, justru aku tau inisial ini setelah dia mengirimkanku kado terakhir dan sangat terakhir, karena sejak saat itu kami tidak ada kontak sama sekali, ia menjauh dariku dan seolah tak mau meninggalkan jejaknya. ketika aku tanya kabar, telp, tiada juga jawaban.
AM, kau pribadi yang baik, ingatkah tatkala dulu kamu miscall malam2 untuk membangunkanku solat tahajud, ingatkah kala kita janjian ke pengajian, aku rindu saat2 seperti itu, dan akupun tau kenapa engkau menjauhiku, mungkin itu yang terbaik, tapi tidakkah silahturahmi itu penting?? dimana dirimu sekarang?
AM, aku ingin menuliskan puisi ini disini, yah puisi yang dulu pernah kamu baca, itu memang tentang kamu, dan kenapa pula kamu menyebutnya dengan blue, biru...
KAU DENGAN JILBABMU
Biru
ada senyum tersungging disana
terhempas lalu hilang entah kemana
dibalik biru jilbabmu
tersimpan keindahan kalbu
sosok pribadi lembut dan lugu
biru
kau anggun dimataku
penyejuk hati nan beku
jilbab biru itu
tak pudar dan tak hilang
kau tetap lembut dan lugu
biru
hanya biru itu
dan biru itu pula yang mengingatkanku
pada engkau yang entah dimana
---------------sirumput kering 2003
Wednesday, April 5, 2006
KABUT DI PUNCAK SORE
Dibawah kubah
Suatu sudut masjid At ta’awun
Kabut berarak menyelimuti
Hamparan hijau perkebunan the
Menutup jarak pandang pada cakrawala senja
Putih kabut dimana-mana
Udara dingin menyapa manja
Pada temaram kabut putih
Dan angin senja mengepakkan sayapnya
Meliukkan kembali udara dingin
Angin menggigil pada pucuk daun the
Yang samar bergoyang
Lalu hilang ditelan putih
Kelip lampu bagai kungan-kunang
Dan bunyi klakson tak mampu pecahkan keheningan sore ini
Satu persatu tubuh menggigil merapatkan diri
Berjejer satu satu pada tukang sekoteng
Penghangat suasana sore
Lalu kembali merapatkan jaket
Melawan dingin
Kabut putihpun tlah menyelimuti
Kabut
Bersalju lalu suci meredam dingin
Kabut putih di puncak sore yang belum pula usai
Dingin…
Kabut putih menyelimuti hijau
Laksana hamparan salju
Kabut…
Suatu sore di puncak ….
-----------sirumput kering 20 oct 2004
Suatu sudut masjid At ta’awun
Kabut berarak menyelimuti
Hamparan hijau perkebunan the
Menutup jarak pandang pada cakrawala senja
Putih kabut dimana-mana
Udara dingin menyapa manja
Pada temaram kabut putih
Dan angin senja mengepakkan sayapnya
Meliukkan kembali udara dingin
Angin menggigil pada pucuk daun the
Yang samar bergoyang
Lalu hilang ditelan putih
Kelip lampu bagai kungan-kunang
Dan bunyi klakson tak mampu pecahkan keheningan sore ini
Satu persatu tubuh menggigil merapatkan diri
Berjejer satu satu pada tukang sekoteng
Penghangat suasana sore
Lalu kembali merapatkan jaket
Melawan dingin
Kabut putihpun tlah menyelimuti
Kabut
Bersalju lalu suci meredam dingin
Kabut putih di puncak sore yang belum pula usai
Dingin…
Kabut putih menyelimuti hijau
Laksana hamparan salju
Kabut…
Suatu sore di puncak ….
-----------sirumput kering 20 oct 2004
PERJALANAN
Lelaki di bayang waktu
Sedetik semenit lalu satu jam
Hari telah berlalu
Kuhitung dan ku eja satu-satu
Baris-baris terakhir ku
_____________Diriku berjalan diantara siluet gelap
Kemarin mentari masih menemani
Hari ini dia ada disisi
Esok
Atau lusa
Entahlah….
Perjalanan ini tak kan pernah usai
Abstrak kuraba dan kulalui
Aku lelah dalam penantian
Menyusuri jejak langkah tak terjawab
Aku sendirian
Sedetik semenit lalu satu jam
Hari telah berlalu
Kuhitung dan ku eja satu-satu
Baris-baris terakhir ku
_____________Diriku berjalan diantara siluet gelap
Kemarin mentari masih menemani
Hari ini dia ada disisi
Esok
Atau lusa
Entahlah….
Perjalanan ini tak kan pernah usai
Abstrak kuraba dan kulalui
Aku lelah dalam penantian
Menyusuri jejak langkah tak terjawab
Aku sendirian
----------------sirumput kering 2005
TUHAN
Engkau bangunkan aku kala terlelap
Dan waktu kembali bergulir tinggalkan hari-hari hampa
Lalu kembali kutoreh asa
Dukaku hanya milikNya
Ketawa dan euforiaku kujadikan milikku
Aku lupa akanNya
Tuhan
Adakah sujud syukurku
Kala sang surya tetap menyinari dan ketika kelam menyelimuti dimensi waktuMu
Engkau tetap setia padaku
Tuhan
Sebelum terlelap
Dan tubuh telanjangku tak mampu memohon ampunanMu
Dalam mimpi-mimpi kadang Engkau hanya jadi pelengkapku
Tuhan!! Ampuni aku
----------------------sirumput kering 2003
Dan waktu kembali bergulir tinggalkan hari-hari hampa
Lalu kembali kutoreh asa
Dukaku hanya milikNya
Ketawa dan euforiaku kujadikan milikku
Aku lupa akanNya
Tuhan
Adakah sujud syukurku
Kala sang surya tetap menyinari dan ketika kelam menyelimuti dimensi waktuMu
Engkau tetap setia padaku
Tuhan
Sebelum terlelap
Dan tubuh telanjangku tak mampu memohon ampunanMu
Dalam mimpi-mimpi kadang Engkau hanya jadi pelengkapku
Tuhan!! Ampuni aku
----------------------sirumput kering 2003
KABAR
Dibayang rembulan
Kuberjalan menyusuri lorong berdebu
Kukabarkan aku
__________ketika
kutatap sendu wajah rembulan
separuh ia menyapa
dalam redup hati dan jiwa
_____kutatap ia
kala helaan nafas menderu
menahan aroma cemburu
kutatap sedih lalu muka terbuang
rembulan kelam
menitik hujan setetes
disapu tangan penuh debu
diseberang suara seorang
memanja menyebut nama
ia tak sendirian
ditemani wajah tak terbayang
_______kabar
pudar dan memuai
ditelan panas kerontang bumi
yang membasah selama ini
dan setia menemani
kemana dia pergi
______kabar
diseberang suatu perlintasan negara
dia tak sendirian
aku kesepian
----------------sirumput kering 2005
Kuberjalan menyusuri lorong berdebu
Kukabarkan aku
__________ketika
kutatap sendu wajah rembulan
separuh ia menyapa
dalam redup hati dan jiwa
_____kutatap ia
kala helaan nafas menderu
menahan aroma cemburu
kutatap sedih lalu muka terbuang
rembulan kelam
menitik hujan setetes
disapu tangan penuh debu
diseberang suara seorang
memanja menyebut nama
ia tak sendirian
ditemani wajah tak terbayang
_______kabar
pudar dan memuai
ditelan panas kerontang bumi
yang membasah selama ini
dan setia menemani
kemana dia pergi
______kabar
diseberang suatu perlintasan negara
dia tak sendirian
aku kesepian
----------------sirumput kering 2005
Subscribe to:
Posts (Atom)