AKU INGIN PULANG
Ebiet G Ade
Kemanapun aku pergi
Bayang - bayangmu mengejar
Bersembunyi dimanapun
S’lalu engkau temukan
Aku merasa letih dan ingin sendiri
Ku tanya pada siapa
Tak ada yang menjawab
Sebab s’mua peristiwa
Hanya di rongga dada
Pergulatan yang panjang dalam kesunyian
Aku mencari jawaban di laut
Ku sadari langkah menyusuri pantai
Aku merasa mendengar suara
Menutupi jalan
Menghentikan petualangan
Du… du… du…
Kemanapun aku pergi
Selalu ku bawa - bawa
Perasaan yang bersalah datang menghantuiku
Masih mungkinkah pintumu ku buka
Dengan kunci yang pernah kupatahkan
Lihatlah aku terkapar dan luka
Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa
Aku ingin pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…
U… hu…
Aku ingin pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…
U… hu…
Aku harus pulang…
Kembali Ebiet G Ade mengusik jiwaku. Mengusik jiwa-jiwa kosong yang telah lama meninggalkanNya. Tanpa kita sadari, kita selalu dalam bayang-bayangNya, dalam pengawasan yang tidak pernah terlihat, kecuali dengan sepotong hati yang terbuka maka bisa merasakan betapa kita selalu di awasi. Dan pulang adalah jalan terbaik untuk kembali ke haribaanNya, kembali ke jalanNya.
Kadang perasaan hampa itu muncul ketika kita asyik dengan perbuatan sia-sia tanpa mau memedulikan kehadiranNya. Dan hampa itu muncul seiring dengan keringnya hati, keringnya rohani yang tidak pernah di isi oleh tetes-tetes embun. Kehampaan dan kekeringan jiwa yang berlarut akan menyebabkan putus asa, akan tetapi ketika kita tersadar bahwa kita bisa pulang, maka akan lebih baik jika kita pulang, kembali ke jalanNya. Memulai sesuatu hal baru yang selama ini mungkin di tinggalkannya.
Perenungan adalah jalan awal kita untuk kembali.
Ketika kehampaan itu hadir, ketika sudah tidak ada tempat untuk bertanya karena memang segala sesuatu tidak perlu di pertanyakan dan di ceritakan secara sembarangan, maka ketika itulah kita harus kembali kepadaNya. Beban jiwa dan pikiran yang di pendam sendiri akan terasa berat dan kemudian kitapun letih dan ingin sendiri. Sendiri dalam arti yang sebenarnya. Ingin menyendiri, bermunajat mengadu kepadaNya akan dosa-dosa dan perbuatan yang telah kita lakukan.
Aku ingin pulang, kembali ke jalanMu, bimbinglah aku untuk selalu mengarungi kehidupan ini dengan lebih baik lagi. Perasaan bersalah akan perbuatan-perbuatan yang telah lalu, perasaan dimana kita sudah tidak bisa mengulangi lagi meski hanya sekedar kata maaf, perasaan akan dosa yang tidak mungkin untuk di ceritakan dan dimintakan maaf karena dianggap aib yang kemudian hanya bisa di pendam dalam hati sanubari, kemudian akan plong ketika kita mengadu kepadaNya. Hanya kepadaNyalah kita berserah diri dan curhat tentang diri kita sendiri.
Ebiet G Ade begitu menyejukan telinga yang kemudian membawa ke hati. Hati yang terdalam ketika kita bisa menyelami apa isi dari lirik lagu yang dinyanyikan. Perasaan mendalam yang tidak ditemukan oleh lirik-lirik lagu jaman sekarang. Pesan moral yang amat menyentuh diri ini untuk kembali kepadaNya. Kemanapun kita berlari, kemanapun kita sembunyi, tetap saja ada y ang mengawasi.
Ebiet G Ade penyanyi kelahiran Banjarnegara ini sungguh membuatku kangen, meski aku masih bisa mendengarkan lagu-lagunya. Ia telah lama vakum tidak membuat album. Justru karena lagu-lagu lamalah yang mungkin menyebabkan ia tetap eksis. Kesederhanaan liriknya mampu menghipnotisku untuk kembali merenungkan tentang diri . Kesederhanaan lirik akan tetapi sarat dengan pesan-pesan yang mampu menohok ke jantung hati yang terdalam, yang menumbuhkan kesadaran penuh bahwa kita, kemanapun dan bagaimanapun kita sembunyi, akan tetap ada Dia yang Maha melihat, Maha Mendengar. Tuhan kehadiratmu aku ingin kembali pulang ke jalanmu, jalan yang mungkin telah lama aku tinggalkan, meski aku ketawa akan tetapi menyimpan rahasia. Adakah jalan untuk itu? Untuk kembali merajut kasih denganMu yang kemudian membawa ketenangan hati ini.
Merajalelanya pembajakan di Indonesia, adakah salah satu sebab kenapa seorang Ebiet tidak membuat karyanya? Atau karena lagu-lagu Ebiet dianggap tidak menjual oleh produser-produser jaman sekarang yang lebih mengedepankan band-band anak muda sehingga Ebietpun malas untuk berkarya lagi? Wallahu ‘alam tapi yang jelas lagu-lagu Ebiet mampu membawa kita untuk sejenak merenung, merenung tentang apa saja disekitar kita. Merenungkan perbuatan kita yang seolah Tuhan mulai bosan dengan tingkah-tingkah kita yang justru akan semakin bangga dengan aib dan dosa yang dilakukan.
Kini setelah Ebiet lama menghilang adakah generasi kedua setelah Ebiet akan hadir, yang membawakan lagu sarat dengan pembelaan ketidakberdayaan kaum terpinggir, sarat dengan isu social ? akan tetapi kehadiran Ebiet sampai saat ini masih sangat diperlukan meskipun itu hanya mendaur ulang lagu-lagu yang telah lampau.
Kembali ke lirik diatas, semua peristiwa sudah ada yang mengatur tinggal bagaimana kita menyikapi, akan halnya aku, akupun ingin pulang, ingin kembali kepangkuanMu. Sungguh ketika aku berada di dekatMu aku merasa tenang dan aman, akan tetapi ketika keluar dari Engkau hati ini kembali hampa dan hampa yang malah membuahkan nestapa.
Aku ingin pulang….. kembali kepadaMu, kejalanMu. Segala keluh kesah dan duka nestapa aku curahkan dan aku adukan hanya kepadaMu.
kakak gimana caranya masuk djarum n jadi pemain dunia kayak kakak?itu cita2 q jug.buat kakak maria kristin my idol
ReplyDelete