Monday, March 9, 2009

Hasil Drawing Wilson Swiss Super Series 2009

Setelah Indonesia Gagal total mempersembahkan gelar All England, dan China kembali merajai perbulutangkisan dunia lewat gebrakan pertamanya di All England, turnamen berikutnya adalah Swiss Super Series yang akan berlangsung dari tanggal 10 Maret sampai dengan 15 Maret 2009. Hasil buruk yang di tuai pemain pelatnas Indonesia menjadi hasil yang cukup menyakitkan mengingat ini adalah turnamen pertama pasca di lantiknya Joko Santoso sang ketua umum PBSI periode 2009-2014. Meski di beberapa nomor Indonesia menempatkan beberapa unggulannya akan tetapi hasilnya tidak maksimal. Dan ini adalah kesempatan yang masih terbuka untuk para pemain pelatnas di Swiss Super Series 2009.

Berikut adalah hasil Drawing Wilson Swiss Super Series 2009.

Tunggal Putra

Setelah Sony Dwi Kuncoro mundur di babak kedua turnamen All England 2009, dan Taufik gagal melangkah ke final setelah di jegal Lee Chong Wei (MAS) , di turnamen Super Series ke 4 Swiss Super 2009 merupakan kesempatan yang baik untuk memulai andilnya dan berburu gelar yang diharapkan. Indonesia mengirimkan pemain terbaiknya di turnamen ini. Sony Dwi Kuncoro yang pekan lalu turut di All England, sesuai dengan drawing yang dirilis BWF, Sony menjadi unggulan ke 5 di turnamen Swiss Super Series 2009. Indonesia mengirimkan Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso dan juga Taufik Hidayat yang bermain secara professional.

Ditunggal Putra perjalanan Sony Dwi Kuncoro menghadapi lawan yang cukup terjal. Menempati unggulan ke 5, Sony Dwi Kuncoro berpeluang bertemu Taufik Hidayat di final, karena keduanya berbeda pul. Taufik berada di pul atas dan Sony di pul bawah. Perjalanan Sony cukup berat dan terjal. Di babak pertama Sony ditantang Andrew Smith (ENG). Jika lolos dibabak kedua sudah harus ketemu pemain Indonesia lainnya Simon Santoso yang dibabak pertama akan bertemu Wong Chong Hann(MAS). Untuk bisa melangkah ke semifinal, di perempat final Taufik sudah kemungkinan akan bertemu antara pemain Bao Chunlai(CHN) maupun Chen Jin (CHN). Jika lolos hingga ke semifinal, disemifinal akan bertemu Lin Dan(CHN). Menghadapi Lin Dan tentu bukanlah lawan yang enteng bagi Sony, jika bisa lolos peluang bertemu Taufik di final bisa saja terwujud.

Taufik Hidayat yang pekan lalu kalah di tangan Lee Chong Wei di semifinal All England berpeluang bertemu kembali dengannya di perempat final Swiss Super Series. Jika sanggup mengatasi Lee Chong Wei, di semifinal kemungkinan Taufik akan bertemu Peter Heog Gade (ENG). Dan jika lolos dari semifinal kemungkinan Taufik akan bertemu Sony di final.

Sementara itu Simon santoso yang pecan lalu terhenti langkahnya di babak pertama turnamen All England Super Series dari tangan Peter Heog Gade, kali ini di babak pertama akan ditantang pemain veteran Malaysia Wong Chong Han. Jika lolos dari Chong Han, di babak kedua Simon akan berjuang untuk memperebutkan satu tiket perempat final dengan rivalnya sesama pelatnas Sony Dwi Kuncoro.  Baik Simon maupun Sony, siapapun yang lolos ke perempat final maka dialah yang lebih siap.

Tunggal Putri

Meski tunggal putri Indonesia masih belum di perhitungkan di berbagai turnamen, akan tetapi dengan jam terbang yang di perbanyak di harapkan akan menambah pengalaman untuk menghadapi lawan. Dari drawing yang dirilis BWF, Indonesia mengirimkan tiga wakilnya di Swiss Super Series 2009.

Maria Kristin yang pekan lalu mundur dari All England Super Series, dari drawing yang sudah rilis Maria Kristin akan berhadapan dengan Saina Nehwal(IND) di babak pertama. Sania pernah di kalahkan Maria di perempat final Olimpiade Beijing 2008 silam. Jika Maria kembali lolos dari Saina Nehwal, di babak kedua kemungkinan akan kembali bertemu dengan Zhu Lin (CHN) yang juga pernah dikalahkannya. Jika Maria yang baru sembuh dari cedera lolos dari Zhu Lin, di babak  perempat final akan kembali bertemu dengan musuh bebuyutannya L u Lan (CHN) .Menghadapi Lu Lan tentu bukan perkara yang mudah bagi Maria yang sudah lama tidak bermain.  Kemungkinan Mari a hanya bisa bertahan hingga ke perempat final.

Sedangkan tunggal putri  lainnya, Adriyanti Firdasari yang berada di pul atas, di babak pertama sudah harus bertemu unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA). Meski Firda pernah mengalahkan Pi Hongyan di Jepang Super Series 2008, akan tetapi seperti biasanya Firda tampil meyakinkan di set awal dan kendur di set berikutnya. Kemungkinan Firda akan tersingkir di babak pertama.  Sementara itu Pia Zebadiah di babak pertama akan bertemu pemain ulet Megumi Taruno (JPN).  Peluang Pia di Swiss Super Series juga cukup terjal. Di babak kedua Pia sudah harus bertemu unggulan kedua Zhou Mi (HKG).

Ganda Putra

Setelah absen dari All England Super Series 2009, pasangan ganda putra terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan juga absen di turnamen ini. Indonesia hanya mengirimkan  tiga pasangan di turnamen Ini yaitu RIan Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki, M. Ahsan/Bona Septono dan ganda putra yang bermain di luar pelatnas Candra Wijaya/Joko Riyadi.

Pasangan Rian/Yonathan dan Ahsan/Bona berpeluang bertemu di babak semifinal untuk dapat mengamankan satu tempat di final. Di babak Pertama Rian SUkmawan/Yonathan Suryatama Dasuki akan ditantang unggulan pertama Larsk Paaske/Jonas Rassmusen (DEN). Menghadapi Lars/Jonas, Rian/Yonathan harus lebih agresif, karena tipe permainan pemain Denmark  tersebut yang lebih mengedepankan bermain keras. Jika lolos dari unggulan pertama tersebut, lawan berikutnya lebih ringan, Rian/Yonathan akan kembali menghadapi lawan berat di babak perempat final Lee Yong Dae/Shin Baek Choel(KOR). Jika lolos dari pasangan Korea tersebut, peluang beremu M. Ahsan/Bona Septono di semifinal terbuka lebar dan kesempatan untuk melangkah ke final juga lebih terbuka.

Sedangkan M. Ahsan /Bona Septono di babak pertama akan menunggu pemain yang bermain dari kualifikasi. Di babak kedua Ahsan/Bona akan bertemu finalis All England 2009 Han Sang Hoon/Hwang Ji Man(KOR).  Menghadapi lawan Korea tersebut, kemungkinan Ahsan/Bona akan mampu mengatasinya dan akan berjalan mulus hingga ke semifinal.

Satu lagi pasangan ganda putra non pelatnas Candra Wijaya/Joko Riyadi yang mencoba peruntungan di turnamen ini kemungkinan akan melangkah mulus ke babak kedua untuk bersua dengan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS). Menghadapi Koo/Tan, Candra/Joko kemungkinan akan tersingkir di babak ini.

Ganda Putri

Indonesia kembali mengirimkan dua wakilnya diturnamen ini. Pasangan Shendy Puspa Irawati/Meilina Jauhari dan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii diharapkan akan mampu berbicara banyak di turnamen ini, setelah hasil buruk yang di torehkan di All England Pekan lalu. Meski pemain-pemain China lebih mendominasi, akan tetapi bukan hasil mutlak untuk langsung mengalah begitu saja. Justru ini adalah tantangan bagi pasangan-pasangan Indonesia tersebut.

Shendy puspa Irawati/Meilina Jauhari kemungkinan akan melangkah mulus hingga ke semifinal, sedangkan Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii kemungkinan akan terhenti langkahnya di babak perempat final melalui unggulan pertama asal China Taipei Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin.

Yang menarik, di turnamen ini pasangan ganda putri China berada di satu pul dan akan memperebutkan satu tempat di perempat final. Dari 4 pasang  pasangan China, mereka akan memperebutkan satu tiket perempat final untuk dapat melangkah ke semifinal.

Ganda Campuran

Setelah gagal di All England, pasangan ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir harus menebusnya di turnamen ini. Dari drawing yang rilis, pasangan Nova/lilyana baru akan menghadap hadangan di semifinal  He Hanbin/Yu Yang. Kemungkinan Nova/Lily akan mampu melangkah hingga ke final.  Sedangkan pasangan ganda campuran lainnya Devin Lahardi/Lita Nurlita yang pekan lalu bermain cukup baik hingga ke perempat final, langkah keduanya kemungkinan akan  terhenti di babak kedua oleh He Hanbin/Yu Yang yang pekan lalu mengalahkannya di perempat final.

Semoga saja di turnamen Swiss Super Series 2009 ini, Indonesia akan mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan super series - super series sebelumnya.

1 comment:

  1. CHAYO PEBULTANG INA WALAUPUN KALAH TETAP BERJUANG YAWH!BUAT KAK M.AHSAN AND MBAK MARIA KRISTIN JUGA BERJUANG YAWH!!!!!

    ReplyDelete