Pertandingan babak penyisihan group 1B perebutan Piala Sudirman 2009 antara Indonesia melawan China berlangsung sengit. Perlu di acungi jempol bagi putra-putri Indonesia yang telah berjuang keras dan tidak mau menyerah begitu saja. Meski menurunkan pemain-pemain mudanya, akan tetapi posisi Indonesia yang kalah dari China harus berpuas diri, karena kekalahannya bukankah kekalahan yang mudah. Fighting spirit anak-anak pelatnas perlu di apresiasi.
Di partai pertama yang mempercayakan ganda putra M. Ahsan/Hendra Setiawan melawan Fu Haifeng Cai Yun berlangsung cukup ketat. Bertarung di kandang sendiri membuat posisi China cukup unggul karena didukung oleh penonton. Sementara Indonesia, meski bertanding di kandang lawan, akan tetapi tidak terpengaruh dengan dukungan kepada tuan rumah. M. Ahsan/Hendra yang gagal memberikan poin pertamanya setelah ditaklukkan oleh Fu Haifeng/Cai Yun dengan tiga set 10-21, 21-19 dan 12-21. Meski demikian, pengalaman bagus bagi pasangan ganda putra Indonesia tersebut karena menghadapi fu Haifeng/Cai Yun adalah kesempatan untuk bisa belajar menghadapi lawan yang lebih banyak pengalamannya. Apalagi mereka baru dipasangkan menjelang pertandingan.
Di partai Kedua, Maria Kristin Yulianti meski sempat memberikan harapan dengan mengalahkan Wang Yihan di set pertama dengan 21-16, akan tetapi pertahanannya kendor di dua set berikutnya sehingga harus kalah dengan skor cukup telak 5-21 dan 10-21. Namun demikian, penampilan Maria patut di apresiasi, karena penampilannya setidaknya membuat China yang pernah di pecundangi di perebutan Medali Perunggu Olimpiade, merasa Maria patut di waspadai.
Sementara itu Simon Santoso yang diturunkan dipartai ketiga juga memberikan perlawanan yang cukup ketat bagi Lin Dan, mantan pemain nomor satu dunia. Di set pertama Simon mampu unggul dengan 21-13, akan tetapi Simon Santoso terbawa pola permainan Lin Dan sehingga set kedua di raih Lin dan. Simon harus merelakan set kedua dengan 14-21. Set ketiga, Lin Dan cukup cepat melaju, dan Simon kerap membuat kesalahan sendiri. Set ketiga dimenangkan Lin Dan dengan 11-21 sekaligus memastikan diri memimpin group 1B.
Di partai keempat yang sudah tidak berpengaruh lagi, ganda putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii yang berhadapan dengan Du Jing/Yu Yang juga tak kuasa membendung keperkasaan pemain kuat China tersebut. Pasangan Indonesia kalah dengan 15-21 dan diset kedua kalah dengan 13-21. Sementara partai kelima yang Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita yang berhadapan dengan Zheng Bo/Ma Jin juga gagal menyumbangkan angka meski dari evaluasi secara keseluruhan, permainan Devin/Lita dapat mengimbangi permainan pemain China. Di set pertama, pemain muda pelapis pelatnas tersebut berhasil mengimbangin permainan Zheng Bo/Ma Jin. Set pertama Devin/Lita kalah tipis 20-22. Memasuki set kedua keadaan berbalik dan unggul untuk Indonesia 21-18 sekaligus menyamakan kedudukan menjadi satu sama. Pada set penentuan, Zheng Bo/Ma Jin yang didukung oleh publiknya sendiri berhasil mempecundangi permainan Devin/Lita hingga pasangan Indonesia tersebut harus puas dengan 14-21.
Meski Indonesia kalah telak dari China 0-5 akan tetapi kemenangan yang diraih China bukanlah kemenangan yang mudah. Karena dari kelima partai tersebut, empat partai diantaranya diraih dengan rubber set. Artinya pemain-pemain muda yang diturunkan oleh Indonesia mampu bersaing dengan China, hanya faktor keberuntungan saja yang masih berpihak pada China.
Perjuangan belum berakhir, disemifinal Indonesia akan bertemu dengan Korea yang juga merupakan tim tangguh yang akan menjadi batu sandungan bagi Indonesia. Akan tetapi apapun bisa terjadi, dan bukan tidak mungkin Indonesia mampu melangkah ke final dan membawa Piala Sudirman setelah 20 tahun sudah lepas.
Gimana Mas betulkan klo Wang Yihan tu pelatihnya Zhang Ning. Terus mengenai pasangan ganda putri. Kenapa kok Vita/Liliyana gak ikut nde Sudirman Cup?
ReplyDelete