Wednesday, January 26, 2011

ADVENT BANGUN DAN AVENT CHRISTIE DALAM FILM DIA YANG BERHATI BAJA



JUDUL FILM        : DIA YANG BERHATI BAJA

SUTRADARA       : SA KARIM

PRODUKSI           : PT  INEM  FILM

CERITA                  : MARLAN JAAS, SA KARIM

PRODUSER          : NY. LEONITA  SUTOPO

TAHUN PROD    : 1985

JENIS                     : FILM ACTION SEJARAH

PEMAIN               : ADVENT BANGUN, AVENT CHRISTIE, HARRY CAPRI, PONG HARJATMO, JOHAN SAIMIMA, ZURMAINI, KAMSUL

SINOPSIS :

Dia yang berhati baja merupakan film action dengan latar belakang Sumpah Pemuda tahun 1928. Film ini juga dibintangi oleh Advent Bangun, salah seorang aktor laga yang terkenal meski hanya sebagai pemeran pembantu.

*****

Salim (Kamsul) adalah seorang pemuda yang baru pulang dari belajar selama 6 tahun di eropa. Ia kembali ke Indonesia untuk ikut berjuang melawan kompeni Belanda. Malam itu, Salim dan kawan-kawan sedang berunding mengenai Sumpah yang akan di lakukan oleh para pemuda-pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.  Untuk itulah, Salim di utus oleh Wahid untuk berangkat ke Andalas dan Celebes. Namun perundingan yang dilakukan tersebut diketahui oleh antek-antek Belanda yang segera melakukan penembakan. Wahid tertembak, namun Salim berhasil lolos dengan membawa dokumen-dokumen penting yang akan dibawa ke Andalas dan Celebes dalam Kongres Pemuda.

Kapten Kompeni marah karena Salim berhasil lolos. Maka ia menyuruh antek-antek Belanda untuk mencari keberadaan Salim. Sebuah petunjuk pun di dapat kalau Salim kemungkinan akan meminta pertolongan pada pesantren milik Kyai Rahman. Untuk itulah Kompeni menempatkan orang-orangnya di pesantren untuk mengawasi siapa-siapa saja yang datang. Dan benar saja, Salim akhirnya datang ke pesantren Kiai Rahman untuk meminta pertolongan.  Orang-orang kompeni terus mengawasi pesantren tersebut.  Untuk mengalihkan orang-orang kompeni, maka Kiai Rahman menyurus santrinya untuk keluar dengan menyamar sebagai tamunya. Namun sayang, begundal-begundal kompeni tidak bisa dikecoh. Sehingga Kiai Rahman harus bersabar untuk mengantarkan Salim menyeberang ke Andalas.

Karena beberapa usaha tidak berhasil, maka salah seorang santri Kiai Rahman (Pong Harjatmo) bersedia di korbankan demi bangsa dan negara. Ia keluar dengan memakai baju yang dipakai Salim, sedangkan salim sendiri akhirnya memakai baju adat Jawa untuk dapat keluar dari pesantren dengan di kawal anak Kiai Rahman, Pertiwi (Zurmaini). Maka benar saja, santri kiai Rahman tertembak. Namun Salim dan Pertiwi berhasil meloloskan diri.

Namun demikian, dimanapun keberadaan Salim, Belanda selalu mengintainya.  Meski banyak rintangan, namun Salim berhasil menyeberang ke Andalas.  Ia bertemu dengan Harimau Andalas (Advent Bangun) yang mengantarkannya untuk menyeberang.

No comments:

Post a Comment