Showing posts with label Film Jadul. Show all posts
Showing posts with label Film Jadul. Show all posts

Thursday, December 25, 2025

KAMANDAKA, PANGERAN MENYAMAR LUTUNG

 


KAMANDAKA, PANGERAN MENYAMAR LUTUNG, (Berita lawas). Kalau dalam legenda Sunda ada "Lutung Kasarung" yang menceritakan tentang lutung sakti penyamaran dewa yang turun ke bumi, maka dari Jawa Tengah ada dongeng yang sangat mirip, "Kamandaka". Perbedaan pokoknya, yang malih rupa jadi lutung bukanlah dewa melainkan seorang pangeran gagah. 

Dongeng "Kamandaka" ini dituturkan dari mulut ke mulut oleh nenek moyang. Bahkan ada peninggalan-peninggalannya, antara lain sebuah batu gunung sebesar rumah yang di keramatkan di desa Cilongok, Purwokerto. 

Kemudian "Kamandaka" juga menjadi lakon ketoprak yang sangat di gemari masyarakat. Ada satu kebiasaan yang dilakukan oleh rombongan ketoprak keliling, yakni mereka selalu menggelar lakon ini pada malam terakhir, menjelang kepindahan lokasi lain Seusai pergelaran, rombongan pun membongkar tempat pertunjukan yang biasanya di bangun secara darurat di sebuah tanah lapang. 

Kini, "Kamandaka" di filmkan oleh PT. Kanta Indah Film, berdasarkan skenario karangan Abnar Romli. Penyutradaraannya ditangani Atok Suharto yang bekerjasama dengan kamerawan Djarot Bintoro. 

Bintang yang di percaya oleh Produser Pelaksana Herman Dial untuk memerankan Kamandaka adalah Barry Prima. Lawan-lawannya merupakan pemain langganan Kanta seperti Lamting, Yoseph Hungan dan Rudy Wahab. Sedangkan sebagai primadonanya dipasang Gitty Srinita. Ikutan mendukung Lahardo, Yuni Arso, dan Eddy Mathias. Bertindak selaku penata silat adalah Robert Santoso yang biasa mengatur adegan bag big bug sejak sebelum serial "Saur Sepuh".

Barry berperan sebagai Banyakcatra, Putra Mahkota Kerajaan Pajajaran yang menyamar jadi pengembara bernama Kamandaka. Sampai di Kerajaan Pasirluhur ia tertarik pada kecantikan Putri Ciptarasa. Dengan kesaktiannya, Kamandaka mampu malih rupa lutung yang kemudian menjadi kesayangan sang putri. Percintaan mereka menimbulkan kegegeran di keputren. Apalagi karena Prabu Pasirluhur sudah terlanjur menerima lamaran Prabu Nusakambangan. 

~MF 140/107 TH VIII/9 Nov - 22 Nov 1991

Monday, December 22, 2025

PUTIHNYA DUKA KELABUNYA BAHAGIA, DWI YAN BERMAIN BERSAMA ISTRINYA


PUTIHNYA DUKA KELABUNYA BAHAGIA, DWI YAN BERMAIN BERSAMA ISTRINYA. Pasangan Suami istri (sebelum bercerai) ini semula hanya di kenal sebagai pemain saja. Dwi yan hasil godokan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) muncul pertama kali di layar putih lewat film garapan Chaerul Umam "Keluarga Markum". 

Porsi ini sebenarnya milik Dedy Mizwar yang memerankan Ramadhan dalam "Kejarlah Daku Kau Kutangkap" part 1. Dwi yan makin melejit setelah mendapat kesempatan dari Slamet Rahardjo membintangi film "Kasmaran" bersama Ida iasha dan Ira Wibowo. 

Sedangkan Eva Rosdiana Dewi sang isteri yang dinikahinya , sejak belasan tahun lalu telah menggeluti dunia akting. Bukan hanya untuk film di bioskop, tapi juga di panggung sandiwara dan layar TVRI. 

Adalah Frank Rorimpandey, sutradara pertama yang memberi kesempatan Eva muncul di layar perak. Bersama Marina Gardena, isteri Rudy Salam yang juga bintang film, Eva membintangi "Mutiara".

Walau Eva telah membintangi belasan film bioskop dan sandiwara teve, namun popularitasnya masih kalah dengan sang suami. "Soalnya peran saya kan biasa-biasa saja! kilah Eva.

Sebenarnya Eva sendiri pernah pegang peran utama dalam film "Medali dari Bukit Selatan" yang di produksinya sendiri. Karena film itu gagal di peredaran, maka gagal pula mengangkat Eva ke jenjang popularitas yang lebih tinggi. 

Kini, pasangan bintang film yang membina kehidupan rumah tangga itu, tidak saja bergulat di depan kamera dan harus tunduk kepada perintah sang sutradara, namun mereka telah memutuskan menjadi produser. 

Mengibarkan bendera perusahaan dengan nama Eka Reksa Daya Film (ERD), Eva mengawali produksi perdananya. "Putihnya Duka Kelabunya Bahagia" yang penyutradaraannya dipercayakan kepada Frank Rorimpandey. 

Pada Produksi Perdananya menurut Eva merupakan produksi kerjasama dengan pihak Pemda Jawa Timur ini, baik Eva maupun Dwi Yan muncul pula sebagai pemain utama. 

Namun setelah film ini, mereka akan lebih berkonsentrasi pada kegiatan produksi saja. Walau sudah berpredikat produser dan akan mencoba lebih konsentrasi pada kegiatan produksi, namun bila ada produser lain yang masih mau memberi kesempatan , kata Dwi yan juga tak akan disia siakan. 

Maksudnya, sambung Eva untuk menjaga persahabatan di antara sesama produser. "Kami ini dulunya kan pemain, masa siih mau nglepasin gitu saja!" tegasnya. 

"Putihnya Duka Kelabunya Bahagia" beredar di surabaya dan kota lain di Jawa Timur mulai 10 November 1989 guna menyambut hari  Pahlawan. 

~MF 88/56/Tahun VI 11-24 Nov 1989

Sunday, December 14, 2025

SUTING NAKALNYA ANAK MUDA (RICKY, NAKALNYA ANAK MUDA)

 


SUTING NAKALNYA ANAK MUDA (RICKY, NAKALNYA ANAK MUDA), Hawa dingin di daerah Lembang menusuk pori-pori kulit. Kabut turun ke lembah, menutup pepohonan atas pegunungan. Kadang gerimis turun sebentar, seperti mengucapkan selamat datang pada semuanya. 

Sebuah Jip warna hijau muncul dari sebuah jalanan desa. Merambat pelan menuju ke sebuah peternakan sapi, lalu berhenti tepat di dekat kandang. Seoran gkakek menghampiri Jip yang berhenti di dekatnya dan berusaha mendekat. Dari dalam Jip muncul dua anak muda laki dan perempuan. Mereka lalu saling mendekat dan bersalaman, berpelukan. 

Anak muda, laki perempuan itu adalah Ricky dan Lita. Sepasang muda mudi yang sedang kasmaran. Padahal orang tua si cewek, Lita tidak menyetujui hubungan mereka. Alasannya, klasik. Lita mau di jodohkan dengan seorang pemuda yagn masih tergolong keluarga ningrat. Ricky sendiri dikenal sangat berandalan, Karuan saja kalau keluarga Lita sangat menentang hubungan mereka. 

Meski nampak 'meremaja' kejadiannya boleh dibilang wajar. Lita minggat dari rumahnya lalu diantar Ricky pacar pilihannya sendiri. Lita lebih senang tinggal di rumah kakek neneknya di sebuah desa yang cukup jauh dari hiruk pikuk kota Bandung yang mulai tidak sejuk lagi. Disanalah Lita menumpahkan segala perasaannya. menghabiskan air matanya. Lita membutuhkan sosok orang tua yang mengerti anak muda. Tak heran kalau kakek neneknya jadi tumpuan segalanya. 

Ini sekedar cukilan cerita 'Nakalnya Anak Muda' yang sedang di lakukan suting di Bandung dan di Lembang akhir Januari 1990. Nampaknya PT. Andalas kencana Film hendak menghidangkan film-film bertema remaja. begit film Si Roy beredar di pasaran, Produser PT. Andalas Kencana Film buru-buru menyiapkan satu film lagi bertema remaja. 

"Nakalnya Anak Muda" diangkat dari cerita dan skenario karya Marwan Alkatiry. Di Bintangi oleh anak-anak muda seperti Ryan Hidayat, Nike Ardilla, Agyl Shahriar, Fortunella dan beberapa pemain remaja lainnya. Film ini juga didukung bintang-bintang senior seperti Rachmat Hidayat, Frans Tumbuan, Nani Wijaya, dan Ida Kusumah. 

Nampaknya Achiel Nasrun sang sutradara membuat cerita ini agak berbeda dari film remaja yang sudah-sudah. Permasalahan yang diangkat bukan sekedar problematika para remaja saja. Konflik-konflik antara anak dan orang tua menjadi penting dalam film ini. Juga sisi lain 'kenakalan orang tua' jelas-jelas di beberkan. 

Selain masalah cinta antara muda mudi, istilah Kerakesot (Kenakalan remaja, kesalahan orang tua)merupakan sisi lain yang ikut diangkat. Seperti seorang ibu rumah tangga  yang sibuk dengan seminar-seminar tentang kenakalan anak muda pada kenyataannya, beliau, sang ibu itu nggak becus ngurus anaknya sendiri. Juga tokoh seorang ayah yang berani main serong dengan sekretarisnya dan dihadapan putranya sang ayah ketahuan sedang asyik berpelukan dengan kekasih gelapnya. 

Masalah percintaan muda mudi itu lumrah. Konflik antara anak dan orang tua, itu wajar. Kenakalan anak muda seperti berantem, kebut kebutan dan keisengan yang lain, sering kita lihat. Tapi apakah kenakalan dan keberandalan orang tua boleh kita bilang wajar?

Ricky (Ryan Hidayat) anak muda yang mewakili generasinya. Dulu ia anak yang  baik. Suatu saat ia menyaksikan pacarnya terhempas dari udara, karena payung di punggungnya tidak mengembang. Tak heran ia mengalami shock berat. Di tambah setelah kejadian itu ia melihat ayahnya sedang asyik bercumbu dengan wanita lain. Sedang ibunya, tak pernah ada di rumah karena kesibukannya. 

Tapi sebenarnya kenakalan Ricky di sebabkan karena keisengan orang tuanya? Benarkah? masalah perjodohan anak masih terjadi dalam masyarakat yang sudah modern. Benarkah antara anak dan orang tua terdapat jurang pemisah yang lebar dan dalam?


~MF

Monday, December 8, 2025

FILM "KEPUASAN" , Problema Kepuasan Suami Istri


 "KEPUASAN" Problema Kepuasan Suami Istri. Bencana terbesar dalam kehidupan umat manusia terletak di ranjang perkawinan. Bukan tokoh sembarangan yang mengukirkan pendapat ini. Beliau adalah Rabindranath Tagore (1861-1941), filsuf, penyair dan ahli mistik legendaris dari Bengali, pemenang hadiah Nobel Sastra pada tahun 1913. Pandangan hidupnya dituangkan antara lain dalam Sadhana, Citra dan Gitanyali yang sangat masyhur. Bahkan syairnya Janaganamana kemudian resmi sebagai lagu kebangsaan India. 

Salah satu ujarnya tentang kehidupan perkawinan bisa di simpulkan dari kutipan diatas. Dan aktor kawakan Piet Burnama menjabarkannya menjasi sebuah cerita skenario untuk film yang di produksi PT. Andalas Kencana Film . Sutradara Acok Rachman, memasang bintang yang pernah tersohor sebagai bomseks, Yurike Prastica, sebagai tokoh Aida, isteri yang tak mendapat kepuasan seks dari suaminya , Mario yang diperankan oleh Sony Dewantara. 

"Ceritanya, Aida adalah seorag janda muda, dari suaminya yang pertama ia cukup mendapatkan kepuasan lahir batin. Setelah menjanda Aida menjalin hubungan baru dengan pemuda Mario yang berasal dari keluarga kaya. Semula ayah-ibu Mario (diperankan oleh Bombom Gumbira dan Rina Hassim) kurang setuju anak mereka memilih seorang janda. Apalagi ibu sudah punya calon menantu pilihan, Windy. Tapi cinta Mario sedemikian besar, hingga ia tetap menikahi Aida".

Sesudah menjadi suami istri barulah Aida menyadari kalau Mario memiliki kelemahan seks, sangat berbeda dengan suami pertamanya. Ia tak pernah mendapatkan kepuasan di atas ranjang. Mario juga bukannya tak menyadari kelemahannya. 

Lalu bagaiman? cerai bukanlah satu-satunya solusi bagi suami isteri yagn menghadapi kemacetan dalam masalah kepuasan seks," jawab Madhu Mahtani produser film yang banyak memetik ilham dari rubrik-rubrik tanya jawab seks di berbagai media termasuk yang diasuh pakar terkenal Dr. Naek L Tobing. 

Maka Aida dan Mario mencoba mencari jalan keluar dengan meminta saran dari penasihat perkawinan dan psikiater. Berbagai cara termasuk variasi hubungan seks dianjurkan. "Untuk menarik minat penonton, adegan-adegan tersebut di visualisasikan tapi tentu saja dengan secara artistik jauh dari vulgar," kata sutradara Acok Rachman. 

Memang visualisasi adegan tersebut bisa menjadi daya tarik. Sebagaian beesar suting berlokasi di Jakarta, serta untuk pengambilan beberapa adegan outdoor di lakukan di pantai Carita , Jawa Barat (sekarang banten). 


~MF 216/182/THXI 24 Sept - 7 Okt 1994

Sunday, December 7, 2025

RINI TOMBOY, POTRET REMAJA METROPOLITAN


RINI TOMBOY adalah karya debut penyutradaraan Noto Bagaskoro yang sebelumnya sebagai asisten sutradara. Rini Tomboy skenarionya di tulis oleh Jujur Prananto berdasarkan serial sandiwara radio populer karya Johan Kalayan. Lagunya di gubah Areng Widodo dan dinyanyikan rocker Achmad Albar. 

Versi filmnya tokoh utama Rini diperankan oleh Cornelia Agatha Dahlia pemain dari serial sinetron RCTI "Dunia Dara"yang rambutnya di pangkas pendek dan bergaya trampil. 

Lawan mainnya Aktor Terbaik FFI 1990 Tio Pakusadewo sebagai Samil yang bersama Adjie Massaid (Doddy) harus kembali mengenakan seragam SMA serta bintang remaja manis Nunu Datau sebagai si centil manis,   Serta di bantu wajah-wajah baru si hitam manis Ninette Maritya sebagai Nita Siswi gedongan yang mahir balet. Handi lifat sebgai Jimmy anak pengelola Bajai yang pacaran dengan Nita, Bintang Clik Sheren Regina Dau sebagai Adik Nita, serta bintang tamu Titi DJ sebagai dirinya sndiri menyanyikan dua buah lagu. Plus pemain-pemain lainnya, Hendri Hendarto, Arman Efendy sebagai ayah Samil, Louis Nikijuluw sebagai ayah Rini, Ida Sumange sebagai ibu tiri Rini, Ronny M. Toha sebagai Manager Hotel  lalu ada ibu kandung Dian Nitami ikutan muncul jadi ibu Nita.

Adegan-adegan yang menggambarkan keceriaan dunia remaja, khususnya elite ibukota, berhasil di suguhkan dengan gambar-gambar manis. Namun disana sini terselip pula adegan dari kalangan bawah seperti bocah-bocah penjual koran yang jadi sahabat Rini. 

Secara keseluruhan film ini digarap dengan cukup menarik, kendati tempo film beberapa kali terabaikan. Seperti misalnya pada adegan perburuan yang berlangsung antara Rini dengan kawanan Samil di stasiun kereta api kosong terasa berkepanjangan. Begitu pula halnya saat Rini an Samil uber-uberan dari tangga ke tangga sampai ke atap hotel terasa di ulur untuk menantikan kedatangan ayah samil dan yang lain-lainnya. 

Film diawali dengan kejutan adegan pertarungan ninja. Penonton bisa mengira salah nonton film hongkong. Padahal memang benar, Rini yang beraksi menumpas ninja pembunuh kawan-kawannya di perkemahan. Tapi cuma dalam mimpi kok!.


Rini si gadis tomboy adalah bintang SMA 2000. Bersama kawan-kawannya, Doddy, Jimmy dan Susan ia merencanakan piknik ke Yogya. Ikut bergabung Nita dari SMA 2001. Ternyata Jimmy dan Nita saling menyukai. Namun hubungan mereka memercikan api permusuhan dengan kelompok beran dal SMA 2001 yang dipimpin Samil. Pasalnya Cinta Samil pada Nita ditolak mentah-mentah. Samil dan kawan-kawannya mengero yok Jimmy sampai b a b a k  b e l u r, Rini yang menguasai karate membalah mengha jar Samil. 

Kekalahan ini membuat Samil Frustasi. Di rumah ia merasa selalu di tekan oleh ayahnya yang hendak mengirimnya bersekolah ke Jepang. Diam-diam Samil membeli senjataapi dari kawanan bandit. Padahal Rini pernah datang kerumah Samil, mengaku sebagai pacar Samil pada ayah dan ibu Samil. Bahkan ayah Samil sempat cemas, jangan-jangan gadis tomboy ini hendak mengadu telah di hamili anaknya. 

Konflik memuncak tepat pada pesta ultah Nita. Saat semua kawan datang kerumah Nita, ditengah jalan Rini di cegat kawanan Samil. Todo ngan pistol membuat Rini tak berdaya. Dalam keadaan terbius Rini dibawa ke hotel. Niatnya ingin di per k o s a. Tapi Rini keburu sadar dan balik melabrak mereka. 

Klimaks berlangsung diatap hotel. Saat Samil menyandera Rini dengan pistol, disaksikan ayah, ibu dan semua kawan. Samil menyerukan pemberonta kan atas sikap otoriter sang ayah. P i s t o l meletus peluru menyambar Rini bersimbah darah. bagaimana akhirnya? sudah pada nonton kan?


~MF 167/134/THIX 28 Nov-11 Des 1992

Thursday, December 4, 2025

JAMPANG, SI JAGO BETAWI


 JAMPANG, Jago dulu, kumis melintang dada berbulu..." itu sebait lagu Gambang Kromong yang dipopulerkan oleh Benyamin S. Pada dekade awal 1970an dulu, cerita tentang jawara Betawi ini sudah pernah difilmkan . Antara lain di perankan oleh WD Mochtar dan Soekarno M. Noor. 

Tahun 1990 dibuat ulang berdasar cerita karangan Zaidin Wahab yang dicergamkan oleh Ganes TH (sebanyak 10 jilid). Namn berbeda dengan gambaran Jampang dalam film-film dulu atau komiknya, maka Jampang yagn diperankan oleh Barry Prima ini berwajah klimis, tanpa kumis yang tebal melintang. 

Menurut Produser Pelaksana , Herman Dial, semula di coba memakai kumis palsu, namun Barry merasa kegatelan hidungnya hingga tak bisa leluasa berakting. "Tidak apa-apa, Jampang versi saya jadi jawara yang klimis," kilah sang sutradara M. Abnar Romli. 

Di dukung oleh pemain-pemain langganan PT. Kanta Indah Film seperti Joseph Hungan, Christy Arnie Kasidi, Rudy Wahab, Hasan Dolar, Nina Karina dan bayak lagi lainnya. Film ini dibuat menjadi dua episode berurutan. 

Film diawali dengan perampokan terhadap Haji Manong yang baru pulang dari menjual kerbau. Untung muncul si Jampang yang sekali gebrak melontarkan dua perampok ke kali. Ternyata Jampang masih sekampung dengan Haji Manong. 

Dulu ia pegi merantau ke Betawi. Kekerasan hidup  membuat Jampang sempat mendekam di bui. Justru di sini Jampang di gembleng oleh si Banteng, muridsi Pitung. Keluar bui , Jampang berniat mengamalkan ilmunya untuk membela diri kaum tertindas

Sekarang Jampang mondok di rumah H. Manong.Ia tertarik pada Sari, bunga kampung, putri H. Jole. Saingan beratnya Mandor Jun yang telengas. Dalam bentrokan, jampang membabat tangan si mandor sampai kutung. Akibatnya ia diburu kompeni.

Jampang bersembunyi di rumah Pak Jiung. Malang bagi pak Jiung, bersama purinya, Rabiah , dibunuh oleh inspektur Frans. Jampang membalas dendam kematian Frans. Kematian Frans membalas membuat Kapiten Simon naik pitam. Diangkatlah Ibnu, jawara muda dari Banten, menjadi inspektur. Tugasnya membekuk Jampang hidup atau mati. 

Duel seru antara Jampang dan lawan Ibnu yang kepal senjata berlangsung pada klimaks film. Jampang nyaris putus asa melewan Ibnu yang kedot. Padahal sebenarnya Ibnu juga merupakan anak Haji Raibun, sama seperti si Jampang cuma beda ibu saja. 


Wednesday, December 3, 2025

ANGLINGDARMA 3, FENDY DAN BARRY BEREBUT PORSI NAMA

 


Tercatat dalam sejarah perfilman nasional, film silat Indonesia pertama yang berbahasa Jawa keseluruhannya adalah Balada Cinta Anglingdarma (1990) yang di perani oleh Baron Hermanto sebagai Prabu Anglingdarma. 

Film yang diangkat dari cerita ketoprak dan komik itu cukup sukses saat di rilis di Jawa Tengah namun di Jakarta (beredar versi bahasa Indonesianya) ternyata kurang mendapat sambutan. Toh produsernya tetap melanjutkan Anglingdarma 2 Batik Madrim Mbalelo (Pemberontakan Batik Madrim) dan uniknya peran sang Prabu dialihkan ke Barry Prima sebaliknya Baron jadi si pengkhianat Patih Batik Madrim. 

Selanjutnya PT. Elang Perkasa Film memproduksi Anglingdarma 3 dengan sutradara S.A Karim dan kamerawan Suryo Susanto. Lewat film inilah untuk pertama kalinya di pertemukan tiga bintang film silat terkenal, Barry Prima, Fendy Pradana dan Murtisaridew. Masih ditambah lagi dengan Baron Hermanto, Erna Santoso, Eddy S Yonathan, Rendy Recky, Yacob Essad, dan pelawak Kampret (dari ketoprak Mataram) sebagai si Klungsur punakawan setia. 

Tokoh Prabu Anglingdarma di lanjutkan perannya oleh Barry Prima, lalu Fendy Pradana sebagai putra mahkota Kerajaan Malawapati, Pangeran Angling Kusumo. 

Suting yagn antara lain berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah berjalan lancar. Murti Saridewi yang namanya terangkat sejak berperan sebagai Lasmini si pendekar genit dalam serial Saur Sepuh, kini berperan sebagai pendekar wanita Srenggono Retno yagn sensual dengan gigi gingsulnya. 

Kalau dalam film, Fendy dan Bari sebagai anak dan ayah yang terpaksa bertarung adu kesaktian untuk menguji kesatriaan, adalah seusai suting timbul probema. 

Gara-gara terjad saat penggarapan poster (istilah filmnya one-sheet) dan still-photo (nama sebenarnya window-sheet) yang kelak di pajang di etalase (lemari kaca) di lobi lobi bioskop. Pendesain poster Rizal Alferthinus seperti biasa memasang nama Barry Prima diatas sedangkan Fendy Pradana di tempat ketiga di bawah nama Murti Saridewi. 

Demi melihat hal sini, Fendy merasa kurang nyaman. Ia memprotes, menuntut namanya di letakkan paling atas. Terpaksa produser harus menetak khusus namanya untuk di lekatkan pada still-photo yang sudah jadi. 

Masalah pemasangan nama ini sering jadi problem terutama di Amerika. Misalnya pada poster The Firm, Tom Cruise tak menyukai nama Gene Hackman di pasang sejajar sama tinggi dan sama besar dengan namanya. Tapi Hackman juga emoh namanya di pasang di bawah. "daripada begitu lebih baik tak usah pasang nama saya sajalah", itulah yang terjadi nama Hackman tak ada di poster The Firm. 

Bahkan sutradara Teguh Karya pernah merelakan nama-nama pemeran utamanya, Rachmat Hidayat dan Tuti Indra Malaon dipasang kecil-kecil di bawah nama para pemeran pembantu, Onky Alexander, Nurul Arifin, Ayu Azhari dan Didi Petet pada Pacar Ketinggalan Kereta. 


~MF 216/182/THXI 24 Sept - 7 Okt 1994


Monday, November 24, 2025

KUBERIKAN SEGALANYA


 KUBERIKAN SEGALANYA, Sayangnya Nihayah Abubakar tak mengisi suaranya sendiri sehingga kehilangan kans meraih Citra Aktris Terbaik meski dengan akting yang prima. 

Film Kuberikan segalanya mengingatkan pada "My Left Foot" (1989) yang membuahkan Piala Oscar Aktor Terbaik untuk Daniel Day Lewis lewat peran penulis yang lumpuh sejak di lahirkan. Bagaimana dengan Kuberikan Segalanya? pada FFI 1992 meraih 10 unggulan. 

Nihayah Abubakar, pemeran Anisah yang memang cacat tuna lengan, tak mengisi suaranya sendiri sehingga kehilangan kesempatan untuk masuk unggulan aktris terbaik. Tokh aktingnya sebagai pemula cukup menarik. Rasanya penonton pasti terharu melihat adegan ia mengiris-iris kacang panjang dengan pisau yang di jepit di jari kakinya, atau ketrampilannya menggunting kain, atau bagaiman ia menyuapkan mie, semua dilakukan dengan kaki yang menggantikan fungsi tangan. Patutlah padanya di berikan penghargaan khusus. 

Untungnya Sutradara Galeb Husin tak tergelincir menggarap karya keduanya menjadi melodrama yang mengeksploitir cacat nihaya. Disana sini malah ditaburkan suasanya riang, khususnya pada setiap pemunculan Deddy Mizwar yang berperan sebagai Adam, si seniman komplit tengah berusaha mengubah lagu baru tapi disebutkan pernah juga menyutradarai film sukses, meskipun rumah dan sosoknya sangat bersahaja. 

Deddy Mizwar yang tercatat tampil dalam 5 dari 11 film pilihan, memang hampir selalu  bermain menarik. Kehadirannya walau cuma jadi pemeran pembantu membawa suasana segar yang memancing tawa. Justru pemeran utamanya Rano Karno dan Paramitha Rusady yang memerankan kakan beradik , Faisal dan Fitri berada dibawah kadar permainan mereka. 

Problema bagi tokoh Faisal termasuk putusnya hubungan dengan pacarnya Maruti (Clara Sinta), serta penipuan yang dilakukan Jaka (Anwar Fuady) tak berakhir tuntas. Apa sebenarnya pekerjaan Faisal tak jelas, cum setelah kena tipu yang menghabiskan seluruh uangnya nampak ia menyopir mikrolet. Si Penipu Jaka, raib begitu saja. Sedangkan Maruti sekilah terlihat saat Faisal diwisuda,namun mereka tak rujuk kembali. 

Adapun problema Fitri malah terasa sangat di paksakan. Cemas hubungannya dengan Erwin (Gito Gilas) bakal putus kalau Erwin melihat kakaknya. Fitri melarang Anisah keluar dari kamarnya. Aneh, sikap egois yang ditonjolkan Fitri terasa dadakan karena awalnya nampak ia begitu manis dan menyayangi kakaknya. Jadinya sangat tidak klop ketika tiba-tiba ia memaki-maki Anisah dengan kasar.  Adegan yang mestinya mengharukan ini berbalik jadi bumerang yang mengurangi mutu.

Adalagi tokoh dan problema yang hilang begitu saja dari konteks cerita. Yang dimaksud adalah kelompok pengemis yagn dikoordinir oleh Pak jalu (Him Damsyik). Setelah anak buahnya beralih menjadi penjaja makanan berkat bimbingan Anisah sempat Pak jalu marah-marah tapi tak berkelanjutan konflik langsung dengan Anisah. 

Pada penutup terlihat Nihayah dan gadis cilik yang disayanginya berjalan berdua menuju Monas sebagai simbolik kisah hidupnya belum berakhir. Atau bisa juga berabrti kelak akan di produksi sequel berikutnya?


~MF 167/134/THIV 28 Nov - 11 Des 1992

Friday, November 14, 2025

TITIK TITIK NODA


 FILM TITIK TITIK NODA, Andi (Harry Capri) termasuk seorang pemuda tampan. Dengan modal ini ia berhasil menggaet beberapa orang gadis. Diantaranya adalah Tini (Meriam Bellina), gadis pembantu rumah tangga di mana tempat kostnya. Juga ia berhasil menggaet Helen (Chintami Atmanegara), putri kesayangan Pak Suryo, pimpinan perusahaan dimana ia bekerja. Juga beberapa gadis lainnya yang pernah di jumpainya di tempat-tempat hiburan. 

Sebenarnya Tini yang termasuk bibit unggul dalam keluarga ibu Murni (Ida Kusumah) tempat Andi kost, telah di rencanakan oleh Ibu Murni sendiri bila tiba waktunya untuk menjual kehormatan Tini kepada lelaki yang berani membayar mahal. Namun Andi telah mendahuluinya tanpa sepengetahuannya. 

Hasil hubungan intim antara Tini ini membuahkan janin bayi di kandungan Tini. Setelah mengetahui hal ini, Andi segera angkat kaki dari tempat kost bu Murni dan mencari tempat kost yang baru untuk bersembunyi. 

Tini yang panik setelah mengetahui kalau Andi telah minggat suatu ketika tergelincir dari tangga di tempat kost dan menyebabkan keguguran. Kejadian ini sempat di ketahui oleh Ibu Murni yang tentunya menjadi gusar. Setelah ia mendapatkan penjelasan dari Tini, segera ia menyuruh para tukang pukulnya untuk mencari Andi. 

Helen meminta persetujuan ayahnya agar di perbolehkan menikah dengan Andi, Pak Suryo yang telah mengetahui kebejatan moral Andi tentu saja menolaknya. Namun Helen yang telah mencintai Andi dengan sepenuh hati  menjadi nekad. ia mengancam ayahnya dengan berbagai cara. Akhirnya mau tak mau pak Suryo terpaksa menyetujui juga. Maka di tentukanlah hari baik untuk melaksanakan pernikahan Andi dan Helen. 

Betapa bahagianya kedua calon mempelai ini namun di balik semua itu Tini Ibu Murni beserta tukang pukulnya dan juga beberapa gadis yang dulu pernah menjadi korban Andi berusaha terus mencari Andi.  Mereka akan menuntut dan meminta pertanggungjawaban dari Andi. 

Dan tentu saja perbuatan nista lambat laun pasti akan terungkap juga. Begitu pula dengan apa yang dilakukan oleh Andi selama ini. 

Titik Titik Noda di sutradarai oleh Hengky Solaiman yang pernah sukses dengan film Tali Merah Perkawinan, Tandes Sorga Dunia dipintu Neraka. 


~RF 529

Monday, November 10, 2025

PANJI TENGKORAK VS JAKA UMBARAN


 PANJI TENGKORAK VS JAKA UMBARAN. Panji Tengkorak dan jaka Umbaran merupakan dua pahlawan dan pembela kaum tertindas. Namanya di puja masyarakat banyak dan melekat di hati mereka termasuk golongan aliran putih. Namun tentunya menjadi pertanyaan mengapa mereka sama-sama dari golongan aliran putih harus berhantam-hantaman mengeluarkan kepandaiannya masing-masing. 

Golongan aliran hitam yang di ketuai oleh Sumo dan dua saudara seperguruan bernama Burai dan Darbo ingin menguasai dunia persilatan .  Mereka mempunyai keyakinan kalau usaha mereka ini akan berhasil, lebih-lebih lagi guru mereka yang bernama Braja (Dadang Iskandar) terkenal sakti mandraguna bertabiat buruk dan culas. 

Dalam menjalankan rencananya, Sumo cs menculik Sari (Siska Widowaty) untuk memancing kemarahan Jaka Umbaran (Teddy Purba) terhadap Panji Tengkorak (Deddy Sutomo). Mengapa Demikian? Karena Burai yang melakukan penculikan itu dengan menyamar sebaga Panji Tengkorak. Rupanya mereka menjalankan taktik adu domba. 

Sumo juga berniat melenyapkan Dhenok (Siska WIdowaty) - (yang berperan ganda dalam film ini), yang selama ini merupakan musuh bebuyutannya. Dalam pada itu Jaka Umbaran mendengar kalau Sari di culik oleh Panji Tengkorak, segera bermaksud mencarinya. Panji Tengkorak untuk mengadakan perhitungan. Kedua jago itu bertemu dan sempat terjadi bentrokan, namun Panji Tengkorak yang merasa dirinya tidak bersalah tidak mau melayani Jaka Umbaran yang sedang emosi itu. Ia berusaha menghindar . Dengan nalurinya yang tajam, Panji Tengkorak menyadari kalau semua ini adalah fitnah yang dilakukan oleh Sumo cs. 

Sari yang di sekap oleh Burai dan Darbo di sebuah goa tersembunyi berhasil di selamatkan oleh Mariani (Enny Beatrice) yang sebelumnya telah berhasil  melumpuhkan dua penjaga itu. Sumo sang dalang datang terlambat menjadi gusar mendengar laporan tersebut. 

Di lain pihak guru Dhenok (Connie Sutedja) telah mengetahui siapa sebenarnya orang-orang yang melakukan penculikan terhadap Sari dan yang memfitnah Panji Tengkorak. Ketika kembali dari sana, Panji Tengkorak bertemu kembali dengan Jaka Umbaran, untuk keduak kalinya terjadi bentrokan diantara mereka. Melihat kesungguhan Jaka Umbaran yang memang benar-benar ingin menghabisi Panji Tengkorak, membuat Panji Tengkorak akhirnya melayani juga. Dan pertarungan mereka memakan waktu yang amat panjang. Jika hari telah gelap dan pertarungan belum selesai dimana belum ada salah satu yang berhasil di lumpuhkan, maka pertarungan di tunda hingga esok hari untuk dilanjutkan kembali. 

Berhari-hari pertarungan  diantara mereka ini berlangsung, namun tidak ada satupun yang kalah ataupun mengalah. Suatu ketika pertarungan mereka ini terhenti sejenak karena kehadiran Dhenik yang berusaha melerai. Dhenok memberitahukan Jaka Umbaran , Panji Tengkorak tidak bersalah. 

Dan pada saat itu muncul pula Braja dan Sumo. Pertarungan diantara mereka tak dapat dihindarkan lagi. Dhenok maju melawan Braja, sementara Panji Tengkorak terlibat pertarungan dengan Sumo, Mariani dan Sari yang juga muncul tentunya turut membantu. Dalam keadaan yang kritis Ki Pragola datang dan melemparkan tongkatnya yang sakti itu kearah Braja. Jaka yang melihat hal itu tanpa ayal lagi langsung menghabisi nyawa Braja. Braja pun mengemui ajalnya, begitu pula dengan Sumo yang tak berdaya di tangan Dhenok, keduanya tewas. 

Film ini di sutradarai M Sharieffudin A. 


~RF 524~

Wednesday, November 5, 2025

JUNAEDI SALAT

 


JUNAEDI SALAT. Nama Junaedi Salat kita kenal berkat penampilannya yang cukup bagus alam film "Ali Topan Anak Jalanan" (1977), ceritanya berdasarkan novel pop berjudul sama karya Teguh Esha. Tapi sebelumnya, tahun 1972 Jun sudah pernah main film dalam "Aku Tak Berdosa" bersama Dewi Puspa dan Fifi Young. Film produksi Empat Gajah Film ini merupakan film perdana Junaedi. 

Kemudian pada tahun 1981 ia membintangi film berjudul "Fajar Yang Kelabu" yang dibintangi oleh Roy Marten, Astri Ivo , Debby Cintya Dewi dan lain-lain. Selain dalam film, Junaedi juga bermain di dunia musik. Album perdananya mencuat pada tahun 1981 berjudul "Burung Camar", disini ia dibantu oleh Oetje Hoedioro, kemudian album kedua berlabel "Masa Pancaroba", Ronny Harahap, Chandra Darusman, dan Odhink Nasution turut mendukung Jun dalam merampungkan album tersebut. 

Pada tahun 1977, Jun untuk pertama kalinya ikut berkompetisi dalam Lomba Cipta Lagu Remaja dan hasilnya juara I untuk lagunya yang berjudul "Kemelut". Setelah keberhasilan itulah Junaedi yang panggilan akrabnya Jun bergabung dengan Guruh Sukarno Putra. Saat itu belum ada kelompok "Swara Mahardika. Dan bersama putra presiden Pertama RI itu ia menggarap ilustrasi musik film "Ali Topan Anak Jalanan", mereka di bantu seorang musisi dari Jepang. 

Barulah pada tahun 1978 ia bersama Guruh membentuk kelompok Swara Mahardhika. Jun melatih musiknya, Guruh koreographynya. Dan untuk pertama kalinya ia manggung di Balai Sidang Jakarta dengan nama pagelaran "Karya Cipta Soekarno Putra" dan sejak penampilan itulah, Junaedi mengundurkan diri.


~RF 474

LUTUNG KASARUNG


 LUTUNG KASARUNG. Banyak sudah cerita-cerita yang berbentuk legenda di visualisasikan ke layar putih. Ada yang mampu menarik perhatian penonton, misalnya film "Tangkuban Perahu", di dukung oleh Marissa Haque, dan Alan Nuari dan disutradarai oleh Liliek Sudjio. Kemudian masih dengan legenda yang sama cuma berbeda judul, Film "Sangkuriang"dengan pendukung Suzanna dan pendatang baru Clift Sangra, di sutradarai oleh Sisworo Gautama Putra, juga menyedot penonton yang lumayan banyak. Kedua film tersebut menceritakan tentang  legenda rakyat di tanah Priangan Jawa Barat.

Dari Propinsi-propinsi lain juga banyak terdapat legenda-legenda. Indonesia memang kaya akan legenda, selain yang diatas sudah pula di filmkan "Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari" arahan sutradara Bay Isbahi, sayang yang ini kurang menarik, Susanna Cecilia kurang mampu menghayati jalan ceritanya. Konon yangl paling menarik adalah "Roro Mendut" arahan sutradara kawakan Ami Priyono yang dibintangi oleh Meriam Bellina, WD Mochtar, dan Sofia WD. 

Ami mengarahkannya benar-benar akurat dan dibuat dengan lakon-lakon wayang. DapaoniSakan sebuah legenda yagn sering di ceritakan dari mulut ke mulut dan sudah mendarah daging bagi orang-orang Sunda, terlebih tetua-tetuanya. Film ini di sutradarai oleh BZ Kadaryono. 

Sinopsis ringkasnya, konon entah d tahun berapa ketika kerajaan Galuh berkuasa di daerah Jawa Barat, Rajanya bernama Prabu Tapa Agung ia sudah berusia lanjut, dan mempunyai keturunan tujuh putri dua diantaranya Purbalarang (Erna Santoso), Purbasari (Enny Beatrice). Prabu Tapa Agung ingin sekali menikmati dan menghabiskan hari-hari tuanya dengan bertapa di tengah hutan lebat. Dan untuk mewujudkan keinginannya itu ia menyerahkan kerajaannya kepada putrinya, terutama putri sulungnya Purbalarang. 

Di lain tempat ada seorang dewa yang maha sakti, bersama Guru Minda (Johan Saimima), namun dirinya telah di kutuk akibat melanggar wewaler kahyangan. Akibat kutukan itu, ia berubah menjadi seekor Lutung besar. Dan ia akan berubah ujud lagi seperti sediakala jika seandainya ada seorang putri cantik yang bersedia jatuh hati kepadanya. Ujud Guru Minda yang telah berubah jadi Lutung Kasarung itu harus tinggal didunia di kawasan hutan kerajaan Galuh. 

Dan Kerajaan Galuh telah di perintah oleh Putri Purbalarang. Putri Sulung Prabu Tapa Agung yang telah pergi bertapa ini memerintahkan dengan sewenang-wenang, tirani. Ia juga sangat iri terhadap si bungsu, saudara kandungnya, Putri Purbasari, terutama dalam hal kecantikan, dan kelembutan adiknya itu. Purbalarang yang sirik melihat kecantikan adiknya akan menghambat kekuasaannya, inilah alasan sehingga timbul niatnya menyingkirkan si adik lagipula suaminya , Indrajaya (Avent Christie) seorang pangeran yang berperangai buruk. Rasa disaingi adik dan jengkel terhadap suami berbaur menjadi satu. 

Purbalarang tahu, kelak kerajaan ini akan diserahkan kepada adiknya maka itu Purbasari harus di jauhkan dari lingkungan istana.  Berbagai jalan telah di lakukan yang akhirnya Purbasari dibuang ke tengah hutan yang lebat. Nah, disinilah ia bertemu dengan Guru Minda, Lutung yang berbudi luhur. Segala kesulitan yang di alaminya di hutan itu, selalu dapat dukungan dari Lutung Kasarung. 

Hingga akhirnya Lutung pun berubah jadi manusia tampan rupawan dan membantu Purbasari untuk mengambil haknya dari tangan Purbalarang.

Lokasi suting dari film Lutung Kasarung sebagaian besar di Subang dan Cirebon. 

~RF

Wednesday, October 22, 2025

KULIHAT CINTA DIMATANYA

 


Film "Cinta DI Balik Noda" yang berhasil masuk nominasi dalam FFI 1984 di Yogya termasuk sukses di pasaran, berhasil menelorkan Meriam Bellina sebagai The Best Actrees FFI 1984. Kemudian dilanjutkan dengan judul "Kulihat Cinta Di Matanya" dengan tokoh tetap sama Atika Adrianto yagn dimainkan oleh Meriam Bellina.

Film ini memakan waktu pembuatan dari persiapan sampai lolos sensor selama satu tahun dengan budget  pembuatan cukup tinggi untu pembuatan film jenis ini, yaitu mencapai Rp. 350juta, merupakan film musikal terbesar yang pernah di buat Indonesia. Bobby Sandy yang menyutradarai film ini telah berbuat secermat mungkin agar "Kulihat Cinta Di Matanya" bisa lebih bagus dari "Cinta Di Balik Noda". Latihan tari untuk menghadapi suting film ini melibatkan ratusan orang, karena diadakan pergantian beberapa kali sera memakan waktu lebih dari satu bulan. 

Dalam "Cinta Di Balik Noda" telah di ceritakan, bahwa Atika Adrianto merupakan seorang super star yang kemudian kehilangan cahayanya, terjebak kehidupan narkotika dan kriminil. Dalam film "Kulihat Cinta Di Matanya" ini dengan segala upaya ia berusaha untuk bangkit kembali. 

Ibu Atika (Maria Oentu) dan bibinya (Ade Irawan) sangat prihatin sekali atas keadaan Atika yang demikian parah. Bermacam-macam cara dilakukan hingga Atika sembuh, dan berusaha membujuknya agar melanjutkan kuliahnya.

Namun dunia kampus telah menerimanya dengan cemoohan "rampok masuk kampus", "Superstar korban narkotik" da beberapa okol-olok lainnya. Hingga membuat sakit hati muak dan tidak kerasan. Ikang (Ikang Fawzi) seorang penyanyi rock yang saudaranya dekat dengan Atika mengajaknya untuk kembali aktif di dunia pentas. Namun hanya sambutan dingin dan ejekan yang diterima dari sana sini termasuk Pub yang pernah membuatnya sukses. 

Kemudian Atika bertemu dengan Sonny yang mengajaknya untuk mengadakan pertunjukkan keliling daerah. Dalam pertunjukkan tersebut mereka mendapat sukses, namun tenyata Sonny adalah seorang penipu. Kembali Atika di tolong oleh Ikang. 

Ketika seroang teman Atika memperkenalkannya degan Sakti (Achan Rachman) seorang pelatih tari, Atika bangkit kembali. Kali ini sebagai seorang penari. 

Namun pada saat kesuksesan hampir terwujud, pertunjukan Atika di jegal oleh Elissa (Henidar Amroe) seorang primadona dari kelompok usaha pertunjukkan Kaharudin (Pietrajaya Burnama) yang pernah menjadi pacar Sakti. Disini Elissa di bantu Willy (August Melasz) yang mengancam Kaharudin untuk menggagalkan pertunjukkan Atika. 

Tentu saja Atika tidak dapat menerima perlakuan ini, maka terjadilah pertengkaran dan perkelahian yagn menyebabkan terjadinya kebakaran di panggung pertunjukkan. 

Akibat kejadian tersebut nama Atika semakin buruk, karena ia dianggap pembuat onar. Hingga wajahnya yang tercoreng menjadi semakin hancur. Namun dengan bantuan Budenya Sakti dan teman-teman dekatnya ia berusaha untuk bangkit menegakkan kariernya kembali. 

Waktu copy film ini di cetak di Tokyo film ini langsung mendapat permintaan untuk di edarkan di Singapura, Malaysia , Taiwan dan Philipina. 

CALON ARANG

 


Film-film action dengan tema silat, agaknya tetap di gemari oleh penonton film nasional, baik didalam maupun di luar negeri. Konon film-film kita paling laku di pasaran internasional, adalah film-film jenis ini. Kemudian untuk memenuhi minat  menonton untuk penonton film jenis di dalam negeri , PT. Soraya Intercine Film yang bekerjasama dngan PT. Cancermas Film memproduksi "Calon Arang". Ceritanya diangkat dari salah satu legenda di masyarakat. 

Menurut Sisworo Gautama Putra yang menyutradarai film ini, cerita Calon Arang sebenarnya berasal dari Jawa Timur. Namun karena legenda ini juga tumbuh di kalangan masyarakat Bali dan kebudayaan Bali dianggapnya lebih luas, maka film ini dibuat dengan latar belakang kebudayaan Pulau Dewata tersebut. 

Film ini lokasi syutingnya diambil di sekitar Jakarta dan Bali, yaitu di TMII, Bukit Hambalang, Citeureup, Kintamani, Tanah Lot, Desa Batur dan Pantai Saba. Temanya berlatar belakang Agama Hindu Dharma Bali, yang mengajarkan bahwa kebaikan akan selalu menang dalam menghadapi kejahatan. Dalam film ini dikisahkan tentang ilmu Tatranayam Mantram yang ingin dipergunakan untuk menguasai dunia(naugiwe). Namun dapat di gagalkan oleh para empu dari agama Hindu.Demikian kata Sisworo yang kemudian menambahkan bahwa film ini merupakan filmnya yang ke 20 yang di kerjakan sebagai sutradara. Sedang film pertama yang ia sutradarai adalah Dendam si Anak Haram yang di kerjakan tahun 1973 bersama PT. Daya Istri Film. 

Dalam film ini dikisahkan CALON ARANG (Suzanna) adalah seorang janda cantik yang berambisi besar untuk berkuasa di negeri Daha yang waktu itu rajanya adalah Erlangga. Ia memang sakti luar biasa, apalagi ambisinya ditunjang oleh kesaktian kelima anak buahnya yang semuanya wanita yaitu Lenda (Linda L Hoesin), Raruung (Ratna Debby Ardy), Mahisa (Neneng Rosita), Guyang (Gloriane vic/Inne), dan Sidamalung (Tina Winarno). Mereka melakukan pembunuhan-pembunuhan kejam terhadap rakyat yang tidak mau tunduk terhadap kehendaknya. 

Walaupun sudah seringkali Raja Erlangga mengirimkan tentaranya untuk menumpas kekejaman janda tersebut namun semuanya gagal. Bahkan tentara Erlangga dapat di binasakan Calon Arang. 

Terakhir utusan Erlangga menjumpai pendeta MPU BARADA (dr. Amaroso Katamsi) di padepokan Lemah Tulis untuk meminta nasehat. Mpu Barada punya anak lelaki bernama Mpu Bahula (Barry Prima) dan adiknya seoan gwanita yang bernama WIdawati (Nena Rosier). 

Kemudian di peroleh jalan untuk melumpuhkan Calon Arang, yakni dengan meminang anak perempuannya bernama RATNA MANGGALI (Suzanna). Sebagai menantu Calon Arang, Mpu Bahula yang menerima tugas ini. Tentunya dengan mudah akan dapat mencuri senjata kesaktian calon arang. Lamaran di terima, maka Mpu Bahula menjadi suami Ratna Manggali  atau menantu Calon Arang.Kemudian pada suatu malam ia berhasil mencuri lontar yang berisi mantra aji kesaktian Calon Arang dan dibawanya lari untuk diserahkan pada mbu Barada di Lemah Tulis. 

Calon Arang sangat marah atas pengkhianatan itu, bersama-sama dengan lima anak buahnya menyerbu padepokan Lemah Tulis. Namun karen aaji kesaktiannya sudah di tangan Mpu Barada, maka kali ini Calon Arang memulai duel sengit dan mengalami kekalahan total. Ia dan pengkut-pengikutnya semua binasa. 

Maka Mpu Barada dan Mpu Bahula  bersama murid-muridnya yang lein berhasil menegakkan kebenaran.


*Dalam film judulnya Ratu Sakti Calon Arang


Friday, September 12, 2025

GAIRAH BINAL, GADIS SEKSI MENYUSUP KE SINDIKAT


GAIRAH BINAL, GADIS SEKSI MENYUSUP KESINDIKAT

HILDA adalah seorang gadis cantik seksi yang menguasai ilmu beladiri cukup tinggi. Dengan kejagoanya memang ia bisa malang melintang di dunia hitam, apalagi menjadi anggota sindikat gangster yang dipimpin oleh Marlo.

Prestasi dan keberanian Hilda melahirkan ilham bagi Marlo yang tengah berseteru dengan Theo, pimpinan sindikat gangster saingannya. Diam-diam Marlo menugasi Hilda menyusup ke tubuh sindikat Theo untuk mengorek bisnis ilegalnya. Dibawah bimbingan Guntur, penyamaran Hilda yang dipasang di setiap ruang dan lorong, gerak-gerik Hilda di mulai. 

Pertemuan Hilda dengan Theo diatur di sebuah lapangan golf, seolah tak sengaja. Berlangjut dengan kencan makan malam bersama. Hilda mengaku sebagai baru datang dari Amerika dan kini tengah mencari kerja di Jakarta. 

Theo yang sudah jatuh simpati padanya langsung menawarkan pekerjaan di kantornya. Bukan itu saja, bahkan dengan gampang Theo bersedia menampung Hilda tinggal di rumahnya yang mewah. Ternyata meskipun seorang gembong gangster yang tersohor berdarah dingin, pada hakekatnya Theo adalah seorang lelaki berpembawaan lembut. 

Hubungan antara Theo dengan Hilda cepat berkembang menjadi percintaan. Kendati demikian, Hilda tak melupakan tugasnya dari Marlo, terus mengorek rahasia bisnis ilegal sang kekasih. Bagaimanapn akhirnya penyamaran Hilda terbongkar, ketika seorang anak buah Theo menemukan alamat asli rumahnya. Sadarlah Theo, bahwa Hilda sebenarnya mata-mata dari pihak Marlo. Lewat kamera pengawas dipantau langsung oleh Theo. 

Saking kecewanya, Theo menganiaya Hilda, lalu mencekokinya dengan bensin. Karuan Hilda mengelepar-gelepar sapai koma. Tubuh cewek seksi yang sudah lunglai itu dicampakkan begitu saja di halaman rumah Marlo. Bagaimana kisah selanjutnya? Ada yang sudah nonton? sebuah perseteruan antar dua sindikat.

GAIRAH BINAL merupakan  thriller Erotis dengan gaya brutal triad-triad Hongkong yang di sutradarai oleh Kaonawan Sumirah ke alam Jakarta. Dua bintang utama sudah tak asing  lagi untuk film-film sejenis. Reynaldi, Malfin Shayna, di dukung oleh Rina Martni, Merry Mustaff, Aldi Rizaldy, Dennidi, dan Hengky Siregar. Film ini beredar di bioskop-bioskop Jakarta pada pertengahan bulan Juli 1997. 


Tuesday, September 9, 2025

FILM JARINGAN TERLARANG


FILM JARINGAN TERLARANG , AGEN RAHASIA ANTI NARKOTIK

Konon peredaran gelap obat terlarang sudah merasuk ke dalam negeri. Karena terjepit dalam persaingan yang makin keras di dunia hitam, maka sebuah sindikat narkotika diam-diam mulai mengolah ladang opium di tengah hutan. Untuk melacak jejak sindikat ini, datang Ben Murphy agen anti narkotika dari Amerika. Ia disusupkan ke tubuh sindikat yang dipimpin gembong Giovanni. Mendadak Giovanni tewas terbunuh oleh tangan kanannya sendiri, Rick Benson. 

Benson yang ambisius, bersama pembantunya, Angelo, ingin mengangkang pasaran narkotika di Asia Tenggara. Di kalangan hitam Indonesia, ia sudah menjalin hubungan dengan hendrik. 

Menyadari Benson bisa menjadi saingan berbahaya kalau sampai tumbuh menjadi The Big Boss, istilahnya bagai "bagai macan tumbuh sayap" maka Murphy harus bertindak cepat. I abekerja sama dengan Kapten Leo, plisi anti narkotika Indonesia, dan Jessica seorang wanita misterius. 

Sebetulnya Jessica adalah janda tokoh sindikat yang menyimpan dendam pribadi pada Angelo, pembunuh suaminya. Kalau semula Murphy bertindak atas nama hukum, kemudian ia pun beralih ke dendam pribadi. Pasalnya, kekasihnya juga diperkosa dan dibunuh dengan sadis oleh Benson. Bahkan perbuatan durjana ini sengaja direkam lewat kamera video.

Trio Murphy, Leo dan Jessica, meluruk ketengah hutan untuk menghancurkan sarang sindikat. Ledakan demi ledakan tak ubahnya bagaikan pertempuran besar berkobar ditengah hutan. 

JARINGAN TERLARANG merupakan film aksi produksi kebanggaan PT. Parkit Film, arahan Ackyl Anwari yang memadukan pemain bule dengan lokal. Mulai dari Warren Fleming sebagai Si Agen Rahasia jagoan Ben Murpy. Hengky Tornando sebagai Kapten Leo, Cindy Lee Cuck sebagai Jessica. 

Di bantu tampang-tampang kriminal seperti : Peter O'Brien, Didier Hammel, Mike Abbot, Robert Chappel, Dicky Zulkarnaen, Jeremy Alan, Zainal Abidin, Muni Cader, Page Foster dan Welly Rosaline yang bermain cukup berani. Cukup seru dan ramai. 


~sumber : MF~

Friday, September 5, 2025

WARKOP DKI : SALAH MASUK

 


Trio Warkop DKI , Dono, Kasino, Indro mendapat tawaran pembuatan film Iklan Bir. Setelah di sepakati, Dono bertindak sebagai sutradara, Sedangkan Indro menjadi juru Kamea dan kasino juru make up. Ketiganya menjadi panik dan bingung mencari pemai pemeran utama. Ditambah waktunya semakin sempit. Tidak ada jalan keluar, Indro menawarkan tetangganya bernama Yuli (Tarida Gloria) gendut da tak bisa berakting. 

Segera mereka mengumpulkan karyawan dan membangun set di rumah kontrakan. Pacar Kasino, Nella (Fortunella) dan Pacar Indro , Kiki (Gitty Srinita) mendapat tugas menjadi pimpinan unit merangkap pembantu umum. 

Semua karyawan jengkel terhadap yuli lantaran aktingnya tidak pernah bagus dan selalu ngotot kala di kasih tahu. Tak mau diatur bahkan ingin mengatur. Repotnya, Yuli tidak bisa di ganti pemain lain karena sudah di shoot cukup banyak. 

Pada pengambilan adegan terakhir, Dono, Indro dan Kasino sepakat memberikan delapan gelas bir beneran agar Yuli teler, dengan harapan akting Yuli bisa bagus. Yuli akhirnya teler matanya merah. Begitu shooting akan di mulai Yuli langsung menari-nari dan berteriak, mengejar Dono. Dono kabur, Yuli terus mengejarnya. Doo dibanting, Kasino di cekik, Indro di tonjok. Semua karyawan yang terlibat melarikan diri, sementara set yang di bangun, hancur berantakan. 

Setelah sadar trio DKI kembali bingung melihat suasana rumah yang berantakan.  Mereka takut menghadapi produser. Akhirnya Dono, Kasino, Indro meminta maaf atas kerja mereka yang kacau balau. Tetapi anehnya sang produser malah memuji bahkan mereka dapat tawaran lagi untuk menggarap iklan lain. Dan bintang iklannya harus Yuli. 

Mendengar tawara ini, Dono, Kasino dan Indro terbengong bengong saling memandang.....



Thursday, September 4, 2025

DARTO JONED PENULIS SKENARIO YANG JUGA SUTRADARA

 


Terlahir sebagai RM. SOEDARTO, 21 Maret 1943 di Solo, Darto Joned, di kalangan perfilman memang lebih dikenal sebagai sutradara film TVRI maupun TV lain. Padahal  pertama kali terlibat di film ia lebih dulu main untuk film bioskop. Melibatkan diri pertama kali di film tahun 1972 sebagai pemain dalam film "Tanah Gersang", Darto entah kenapa akhirnya lebih banyak melibatkan diri sebagai penulis skenario. Tidak tanggung-tanggung ia bisa menyelesaikan tiga skenario sekaligus. "Tapi itu kalau untuk membuat film seri, kalau tidak untuk film seri, ya cukup sehari satu", katanya. 

Menjadi penulis skenario itu sendiri sudah dimulai Darto sejak tahun 1974 untuk film "Marabunta" dimana ia sekaligus menjadi pembantu sutradara. Sejak itu, diakuinya sudah puluhan skenario yang dislesaikannya hingga sekarang. Baik untuk film Bioskop maupun untuk film TV. Untuk film TV, Darto malah tanpa sungkan menyebutkan sering menyelesaikan satu episode untuk film seri dikerjakannya tanpa memerlukan skenario. "Semuanya berkembang di lapangan. Jadi jangan heran kalau sehari saya pun bisa menyelesaikan tiga episode film seri," katanya lagi. 

Sutradara film TV yang dikenal lewas serial "Kisah Serumpun Bambu" dan dilanjutkan "Tembang Di Tengah Padang" juga menjadi film bioskop berjudul "Gerbang Keadilan". Itu merupakan film ketiga saya setelah Marabunta dan Selimut Cinta, " katanya. 

Di Singgung bagaimana cara bisa menyelesaikan tiga skenario sekaligus, sutradara yang menyebut dirinya mesin skenario ini cuma tertawa. "Yang diperlukan cuma gambaran tentang ceritanya. Kalau semuanya sudah ada dalam kepala, yang lainnya tinggal menuliskannya," ujarnya. Tapi kalau saya sedang bikin skenario, saya harus mencari tempat yang sepi. Di hotel misalnya. Dan syaratnya, harus didampingi isteri saya," tambahnya . 

Untungnya Darto punya isteri yang setia selalu mendampinginya. Tak cuma waktu bikin skenario, tapi juga kemana saja ia pergi. "Apa yang selalu saya pikirkan setiap kali memulai pekerjaan hanyalah bagaimana penonton bisa menyukainya, " katanya sungguh-sungguh. 

Perihal mengapa ia lebih suka main dan bikin film untuk TV, lelaki yang suka tertawa ini menyebutkan karena TVRI saat ini lebih terbuka. Dan itu berbeda dengan TVRI dulu. Sekarang TVRI sepertinya membuka kesempatan seluas-luasnya pada sutradara dari luar kota membuat film bagi TVRI, " katanya. "Tapi sungguh kok , bukan karena bikin film V itu lebih enak maka saya lebih banyak menghasilkan film-film untuk TVRI. Tapi karena kesempatan untuk bikin film bioskop memang jarang saya dapatkan, " katanya kemudian. 


~~ sumber MF~  

Wednesday, September 3, 2025

KENANGAN DIAN NITAMI MAIN FILM

 


DIAN NITAMI. Sejak umur 15 tahun perempuan bertinggi 171 cm ini mengawali karir di dunia film. Filmnya antara lain Di balik Dinding Kelabu, Cinta Anak Zaman, Johny Indo, Atas Boleh Bawah Boleh, Luka Diatas Luka, Kamus Cinta Sang Primadona, Catatan Si Doi dan lain lain. 

Bungsu dari 4 bersaudara pasangan keluarga Soerjo Muntasir dan Takanitami ini dalam film Catatan Si Doi berperan sebagai Tio, seorang mahasiswi utkang bikin gara-gara, berantem, manasin orang dan tukang ngaduin orang. 

"Saya paling suka memerankan Tio dalam film "Catatan Si Doi". Ada tantangan untuk berperan disini, meski kurang yakin. Bisa nggak sih Dian beprean seperti Jilly... itu tuh dalam film teve "R" dimana belum dilog saja, Jilly sudah bisa membangkitkan kebencian penonton," papar Dian yang punya darah Jepang dari ibunya. 

"Awal terjun ke dunia film, benar-benar nggak di sangka deh!" paparnya. Kebetulan ketika itu ia mengantarkan Ida Iasha, sehabis ada acara  meeting, pulangnya diajak Ida ke Virgo Film untuk teken kontrak. Disana ia ketemu Ferry Anggriawan dan Sophan Sophian, terus di tawari main film.  "Ya, saya mau saja. Hitung-hitung cari pengalaman lain. Wah, pertama berhadapan dengan Kamera saya benar-benar grogi deh. Belum lagi saya malu, teman-teman di sekolah pada ngeledek kalau saya jadi bintang film. Tapi, sekarang sih udah biasa saja, emang ini sebagian dari dunia saya," ujarnya.

Tapi konon bukan tujuan utama. Dia harus mikir tentang masa depan yang bisa menjamin. Coba kalau saya kecelakaan dan saya jadi jelek, kan pasti nggak laku lagi di film. Bener nggak?" kata dian yang jadi team basket di sekolahnya. 

Pengalaman yang menjadi kebanggaan didunia film ketika Dian main untuk film "Pelarian Johny Indo " (Judul akhirnya jadi : Johny Indo, kisah nyata seorang Narapidana), yang juga punya kisah ketakutannya. 

"Ya ketika suting itu di Nusa Kambangan kan semua pemain juga krunya tinggal di wisma. Di Wisma itu, Dian kenal baik sama seorang narapidana yang sudah bapak-bapak. Bapak itu suka nganterin makanan, ketika Dian tanya kenapa di hukum? Bapak itu bilang karena jadi dukun cabul, yang telah memp erkosa dan memb unuh lima orang wanita. Jadi dia dihukum seumur hidup. Kalau tadinya Dian berani pulang ke wisma sendiri, setelah tahu bapak yang suka ada disana itu berubah takut. Tapi pasti nggak apa-apa kan ya, dia sudah baik. Cuman ikut di film ini, Dian bangga, Bayangkan saja Dian bisa masuk ke Nusakambangan. Kan kalau orang awam susah sekali untuk masuk daerah tahanan Nusakambangan," kata Dian, yang dua kali pernah di cium oleh makhluk aneh di Sumatera ini.

Ya, itu bukan adegan dalam film, bila Dian kena sosor bibir orang yang tak di kenalnya. Kejadiannya ketika perempuan yang lahir di Jakarta pada 18 Juni 1971 ini ikut promosi film "Luka Di Atas Luka" di Sumatera bersama pemeran lainnya lagi turun dari mobil, dimana disekitarnya penuh kerumunan orang. 

Rombongan artis itu berjalan ke sebuah gedung. Tiba-tiba dari arah belakang ada yang menepuk bahunya. Dia menoleh ke belakang, tahu-tahu pipinya sudah kena sosor bibir orang yang tak dikenalnya. Srupp!!

"Saya kaget da malu, Dian nggak tahu, oran gitu mau berbuat begitu. Sudah nyipok langsung kabur. Dian ingat-ingat dan lihat tampang orang itu, Makhluk aneh kali, " kata perempuan yang suka makn bakso dan pizza ini. 

Kedua kalinya masih di sumatera juga, juga promosi film Luka Di Atas Luka, di Lok Seumawe, Ketika itu Dian sedang berada di podium, Dian mengajak seorang penonton naik ke atas panggung untuk menari. Selesai menari, tba-tiba bibir pemuda itu nyelonong ke wajah Dian, ia tak bisa mengelak dan dibuat kaget kembali. 

"Wah pokoknya Dian nggak suka tampang orang itu, meski masih ingat, Kok, pada begitu ya, aneh!" kenang Dian.


~sumber : MF 057/25 tahun V , 3 - 16 September 1988


Sunday, August 10, 2025

MISTERI DARI GUNUNG MERAPI 3 : PEREMPUAN BERAMBUT API

 


PROSES! FILM MISTERI DARI GUNUNG MERAPI 3, PEREMPUAN BERAMBUT API

Ibarat Perjuangan , Ia harus melalui perjalanan panjang penuh lika liku yang melelahkan dan pengorbanan. Itulah yang dialami Liliek Sudjio, ketika menggarap Misteri Gunung Merapi 3 Perempuan Berambut Api yang mengambil LOKASI SUTING seluruhnya di daerah wisata Pangandaran Jawa Barat.

Perjalanan panjang, karena menurut perhitungan kontrak sudah over time. Suting pertama dimulai 18 Oktober 1990 diakhiri 18 Februari 1991. Untuk sutingnya saja, 4 bulan penuh. Sedangkan kontrak para karyawan overtime ada yang sebulan lebih. 

Kata Liliek, kendala yang paling berat, karena cuaca yang tak mau diajak kompromi. "Maklum , musim hujan!" katanya. Kadang, kata Liliek melanjutkan, sehari hanya bisa suting dua tiga shot saja. Terutama untuk adegan luar (exterior) dimana banyak adegan berat dengan menggunakan sling. 

Di samping cuaca sebagai penghambat yang tak mau di ajak kompromi, pembuatan set besar-besaran juga sedikit mengganggu. Cuma, untuk yang satu ini, semua bisa maklum. Lalu, kata beberapa kru yang enggan disebutkan jatidirinya, keharmonisan kerja di lapangan juga sering tak ada. "Namun semua gejolak yang bisa mengganggu kelancaran kerja, akhirnya dapat di selesaikan secara kekeluargaan. "Biasa, kalau kita kerja berlarut-larut ada saja gejolak itu,"tukas Liliek. Apa lagi sekarang produksi sedang rame, sambung kru lain. 

Setelah melewati proses penyelesaian cukup melelahkan, film yang dibintangi  Fendy Pradana, Lucy Subardjo (Perempuan berambut api), Dra. Mien Brodjo, Gino Makasutji, WD Mochtar, dan pengganti Ida Iasha Chatrianawati (pemeran utama) sudah masuk proses studio. Film yang di rencanakan  beredar pada bulan lebaran, untuk proses akhirnya terpaksa di bawa keluar negeri, ke Los Angeles. "Kami akan berusaha memberikan hiburan lebih baik kepada penggemar film Indonesia, khususnya yang telah menonton Misteri Dari Gunung Merapi. Sebab film ini memang serial film terbaru," jelas Liliek. 

Menjawab pertanyaan tentang daya tarik utama yang konon sangat diandalkan itu, Liliek bilang, "Film ini memang tidak ada IDA IASHA yang pada serial pertama dan kedua menjadi pemeran utamanya. Tapi pemain lain, terutama dengan andalan trick animasi, sangat menarik. Karena banyak trik dan animasi itu, kami harus lari ke luar negeri. "Bukan ingin melanggar aturan pemerintah hanya saja di Indonesia belum mampu saja!" tegas Liliek Sudjio.


~sumber : MF 123/90 tahn VII, 15-30 Maret 1991