Showing posts with label Nike Ardilla. Show all posts
Showing posts with label Nike Ardilla. Show all posts

Tuesday, March 26, 2013

FILM JADUL : GADIS FOTO MODEL



Gadis Foto Model

JUDUL FILM                        : GADIS FOTO MODEL

SUTRADARA                       : SUPRAPTO MARCUS

CERITA                                  : SUPRAPTO MARCUS, SJAMSUDIN

SUARA                                  : IBNU HASAN

PRODUSER                          : SJAMSUDIN

PRODUKSI                           :  PT.  SJAM STUDIO FILM PRODUCTION

TAHUN PRODUKSI           : 1989

JENIS                                     : FILM THRILLER

PEMAIN                               : CUT IRNA, ANNEKE LUTFIA PUTRI, ALFIAN, NIKE ASTRINA, KIKI AMALIA, CONNIE SUTEDJA , TIMBUL

SINOPSIS :

Susi (Cut Irna) adalah seorang model terkenal.  Suatu hari bersama teman-temannya satu geng, Nency (Nike Astrina) dan lain-lain atas undangan Budi (Alfian) orang yang selama ini dekat dengan Susi untuk menghadiri acara ulang tahun Lia (Anneke Lutfia Putri) yang baru tinggal di tempat kos tante Budi (Connie Sutedja). Lia adalah juara Top Model saat ini.

Kehadiran Lia ditengah-tengah mereka membuat iri Susi, apalagi Susi menuduh kalau Lia memiliki kedekatan dengan Budi. Dibakar Iri hati dan rasa cemburu, Susi merencanakan untuk member pelajaran pada Lia. Bersama teman-teman satu gengnya, Susi menjemput Lia setelah peragaan busana. Meski pada awalnya menolak namun setelah di paksa Lia mau menuruti keinginan Susi dan kawan-kawan untuk mengikuti mereka.  Sebelum masuk mobil terjadi keributan antara Susi dan Lia. Susi menuduh Lia memiliki hubungan dengan Budi meskipun Lia sudah menjelaskannya. Akhirnya terjadilah pengeroyokan terhadap Lia yang berujung dengan disiramnya muka Lia hingga rusak oleh Susi dengan air termos. Dalam kondisi tidak sadarkan diri Susi membuang tubuh Lia kedalam sungai dengan di bantu oleh teman-temannya.

*****

Pasca kejadian tersebut terror demi terror menghantui Susi. Dari telepon masuk hingga adanya rampok yang tiba-tiba hadir setelah menelepon.  Di tempat Lain Budi dibuat panic karena kehilangan Lia di rumah kostnya. Merasa bertanggungjawab Budi berusaha mencari keberadaan Lia melalui teman-temannya.  Titik terang pun akhirnya di dapat. Sebelum Lia hilang, Lia dijemput oleh teman-temannya perempuan.  Dan budi menduga kalau ini perbuatan Susi dan kawan-kawan karena dibakar cemburu.

Teror tidak hanya di hadapi oleh Susi, namun juga teman-teman susi yang lain. Bahkan suatu ketika Susi hampir diperkosa ditengah jalan ketika terjadi ban kemps, namun usahanya dapat digagalkan. Lia ditolong oleh pembantunya yang menyusulnya ke kota setelah susi mendatanginya ke kampong karena anaknya sakit.

Susi mulai stress dan pucat karena terror yang diterimanya. Akhirnya Susi pun mengetahui siapa yang berada di belakang terror selama ini. Adalah Lia yang ternyata masih hidup yang berusaha untuk membalas dendam pada Susi. Lia yang sudah rusak mukanya akibat perbuatan Susi menuntut balas atas perbuatan susi. Dengan menodongkan pisau kearah Susi, Lia berusaha mengejarnya. Namun naas bagi Susi, ia terjatuh dari lantai dua rumahnya dan akhirnya tewas. Lia pun akhirnya ditangkap.

***********

Gadis foto model merupakan sebuah film yang dibintangi oleh Cut Irna. Namun sayang sekali Cut Irna yang juga menelurkan beberapa album kini sudah tidak aktif lagi di dunia hiburan Indonesia. Film ini juga merupakan debut kedua bagi Nike Ardilla yang kala itu masih menggunakan nama Nike Astrina. Nike Astrina sebelumnya juga pernah bermain dalan film Kasmaran sebagai figuran bersama Ida Iasha.



Wednesday, November 7, 2012

RANO KARNO DAN NIKE ARDILLA DALAM FILM KEMBALI LAGI


JUDUL FILM                        : KEMBALI LAGI

SUTRADARA                       : SANDY SUWARDI HASAN

CERITA                                  : SANDY SUWARDI HASAN

SKENARIO                           : SANDY SUWARDI HASAN, ALIM BACHTIAR

TAHUN PRODUKSI           : 1993

PRODUKSI                           : PT SANDY FILM

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : RANO KARNO, NIKE ARDILLA, ADE IRAWAN, DIEN NOVITA, ROBERT SYARIEF, SIGIT SUBANGUN, HENGKY SOLAIMAN, YUKE S, FITRIA CINTANIA, FAIZ ZAINUDIN

SINOPSIS :

Yohana (Nike Ardilla) dan Johan (Rano Karno) adalah sepasang kekasih yang tidak direstui oleh ayah Yohana , Irawan (Robert Syarief). Johan di anggap anak berandalan dan ingin nebeng ketenaran Yohana yang sudah terkenal sebagai penyanyi.  Sementara itu akibat perilaku keras yang ditunjukkan oleh ayahnya, Yohana lebih memilih untuk kabur dari rumah dan ngekost di luar sama seperti kakaknya Ferry (Sigit Subangun) yang kabur dari rumah. Selain keras, Ayah Yohana juga menyalahkan Ibu Johan karena dianggap tidak bisa mendidik anaknya. Keduanya pun seringkali berseteru.

Akhirnya Johan bersama kakak Yohana diam-diam mendaftar untuk menjadi anggota ABRI. Yohana mengetahui niat Johan dari kakaknya. Yohana pun sedih, namun sebelum kepergian Johan, Yohana menceritakan kegalauan hatinya. Ia bercerita kalau dirinya sudah tidak suci lagi akibat perbuatan berandalan yang salah satunya bernama Beny. Johan marah pada dirinya sendiri, dan Yohana meminta maaf karena ia memendamnya sendiri. Yohana hamil. Akhirnya Johan memacu mobilnya kencang-kencang. Terjadilah kecelakaan yang menyebabkan Yohana tewas. Namun bayi yang dikandungnya selamat.  Johan menelpon ibunya (Ade Irawan) untuk datang ke rumah sakit kalau ia kecelakaan. Namun sesampai di rumah sakit, Ibunya kaget karena yang kecelakaan bukan Johan, namun Yohana. Apalagi meninggalkan seorang bayi yang harus di asuhnya. Bayi tersebut bernama Yosi.

******

Dengan tekad yang bulat, akhirnya Johan berangkat untuk mendaftar menjadi ABRI. DI suatu kesempatan, Johan pergi kediskotik dan tanpa sengaja mengetahui Beny yang menyebut-nyebut telah membereskan penyanyi Yohana. Maka terjadilah keributan. Salah seorang tertusuk. Beny di hukum 5 tahun.

9 tahun kini telah berlalu. Yosi menjadi anak yang memiliki bakat menyanyi seperti mendiang ibunya Yohana. Yosi menjadi penyanyi cilik yang berhasil menarik hati penontonnya. Sementara itu Johan ditugaskan di Timor Timur di sebuah daerah konflik.  Johan mengangkat seorang anak bernama Rico ketika dalam suatu operasi ia menemukan anak terebut di ladang.

Dalam suatu operasi yang dilakukan, Johan tewas dan menitipkan Rico pada Ferry untuk di serahkan pada ibunya di Jakarta. Sebelum tewas Johan menitipkan pesan pada Ferry dan memberitahu kalau ia sangat mencintai Yohana dan Yosi sebenarnya adalah cucu dari ayah Ferry.

Di akhir kisah, akhirnya Pak Irawan ayah Yohana dan Ibu Johan berbaikan.

Monday, November 29, 2010

DESSY RATNASARY DAN NIKE ARDILLA DALAM FILM OLGA DAN SEPATU RODA




JUDUL FILM        : OLGA DAN SEPATU RODA

SUTRADARA       : ACHIEL NASRUN

PRODUKSI           : PT. ANDALAS KENCANA   FILM

SKENARIO           : ACHIEL NASRUN, CHEPY NASRI

PRODUSER          : RAMESH KS

TAHUN PROD    : 1991

JENIS                     : FILM DRAMA

PEMAIN               : DESSY RATNASARI, NIKE ARDILLA, MANDRA, IDA KUSUMAH, AMI PRIYONO, TINO KARNO, ALBA FUAD, NASREEN ZEEN

SINOPSIS :

Olga (Dessy Ratnasari) kesal karena sepatu roda yang sering ia pakai sudah rusak dan perlu di ganti. Namun sayang untuk mengganti sepatu roda, tidaklah mudah, apalagi kalau harus meminta pada orang tuanya. Akhirya Olga inisiatif untuk meminta kredit pada Papinya (Amy Priyono), namun tidak di setujuinya, termasuk juga maminya (Ida Kusumah). Disekolah Olga dan Wina (Nike Ardilla) juga ngobrolin mengenai sepatu roda. Namun meski anak semata wayang, Olga agaknya kesulitan untuk mendapatkan sepatu roda. Akibat rusaknya sepatu roda yang dimilikinya, membuat Olga tidak bisa latihan sepatu roda. Olga hanya duduk-duduk saja. Tanpa sengaja Olga membaca pengumuman penerimaan penyiar baru di Radio Gaga.

Iseng-iseng Olga ikut-ikutan mendaftar untuk menjadi penyiar di radio Gaga, termasuk juga Somat (Mandra) yang menjadi salah satu peserta yang di audisi. Ketika Olga sedang di tes suaranya, ternyata suara Olga mencuri perhatian pimpinan Radio Gaga, Mas Ray. Olga langsung di terima untuk siaran di Radio Gaga.

Sementara itu Mami memberikan surprise pada Olga dengan membelikan sepatu roda. Namun sayang sekali sepatu roda yang di belikan oleh Mami kuno. Olga menolak pemberian Mami. Olga sendiri siaran di radio Gaga tanpa sepengetahuan orang tua, sehingga kerap kali ia harus diam-diam untuk ke Radio Gaga dengan ditemani temannya Wina. Kehadiran Olga di radio Gaga langsung meraih penggemar dan banyak fans, termasuk Somat yang sering sekali menelpon ke radio Gaga. Olga di percaya untuk membawakan acara. Meski Olga di anggap baru, namun Mbak Vera (Alba Fuad) dan Mas Ray menyetujui Olga untuk membawakan acara yang baru di radio Gaga. Olga di minta Mbak Vera untuk siaran malam. Meski awalnya menolak untuk siaran malam karena harus sekolah, namun karena di kasih bonus lebih, akhirnya Olga menerima dan mau siaran malam.

Uang dari hasil siaran langsung di belikan sepatu roda yang sudah lama ia incarnya.

Karena siaran malam, Olga meminta tolong pada sahabatnya Wina untuk selalu menemani. Meski awalnya menolak, namun karena Wina di berikan kebebasan untuk ikut menentukan siaran termasuk ikut menyanyi dan baca puisi ketika siaran membuat Wina luluh dan mau menuruti permintaan Olga. Olga siaran selalu ditemani oleh Andi sebagai operator. Kerjasama keduanya memang baik. Perihal sepatu roda yang baru, Olga meminta pada Wina kalau mamihnya nanya itu adalah pinjam dari Wina.

Malam itu Olga siaran di Radio Gaga dengan di temani Wina.  WIna di daulat oleh Olga untuk menyanyikan sebuah lagu. Wina pun akhirnya menyanyikan lagu Aksara Bisu yang membuat pendengar Radio Gaga terpukau termasuk juga dengan Somat yang dirumah sambil terkantuk-kantuk mendengarkan suara Wina. Sementara itu Olga menjadi sering ngantuk-ngantukan karena harus siaran malam. Bahkan nilai Olga menjadi jeblok.

*****

Sementara itu ulah Somat salah satu fans Olga makin menjadi. Ia mengirim surat pada Olga yang di titipkan di Radio Gaga untuk bertemu Olga di kawasan Monas. Olga pun penasaran dibuatnya tentang siapa fans dirinya yang ngajaknya bertemu. Sesampai di Monas Olga baru tahu siapa yang mengajaknya ketemu. Setelah basa-basi, Somat yang sedianya ngajak ke stadium, juga ngajak nonton film karena habis membuka celengannya akhirnya ditinggalkan begitu saja oleh Olga.

Lagi-lagi Olga diam-diam keluar rumah untuk siaran malam. Seperti biasa Wina sudah menunggunya diluar pagar. Merekapun langsung meluncur ke Radio Gaga. Selepas Olga dan Wina pergi, datanglah Somat ke rumah. Mami dan Papi Olga pun sempat dibuat heran kenapa Olga mau dengan Somat. Akhirnya Mami tahu kalau Olga ternyata tidak ada dirumah setelah ngecek keberadaan kamar Olga. Di ruang siar Andi dan Ucup (Tino Karno) terlibat pertengkaran karena mereka sedang menunggu Olga yang belum juga datang untuk siaran. Ucup pun menelpon rumah Olga dan diterima oleh Mami. Sedangkan Andi yang tidak bisa kerja sama dengan Ucup akhirnya memilih keluar dari radio Gaga. Siaran olga jadi tidak enak. Sepulang dari Radio Gaga, Olga sudah ditunggu Mami dan Papinya di ruang tamu. Olga di suruh berhenti untuk jadi penyiar setelah mereka tahu kalau Olga sering keluar malam untuk siaran.

****

Radio Gaga sedang mengadakan rapat yang membahas keluarnya Andi. Olga datang terlambat. Namun karena disinggung-singgung oleh Mas Rey, apalagi setelah mas Ray menyuruhnya keluar setelah Andi juga keluar karena dianggap besar kepala. Olga yang sedianya tidak ingin keluar dari radio Gaga akhirnya memutuskan untuk keluar dari Radio. Mbak Vera mengejar Olga dan membujuk Olga untuk kembali, namun Olga merasa tersinggung akan ucapan Mas Ray.

Olga mencari tahu siapa biang keladi yang membuat Mas Andi duluan keluar dari Radio Gaga rekan kerjanya. Ia mencari tahu ke Andi, sebelum Olga tahu masalahnya Olga tidak mau pergi. Olga ingin tahu siapa yang ngomongin tentang Olga dan Andi ke Mas Ray sehingga mas Ray berkata kasar padanya. Setelah mengetahui kalau Ucuplah biang keladinya , maka Olga pun menemui ucup dan mengatakan kalau dirinya tidak lebih dari pengecut.

Sementara itu selepas kepergian Olga dari Radio Gaga, pendengar merasa kecewa apalagi setelah acara Olga di bawakan Oleh Ucup yang menjadi garing. Mbak Vera pun kebanjiran telepon yang menanyakan keberadaan Olga. Namun Mbak Vera selalu menjawab kalau Olga sedang sakit. Radio Gaga kelihatan tidak punya semangat selepas kepergian Olga. Radio Gaga menjadi Lesu.

Akhirnya atas saran ayah Mas Ray, Olga ditarik kembali untuk siaran lagi di Radio Gaga. Mbak Vera yang bertugas untuk membujuk Olga untuk kembali ke Radio Gaga ke rumah Olga. Pembicaraan Olga dan Mbak Vera di dengar oleh Mami dan Papi Olga. Meski awalnya menolak, namun akhirnya Olga mau menerimanya setelah ia di dukung oleh Mami dan Papinya. Olga memang sedang mempersiapkan lomba marathon sepatu roda. Namun setelah diberitahu kalau Lomba tersebut juga disiarkan secara langsung oleh Radio Gaga, Olga akhirnya mau kembali ke Radio Gaga. Olga akhirnya menjadi pemenang pertama lomba marathon putri.

Tuesday, November 4, 2008

Lupus; Ikon Anak Muda 90an


Masih ingat Lupus?... Ini sih bukan masalah penyakit Lupus yang mengerikan itu, tapi ini Lupus, Tokoh fiksi yang di ciptakan oleh Hilman Hariwijaya sang penulisnya. Lupus dikenal melalui Novel kocak Lupus yang di ciptakan oleh Hilman, seorang anak muda (kala itu) yang berhasil membuat pembaca khususnya kalangan anak muda menjadi gandrung dan tergila-gila dengan cerita Lupus. Lupus hadir sekaligus menjadi best seller.

Era 90an, memang Lupus menjadi idola anak muda, dari model rambut, tas lupus (itu tuh tas yang diselempangkan gaya lupus), sehingga tak heran apabila novel-novel lupus juga laris manis, bahkan Kalau ke perpus nih, saya juga nyarinya lupus, meski suka rebutan sama kakak kelas.


Tidak banyak lho pemuda yang produktif, tapi itu tidak bagi Hilman sang empunya Lupus, Ide kreatifnya mampu membawa novel-novelnya laris manis.Tokoh-tokoh dalam Novel Lupus terdiri dari Lupus, Mamanya Lupus, Adiknya Lupus si Lulu, Boim, Gusur, dan juga pacar-pacar Lupus.Gaya Lupus dengan Permen Karetnya dan sikap yang cuek pula menyebabkan tokoh Lupus sangat mengena di hati pembaca.



Dengan gaya bahasa yang ringan dan enak dicerna juga kelucuan-kelucuan yang diciptakan, Hilman mampu membawa para pembacanya untuk terbawa suasana lucu dan ceria yang diciptakan. Novelnya memang bukan novel yang berat dan tidak harus berpikir ketika kita membacanya.

seperti biasa, keberhasilan Lupus di Novel juga diadaptasi ke film. Melalui Sutradara Eddy SS, terciptalah Film Lupus 1 Topi-Topi Centil yang diperankan oleh Hilman sang pengarang sebagai Lupus. Kemudian di Lupus 2 Tangkaplah Daku Kau Kujitak, Pemeran Lupus digantikan oleh Ryan Hidayat (almarhum) yang justru bermain sebagai Lupus lebih sesuai dengan tokoh di Novel dibandingkan ketika diperankan Hilman.


Sukses Lupus 1 dan 2, kembali Hadir Lupus 3 dan 4. Lupus 3 di sutradarai Achiel Nasrun mengusung Judul Makhluk Manis dalam Bis sedangkan Lupus 4 Anak mami Sudah Besar dengan memperkenalkan Nike Ardilla sebagai artis pendatang baru, sekaligus menyanyikan lagu Sepanjang Jaman di film tersebut. Lupus 4 sekaligus film Lupus terakhir yang dibintangi Ryan Hidayat yang di duetkan dengan Nike Ardilla yang sekarang ini juga sudah sama-sama almarhum.



Selain di Film, Lupus juga merambah ke Layar Kaca seiring redupnya film Indonesia. Lupus diperankan oleh Irgi Ahmad Fahrezi di tayangkan di Indosiar sebagai Sinetron anak muda yang cukup tinggi perolehan ratingnya. Apalagi kala itu, soundtrack sinetron Lupus adalah lagu 'Kita'-nya Sheila On7 yang memang sedang naik daun.

Lupus......Kini Lupuspun telah meredup dan sudah tiada,sekarang adanya Sinetron dengan penuh intrik dan perebutan harta.

Friday, August 1, 2008

Dibalik Kematian Nike Ardilla

Pasti tahu kan Nike Ardilla…….. artis cantik yang meninggal dalam usia yang tergolong masih belia. Di usia yang belum genap 20 tahun ia meninggal karena kecelakaan tragis. (baca juga : Nike Ardilla the most favorite artist diblog ini. Ya Tepatnya Minggu, 19 Maret 1995 ketika berita itu menyentakkan Indonesia pada umumnya. Berita itu begitu mengagetkan hampir seluruh nusantara. Dan tanpa di komando, setiap stasiun radio memutar lagu-lagu Nike Ardilla. Kepergiannya kala itu sangat tidak terduga, dimana ia masih membintangi Sinetron di stasiun TV swasta.


Begitu banyak yang kehilangan Nike Ardilla. Begitu banyak yang meratapi kepergiannya yang tragis. Hari Minggu yang kelabu telah menjemputnya kembali ke pangkuanNya. Kerabat, sahabat sesama artis, penggemar turut berbondong-bondong mengantarkan ke KeharibaanNya. Nike Ardilla pergi dengan penuh tanda tanya, pergi meninggalkan segala kenangan yang telah terukir sepanjang hidupnya. Bintang Kehidupan itu telah pergiuntuk selama-lamanya dan tak akan pernah kembali.


Sebenarnya ini bukan untuk mengingatkan kembali akan kenangan lama, akan tetapi Nike Ardilla sosok yang satu ini memang menarik untuk dikupas. Era slow rockkini telah berlalu setelah lahirnya grup-grup band di tanah air. Pelan-pelan era slow rock mulai tergantikan dengan eranya grup band yang lebih banyak mengusung musik alternatif. Akan tetapi lagu-lagu Nike Ardilla masih mengisi hati para penggemarnya. Lagu-lagunya telah mengisi hati penggemarnya, ia memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya.


Tidak hanya lagu, tapi segala pernak perniktentang Nike Ardilla sampai saat ini masih beredar diantara para penggemar baik yang tergabung dalam Nike Ardilla Fans Club(NAFC) suatu wadah bagi para penggemar Nike Ardilla, maupun penggemar diluar NAFC. Peredaran tersebut bisa dalam bentuk barter, maupun juga komersil. Komersil dapat pula diartikan menjual barang-barang/pernak pernik Nike Ardilla sampai dengan menjual untuk kepentingan pribadi. Sebenarnya itu sah-sah aja asal jangan sampai memperkaya diri dengan memanfaatkan situasi yang ada.


Dibalik Kematian Sang Bintang Kehidupan


Dibalik kematian Nike Ardilla ternyata menyisakan banyak sekali kenangan, harapan dan juga keyakinan akan hari depan. Tidak berlebihan apabila penulis mengungkapkan demikian, karena di balik kematiannya yang tragis memang telah menimbulkan suatu fenomena tersendiri. In death she soard………. Ya dalam kematian Nike Ardilla justru makin bersinar. Fansnya juga bertambah banyak. Hal ini tentu memberikan berkah tersendiri baik itu fans tersendiri maupun bagi pihak label yang menaungi Nike Ardilla, karena dengan demikian baik kaset, CD maupun VCD yang dikeluarkan oleh pihak label masih bisa dinikmati dan dibeli minimal oleh para penggemarnya.


Nike Ardilla sosok yang tidak hanya dikenal publik Indonesia, akan tetapi juga di Malaysia. Angka penjualan kasetnya masih tinggi di Malaysia. Manjadi kebanggaan tersendiri, karena tidak banyak artis yang dikenal justru setelah kematiannya. Dan tidak bisa dipungkiri pula bahwa setelah 13 tahun kematiannya, Nike Ardilla masih mengisi hati penggemarnya.


Kepergiannya meninggalkan harapan bagi sebagian fansnya yang yang kadang-kadang bertingkah seolah-olah mirip Nike Ardilla, atau bahkan sebagian dari kisah para fans Nike Ardilla yang sempat penulis temui mengatakan bahwa ada yangmelihat kemunculannya. Walaupun mungkin itu hanya halusinasi saja, karena yang sudah meninggal tak mungkin kembali.


Di Bawah Bayang-bayang nama Nike Ardilla


Pasca kematian Nike Ardilla yang begitu fenomenal, memberikan sentuhan tersendiri. Bermunculannya artis-artis yang mendompleng nama besar Nike Ardilla membuktikan bahwa Nike Ardilla adalah sosok artis yang patut di perhitungkan. Betapa tidak, tidak sedikit artis yang ingin mengikuti jejaknya. Sebut saja Lia Nathalia, Elisa, dan yang terakhir muncul adalah Dike Ardilla yang ikut ambil bagian dibawah bayang-bayang nama besar Nike Ardilla.


LIA NATHALIA


Lia Nathalia dulunya adalah ketua NAFC Jakarta, yang kemudian ikut ambil bagian dalam dunia tarik suara. Lia sempat di harapkan menjadi pengganti Nike Ardilla, kareana disamping ia fans sejati Nike Ardilla yang cukup fanatik. Dibawah asuhan Adjie Esa Putra, Lia nathalia berhasil mengeluarkan album perdana tahun 1996 bertajuk Selamat Tinggal Kekasih yang berisi 9 lagu yang kesemuanya terasa sekali nuansa Nike Ardilla didalamnya, nuansa kehilangan sang bintang Nike Ardilla.


Lia nathalia layak disebut pengganti Nike Ardilla andai saja ia eksis dan mampu bertahan melawan selera pasar dengan membawakan lagu-lagu slow rock. Akan tetapi itu tidak bertahan lama. Tahun 1998 Lia kembali mengeluarkan Album Kedua dengan judul Hanya Ada Satu Cinta. Di album ini mungkin kasetnya laku juga karena ia berada dibawah bayang-bayang nike Ardilla. Kemudian disusul tahun 1999 album ke tiga bertajuk Permata hati, album duet bareng Deddy Dores. Setelah itu nama lia nathalia menghilang seiring perjalanan waktu dan Lia masih tetap di kenal bagi sebagian kalangan fans Nike Ardilla, hingga 2007 kembali mengeluarkan album How Much I love You. Lia nathalia mencoba menembus kerasnya pasar, akan tetapi namanya yang sudah terlanjur tenggelam membuat albumnya tidak di kenal bahkan untuk kalangan fans Nike sendiri.


Akan tetapi, meski bagaimana Lia Nathalia tetap bisa diterima dikalangan penggemar Nike Ardilla.


ELISA


Elisa salah satu penyanyi asuhan Deddy Dores yang sempat mengeluarkan satu album. Elisa juga merupakan salah satu fans Nike Ardilla. Pasca kematiannya, banyak sekali lomba-lomba nyanyi dengan lagu-lagu Nike Ardilla yang diselenggarakan baik oleh radio-radio maupun oleh para fans itu sendiri. Sebuah ajang pencarian bakat atau ajang mencari sponsor? Yang jelas saat itu bukan saatnya untuk pencarian bakat, akan tetapi lebih dikarenakan oleh antusiasme masyarakat akan nama besar Nike Ardilla, sehingga perlombaan serupa sering diadakan. Baik karena untuk mengenangnya ataupun hanya sekedar untuk mengingatkan nama Nike Ardilla yang masih eksis.


Dan Elisa adalah satu dari sekian banyak artis hasil dari perlombaan dengan menyanyikan lagu-lagu Nike ardilla yang dianggap mirip dari karakter suara maupun wajahnya juga sedikit mirip kala itu. Album dengan lagu andalannya Cintaku Terbalut Sepi ciptaan Deddy Dores sempat malang melintang diputar di radio-radio kala itu, sehingga mampu memberikan sentuhan yang berbeda dari suara lain sang mega bintang.


Akan tetapi kepopuleran Elisa hanya sekejap, karena ia juga tidak mampu meneruskan tongkat estafet yang diberikan oleh Nike Ardilla. Elisa pun tenggelam.


NAFA URBACH


Nafa Urbach sebenarnya sudah mengeluarkan album sebelum Nike Ardilla meninggal, hanya saja sempat disebut-sebut kalau Nafa di dapuk untuk menggantikan Nike Ardilla oleh para fans dan media kala itu. Memang kala itu charisma Nafa begitu keluar. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Nafa justru tidak bisa menggantikan Nike Ardilla baik karena cirri khas Nafa berbeda dengan Nike, juga karena jiwa Nafa yang memang berbeda. Bahkan ada yang bilang semenjak berpindahnya Nafa dari Kristen ke Islam kemudian pindah lagi ke Kristen menyebabkan Nafa tidak diperhitungkan lagi, karena ketidakkonsistenannya meskipun itu adalah masalah keyakinan pribadi yang tidak bisa diganggu gugat.


Ini membuktikan Nafa tidak dalam bayang-bayang Nike.


DIKE ARDILLA


Sempat kaget ketika keluar nama Dike Ardilla alias Diana Utami. Dike Ardilla mengukuhkan diri kalau ia bisa menggantikan Nike Ardilla. Memang tidak bisa dipungkiri kehadiran Dike Ardilla sedikit memberi warna yang berbeda dengan karakter suara yang mirip Nike Ardilla, Diana Utami berani memproklamirkan diri sebagai Dike Ardilla. Lewat lagu Salah Sendiri, sekilas orang yang tidak tahu pasti mengira kalau itu suara Nike Ardilla, tapi setelah itu barulah tahu Nike is Nike dan Dike adalah Dike. Jelas ada perbedaan.


Meski mendompleng kebesaran nama Nike Ardilla, Dike Ardilla tidak mampu menggantikan Nike Ardilla dari apapun. Meski karakter vokalnya sama, akan tetapi agaknya fans Nike Ardilla tidak sedikit yang mencerca Dike, tidak sedikit yang merasa tidak suka akan nama Dike yang terkesan mendompleng kebesaran dan ketenaran Nike Ardilla. Walau harus diakui suara Dike juga sebagus Nike akan tetapi karena soal namalah justru Dike Ardilla dewi fortuna belum berpihak padanya. Andai saja ia masih menggunakan nama Diana Utami, bukan tidak mungkin Dike Ardilla akan mampu mendongkrak namanya dan penjualan albumnya. Dike sempat mengeluarkan Album Salah Sendiri, Sinar Dari Langit, Album The Best, dan juga pernah duet dengan Doel Sumbang, akan tetapi namanya tidak meroket.


Sebenarnya Dike layak disebut sebagai pengganti Nike Ardilla andai ia menggunakan nama Diana Utami dan tentu lebih bisa diterima oleh fans fanatik Nike Ardilla dan penjualan albumnya tinggi tanpa harus mendompleng kebesaran nama Nike.


Nike dan Fans


Setelah lama kepergiannya, Nama Nike Ardilla memang makin berkibar. Beribu-ribu fans Nike Ardilla juga masih setia untuk mendengarkan atau membeli pernik tentang Nike Ardilla. Bahkan kerap kali Nama Nike Ardilla masih muncul di acara infotainmen.


Penulis pernah berkesempatan untuk menyambangi Makam Nike Ardilla tahun 2004 silam di desa Imbanegara - Ciamis Jawa Barat.




[caption id="attachment_2787" align="aligncenter" width="300" caption="Penulis Berpose di komplek Makam Nike Ardilla"][/caption]

[caption id="attachment_2788" align="aligncenter" width="259" caption="Potret Nike Ardilla terpampang rapi di komplek mesjid Makam Nike Ardilla"][/caption]

Nama Besar Nike Ardilla masih membayangi terbukti masih seringnya pemberitaan media TV mengulas kematiannya. Silet adalah salah satu acara infotainment yang masih sering mengulas Nike Ardilla dengan ulasan yang setajam silet…………

Thursday, April 24, 2008

NIKE ARDILLA , THE MOST POPULAR ARTIST


Raden Nike Ratnadilla atau lebih di kenal dengan Nike Ardilla adalah penyanyi di era awal 90an yang lahir dari pasangan RE Kusnadi dan Niningsihrat. Gadis kelahiran 19 Desember 1975 yang kemudian tewas dalam kecelakaan tragis di Jl. Riau (sekarang Jl. RE Martadinata) Bandung.



Nike Ardilla sosok artis dengan multitalenta, dengan kepribadian yang santun dan ramah kepada siapa saja . Tidak hanya di dunia tarik suara, Nike Ardilla kerap main film, sinetron, bintang iklan ataupun juga kegiatan modeling.



Artis besutan Deddy Dores dengan debut albumnya Seberkas Sinar (1989) yang kemudian meledak di pasaran, membuat nama Nike Ardilla melambung. Sebelumnya Nike Ardilla pernah terlibat dalam Film Gadis Foto Model dan membuat album Bandung Rock Power dengan nama Nike Astrina dan kemudian berganti dengan Nike Ardilla setelah ditangani Deddy Dores.



Kehadiran Nike Ardilla di blantika musik Indonesia membawa kesegaran tersendiri. Dengan lagu-lagu slowrock yang asyik untuk di dengarkan menyebabkan n Nike semakin dikenal oleh penggemarnya yang kemudian menyatukannya dalam suatu wadah bagi para penggemar ke dalam Nike Ardilla Fans Club (NAFC). Kematian Nike Ardilla yang tragis membuat fans, teman dekat, media dan berbagai kalangan merasa sangat kehilangan. Dalam usia yang masih belia ia pergi untuk selama-lamanya. Kepergian Sosok Nike Ardilla ditangisi oleh hampir pecinta musik tanah air. Penulis sempet bengong beberapa saat ketika pertama kali mendengar berita itu.


Seolah alampun ikut berduka, hujanpun turun ketika berita itu terdengar. Sejumlah radio bahkan stasiun TVRI ikut menyiarkan kembali lagu-lagu Nike Ardilla.


Kepergian Nike Ardilla membawa berkah tersendiri bagi tabloid yang memberitakannya, karena justru berita kematian yang tragisnya yang diburu para penggemar. Ada rasa penasaran.



Setelah 13 tahun kepergiannya, fans yang di gawangi NAFC masih selalu setia untuk berkunjung ke makam Nike Ardilla di Imbanegara, Ciamis Jawa Barat. Dalam sejarah Indonesiabaru Nike Ardilla lah sosok penyanyi yang setelah kematiannya justru ia bersinar( in death she soared) . Setelah sekian tahun tiada, kematiannya masih dikenang oleh para penggemarnya. Tidak Cuma itu, media televisipun masih memberitakan tentang kematian Nike Ardilla lewat infotainmet. Adalah ‘Silet” suatu program infotainment di RCTI yang telah menayangkan secara khusus tentang Nike Adilla sebanyak 3 episode. Ini membuktikan bahwa sosok Nike Ardilla masih di akui dan masih ada di benak para penggemar. Bagaimana tidak, suatu program di buat tentu adalah program yang bisa menjual, artinya nama besar Nike Ardilla turut berperan dalam proses penjualan program tersebut.



Memang… tidak berlebihan apabila banyak kata-kata sumbang setelah kepergiannya, baik yang di bawakan oleh pembawa acara ‘Silet’ tersebut atau masyarakan pada umumnya yang sampai saat inipun masih misteri tentang kematian Nike Ardilla.


Konon.. sang bintang tewas kecelakaan akibat menenggak narkoba, apapun itu jenisnya entah hanya sekedar minuman beralkohol ataupun obat-obatan. Apapun itu, Nike Ardilla adalah sosok yang baik untuk ditiru dari segi sosialnya.



Ada satu hal yang perlu dicermati, bahwa kematian Nike Ardilla sedikit banyak memberikan dampak positif bagi para penggemarnya. Ada beberapa kalangan dari fans Nike Ardilla yang mencoba untuk terus meneruskan perjuangannya. Sebagai contoh adalah ikut membantu menyumbang untuk kelangsungan yayasan Nike Ardilla yang membawahi SLB yang merupakan peninggalan dari mendiang Nike yang kelangsungan hidupnya harus terus dijalankan, mengingat ini bukanlah yayasan ‘profit’ akan tetapi yayasan sosial yang lebih mengedepankan pendidikan terutama untuk SLB.



Ceritanya akan lain seandainya Nike masih ada. Justru karena kematianlah yang membuatnya bersinar. Penulis sendiri mungkin tidak terlalu peduli seandainya ia masih ada. Penulis penasaran ketika ia tiada dan mencoba untuk mengumpulkan kaset/CD tentangnya hanya untuk sekedar koleksi. Ya diakui memang lagu-lagu Nike Ardilla kadang mewakili perasaan atau bahkan bisa menginspirasi untuk berbuat sesuatu.



Musikalitas Nike Ardilla



Nike Ardilla layak disebut sebagai artis yang luar biasa. Dalam 7 tahun meniti karir, ia mampu mengeluarkan 11 album belum termasuk single album dan the best album yang dibuat pasca maupun sebelum kematiannya. Memulai debutnya di Bandung Rock Power 1988 dan Gadis Foto Model (1989) dengan nama Nike Astrina agaknya belum mampu mendongkrak nama dan penjualan albumnya. Sehingga nama Nike Astrina pun dilupakan begitu saja. 1989/1990 Seberka Sinar itu mengeluarkan cahayanya. Seberkas sinar yang terang yang memang kemudian menerangi kehidupan seorang Nike Astrina yang telah mengubah namanya menjadi Nike Ardilla. Dan seberkas sinarpun melesat menjadi Bintang Kehidupan (1990) yang merupakan titik dari ketenaran seorang Nike Ardilla. Bintang kehidupanpun membawanya ke Shanghai yang membuahkan hasil sebagai juara di Asia Song Festival di Shanghai China. Lagu Bintang Kehidupan dibuat dalam versi Ingrgris dengan judul Star of Life yang dibawakan dengan baik oleh Nike Ardilla. Sungguh luar biasa, sosok penyanyi yang tadinya kurang diperhitungkan menjadi lebih di kenal. Lebih lengkap untuk album Nike Ardilla :





  • 1988 Bandung Rock Power

  • 1989 Gadis Foto Model

  • 1990 Seberkas Sinar

  • 1990 Bintang Kehidupan

  • 1991 Nyalakan Api

  • 1991 Matahariku

  • 1993 Biarlah Aku Mengalah

  • 1994 Biarkan Cintamu Berlalu

  • 1995 Sandiwara Cinta

  • 1995 Mama Aku Ingin Pulang

  • 1996 Suara hatimu



Itulah album yang di buat Nike Ardilla yang sampai sekarangpun masih dicari oleh para penggemarnya. Ada yang punya?....



Nike Ardilla dan Film


Seiring dengan kesuksesan membuat album dan kesibukannya dalam promo album serta undangan nyanyi dimana-mana tidak membuat Nike Ardilla puas. Banyaknya tawaran main film maupun sinetron ia terima untuk mengasah talenta yang memang sudah ia punya. Nike Ardilla makin di kenal lewat film maupun sinetron yang di bintanginya.



Memang… awal Nike Ardilla masuk dunia film, aktingnya kurang begitu di perhitungkan, akan tetapi modal cantik dan suaranya yang khas agaknya membuat produser untuk beberapa saat terkesima dan tertarik untuk membuat Nike Ardilla membintangi film/sinetronnya.



Bias dibayangkan betapa sibuknya membagi antara album, sinetron dan film. Capek itu pasti, tapi memang harus di nikmati. Kerja keras Nike Ardilla membuahkan hasil, dan masih bisa dinikmati sampai sekarang..


Film yang pernah dibintangi Nike Ardilla :




  • 1987 Kasmaran

  • 1988 Kabayan Saba Kota

  • 1989 Gadis Foto Model

  • 1990 Ricky Nakalnya Anak Muda

  • 1990 Lupus 4

  • 1991 Kahayan dan Anak Jin

  • 1991 Cinta Anak Muda

  • 1992 Olga dan Sepatu Roda (film bagus0

  • 1992 Kabayan Saba Metropolitan

  • 1992 Tiga Kamar Perawan (Nuansa Gadis Suci)

  • 1994 Kembali Lagi



Kemudian menyusul Sinetron yang dibintangi oleh Nike Ardilla :





  • 1992 Bunga Kampus (tayang di TVRI)

  • 1993 Sukreni Gadis Bali

  • 1994 Trauma Marissa

  • 1994 Ceplas Ceplos

  • 1994 Sapu Tangan dari bandung selatan (sinetron Nike yang paling jelek versi penulis)

  • 1994 None

  • 1995 Warisan I & II

  • 1995 Jalur Putih



Agaknya kalo dikupas satu-satu film ini belum sempat deh.. kapan-kapan penulis mencoba untuk menghadirkan kembali sosok Nike Ardilla.


Berminat nonton? Atau ada yang punya filmnya?