Showing posts with label Film Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Film Indonesia. Show all posts

Monday, June 16, 2025

H. NAHALI SALAH SATU PENATA ARTISTIK FILM INDONESIA


 Mengenal H NAHALI PENATA ARTISTIK SI DOEL ANAK SEKOLAHAN

Tidak Banyak yang tahu, siapa yang menciptakan suasana lokasi suting sinetron laris manis Si Doel Anak Sekolahan. Keberhasilan sinetron yang mengekspose etnis Betawi itu, tidak terlepas dari kerja keras dari Haji Nahali, bagian artistik yang menampilkan setting budaya papak betawi. Laki-laki berpembawaan kalem yang asi berdarah Betawi ini, mengaku sama sekali belum memperoleh pendidikan formal di bidang artistik. Karirnya di mulai dari bawah sekali, sebagai karyawan biasa bagian properti. 

Si Doel Anak Skeolahan adalah yang ketiga kalinya dia terlibat satu produksi dengan Rano Karno. Mengaku agak terkejut tatkala Rano mengontaknya untuk menangani bagian artistik. "Hari ini di panggil dan langsung hunting, besoknya saya harus kerja merenovasi set dasar yang sudah ada," kata pura kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1945. 

Peraih Piala Citra FFI 1982 lewat film Serangan Fajar ini sempat keluar dari produksi Si Doel, saat dia penggarap setting Pedang Keadilan engan Agus Melasz. tapi kemudian oleh Rano Karno kembali di panggil. Dia tidak keberatan karena sebenarnya dia sudah merasa cocok dan sangat bangga bila setting hasil kerjanya di sinetron itu. 

Haji Nahali juga pernah masuk nominasi Festival Sinetron Indonesia 1996 lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Dia juga pernah terlibat dalam pembuatan film Italia tahun 1971 berjudul "Virgin Of Bali" dan Patio produksi Jepang tahun 1991. 

Walau bekerja di layar tapi dia mengaku sangat puas bila selesai membangun bangunan artistik, seperti yang pernah  di lakukannya dalam film Serangan Fajar dan Sineron Si Doel Anak Sekolahan. Sementara di spesial efek dia merasa bangga seusai menggarap film Tjoet Nja Dhien dan Bandung Lautan Api. 

Karir H . Nahali dimulai sebagai properti man ikut almarhum Nawi Ismail. Terkadang juga sebagai spesial efek. Film pertama berjudul Kutukan Dewata tahun 1971 yang di bintangi oleh WD Mochtar, Dicky Zulkarnaen dll. Mulai tahun 1975, baru menangani unsur artistik. Sutradara yang pernah saya ikuti seperti Lilik Sudjio, Nawi Ismail, Alam Surawidjaya, dan juga Arifin C Noer. Pertama kali menangani artistik lewat film Benyamin Tukang Ngibul setelah diangkat oleh Produser seperti alm Pak Darsono. Sedang di Sinetron, berjudul Guruku Tercinta, Pedang Keadilan dan Si Doel Anak Sekolahan. 

Kenal dengan Rano Karno sejak tahun 1972 saat produksi film Malin Kundang , dimana Rano sebagai Malin kecil. Saat itu H Nahali masih sebagai spesial Effek, kemudian tahun 1992 dalam film layar lebar kembalillah.

Rano sudah mengenal saya sebagai orang Betawi asli. Saat menerima skenario, langsung tergambar dalam benak saya sebuah setting, dimana sosok keluarga betawi yang tinggal pada jaman Sekarang 

Si Doel itu bukan semata cerita Betawi, melainkan sosok Betawi yang tertinggal, kebetulan berdampingan dengan lingkungan real estate. Rumah Si Doel itu sebenarnya sudah ada saat saya datang. tapi suasana dan properti lainnya sangat ngajak. "Tugas Saya adalah merenovasinya. Kekuatan pada Si Doel adalah pada rumah dan penataanya di samping oplet dan warung. Tentu juga didukung oleh pemain yang cocok denga karakter Betawi dan ceritanya. 



Wednesday, June 11, 2025

Nawi Ismail dan Dicky Zulkarnaen di Lokasi Suting


 Alm. Nawi Ismail terkadang di kenal sebagai sutradara Streng. Kalau sudah marah di lokasi, omongan apapun bisa meluncur dari mulutnya secara langsung, tapi kemarahan itu tidak berumur lama. 

Dicky Zulkarnaen yang berlakon sebagai si Pitung, pernah di perintahkan Nawi untuk mandi di sungai yang airnya kotor. Untuk melakukan ini, Dicky ogah-ogahan. Terpaksa sutradara otodidak itu membentaknya. Apa boleh buat, daripada nanti bikin lebih malu di hadapan orang banyak, maka Dicky menuruti kemauan Nawi, seperti juga yang tertulis di skenario, bahwa Si Pitung di jebak kawan seperjuangan yang di lakonkan Alam Surawidjaya.Jimat yang menjadi kekuatannya di rampas saat si Pitung sedang mandi. 

Untuk adegan ini terpaksa Nawi harus kerja keras. Selain pengaruh cuaca, masing-masing pemain tidak konsentrasi penuh.  Setengah hari waktu yang di butuhkan Nawi  untuk menggolkan adegan tadi. Rupanya Nawi masih kurang puas, break pertama bukan di pergunakan untuk makan, malah mengompres Dicky. Adegan yagn semula sudah dianggap bagus diulang kembali. Kali ini Dicky kelihatan lebih serius. Cukup dua kali latihan menyelupkan kepala di air keruh, tepuk tangan bergemuruh. "Langsung take ya Dic.

Kamera dan lampu sudah siap, Dicky sudah nyebur ke sungai setelah terlebih dahulu mengeringkan  badan lewat siraman matahari. "Kamera.. action.." Nawi memberi aba-aba. Dicky asyik dengan permainanya, bgitu juga dengan alam surawidjaya, "Cut.." Teriak Nawi lagi. 

Kini giliran Dicky yang marah. "Ada apa lagi sih beh.."Kata Dicky jengkel.

"Awas..ada mayat hanyut" timpal Nawi kembali. Yang dimaksud mayat tiada lain adalah kotoran manusia yang mengambang dalam jumlah 'kolosal(banyak)" mengenai kepala Dicky. 

Dicky setelah mengetahui itu minta agar tubuhnya kembali di bersihkan. Bahkan ia meminta kepada kru untu mengecek kepinggiran sungai. "Mungkin ada aksi masal tuh. Masa sih yang namanya kotoran manusia sendiri segitu banyaknya, " sergah Dicky. 


#dickyzulkarnaen

#nawiismail 

Tuesday, May 13, 2025

LOKASI SUTING SINGGASANA BRAMA KUMBARA, PRODUKSI PT MENARA GADING PRATAMA


LOKASI SUTING SINGGASANA BRAMA KUMBARA, CERITA YANG BERASAL DARI SANDIWARA RADIO SAUR SEPUH

Cerita jenis klasik cukup di gemari masyarakat. Terbukti beberapa sinetron yang mengambil setting kerajaan seperti mahkota Mayangkara dan Saur Sepuh mendapat sambutan hangat serta menduduki peringkat tinggi diantara produksi lokal lainnya. Kenyataan itu mendorong PT. Bola Dunia Film selaku penyandang dana, menyerahkan sepenuhnya pada PT. Menara Gading Pratama untuk memproduksi sinetron kolosal bertitel Singgasana Brama Kumbara. 

Denny HW selaku sutradara memulai start suting sejak Maret 1993. Mengambil lokasi suting di Pangandaran Jawa Barat, Ciseeng Bogor,  Studio Cikoko, Bumi Perkemahan Cilandak dan beberapa tempat lainnya. Setting bangunan istana kerajaan Pajajaran, didirikan sangat megah dan mentereng di areal bumi Perkemahan Cilandak, Jakarta Selatan. 

Kendati terbuat dari styrofoam (gabus) dan kardus yang dilapisi dengan triplek, bangunan palsu itu kerap membuat terkesima bagi yang melihatnya. Apalagi di sekitarnya banyak berkeliaran prajurit-prajurit, baik yang berkuda maupun berjalan kaki. Pemandangan seperti  itu seakan menghidupkan kembali sejarah masa lampau. 

Sinetron Singgasana Brama diangkat dari sandiwara radio karya Niki Kosasih berjudul Saur Sepuh yang juga sudah di filmkan secara bersambung di bioskop oleh Imam Tantowi ditulis ulang dengan versi lain, hingga tidak menimbulkan kesan jiplakan dari produksi sebelumnya biaya produksi mencapai 1 milyar.

"Biaya untuk artistik saja RP. 400 juta," tegas Soemantri penata artistik dan visual efek yang meninjau lokasi suting . Sinetron ini ditayangkan di AN-Teve mulai awal Februari 1994. 

Pemainnya tidak tanggung tanggung. Tercatat nama Johan Saimima, Advent Bangun, Yati Octavia, Minati Atmanegara, Cut Keke, Fitria Anwar, Piet Pagau, Gusti Randa, Arthur Tobing, Eddy Chaniago, Devi Permatasari, Fiona Rosalina, Candy Satrio, Muni Cader, Murtisaridewi, Anto Wijaya, Anneke Putri dan lain-lain ditambah ratusan figuran. 

Singgasana Brama Kumbara 75% menyuguhkan adegan perang. Trik-trik action mewarnai jalan cerita. Tata kelahi di kemas oleh Robert Santoso selaku director fighting , memadukan unsur silat Mandarin. "Tak mungkin saya total menampilkan silat budaya kita semata. Selain kesulitan teknis, harus diakui bahwa itu kurang komersil. Jurus-jurus silat kita sulit sekali di visualisasikan. Tapi saya juga tak mungkin begitu saja menghilangkan unsur silat tradisional. Kebijaksanaanya, saya memadukan dua unsur tadi. Karena terus terang tata silat Mandarin sangat di gemari masyarakat kita,"ungkap Robert Santoso. 

Sebagai akibatnya, budaya Pajajaran, dalam sinetron ini tampak terabaikan, Senjata khas Pasundan, Kujang tidak terlihat sebagai alat, baik ketika mengawal maupun dalam perang. Padahal jenis senjata itu sama sekali tidak bisa di pisahkan dengan kultur budaya Pasundan. Bahkan hingga saat ini. Anehnya para prajurit Pajajaran dalam sinetron Singgasana Brama Kumbara tersebut memakai jenis pedang panjang yang biasa dipakai prajurit Majapahit. Sehingga ketika terjadi pertempuran antara pasukan kerajaan Madangkara (dari daerah Pasundan) dengan Pasukan Kuntala (Dari daerah Jawa Timur) tidak bisa di bedakan senjata antara kedua pasukan itu. Kendati cerita ini fiksi, sedikit di baur sejarah, namun efeknya sangat peka terhadap pemikiran masyarakat, karena Singgasana Brama Kumbara berani mengambil setting kerajaan besar seperti Majapahit dan Pajajaran. 

"Sebenarnya saya sudah membuat jenis senjata Kujang. Tapi entah kenapa tiba-tiba di ganti dengan pedang. Jelas telah mengabaikan etnis Pajajaran. Demikian juga mengenai setting warna. Saya sudah memberikan himbauan, bahwa warna pada zaman dahulu lebih dominasi warna alam. Tapi dalam sinetron, set warna lebih banyak yang kontras tidak alamiah, ini juga satu kelalaian, sehingga harus diakui masih banyak yang belum di visualisasikan, " tutur Soemantri sang penata artistik. 

Sutradara Denny HW mengemukakan proses pembuatan sinetron ini sebenarnya tak menemui kendala yang berarti. Kalaupun terjadi kekeliruan pada jenis senjata, itu di tempuhnya ntuk mempermudah pengambilan gambar. "Pertarungan dengan senjata pedang akan lebih mudah waktu ngambil gambar ketimbang pakai kujang atau keris. Itu saja saya kira," kilahnya. 

Selain adegan perkelahian, saya juga mengemas adegan romantis dalam serial ini tanpa melahirkan adegan seks, karena percuma pasti akan dibabat BSF dan tak boleh ditayangkan televisi. Jadi cukup menghadirkan percintaan biasa. Yah katakanlah percintaan klassik, "kata Denny HW. Dan menurutnya cerita yang terdapat dalam sinetron kolosal Singgasana Brama Kumbara lebih rinci bila di banding dengan sinetron Saur Sepuh yang ditayangkan di TPI . Kami memulai cerita dari awal hingga akhir, sedangkan sinetron atau film lain, itu hanya salah satu segmennya saja. "lanjut Denny HW. 

Kameramen Thomas Susanto menaku tidak punya hambatan yang berarti dalam upaya memvisualisasikan gambar. "Hanya anak-anak (Pemain figuran) kayaknya kurang serius berakting. Ditambah lagi mungkin banyak diantara mereka yang kurang menguasai ilmu beladiri. Jadinya, pengambilan gambar saya lakukan berulang-ulang," Tutur Thomas


Dikutip dari MF NO. 197/163/ThX 15-28 Januari 1994 dengan beberapa penyuntingan seperlunya. 

Thursday, May 8, 2025

KH ZAINUDDIN MZ MASUK NOMINASI UNGGULAN FFI 1992, NADA DAN DAKWAH YANG PERTAMA DAN YANG TERAKHIR

 


"Masak Kiyai dapat Piala Citra...!"begitulah celetuk Zaky, anak bungsu KH Zainuddin MZ saat menyaksikan tayangan TVRI yang mengumumkan unggulan FFI 1992. Sementara Kiyai sendiri sedang berada di luar rumah.

Memang masuknya KH Zainuddin MZ dan rekannya se "gang" Rhoma Irama sebagai unggulan masing-masing untuk Pemeran Pembantu Pria dan Pemeran utama Pria menimbulkan banyak ocehan. Ada yang menganggap juri becanda, ada pula yang menuduh juri dengam dengan komite seleksi, pasalnya film Nada dan Dakwah adalah film yang di katrol. 

"Putusan itu benar...! kata Mamang alias Chairul Umam, Sutradara Film Nada dan Dakwah. Ketika di tanya, bukankah Ustadz di film itu hanya memainkan dirinya."Nah itu... sangat sulit memainkan peranan dirinya sendiri. Itulah aktingnya dan Ustadz sangat baik muncul sebagai KH Zainuddin MZ sendiri, jawab Umam. 

Pukul duabelas tengah malam Ustadz Zainuddin baru kembali. Langsung kerabat yang sedang ngobrol mengulurkan tangan memberi ucapan selamat. "Ada apa ini..? tanya ustadz. "Antum masuk unggulan untuk mendapatkan Citra"...

"Ah, bisa aja..!" jawab singkat kemudian seperti biasa Ustadz diam saja. Kami pun tidak memancing obrolan ke arah itu. sebab biasanya ustadz bila tidak berkenan di hatinya, diam saja. 

Berperan sebagai KH Zainuddin MZ dalam film Nada dan Dakwah bersama Rhoma Irama merupakan satu sejarah hidup tersendiri, panjang dan memerlukan pemikiran matang. Sebab,, sebagaian besar umat lewat berbagai organisasi Islam menyampaikan ketidak setujuannya Ustadz main film. 

Nyaris, ustadz mengundurkan diri dari film tersebut, namun dengan ketetapan hati bahwa film itu di jadikannya media dakwah, dengan bertawakal , dengan meminta pendapat para orang tua sampai Jawa Timur, Ustadz baru berani melangkah, diambil gambarnya. Untuk hal ini Chairul Umamlah yang banyak tahu di samping Rhoma Irama. 

"Ya, ini prinsip saya, film ini adalah yang pertama dan terakhir" Akhirnya ustadz berkomentar juga memecahkan keheningan malam. 

"Saya adalah milik umat, saya mencintai umat, kendati media dakwah itu luas termasuk film, tapi kalau itu masih ada yang menganggap tidak tepat atau kurang pada tempatnya, dari pada menimbulkan pertanyaan dan masalah lebih baik tidak saya lakukan," kata Ustadz pada satu kesempatan.

Sebuah film ditayangkan di bioskop ada semacam syarat yagn bisa di sebut komitmen. "Mari kita tonton dulu film ini sebelum beredar, jadi apabila ada kejanggalan atau ada yang tidak sesuai atau ada yang merusak citra Ustadz, maka film ini lebih baik tidak diedarkan..!

Maka di malam idul fitri film itu ditayangkan di hadapan keluarga besar Yayasan Hira untuk dinilai. Ada WS Rendra, Setiawan Djody, Rhoma dan banyak kiyai lainnya menonton di rumah Ustadz Zainuddin. Setelah selesai.. lega. Semua teman-teman menyatakan film ini disilahkan di edarkan, karena porsi permainan ustadz memang punya misi dakwah.  

Setelah sukses ustadz main film, banyak tawaran datang untuk ikut membintangi sinetron. Namun Ustadz Zainuddin tetap pada putusannya kalau itu bentuknya cerita baik layar lebar atau gelas kaca, maka dia akan menolak. Cukuplah Nada dan Dakwah ini. 

Sebelumnya juga ada tawaran sinetron yang berjudul "Fitnah" tapi dengan sangat menyesal ustadz tak dapat menerimanya, terlebih ditayangkan secara bersambung. Tapi berdakwah di gelas kaca ataupun film, bila itu benar-benar hanya ceramah mungkin bagi Zainuddin dapat memakluminya. 

Sementara itu, ketika film Nada dan Dakwah masuk film pilihan, Rhoma Irama agak sungkan, terlebih setelah mendengar film ini di katrol. "Saya sudah sangat prihatin melihat nasib perfilman kita, nasibnya sangat menyedihkan, jadi kita mau berbuat apa lagi?" katanya. Begitu pula saat film ini akan di kampanyekan, berkebetulan dia akan berangkat ke Jepang untuk suatu keperluan. "Ya, silahkan saja film saya ini di kampanyekan tapi mohon maaf saya tidak bisa hadir karena tidak berada di Jakarta, " Jawabnya. 

Dan ketika namanya masuk nominasi dalam deretan unggulan pemain utama pria, Rhoma Irama sahabat kental KH Zainuddin MZ sangat tidak menyangka, "Saya gembira bahkan kaget, ternyata film-film semacam itu sudah mulai dilirik", katanya singkat. 

Penghargaan FFI 1992 dilaksanakan di Sasono Langen Budoyo pada 28 November 1992, saat penghargaan berlangsung Ustadz Zainuddin MZ sedang 'piket' berdakwah keliling.


Sumber MF 167/134 28 Nov-11 Desember 1992

Wednesday, May 7, 2025

KETIKA SENYUMMU HADIR, Akibat Pendidikan Seks di SMA


 Ketika senyummu hadir merupakan film yang di bintangi oleh Vivi Samodro dan Sandy Taroreh.

Gara-gara dada Ninuk 'terpegang' tangan Roy saat main basket, pecahlah geger di sekolah dan di rumah kedua keluarga yang bersangkutan. Mula-mula Pak Alex, guru Olahraga kebingungan mendengar murid-muridnya menyoraki Roy, sedangkan Ninuk menangis. Ia mendapat keterangan dari seorang murid; "tokek Ninuk di kobok Roy Pak!".

"Apa itu tokek?" Heran Pak Alex yang baru paham setelah si murid menunjuk ke dada. 

Roy dan Ninuk di giring ke kantor Kepsek. Bu Theresia, tapi di depan sang kepsek keduanya bungkam seribu bahasa. Bahkan Roy tak kuasa menjawab, apakah ia melakukannya dengan sengaja atau tidak. Persoalannya mungkin lain kalau Roy adalah anak berandalan. Justru selama ini ia merupakan bintang kelas dan murid teladan. 

Berbuntut panjang karena ayah Ninuk, Pak Siswoyo yang nampaknya seorang pejabat berkedudukan lumayan mencak-mencak tak terima putrinya di perlakukan tak senonoh. Ia datang menyatroni ke sekolah. Menuntut Roy di hukum seberat-beratnya, kalau tidak akan memperkarakannya. Malah menyalahkan sekolah yang memasukkan kurikulum pendidikan s e k s  sebagau satu mata pelajaran. 

Kenap dulu tak menolak waktu pertemuan orang tua murid dengan guru?" Tanya bu Theresia Sabar.

Pak Hendra , ayah Roy pun kelimpungan saat menerima surat dari Bu Theresia. Padahal selama ini ia sangat membanggakan Roy. Ia tak habis mengerti, apa yagn sebenarnya terjadi pada anaknya yang mulai masa puber ini. 

Kalau kedua ayah digambarkan temperamental, adalah sebaliknya kedua ibu, sama-sama jauh lebih sabar dalam menanggapi. 

Pak Siswoyo bertekad meruwat Ninuk dengan toto coro Jowo. Begitulah lewat satu upacara resmi , Ninuk di ruwat, diguyur air tujuh kali dengan air kembang. 

Abang Ninuk, Seno, tak kuasa mencegah kawan-kawannya mengeroyok Roy. Namun dengan karatenya, Roy berbalik menghajar mereka. Baru ketika Seno sendiri yang memukulnya ia malah tak melawan. Adalah kawan-kawan Roy yang  kemudian membalas mengeroyok Seno sampai babak belur. Bertambah lagi kemurkaan Pak Sisiwoyo. 

Justru saat Pak Siswoyo mengajarkan pencak silat pada Seno, datang Roy untuk meminta maaf. Karuan saja ia diusir. Melihat itu, Ninuk malah menyalahkan ayahnya. 

Pelan-pelan kegamangan Roy memang bisa diatasi. Antaranya lewat dialog terbuka dengan wali kelasnya Bu Widya. "Tak cukup hanya pandai dan berprestasi tapi juga harus bermental kuat dan belajar bertanggungjawab. 

Di depan sidang guru-gurupun bu Widya mengemukakan "Wajar itu tak selalu benar. Tolong beri kesempatan pada Roy untuk mengoreksi kesalahannya."

Sedangkan Pak Hendra sampai membatalkan keberangkatannya ke Jepang untuk teken kontrak besar dengan dalih gagah; Demi Generasi mudah, hari depan seorang anak Indonesia, Anakku Sendiri!".

Pak hendra minta untuk bisa mendampingi anaknya. Mau saja diajak ke disko untuk menyelami jiwa anak muda. Perhatian sang ayah yang kelewat berlebihan pada Roy ini, sempat menimbulkan keirian Renny adik Roy. Untuk lagi-lagi ibu yang bijaksana bisa mendamaikannya. 

Saat Segalanya berlangsung normal kembali, Roy membuktikan dirinya menjadi tetap jago basket andalan regunya. Kemenangannya di sambut Ninuk dengan kecupan di pipi. Wah, saking kagetnya, mata Pak Siswoyo sampai melotot menyaksikan ulah putrinya sendiri.


Saturday, October 26, 2024

FILM "OJEK" , WANITA KARIR NARIK OJEK

 


Sepeninggal Nya Abbas Akup, masyarakat perfilman Indonesia menjadi sangat kehilangan sutradara yang khusus menggarap komedi kritik sosial menggelitik. Ingat karya-karyanya klasiknya yang memaparkan sindiran masyarakat kelas bawah seperti misalnya , Inem Pelayan Sexy, Semua karena Ginah atau Kipas Kipas Cari Angin. 

Sekarang muncul sutradara Atok Suharto (yang biasa menggarap tema aksi laga) dengan karya terbarunya "OJEK" produksi PT. Andalas kencana Film ini berdasarkan cerita asli rekaan Piet Burnama yang skenarionya di tulis oleh Deddy Armand. 

Diperan utamai oleh Ayu Azhari yang nampak makin matang dan seksi. Apalagi dengan kostum yang pas untuk kaos buntung plus jeans pendek compang camping. Lawan mainnya, Eeng Saptahadi, si mas Jarot yagn juga kian sering main komedi. Di dukung penampilan Wenny Rosalina sebagai si janda kembang bahenol. Lalu seabreg pemain yang rame-rame berusaha melawak semuanya. Dimulai dari Connie Sutedja, Aom Kusman, Suryana Fatah alias Babah Ho Liang, H. Nazar Amir, Betet Mahfud, H Nasir, Urip Arphan, Mama Hengky, Lina Budiarti, Ronny M Toha dan si cewek gembrot Illa Doth. 

Ilustrasi musik dikerjakan oleh Kelompok Wow! yang terdiri dari anak-anak muda beken, Faris RM, Iwan Madjid, Musya Joenoes, dan Ricky Yohanes. Memang kelucuan kelucuan dalam film yang cenderung ke komedi slapstick ini masih terasa kasar rada vulgar, perlu di besut agar lebih halus dan kena penyampaiannya. Atok Suharto, memang belum sampai ke taraf Nya Abbas Akup. Kendati begitu sudah boleh untuk menggantikan tempat almarhum Nawi Ismail. 

Deni kena PHK. Sebagai pengangguran ia mulai sering ribut dengan Evi, iserinya yang gede cemburunya. Terpaksa ia mengungsi ke rumah konconya Didin. Dengan modal sepeda motornya, Deni ikutan Didin bekerja sebagai penarik ojek.  Langganan tetapnya si janda Mira, rupanya ingin berhubungan lebih jauh. Gosip tentang suaminya dan si janda muda membuat panas Evi. Ia pun mengadu pada bu RT, yang menasehati ngalor ngidul. Kesimpulan Evi, ia kudu menjadi wanita karir alias penarik ojek juga. 

Hadirnya terminal ojek cewek yagn dimotori Evi membuat para penarik ojek cowok terpaksa nganggur. Pria-pria langganan Evi punya tujual lain selain membonceng. Babah Ho Liang mengajaknya ke salon. Deni buru-buru menghubungi Mama Hengky., mengajaknya memergoki si Babah. Wak Haji Nazar yang mentraktirnya berbelanja apa saja d supermarketmalah bikin porak poranda semuanya. 

Kalah bersaing, para pengojek pria mengajukan mose ke Pak RT. Dengan lagak bijaksana, Pak RT berupaya mendamaikan. Apa lacur, rahasianya yang doyan ngobok babu kebongkar. Karuan saja ia di usek-usek istrinya yang galak. ----------------


Di sadur dari Majalah Film No. 137/104 tanggal 28 September - 11 Oktober 1991. 

Wednesday, June 26, 2024

DAFTAR UNGGULAN FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1989

 


Daftar Unggulan Festival Film Indonesia tahun 1989.

UNGGULAN FILM TERBAIK

1. Si Badung (PT. Kanta Indah Film)

2. Noesa Penida (PT. Prasidi Teta Film)

3. Pacar Ketinggalan Kereta (NV Perfini)

4. Semua Sayang Kamu (PT. Sinar Permata Mas & Tobali Indah Film)

5. Tragedi Bintaro (PT. Safari Sinar Sakti Film)


UNGGULAN PEMERAN UTAMA WANITA TERBAIK 

1. Ira Wibowo (Malioboro)

2. Neno Warisman (Semua Sayang Kamu)

3. Paramitha Rusady (Si Kabayan Saba Kota)

4. Tuti Indra Malaon (Pacar Ketinggalan Kereta)

5. Widyawati (Suami)


UNGGULAN PEMERAN UTAMA PRIA TERBAIK 

1. Eeng Saptahadi (Semua Sayang Kamu)

2. Rachmat Hidayat (Pacar Ketinggalan Kereta)

3. Drs. Purnomo (Si Badung)

4. Rano Karno (Arini II)

5. Ray Sahetapy (Noesa Penida)


UNGGULAN PEMERAN PEMBANTU WANITA TERBAIK 

1. Ayu Azhari (Pacar Ketinggalan Kereta)

2. Lia Chaidir (Tragedi Bintaro)

3. Niniek L Karim (Pacar Ketinggalan kereta)

4. Nurul Arifin (Pacar Ketinggalan Kereta)

5. Rima Melati (Arini II)


UNGGULAN PEMERAN PEMBANTU PRIA TERBAIK 

1. Asrul Zulmi (Tragedi Bintaro)

2. Deddy Mizwar (Putihnya Duka Kelabunya Bahagia)

3. Muni Cader (Noesa Penida)

4. Pietrajaya Burnama (Noesa Penida)

5. Sutopo HS (Noesa Penida)


UNGGULAN CERITA ASLI UNTUK FILM TERBAIK 

1. Ida Farida (Semua Sayang Kamu)

2. Imam Tantowi (Si Badung)

3. Marselli (Tragedi Bintaro)

4. Eddy Suhendro (Suami)


UNGGULAN PENATA ARTISTIK TERBAIK 

1. Achmad Abidin (Malioboro)

2. Adji Mamat Borneo (Pacar Ketinggalan kereta)

3. Chalid Arifin (Noesa Penida)

4. Lutfianus (Semua Sayang Kamu)

5. Rogoes Sumarco (Tragedi Bintaro)


UNGGULAN SUTRADARA TERBAIK 

1. Buce Malawau (Tragedi Bintaro)

2. Galeb Husin (Noesa Penida)

3. Ida Farida (Semua Sayang Kamu)

4. Imam Tantowi (Si Badung)

5. Teguh Karya (Pacar Ketinggalan Kereta)


UNGGULAN PENULIS SEKENARIO TERBAIK : 

1. Drs. H. Asrul Sani (Noesa Penida)

2. Ida Farida (Semua Sayang Kamu)

3. Embie C Noer/Imam Tantowi (Si Badung)

4. Marselli (Tragedi Bintaro)

5. Tegus Karya/Arswendo Atmowiloto (Pacar Ketinggalan Kereta)


UNGGULAN PENYUNTING TERBAIK 

1. Janis Badar (Si Badung)

2. Karsono Adi (Pacar Ketinggalan Kereta)

3. SK Syamsuri (Noesa Penida)

4. Wim Umboh (Arini II)

5. Maruli Ara (Tragedi Bintaro)


UNGGULAN PENATA SUARA TERBAIK 

1. Ibnu Hasan (Malioboro)

2. Endang Darsono (Suami)

3. Iwan Mauritz (Pacar Ketinggalan Kereta)

4. Rustam Effendy (Semua Sayang Kamu)

5. Kemal Redha (Semua Sayang Kamu)


UNGGULAN PENATA FOTOGRAFI 

1. Andrian Susanto (Jeram Cinta)

2. Herman Susilo (Pacar ketinggalan Kereta)

3. M. Soleh Roeslan (Malioboro)

4. W.A Cokrowardoyo (Noesa Penida)

5. William Samara (Tragedi Bintaro)


UNGGULAN PENATA MUSIK TERBAIK 

1. Areng Widodo (Malioboro)

2. Embie C Noer (Si Badung)

3. Idris Sardi (Noesa Penida)

4. Suka Hardjana (Tragedi Bintaro)

5. Idris Sardi (Pacar Ketinggalan Kereta)


UNGGULAN POSTER TERBAIK 

1. Api Cemburu Karya Herry Prijonggo

2. Jaringan Terlarang Karya Rizal

3. Noesa Penida Karya Agus Subagio

4. Pacar Ketinggalan Kereta Karya Agus Subagio

5. Setegar Gunung Batu karya Wahyu Sardono


sumber buku FFI


Tuesday, June 25, 2024

CHAIDAR DJA'FAR, AKTOR , SUTRADARA dan PENULIS NASKAH

H. Abdillah Chaidar Dja'far atau lebih dikenal dengan nama Chaidar Dja'far adalah seorang aktor lawas Indonesia. Yang Lahir di Banjarnegara, 26 Januari 1922. Ia merupakan Pemain, Sutradara dan penulis Skenario Film.



Debut pertama dalam dunia film adalah dalam film "Budi Satria" karya sutradara Wildan Dja'far pada tahun 1950, Kemudian dalam film Kumala Dewa Dewi tahun 1952, di film "Djelita" 1953, "Rosita" 1953, "Dewi dan Pemilihan Umum " 1954, "Sri Asih " 1954, dan masih banyak lagi. Salah satu karya sebagai sutradara adalah film "Embun Pagi" 1976 yang dibintangi oleh Deddy Soetomo dan Rina Hashim. Warung Pojok (1977) sebagai Sutradara, Penulis Naskah, Panggilan ka'bah (1977) sebagai sutradara dan Penulis naskah.

Chaidar Dja'far pernah menjabat sebagai Sekretaris PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia dari tahun 1958 sd 1975, kemudian tahun 1975 menjabat sebagai Sekjen KFT (Persatuan Karyawan Film dan TV) di Jakarta.


Akting Chaidar Dja'far yang mencuri perhatian adalah dalam film Pengkhianatan G 30 S PKI (1982) Mungkin ada yang bertanya kenapa tahun 1982 bukan 1984 karena film ini masuk FFI 1984, 1982 dari data yang mimin dapat itu adalah dimulai suting filmnya atau ijin produksinya. Haidar Dja'far berakting dengan sosok yang berapi-api dan mudah diingat oleh penonton.

Film terakhir Chaidar Dja'far sebagai pemain adalah dalam film Sunan Kalijaga (1983), Perjanjian Setan (1983), Cinta Annisa (1983) dan dalam film Jaka tingkir (1983) Chaidar Dja'far sebagai penyunting adegan.

Thursday, March 7, 2024

DEDE YUSUF DAN AYU AZHARI DALAM FILM "BADUT BADUT KOTA"

 


JUDUL FILM                        : BADUT BADUT KOTA

SUTRADARA                       : UCIK SUPRA

SKENARIO/CERITA           : UCIK SUPRA

PRODUKSI                           : PT. PRASIDHI TETA FILM

TAHUN                                 : 1991

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : DEDE YUSUF, AYU AZHARI, DIEN NOVITA, JAJANG PAMONTJAK, GALEB HUSEIN, MARIO IRWINSYAH,  SOFJAN SHARNA, RACHMAN YACOB, AMAK BALDJUN, AMI PRIYONO, BU ABBU, KRISNO BOSSA, CINI GUNAWAN

SINOPSIS :

Dedi (Dede Yusuf) dan Menul (Ayu Azhari) adalah pasangan muda yang di hidup serba kekurangan tinggal di kontrakan sederhana. Untuk membayar kontrakanpun seringkali menunggak sehingga sering di datangin oleh pemilik kontrakan yang biasa di sebut dengan Bu Kapten(Bu Abbu) untuk menagih uang sewa. Karena menunggak membayar sewa kontrakan, suatu waktu isi rumah Dedi di ambil paksa oleh bu Kapten bahkan di ancam untuk keluar dari rumah. Dedi dan Menul tinggal bertiga dengan anaknya (Mario Irwinsyah). Dedi bekerja sebagai badut di sebuah taman hiburan.

Dedi bertetangga dengan Pak Khairul (Sofyan Sharna) dan istrinya (Dien Novita), pembicaraan Dedi dan Pak Khairul adalah seputar “keramas” . Sebagai pasangan muda, Dedi sering kedapatan keramas oleh pak Khairul, yang bertetangga dan membuat celah dinding di rumahnya untuk mengintip Dedi dan  Menul saat sedang pusing. Dua sisi kata pusing, yaitu pusing karena obat atau pusing butuh pelampiasan. Sementara itu Pak Khairul seringkali hanya bisa menelan ludah karena disaat Dedi dan Menul pusing, ia hanya bisa mengintipnya dan Pak Khairul tidak memiliki “wadah” dan seringkali pakai tangan karena istrinya tidur sendiri. Nasib Pak Khairul sebagai bapak rumah tangga yang di hidupi istrinya seringkali melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah seperti belanja dan menyetrika. Di dalam film pak Khairul pun seringkali di tunjuk sebagai sutradara seperti dalam dunia nyata kalau beliau adalah seorang sutradara.

Seperti ketika Menul membuka warung pinggirjalan, ia menjadi sutradara di warung menul seolah-olah warungnya ramai pengunjung padahal yang makan adalah-teman-temannya sendiri. Nasib Dedi berubah ketika bertemu seorang Dermawan kaya (Galeb Husen) dan Istrinya (Jajang Pamontjak), Dedi di beri uang untuk membuka restoran dengan di bantu oleh teman-temannya termasuk juga Pak Khairul sebagai sutradara saat pembukaan restoran agar kelihatan ramai pengunjung.

Badut-badut kota merupakan salah satu film dengan kritikan-kritikan social yang ada di masyarakat dan sangat relevan hingga saat ini.

 

Thursday, February 15, 2024

DEDDY MIZWAR & NURUL ARIFIN DALAM FILM "AYAHKU"

 


JUDUL FILM                        : AYAHKU

SUTRADARA                       : AGUS ELIAS

SKENARIO/CERITA           : MISBACH YUSABIRAN

PRODUSER                          : BUSTAL NAWAWI

PRODUKSI                           : PT. PRASIDHI TETA FILM

TAHUN                                 : 1987

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : DEDDY MIZWAR, NURUL AIRIFIN, RIMA MELATI, WD MOCHTAR, DARUSSALAM, ROLDIAH MATULESSY, ANNA TAIRAS, WAWAN WANISAR, BUNG SALIM, LEROY OSMANI

SINOPSIS :

Pak Agus (Darussalam) mengabarkan kalau ayah Arman (Deddy Mizwar) berada di rumahnya dan sering sakit-sakitan. Dani (Wawan Wanisar) adik dari Arman akhirnya tahu kalau ayahnya berada di rumah Pak Agus meski selama ini Dani hanya tahu kalau ayahnya sudah meninggal dunia. Sebagai seorang kakak tertua, Arman tidak ambil pusing akan kabar yang ia terima karena Armanlah anak yang paling tahu tentang perlakuan ayahnya dulu hingga membuat ia kecewa dan marah.

Namun tidak dengan Dani, ia mengajak istrinya Sri (Ana Tairas) untuk menemui istri pak Agus (Roldiah Matulessy) di warungnya untuk menanyakan ayahnya. Dari Jauh, Sulaiman (WD Mochtar) mengintip kedatangan Dani dan Sri namun tidak berani mendekatinya, sementara Dani juga melihat Sulaiman dari jauh dan diberitahu oleh  istri pak Agus kalau dialah ayahnya. Sementara itu adik dari Dani, Aini (Nurul Arifin) merupakan adik perempuan Arman yang kini sedang menjalin hubungan dengan Hakim (Leroy Osmani).

Berkali-kali Pak Agus mendatangi Arman kalau Ayahnya ingin bertemu dengan ibunya. Meski hatinya berat dan masih marah namun kalau Sulaiman hanya ingin bertemu ibunya (Rima Melati) akhirnya pertemuan itupun terjadi dengan syarat tidak berada di rumahnya. Akhirnya pertemuan pun di gelar di luar dan mereka pun bertemu, namun saat pertemuan itu Ibunya akhirnya pingsan. Arman pun marah karena mengingat perlakuan ayahnya. Dulu Ayah Arman adalah seorang yang berhasil, namun ia di kabarkan Nikah lagi di Jakarta.  

Ibunya dan Arman beserta adik-adiknya akhirnya menyusul ke Jakarta untuk mencari ayahnya yang tidak ada kabar, namun nihil. Ayahnya tidak di temukan, meski pada akhirnya ayahnya tahu keberadaan Ibu dan Arman namun tak sekalipun ia mau menemuinya. Hanya sekali  ayahnya pernah mengirimkan uang, dalam kondisi terlunta-lunta dan ibunya sakit-sakitan.  Akan hal tersebutlah akhirnya Arman hingga sekarang sulit melupakan perlakuan ayahnya . Namun tidak demikian dengan Dani dan Aini yang tidak begitu merasakan kepahitan dimasa kecil sehingga mau menerima ayahnya meski di tentang Arman.

Sementara itu Hakim mendatangi Sulaiman untuk meminang Aini karena ia merasa bahwa ayah Aini masih ada dan sebagai wali Aini tentu saja Hakim mendatanginya untuk memohon restu. Namun Sulaiman masih menghargai istrinya yang pernah di kecewakannya, karena itulah ia meminta untuk diadakan pertemuan di kedua belah pihak untuk membicarakan rencana perkawinan Aini. Pak Agus kembali menemui Arman untuk membicarakan hal tersebut, meski sebelumnya tidak menerima namun akhirnya Arman mengijinkan untuk diadakan pertemuan di rumah Sri istri Dani.

Pertemuan pun diadakan, akhirnya selain membicarakan pernikahan Aini, juga membicarakan tentang siapa yang akan merawat ayahnya karena Arman memang tidak mau menerima ayahnya, namun Aini dan Dani mau menerimanya. Arman mengusulkan agar ayahnya di tampung di rumah Sri yang besar, namun alih-alih menerima, Sri yang memiliki idealis tinggi malah mengusulkan untuk menaruhnya dip anti jompo dan dia bersedia membayar biayanya seberapapun besarnya.

Arman yang begitu keras untuk tidak menerima ayahnya, akhirnya tersadar saat ibunya mengingatkan kejadian di masa kecil antara Arman dengan Ayahnya. Akhirnya Arman pun bergegas mencari keberadaan Ayahnya yang sudah pergi dari rumah pak Agus.

Wednesday, February 7, 2024

FARADILLA SANDY DALAM FILM "RATAPAN ANAK TIRI 3"

 


JUDUL FILM                        : RATAPAN ANAK TIRI 3

SUTRADARA                       : SANDY SUWARDI HASAN

SKENARIO                           : SANDY SUWARDI HASAN

CERITA                                  : SANDY SUWARDI HASAN

PRODUSER                          : MANU SUKMAJAYA/HANITA MAHTANI

PRODUKSI                           : PT. RAVIMAN FILM

TAHUN                                 : 1990

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : FARADILLA SANDY, TYAS WAHONO, BAGUS SANTOSO, NANI WIJAYA, Drd. FADLY, FIRDA RAZAK, HENGKY SOLAIMAN, ADAM SANDY, AMELIA

SINOPSIS :

Kisah Ratapan Anak tiri yang diangkat dari Susi (Faradilla Sandy) masih kecil kemudian beranjak remaja dan sekarang diangkat kembali ketika Susi sudah dewasa.

Susi dan Sumarli (Tyas Wahono) menjalin hubungan kekasih namun tidak di setujui oleh Ibu dari Sumarli (Nani Wijaya) setelah tahu kalau Susi adalah anak yatim piatu. Dengan ketusnya Ibu Sumarli mengatakan pada Susi kalau Sumarli sudah di jodohkan dengan Sepupunya, Sri (Firdha Razak).  Meskipun Sumarli sendiri tidak merasa kalau mereka sudah di jodohkan dan hanya akal-akalan ibunya saja. Hal ini membuat hati Susi hancur.

Susi berhasil menyelesaikan Sarjananya dan di wisuda, sementara Sumarli juga akhirnya di Wisuda setelah menyelesaikan sekolah Penerbangan di Curug.  Saat Wisuda, Sumarli mengundang Susi untuk hadir pada Wisudanya, sementara itu Ibu Sumarli juga mengundang Sri untuk hadir saat wisuda anaknya. Ketika hari Wisuda telah tiba, Sumarli mencari-cari keberadaan Susi namun hingga acara selesai Susi tidak pernah muncul. Justru yang hadir adalah Sri. Ternyata ketidakhadiran Susi adalah akibat kecelakaan bersama kendaraan taksi yang di tumpanginya saat sedang mengejar waktu menuju acara wisudanya Sumarli. Susi terluka dan di bawa kerumah sakit, sementara Sumarli mendatangi rumah Susi namun tidak pernah ada orang. Susi yang sedang terluka di temani oleh sahabatnya bernama Oskar (Bagus Santoso).

Akibat luka yang di derita dan sakit hati atas omongan ibunya Sumarli, Susi melepaskan kalung dan Cincin pemberian Sumarli untuk di kembalikan padanya setelah menyuruh Oskar untuk mengembalikannya. Susi ingin benar-benar melupakan Sumarli.

Singkat cerita akhirnya Sumarli dan Sri menikah dengan tanpa cinta. Ia di karuniai dua anak laki-laki dan perempuan, sementara Susi akhirnya menikah dengan Oskar dan dikaruniai seorang anak perempuan.  Kehidupan Susi dan oskar bahagia meski Oskar belum punya pekerjaan. Kesana kemari Oskar berusaha mencari pekerjaan hingga ia di terima di perusahaan asuransi Bumi Putera. Setelah diterima kerja Oskar pulang, namun naas ditengah jalan ada seorang jambret tas yang memberikan tas hasil jambretannya ketika sedang dikejar massa. Akhirnya Oskarlah yang di gebukin massa karena di tuduh menjambret hingga tewas.

Di saat yang bersamaan Sri, Istri Sumarli juga meninggal setelah terjadi masalah dalam kandungannya. 

Saat prosesi penguburan jenazah, Sumarli dan Susi bertemu. Namun Susi yang sudah menutup hati akibat perlakuan orang tua Sumarli tetap pada pendiriannya untuk tidak kembali pada Sumarli. Hingga setelah Sumarli meyakinkan Susi akhirnya mereka pun menikah.

Pernikahan Susi dan Sumarli bahagia hanya sesaat saja karena anak dari Sumarli yang terkenal bandelnya yang ikut neneknya, diserehakan ke Sumarli dan Susi karena neneknya tidak sanggup dengan kelakuan anak dari Sumarli. Pada awalnya Sumarli menolak karena ibunya sudah berjanji untuk tidak turut campur keluarganya namun akhirnya mau menerima kedua anaknya tinggal bersama Ibu tirinya Susi, karena Sumarli adalah seorang pilot yang sering terbang dan jarang di rumah.

Kehadiran kedua anak sumarli di rumah Susi adalah awal dari bencana. Karena kenakalannya yang tidak bisa di tolerir lagi akibat hasutan dari neneknya kalau ibut tiri itu jahat. Kenakalan anak laki-laki sumarli seperti mencuri perhiasan neneknya namun ia manipulative kalau yang mencuri adalah Susi, ibu tirinya. Hingga akhirnya Neneknya marah besar pada Susi. Suatu ketika ketika susi mau bekerja, kunci mobilnya di sembunyikan oleh anak tirinya. Hingga Susi akirnya pergi ke kantor tanpa mobil. Ketika Nanda anak dari Susi diajak main sepeda di luar, ia tertabrak mobil yang di starter anak Sumarli dari kunci mobil yang di umpetinnya. Nanda akhirnya meninggal. Sementara itu Ibu dari Sumarli juga akhirnya meninggal di rumah Susi setelah di patuk ular yang sedianya akan di gunakan oleh anak Sumarli untuk mencelakai Susi.

Setelah semua kehilangan akhirnya anak dari Sumarli meminta maaf pada Susi atas kesalahannya.

Tuesday, January 30, 2024

KISAH NYATA DUKUN AS (MISTERI KEBUN TEBU)

 


JUDUL FILM                        : KISAH NYATA DUKUN AS (MISTERI KEBUN TEBU)

SUTRADARA                       : EDDIE SS

PRODUSER                          : HAMDAN AZIZ

TAHUN                                 : 1997

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : WAWAN WANISAR, DEVI IVONE,  LINDA LATIEF, RINA MARTINI , CHI CHI, SISCA RATULANGI,

SINOPSIS :

Adegan di buka dengan ritual yang di lakukan oleh Datuk (Wawan Wanisar) terhadap salah satu pasien dengan mengikat tubuh pasien dengan dalih agar pasiennya tidak di gigit binatang lagi. Pasien hanya bisa menurut saja dan dengan dalih akan berdoa, Datuk kemudian mencekik leher pasiennya hingga tewas dan Datuk kemudian menghisap air liur pasien yang sudah menjadi mayat. Selanjutnya ritual-ritual yang di lakukan oleh Datuk dengan melakukan tapa pendem terhadap pasien-pasiennya pun terus berlanjut dengan di bantu oleh istrinya, Tumini (Devi Ivone). Peran Tumini adalah membantu Datuk untuk membujuk pasiennya hingga di bunuh oleh Datuk dan di hisap air liurnya sebagai syarat untuk memperdalam ilmu yang  dipelajari Datuk. Selain Tumini, Ngatiah istri datuk yang lain juga turut membantu membujuk pasien-pasien Datuk agar mau melakukan tapa pendem.

Kemudian mayat-mayat yang sudah di bunuh, di telanjangi dan di kubur di kebun tebu dengan bantuan Tumini. Di sebuah keluarga, seorang anak perempuan bernama Dewi ingin mencari “orang pintar” agar Tumin suaminya dapat kembali lagi setelah mereka cekcok. Keesokan harinya Dewi minta ijin kepada orang tuanya untuk pergi ke kota. Namun Kepergian Dewi bukanlah untuk ke kota akan tetapi pergi kerumah Datuk dengan diantar oleh seorang tukang becak ke rumah Datuk. Dewi akan melakukan tapa pendem seperti yang di bilang oleh Datuk.

Namun kepergian Dewi tidak pernah kembali lagi ke rumah. Disusul kemudian terjadi sebuah kegemparan warga yang mencium bau busuk di sebuah kebun. Mereka curiga kalau bau busuk tersebut bukanlah berasal dari bangkai binatang tapi berasal dari manusia, apalagi setelah tahu kalau Dewi yang pernah diantar oleh tukang becak ke rumah Datuk juga hilang. Akhirnya kecurigaan warga pun terungkap setelah menggali sumber bau yang berisi mayat-mayat perempuan. Salah satu korbannya adalah Dewi. Suami Dewi bernama Tumin pun sempat mengatakan kalau Dewi hilang, namun karena pengakuan inilah justru Tumin di tuduh sebagai pembunuh Dwi, apalagi cara polisi menginterogasi Tumin dengan cara mengintimidasi membuat Tumin tidak berdaya dan tuduh sebagai pembunuh istrinya.  Keluarga Tumin yang merasa curiga akhirnya meminta bantuan saudaranya yang di Medan sebagai polisi untuk turut menyelidiki dan meminta bantuan agar Tumin keluar setelah ditahan.

Meskipun Datuk telah membunuh pasiennya namun saat pengangkatan jenazah ia turut membantu kalau seolah-olah tidak terjadi apa-apa agar warga tidak curiga. 

Namun warga pun curiga kalau pelaku sebenarnya adalah Datuk sendiri. Setelah melakukan penyelidikan oleh polisi dengan menyamar sebagai tukang bantal dan tukang eskrim akhirnya Datuk dapat di tangkap dan setelah melakukan berbagai rangkaian interogasi akhirnya Datuk mengakui perbuatannya. Dan Tumin akhirnya di bebaskan.

*****

Kisah Datuk alias Ahmad Suradji merupakan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1996 di daerah Sunggal , Deli Serdang Sumatera Utara. Kisah yang sangat menghebohkan karena korban dari Datuk menurut pengakuannya sebanyak 42 orang . Dewi merupakan korban terakhir yang di bunuh oleh Datuk sebelum akhirnya tertangkap.

Datuk atau Ahmad Suradji akhirnya di vonis mati atas perbuatannya dan sudah di eksekusi di depan regu tembak pada tahun 2008.

 

Sunday, January 28, 2024

FENDY PRADANA & ELLY ERMAWATIE DALAM FILM "SAUR SEPUH 1 SATRIA MADANGKARA"

 


JUDUL FILM                        : SAUR SEPUH SATRIA MADANGKARA

SUTRADARA                       : IMAM TANTOWI

SKENARIO                           : IMAM TANTOWI

CERITA                                  : NIKI KOSASIH

PRODUSER                          : HANDI MULYONO

PRODUKSI                           : PT. KANTA INDAH FILM

TAHUN                                 : 1988

JENIS                                     : SILAT

PEMAIN                               : FENDY PRADANA, ELLY ERMAWATIE, MURTISARIDEWI, ANNEKE PUTRI, BARON HERMANTO,  HENGKY TORNANDO, CHITRA DEWI, LAMTING, ATIN MARTINO, YOSEPH HUNGAN, RUDI WAHAB, SIRJON DE GOUT, ATUT AGUSTINANTO

SINOPSIS :

Kerajaan Majapahit di landa kemelut. Sang Prabu Wikramawardana bermuram durja. Berembuk dengan Patih Gajah lembana, Narapati Raden Gajah dan senopati-senopati lainnya.

“Bre Wirabhumi mau melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit karena dia sebagai putera Ramanda Hayam Wuruk merasa lebih berhak dari aku yang  hanya seorang menantu,” Keluh sang Prabu. “Seharusnya dia memahami, isteriku adalah puteri Permaisuri, sedang dia terlahir dari seorang selir!”.

Raden Gajah melaporkan bahwa utusan Kiasar Yung Lo dari Cina, sudah memberikan pengakuan kepada Bre Wirabhumi yang mendirikan kerajaan Pamotan.  Maka Bre Wirabhumi dengan tekebur meminta dukungan dari negeri-negeri tetangga seperti kerajaan Pajajaran, Tanjung Singguruh, Sumedang Larang dan  juga sebuah kerajaan kecil nan makmur, Madangkara.

Hulubalang Rowi dan Pamotan, berpapasan dengan Hulubalang Ludaka dari Majapahit, di perbatasan Madngkara. Nyaris kedua utusan itu bentrok kalau tak di cegah oleh Senopati  Ringkin yang membawa kedua pihak ke keratin Madangkara.

Prabu Brama Kumbara sedang bersama permaisurinya, Harnum dan adiknya Dewi Mantili, disertai suami sang  adik , Patih Gutawa.

Menerima surat dari kedua utusan itu, sang Prabu tak bisa segera memberikan keputusan. Dengan bijaksan.

Prabu Brama kumbara menugaskan Tumenggung Adiguna membawa surat ke Pamotan, menghimbau Adiguna di cegat Tumenggung Bayan. Perselisihan berlanjut dengan adu kedigdayaan. Dengan Aji Cadas Ngamparnya, Tumenggung Bayan menghancurkan tubuh Adiguna.

Perbuatan Tumenggung Bayan membuat  Prabu Brama Kumbara sangat tersinggung. Ia Menugaskan Patih Gutawa dan Mantili membawa suratnya ke Majapahit. Lalu ia sendiri menyamar menjadi Satria Madangkara untuk menuntut balas kepada Bayan. Harnum juga menyamar sebagai pendekar kelana untuk mengikuti perjalanan Satria Madangkara. Mereka berangkat menunggang rajawali raksasa.

Patih Gutawa dan Mantili di sambut baik oleh Prabu Wikramawardana. “Aku mengerti sikap rajamu, sangat bijaksana kalau Prabu Brama Kumbara  memilih kerajaan Majapahit, bukan memihak aku atau siapa. Raja bisa berganti siapa saja, tapi Majapahit tetap Majapahit,”.

Satria Madangkara menantang Tumenggung Bayan bertarung satu lawan satu. Tolak Balik Aji Cakar Geni membuat sekujur tubuh Bayan terbakar hangus. Ternyata perkara tak berakhir sampai di sini, tunangan Bayan, pendekar wanita Lasmini yang menjadi guru silat di padepokan Bukit Kalam, bersumpah menuntut balas.

Tapi saat bertemu muka, dendam Lasmini berubah menjadi kekaguman seorang wanita terhadap seorang lelaki jantan. Apalagi setelah bergebrak, Satria Madangkara bisa merobohkannya dengan mudah.

“Kamu terlalu mempesona untuk menjadi musuhku, “ rayu Lasmini yang mulai kasmaran.

“Jangan!” Kamu harus tetap membenciku karena aku telah membunuh tunanganmu!” cegah Satria Madangkara.

Harnum dan Mantili menjadi sangat murka, dan mencari maki Lasmini.

Merasa tak mampu menandingi, Lasmini meminta bantuan gurunya, Si Mata Setan. Namun Satria Madangkara yang menguasai Ajian Serat Jiwa mampu mengusir si Mata Setan.

Peperangan Majapahit dengan Pamotan tak terelakkan lagi. Angkatan perang Majapahit di pimpin Patih Gajah Lembana yang menunggangi Gajah menyerbu Pamotan.

Lasmini bergabung dengan dua saudara seperguruan Bayan, Yakni Jasta dan Wangwa, serta guru mereka Jagadnata, mencegat rombongan Satria Madangkara. Dalam  pertarungan seru, Lasmini merapal ajian Sirep Megananda untuk menawan Patih Gutawa, Mantili dan Harnum. Sedangkan Satria Madangkara terpaksa menggunakan Ajian Serat Jiwa tingkat tinggi untuk menghancurkan Jagadnata yang kelewat berbahaya.

Serbuan Angkatan Perang Majapahit menghancurkan keraton Pamotan. Bre Wirabhumi melarikan diri naik perahu. Tapi Patih Gajah Lembana tak sudi melepaskannya. Dalam pertempuran, Patih Gajah Lembana berhasil memenggal kepala Bre Wirabhumi.

Prabu Wikramawardana tertunduk haru menerima persembahan kepala Bre Wirabhumi. “Kuburkan di desa Lung, dan dirikan diatasnya sebuah Candi, sebagai peringatan pada anak cucuku, betapa menyakitkan sebuah perang”.

Peperangan Majapahit  Pamotan telah berakhir, tapi justru Brama Kumbara menghadapi persoalan baru. Ia harus mencari Harnum, Mantili dan Gutawa yang di tawan dan di sembunyikan oleh Lasmini entah dimana.  Satria Madangkara bersuit memanggil burung rajawali raksasanya. Dengan menunggang burung rajawali itu, Brama Kumbara memulai perjalanan untuk mencari orang-orang kesayangannya hingga akhirnya dapat kembali bersama.

 

 

 

Wednesday, January 3, 2024

BARRY PRIMA DAN EVA ARNAZ DALAM FILM "JAKA SEMBUNG SANG PENAKLUK"

 


JUDUL FILM                        : JAKA SEMBUNG

SUTRADARA                       :  SISWORO GAUTAMA PUTRA

PRODUSER                          :  GOPE T SAMTANI

PRODUKSI                           :  RAPI FILM

TAHUN                                 : 1981

JENIS                                     : FILM PERJUANGAN

PEMAIN                               : BARRY PRIMA, DICKY ZULKARNAEN, EVA ARNAZ, WD MOCHTAR, HIM DAMSYIK, DANA CHRISTINA, SJAMSYUDIN SYAFEI, DORMAN BORISMAN, RUKMAN HERMAN, S PARYA,SYAMSURI KAEMPUAN

SINOPSIS :

Adegan di buka dengan sekelompok tawanan dari inlander sebutan untuk orang-orang pribumi yang terdiri dari pemberontak-pemberontak yang tidak mau membayar pajak pada Belanda. Seorang tawanan dari Kandanghaur yaitu Parmin orang-orang menyebutnya Jaka sembung menjadi perhatian khusus oleh Komandan Hindia Belanda (Dicky Zulkarnaen) untuk di jaga karena dianggap akan sangat membahayakan. Para tawanan akan di menjadi pekerja paksa oleh Belanda yang setiap hari akan selalu di paksa untuk di bekerja dan siksa. Hal ini menjadi perhatian sendiri bagi Maria (Dana Christina), anak dari Komandan.

Para Tawanan terus di paksa untuk bekerja dan disiksa, Akhirnya Parmin memberontak dan melarikan diri dari kerja paksa tersebut bersama orang-orang yang ikut bekerja paksa. Meski di tembaki namun Parmin berhasil Kabur. Hal ini membuat Komandan marah besar dan memerintahkan untuk menangkap kembali Parmin alias Jaka Sembung. Namun sebuah usulan pun di lontarkan oleh bawahannya untuk menangkap Jaka Sembung dengan mengadakan sayembara bagi siapa saja yang dapat menangkapnya akan mendapat hadiah sebesar 100 Gulden.

Hal ini tentu menarik hati bagi para jawara-jawara pengkhianat bangsa untuk mengikuti sayembara tersebut.  Adalah Kohar (S Parya) salah satu jawara yang mengikuti sayembara untuk menangkap jaka sembung. Namun Kohar meminta bayaran 3x lipat untuk menangkap Jaka Sembung, hingga akhirnya komandan mengabulkan permintaanya setelah di uji oleh Komandan Hinda Belanda dengan di adu dengan banteng.

Sementara itu Surti (Eva Arnaz) begitu kuatir pada Parmin kalau ia akan ditangkap kembali oleh Belanda. Benar saja tak lama berselang, Kohar datang dan mencari Jaka Sembung di tempat Surti.  Sebagai seorang begundal kompeni yang rakus upah tentu saja Kohar terus mencari Jaka Sembung dimanapun berada. Senjata andalan Kohar adalah menyemburkan api dari mulutnya namun sayang sekali akhirnya Kohar dapat di lumpuhkan dan mati oleh Jaka Sembung. Hal ini membuat kompeni.  Namun mereka mempunyai taktik untuk tidak menggunakan pasukan untuk menangkap Jaka sembung.

Seorang dukun (Him Damsyik) menghadap komandan untuk ikut sayembara bahwa ia dapat menghidupkan mayat. Dan mayat yang di maksud adalah Ki Hitam (WD Mochtar) yang tubuhnya terpisah karena ia memiliki ilmu Rawa Rontek yang dapat hidup kembali. Akhirnya Komandan menyetujui untuk menghidupkan kembali Ki hitam. Setelah melalui proses menghidupkan kembali  badan tanpa kepala KI Hitam yang terpisah untuk mencari kepalanya dengan diikuti oleh sang dukun dan kompeni akhirnya badannya dapat bersatu kembali.

Ki Hitam mendapat tugas untuk menangkap Jaka Sembung murid dari ki Sapu Angin. Kompeni datang ke kampung penduduk memporak porandakan perkampungan untuk mencari Jaka Sembung. Akibat kelicikan Kompeni akhirnya Jaka sembung dapat ditangkap oleh Kompeni setelah Ki Hitam bertindak. Jaka sembung diarak sebagai tawanan dengan kaki di rantai dan tangan di salib ke kayu.

Jaka Sembung di tempatkan di penjara dengan kedua tangan di paku ke dinding penjara. Sementara itu mengetahui Jaka sembung tertangkap, Surti mendatangi markas kompeni untuk membebaskan Jaka sembung namun akhirnya ia pun tertangkap dan ditempatkan di samping penjara Jaka sembung. Maria anak dari Komandan mendatangi Jaka sembung dan menyampaikan keprihatinannya akibat perlakuan ayahnya. Namun sayang ia ketahuan ayahnya karena menemui Jaka sembung. Hal ini membuat hukuman Jaka sembung di perberat. Kedua matanya di tusuk oleh komandan agar tidak dapat melihat.  Hal ini membuat Maria makin syok.

Atas usaha dan Doa dari Jaka sembung akhirnya ia dapat melepaskan tangannya yang di paku meski kondisi kedua matanya buta. Akhirnya ia mampu melepaskan diri sekaligus melepaskan Surti dan tahanan yang ada untuk melarikan diri. Usaha ini ketahuan kompeni dan ketika mereka melarikan diri tembakan di berondongkan kepada mereka termasuk Surti yang akhirnya tertembak namun masih bisa meloloskan diri.

Sementara itu Jaka sembung di sihir oleh ki Hitam menjadi Babi agar di pukuli oleh warga muslim yang membenci babi. Surti yang tertembak berhasil lari hingga ke padepokan gurunya namun akhirnya nyawanya tidak tertolong. Sementara itu Jaka sembung yang menjadi babi dan di pukuli warga akhirnya juga berhasil sampai di padepokan gurunya Ki sapu angin. Atas ijinnya akhirnnya Jaka sembung berubah kembali menjadi manusia. Kedua mata Jaka sembung akhirnya dapat melihat kembali setelah ki Sapu Angin memberi pertolongan dengan menggantinya dari mata Surti yang telah tewas.

Barry Prima kembali memberontak ke markas kompeni dan berhasil melumpuhkan Ki Hitam dengan memisahkan kedua badan Ki Hitam agar tidak bersatu lagi  antara kepala dan tubuhnya. Kompeni pun berhasil di lumpuhkan termasuk komandan yang berhasil dilumpuhkan oleh Jaka. Maria yang diam diam membantu perjuangan pribumi akhirnya ke pelukan Jaka. Namun tanpa di ketahui ayahnya ternyata masih hidup dan ia menembakkan pelurunya ke putrinya. Akhirnya Maria tewas oleh ayahnya sendiri. Belanda kalah.

 

******

Film  Barry Prima yang langsung melejitkan namanya di dunia perfilman Indonesia.

Sunday, December 31, 2023

RUTH PELUPESSY DALAM FILM "PENGABDI SETAN" 1980


 

JUDUL FILM                        : PENGABDI SETAN 1980

SKENARIO                           :  IMAM TANTOWI, SISWORO GAUTAMA, NARYONO S

SUTRADARA                       : SISWORO GAUTAMA PUTRA

CERITA                                  :  SUBAGIO S

PRODUSER                          :  SABIRIN KASDI

PRODUKSI                           :  RAPI FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1981

JENIS                                     : FILM HOROR

PEMAIN                               : WD MOCHTAR, RUTH PELUPESSY, SISCA KAREBETY, FAHRUROZI, HIM DAMSIK, SIMON CADER, DODDY SUKMA

SINOPSIS :

Keluarga Hendarto (WD Mochtar) baru kehilangan istrinya yang meninggal. Setelah prosesi pemakaman dan doa-doa di panjatkan, keluarga Hendarto pun menjadi kesepian. Keadaan rumah menjadi dingin. Pada Malam pertama setelah kematian ibunya, Tommy (Fahrurozi) didatangi oleh arwah ibunya ketika sedang terbaring di tempat tidur, sementara Rita (Sisca Karebety) kakak Tomy memandang Tomy yang keluar mengikuti ajakan penampakan ibunya.

Keesokan harinya, atas saran teman-teman Tomy, Tomy pergi untuk menemui peramal. Ketika bertemu peramal Tomy diramal hidupnya dalam kegelapan untuk itu peramal menyarankan Tomy untuk memperdalam ilmu hitam, sementara Sisca yang hobi pesta bersama pacarnya Herman(Simon Cader) selepas kematian ibunya tetap melakukan hobinya meski ia pun merasa aneh karena selepas kepergian ibunya banyak kejadian-kejadian aneh di rumah mereka. Keluarga Hendarto memiliki satu pembantu bernama Pak Karto (Him Damsik) yang sudah mulai sakit-sakitan karena kadang-kadang bengeknya kambuh.  Sejak kejadian itu Tomy menjadi aneh dan pendiam, ditambah lagi Herman menakut-nakuti kalau sesudah kematian, arwah orang tersebut masih berada di sekitar rumah mereka.

Kejadian-kejadian aneh dan kehidupan yang dingin dalam rumah mereka berlanjut setelah kedatangan pembantu yang baru saja datang ketika malam tiba bernama Bi Darminah(Ruth Pelupessy). Sejak kedatangan Darminah, Rita mendapati dirinya kalau ia melihat sosok kuntilanak.  Herman merasa kalau Darminah bukanlah orang baik-baik, sementara Pak Karto juga mencium gelagat tidak baik dari kelakuan Darminah yang aneh dan mencurigakan. Tomy yang sedang memperdalam ilmu hitam mencari buku buku yang akan di gunakan sebagai referensi untuk belajar, namun melihat Tomy yang galau pemilik buku menunjukkan buku tuntunan sholat dan menyuruh Tomy untuk menunaikannya.  Namun godaan pun di terima oleh Tomy kala mau menunaikan sholat di malam hari tiba-tiba ia didatangi sosok kuntilanak agar Tomy menghentikan solatnya.

Kejadian-kejadian aneh dan menakutkan selalu terjadi selepas kedatangan Darminah. Pak Karto yang merupakan penjaga  rumah Hendarto akhirnya ditemukan tewas tergantung, sedangkan Herman akhirnya harus tewas tertabrak truk.  Kematian Pak Karto dan Herman yang tragis seolah ada yang membangkitkan mereka untuk menjadi mayat hidup dan selalu mengejar Rita dan Tomy. Rita pun di kejar mayat hidup Herman sebelum akhirnya di tolong oleh Darminah.  Atas kejadian-kejadian tersebut akhirnya Rita dan Tomy  mengutarakan keinginan pada ayahnya untuk mengundang dukun agara dapat mengusir hantu-hantu yang ada di rumah tersebut.  Namun nasib naas bagi dukun tersebut karena ia tidak berhasil mengusirnya namun justru ia di serang oleh pecahan kaca dan vas bunga yang berterbangan. Setelah semua berakhir, tanpa sepengatahuan keluarga Hendarto, Darminah keluar rumah dengan berkerudung hitam menuju ke sebuah kuburan. Namun tanpa ia sadari Tomy mengikuti apa yang di lakukan Darminah.

 

Sesampai di kuburan, Darminah berusaha untuk memanggil arwah ibu Tomy dan membangkitkanya dan membunuh seluruh keluarganya. Tomy mengintipnya dari kejauhan, namun sial, ia ketahuan Bi Darminah. Langkah seribu di ambil oleh Tomy untuk menuju motornya. Ia berusaha menyalakan motor tapi sial sekali motornya tidak bisa di starter, sementara itu Darminah menyuruh mayat hidup Pak Karto, Herman dan Ibu Tomy untuk mengejar Tomy (kayaknya disini deg degan banget deh nontonnya hehe). Namun beruntung akhirnya Tomy berhasil menyalakan motornya dan bergegas memacunya untuk pulang. Ia menceritakannya pada Rita dan ayahnya. Namun meski Rita percaya apa yang dilakukan Darminah, tidak dengan ayahnya. Ia menuduh Tomy mengada-ada. Untuk membuktikannya ayahnya mengajak Tomy untuk mengecek kamar Darminah. Dan benar saja, Darminah ternyata ada di kamarnya dan sedang menjahit. (duh disini gedek banget tuh sama Darminah hahaha).

 

Keesokan harinya Rita dan Tomy berinisiatif untuk menggali kubur ibu mereka namun mayatnya masih ada dalam kuburnya. Sekembalinya dari kuburan ia sudah disongsong ayahnya dan memarahinya. Ia mengatakan kalau perbuatan Tomy dan Rita adalah gila. Namun demikian akhirnya Hendarto pun percaya setelah ia melihat langsung mayat hidup yang ingin membunuhnya, dari istrinya yang telah meninggal hingga karto dan Herman yang sudah berujud mayat hidup.

Pada saat yang sama, Darminah keluar dari kamarnya dengan menggiring mayat hidup. Penampilan Darminah sangat menakutkan dengan mata yang tajam dan rambut kribonya. Akhirnya kedok Darminah terbuka, ia dapat dibasmi melalui bantuan seorang ustadz (Doddy Sukma) ,Setelah di bacakan ayat kursi, kemudian iblis Darminah tubuhnya hancur terbakar. Dan keluarga Hendarto insyaf dan kembali kepadaNya untuk menjalankan ibadah.

Quote dari film Pengabdi Setan 1980 adalah “Akan kuhancurkan manusia manusia tak beriman seperti kalian, kami akan selalu datang disetiap diri manusia, selagi agama hanya menjadi kedoknya!”

*****

Pengabdi setan saya nobatkan sebagai film Horor Indonesia sepanjang masa meski film ini dianggap mencontoh dari film luar negeri berjudul Phantasm, namun menonton film ini adegan demi adegan terasa sangat menakutkan. Dan hingga saat ini belum ada film yang bisa menandingi Pengabdi Setan, meski itu film Suzanna.

Nostalgia pertama kali nonton film ini waktu saya masih SD di hajatan sunatan teman yang ‘nanggap’ hiburan video. Di putar pas tengah malam lewat meski di layar TV 20 Inch tapi sereem sekali, nontonnya deg degan , bikin takut apalagi ini yang punya hajat rumahnya jauh harus melewati bulakan sawah dulu. Akhirnya pulang pagi.