Showing posts with label Film Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Film Indonesia. Show all posts

Friday, September 12, 2025

GAIRAH BINAL, GADIS SEKSI MENYUSUP KE SINDIKAT


GAIRAH BINAL, GADIS SEKSI MENYUSUP KESINDIKAT

HILDA adalah seorang gadis cantik seksi yang menguasai ilmu beladiri cukup tinggi. Dengan kejagoanya memang ia bisa malang melintang di dunia hitam, apalagi menjadi anggota sindikat gangster yang dipimpin oleh Marlo.

Prestasi dan keberanian Hilda melahirkan ilham bagi Marlo yang tengah berseteru dengan Theo, pimpinan sindikat gangster saingannya. Diam-diam Marlo menugasi Hilda menyusup ke tubuh sindikat Theo untuk mengorek bisnis ilegalnya. Dibawah bimbingan Guntur, penyamaran Hilda yang dipasang di setiap ruang dan lorong, gerak-gerik Hilda di mulai. 

Pertemuan Hilda dengan Theo diatur di sebuah lapangan golf, seolah tak sengaja. Berlangjut dengan kencan makan malam bersama. Hilda mengaku sebagai baru datang dari Amerika dan kini tengah mencari kerja di Jakarta. 

Theo yang sudah jatuh simpati padanya langsung menawarkan pekerjaan di kantornya. Bukan itu saja, bahkan dengan gampang Theo bersedia menampung Hilda tinggal di rumahnya yang mewah. Ternyata meskipun seorang gembong gangster yang tersohor berdarah dingin, pada hakekatnya Theo adalah seorang lelaki berpembawaan lembut. 

Hubungan antara Theo dengan Hilda cepat berkembang menjadi percintaan. Kendati demikian, Hilda tak melupakan tugasnya dari Marlo, terus mengorek rahasia bisnis ilegal sang kekasih. Bagaimanapn akhirnya penyamaran Hilda terbongkar, ketika seorang anak buah Theo menemukan alamat asli rumahnya. Sadarlah Theo, bahwa Hilda sebenarnya mata-mata dari pihak Marlo. Lewat kamera pengawas dipantau langsung oleh Theo. 

Saking kecewanya, Theo menganiaya Hilda, lalu mencekokinya dengan bensin. Karuan Hilda mengelepar-gelepar sapai koma. Tubuh cewek seksi yang sudah lunglai itu dicampakkan begitu saja di halaman rumah Marlo. Bagaimana kisah selanjutnya? Ada yang sudah nonton? sebuah perseteruan antar dua sindikat.

GAIRAH BINAL merupakan  thriller Erotis dengan gaya brutal triad-triad Hongkong yang di sutradarai oleh Kaonawan Sumirah ke alam Jakarta. Dua bintang utama sudah tak asing  lagi untuk film-film sejenis. Reynaldi, Malfin Shayna, di dukung oleh Rina Martni, Merry Mustaff, Aldi Rizaldy, Dennidi, dan Hengky Siregar. Film ini beredar di bioskop-bioskop Jakarta pada pertengahan bulan Juli 1997. 


DENDAM ASMARA, BIDUANITA DI BURU TUNGGUL AMETUNG

 


DENDAM ASMARA, BIDUANITA DI BURU TUNGGUL AMETUNG

Dendam Asmara merupakan Sinetron Drama Aksi produksi Soraya Intercine Film yang di garap oleh Kenneth T Leoganda. Bintang utama prianya REYNALDI memang merupakan pemain langganan tetap Soraya sejak bermain dalam sinetron Misteri Sebuah Guci dan Bulan di Denpasar. Sedang bintang utama wanitanya adalah si seksi sensual Febby R Lawrence dan Inneke Koesherawati. 

Seolah menjadi ciri khas Soraya, dalam setiap sinetronnya selalu terselip unsur 'reinkarnasi', penitisan dari tokoh masa lalu yang hidup lagi di zaman sekarang. Begitupun dengan serial ini, ada tokoh petualang bernama Tunggul yang meyakini dirinya adalah titisan Tunggul Ametung, tokoh akuwu legendaris dari Tumapel yang memperistri Ken Dedes. 

Sindikat kriminal di bawah pimpinan Johny merajalela dan sangat di takuti kalangan hitam. Johny tak pernah segan untuk menembak mati anak-anak buahnya sendiri yang di curigainya. Tapi sebagai lelaki, Johnny jatuh hati pada biduanita idola remaja, Ken Ayu. Padahal sudah ada si cantik Leila di sampingnya. Karuan Leila cemburu berat. Namun Johnny tak peduli ia nekad menculik Ken Ayu dari sebuah konser. 

Bob, manager konser kelabakan di tuntut menyediakan uang tebusan lima milyar rupiah. Muncul petualang Tunggul yang bersedia membantu. Mereka mengatur siasat untuk membebaskan Ken Ayu dari tangan Johnny tanpa membayar tebusan. 

Letnan Polisi Kenny berusaha mengusut kasus ini. Dengan ketangguhannya, Tunggul menabrak anak buah Johnny, termasuk menewaskan Leila. Ken Ayu kabur bersama Ayahnya. Tunggul mengejar dan membunuh ayah Ken Ayu juga. Amukan Tunggul berlanjut sampai mengakibatkan gugurnya Kapten atasan Kenny. Untunglah Kenny sempat menyembunyikan Ken Ayu dalam hutan. 

Rupanya Tunggul yang titisan Tunggul Ametung yakin kalau Ken Ayu adalah penjelmaan Ken Dedes yang mesti di peristrinya. Akibatnya Ken Ayu pontang panting terus menghindari Tunggul, di buru anak buah Johnny, ada lagi Bob yang bernafsu memperkosanya. Satu-satunya yang dipercayai Ken Ayu adalah Letnan Kenny. 

Di tengah bentrokan Johnny melemparkan granat ke pick-up Tunggul. Meledak tapi Tunggul tak binasa, muncul hidup-hidup dari kobaran api. Siapa sebenarnya tokoh petualang yang sedasyat Terminator ini? Berhasilkah ia mendapatkan Ken Ayu yang di gandrunginya? Siapa bisa menandingi kedigdayaannya? akankah muncul titisan Ken Arok?

Serial sepanjang 16 episode yang tayang di RCTi pada pukul 18.00 dari Senin Sampai Jumat pada tahun 1997.

Ada yang mengikuti serial ini?



Tuesday, September 9, 2025

FILM JARINGAN TERLARANG


FILM JARINGAN TERLARANG , AGEN RAHASIA ANTI NARKOTIK

Konon peredaran gelap obat terlarang sudah merasuk ke dalam negeri. Karena terjepit dalam persaingan yang makin keras di dunia hitam, maka sebuah sindikat narkotika diam-diam mulai mengolah ladang opium di tengah hutan. Untuk melacak jejak sindikat ini, datang Ben Murphy agen anti narkotika dari Amerika. Ia disusupkan ke tubuh sindikat yang dipimpin gembong Giovanni. Mendadak Giovanni tewas terbunuh oleh tangan kanannya sendiri, Rick Benson. 

Benson yang ambisius, bersama pembantunya, Angelo, ingin mengangkang pasaran narkotika di Asia Tenggara. Di kalangan hitam Indonesia, ia sudah menjalin hubungan dengan hendrik. 

Menyadari Benson bisa menjadi saingan berbahaya kalau sampai tumbuh menjadi The Big Boss, istilahnya bagai "bagai macan tumbuh sayap" maka Murphy harus bertindak cepat. I abekerja sama dengan Kapten Leo, plisi anti narkotika Indonesia, dan Jessica seorang wanita misterius. 

Sebetulnya Jessica adalah janda tokoh sindikat yang menyimpan dendam pribadi pada Angelo, pembunuh suaminya. Kalau semula Murphy bertindak atas nama hukum, kemudian ia pun beralih ke dendam pribadi. Pasalnya, kekasihnya juga diperkosa dan dibunuh dengan sadis oleh Benson. Bahkan perbuatan durjana ini sengaja direkam lewat kamera video.

Trio Murphy, Leo dan Jessica, meluruk ketengah hutan untuk menghancurkan sarang sindikat. Ledakan demi ledakan tak ubahnya bagaikan pertempuran besar berkobar ditengah hutan. 

JARINGAN TERLARANG merupakan film aksi produksi kebanggaan PT. Parkit Film, arahan Ackyl Anwari yang memadukan pemain bule dengan lokal. Mulai dari Warren Fleming sebagai Si Agen Rahasia jagoan Ben Murpy. Hengky Tornando sebagai Kapten Leo, Cindy Lee Cuck sebagai Jessica. 

Di bantu tampang-tampang kriminal seperti : Peter O'Brien, Didier Hammel, Mike Abbot, Robert Chappel, Dicky Zulkarnaen, Jeremy Alan, Zainal Abidin, Muni Cader, Page Foster dan Welly Rosaline yang bermain cukup berani. Cukup seru dan ramai. 


~sumber : MF~

Friday, September 5, 2025

WARKOP DKI : SALAH MASUK

 


Trio Warkop DKI , Dono, Kasino, Indro mendapat tawaran pembuatan film Iklan Bir. Setelah di sepakati, Dono bertindak sebagai sutradara, Sedangkan Indro menjadi juru Kamea dan kasino juru make up. Ketiganya menjadi panik dan bingung mencari pemai pemeran utama. Ditambah waktunya semakin sempit. Tidak ada jalan keluar, Indro menawarkan tetangganya bernama Yuli (Tarida Gloria) gendut da tak bisa berakting. 

Segera mereka mengumpulkan karyawan dan membangun set di rumah kontrakan. Pacar Kasino, Nella (Fortunella) dan Pacar Indro , Kiki (Gitty Srinita) mendapat tugas menjadi pimpinan unit merangkap pembantu umum. 

Semua karyawan jengkel terhadap yuli lantaran aktingnya tidak pernah bagus dan selalu ngotot kala di kasih tahu. Tak mau diatur bahkan ingin mengatur. Repotnya, Yuli tidak bisa di ganti pemain lain karena sudah di shoot cukup banyak. 

Pada pengambilan adegan terakhir, Dono, Indro dan Kasino sepakat memberikan delapan gelas bir beneran agar Yuli teler, dengan harapan akting Yuli bisa bagus. Yuli akhirnya teler matanya merah. Begitu shooting akan di mulai Yuli langsung menari-nari dan berteriak, mengejar Dono. Dono kabur, Yuli terus mengejarnya. Doo dibanting, Kasino di cekik, Indro di tonjok. Semua karyawan yang terlibat melarikan diri, sementara set yang di bangun, hancur berantakan. 

Setelah sadar trio DKI kembali bingung melihat suasana rumah yang berantakan.  Mereka takut menghadapi produser. Akhirnya Dono, Kasino, Indro meminta maaf atas kerja mereka yang kacau balau. Tetapi anehnya sang produser malah memuji bahkan mereka dapat tawaran lagi untuk menggarap iklan lain. Dan bintang iklannya harus Yuli. 

Mendengar tawara ini, Dono, Kasino dan Indro terbengong bengong saling memandang.....



Thursday, September 4, 2025

DARTO JONED PENULIS SKENARIO YANG JUGA SUTRADARA

 


Terlahir sebagai RM. SOEDARTO, 21 Maret 1943 di Solo, Darto Joned, di kalangan perfilman memang lebih dikenal sebagai sutradara film TVRI maupun TV lain. Padahal  pertama kali terlibat di film ia lebih dulu main untuk film bioskop. Melibatkan diri pertama kali di film tahun 1972 sebagai pemain dalam film "Tanah Gersang", Darto entah kenapa akhirnya lebih banyak melibatkan diri sebagai penulis skenario. Tidak tanggung-tanggung ia bisa menyelesaikan tiga skenario sekaligus. "Tapi itu kalau untuk membuat film seri, kalau tidak untuk film seri, ya cukup sehari satu", katanya. 

Menjadi penulis skenario itu sendiri sudah dimulai Darto sejak tahun 1974 untuk film "Marabunta" dimana ia sekaligus menjadi pembantu sutradara. Sejak itu, diakuinya sudah puluhan skenario yang dislesaikannya hingga sekarang. Baik untuk film Bioskop maupun untuk film TV. Untuk film TV, Darto malah tanpa sungkan menyebutkan sering menyelesaikan satu episode untuk film seri dikerjakannya tanpa memerlukan skenario. "Semuanya berkembang di lapangan. Jadi jangan heran kalau sehari saya pun bisa menyelesaikan tiga episode film seri," katanya lagi. 

Sutradara film TV yang dikenal lewas serial "Kisah Serumpun Bambu" dan dilanjutkan "Tembang Di Tengah Padang" juga menjadi film bioskop berjudul "Gerbang Keadilan". Itu merupakan film ketiga saya setelah Marabunta dan Selimut Cinta, " katanya. 

Di Singgung bagaimana cara bisa menyelesaikan tiga skenario sekaligus, sutradara yang menyebut dirinya mesin skenario ini cuma tertawa. "Yang diperlukan cuma gambaran tentang ceritanya. Kalau semuanya sudah ada dalam kepala, yang lainnya tinggal menuliskannya," ujarnya. Tapi kalau saya sedang bikin skenario, saya harus mencari tempat yang sepi. Di hotel misalnya. Dan syaratnya, harus didampingi isteri saya," tambahnya . 

Untungnya Darto punya isteri yang setia selalu mendampinginya. Tak cuma waktu bikin skenario, tapi juga kemana saja ia pergi. "Apa yang selalu saya pikirkan setiap kali memulai pekerjaan hanyalah bagaimana penonton bisa menyukainya, " katanya sungguh-sungguh. 

Perihal mengapa ia lebih suka main dan bikin film untuk TV, lelaki yang suka tertawa ini menyebutkan karena TVRI saat ini lebih terbuka. Dan itu berbeda dengan TVRI dulu. Sekarang TVRI sepertinya membuka kesempatan seluas-luasnya pada sutradara dari luar kota membuat film bagi TVRI, " katanya. "Tapi sungguh kok , bukan karena bikin film V itu lebih enak maka saya lebih banyak menghasilkan film-film untuk TVRI. Tapi karena kesempatan untuk bikin film bioskop memang jarang saya dapatkan, " katanya kemudian. 


~~ sumber MF~  

Wednesday, September 3, 2025

YESSY GUSMAN DAN RANO KARNO DI SUMPAH POCONG

 


KILAS BALIK - RANO KARNO DAN YESSY GUSMAN DI SUMPAH POCONG

Pertemuan Rano Karno dan Yessy Gusman dalam kancah perfilman nasional dimulai dari Rio Anakku (1973) garapan Hasmanan. Waktu itu baru jadi figuran. Tahun berikutnya 1974, keduanya muncul bareng lagi membintangi "Romi dan Yuli" sebagai pemeran utama. "Itulah film pertama kami, dimana kami mendapat ujian berat. Kami harus bercinta, padahal belum pernah tahu, apa itu cinta," celetuk Yessy. Rano yang duduk berdampingan, lalu menimpali, "Kami saling mengenal jauh sebelum terjun ke film. Dulu kami satu sanggar, bergabung di sanggar Kak Yana".

Pasangan Rano & Yessy di tahun 70an memang menjadi pujaan kaum remaja, itu bermula setelah sukses penampilan mereka dalam "Gita Cinta Dari SMA", garapan Arizal, terus menyusul "Puspa Indah Taman Hati" masih juga garapan Arizal. Rano dan Yessy ibarat simbol kebahagiaan kaum remaja. Terutama yaa,, mereka yang sedang di mabuk cinta. 

Maka, kaduanyapun tak lepas dari gosip, percintaan di luar film pun terjalin di hati mereka. Bahkan pernah disebut-sebut mereka akan menikah sebagai suami istri. Memang sebelum mereka berpisah, keduanya masih empat muncul dalam satu frame dalam produksi Karno's Film, perusahaan ayah Rano, Sukarno M Noor (alm) membintangi "Selamat Tinggal Duka" tiba-tiba Yessy berangkat ke Amerika, menimba ilmu. Sekarang Yessy mengaku telah bergelar MBA sedangkan Rano berpredikat produser, melanjutkan warisan usaha ayahnya. 

Kini, keduanya ketemu lagi membintangi  "Sumpah Pocong Lintang Dan Bayu". Sedangkan sutradara di percayakan kepada Ismail Soebardjo, yang pernah di hajar habis-habisan oleh pers film karena film jiplakannya "Bercanda Dalam Duka" yang diambil dari film asing. 

Setelah Tirai Perkawinan 1984, garapan Ida Farida, Yessy tak pernah muncul lagi di layar putih. Rindu juga, tapi kesibukan belajar tak bisa ditinggalkan, " katanyaIa juga mengaku rindu sekali dengan Rano Karno. "Saya juga Rindu"! sambut Rano Cepat. Namun keduanya lalu nyeletuk lagi, hampir berbarengan memperjelas bahwa kerinduannya hanya terbatas dalam pemunculan bersama di film. "Rano sudah punya Dewi, sayapun sudah punya buntut, tegas Yessy. Dua-duanya saling punya. 

Menjawab pertanyaan, pertimbangan menerima "Sumpah Pocong Lintang Dan Bayu", Yessy katakan," Semula ragu juga", Kayaknya film horor, saya hampir menolak karena saya nggak bisa main film horor. Tapi setelah di jelaskan, dan saya membaca skenarionya, ternyata bukan film horor. Saya langsung terima, Obat kangen!" paparnya. 

"Mulanya sih gemeteran juga sedikit. Tapi setelah baca Bismillah dan doa-doa akhirnya perasaan khawatir dan takut hilang juga," kata Yessy Gusman mengenang saat-saat akan dimulainya pembuatan "Sumpah Pocong" . Yessy mengakui swaktu suting memang terasa sakral, tapi setelah di dahului doa-doa perasaan yang menyelinap dalam dirinya bisa di halau. Pembuatan film Sumpah Pocong berlangsung di daerah yang tradisi sumpah pocong itu sendiri masih ada. 

Selama sebulan berada di Yogya, suaminya Okky Tjakra sempat berkunjung sekali menjenguk Yessy dan putranya. Sebagian besar sutingnya berlangsung di desa Ketep dan Puluhan sekitar satu setengah  jam dari Yogya. 

"Perpisahan" yang cukup lama itu nampaknya sempat membikin Okky berpikir dua kali untuk melepas Yessy main film lagi. Untuk film berikutnya Okky megusulkan kalau bisa sutingnya yang di dalam kota saja. 

Tapi dia mendukung saya untuk tetap main film sepanjang saya bisa berkarya dengan baik dan mengatur waktu untuk rumah tangga, anak maupun suami, kilahnya, Yessy sendiri menyambut dukungan suami itu dengan mengutamakan keluarga. "Paling paling saya akan main film dua atau tiga film saja dalam setahun," lanjutnya.

~~ sumber : MF 

KENANGAN DIAN NITAMI MAIN FILM

 


DIAN NITAMI. Sejak umur 15 tahun perempuan bertinggi 171 cm ini mengawali karir di dunia film. Filmnya antara lain Di balik Dinding Kelabu, Cinta Anak Zaman, Johny Indo, Atas Boleh Bawah Boleh, Luka Diatas Luka, Kamus Cinta Sang Primadona, Catatan Si Doi dan lain lain. 

Bungsu dari 4 bersaudara pasangan keluarga Soerjo Muntasir dan Takanitami ini dalam film Catatan Si Doi berperan sebagai Tio, seorang mahasiswi utkang bikin gara-gara, berantem, manasin orang dan tukang ngaduin orang. 

"Saya paling suka memerankan Tio dalam film "Catatan Si Doi". Ada tantangan untuk berperan disini, meski kurang yakin. Bisa nggak sih Dian beprean seperti Jilly... itu tuh dalam film teve "R" dimana belum dilog saja, Jilly sudah bisa membangkitkan kebencian penonton," papar Dian yang punya darah Jepang dari ibunya. 

"Awal terjun ke dunia film, benar-benar nggak di sangka deh!" paparnya. Kebetulan ketika itu ia mengantarkan Ida Iasha, sehabis ada acara  meeting, pulangnya diajak Ida ke Virgo Film untuk teken kontrak. Disana ia ketemu Ferry Anggriawan dan Sophan Sophian, terus di tawari main film.  "Ya, saya mau saja. Hitung-hitung cari pengalaman lain. Wah, pertama berhadapan dengan Kamera saya benar-benar grogi deh. Belum lagi saya malu, teman-teman di sekolah pada ngeledek kalau saya jadi bintang film. Tapi, sekarang sih udah biasa saja, emang ini sebagian dari dunia saya," ujarnya.

Tapi konon bukan tujuan utama. Dia harus mikir tentang masa depan yang bisa menjamin. Coba kalau saya kecelakaan dan saya jadi jelek, kan pasti nggak laku lagi di film. Bener nggak?" kata dian yang jadi team basket di sekolahnya. 

Pengalaman yang menjadi kebanggaan didunia film ketika Dian main untuk film "Pelarian Johny Indo " (Judul akhirnya jadi : Johny Indo, kisah nyata seorang Narapidana), yang juga punya kisah ketakutannya. 

"Ya ketika suting itu di Nusa Kambangan kan semua pemain juga krunya tinggal di wisma. Di Wisma itu, Dian kenal baik sama seorang narapidana yang sudah bapak-bapak. Bapak itu suka nganterin makanan, ketika Dian tanya kenapa di hukum? Bapak itu bilang karena jadi dukun cabul, yang telah memp erkosa dan memb unuh lima orang wanita. Jadi dia dihukum seumur hidup. Kalau tadinya Dian berani pulang ke wisma sendiri, setelah tahu bapak yang suka ada disana itu berubah takut. Tapi pasti nggak apa-apa kan ya, dia sudah baik. Cuman ikut di film ini, Dian bangga, Bayangkan saja Dian bisa masuk ke Nusakambangan. Kan kalau orang awam susah sekali untuk masuk daerah tahanan Nusakambangan," kata Dian, yang dua kali pernah di cium oleh makhluk aneh di Sumatera ini.

Ya, itu bukan adegan dalam film, bila Dian kena sosor bibir orang yang tak di kenalnya. Kejadiannya ketika perempuan yang lahir di Jakarta pada 18 Juni 1971 ini ikut promosi film "Luka Di Atas Luka" di Sumatera bersama pemeran lainnya lagi turun dari mobil, dimana disekitarnya penuh kerumunan orang. 

Rombongan artis itu berjalan ke sebuah gedung. Tiba-tiba dari arah belakang ada yang menepuk bahunya. Dia menoleh ke belakang, tahu-tahu pipinya sudah kena sosor bibir orang yang tak dikenalnya. Srupp!!

"Saya kaget da malu, Dian nggak tahu, oran gitu mau berbuat begitu. Sudah nyipok langsung kabur. Dian ingat-ingat dan lihat tampang orang itu, Makhluk aneh kali, " kata perempuan yang suka makn bakso dan pizza ini. 

Kedua kalinya masih di sumatera juga, juga promosi film Luka Di Atas Luka, di Lok Seumawe, Ketika itu Dian sedang berada di podium, Dian mengajak seorang penonton naik ke atas panggung untuk menari. Selesai menari, tba-tiba bibir pemuda itu nyelonong ke wajah Dian, ia tak bisa mengelak dan dibuat kaget kembali. 

"Wah pokoknya Dian nggak suka tampang orang itu, meski masih ingat, Kok, pada begitu ya, aneh!" kenang Dian.


~sumber : MF 057/25 tahun V , 3 - 16 September 1988


Sunday, August 10, 2025

MISTERI DARI GUNUNG MERAPI 3 : PEREMPUAN BERAMBUT API

 


PROSES! FILM MISTERI DARI GUNUNG MERAPI 3, PEREMPUAN BERAMBUT API

Ibarat Perjuangan , Ia harus melalui perjalanan panjang penuh lika liku yang melelahkan dan pengorbanan. Itulah yang dialami Liliek Sudjio, ketika menggarap Misteri Gunung Merapi 3 Perempuan Berambut Api yang mengambil LOKASI SUTING seluruhnya di daerah wisata Pangandaran Jawa Barat.

Perjalanan panjang, karena menurut perhitungan kontrak sudah over time. Suting pertama dimulai 18 Oktober 1990 diakhiri 18 Februari 1991. Untuk sutingnya saja, 4 bulan penuh. Sedangkan kontrak para karyawan overtime ada yang sebulan lebih. 

Kata Liliek, kendala yang paling berat, karena cuaca yang tak mau diajak kompromi. "Maklum , musim hujan!" katanya. Kadang, kata Liliek melanjutkan, sehari hanya bisa suting dua tiga shot saja. Terutama untuk adegan luar (exterior) dimana banyak adegan berat dengan menggunakan sling. 

Di samping cuaca sebagai penghambat yang tak mau di ajak kompromi, pembuatan set besar-besaran juga sedikit mengganggu. Cuma, untuk yang satu ini, semua bisa maklum. Lalu, kata beberapa kru yang enggan disebutkan jatidirinya, keharmonisan kerja di lapangan juga sering tak ada. "Namun semua gejolak yang bisa mengganggu kelancaran kerja, akhirnya dapat di selesaikan secara kekeluargaan. "Biasa, kalau kita kerja berlarut-larut ada saja gejolak itu,"tukas Liliek. Apa lagi sekarang produksi sedang rame, sambung kru lain. 

Setelah melewati proses penyelesaian cukup melelahkan, film yang dibintangi  Fendy Pradana, Lucy Subardjo (Perempuan berambut api), Dra. Mien Brodjo, Gino Makasutji, WD Mochtar, dan pengganti Ida Iasha Chatrianawati (pemeran utama) sudah masuk proses studio. Film yang di rencanakan  beredar pada bulan lebaran, untuk proses akhirnya terpaksa di bawa keluar negeri, ke Los Angeles. "Kami akan berusaha memberikan hiburan lebih baik kepada penggemar film Indonesia, khususnya yang telah menonton Misteri Dari Gunung Merapi. Sebab film ini memang serial film terbaru," jelas Liliek. 

Menjawab pertanyaan tentang daya tarik utama yang konon sangat diandalkan itu, Liliek bilang, "Film ini memang tidak ada IDA IASHA yang pada serial pertama dan kedua menjadi pemeran utamanya. Tapi pemain lain, terutama dengan andalan trick animasi, sangat menarik. Karena banyak trik dan animasi itu, kami harus lari ke luar negeri. "Bukan ingin melanggar aturan pemerintah hanya saja di Indonesia belum mampu saja!" tegas Liliek Sudjio.


~sumber : MF 123/90 tahn VII, 15-30 Maret 1991

CATATAN SI BOY 4, MENJUAL MIMPI REMAJA

 


FILM memang bukan realita, itu sebabnya para pembuat film juga di juluki sebagai "The dream merchant" alias "pedagang impian". Tak salah memang, karena lewat film mereka membuat penonton terbuai dengan hal-hal yang indah-indah tak ubahnya impian. Seperti terpampang dalam "Catatan Si Boy 4" ini, Boy dan adiknya , Ina, dengan gampang buka butik di Bali, bahkan untuk menjemput pacarnya, Vera ia menyiapkan helikopter pribadi. 

Uang dan materi memang berlimpah ruah bagi keluarga Boy dan juga tokoh-tokoh lainnya sepanjang jalan cerita film ini. Yang jadi problema utama masih tetap masalah asmara, yang terus berulang dari episode pertama. Pacaran putus, rujuk dan putus lagi, antara Boy dengan Vera. 

Sumber pertengkaran Boy-Vera di awal episode empat ini, bermula dengan ambisi Vera untuk menjadi fotomodel. Boy, terutama ibunya kurang sreg melihat pose ngablak Vera di majalah. Kekerasan Vera membuat mereka putus. 



Boy yang suntuk diajak adiknya Ina, da Wan Abud ke Bali. Terjalin perkenalan dengan cewek kalem, Cindy. Justru Vera juga datang ke Bali. Si Ban ci Meo ingin menjual Vera pada boss. Menyadari hal ini Vera ngamuk, Ia ingin kembali pada Boy, sayang sudah ada Cindy. 

Cerita dan skenario yang di tulis oleh Marwan Alkatiri dengan sutradara Nasri Cheppy boleh di bilang simpel saja, namun ketrampilan Cheppy dalam mengolah filmnya menjadi suatu suguhan yang segar dan menghibur. Absennya tokoh Emon (Didi Petet) yang lewat telepon mengabarkan sedang berada di Paris, tak menjadi halangan . Direka dua tokoh baru Wan Abud (Fuad Alkhar) yang berdarah Arab dan Meo (Ronny M Toha) yang sosoknya di buat mirip Emon dengan karakter berbeda. 

Adik Boy yang biasanya diperankan Btari Karlinda, diganti oleh Sisca Yulianti. Ortu Boy tetap Robert Syarief-Nani WIjaya, sedang ortu Vera juga tetap Boy Iskak-Ida Kusumah yang centil kelewatan. 

Saingan berat Vera sekarang Cindy di perankan oleh Paramitha Rusady Plus pendatang baru Ajeng Ade Chandra sebagai Cynthia kakak Cindy. Hampir semua adegan bersuasana riang, terutama karena ulah konyol Wan Abud. Misal ketika disuruh beli bunga oleh Boy untuk Cindy yang di pilih malah karangan bunga duka cita. 

Dengan ketrampilannya, Cheppy berusaha menyelipkan adegan Boy dan Wan Abud yang tak melalaikan Sholat. Lalu dalam mobil mewahnya, Boy tak pernah lupa menggantungkan tasbeh. 


~MF~

Monday, June 16, 2025

H. NAHALI SALAH SATU PENATA ARTISTIK FILM INDONESIA


 Mengenal H NAHALI PENATA ARTISTIK SI DOEL ANAK SEKOLAHAN

Tidak Banyak yang tahu, siapa yang menciptakan suasana lokasi suting sinetron laris manis Si Doel Anak Sekolahan. Keberhasilan sinetron yang mengekspose etnis Betawi itu, tidak terlepas dari kerja keras dari Haji Nahali, bagian artistik yang menampilkan setting budaya papak betawi. Laki-laki berpembawaan kalem yang asi berdarah Betawi ini, mengaku sama sekali belum memperoleh pendidikan formal di bidang artistik. Karirnya di mulai dari bawah sekali, sebagai karyawan biasa bagian properti. 

Si Doel Anak Skeolahan adalah yang ketiga kalinya dia terlibat satu produksi dengan Rano Karno. Mengaku agak terkejut tatkala Rano mengontaknya untuk menangani bagian artistik. "Hari ini di panggil dan langsung hunting, besoknya saya harus kerja merenovasi set dasar yang sudah ada," kata pura kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1945. 

Peraih Piala Citra FFI 1982 lewat film Serangan Fajar ini sempat keluar dari produksi Si Doel, saat dia penggarap setting Pedang Keadilan engan Agus Melasz. tapi kemudian oleh Rano Karno kembali di panggil. Dia tidak keberatan karena sebenarnya dia sudah merasa cocok dan sangat bangga bila setting hasil kerjanya di sinetron itu. 

Haji Nahali juga pernah masuk nominasi Festival Sinetron Indonesia 1996 lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Dia juga pernah terlibat dalam pembuatan film Italia tahun 1971 berjudul "Virgin Of Bali" dan Patio produksi Jepang tahun 1991. 

Walau bekerja di layar tapi dia mengaku sangat puas bila selesai membangun bangunan artistik, seperti yang pernah  di lakukannya dalam film Serangan Fajar dan Sineron Si Doel Anak Sekolahan. Sementara di spesial efek dia merasa bangga seusai menggarap film Tjoet Nja Dhien dan Bandung Lautan Api. 

Karir H . Nahali dimulai sebagai properti man ikut almarhum Nawi Ismail. Terkadang juga sebagai spesial efek. Film pertama berjudul Kutukan Dewata tahun 1971 yang di bintangi oleh WD Mochtar, Dicky Zulkarnaen dll. Mulai tahun 1975, baru menangani unsur artistik. Sutradara yang pernah saya ikuti seperti Lilik Sudjio, Nawi Ismail, Alam Surawidjaya, dan juga Arifin C Noer. Pertama kali menangani artistik lewat film Benyamin Tukang Ngibul setelah diangkat oleh Produser seperti alm Pak Darsono. Sedang di Sinetron, berjudul Guruku Tercinta, Pedang Keadilan dan Si Doel Anak Sekolahan. 

Kenal dengan Rano Karno sejak tahun 1972 saat produksi film Malin Kundang , dimana Rano sebagai Malin kecil. Saat itu H Nahali masih sebagai spesial Effek, kemudian tahun 1992 dalam film layar lebar kembalillah.

Rano sudah mengenal saya sebagai orang Betawi asli. Saat menerima skenario, langsung tergambar dalam benak saya sebuah setting, dimana sosok keluarga betawi yang tinggal pada jaman Sekarang 

Si Doel itu bukan semata cerita Betawi, melainkan sosok Betawi yang tertinggal, kebetulan berdampingan dengan lingkungan real estate. Rumah Si Doel itu sebenarnya sudah ada saat saya datang. tapi suasana dan properti lainnya sangat ngajak. "Tugas Saya adalah merenovasinya. Kekuatan pada Si Doel adalah pada rumah dan penataanya di samping oplet dan warung. Tentu juga didukung oleh pemain yang cocok denga karakter Betawi dan ceritanya. 



Wednesday, June 11, 2025

Nawi Ismail dan Dicky Zulkarnaen di Lokasi Suting


 Alm. Nawi Ismail terkadang di kenal sebagai sutradara Streng. Kalau sudah marah di lokasi, omongan apapun bisa meluncur dari mulutnya secara langsung, tapi kemarahan itu tidak berumur lama. 

Dicky Zulkarnaen yang berlakon sebagai si Pitung, pernah di perintahkan Nawi untuk mandi di sungai yang airnya kotor. Untuk melakukan ini, Dicky ogah-ogahan. Terpaksa sutradara otodidak itu membentaknya. Apa boleh buat, daripada nanti bikin lebih malu di hadapan orang banyak, maka Dicky menuruti kemauan Nawi, seperti juga yang tertulis di skenario, bahwa Si Pitung di jebak kawan seperjuangan yang di lakonkan Alam Surawidjaya.Jimat yang menjadi kekuatannya di rampas saat si Pitung sedang mandi. 

Untuk adegan ini terpaksa Nawi harus kerja keras. Selain pengaruh cuaca, masing-masing pemain tidak konsentrasi penuh.  Setengah hari waktu yang di butuhkan Nawi  untuk menggolkan adegan tadi. Rupanya Nawi masih kurang puas, break pertama bukan di pergunakan untuk makan, malah mengompres Dicky. Adegan yagn semula sudah dianggap bagus diulang kembali. Kali ini Dicky kelihatan lebih serius. Cukup dua kali latihan menyelupkan kepala di air keruh, tepuk tangan bergemuruh. "Langsung take ya Dic.

Kamera dan lampu sudah siap, Dicky sudah nyebur ke sungai setelah terlebih dahulu mengeringkan  badan lewat siraman matahari. "Kamera.. action.." Nawi memberi aba-aba. Dicky asyik dengan permainanya, bgitu juga dengan alam surawidjaya, "Cut.." Teriak Nawi lagi. 

Kini giliran Dicky yang marah. "Ada apa lagi sih beh.."Kata Dicky jengkel.

"Awas..ada mayat hanyut" timpal Nawi kembali. Yang dimaksud mayat tiada lain adalah kotoran manusia yang mengambang dalam jumlah 'kolosal(banyak)" mengenai kepala Dicky. 

Dicky setelah mengetahui itu minta agar tubuhnya kembali di bersihkan. Bahkan ia meminta kepada kru untu mengecek kepinggiran sungai. "Mungkin ada aksi masal tuh. Masa sih yang namanya kotoran manusia sendiri segitu banyaknya, " sergah Dicky. 


#dickyzulkarnaen

#nawiismail 

Tuesday, May 13, 2025

LOKASI SUTING SINGGASANA BRAMA KUMBARA, PRODUKSI PT MENARA GADING PRATAMA


LOKASI SUTING SINGGASANA BRAMA KUMBARA, CERITA YANG BERASAL DARI SANDIWARA RADIO SAUR SEPUH

Cerita jenis klasik cukup di gemari masyarakat. Terbukti beberapa sinetron yang mengambil setting kerajaan seperti mahkota Mayangkara dan Saur Sepuh mendapat sambutan hangat serta menduduki peringkat tinggi diantara produksi lokal lainnya. Kenyataan itu mendorong PT. Bola Dunia Film selaku penyandang dana, menyerahkan sepenuhnya pada PT. Menara Gading Pratama untuk memproduksi sinetron kolosal bertitel Singgasana Brama Kumbara. 

Denny HW selaku sutradara memulai start suting sejak Maret 1993. Mengambil lokasi suting di Pangandaran Jawa Barat, Ciseeng Bogor,  Studio Cikoko, Bumi Perkemahan Cilandak dan beberapa tempat lainnya. Setting bangunan istana kerajaan Pajajaran, didirikan sangat megah dan mentereng di areal bumi Perkemahan Cilandak, Jakarta Selatan. 

Kendati terbuat dari styrofoam (gabus) dan kardus yang dilapisi dengan triplek, bangunan palsu itu kerap membuat terkesima bagi yang melihatnya. Apalagi di sekitarnya banyak berkeliaran prajurit-prajurit, baik yang berkuda maupun berjalan kaki. Pemandangan seperti  itu seakan menghidupkan kembali sejarah masa lampau. 

Sinetron Singgasana Brama diangkat dari sandiwara radio karya Niki Kosasih berjudul Saur Sepuh yang juga sudah di filmkan secara bersambung di bioskop oleh Imam Tantowi ditulis ulang dengan versi lain, hingga tidak menimbulkan kesan jiplakan dari produksi sebelumnya biaya produksi mencapai 1 milyar.

"Biaya untuk artistik saja RP. 400 juta," tegas Soemantri penata artistik dan visual efek yang meninjau lokasi suting . Sinetron ini ditayangkan di AN-Teve mulai awal Februari 1994. 

Pemainnya tidak tanggung tanggung. Tercatat nama Johan Saimima, Advent Bangun, Yati Octavia, Minati Atmanegara, Cut Keke, Fitria Anwar, Piet Pagau, Gusti Randa, Arthur Tobing, Eddy Chaniago, Devi Permatasari, Fiona Rosalina, Candy Satrio, Muni Cader, Murtisaridewi, Anto Wijaya, Anneke Putri dan lain-lain ditambah ratusan figuran. 

Singgasana Brama Kumbara 75% menyuguhkan adegan perang. Trik-trik action mewarnai jalan cerita. Tata kelahi di kemas oleh Robert Santoso selaku director fighting , memadukan unsur silat Mandarin. "Tak mungkin saya total menampilkan silat budaya kita semata. Selain kesulitan teknis, harus diakui bahwa itu kurang komersil. Jurus-jurus silat kita sulit sekali di visualisasikan. Tapi saya juga tak mungkin begitu saja menghilangkan unsur silat tradisional. Kebijaksanaanya, saya memadukan dua unsur tadi. Karena terus terang tata silat Mandarin sangat di gemari masyarakat kita,"ungkap Robert Santoso. 

Sebagai akibatnya, budaya Pajajaran, dalam sinetron ini tampak terabaikan, Senjata khas Pasundan, Kujang tidak terlihat sebagai alat, baik ketika mengawal maupun dalam perang. Padahal jenis senjata itu sama sekali tidak bisa di pisahkan dengan kultur budaya Pasundan. Bahkan hingga saat ini. Anehnya para prajurit Pajajaran dalam sinetron Singgasana Brama Kumbara tersebut memakai jenis pedang panjang yang biasa dipakai prajurit Majapahit. Sehingga ketika terjadi pertempuran antara pasukan kerajaan Madangkara (dari daerah Pasundan) dengan Pasukan Kuntala (Dari daerah Jawa Timur) tidak bisa di bedakan senjata antara kedua pasukan itu. Kendati cerita ini fiksi, sedikit di baur sejarah, namun efeknya sangat peka terhadap pemikiran masyarakat, karena Singgasana Brama Kumbara berani mengambil setting kerajaan besar seperti Majapahit dan Pajajaran. 

"Sebenarnya saya sudah membuat jenis senjata Kujang. Tapi entah kenapa tiba-tiba di ganti dengan pedang. Jelas telah mengabaikan etnis Pajajaran. Demikian juga mengenai setting warna. Saya sudah memberikan himbauan, bahwa warna pada zaman dahulu lebih dominasi warna alam. Tapi dalam sinetron, set warna lebih banyak yang kontras tidak alamiah, ini juga satu kelalaian, sehingga harus diakui masih banyak yang belum di visualisasikan, " tutur Soemantri sang penata artistik. 

Sutradara Denny HW mengemukakan proses pembuatan sinetron ini sebenarnya tak menemui kendala yang berarti. Kalaupun terjadi kekeliruan pada jenis senjata, itu di tempuhnya ntuk mempermudah pengambilan gambar. "Pertarungan dengan senjata pedang akan lebih mudah waktu ngambil gambar ketimbang pakai kujang atau keris. Itu saja saya kira," kilahnya. 

Selain adegan perkelahian, saya juga mengemas adegan romantis dalam serial ini tanpa melahirkan adegan seks, karena percuma pasti akan dibabat BSF dan tak boleh ditayangkan televisi. Jadi cukup menghadirkan percintaan biasa. Yah katakanlah percintaan klassik, "kata Denny HW. Dan menurutnya cerita yang terdapat dalam sinetron kolosal Singgasana Brama Kumbara lebih rinci bila di banding dengan sinetron Saur Sepuh yang ditayangkan di TPI . Kami memulai cerita dari awal hingga akhir, sedangkan sinetron atau film lain, itu hanya salah satu segmennya saja. "lanjut Denny HW. 

Kameramen Thomas Susanto menaku tidak punya hambatan yang berarti dalam upaya memvisualisasikan gambar. "Hanya anak-anak (Pemain figuran) kayaknya kurang serius berakting. Ditambah lagi mungkin banyak diantara mereka yang kurang menguasai ilmu beladiri. Jadinya, pengambilan gambar saya lakukan berulang-ulang," Tutur Thomas


Dikutip dari MF NO. 197/163/ThX 15-28 Januari 1994 dengan beberapa penyuntingan seperlunya. 

Thursday, May 8, 2025

KH ZAINUDDIN MZ MASUK NOMINASI UNGGULAN FFI 1992, NADA DAN DAKWAH YANG PERTAMA DAN YANG TERAKHIR

 


"Masak Kiyai dapat Piala Citra...!"begitulah celetuk Zaky, anak bungsu KH Zainuddin MZ saat menyaksikan tayangan TVRI yang mengumumkan unggulan FFI 1992. Sementara Kiyai sendiri sedang berada di luar rumah.

Memang masuknya KH Zainuddin MZ dan rekannya se "gang" Rhoma Irama sebagai unggulan masing-masing untuk Pemeran Pembantu Pria dan Pemeran utama Pria menimbulkan banyak ocehan. Ada yang menganggap juri becanda, ada pula yang menuduh juri dengam dengan komite seleksi, pasalnya film Nada dan Dakwah adalah film yang di katrol. 

"Putusan itu benar...! kata Mamang alias Chairul Umam, Sutradara Film Nada dan Dakwah. Ketika di tanya, bukankah Ustadz di film itu hanya memainkan dirinya."Nah itu... sangat sulit memainkan peranan dirinya sendiri. Itulah aktingnya dan Ustadz sangat baik muncul sebagai KH Zainuddin MZ sendiri, jawab Umam. 

Pukul duabelas tengah malam Ustadz Zainuddin baru kembali. Langsung kerabat yang sedang ngobrol mengulurkan tangan memberi ucapan selamat. "Ada apa ini..? tanya ustadz. "Antum masuk unggulan untuk mendapatkan Citra"...

"Ah, bisa aja..!" jawab singkat kemudian seperti biasa Ustadz diam saja. Kami pun tidak memancing obrolan ke arah itu. sebab biasanya ustadz bila tidak berkenan di hatinya, diam saja. 

Berperan sebagai KH Zainuddin MZ dalam film Nada dan Dakwah bersama Rhoma Irama merupakan satu sejarah hidup tersendiri, panjang dan memerlukan pemikiran matang. Sebab,, sebagaian besar umat lewat berbagai organisasi Islam menyampaikan ketidak setujuannya Ustadz main film. 

Nyaris, ustadz mengundurkan diri dari film tersebut, namun dengan ketetapan hati bahwa film itu di jadikannya media dakwah, dengan bertawakal , dengan meminta pendapat para orang tua sampai Jawa Timur, Ustadz baru berani melangkah, diambil gambarnya. Untuk hal ini Chairul Umamlah yang banyak tahu di samping Rhoma Irama. 

"Ya, ini prinsip saya, film ini adalah yang pertama dan terakhir" Akhirnya ustadz berkomentar juga memecahkan keheningan malam. 

"Saya adalah milik umat, saya mencintai umat, kendati media dakwah itu luas termasuk film, tapi kalau itu masih ada yang menganggap tidak tepat atau kurang pada tempatnya, dari pada menimbulkan pertanyaan dan masalah lebih baik tidak saya lakukan," kata Ustadz pada satu kesempatan.

Sebuah film ditayangkan di bioskop ada semacam syarat yagn bisa di sebut komitmen. "Mari kita tonton dulu film ini sebelum beredar, jadi apabila ada kejanggalan atau ada yang tidak sesuai atau ada yang merusak citra Ustadz, maka film ini lebih baik tidak diedarkan..!

Maka di malam idul fitri film itu ditayangkan di hadapan keluarga besar Yayasan Hira untuk dinilai. Ada WS Rendra, Setiawan Djody, Rhoma dan banyak kiyai lainnya menonton di rumah Ustadz Zainuddin. Setelah selesai.. lega. Semua teman-teman menyatakan film ini disilahkan di edarkan, karena porsi permainan ustadz memang punya misi dakwah.  

Setelah sukses ustadz main film, banyak tawaran datang untuk ikut membintangi sinetron. Namun Ustadz Zainuddin tetap pada putusannya kalau itu bentuknya cerita baik layar lebar atau gelas kaca, maka dia akan menolak. Cukuplah Nada dan Dakwah ini. 

Sebelumnya juga ada tawaran sinetron yang berjudul "Fitnah" tapi dengan sangat menyesal ustadz tak dapat menerimanya, terlebih ditayangkan secara bersambung. Tapi berdakwah di gelas kaca ataupun film, bila itu benar-benar hanya ceramah mungkin bagi Zainuddin dapat memakluminya. 

Sementara itu, ketika film Nada dan Dakwah masuk film pilihan, Rhoma Irama agak sungkan, terlebih setelah mendengar film ini di katrol. "Saya sudah sangat prihatin melihat nasib perfilman kita, nasibnya sangat menyedihkan, jadi kita mau berbuat apa lagi?" katanya. Begitu pula saat film ini akan di kampanyekan, berkebetulan dia akan berangkat ke Jepang untuk suatu keperluan. "Ya, silahkan saja film saya ini di kampanyekan tapi mohon maaf saya tidak bisa hadir karena tidak berada di Jakarta, " Jawabnya. 

Dan ketika namanya masuk nominasi dalam deretan unggulan pemain utama pria, Rhoma Irama sahabat kental KH Zainuddin MZ sangat tidak menyangka, "Saya gembira bahkan kaget, ternyata film-film semacam itu sudah mulai dilirik", katanya singkat. 

Penghargaan FFI 1992 dilaksanakan di Sasono Langen Budoyo pada 28 November 1992, saat penghargaan berlangsung Ustadz Zainuddin MZ sedang 'piket' berdakwah keliling.


Sumber MF 167/134 28 Nov-11 Desember 1992

Wednesday, May 7, 2025

KETIKA SENYUMMU HADIR, Akibat Pendidikan Seks di SMA


 Ketika senyummu hadir merupakan film yang di bintangi oleh Vivi Samodro dan Sandy Taroreh.

Gara-gara dada Ninuk 'terpegang' tangan Roy saat main basket, pecahlah geger di sekolah dan di rumah kedua keluarga yang bersangkutan. Mula-mula Pak Alex, guru Olahraga kebingungan mendengar murid-muridnya menyoraki Roy, sedangkan Ninuk menangis. Ia mendapat keterangan dari seorang murid; "tokek Ninuk di kobok Roy Pak!".

"Apa itu tokek?" Heran Pak Alex yang baru paham setelah si murid menunjuk ke dada. 

Roy dan Ninuk di giring ke kantor Kepsek. Bu Theresia, tapi di depan sang kepsek keduanya bungkam seribu bahasa. Bahkan Roy tak kuasa menjawab, apakah ia melakukannya dengan sengaja atau tidak. Persoalannya mungkin lain kalau Roy adalah anak berandalan. Justru selama ini ia merupakan bintang kelas dan murid teladan. 

Berbuntut panjang karena ayah Ninuk, Pak Siswoyo yang nampaknya seorang pejabat berkedudukan lumayan mencak-mencak tak terima putrinya di perlakukan tak senonoh. Ia datang menyatroni ke sekolah. Menuntut Roy di hukum seberat-beratnya, kalau tidak akan memperkarakannya. Malah menyalahkan sekolah yang memasukkan kurikulum pendidikan s e k s  sebagau satu mata pelajaran. 

Kenap dulu tak menolak waktu pertemuan orang tua murid dengan guru?" Tanya bu Theresia Sabar.

Pak Hendra , ayah Roy pun kelimpungan saat menerima surat dari Bu Theresia. Padahal selama ini ia sangat membanggakan Roy. Ia tak habis mengerti, apa yagn sebenarnya terjadi pada anaknya yang mulai masa puber ini. 

Kalau kedua ayah digambarkan temperamental, adalah sebaliknya kedua ibu, sama-sama jauh lebih sabar dalam menanggapi. 

Pak Siswoyo bertekad meruwat Ninuk dengan toto coro Jowo. Begitulah lewat satu upacara resmi , Ninuk di ruwat, diguyur air tujuh kali dengan air kembang. 

Abang Ninuk, Seno, tak kuasa mencegah kawan-kawannya mengeroyok Roy. Namun dengan karatenya, Roy berbalik menghajar mereka. Baru ketika Seno sendiri yang memukulnya ia malah tak melawan. Adalah kawan-kawan Roy yang  kemudian membalas mengeroyok Seno sampai babak belur. Bertambah lagi kemurkaan Pak Sisiwoyo. 

Justru saat Pak Siswoyo mengajarkan pencak silat pada Seno, datang Roy untuk meminta maaf. Karuan saja ia diusir. Melihat itu, Ninuk malah menyalahkan ayahnya. 

Pelan-pelan kegamangan Roy memang bisa diatasi. Antaranya lewat dialog terbuka dengan wali kelasnya Bu Widya. "Tak cukup hanya pandai dan berprestasi tapi juga harus bermental kuat dan belajar bertanggungjawab. 

Di depan sidang guru-gurupun bu Widya mengemukakan "Wajar itu tak selalu benar. Tolong beri kesempatan pada Roy untuk mengoreksi kesalahannya."

Sedangkan Pak Hendra sampai membatalkan keberangkatannya ke Jepang untuk teken kontrak besar dengan dalih gagah; Demi Generasi mudah, hari depan seorang anak Indonesia, Anakku Sendiri!".

Pak hendra minta untuk bisa mendampingi anaknya. Mau saja diajak ke disko untuk menyelami jiwa anak muda. Perhatian sang ayah yang kelewat berlebihan pada Roy ini, sempat menimbulkan keirian Renny adik Roy. Untuk lagi-lagi ibu yang bijaksana bisa mendamaikannya. 

Saat Segalanya berlangsung normal kembali, Roy membuktikan dirinya menjadi tetap jago basket andalan regunya. Kemenangannya di sambut Ninuk dengan kecupan di pipi. Wah, saking kagetnya, mata Pak Siswoyo sampai melotot menyaksikan ulah putrinya sendiri.


Saturday, October 26, 2024

FILM "OJEK" , WANITA KARIR NARIK OJEK

 


Sepeninggal Nya Abbas Akup, masyarakat perfilman Indonesia menjadi sangat kehilangan sutradara yang khusus menggarap komedi kritik sosial menggelitik. Ingat karya-karyanya klasiknya yang memaparkan sindiran masyarakat kelas bawah seperti misalnya , Inem Pelayan Sexy, Semua karena Ginah atau Kipas Kipas Cari Angin. 

Sekarang muncul sutradara Atok Suharto (yang biasa menggarap tema aksi laga) dengan karya terbarunya "OJEK" produksi PT. Andalas kencana Film ini berdasarkan cerita asli rekaan Piet Burnama yang skenarionya di tulis oleh Deddy Armand. 

Diperan utamai oleh Ayu Azhari yang nampak makin matang dan seksi. Apalagi dengan kostum yang pas untuk kaos buntung plus jeans pendek compang camping. Lawan mainnya, Eeng Saptahadi, si mas Jarot yagn juga kian sering main komedi. Di dukung penampilan Wenny Rosalina sebagai si janda kembang bahenol. Lalu seabreg pemain yang rame-rame berusaha melawak semuanya. Dimulai dari Connie Sutedja, Aom Kusman, Suryana Fatah alias Babah Ho Liang, H. Nazar Amir, Betet Mahfud, H Nasir, Urip Arphan, Mama Hengky, Lina Budiarti, Ronny M Toha dan si cewek gembrot Illa Doth. 

Ilustrasi musik dikerjakan oleh Kelompok Wow! yang terdiri dari anak-anak muda beken, Faris RM, Iwan Madjid, Musya Joenoes, dan Ricky Yohanes. Memang kelucuan kelucuan dalam film yang cenderung ke komedi slapstick ini masih terasa kasar rada vulgar, perlu di besut agar lebih halus dan kena penyampaiannya. Atok Suharto, memang belum sampai ke taraf Nya Abbas Akup. Kendati begitu sudah boleh untuk menggantikan tempat almarhum Nawi Ismail. 

Deni kena PHK. Sebagai pengangguran ia mulai sering ribut dengan Evi, iserinya yang gede cemburunya. Terpaksa ia mengungsi ke rumah konconya Didin. Dengan modal sepeda motornya, Deni ikutan Didin bekerja sebagai penarik ojek.  Langganan tetapnya si janda Mira, rupanya ingin berhubungan lebih jauh. Gosip tentang suaminya dan si janda muda membuat panas Evi. Ia pun mengadu pada bu RT, yang menasehati ngalor ngidul. Kesimpulan Evi, ia kudu menjadi wanita karir alias penarik ojek juga. 

Hadirnya terminal ojek cewek yagn dimotori Evi membuat para penarik ojek cowok terpaksa nganggur. Pria-pria langganan Evi punya tujual lain selain membonceng. Babah Ho Liang mengajaknya ke salon. Deni buru-buru menghubungi Mama Hengky., mengajaknya memergoki si Babah. Wak Haji Nazar yang mentraktirnya berbelanja apa saja d supermarketmalah bikin porak poranda semuanya. 

Kalah bersaing, para pengojek pria mengajukan mose ke Pak RT. Dengan lagak bijaksana, Pak RT berupaya mendamaikan. Apa lacur, rahasianya yang doyan ngobok babu kebongkar. Karuan saja ia di usek-usek istrinya yang galak. ----------------


Di sadur dari Majalah Film No. 137/104 tanggal 28 September - 11 Oktober 1991. 

Wednesday, June 26, 2024

DAFTAR UNGGULAN FESTIVAL FILM INDONESIA TAHUN 1989

 


Daftar Unggulan Festival Film Indonesia tahun 1989.

UNGGULAN FILM TERBAIK

1. Si Badung (PT. Kanta Indah Film)

2. Noesa Penida (PT. Prasidi Teta Film)

3. Pacar Ketinggalan Kereta (NV Perfini)

4. Semua Sayang Kamu (PT. Sinar Permata Mas & Tobali Indah Film)

5. Tragedi Bintaro (PT. Safari Sinar Sakti Film)


UNGGULAN PEMERAN UTAMA WANITA TERBAIK 

1. Ira Wibowo (Malioboro)

2. Neno Warisman (Semua Sayang Kamu)

3. Paramitha Rusady (Si Kabayan Saba Kota)

4. Tuti Indra Malaon (Pacar Ketinggalan Kereta)

5. Widyawati (Suami)


UNGGULAN PEMERAN UTAMA PRIA TERBAIK 

1. Eeng Saptahadi (Semua Sayang Kamu)

2. Rachmat Hidayat (Pacar Ketinggalan Kereta)

3. Drs. Purnomo (Si Badung)

4. Rano Karno (Arini II)

5. Ray Sahetapy (Noesa Penida)


UNGGULAN PEMERAN PEMBANTU WANITA TERBAIK 

1. Ayu Azhari (Pacar Ketinggalan Kereta)

2. Lia Chaidir (Tragedi Bintaro)

3. Niniek L Karim (Pacar Ketinggalan kereta)

4. Nurul Arifin (Pacar Ketinggalan Kereta)

5. Rima Melati (Arini II)


UNGGULAN PEMERAN PEMBANTU PRIA TERBAIK 

1. Asrul Zulmi (Tragedi Bintaro)

2. Deddy Mizwar (Putihnya Duka Kelabunya Bahagia)

3. Muni Cader (Noesa Penida)

4. Pietrajaya Burnama (Noesa Penida)

5. Sutopo HS (Noesa Penida)


UNGGULAN CERITA ASLI UNTUK FILM TERBAIK 

1. Ida Farida (Semua Sayang Kamu)

2. Imam Tantowi (Si Badung)

3. Marselli (Tragedi Bintaro)

4. Eddy Suhendro (Suami)


UNGGULAN PENATA ARTISTIK TERBAIK 

1. Achmad Abidin (Malioboro)

2. Adji Mamat Borneo (Pacar Ketinggalan kereta)

3. Chalid Arifin (Noesa Penida)

4. Lutfianus (Semua Sayang Kamu)

5. Rogoes Sumarco (Tragedi Bintaro)


UNGGULAN SUTRADARA TERBAIK 

1. Buce Malawau (Tragedi Bintaro)

2. Galeb Husin (Noesa Penida)

3. Ida Farida (Semua Sayang Kamu)

4. Imam Tantowi (Si Badung)

5. Teguh Karya (Pacar Ketinggalan Kereta)


UNGGULAN PENULIS SEKENARIO TERBAIK : 

1. Drs. H. Asrul Sani (Noesa Penida)

2. Ida Farida (Semua Sayang Kamu)

3. Embie C Noer/Imam Tantowi (Si Badung)

4. Marselli (Tragedi Bintaro)

5. Tegus Karya/Arswendo Atmowiloto (Pacar Ketinggalan Kereta)


UNGGULAN PENYUNTING TERBAIK 

1. Janis Badar (Si Badung)

2. Karsono Adi (Pacar Ketinggalan Kereta)

3. SK Syamsuri (Noesa Penida)

4. Wim Umboh (Arini II)

5. Maruli Ara (Tragedi Bintaro)


UNGGULAN PENATA SUARA TERBAIK 

1. Ibnu Hasan (Malioboro)

2. Endang Darsono (Suami)

3. Iwan Mauritz (Pacar Ketinggalan Kereta)

4. Rustam Effendy (Semua Sayang Kamu)

5. Kemal Redha (Semua Sayang Kamu)


UNGGULAN PENATA FOTOGRAFI 

1. Andrian Susanto (Jeram Cinta)

2. Herman Susilo (Pacar ketinggalan Kereta)

3. M. Soleh Roeslan (Malioboro)

4. W.A Cokrowardoyo (Noesa Penida)

5. William Samara (Tragedi Bintaro)


UNGGULAN PENATA MUSIK TERBAIK 

1. Areng Widodo (Malioboro)

2. Embie C Noer (Si Badung)

3. Idris Sardi (Noesa Penida)

4. Suka Hardjana (Tragedi Bintaro)

5. Idris Sardi (Pacar Ketinggalan Kereta)


UNGGULAN POSTER TERBAIK 

1. Api Cemburu Karya Herry Prijonggo

2. Jaringan Terlarang Karya Rizal

3. Noesa Penida Karya Agus Subagio

4. Pacar Ketinggalan Kereta Karya Agus Subagio

5. Setegar Gunung Batu karya Wahyu Sardono


sumber buku FFI


Tuesday, June 25, 2024

CHAIDAR DJA'FAR, AKTOR , SUTRADARA dan PENULIS NASKAH

H. Abdillah Chaidar Dja'far atau lebih dikenal dengan nama Chaidar Dja'far adalah seorang aktor lawas Indonesia. Yang Lahir di Banjarnegara, 26 Januari 1922. Ia merupakan Pemain, Sutradara dan penulis Skenario Film.



Debut pertama dalam dunia film adalah dalam film "Budi Satria" karya sutradara Wildan Dja'far pada tahun 1950, Kemudian dalam film Kumala Dewa Dewi tahun 1952, di film "Djelita" 1953, "Rosita" 1953, "Dewi dan Pemilihan Umum " 1954, "Sri Asih " 1954, dan masih banyak lagi. Salah satu karya sebagai sutradara adalah film "Embun Pagi" 1976 yang dibintangi oleh Deddy Soetomo dan Rina Hashim. Warung Pojok (1977) sebagai Sutradara, Penulis Naskah, Panggilan ka'bah (1977) sebagai sutradara dan Penulis naskah.

Chaidar Dja'far pernah menjabat sebagai Sekretaris PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia dari tahun 1958 sd 1975, kemudian tahun 1975 menjabat sebagai Sekjen KFT (Persatuan Karyawan Film dan TV) di Jakarta.


Akting Chaidar Dja'far yang mencuri perhatian adalah dalam film Pengkhianatan G 30 S PKI (1982) Mungkin ada yang bertanya kenapa tahun 1982 bukan 1984 karena film ini masuk FFI 1984, 1982 dari data yang mimin dapat itu adalah dimulai suting filmnya atau ijin produksinya. Haidar Dja'far berakting dengan sosok yang berapi-api dan mudah diingat oleh penonton.

Film terakhir Chaidar Dja'far sebagai pemain adalah dalam film Sunan Kalijaga (1983), Perjanjian Setan (1983), Cinta Annisa (1983) dan dalam film Jaka tingkir (1983) Chaidar Dja'far sebagai penyunting adegan.

Thursday, March 7, 2024

DEDE YUSUF DAN AYU AZHARI DALAM FILM "BADUT BADUT KOTA"

 


JUDUL FILM                        : BADUT BADUT KOTA

SUTRADARA                       : UCIK SUPRA

SKENARIO/CERITA           : UCIK SUPRA

PRODUKSI                           : PT. PRASIDHI TETA FILM

TAHUN                                 : 1991

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : DEDE YUSUF, AYU AZHARI, DIEN NOVITA, JAJANG PAMONTJAK, GALEB HUSEIN, MARIO IRWINSYAH,  SOFJAN SHARNA, RACHMAN YACOB, AMAK BALDJUN, AMI PRIYONO, BU ABBU, KRISNO BOSSA, CINI GUNAWAN

SINOPSIS :

Dedi (Dede Yusuf) dan Menul (Ayu Azhari) adalah pasangan muda yang di hidup serba kekurangan tinggal di kontrakan sederhana. Untuk membayar kontrakanpun seringkali menunggak sehingga sering di datangin oleh pemilik kontrakan yang biasa di sebut dengan Bu Kapten(Bu Abbu) untuk menagih uang sewa. Karena menunggak membayar sewa kontrakan, suatu waktu isi rumah Dedi di ambil paksa oleh bu Kapten bahkan di ancam untuk keluar dari rumah. Dedi dan Menul tinggal bertiga dengan anaknya (Mario Irwinsyah). Dedi bekerja sebagai badut di sebuah taman hiburan.

Dedi bertetangga dengan Pak Khairul (Sofyan Sharna) dan istrinya (Dien Novita), pembicaraan Dedi dan Pak Khairul adalah seputar “keramas” . Sebagai pasangan muda, Dedi sering kedapatan keramas oleh pak Khairul, yang bertetangga dan membuat celah dinding di rumahnya untuk mengintip Dedi dan  Menul saat sedang pusing. Dua sisi kata pusing, yaitu pusing karena obat atau pusing butuh pelampiasan. Sementara itu Pak Khairul seringkali hanya bisa menelan ludah karena disaat Dedi dan Menul pusing, ia hanya bisa mengintipnya dan Pak Khairul tidak memiliki “wadah” dan seringkali pakai tangan karena istrinya tidur sendiri. Nasib Pak Khairul sebagai bapak rumah tangga yang di hidupi istrinya seringkali melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah seperti belanja dan menyetrika. Di dalam film pak Khairul pun seringkali di tunjuk sebagai sutradara seperti dalam dunia nyata kalau beliau adalah seorang sutradara.

Seperti ketika Menul membuka warung pinggirjalan, ia menjadi sutradara di warung menul seolah-olah warungnya ramai pengunjung padahal yang makan adalah-teman-temannya sendiri. Nasib Dedi berubah ketika bertemu seorang Dermawan kaya (Galeb Husen) dan Istrinya (Jajang Pamontjak), Dedi di beri uang untuk membuka restoran dengan di bantu oleh teman-temannya termasuk juga Pak Khairul sebagai sutradara saat pembukaan restoran agar kelihatan ramai pengunjung.

Badut-badut kota merupakan salah satu film dengan kritikan-kritikan social yang ada di masyarakat dan sangat relevan hingga saat ini.

 

Thursday, February 15, 2024

DEDDY MIZWAR & NURUL ARIFIN DALAM FILM "AYAHKU"

 


JUDUL FILM                        : AYAHKU

SUTRADARA                       : AGUS ELIAS

SKENARIO/CERITA           : MISBACH YUSABIRAN

PRODUSER                          : BUSTAL NAWAWI

PRODUKSI                           : PT. PRASIDHI TETA FILM

TAHUN                                 : 1987

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : DEDDY MIZWAR, NURUL AIRIFIN, RIMA MELATI, WD MOCHTAR, DARUSSALAM, ROLDIAH MATULESSY, ANNA TAIRAS, WAWAN WANISAR, BUNG SALIM, LEROY OSMANI

SINOPSIS :

Pak Agus (Darussalam) mengabarkan kalau ayah Arman (Deddy Mizwar) berada di rumahnya dan sering sakit-sakitan. Dani (Wawan Wanisar) adik dari Arman akhirnya tahu kalau ayahnya berada di rumah Pak Agus meski selama ini Dani hanya tahu kalau ayahnya sudah meninggal dunia. Sebagai seorang kakak tertua, Arman tidak ambil pusing akan kabar yang ia terima karena Armanlah anak yang paling tahu tentang perlakuan ayahnya dulu hingga membuat ia kecewa dan marah.

Namun tidak dengan Dani, ia mengajak istrinya Sri (Ana Tairas) untuk menemui istri pak Agus (Roldiah Matulessy) di warungnya untuk menanyakan ayahnya. Dari Jauh, Sulaiman (WD Mochtar) mengintip kedatangan Dani dan Sri namun tidak berani mendekatinya, sementara Dani juga melihat Sulaiman dari jauh dan diberitahu oleh  istri pak Agus kalau dialah ayahnya. Sementara itu adik dari Dani, Aini (Nurul Arifin) merupakan adik perempuan Arman yang kini sedang menjalin hubungan dengan Hakim (Leroy Osmani).

Berkali-kali Pak Agus mendatangi Arman kalau Ayahnya ingin bertemu dengan ibunya. Meski hatinya berat dan masih marah namun kalau Sulaiman hanya ingin bertemu ibunya (Rima Melati) akhirnya pertemuan itupun terjadi dengan syarat tidak berada di rumahnya. Akhirnya pertemuan pun di gelar di luar dan mereka pun bertemu, namun saat pertemuan itu Ibunya akhirnya pingsan. Arman pun marah karena mengingat perlakuan ayahnya. Dulu Ayah Arman adalah seorang yang berhasil, namun ia di kabarkan Nikah lagi di Jakarta.  

Ibunya dan Arman beserta adik-adiknya akhirnya menyusul ke Jakarta untuk mencari ayahnya yang tidak ada kabar, namun nihil. Ayahnya tidak di temukan, meski pada akhirnya ayahnya tahu keberadaan Ibu dan Arman namun tak sekalipun ia mau menemuinya. Hanya sekali  ayahnya pernah mengirimkan uang, dalam kondisi terlunta-lunta dan ibunya sakit-sakitan.  Akan hal tersebutlah akhirnya Arman hingga sekarang sulit melupakan perlakuan ayahnya . Namun tidak demikian dengan Dani dan Aini yang tidak begitu merasakan kepahitan dimasa kecil sehingga mau menerima ayahnya meski di tentang Arman.

Sementara itu Hakim mendatangi Sulaiman untuk meminang Aini karena ia merasa bahwa ayah Aini masih ada dan sebagai wali Aini tentu saja Hakim mendatanginya untuk memohon restu. Namun Sulaiman masih menghargai istrinya yang pernah di kecewakannya, karena itulah ia meminta untuk diadakan pertemuan di kedua belah pihak untuk membicarakan rencana perkawinan Aini. Pak Agus kembali menemui Arman untuk membicarakan hal tersebut, meski sebelumnya tidak menerima namun akhirnya Arman mengijinkan untuk diadakan pertemuan di rumah Sri istri Dani.

Pertemuan pun diadakan, akhirnya selain membicarakan pernikahan Aini, juga membicarakan tentang siapa yang akan merawat ayahnya karena Arman memang tidak mau menerima ayahnya, namun Aini dan Dani mau menerimanya. Arman mengusulkan agar ayahnya di tampung di rumah Sri yang besar, namun alih-alih menerima, Sri yang memiliki idealis tinggi malah mengusulkan untuk menaruhnya dip anti jompo dan dia bersedia membayar biayanya seberapapun besarnya.

Arman yang begitu keras untuk tidak menerima ayahnya, akhirnya tersadar saat ibunya mengingatkan kejadian di masa kecil antara Arman dengan Ayahnya. Akhirnya Arman pun bergegas mencari keberadaan Ayahnya yang sudah pergi dari rumah pak Agus.

Wednesday, February 7, 2024

FARADILLA SANDY DALAM FILM "RATAPAN ANAK TIRI 3"

 


JUDUL FILM                        : RATAPAN ANAK TIRI 3

SUTRADARA                       : SANDY SUWARDI HASAN

SKENARIO                           : SANDY SUWARDI HASAN

CERITA                                  : SANDY SUWARDI HASAN

PRODUSER                          : MANU SUKMAJAYA/HANITA MAHTANI

PRODUKSI                           : PT. RAVIMAN FILM

TAHUN                                 : 1990

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : FARADILLA SANDY, TYAS WAHONO, BAGUS SANTOSO, NANI WIJAYA, Drd. FADLY, FIRDA RAZAK, HENGKY SOLAIMAN, ADAM SANDY, AMELIA

SINOPSIS :

Kisah Ratapan Anak tiri yang diangkat dari Susi (Faradilla Sandy) masih kecil kemudian beranjak remaja dan sekarang diangkat kembali ketika Susi sudah dewasa.

Susi dan Sumarli (Tyas Wahono) menjalin hubungan kekasih namun tidak di setujui oleh Ibu dari Sumarli (Nani Wijaya) setelah tahu kalau Susi adalah anak yatim piatu. Dengan ketusnya Ibu Sumarli mengatakan pada Susi kalau Sumarli sudah di jodohkan dengan Sepupunya, Sri (Firdha Razak).  Meskipun Sumarli sendiri tidak merasa kalau mereka sudah di jodohkan dan hanya akal-akalan ibunya saja. Hal ini membuat hati Susi hancur.

Susi berhasil menyelesaikan Sarjananya dan di wisuda, sementara Sumarli juga akhirnya di Wisuda setelah menyelesaikan sekolah Penerbangan di Curug.  Saat Wisuda, Sumarli mengundang Susi untuk hadir pada Wisudanya, sementara itu Ibu Sumarli juga mengundang Sri untuk hadir saat wisuda anaknya. Ketika hari Wisuda telah tiba, Sumarli mencari-cari keberadaan Susi namun hingga acara selesai Susi tidak pernah muncul. Justru yang hadir adalah Sri. Ternyata ketidakhadiran Susi adalah akibat kecelakaan bersama kendaraan taksi yang di tumpanginya saat sedang mengejar waktu menuju acara wisudanya Sumarli. Susi terluka dan di bawa kerumah sakit, sementara Sumarli mendatangi rumah Susi namun tidak pernah ada orang. Susi yang sedang terluka di temani oleh sahabatnya bernama Oskar (Bagus Santoso).

Akibat luka yang di derita dan sakit hati atas omongan ibunya Sumarli, Susi melepaskan kalung dan Cincin pemberian Sumarli untuk di kembalikan padanya setelah menyuruh Oskar untuk mengembalikannya. Susi ingin benar-benar melupakan Sumarli.

Singkat cerita akhirnya Sumarli dan Sri menikah dengan tanpa cinta. Ia di karuniai dua anak laki-laki dan perempuan, sementara Susi akhirnya menikah dengan Oskar dan dikaruniai seorang anak perempuan.  Kehidupan Susi dan oskar bahagia meski Oskar belum punya pekerjaan. Kesana kemari Oskar berusaha mencari pekerjaan hingga ia di terima di perusahaan asuransi Bumi Putera. Setelah diterima kerja Oskar pulang, namun naas ditengah jalan ada seorang jambret tas yang memberikan tas hasil jambretannya ketika sedang dikejar massa. Akhirnya Oskarlah yang di gebukin massa karena di tuduh menjambret hingga tewas.

Di saat yang bersamaan Sri, Istri Sumarli juga meninggal setelah terjadi masalah dalam kandungannya. 

Saat prosesi penguburan jenazah, Sumarli dan Susi bertemu. Namun Susi yang sudah menutup hati akibat perlakuan orang tua Sumarli tetap pada pendiriannya untuk tidak kembali pada Sumarli. Hingga setelah Sumarli meyakinkan Susi akhirnya mereka pun menikah.

Pernikahan Susi dan Sumarli bahagia hanya sesaat saja karena anak dari Sumarli yang terkenal bandelnya yang ikut neneknya, diserehakan ke Sumarli dan Susi karena neneknya tidak sanggup dengan kelakuan anak dari Sumarli. Pada awalnya Sumarli menolak karena ibunya sudah berjanji untuk tidak turut campur keluarganya namun akhirnya mau menerima kedua anaknya tinggal bersama Ibu tirinya Susi, karena Sumarli adalah seorang pilot yang sering terbang dan jarang di rumah.

Kehadiran kedua anak sumarli di rumah Susi adalah awal dari bencana. Karena kenakalannya yang tidak bisa di tolerir lagi akibat hasutan dari neneknya kalau ibut tiri itu jahat. Kenakalan anak laki-laki sumarli seperti mencuri perhiasan neneknya namun ia manipulative kalau yang mencuri adalah Susi, ibu tirinya. Hingga akhirnya Neneknya marah besar pada Susi. Suatu ketika ketika susi mau bekerja, kunci mobilnya di sembunyikan oleh anak tirinya. Hingga Susi akirnya pergi ke kantor tanpa mobil. Ketika Nanda anak dari Susi diajak main sepeda di luar, ia tertabrak mobil yang di starter anak Sumarli dari kunci mobil yang di umpetinnya. Nanda akhirnya meninggal. Sementara itu Ibu dari Sumarli juga akhirnya meninggal di rumah Susi setelah di patuk ular yang sedianya akan di gunakan oleh anak Sumarli untuk mencelakai Susi.

Setelah semua kehilangan akhirnya anak dari Sumarli meminta maaf pada Susi atas kesalahannya.