Showing posts with label Muni Cader. Show all posts
Showing posts with label Muni Cader. Show all posts

Monday, November 8, 2010

BARRY PRIMA DALAM FILM MANDALA DARI SUNGAI ULAR




JUDUL FILM        : MANDALA DARI SUNGAI ULAR

SUTRADARA       : ACKYL ANWARY

PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH  FILM

PRODUSER          : THOMAS SUSANTO

TAHUN PROD    : 1987

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : BARRY PRIMA, ANGEL D MEMAH, ATUT AGUSTINANTO, MUNI CADER, SYAEFUL ANWAR, EDDY GUNAWAN

 

SINOPSIS :

Mandala (Barry Prima) menolong Kupra (Syaeful Anwar) orang yang akan di gantung oleh penduduk karena di tuduh sebagai salah satu dari perampok. Setelah di tolong oleh Mandala, paginya Kupra sudah tidak berada di tempat. Ketika sedang berada di tepi sungai, Mandala ditangkap oleh penduduk setempat untuk di hadapkan pada ketua mereka Adijaya ketua perguruan  Mustika Angin Panas (Muni Cader), karena keadaan desa Pasir Hilir dalam kondisi gawat.

Namun setelah di hadapkan, Bapak Mustika kaget karena orang yang di tangkap adalah Mandala, pendekar rendah hati yang sudah di kenalnya. Mandala di kenalkan dengan penduduk-penduduk setempat termasuk dengan anaknya Wijaya, yang menyimpan rasa tidak sukanya pada Mandala. Ketua Perguruan Mustika Angin Panas menceritakan kejadian akan kedatangan Tiga Kepala Besi yang telah datang ke desa dan menguasainya setelah sebelumnya Adijaya di kalahkannya. Bahkan beberapa murid murtadnya turut bergabung dengan Tiga Kepala Besi. Sebenarnya tiga kepala besi datang untuk mencari Laot Si Tendangan Geledek, namun belum di temukan. Setelah menguasai desa tersebut, Tiga Kepala besi berbuat semena-mena bahkan menjadikan perempuan untuk pelampiasan nafsunya. Wijaya yang merasa tidak suka akan kedatangan Mandala menyuruh ayahnya untuk tidak bercerita padanya, karena dianggap takut. Namun Mandala lebih tertarik untuk mencari orang yang bernama Laot dibanding Tiga Tangan Besi.  Mandala mohon diri pada Adijaya, ketua perguruan Mustika Angin Panas, namun Wijaya merasa tidak suka dan membuntuti Mandala dengan mengatakan sebagai pendekar yang tidak punya nyali.

******

Perguruan Mustika Angin Panas mengutus Bongkeng dan Somad untuk mendatangi markas Tiga Kepala Besi untuk menantangnya. Namun keduanya harus menemui nasib tragis. Sementara itu akhirnya TIga Kepala Besi datang memenuhi tantangan Mustika Angin Panas. Namun sayang perguruan Mustika Angin Panas harus mengalami kekalahan dengan jatuhnya korban termasuk Adijaya. Ketika dalam kondisi terdesak, datanglah Mandala untuk membantunya. Namun sayang sekali Mandala juga tidak kuasa untuk menghadapi Tiga Kepala Besi, hingga akhirnya ia terluka. Sementara itu Wijaya, anak Ketua Perguruan Mustika Angin Panas bermain di air keruh. Meski ia menolong murid-murid yang terluka, ia yang punya ambisi untuk menguasai perguruan hanya berpura-pura menolong termasuk menolong Mandala. Namun sayang sekali, Wijaya justru hanya mengambil Pedang milik Mandala yang memiliki kemampuan yang luar biasa dan meninggalkannya begitu saja.  Akhirnya Mandala di tolong oleh seorang perempuan bernama Nilasari. Ketika Nilasari  sedang mengambil air di sungai, tiba-tiba Mandala yang telah di tinggalkannya hilang.

Di tempat yang terpisah, Kupra menerima Kitab yang telah dititipkannya pada gurunya KI Abirawa untuk di pelajari. Ketika sedang menerima kitab dari gurunya, datanglah si putih, kuda milik Mandala yang membawa Mandala. Akhirnya Mandala di tolongnya untuk memulihkan kembali tenaganya.

Sementara itu Pedang milik Mandala berhasil di rebut dari tangan Wijaya oleh Maya Saputri (Angel D Memah) yang sedang mencari Mandala orang yang di cintainya. Dalam perjalanan melanjutkan pencarian di tengah perjalanan ia bertemu dengan Nilasari yang ternyata kedua orang tersebut mencintai orang yang sama.

Di lain tempat, di sebuah puncak bukit, Kupra sedang menyelesaikan kitab peninggalan dari orangtuanya. Ketika telah selesai berlatih, datanglah Mandala. Akhirnya Kupra menceritakan siapa dirinya sebenarnya. Ia adalah Laot, orang yang sedang di cari oleh Tiga Kepala Besi.

Akhirnya dengan saling membantu Laot dan Mandala menghadapi Tiga Kepala Besi. Pertarungan pun di mulai, Namun akhirnya Tiga Kepala Besi berhasil di lumpuhkan oleh Mandala dengan bantuan Ayu Puspita dan juga Laot.

 

 

Thursday, July 1, 2010

ADI BING SLAMET DALAM FILM ANAK EMAS


JUDUL FILM        : ANAK EMAS

SUTRADARA       : SOFYAN SARNA, LILIK SUDJIO

PRODUSER          : ARSYAD, MT

PRODUKSI           : PT. ADI YASA FILM

PENULIS               : NAWI ISMAIL

TAHUN PROD    :  1976

JENIS                     : FILM DRAMA

PEMAIN               : ADI BING SLAMET, MUNI CADER, YATNI ARDI, MARLIA HARDI, ALAM SURAWIJAYA, EDDY SUD, FITRIA SUKAESIH, BAGUS SANTOSO, MANSYUR SYAH, MUSTOFA, SURIP

SINOPSIS :

Film Anak Emas merupakan serangkaian film-film anak yang menyedihkan layaknya film Ratapan Anak Tiri.  Di awali dengan adegan Bondan (Adi Bing Slamet) yang mengantarkan makanan dan minuman untuk Bapaknya yang sedang bekerja di tanah juragan Amir (Muni Cader). Namun di tengah jalan, ia di kerjai oleh Surip anak dari Juragan Amir, hingga makanan yang ada dirantang dan minumannya tumpah. Bondan ketakutan terhadap ayahnya karena takut dimarahi, namun ayahnya memahami apa yang dirasakan anaknya dan mengetahui perbuatan siapa yang telah membuat makannya terjatuh.

Juragan Amir dan istrinya memperlakukan keluarga Bondan layaknya jongos yang pantas diperlakukan sewenang-wenang. Meski Bapak Bondan sudah bekerja mengikuti juragan Amir sejak kecil, namun ia terlilit utang terhadap juragan Amir yang tidak pernah terbayarkan. Sedangkan Bondan terpaksa harus membantu pekerjaan orang tuanya dirumah juragan Amir dengan diperlakukan semena-mena, apalagi oleh Surip, anak pertama Juragan Amir. Namun demikian, anak kedua juragan Amir, Sumi mempunyai watak yang baik dan penuh kasih sayang terhadap keluarga Bondan.

Untuk dapat menyekolahkan Bondan, terpaksa Bapaknya berhutang lagi pada juragan Amir. Meski awalnya tidak dapat pinjaman, namun akhirnya Bondan bisa sekolah disekolah yang sama dengan Surip. Surip yang tidak suka keberadaan Bondan seringkali mengejeknya, bahkan suatu ketika ketika Bondan kecapean tertidur di bawah pohon, Surip pun mengganggu dan memukulinya. BOndan tidak terima di perlakukan semena-mena, iapun membalasnya hingga akhirnya dilerai oleh Bapak Bondan. Namun malang bagi Bondan, ia di adukan oleh Surip seolah-olah Bondanlah biang keladinya. Akhirnya keluarga Bondan di usir dari rumah pemberian Juragan Amir. Akhirnya keduanya berhasil mendapatkan rumah dari pak Haji meski lebih jelek dari rumah juragan Amir.

Keluarga Bondan yang terlilit utang juragan Amir dipaksa untuk melunasinya, namun ia belum mampu. Akhirnya Bondan ke kota untuk mencari pekerjaan. Sesampainya di kota, Bondan berhasil menolong seorang bos bernama Pak Broto (Eddy Sud) yang hampir saja tertabrak mobil. Bondan sangat ulet dalam bekerja dan jujur hingga mencuri perhatian Pak Broto. Sedikit-demi sedikit uang dikumpulkan Bondan untuk dapat meringankan beban orang tuanya.

Sampailah saatnya Bondan pulang kekampungnya, namun sayang sekali sesampai di kampong ia dapati Ibunya sudah meninggal. Bondan pun berteriak sedih.

Sementara itu Juragan Amir bangkrut dan jatuh miskin hingga rumahnya di jual. Dan pembeli rumah tersebut adalah Pak Broto. Karena merasa berhutang nyawa dengan Bondan, akhirnya rumah tersebut diberikan pada Bondan. Bondan yang mempunyai sifat baik dan tidak pendendam akhirnya mengajak keluarga Juragan Amir untuk ikut menempati rumah itu kembali.

****

Film Anak Emas meski menyajikan kekerasan anak namun masih dibatas wajar yang diperlihatkan secara visual, jika dibanding dengan sinetron yang berkembang sekarang.