Showing posts with label Adi Bing Slamet. Show all posts
Showing posts with label Adi Bing Slamet. Show all posts

Thursday, July 1, 2010

ADI BING SLAMET DALAM FILM ANAK EMAS


JUDUL FILM        : ANAK EMAS

SUTRADARA       : SOFYAN SARNA, LILIK SUDJIO

PRODUSER          : ARSYAD, MT

PRODUKSI           : PT. ADI YASA FILM

PENULIS               : NAWI ISMAIL

TAHUN PROD    :  1976

JENIS                     : FILM DRAMA

PEMAIN               : ADI BING SLAMET, MUNI CADER, YATNI ARDI, MARLIA HARDI, ALAM SURAWIJAYA, EDDY SUD, FITRIA SUKAESIH, BAGUS SANTOSO, MANSYUR SYAH, MUSTOFA, SURIP

SINOPSIS :

Film Anak Emas merupakan serangkaian film-film anak yang menyedihkan layaknya film Ratapan Anak Tiri.  Di awali dengan adegan Bondan (Adi Bing Slamet) yang mengantarkan makanan dan minuman untuk Bapaknya yang sedang bekerja di tanah juragan Amir (Muni Cader). Namun di tengah jalan, ia di kerjai oleh Surip anak dari Juragan Amir, hingga makanan yang ada dirantang dan minumannya tumpah. Bondan ketakutan terhadap ayahnya karena takut dimarahi, namun ayahnya memahami apa yang dirasakan anaknya dan mengetahui perbuatan siapa yang telah membuat makannya terjatuh.

Juragan Amir dan istrinya memperlakukan keluarga Bondan layaknya jongos yang pantas diperlakukan sewenang-wenang. Meski Bapak Bondan sudah bekerja mengikuti juragan Amir sejak kecil, namun ia terlilit utang terhadap juragan Amir yang tidak pernah terbayarkan. Sedangkan Bondan terpaksa harus membantu pekerjaan orang tuanya dirumah juragan Amir dengan diperlakukan semena-mena, apalagi oleh Surip, anak pertama Juragan Amir. Namun demikian, anak kedua juragan Amir, Sumi mempunyai watak yang baik dan penuh kasih sayang terhadap keluarga Bondan.

Untuk dapat menyekolahkan Bondan, terpaksa Bapaknya berhutang lagi pada juragan Amir. Meski awalnya tidak dapat pinjaman, namun akhirnya Bondan bisa sekolah disekolah yang sama dengan Surip. Surip yang tidak suka keberadaan Bondan seringkali mengejeknya, bahkan suatu ketika ketika Bondan kecapean tertidur di bawah pohon, Surip pun mengganggu dan memukulinya. BOndan tidak terima di perlakukan semena-mena, iapun membalasnya hingga akhirnya dilerai oleh Bapak Bondan. Namun malang bagi Bondan, ia di adukan oleh Surip seolah-olah Bondanlah biang keladinya. Akhirnya keluarga Bondan di usir dari rumah pemberian Juragan Amir. Akhirnya keduanya berhasil mendapatkan rumah dari pak Haji meski lebih jelek dari rumah juragan Amir.

Keluarga Bondan yang terlilit utang juragan Amir dipaksa untuk melunasinya, namun ia belum mampu. Akhirnya Bondan ke kota untuk mencari pekerjaan. Sesampainya di kota, Bondan berhasil menolong seorang bos bernama Pak Broto (Eddy Sud) yang hampir saja tertabrak mobil. Bondan sangat ulet dalam bekerja dan jujur hingga mencuri perhatian Pak Broto. Sedikit-demi sedikit uang dikumpulkan Bondan untuk dapat meringankan beban orang tuanya.

Sampailah saatnya Bondan pulang kekampungnya, namun sayang sekali sesampai di kampong ia dapati Ibunya sudah meninggal. Bondan pun berteriak sedih.

Sementara itu Juragan Amir bangkrut dan jatuh miskin hingga rumahnya di jual. Dan pembeli rumah tersebut adalah Pak Broto. Karena merasa berhutang nyawa dengan Bondan, akhirnya rumah tersebut diberikan pada Bondan. Bondan yang mempunyai sifat baik dan tidak pendendam akhirnya mengajak keluarga Juragan Amir untuk ikut menempati rumah itu kembali.

****

Film Anak Emas meski menyajikan kekerasan anak namun masih dibatas wajar yang diperlihatkan secara visual, jika dibanding dengan sinetron yang berkembang sekarang.

Tuesday, June 22, 2010

FILM JADUL : MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI




JUDUL FILM        : MERPATI TAK PERNAH INGKAR JANJI

SUTRADARA       : WIM UMBOH

PRODUSER          : FERRY ANGRIAWAN

PRODUKSI           : PT. VIRGO PUTRA  FILM

PENULIS CERITA: MIRA W

TAHUN PROD    : 1985

JENIS                     : FILM REMAJA

PEMAIN               : PARAMITHA RUSADY, RIMA MELATI, KOESNO SUDJARWADI, ADI BING SLAMET, NIA ZULKARNAEN, IYUT BING SLAMET, SYLVANA HERMAN

SINOPSIS :

Film Merpati tak pernah Ingkar janji diangkat dari Novel Mira W dengan judul yang sama, sebuah karya besar sutradara ternama Wim Umboh yang terkenal dengan film-filmnya yang bermutu.

Maria (Paramitha Rusady) adalah seorang gadis yang telah di tinggal  oleh ibunya ketika melahirkannya. Ibunya adalah seorang mantan biarawati, sehingga ketika Maria lahir, ayahnya Pak Handoyo (Kusno Soedjarwadi) sudah berjanji pada Tuhan bahwa Maria ia persembahkan pada Tuhan untuk menjadi biarawati. Maria di didik secara kaku oleh ayahnya, sehingga Ia tidak tumbuh sebagai layaknya gadis pada umumnya. Ajaran ayahnya mengenai Tuhan sangat lekat dilaksanakannya sehingga menjadi gadis yang lugu.

Ketika Handoyo memergoki Maria sedang memakai baju biarawati mendiang Ibunya, Handoyo marah, karena belum saatnya Maria menjadi biarawati, dan harus menunggu 3 tahun lagi untuk masuk  SMA. Ia masuk sekolah putrid  dengan perlakuan khusus dibawah asuhan suster Vivia, Maria menemukan suasana yang betul-betul baru. Teman-temannya yang jahil menjadi awal perkenalan Maria di kelasnya. Bahkan keluguan Maria menjadi ledekan mereka sehari-hari, dari tidak memakai BH dan celana, bahkan di pelajaran olahragapun Maria di larang oleh ayahnya untuk buka paha, sehingga ketika olahraga Maria tidak mengikutinya. Ajaran Tuhan yang kaku membuat Maria tidak bisa berbuat apa-apa di sekolah, sebelum akhirnya teman-teman yang menjahilinya akhirnya pun menjadi teman yang baik bagi Maria dan merubah sedikit demi sedikit kehidupan Maria.  Maria jadi berani pakai BH.

Maria berhasil mengambil hati teman-temannya ketika Ia menjadi pahlawan bagi teman-temannya di pertandingan bola voli. Nama Maria juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Guntur (Adi Bing Slamet) anak sekolah lain. Setelah selesai pertandingan, Guntur menghampirinya. Namun Guntur belum berhasil mengajak Maria. Guntur meminta tolong kepada Tina (Iyut Bing Slamet) dan kawan-kawannya agar Ia bisa dekat dengan Maria. Namun usahanya di tolak. Akhirnya Guntur menggunakan akalnya untuk dapat mengenal Maria lebih dekat. Dengan bantuan temannya untuk menjambret Maria, akhirnya Guntur berhasil menarik hati Maria.

Akhirnya keduanyapun jatuh cinta.  Kedekatan Maria berhasil diketahui oleh Handoyo ayahnya, hingga akhirnya Maria lebih berhati-hati sekali ketika berhubungan dengan Guntur. Namun demikian Maria tetap merasa sebagai wanita yang berbeda, karena ia ingin menjadi biarawati. Hingga suatu saat Maria yang lugu berteriak di toilet sekolah. Elita (Nia Zulkarnaen) akhirnya menolongnya kedalam. Setelah diketahui, Elita kaget. Karena Maria berdarah di selangkangan. Dengan pertolongan suster Vivia, akhirnya Maria pun mengetahui kalau itu adalah haid pertamanya dan ia menjadi dewasa.

Mengetahui Maria telah haid, Handoyo memaksa Maria ke sebuah biara untuk menjadikan Maria biarawati, namun biarawati pengelola menolaknya karena itu bukan datang dari Maria sendiri namun dari ayahnya.

******

Ketika maria sakit, kawan-kawannyalah yang setia menjaganya, termasuk Guntur yang dengan sembunyi-sembunyi menemui Maria, karena takut ketahuan ayahnya.  Ketika Maria sudah hamper sembuh, Guntur melontarkan ide gila, ia mengajak Maria jalan-jalan karena itu adalah kesempatan terakhir Guntur untuk dapat bertemu dengannya sebelum Maria pulang kerumah dan dikurung tidak boleh menemuinya. Akhirnya melalui bantuan Tina yang menggantikan Maria sebagai pasien, Maria dan Guntur dapat berjalan-jalan dengan indahnya. Namun di rumah sakit, Tina ketahuan bohongnya oleh suster yang mau menyuntikknya hingga akhirnya kejadian ini diketahui oleh Handoyo. Handoyo marah besar, Maria kabur dan tidak diketahui keberadaanya. Akhirnya Guntur menitipkan sebuah surat untuk Maria pada elita. Dalam Suratnya Guntur yang memiliki sebuah penyakit akhirnya menceritakan kalau surat itu terbaca Maria maka ia tidak bisa bertemu lagi. Guntur akhirnya pun meninggal.

Pada akhir kisah, Maria akhirnya menjadi seorang biarawati, dan Handoyo akhirnya meninggal ketika dalam perjalanan dari Irian kecelakaanpun terjadi. Namun secara kebetulan Marialah yang menjadi penolongnya.

*****