Showing posts with label Film Silat. Show all posts
Showing posts with label Film Silat. Show all posts

Wednesday, November 1, 2023

BARRY PRIMA DALAM FILM "SI JAMPANG"

 


Judul Film            : Si Jampang

Sutradara            : M. Abnar Romli

Produser             : Herman Dial

Produksi              : PT. Kanta Indah Film

Tahun                : 1993

Pemain                 : Barry Prima, Niena Karina, Yoseph Hungan, Rudy Wahab, Sutrisno Wijaya, Alex Sam Pribadi, Wingki Harun

Sinopsis Cerita:

Film ini diangkat dari komik Jampang Jago Betawi karya Ganes TH yang cukup popular kala itu, disamping juga film-film yang laku kala itu adalah film silat. Film ini mengambil setting jaman penjajahan Belanda yang juga diwarnai dengan penghianatan alias antek-antek Belanda. Jampang (Barry Prima) anak keturunan Haji Raigun adalah seorang jagoan betawi yang selalu membela kebenaran dan keadilan melawan penjajah Belanda.

Jampang jatuh hati pada Sari (Niena Karina) kembang desa yang sudah di jodohkan dengan Mandor Jung seorang lelaki tua kaya yang juga merupakan antek-antek Belanda. Orang tua Sari menjodohkan Sari dengan Mandor Jung  tanpa memperhatikan perasaan anaknya. Gayung pun bersambut, Sari juga suka terhadap Jampang. Karena merasa saling menyukai dan Sari dijodohkan oleh orangtuanya dengan Mandor Jung, akhirnya merekapun sering bertemu secara diam-diam.

Suatu ketika Mandor Jung dan Jampang terlibat duel karena Jampang membela Sari. Mandor Jung kalah dan melaporkannya pada Mayor Simon seorang Belanda, karena memang Mandor Jung adalah kaki tangannya Mayor Simon. Akhirnya orang suruhan Mayor Simon pun menyerang kediaman Jampang untuk membalas dendam. Perkelahian tidak terhindarkan, dan orang-orang Mayor Simon kalah. Sementara itu Mandor Jung juga akhirnya mati setelah berkelahi dengan Jampang. Melihat Jampang yang melakukan orang-orang Mayor Simon tidak tinggal diam, mereka mengejar Jampang dan berhasil menembak Jampang. Salah seorang anak buah Mayor Simon, Ibnu (Yoseph Hungan) akhirnya melepaskan Jampang setelah mengetahui kalung yang dipakai oleh Jampang. Pengejaran selalu di lakukan akan tetapi Jampang berhasil lolos meski dengan kondisi terluka.

Di tempat lain, Carolina seorang keturunan Belanda pacar Ibnu dibunuh dalam suatu perampokan. Inspektur Frans memberikan bukti yang ditinggalkan oleh pelaku berupa potongan kalung. Melihat bukti yang tertinggal akhirnya Ibnu menduga bahwa itu adalah perbuatan Jampang dan Ia marah sekali dibuatnya karena telah membunuh kekasihnya.

********

 

Jampang dalam kondisi terluka dan pingsan di tolong oleh keluarga Zakia dan Babenya. Akan tetapi akhirnya Zakia dan Babenya dibunuh oleh Inspektur Frans anak buah Mayor Simon ketika sedang melakukan pencarian Jampang. Mengetahui Zakia dan Babenya mati mengenaskan, akhirnya Jampang menuntut balas pada Belanda.  Jampang berhasil membunuh Inspektur Frans.  Hal ini menyebabkan kemarahan tersendiri bagi Mayor Simon. Akhirnya Ibnu diangkat untuk menggantikan Inspektur Frans.

Dengan kekuasaanya sekarang, Ibnu akhirnya  menyuruh anak buahnya untuk mencari Jampang kemana-mana. Akhirnya Ibnu dan Jampang pun bertemu dan berkelahi. Ibnu dendam setelah mengetahui Caroline dibunuh Jampang, padahal Jampang tidak pernah mengetahuinya, itu adalah fitnah dari inspektur Frans. Duel keduanya akhirnya dimenangkan oleh Jampang, dan Ibnu terbunuh, Di Akhir kisah diketahui kalau Ibnu sebenarnya adalah adik kandung Jampang, setelah Jampang berhasil mempersatukan kalungnya dan kalung yang dipakai Ibnu.  Namun nasib berkata lain, Ibnu mati ditangan Jampang dalam kondisi sebagai penghianat.

Film ini sih betawi banget karena memang mengambil setting dari Betawi.  Namun demikian, meski ceritanya secara keseluruhan terlihat biasa-biasa saja, akan tetapi konflik yang dibangun lumayan membuat penontonnya menatap terus layar, tentunya penonton jadul heheh…..

 

 

JOHAN SAIMIMA DALAM FILM "KERIS KALAMUJENG"

 

Keris Kalamujeng

Judul Film            : Keris Kalamujeng

Produser             : NY Leonita Sutopo

Produksi              : Inem Film

Tahun Produksi                 : 1984

Sutradara            : L Sudjio

Pemain                 : Johan Saimima, Avent Christie, Tuti Wasiat, Lina Budiarti, Zaitun, Tanaka, Benny Gaok, Adang Mansyur, Djuhari Effendi, Zulmainy

 

Sinopsis Film :

Raden Said (Johan Saimima) adalah putra Bupati Tuban, karena tidak tahan melihat kebatilan yang terjadi di muka bumi, akhirnya Raden Said mencari sebuah padepokan untuk berguru. Ditengah perjalanan mencari padepokan, Raden said bertemu dengan seorang kakek yang sedang diejek oleh anak-anak kecil yang segera di tolongnya. Raden said menceritakan keadaanya, hingga kakek yang telah ditolongnya akhirnya mengajaknya kesebuah padepokannya di lereng gunung. Raden Said diperkenalkan dengan Citra cucunya yang langsung mengujinya dengan beradu ilmu olah kanuragan. Akan tetapi menghadapi seoang wanita saja, Raden said tidak mampu dan kalah. Sehingga akhirnya Raden said diterima sebagai muridnya dan sering berlatih dengan Citra.

Ilmu Raden Said meningkat tajam, hingga pada suatu hari ketika sehabis berburu Raden Said dan Citra di hadang oleh gerombolan yang akan memperkosa Citra, namun berkat ilmu yang sudah di galinya, Raden Said berhasil menumpas para pemerkosa tersebut. Raden Said dan Citra yang diam-diam saling mencintai akhirnya berhasil melewatinya. Setelah ilmu sudah di dapatkan dari padepokan dimana Citra dan Kakeknya tinggal, akhirnya Raden Said dipersilahkan oleh Kakek gurunya untuk meninggalkan padepokan dan meneruskan perantauan untuk menumpas kejahatan. Raden Said berubah namanya menjadi Ibro, nama yang diberikan oleh kakek gurunya.

Dalam perjalanan mengembaranya, ditengah perjalanan Ibro mendapati seorang bangsawan sedang dirampok, dan akhirnya Ibro berhasil menumpas para perampok. Melihat kehebatan Ibro bangsawan tersebut yang ternyata seorang Bupati akhirnya mengambil Ibro sebagai pengawal pribadinya. Istri bupati tersebut mempunyai seorang selingkuhan seorang perawat kuda bernama Gambang Sangkan, akan tetapi terhadap Ibro ternyata juga menaruh hati. Hingga suatu hari ketika Ibro sedang diajak oleh Bupati untuk untuk berburu badak, akan tetapi keris pusaka yang biasa menyertai kanjeng bupati tertinggal di kabupaten. Akhirnya Ibrolah yang disuruh mengambil. Sesampai di kamar istri Bupati, Ibro mendapati suara-suara mendesah antara istri kanjeng bupati dengan selingkuhannya Gambang Sangkan. Akan tetapi Ibro akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Melihat Ibro yang datang, Istri sang bupati yang memang sedang bernafsu akhirnya meminta Ibro untuk melayaninya, akan tetapi Ibro menolaknya. Penolakan Ibro membuat Istrinya marah besar, dan kalung yang dipake Ibro di rebutnya. Akhirnya Ibro dipersilahkan mengambil keris dan menyerahkannnya pada kanjeng Bupati.

*****

Selepas berburu, kanjeng Bupati pulang dan menemui istrinya. Akan tetapi mendapati istrinya uring-uringan akhirnya kanjeng bupati menanyakan perihal yang sedang melanda istrinya. Akhirnya istrinya memfitnah Ibro, kalau ia telah mengganggunya. Hukuman pun diberikan kepada Ibro dengan hukuman penggal yang akan dilakukan oleh Algojo. Dan Ibrolah orang yang mengantarkan langsung surat yang ditujukan kepada algojo untuk memenggal orang yang membawa surat tersebut.

Ditengah perjalanan Ibro dihadang oleh Gambang Sangkan dan surat tersebut berhasil di rebut olehnya dan di serahkan pada algojo yang juga ayahnya. Apadaya, maksud hati membunuh Ibro tapi ternyata Gambang Sangkan yang terbunuh duluan. Mengetahui Gambang Sangkan mati dipenggal, akhirnya perselingkuhan istri bupati terbongkar setelah ia mengakui sendiri, dan kanjeng bupati marah besar karena telah dibohongi dan ia tidak lagi mengetahui keadaan Ibro. Ibro melanjutkan perjalanan.

Dalam pengembaraan kali ini Ibro bertemu dengan seorang Kyai yang resah dengan sepak terjang warga sekitar yang telah melupakan ajaran Tuhan, sehingga bencana kerap melanda desa tersebut yang berdekatan dengan pantai. Beberapa kali warganya jatuh dan mati di pantai. Seorang janda kembang bernama Harni menjadi rebutan warga sekitar, dan berhasil memikat laki-laki yang melihatnya. Melihat sepak terjang Harni yang mempunyai pesona luar biasa, akhirnya membuat marah Ratu Pantai Selatan (Tuti Wasiat) karena merasa Harni telah menjadi saingannya. Akhirnya Ratu pantai selatan merasuk ketubuh Harni dan membunuh setiap laki-laki yang telah menidurinya di pantai selatan. Sehingga beberapa kali terlihat mayat terdampar di pantai selatan. Orang-orang desa mengira Harnilah pembunuhnya karena setiap laki-laki yang bersama Harni pasti akan menemui nasib yang sama, sehingga warga desa bermaksud member hukuman dengan membakar Harni.

Harni diselamatkan oleh pak Kyai dan meluruskan kalau pembunuhnya bukanlah Harni.  Hal ini menyebabkan marah Ratus Pantai Selatan dan mengutus anak buahnya untuk membawa Ibro ke Ratu Pantai Selatan dengan menyamar sebagai Harni. Penduduk yang melihat Harni membawa Ibro ke dasar laut, akhirnya melaporkannya pada pak Kyai, akan tetapi mereka kaget karena Harni sedang berada di rumah pak Kyai. Sementara Ibro sesampai di istana Ratu Pantai Selatan ia diterima oleh Ratu Pantai Selatan dan mengajak Ibro untuk membangun kerajaan Samudra dengan menjadi suaminya. Ratu Pantai Selatan pun tahu asal usul Ibro yang bernama Raden Said tersebut. Ajakan untuk membangun kerajaan Samudra disetujui Ibro dengan syarat tidak melakukan hubungan suami istri selama 40 hari.

Sementara itu di daratan sang Kyai memberikan bisikan ke Ibro melalui tenaga dalamnya untuk mengambil pusaka milik ratu pantai selatan yang berwujud ular. Akhirnya diambillah ular tersebut yang kemudian berubah menjadi sebuah keris bernama kalamujeng. Pusaka  itulah yang digunakan oleh Ibro untuk menghabisi Ratu Pantai Selatan.

******

Film produksi 1984 ini cukup membawa kita bernostalgia, setidaknya karena jika disbanding dengan jaman sekarang, film-film silat klasik sudah tidak ada lagi. Bagus untuk ditonton dan berusaha mencintai negeri sendiri karena ciri khas Indonesia salah satunya adalah ilmu silat.

 

Thursday, October 26, 2023

BARRY PRIMA DAN EVA ARNAZ DALAM FILM "SERBUAN HALILINTAR"


 

JUDUL FILM                        : SERBUAN HALILNTAR

SUTRADARA                       :  ARIZAL

SKENARIO                           : DEDDY ARMAND

CERITA                                  : DJAIR

PRODUSER                          :  DHAMOO PUNJABI – RAAM PUNJABI

PRODUKSI                           :  PARKIT FILM

TAHUN                                 : 1982

JENIS                                     : FILM SILAT HOROR

PEMAIN                               : BARRY PRIMA, DICKY ZULKARNAEN, EVA ARNAZ, WD MOCHTAR, HERMAN PERO, EDDY S JONATHAN, DARUSSALAM, ENNY BEATRICE, MALINO DJUNAEDY, MATHIAS AGUS, SUPRANTA

SINOPSIS :

Kisahnya seputar perebutan kepala Desa dan Harta Warisan milik Pak Hamid oleh Gundar. Pembunuhan dengan Bibit Pati, sebuah Pil maut yang apabila di minum dan bercampur dengan kotoran dalam perut makhluk hidup  maka akan tumbuh menjadi akar dan korbannya akan mati mengenaskan .  Bibit Pati di dapat Gundar (WD Mochtar) setelah ia membunuh gurunya dan kakinya buntung sebelah setelah gurunya menyabetkan golok sebelum tewas. Kejahatan-kejahatan yang terjadi di Desa Kulon yang di pimpin oleh Pak Hamid mulai tercium sehingga pak Hamid menyuruh adiknya, Harun seorang polisi untuk datang ke desa tersebut.

Untuk memperlancar aksinya, Gundar menyuruh Gumilar (Dicky Zulkarnaen) untuk membunuh Pak Hamid (Darussalam). Gumilar datang ke rumah Pak Hamid dan menaruh pil pati secara diam-diam pada kopi yang di hidangkan oleh Dayat keponakannya. Tanpa sadar Pak Hamid meminum kopi yang telah di bubuhi bibit pati. Maka tak berapa lama, Pak Hamid pun tewas dengan perut keluar akar berdarah yang sangat mengerikan.

Sementara di perjalanan Yulia (Eva Arnaz) dan Harun pamannya yang merupakan adik dari Pak Hamid sedang dalam perjalanan menuju desa Kulon namun mogok di tengah jalan. Ketika mobilnya mogok datanglah Hendra (Barry Prima) yang menawarkan bantuan untuk memanggil penduduk.  Keberadaan Harun dan yulia sudah di intai oleh anak buah Gundar. Ditengah-tengah kelengahan mereka yang mobilnya mogok, anak buah Gundar memasukan bibit pati pada makanan yang di bawa oleh Yulia. Akhirnya ketika mereka memakannya, Harun harus tewas secara mengenaskan dengan keluar akar yang berdarah dari perutnya. Harun pun tewas.  Selama perjalanan menuju Desa, Yulia dengan di bantu oleh Hendra mendapatkan banyak rintangan. 

Kedatangan Hendra dan Yulia di sambut duka di rumah pak Hamid. Hendra adalah teman dari Dayat. Dengan permainan yang licin. Gumilar bertindak seolah-oleh ia berbelasungkawa karena mereka tidak bisa membuktikan tentang pembunuhan yang tidak masuk akal itu.

Kedatangan Hendra dan Yulia menjadi sebuah ancaman baru bagi Gundar, ia menyuruh Gumilar untuk menyingkirkan keluarga pak Hamid , termasuk Hendra karena dianggap menghalangi. Segala terror mereka lakukan untuk membunuh Hamid dan Yulia. Hingga akhirnya Dayat dan Yulia tertangkap oleh anak buah Gumilar. Mereka di ikat dan di masukan kedalam satu ruangan dengan muka Dayat yang sudah babak belur.

Gumilar dengan menenteng ular masuk ke ruangan dimana Yulia dan Dayat di sekap. Ia menyuruh anak buahnya untuk memberikan makanan pada Dayat dan Yulia. Karena lapar, akhirnya Dayat menyantap makanan dengan sangat lahap. Namun sayang sekali, ia tidak sadar kalau makanan tersebut sudah di beri bibit pati, Yulia yang melihat Dayat memakan hidangan yang diberikan tergiur untuk ikut memakannya, bersamaan dengan Yulia akan menyantap makananya, ia di larang Dayat untuk tidak memakannya, karena Bibit pati sudah bereaksi. Dayat akhirnya tewas dengan perut terburai keluar akar yang berdarah.

Di lain tempat, Hendra melaporkan kejahatan-kejahatan yang tejadi di desa Kulon pada komandan polisi. Tentang sebuah komplotan yang dialami oleh Hendra. Setelah Hendra melaporkan pada Komandan Polisi ia pulang dengan mengendarai motor trailnya. Namun di tengah perjalanan ia di hadang oleh anak buah Gumilar. Hendra akhirnya tertangkap dan di bawa ke markas komplotan dari Gumilar yang di pimpin oleh Gundar. Hendra digantung kedua kakinya dan disiksa ditempatkan di samping ruangan Yulia.

Yulia yang dalam kondisi terikat dibubuhi terasi oleh anak buah Gumilar dan di lepasliarkan pasukan hitam . Tikus tikus yang akhirnya mengerubuti tubuh Yulia. Sementara itu tanpa disadari di ruang sebelah Hendra berhasil melepaskan diri. Keadaan ini membuat kaget Gundar dan anak buahnya.

Akhirnya Hendra berhasil melepaskan Yulia dan membunuh satu demi satu anak buah Gundar. Gumilar akhirnya tewas ketika akan membunuh Yulia dengan gergaji namun atas pertolongan Hendra Yulia dapat di selamatkan dan Gumilar tewas oleh gergaji tersebut. Sementara Gundar adalah musuh yang di hadapi terakhir kali oleh Hendra, meski sulit untuk di lumpuhkan karena Gundar memeliki ilmu kebal. Namun ilmu kebalnya akhirnya dapat dilumpuhkan setelah Hendra melihat bambu yang merupakan salah satu media untuk melawan Ilmu kebal.  Gundar akhirnya tewas oleh bibit pati yang dimilikinya.

Yulia dan Hendra akhirnya dapat selamat setelah mendapatkan bantuan polisi yang datang pada saat yang tepat.

******

Film ini tayang perdana secara Internasional tahun 1979 dengan judul special Silencers

Tuesday, October 17, 2023

BARRY PRIMA DALAM FILM "BAJING IRENG DAN JAKA SEMBUNG"

 


Judul Film            : Bajing Ireng dan Jaka Sembung

Produser             : Sabirin Kasdani

Sutradara            : H Tjut Jalil

Produksi              :  Rapi Film

Tahun Produksi : 1983

Pemain                 : Barry Prima, Rita Zahara, Piet Pagau, El Manik, Syamsuri Kampuan, Zurmaini, Terry

 

Sinopsis :

Bajing Ireng atau bernama asli Roijah(Zurmaini) adalah seorang maling yang selalu menolong orang-orang yang membutuhkan. Dalam melakukan aksinya, bajing Ireng memilih orang-orang kompeni Belanda maupun antek-anteknya untuk dapat di curi hartanya dan membagi-bagikan hasilnya pada yang membutuhkannya. Ulah bajing Ireng menyebabkan kemarahan bagi Kompeni dan juga antek-anteknya. Ki Demang Asmara(El Manik) yan g merupakan kaki tangan Kompeni pun akhirnya menangkap warga yang tidak bersalah setelah dijanjikan oleh Kompeni apabila mampu menangkap Jaka Sembung yang merupakan musuh bagi kompeni. Dan mengancam akan menghukum picis jika tidak mengaku dimana Bajing Ireng berada. Sementara Bajing Ireng yang berada di antara penduduk, mengetahui hal tersebut akhirnya juga mengambil keputusan untuk sasaran berikutnya adalah rumah Ki Demang.

Merasa kemalingan, Kid demang kelabakan dan menyuruh kaki tangannya untuk menangkap Bajing Ireng. Mendapat keroyokan dari kaki tangan Ki Demang ditambah lagi dengan bala tentara kompeni yang tiba-tiba datang, Bajing Ireng pun kewalahan. Keadaan menjadi tidak seimbang, dan Bajing Irengpun terdesak. Melihat keadaan ini, Jaka Sembung (Barry Prima) membantu Bajing Ireng untuk meloloskan diri sehingga Bajing Ireng tidak tertangkap. Jaka Sembung mengejar Bajing Ireng hingga terjadi perkelahian karena Bajing Ireng menganggap Jaka Sembung adalah musuhnya. Akan tetapi setelah di jelaskan bahwa mereka satu tujuan, keduanya akhirnya pun menjadi teman.

Sementara itu di Pademangan terjadi keributan yang dilakukan oleh seorang yang sakti mandraguna Bergolosuro, kebal terhadap senjata yang berhasil mengalahkan prajurit-prajurit Ki Demang dan juga para kompeni.  Ki Demang yang sudah mengetahui sepak terjang Bergolosuro akhirnya meminta maaf dan menjadikan Bergolosuro sebagai pelindungnya. Sedangkan Bajing Ireng yang sepak terjangnya kian menjadi-jadi menyebabkan kompeni dan antek-anteknya terus mencari dan menangkapi penduduk yang tidak bersalah. Namun Bajing Ireng seperti pepatah mati satu tumbuh seribu. Bajing Ireng tidak pernah mati, berkali-kali kompeni terkecoh karena berhasil membunuh bajing ireng yang bukan sebenarnya. Namun seperti apapun saktinya Bajing Ireng, akhirnya iapun terluka setelah berkelahi dengan si mata iblis (Piet Pagau). Bajing Ireng akhirnya ditolong oleh Jaka Sembung.

*****

Sementara itu Jaka Sembung berhasil ditangkap oleh Bergolosuro setelah Jaka Sembung tidak berhasil mengimbangi Ilmu yang sakti mandraguna tersebut. Akhirnya Jak Sembung diserahkan ke Ki Demang dan diikat dan di sembunyikan di kamar yang tesembunyi. Dalam suatu pesta yang diadakan oleh Ki Demang, tiba-tiba masyarakat yang marah akhirnya merangsek dan menyerbu kediaman Ki Demang.

Jaka Sembung akhirnya berhasil ditolong oleh Bajing Ireng. Di akhir cerita, Jaka sembung berhasil membunuh Ki Demang yang merupakan antek-antek Kompeni, sementara Istri Ki Demang (Rita Zahara) berhasil di bunuh oleh Bajing Ireng setelah terjadi adu kesaktian.

 

******

Film ini hampir mirip dengan cerita asalnya Jaka Sembung, hanya saja dimunculkannya tokoh Bajing Ireng membuat film ini sedikit berbeda.

 

Monday, October 9, 2023

BARRY PRIMA DALAM FILM "SILUMAN SRIGALA PUTIH"

 

Siluman Srigala Putih

Judul Film            : SILUMAN SRIGALA PUTIH

Sutradara            : Imam Tantowi

Produser             : Handi Muljono

Produksi              : PT. Kanta Indah Film

Tahun Produksi : 1987

Pemain                 : Barry Prima, Advent Bangun, Atut Agustinanto, Okky Olivia, Muni Cader, Belkiez Rachman, Johan Moosdijk, Hassan Dollar

 

Sinopsis :

Siluman Serigala Putih (Advent Bangun) perampok yang merajalela dimana-mana. Ia merampok warga yang mempunyai kekayaan. Sementara itu Jari Getih (Atut Aguntinanto) jua merupakan perampok yang menyamar sebagai seorang saudagar. Jari Getih berlagak pedagang besar dan selalu dikelilingi wanita-wanita cantik. Jari Getih mendapat beking seorang Marsose. Suatu ketika Serigala Putih datang ke penginapan Terang Bulan dimana Jari Getih menginap. Akan tetapi pemilik penginapan mengatakan tidak ada kamar. Serigala Putih marah dan membunuh pemilik penginapan. Sementara itu Jari Getih yang melihat kejadian tersebut hanya diam dan bersembunyi dibalik ketiak orang-orang penginapan.  Jagoan-jagoan penginapan dibuat tidak berkutik oleh Serigala Putih.

Seorang Pendekar (Barry Prima) yang kebetulan sedang berada di sekitar penginapan tersebut karena tidak diperbolehkan menginap di penginapan yang dikhususkan untuk orang-orang kaya tersebut, akhirnya ditantang oleh  Serigala Putih untuk berkelahi setelah orang-orang yang menghadapi Serigala Putih kalah semua. Akan tetapi pendekar tersebut merasa tidak cukup ilmunya, maka pergilah Serigala Putih dari tempat tersebut. Jari Getih bermain di air keruh. Ia ikut bermain untuk mempengaruhi orang-orang sekitar agar bisa membunuh serigala Putih, termasuk juga menyuruh Pendekartersebut untuk membunuh Serigala Putih. Jari Getih berlagak lugu. Padahal Jari Getih adalah perampok yang kejam yang berhasil mengelabui rakyat, karena sebenarnya Jari Getih adalah perampok yang sekarang sedang merajalela di sekitar kota Tangerang. Jari Getih juga pembunuh keluarga Pendekar tersebut, akan tetapi dengan penampilannya, Jari Getih mampu mengelabui pengembara hingga tidak mengenalinya.

Jari Getih pun menghasut warga sekitar Tangerang untuk membunuh Serigala Putih, termasuk juga dengan Pendekar karena bayarannya memang tinggi yang diberikan Jari Getih. Akhirnya Pendekar menemukan Serigala putih. Meski Siluman Serigala Putih merasa tidak mempunyai urusan dengan Pendekar, akan tetapi akhirnya Ia meladeni ajakan Pendekar untuk berkelahi. Pendekar berhasil membunuh Serigala Putih, akan tetapi Jari Getih tidak percaya karena tidak ada bukti yang dibawa. Jari Getih Ingkar janji, ia tidak mau membayar uang yang telah disepakatinya.

Jari Getih menyuruh orang-orang untuk mengecek kebenarannya dengan menyeret mayat Serigala Putih yagn telah dikuburkan. Akan tetapi sesampai di kuburan, mereka melihat Serigala Putih masih hidup, padahal sebenarnya itu adalah orang suruhan Jari Getih yang menyamar. Pemilik Warung dimana Pendekar tinggal juga akhirnya mengetahui kalau pedagang yang selama ini dikenalnya adalah Jari Getih. Ia pun dibunuh oleh Jari Getih. Pendekar menolong Anak gadis yang keluarganya dirampok oleh Jari Getih ketika hampir tenggelam disungai.

Jari Getih yang mengaku pedagang dari Lampung tersebut juga menghasut agar dapat menangkap pendekar yang sebenarnya telah membunuh Siluman Serigala Putih. Meski setelah Siluman Serigala Putih terbunuh, akan tetapi perampokan tetap merajalela. Bahkan Jari Getih sok menjadi pahlawan dengan menolong orang yang sedang kesusahan untuk membantunya. Bahkan ia menyuruh kepala kampung untuk menyewa jawara-jawara dari kulon untuk membunuh pendekar. Jari Getih pintar sekali memutar balikkan fakta dengan keluguannya hingga orang-orang percaya padanya. Anak gadis pemilik warung tersebut akhirnya berusaha dibunuh oleh Jari Getih.  Tiba-tiba Jari Getih dan orang-orang sekitar sudah datang dan menuduh pendekarlah pelaku yang akan membunuhnya. Akhirnya demi keamanan yang disebut-sebut jari getih, akhirnya pendekar di usir dari kampung tersebut.

Selama dalam perjalanan, anak gadis yang ditolong menceritakan kepada pendekar tentang siapa dirinya. Ia menceritakan keluarganya dibunuh oleh Jari Getih secara kejam. Kemudian pendekar pun menceritakan tentang keluarganya yang juga dihabisi oleh Jari Getih. Akhirnya keduanya bersama-sama mencari Jari Getih untuk membalas dendam.

Perampokan yang dilakukan oleh Jari Getih dan anak buahnya kian merajalela hingga membuat penduduk menjadi ketakutan. Pada suatu kesempatan, Jari Getih yang menyamar sebagai pedagang pura-pura sedang dirampok, dan perampok tersebut mengambil liontin yang dimiliki Jari Getih. Melihat Liontin ayahnya yang dipegang oleh Jari Getih, Anak gadis yang kebetulan berada di tempat tersebut akhirnya mengenali liontin ayahnya dan mendekati Jari Getih. Hingga akhirnya terbongkarlah siapa Jari Getih. Akhirnya Jari Getih berhasil dibunuh oleh Pendekar.

****

Dibawah Arahan Sutradara Imam Tantowi, film ini menjadi misteri diawalnya karena tidak tahu siapa sebenarnya Jari Getih. Hingga diakhir cerita baru diketahui siapakah Jari Getih. Recomend untuk di tonton

Friday, October 6, 2023

JACK SAMPURNO DALAM FILM "ARYO PENANGSANG"

 


JUDUL FILM        : ARYO PENANGSANG

SUTRADARA       : HERU SUTOPO

PRODUSER          : JANTO TANUJAYA, LEONITA SUTOPO

PRODUKSI           : FILM

PENULIS               : HERU SUTOPO

TAHUN PROD    : 19

JENIS                     : FILM SILAT SEJARAH

PEMAIN               : YAN BASTIAN, JACK SAMPURNO, SITORESMI PRABUNINGRAT, TANAKA, LEO CHANDRA, SRI SADONO, BAI ISBAHI, MOORTRI PURNOMO

 

SINOPSIS :

Film Aryo penangsang merupakan film sejarah babad jawa yang juga sering di mainkan di seni tradisional ketoprak ala Jawa di TVRI. Aryo Penangsang (Jack Sampurno) adalah Adipati Jipang yang sanggup melakukan apa saja terhadap musuhnya, melakukan dengan menghalalkan segala cara. Aryo Penangsang mengutus seseorang untuk membunuh Sunan Prawoto, Penguasa Demak yang diketahui sebagai pembunuh ayah Aryo Penangsang. Prajurit utusan Aryo Penangsang pun sampai pada kamar Sunan Prawoto yang sedang sakit dengan ditemani permaisurinya. Prawoto bersedia dibunuh asal tida melibatkan istri dan anaknya. Syarat tersebut di setujui, namun sayang sekali ketika menyarungkan kerisnya didalam perut Pratowo, Permaisuri ikut terbunuh.

Mengetahui kakak kandungnya Prawoto terbunuh oleh utusan Aryo Penangsang, Ratu Kalinyamat (Sitoresmi Prabuningrat) dan suaminya meminta keadilan kepada Sunan Kudus. Namun hasilnya sia-sia karena ternyata sunan kudus berpihak pada Aryo Penangsang. Selepas pulang dari tempat Sunan Kudus, rombongan Ratu Kalinyamat di hadang oleh prajurit Jipang, semua di bunuh tanpa terkecuali termasuk suami dari Ratu Kalinyamat. Namun Ratu kalinyamat berhasil melarikan diri hingga terkejar oleh prajurit Jipang dan jatuh kejurang. Ratu kalinyamat dianggap mati.

Namun tidak demikian, Ratu kalinyamat di selamatkan oleh seorang pemuda asal kadipaten Jipang yang sedang mengasingkan diri dari kejaran prajurit Jipang karena ia dendam pada Aryo Penangsang karena orangtuanya dibunuh. Setelah sadar Ratu kalinyamat mengutus pemuda tersebut untuk kembali ke Demak untuk menjadi prajurit, sedangkan Ratu Kalinyamat sendiri bertapa dengan telanjang sampai Aryo Penangsang tewas.

Aryo Penangsang yang berambisi untuk menguasai kerajaan Demak, pun berniat membunuh Sultan Hadiwijaya (Yan Bastian) atau lebih dikenal juga dengan Jaka Tingkir dari Pajang.

Suatu ketika Sultan Hadiwijaya diundang oleh Sunan Kudus untuk berunding dengan Aryo Penangsang. Sunan Kudus telah mempersiapkan segala sesuatu termasuk damper tempat duduk sunan kudus yang dipersiapkan untuk Sultan hadiwijaya yang terlebih dahulu diberikan rajah agar ilmu dan kekuatan Sultan hadiwijaya runtuh setelah mendudukinya. Namun Sultan Hadiwijaya yang sudah curiga dari awal keberangkatan pun bertindak sangat hati-hati. Hingga akhirnya ketika dipersilahkan duduk di dampar kencana, ia menolaknya dan menyuruh Aryo Penangsang yang duduk disana karena dianggap lebih pantas. Meski awalnya Aryo Penangsang menolak, karena ia tahu dengan dampar kencana tersebut, namun atas bujukan Sultan Hadiwijaya, Aryo Penangsang berhasil menduduki dampar kencana, hingga ilmunya runtuh. Sunan Kudus marah karena peringatannya tidak di dengar oleh Aryo Penangsang. Hingga akhirnya utusan pajang disuruh pulang karena suasananya tidak enak.

Sementara itu Sultan Hadiwijaya dan anakbuahnya mempersiapkan diri untuk menghancurkan Aryo Penangsang. Dengan dibantu oleh Ki Pemanahan dan Ki Panjawi niat Sultan Hadiwijaya untuk membalaskan dendam Ratu Kalinyamat pun berhasil diwujudkan. Dengan melibatkan Danang Sutawijaya (Leo Candra) anak Ki Pamanahan yang di ambil anak angkat oleh Sultan Hadiwijaya dengan menaiki kuda betina untuk memancing kuda jantan Aryo Penangsang yang sedang kasmaran. Berbekal Tombak Kiai Plered.

Ki Pamanahan dan Ki Panjawi memancing Aryo Penangsang dengan Surat tantangan yang dibuat atas nama Sultan Hadiwijaya melalui pekatik kuda Aryo Penangsang yang sedang mencari rumput. Dengan memutus satu telinga pekatik tersebut dan mengalungkan surat tantangan, akhirnya Aryo Penangsang memenuhi tantangan Sultan Hadiwijaya ke pinggir kali perbatasan. Akhirnya keluarlah Danang sutawijaya dengan menunggangi kuda betina berbekal tombak kiai Plered, maka kuda jantan Aryo Penangsang yang sedang dilanda birahi pun mengejar kuda betina tersebut. Akhirnya Danang Sutawijaya berhasil melemparkan tombak tepat di lambung Aryo Penangsang hingga ususnya terburai. Aryo penangsang masih hidup dan mengalungkan ususnya yang terburai di gagang kerisnya. Namun sayang sekali tanpa sadar ia menarik kerisnya hingga ususnya putus oleh kerisnya sendiri. Aryo Penangsang akhirnya tewas.

Monday, October 2, 2023

EKA SOEMADINATA DALAM FILM "SI RAWING"

 


JUDUL FILM        : SI RAWING

SUTRADARA       : DENNY HW

PRODUSER          : HANDY MULJONO

PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH FILM

TAHUN PROD    : 1991

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : Eka Sumadinata, Yunita Sarah, Wenny Rosaline, Rita Sheba, Yoseph Hungan, Rudy Wahab

 

SINOPSIS :

Darma (Eka Sumadinata) adalah anak dari Wikarta (Rudy Wahab) . Wikarta di bunuh oleh Ki Bewok dan komplotannya , seorang perampok ulung dan Ibunya di culik oleh Ki Bewok untuk dijadikan istrinya. Ketika Wikarta dibunuh oleh Bewok, Darma akhirnya ditolong oleh seseorang dan diasuh hingga dewasa oleh Ki Debeng atau Mintarga. Darma dijadikan murid oleh Ki Debeng hingga dewasa. Setelah memiliki ilmu yang cukup akhirnya Darma pun turun gunung untuk mencari tahu keberadaan pembunuh ayahnya Ki Bewok dan keberadaan Ibunya yang ikut di culiknya. Namun sebelum turun gunung, Ki Debeng memberi nama Rawing kepada Darma.

Setelah turun gunung, pergilah Rawing ke sebuah tempat dimana Abah Odang dan istri serta anaknya tinggal.  Rawing menolong warga sekitar dari perampokan yang dilakukan oleh anak buah Ki Bewok. Akhirnya Rawing di tawari untuk tinggal di rumah Abah setelah Rawing menjelaskan maksud dan tujuannya. Rawing mencari tahu keberadaan Ki Bewok dari kampung Abah Odang.

Ketika para perampok datang, maka inilah saat-saat yang ditunggu-tunggu oleh Rawing untuk mencari tahu keberadaan Ki Bewok, namun setelah Rawing berhasil melumpuhkan mereka, Rawing tidak dapat mengorek tentang keberadaan Ki Bewok.  Akhirnya melalui anak buahnya, Rawing menyampaikan pesan pada Ki Bewok bahwa ia mencarinya ingin menuntut balas atas kematian ayahnya.

Mendengar laporan anakbuahnya Ki Bewok tidak percaya dan menyuruh anak buahnya untuk mencari Rawing dimanapun berada. Di sarangnya Ki Bewok yang tinggal bersama Ibu dari Rawing dan seorang anak perempuan yang diasuhnya dari kecil. Namun Ki Bewok mempunyai niat jahat, meski anaknya namun ia bermaksud mengawininya. Tentu saja hal ini ditolak oleh anak yang telah diasuhnya. Sementara Ibu Rawing yang tidak tahan diperlakukan semena-mena oleh Bewok akhirnya melarikan diri. Namun belum lagi niatnya tercapai, ia sudah ditangkap oleh Ki Bewok.

****

Rawing akhirnya berhasil bertemu dengan Ki Bewok dan berusaha menuntut balas. Namun ilmu yang seimbang membuat Ki Bewok kewalahan. Ki Bewok akhirnya mengeluarkan racun Beruang Roban. Rawing terkena racun tersebut, namun berhasil ditolong oleh seorang nenek yang berilmu tinggi. Lewat pengobatan rutin akhirnya Rawing sembuh dan akhirnya diketahui kalau nenek tersebut sebenarnya adalah istri dari gurunya Ki Mintarga atau Debeng.

Setelah sembuh dari  lukanya, akhirnya Rawing berhasil menuntut balas kematian ayahnya.

 

Tuesday, September 12, 2023

BARRY PRIMA DALAM FILM PENDEKAR KSATRIA

 


JUDUL FILM        : PENDEKAR KSATRIA

SUTRADARA       : YOPIE BURNAMA

PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH  FILM

PRODUSER          : HANDI MULJONO

TAHUN PROD    : 1988

JENIS                     : FILM SILAT

PEMAIN               : BARRY PRIMA, RUDY WAHAB, WENY ROSALIEN, ADVENT BANGUN, YOSEPH HUNGAN, ADE ROSANTY, JIMMY PRAKOSO, DJOKO WAROK

 

SINOPSIS :

Adipati Ardi Soma (Rudy Wahab) mengutus seorang bernama Brangas Waja dari perguruan tapak Sakti untuk mengirimkan surat ke Jayakarta untuk mengadu domba Cirebon dan Mataram dan menyerahkannya pada Wiranegara untuk diserahkan di Jayakarta agar menarik pasukan Wiranegara melawan kompeni. Ini jelas sebuah pengkhianatan. Namun pembicaraan Arya Ardi Soma di kuping oleh seorang penduduk, maka tak pelak lagi ia harus menemui ajalnya karena pisau yang di gunakan untuk membunuhnya beracun.

Di dalam perjalanan menuju Jayakarta, Brangas Waja bertemu dengan Wirasaba (Barry Prima) dari perguruan Wadas Putih di sebuah warung. Akibat ulah semena-mena Brangas Waja yang membuat pemilik warung ketakutan, maka Wirasaba berusaha membantu pemilik warung dengan memberikan uang yang diberikan oleh Brangas Waja untuk membayar namun tidak bisa di ambil oleh pemilik warung. Akibatnya Brangas Waja menjadi marah dan terjadilah perkelahian dengan Wirasaba. Brangas Waja berhasil di bunuh oleh Wirasaba dan surat yang ada ditangan Brangas Waja berhasil di rebut oleh Wirasaba.

Kejadian ini tentu membuat perguruan Tapak Sakti menjadi marah karena Wirasaba berhasil merebut surat dari tangan Brangas Waja. Ia meminta agar perguruan Wadas Putih bertanggungjawab, saat itulah muncul Wadas Putih (Advent Bangun) guru dari Wirasaba. Ia akhirnya bertanggungjawab atas Wirasaba dan ikut berkomplot dengan Adipati Ardi Soma. Wadas Putih menemui Wirasaba dan meminta agar Wirasaba menyerahkan Surat yang telah dirampas dari Brangas Waja. Wirasaba menolak dan menyerahkan kembali keris sebagai tanda ikatan batin dengan Cempaka(Wenny Rosalien) anak dari Wadas Putih. Wirasaba dianggap telah murtad dari perguruan. Wadas putih marah dan melumpuhkan Wirasaba untuk dapat mengambil surat yang ada ditangannya.  Ia meninggalkan Wirasaba dalam keadaan pingsan. Dalam Pingsannya Ia didatangi oleh Guru dari Wadas Putih dan menerima Pusaka Wadas Putih darinya. Wirasaba di perintahkan untuk menyadarkan Wadas Putih dan bersemedi sampai matahari terbit.

Sementara itu di perguruan Wadas Putih, Cempaka akhirnya berhasil mengetahui  kalau Wirasaba telah mengembalikan lambang dari ikatan batinnya. Cempaka pun berjanji untuk membalaskan sakit hatinya pada Wirasaba. Sementara itu Wadas Putih mengutus Wajib (Yoseph Hungan) dari perguruan Tapak Sakti dengan di kawal seorang murid bernama Cagar dari Wadas Putih untuk membawa Surat menuju Jayakarta. Ia di wanti-wanti untuk berhati-hati ketika berada di daerah Karawang, karena hampir semua pendekar di daerah tersebut memihak Sultan Agung. Ditengah perjalanan Wajib dan Cagar di hadang oleh Cempaka untuk menyerahkan surat tersebut. Namun usaha Cempaka sia-sia. Ia berhasil di lumpuhkan oleh Wajib. Disaat Wajib sedang berusaha untuk memperkosa Cempaka yang sedang pingsan, datanglah Wirasaba yang menggagalkan usahanya. Ia menolong Cempaka, namun sayang sekali Cempaka menolaknya karena masih salah paham.

Sementara itu setelah berkelahi dengan Wirasaba, Wajib melaporkan kelakuan Cempaka yang telah menghadangnya ketika di desa Ciasem dan memutar balikan fakta kalau penduduk di desa Ciasem ikut membantu Cempaka saat menghadang Wajib, dan tidak memberitahukan bahwa Wirasabalah yang mengalahkannya. Cempaka lari dari perguruan dengan dibantu kakaknya Kenanga. Kenanga pun akhirnya mati dari tangan Wadas Putih. Cempaka yang menyaksikan dari persembunyiannya tidak bisa menahan kesedihan. Wadas Putih mensinyalir kalau Cempaka akan pergi kearah barat menuju perguruan Ganda Arum milik pamannya.

Wadas putih yang merasa gerakannya sudah diketahui akhirnya menggunakan siasat untuk menguntit Cempaka yang kearah perguruan Ganda Arum. Ia mengumpankan anak buahnya ke daerah Ciasem dengan berpura-pura sebagai korban yang terkena panah. Namun ketika orang-orang lengah Ia bangun dan balik membunuh orang yang telah menolongnya.  Dalam pertarungan dengan Wajib, Cempaka terkena panah. Situasi demikian dijadikan kesempatan bagi Wajib untuk mengadu domba pendekar dengan Wadas Putih terutama dengan perguruan Ganda Arum, tujuannya agar ia dapat mengambil keuntungan dari peristiwa tersebut. Wajib tidak perlu susah-susah membunuh Wadas Putih. Sementara itu Cempaka yang terkena panah, dengan menaiki kuda menuju perguruan Ganda Arum untuk memberitahukan kejadian tersebut.

Perbuatan orang-orang Ardi Soma semakin menjadi-jadi dengan membunuhi rakyat yang tidak berdosa. Sedangkan Wajib memiliki kebiasaan baru yakni meminum darah perawan agar ilmunya makin kuat.

Cempaka di temukan oleh Wirasaba ketika hampir pingsan karena panah yang menancap di punggungnya mengandung racun.  Meski pada awalnya menolak pertolongan Wirasaba, namun akhirnya Cempaka luluh setelah Wirasaba menjelaskannya. Karena racunnya sudah menjalar di tubuh, maka Wirasaba membawa Cempaka ke perguruan Ganda Arum. Setelah sembuh dari racun, Cempaka bermaksud membalaskan kematian Kenanga.

Di akhir kisah terjadi pertarungan antara perguruan Wadas Putih dengan perguruan Ganda Arum. Wirasaba yang sedianya akan membunuh Wadas Putih, namun berkat Cempaka akhirnya ia tidak jadi membunuhnya. Justru yang membunuh Wadas Putih adalah Wajib orang yang selama ini di percayainya. Wajib berkhianat karena ia mengincar jabatan ketua. Sementara itu Wajib yang telah memiliki ilmu iblis akhirnya berhasil dibunuh oleh Wirasaba setelah mengikuti saran dari Eyang Gurunya.

Tuesday, March 29, 2016

Barry Prima dalam Film "Darah Perjaka"




JUDUL FILM : DARAH PERJAKA
SUTRADARA : ACKYL ANWARY
CERITA : ACKYL ANWARY, TINDRA RENGAT
SKENARIO : ACKYL ANWARY
PRODUSER : RUDY LUKITO
PRODUKSI : PT. DARA MEGA FILM
TAHUN PRODUKSI : 1985
JENIS : FILM LAGA DRAMA
PEMAIN : BARRY PRIMA, ADVENT BANGUN, YENNY FARIDA, WIEKE WIDOWATI, DICKY ZULKARNAEN, JOHAN SAIMIMA, HIM DAMSYIK, EDDY S JONATHAN, UDIN LABU

SINOPSIS :

Bram (Barry Prima) seorang pelatih taekwondo memiliki seorang istri Susi (Wieke Widowati) yang selalu menuntut kemewahan. Untuk memenuhi hidupnya Susi menjadi pelacur. Akhirnya pasangan ini pun bercerai. Bram datang kerumah temannya Benny untuk mencari pekerjaan. Ia tinggal bersama Diana (Yenny Farida) adiknya dan Udin (Udin Labu). Benny dan Bram dikagetkan oleh teriakan Diana yang sedang diganggu Udin akibat mabuk berat. Melihat apa yang di minum Udin, Benny berkesimpulan bahwa ketika terjadi keributan di pabrik akibat ia menjatuhkan satu dus the, diam-diam Udin mengambilnya satu dan diseduh dirumah, yang ternyata berisi ganja.
Akhirnya Bram bekerja di pabrik teh tempat Benny bekerja setelah diterima oleh manager pabrik (Him Damsyik). Pagi itu kuli pabrik sedang menaikan muatan keatas truk. Setelah selesai truk tersebut dijalankan oleh sopir dengan dikawal oleh dua orang. Diam-diam Benny mengikuti kemana truk tersebut jalan dan berhasil menguasainya.

Namun sayang ia harus tertangkap oleh Manager pabrik dan anak buahnya. Pertarungan tidak seimbang diatas jembatan pun terjadi, Benny dibuang ke sungai. Benny pun menghilang dari pabrik. Rekan-rekan Benny tidak mengetahui kemana perginya Benny, termasuk Diana. Mereka menduga kalau Benny disingkirkan setelah ia melakukan kesalahan pada hari sebelumnya. Mereka menuntut keberadaan Benny, namun Manager Pabrik tidak memberitahukannya. Setelah ada tuntutan dari para pekerja tentang keberadaan Benny, Manager Pabrik melaporkannya pada big boss. Untuk meredam kemarahan, maka Big Boss (Dicky Zulkarnaen) turun langsung ke pabrik disaat Bram sedang berkelahi dengan mandor pabrik (Advent Bangun) namun Bram lebih unggul.

Big Boss tertarik dengan keahlian Bram dalam berkelahi, hingga akhirnya ia menawarkan kerjasama dengan Bram. Bram disuruh untuk bertemu di rumahnya, namun sebelumnya Bram menanyakan keberadaan Benny yang dijawab oleh Big Boss kalau Benny sedang di tugaskan keluar kota. Bram bisa bertemu Benny dengan syarat ia mau di tugaskan di cabang, di luar negeri. Bram disuruh menginap di rumahnya karena telah disediakan kamar VIP. Namun betapa kagetnya Bram, karena wanita yang di umpankan ke kamar VIP adalah Susi mantan istrinya. Susi menghindar, namun Bram menahannya, karena ia membutuhkan informasi tentang Bigbos. Maka dibuatlah sandiwara antar mereka. Susi satu persatu membuka informasi yang ia tahu. Setelah mendapat informasi dari Susi, maka Bram menolak untuk bekerjasama dengan Big Bos.
Akibatnya Bram menemui kesulitan, ia harus menghadapi anak buah Big Bos, pertarungan pun terjadi. Bram kalah. Dalam keadaan terluka ia hanyut di sungai dan ditolong oleh seorang tua. Bram terkena senjata bintang yang mengandung racun. Bintang tersebut berasal dari ahli ninja, Ninjitsu dari Jepang. Namun orang tua tersebut pernah di beri buku oleh orang jepang tentang aliran Ninjitsu sehingga mengetahui kelemahannya. Secara kebetulan Bram dan Benny ditemukan oleh orang yang sama. Mereka dilatih ilmu ninja. Ketika Bram dan Benny sudah pulih, ia segera ke pabrik untuk menjemput Diana, saat Diana akan di perkosa oleh manajer Pabrik dan kuli-kuli pabrik sedang berontak. Diana di sandera oleh manajer.
Diana berhasil diselamatkan, sedangkan Susi yang telah memberikan informasi pada Bram harus menemui ajalnya di kamar. Komplotan yang merupakan pengedar ganja tersebut pun akhirnya dapat di tangkap.

Wednesday, February 11, 2015

ZAITUN SULAEMAN & ZIEALA JALIL DALAM FILM "PENDEKAR MATA SATU"






JUDUL FILM : PENDEKAR MATA SATU
SUTRADARA : SA KARIM
CERITA : DJASMAN DJAKIMAN
SKENARIO : FIRMAN TRIYADI
PRODUSER : DENNY H W
PRODUKSI : PT. KANTA INDAHFILM
TAHUN PRODUKSI : 1989
JENIS : FILM SILAT
PEMAIN : ZAITUN SULAEMAN, SUTRISNO WIJAYA, MALEK NOOR, ANTO CHANIAGO, ZIELA JALIL, JOSEPH HUNGAN

SINOPSIS :
Datuk Alang (Sutrisno Wijaya) di serang Limbong (Malek Noor) yang meminta tanah kekuasaan ayahnya di kembalikan. Datuk Alang terluka dan ditolong oleh Setan kuning yang tinggal di sungai emas. Setan Kuning memberitahukan pada Alang kalau ia bersedia menjadi tangan kanannya asalkan ia diberi uang dan perempuan. Setan kuning juga menyarankan agar Alang memiliki Sabuk badak dan Conde emas agar ia memiliki tubuh yang kebal dan dapat mengalahkan Landai dan Limbong. Alang memiliki Conde emas sementara Sabuk badak dipegang oleh kakak seperguruannya. Datuk Alang (Sutrisno Wijaya) dan Landai adalah adik kakak seperguruan. Gurunya Datuk Gading menginginkan kedua muridnya agar tidak memiliki sepasang Sabuk badak dan Conde emas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun berkat hasutan Setan emas, Alang meracuni Landai kakak seperguruannya yang sedang sakit dan merebut sabuk badak.
Landai akhirnya tewas oleh Alang. Anak Landai berhasil selamat meski sebelumnya matanya terkena tombak yang dilemparkan oleh Alang. Anak Landai bernama Galak akhirnya ditolong oleh Buntar seorang abdi di sebuah perguruan. Galak di latih ilmu silat hingga dewasa.
Sementara itu setelah memiliki Sabuk Badak dan Conde Emas, perbuatan Alang semakin sewenang-wenang terhadap penduduk kampong. Limbong yang sebelumnya mengalahkannya pun akhirnya harus tewas di tangan Alang. Perbuatan Alang dengan dibantu oleh Setan Kuning banyak merugikan warga. Mereka berbuat sewenang-wenang. Alang juga mengambil seorang gundik dari Mak Naning, wanita berusia 16 tahun bernama Kenanga (Ziela Jalil). Kenanga di jadikan gundik oleh Alang. Kenanga adalah gadis buta yang diasuh oleh mak Naning karena kedua orang tuanya sudah meninggal.
Sementara itu Galak di tempat untuk belajar ilmu silat. Hingga saatnya tiba, ia turun gunung. Dengan di temani Buntar, Galak mencari pembunuh orang tuanya. Ditengah jalan ia bertemu dengan Kenanga yang ditolongnya karena Kenanga terjatuh. Mereka tidak tahu kalau Kenanga adalah gundik Alang. Alang dan Buntar berteman dengan Kenanga. Kehadiran Buntar dan Galak di kampung membuat kaki tangan Alang marah. Ia menangkap Buntar dan Galak di rumah Kenanga dan menuduhnya berzina. Namun akhirnya kedua orang tersebut di lepas oleh Alang, namun Alang menyuruh mengawasinya.
Samar-samar Galak berusaha mengingat siapa Alang, namun ia tidak yakin. Berkat bantuan Buntar yang menyelidikinya, akhirnya Galak yakin kalau Alang adalah orang yang dicari selama ini. Galak menuntut balas kematian orang tuanya. Berkat bantuan Kenanga yang menelan conde emas milik Alang, akhirnya Galak berhasil menghabisi Alang dan merebut kembali Sabuk Badak.

Monday, May 14, 2012

WILLY DOZAN DALAM FILM "PENDEKAR LIAR"

Pendekar Liar
JUDUL FILM                        : PENDEKAR LIAR

SUTRADARA                       : DASRI YACOB

CERITA                                  : CINTA ALAM SEMESTA FILM

SKENARIO                           : NASRY CEPPY

PRODUSER                          : R.M SOETARTO

TAHUN PRODUKSI           : 1982

PRODUKSI                           : PT. CINTA ALAM SEMESTAFILM

JENIS                                     : FILM SILAT

PEMAIN                              : WILLY DOZAN, WINNY ADITYA D, TITIEN SUHERMAN, SUTRISNO WIDJAYA, FARIED M THOHIR, SAIFUL NAZAR,  UJANG SUPARTA, LEO DOZAN

SINOPSIS :

Angga (willy Dozan) tinggal dan di asuh oleh Cokro (Sutrisno Wijaya). Ia di bekali ilmu silat. Antara Angga dan Cokro sering beradu ilmu, namun Angga tidak pernah berhasil mengalahkan Cokro karena ilmu yang di berikan memang hanya sebatas ilmu biasa. Pada suatu malam Angga di ganggu oleh bisikan yang mengatakan tentang siapa Cokro sebenarnya. Bisikan-bisikan tersebut terus mengganggu Angga kalau Cokrolah pembunuh kedua orang tua Cokro.  Angga  disuruh untuk meninggalkan Cokro. Merasa terganggu dengan bisikan-bisikan tersebut, diam-diam Angga mencari tahu siapa Cokro sebenarnya. Angga akhirnya menemukan sebuah kalung  pasangan dari kalung yang Angga pakai yang di tengarai milik ibunya.

Setelah menemukan kalung milik ibunya, akhirnya Angga membulatkan tekad untuk mengembara setelah sebelumnya ia menyerahkan kalung tersebut kepada Surti, tetangganya yang ibunya meninggal akibat bunuh diri karena Cokro.

Dalam pengembaraan,  Angga bertemu dengan rombongan penari yang hartanya dirampok dan di bakar. Salah seorang dari rombongan penari tersebut, Warni  selalu mengikuti kemana perginya Angga. Akhirnya keduanya sepakat untuk berkelana bersama.

*****

Selama dalam pengembaraan bersama Warni, Angga bertemu dengan oleh seorang kakek yang mengajarkan ilmu silat. Setelah selesai mengajarkan ilmunya, maka kakek tersebut meninggalkan Angga dan berpesan untuk melupakan dendamnya kepada Cokro. Ketika Angga berusaha melupakan dendam pada Cokro, suara-suara gaib yang pernah membisikkannya muncul kembali. Ia memprovokasi Angga untuk membalas dendam pada Cokro kembali. Angga terpengaruh dan berlatih keras agar dapat mengalahkan Cokro.  Tanpa kenal lelah ia terus berlatih sehingga membuat Warni bingung dan mencari Angga. Namun tanpa di ketahui oleh Angga, ketika Warni sedang mencari Angga, ia ditangkap oleh seseorang dan memperkosanya. Warni pulang dalam kondisi terluka. Angga kaget melihat luka ditubuh Warni.  Warni akhirnya tewas secara mengenaskan. Namun Angga menemukan gelang milik Cokro didalam genggaman Warni, sehingga tahulah Angga siapa pelakunya.  Angga Segera mencari keberadaan Cokro.

Akhirnya Angga berhasil melakukan balas dendam setelah bertemu Cokro, namun ketika Angga akan membunuh Cokro, tiba-tiba muncullah Broto, Saudara kembar Cokro. Angga dibuat bingung. Namun akhirnya Angga tahu kalau Brotolah yang telah membunuh kedua orang tuanya.  Perkelahian pun terjadi. Namun Broto berhasil menyandera Surti ketika dalam perkelahian tersebut Surti datang. Akhirnya terungkap kalau Surti sebenarnya adalah anak Broto dari Darsih yang telah bunuh diri. Pertarungan pun dilanjutkan. Angga berhasil melumpuhkan Broto dan hampir membunuhnya sebelum akhirnya Surti memohon pada Angga untuk tidak membunuhnya.



Wednesday, March 14, 2012

LEO CHANDRA DALAM FILM ' DARAH LIMA NAGA '

Darah Lima Naga
JUDUL FILM                        : DARAH LIMA NAGA

SUTRADARA                       : SA KARIM

CERITA                                  : PIETRAJAYA BURNAMA

SKENARIO                           : PIETRAJAYA BURNAMA

SOUNDMAN                      : ENDANG

PRODUSER                          : NY. LEONITA SUTOPO

TAHUN PRODUKSI           : 1983

PRODUKSI                           : PT. CANCER MAS FILM

JENIS                                     : FILM SILAT

PEMAIN                              : LEO CHANDRA, TAMARA NATHALIA, TANAKA, ROBERT SANTOSA, ERNA SANTOSO, HADISYAM TAHAK, ZURMAINI, ZAITUN

SINOPSIS :

Putri Raja Bandar Hulu (Tamara Nathalia) ditugaskan untuk mengantarkan peta Harta Karun dan Perhiasan ke Raja Bandar Hilir dengan di kawal oleh Pendekar Darah Lima Naga yang terdiri dari Chandra (Leo Chandra), Sumi, Yani, Pawang dan Surya.  Mereka di tugaskan untuk mengawal ketat tuan putri. Perjalanan kafilah putri raja di ketahui oleh para penjahat yang ingin mengincar harta dan peta harta karunnya serta tuan putrid sendiri. Selama dalam perjalanan, mereka selalu di hadang oleh kawanan begal yang siap merampas harta dan peta harta karun tuan putri.

Tangan Besi adalah merupakan salah satu begal yang ingin merampas harta tuan putri. Namun tangan besi berhasil di lumpuhkan oleh Darah Lima Naga. Sehingga ia bergabung dengan Si Cakar maut untuk bersama-sama merampas peta harta karun. Namun kali ini niatnya meleset. Si Cakar maut berhasil di bunuh.

****

Sementara itu Bargola juga menjadikan tuan putri sebagai target utama. Di sebuah desa rombongan tuan  putri bertemu Bargola. Meski tidak terjadi perkelahian, namun Bargola selalu mengikuti kemana tuan putri pergi. Ketika malam tiba saat tuan putri sedang beristirahat di hutan, maka bargola dan anak buahnya melancarkan aksinya. Dalam perkelahian tersebut Bargola terluka. Ia di bawa ke pondokan oleh anak buahnya. Namun disaat terluka, Pergiwa salah seorang anak buahnya berhasil membunuhnya setelah Bargola melanggar pantangan melakukan kejahatan di malam purnama penuh sehingga kekuatannya berkurang. Pergiwa akhirnya menggantikan Bargola untuk menguasai hutan tersebut.  Aksi Pergiwa ini berhasil setelah secara tidak langsung di bantu oleh gurunya (Hadisyam Tahax). Pergiwa berhasil menguasai semua ilmu Bargola setelah mengambil jimat miliknya atas petunjuk dari gurunya. Kini Pergiwa menjadi orang yang sakti.

Lepas dari Bargola, rombongan tuan putri belum bisa bernafas lega, karena ia kini dibayang-bayangi oleh Pergiwa yang ining merebut tua putri dan merampas hartanya. Sehingga terjadi perkelahian. Namun sayang Darah Lima naga harus kehilangan dua orang anggotanya, Surya dan Pawang tewas dalam perkelahian tersebut.

Sementara itu Pergiwa meminta bantuan gurunya agar dapat merebut peta harta karun dari tuan puteri. Melalui janji berdua yang di ikrarkan, akhirnya pergiwa mendapatkan ilmu tambahan dari gurunya. Ia kembali menyusul kepergian tuan putri. Di sebuah pantai yang landai, kembali terjadi perkelahian antara Pergiwa dan pendekar darah Lima Naga yang tersisa. Sumi dan Yani mati terbunuh. Kini tinggallah Candra sendirian. Ia pun berhasil di kalahkan dan jatuh pingsan. Tuan putri akhirnya jatuh ke tangan Pergiwa, namun disaat ia hendak menikmati tubuh tua putrid, datanglah gurunya yang meminta haknya yaitu tua putri. Setelah di pelajari, ikrar yang di ikrarkan bersama gurunya ternyata hanya membohongi dirinya sendiri, sehingga Pergiwa marah pada gurunya. Pergiwa tewas setelah gurunya menyerang balik ketika  Pergiwa menuntut akan haknya.

Sebenarnya letak peta harta karun berada di bibir tuan  putri. Tuan puteri di bawa oleh gurunya untuk di jadikan istri. Pada saat itulah pamannya Raja Hilir datang. Ia berhasil menolong tuan putri. Belakangan di ketahui kalau Chandra adalah anak dari Raja Hilir itu sendiri, sehingga  tuan putrid kaget karena tidak diberitahu kalau saudara sendirilah yang selama ini mengawalnya.

Thursday, March 8, 2012

YAN BASTIAN DALAM FILM ' SILUMAN CLURIT PERAK '

Siluman Clurit Perak
JUDUL FILM                        : SILUMAN CLURIT PERAK

SUTRADARA                       : DASRI YACOB

SKENARIO                           :  TEGUH WALUYO

SOUNDMAN                      : IBNU HASAN

PRODUSER                          : TIEN ALI

TAHUN PRODUKSI           : 1988

PRODUKSI                           : PT. INEM FILM

JENIS                                     : FILM SILAT

PEMAIN                              : YAN BASTIAN, JAMAL JENTAK, YANI TIMOER, RUSLAN BASRIE, SYAIFUL NAZAR

SINOPSIS :

Cerita di mulai dengan berlangsungnya pernikahan sepasang pengantin baru Sita dan suaminya yang sedang di langsungkan. Ketika pesta berlangsung, tiba-tiba suami sita minta ijin untuk kebelakang sebentar. Namun naas baginya. Di belakang ia dipancing keluar oleh Siluman Wanita Iblis atau Sekar Harum yang menyamar sebagai istrinya. Akhirnya Suami sita dapat di perdaya, ia menjadi korban kekejaman Wanita Iblis yang selalu mengambil korbannya dengan menghisap alat vital korban.  Penduduk desa di buat geger. Malam harinya Suami Sita yang sudah berubah ujud menjadi setan mendatangi Sita dan membunuh kedua orang tua Sita. Sita berhasil di selamatkan penduduk desa dan diserahkan oleh lurah desa tersebut, Dirga Kusuma (Yan Bastian).

Sebagai seorang lurah, banyak sekali yang tidak suka akan kelakuannya, termasuk juga Brata. Keberadaan Sita di rumah Ki Lurah dianggap aman. Malam itu Sita tidur bersama anak Ki Lurah, Sundari. Namun disaat itulah Dirga Kusuma mendengar bisikan gaib yang menyuruhnya untuk melakukan perbuatan terkutuk dengan menikmati darah perawan jika ingin ilmunya sakti. Sebelum melakukan niatnya, Dirga Kusuma lantas membunuh istrinya terlebih dahulu dan membawa Sita ke kamarnya. Ketika Sita sedang di gerayangi dalam keadaan tidak sadar, tanpa disadari oleh Dirga Kusuma, perbuatannya diketahui oleh Sundari.  Sundari marah karena mendapati ibunya juga sudah meninggal. Saat itulah Sita tersadar dan kabur. Dirga Kusuma gagal melakukan perbuatannya.

Penduduk yang mendengar jeritan Sita segera menolongnya namun tidak mendapati keberadaan Sita, , termasuk Brata yang paling lantang meneriakkan dan mencari keberadaan Dirga Kusuma yang menjadi biang penyebabnya, namun hanya mendapati Sundari anaknya. Maka untuk memancing Dirga Kusuma keluar, Brata membawa Sundari dan mendorongnya ke jurang setelah sebelumnya membuat mata kanan Sundari buta.

****

Kekosongan jabatan lurah menjadi peluang bagi Brata untuk merebutnya.  Saat yang bersamaan datanglah Rangga, seorang pendekar yang berhasil menyelamatkan Sita. Maka Sita tinggal bersama Ki Lurah Brata.

Selepas kepergian Dirga Kusuma, penduduk desa masih di terror dengan munculnya siluman kelelawar yang mencari korban anak perempuan dan menghisap darah perawannya. Saat itulah muncul Rangga yang berhasil menolong penduduk desa dengan melepaskan anak panah yang mengenai kelelawar tersebut.  Rangga berhasil mengikuti kelelawar yang terkena panahnya, hingga kerumah Ki Lurah Brata. Ketika sampai di rumah, Brata meminta Sita mencabut panahnya. Melihat panah yang tertancap, Sita berujar kalau ia mengenali panah tersebut.  Namun malang baginya, ia justru di akan di perkosa oleh Brata setelah mengetahui kalau sita tahu tentang panah tersebut. Namun sebelum selesai menuntaskan niatnya, niat Brata berhasil di gagalkan oleh Rangga. Saat Rangga sedang lengah, maka Brata pun kabur. Sita juga hilang karena di suruh untuk mencari air suci yang akan membuatnya sakti mandraguna.

Sementara itu Dirga Kusuma akhirnya di tolong oleh Sekar Harum atau Siluman Wanita Iblis, dan menjadi awet muda.  Sedang Sundari juga berhasil di tolongo oleh Dirga Kusuma.

Di akhir kisah terjadi pertarungan antara Rangga yang di bantu oleh Joko Kentut (Syaiful Nazar) dan saudara perempuan satu perguruan  melawan Dirga Kusuma dan Brata serta Sekar Harum. Ketika dalam kondisi kritis muncullah Sita yang membawa kendi air suci yang dapat membuat sakti. Kend i itu menjadi rebutan Brata dan Dirga Kusuma. Namun ketika mereka lengah, Sekar Harumlah yang berhasil mengambil dan meminumnya. Bukan kesaktian yang di dapat namun tubuhnya menjadi menakutkan buah dari keserakahannya.  Sekar harum pun mati.

Monday, June 27, 2011

BARRY PRIMA DALAM FILM PRIMITIF




JUDUL FILM                        : PRIMITIF

SUTRADARA                       : SISWORO GAUTAMA

PRODUSER                          : SABIRIN KASMAN

CERITA                                  : IMAM TANTOWI

SKENARIO                           : IMAM TANTOWI

MUSIK                                  : GATOT SUDARTO

PRODUKSI                           :  PT.  RAPI FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1978

JENIS                                     : FILM HOROR

PEMAIN                              : BARRY PRIMA, ENNY HARYONO, JOHAN MARDJONO, RUKMAN HERMAN, DJAFAR FREE YORK, BELKIEZ RAHMAN, DORA,

SINOPSIS :

Amri (Barry Prima), Rika (Enny Haryono) dan Tommy (Johan Mardjono)tiga orang mahasiswa yang akan mengadakan penyelidikan di daerah pedalaman. Tiga mahasiswa tersebut di antar oleh Bisma (Rukman Herman) dan Lahang (Djafar Free York). Karena keganasan hutan yang masih primiti, Bisma menyarankan agar mereka hanya sampai ke suku Pangayau di hutan tersebut yang sudah di kenalnya. Namun Amri berambisi untuk melakukan penyelidikan lebih jauh, sehingga merekapun akhirnya meneruskan penyelidikan lebih ke dalam lagi.

Dengan menggunakan rakit, mereka meneruskan perjalanan melalui jalan air. Namun sayang sekali, rakit yang mereka gunakan pecah di tengah derasnya arus air. Hingga mereka berlima pun terpisah. Amri, Rika dan Lahang dapat selamat sementara Bisma dan Tommy meski selamat namun mereka terpisah sehingga untuk dapat tetap hidup mereka harus melakukannya sendiri. Berbeda dengan Amri, Rika dan Lahang yang dapat bersatu untuk meneruskan perjalanan.

Di dalam hutan tersebut mereka menemukan suku kanibal. Suku kanibal dapat memakan apa saja yang di temuinya. Dalam perjalanan tersebut hanya Lahanglah yang paling sering di lihatin para suku kanibal, sehingga ia sering Histeris. Puncaknya Lahang terkena perangkap yang di buat oleh suku kanibal. Lahang pun menjadi santapan mereka. Amri dan Rika yang melihat dari kejauhan merasa ngeri sendiri. Pada akhirnya Amri dan Rika pun tertangkap oleh mereka. Mereka di ikat dan akhirnya di sekap. Kejadian di dalam markas suku kanibal menjadi pemandangan yang menjijikan dan menakutkan, karena mereka memakan makanan yang juga menjijikan termasuk menangkap buaya untuk dimakannya mentah-mentah dan menjadi rebutan.

Sementara itu Tommy berhasil selamat dan mencari-cari sahabatnya, sedangkan Bisma meski selamat namun akhirnya ia menjadi santapan suku kanibal. Didalam penjara yang dibuat oleh suku kanibal, Amri dna Rika berhasil lolos dan berhasil bertemu kembali dengan Tommy. Namun sayang keberadaan mereka lagi-lagi di ketahui oleh suku kanibal. Namun kali ini mereka tidak tinggal diam.  Mereka melawan untuk menyelamatkan diri. Sayangnya ketika sedang menyelamatkan diri, Tommy tertusuk tombak kayu milik suku Kanibal. Akan tetapi ketiganya berhasil lolos dari kejaran para suku kanibal setelah menemukan sungai. Dalam perjalanan menggunakan rakit, Tommy akhirnya tewas setelah tidak kuat menahan luka, sedangkan Amri dan Rika berhasil selamat.

Monday, June 13, 2011

JOHAN SAIMIMA DAN TUTI WASIAT DALAM FILM 'LELAKI SEJATI'


JUDUL FILM                        : LELAKI SEJATI

SUTRADARA                       : DANU UMBARA

PRODUSER                          : NY LEONITA SUTOPO

SKENARIO                           : WISNU MOURADHY

PRODUKSI                           :  PT.  INEM FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1984

JENIS                                     : FILM DRAMA-LAGA

PEMAIN                               : JOHAN SAIMIMA, YAN BASTIAN, AVENT CHRISTIE, TANAKA, ERNA SANTOSO, FANNY BAUTY, TUTI WASIAT, NANDA JALADARA

SINOPSIS :

Tuti (Tuti Wasiat) dan adiknya (Nanda Jaladara) sedang berjalan menuntun sepedannya, namun tiba-tiba di kejutkan dengan kedatangan Parlan Antonio Subrata (Avent Christie) yang mengganggunya dan berusaha untuk memperkosa Tuti. Merasa dirinya terancam, Tuti mencoba membela diri sekuatnya, sementara itu adiknya berusaha mencari pertolongan kepada Hendra (Johan Saimima) yang juga merupakan pacar Tuti. Namun sayang kedatangan Hendra dan kawan-kawan terlambat di lokasi kejadian. Ia mendapati Tuti sudah lemas dan tidak berdaya. Akhirnya Tuti meninggal di pangkuan Hendra. Namun sebelum meninggal Tuti memberitahukan pada Hendra kalau dirinya masih suci. Sepeninggal Tuti, hanya berbekal barang bukti kunci motor, Hendra mencurigai pelaku yang telah membunuh Tuti.

Maka untuk menuntut kematian Tuti, Ia datang ke rumah Subrata Alexander(Yan Bastian) kakak dari Parlan yang merupakan pelaku utama. Namun Subrata yang juga teman dari Hendra tidak mempercayai akan tindakan adiknya.  Agar lebih jelasnya, Subrata menanyakan langsung pada Parlan, namun Parlan mengancam Hendra akan membeberkan bisnis Subrata yang kotor jika ia memberitahukan pada Hendra.

Akhirnya Hendra mengetahui rahasia Subrata dari Linda (Fanny Bauty) salah seorang anak buah Subrata yang ingin menuntut balas.  Sementara itu seorang polisi wanita (Erna Santoso) menyamar kerumah Subrata untuk  menjadi anak buahnya. Namun Subrata sudah curiga dari awal dan menyuruh anak buahnya untuk selalu mengawasi gerak geriknya.

Meski Parlan tidak bisa di sentuh oleh Hendra namun suatu saat akhirnya Parlan berhasil dilumpuhkan Hendra, karena tujuan utamanya bukanlah untuk membunuh Parlan namun tujuan utama Hendra adalah untuk membantu polisi. Sedangkan Subrata sendiri juga berhasil di tangkap akan kejahatannya.

Monday, June 6, 2011

FILM INDONESIA : PAK SAKERAH




JUDUL FILM        : PAK SAKERAH

SUTRADARA       : BZ KADARYONO

PRODUSER          : SUSANTO WIJAYA

SKENARIO           : BZ KADARYONO

PRODUKSI           : PT. MERDEKA JAYA PUTRA FILM

TAHUN PROD    : 1982

JENIS                     : CERITA RAKYAT

PEMAIN               : WD MOCHTAR, ALAN NUARI, MINATI ATMANEGARA, CHINTAMI ATMANEGARA, TIEN KADARYONO, USBANDA, CHAIDAR DJAFAR , SOFIA WD

SINOPSIS :

Pak Sakerah adalah jagoan dari Bangil pada masa Belanda. Sakerah(WD Mochtar) merupakan jagoan yang di takuti oleh Belanda maupun para antek-anteknya, pribumi yang berkhianat terhadap bangsanya sendiri.

Pak Sakerah menghalangi para cecunguk Belanda yang ingin merampas tanahnya.  Pengkhianat-pengkhianat ini bekerja pada meneer Belanda, Van De Reck. Dengan memungut pajak yang tinggi, mereka akhirnya akan merampas tanahnya apabila tidak mampu membayar pajak.

Sakerah adalah seorang Mandor di pabrik gula yang mengkoordinir anak buahnya di kebun tebu. Sakerah memiliki dua orang istri, Kinten (Tien Kadaryono) istri tuanya dan Marlena (Minati Atmanegara) istri mudanya. Meski kedua istrinya tinggal dalam satu atap, namun kedua istri Sakerah sangat rukun. Disamping kedua istrinya, di rumah juga tinggal Brudin (Alan Nuari) yang dititipkan pada Sakerah. Tinggal bersama pamannya membuat Brudin angkuh dan Sombong. Kerjaannya adalah berjudi dan menggoda wanita. Seringkali Brudin meminta uang pada Marlena istri muda Sakerah ketika Sakerah dan istri tuanya tidak ada dirumah. Karena beberapa kali merasa terancam, terpaksa Marlena memberikan uang , bahkan kalung yang dimiliki agar tidak di goda oleh Brudin.

Sakerah sendiri terkenal Alim dan selalu membela kaum negerinya sendiri, namun Sakerah memiliki kelemahan yaitu suka nonton Tayub tandak Samirah.

Suatu hari di pabrik tebu, Sakerah mendapat laporan dari anak buahnya akan kesewenang-wenangan tuan Markus yang akhirnya melalui senjata celurit yang selalu di bawaanya Sakerah membunuh Tuan Markus. Sakerah pun akhirnya menjadi buronan para petinggi Belanda. Sakerah cukutap licin dan tidak tertangkap. Namun akhirnya Sakerah berhasil di tangkap ketika sedang bersembunyi di rumah Ibunya, karena mereka menyandera Ibunya. Sakerah di jebloskan ke penjara.

Di dalam penjara, Sakerah tidak tinggal diam. Ketika mendapat laporan dari temannya yang menjenguknya, Patas, bahwa kompeni semakin merajalela dan kekurangajaran Brudin yang telah berkhianat dan menggoda istri mudanya, membuat Sakerah berhasil meloloskan diberi dari penjara. Sakerah memiliki kekuatan untuk melenturkan besi sehingga berhasil keluar.

Selama dalam pelarian, Sakerah di sembunyikan oleh Patas di suatu tempat yang hanya di ketahui berdua. Sakerah juga membunuhi para antek-antek kompeni sehingga meresahkan mereka, namun demikian persembunyiannya tidak dapat mereka ketahui. Untuk menangkap Sakerah, akhirnya mereka menggunakan siasat dengan memanggil jago silat yang juga murid satu perguruan dengan Sakerah. Bakri dan kawannya di panggil untuk membantu kompeni dengan imbalan sejumlah uang, karena kedua orang inilah yang mengetahui kelemahan Sakerah.  Usaha memancing keluar sakerah berkali-kali di lakukan dengan melakukan pertunjukkan tayub. Setelah beberapa kali di adakan pertunjukkan akhirnya Sakerah muncul dan dapat di perdaya. Sakerah tertangkap.

Melaui pengadilan Bangil, akhirnya setelah di adili, Sakerah di vonis hukuman gantung sampai mati. Meski demikian, Sakerah berjanji meski ia mati namun semangat Sakerah akan tetap hidup. Sebelum di gantung, permintaan Sakerah terakhir adalah untuk melakukan Sholat subuh.

******