Showing posts with label Yoseph Hungan. Show all posts
Showing posts with label Yoseph Hungan. Show all posts

Wednesday, November 1, 2023

BARRY PRIMA DALAM FILM "SI JAMPANG"

 


Judul Film            : Si Jampang

Sutradara            : M. Abnar Romli

Produser             : Herman Dial

Produksi              : PT. Kanta Indah Film

Tahun                : 1993

Pemain                 : Barry Prima, Niena Karina, Yoseph Hungan, Rudy Wahab, Sutrisno Wijaya, Alex Sam Pribadi, Wingki Harun

Sinopsis Cerita:

Film ini diangkat dari komik Jampang Jago Betawi karya Ganes TH yang cukup popular kala itu, disamping juga film-film yang laku kala itu adalah film silat. Film ini mengambil setting jaman penjajahan Belanda yang juga diwarnai dengan penghianatan alias antek-antek Belanda. Jampang (Barry Prima) anak keturunan Haji Raigun adalah seorang jagoan betawi yang selalu membela kebenaran dan keadilan melawan penjajah Belanda.

Jampang jatuh hati pada Sari (Niena Karina) kembang desa yang sudah di jodohkan dengan Mandor Jung seorang lelaki tua kaya yang juga merupakan antek-antek Belanda. Orang tua Sari menjodohkan Sari dengan Mandor Jung  tanpa memperhatikan perasaan anaknya. Gayung pun bersambut, Sari juga suka terhadap Jampang. Karena merasa saling menyukai dan Sari dijodohkan oleh orangtuanya dengan Mandor Jung, akhirnya merekapun sering bertemu secara diam-diam.

Suatu ketika Mandor Jung dan Jampang terlibat duel karena Jampang membela Sari. Mandor Jung kalah dan melaporkannya pada Mayor Simon seorang Belanda, karena memang Mandor Jung adalah kaki tangannya Mayor Simon. Akhirnya orang suruhan Mayor Simon pun menyerang kediaman Jampang untuk membalas dendam. Perkelahian tidak terhindarkan, dan orang-orang Mayor Simon kalah. Sementara itu Mandor Jung juga akhirnya mati setelah berkelahi dengan Jampang. Melihat Jampang yang melakukan orang-orang Mayor Simon tidak tinggal diam, mereka mengejar Jampang dan berhasil menembak Jampang. Salah seorang anak buah Mayor Simon, Ibnu (Yoseph Hungan) akhirnya melepaskan Jampang setelah mengetahui kalung yang dipakai oleh Jampang. Pengejaran selalu di lakukan akan tetapi Jampang berhasil lolos meski dengan kondisi terluka.

Di tempat lain, Carolina seorang keturunan Belanda pacar Ibnu dibunuh dalam suatu perampokan. Inspektur Frans memberikan bukti yang ditinggalkan oleh pelaku berupa potongan kalung. Melihat bukti yang tertinggal akhirnya Ibnu menduga bahwa itu adalah perbuatan Jampang dan Ia marah sekali dibuatnya karena telah membunuh kekasihnya.

********

 

Jampang dalam kondisi terluka dan pingsan di tolong oleh keluarga Zakia dan Babenya. Akan tetapi akhirnya Zakia dan Babenya dibunuh oleh Inspektur Frans anak buah Mayor Simon ketika sedang melakukan pencarian Jampang. Mengetahui Zakia dan Babenya mati mengenaskan, akhirnya Jampang menuntut balas pada Belanda.  Jampang berhasil membunuh Inspektur Frans.  Hal ini menyebabkan kemarahan tersendiri bagi Mayor Simon. Akhirnya Ibnu diangkat untuk menggantikan Inspektur Frans.

Dengan kekuasaanya sekarang, Ibnu akhirnya  menyuruh anak buahnya untuk mencari Jampang kemana-mana. Akhirnya Ibnu dan Jampang pun bertemu dan berkelahi. Ibnu dendam setelah mengetahui Caroline dibunuh Jampang, padahal Jampang tidak pernah mengetahuinya, itu adalah fitnah dari inspektur Frans. Duel keduanya akhirnya dimenangkan oleh Jampang, dan Ibnu terbunuh, Di Akhir kisah diketahui kalau Ibnu sebenarnya adalah adik kandung Jampang, setelah Jampang berhasil mempersatukan kalungnya dan kalung yang dipakai Ibnu.  Namun nasib berkata lain, Ibnu mati ditangan Jampang dalam kondisi sebagai penghianat.

Film ini sih betawi banget karena memang mengambil setting dari Betawi.  Namun demikian, meski ceritanya secara keseluruhan terlihat biasa-biasa saja, akan tetapi konflik yang dibangun lumayan membuat penontonnya menatap terus layar, tentunya penonton jadul heheh…..

 

 

Tuesday, September 12, 2023

BARRY PRIMA DALAM FILM PENDEKAR KSATRIA

 


JUDUL FILM        : PENDEKAR KSATRIA

SUTRADARA       : YOPIE BURNAMA

PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH  FILM

PRODUSER          : HANDI MULJONO

TAHUN PROD    : 1988

JENIS                     : FILM SILAT

PEMAIN               : BARRY PRIMA, RUDY WAHAB, WENY ROSALIEN, ADVENT BANGUN, YOSEPH HUNGAN, ADE ROSANTY, JIMMY PRAKOSO, DJOKO WAROK

 

SINOPSIS :

Adipati Ardi Soma (Rudy Wahab) mengutus seorang bernama Brangas Waja dari perguruan tapak Sakti untuk mengirimkan surat ke Jayakarta untuk mengadu domba Cirebon dan Mataram dan menyerahkannya pada Wiranegara untuk diserahkan di Jayakarta agar menarik pasukan Wiranegara melawan kompeni. Ini jelas sebuah pengkhianatan. Namun pembicaraan Arya Ardi Soma di kuping oleh seorang penduduk, maka tak pelak lagi ia harus menemui ajalnya karena pisau yang di gunakan untuk membunuhnya beracun.

Di dalam perjalanan menuju Jayakarta, Brangas Waja bertemu dengan Wirasaba (Barry Prima) dari perguruan Wadas Putih di sebuah warung. Akibat ulah semena-mena Brangas Waja yang membuat pemilik warung ketakutan, maka Wirasaba berusaha membantu pemilik warung dengan memberikan uang yang diberikan oleh Brangas Waja untuk membayar namun tidak bisa di ambil oleh pemilik warung. Akibatnya Brangas Waja menjadi marah dan terjadilah perkelahian dengan Wirasaba. Brangas Waja berhasil di bunuh oleh Wirasaba dan surat yang ada ditangan Brangas Waja berhasil di rebut oleh Wirasaba.

Kejadian ini tentu membuat perguruan Tapak Sakti menjadi marah karena Wirasaba berhasil merebut surat dari tangan Brangas Waja. Ia meminta agar perguruan Wadas Putih bertanggungjawab, saat itulah muncul Wadas Putih (Advent Bangun) guru dari Wirasaba. Ia akhirnya bertanggungjawab atas Wirasaba dan ikut berkomplot dengan Adipati Ardi Soma. Wadas Putih menemui Wirasaba dan meminta agar Wirasaba menyerahkan Surat yang telah dirampas dari Brangas Waja. Wirasaba menolak dan menyerahkan kembali keris sebagai tanda ikatan batin dengan Cempaka(Wenny Rosalien) anak dari Wadas Putih. Wirasaba dianggap telah murtad dari perguruan. Wadas putih marah dan melumpuhkan Wirasaba untuk dapat mengambil surat yang ada ditangannya.  Ia meninggalkan Wirasaba dalam keadaan pingsan. Dalam Pingsannya Ia didatangi oleh Guru dari Wadas Putih dan menerima Pusaka Wadas Putih darinya. Wirasaba di perintahkan untuk menyadarkan Wadas Putih dan bersemedi sampai matahari terbit.

Sementara itu di perguruan Wadas Putih, Cempaka akhirnya berhasil mengetahui  kalau Wirasaba telah mengembalikan lambang dari ikatan batinnya. Cempaka pun berjanji untuk membalaskan sakit hatinya pada Wirasaba. Sementara itu Wadas Putih mengutus Wajib (Yoseph Hungan) dari perguruan Tapak Sakti dengan di kawal seorang murid bernama Cagar dari Wadas Putih untuk membawa Surat menuju Jayakarta. Ia di wanti-wanti untuk berhati-hati ketika berada di daerah Karawang, karena hampir semua pendekar di daerah tersebut memihak Sultan Agung. Ditengah perjalanan Wajib dan Cagar di hadang oleh Cempaka untuk menyerahkan surat tersebut. Namun usaha Cempaka sia-sia. Ia berhasil di lumpuhkan oleh Wajib. Disaat Wajib sedang berusaha untuk memperkosa Cempaka yang sedang pingsan, datanglah Wirasaba yang menggagalkan usahanya. Ia menolong Cempaka, namun sayang sekali Cempaka menolaknya karena masih salah paham.

Sementara itu setelah berkelahi dengan Wirasaba, Wajib melaporkan kelakuan Cempaka yang telah menghadangnya ketika di desa Ciasem dan memutar balikan fakta kalau penduduk di desa Ciasem ikut membantu Cempaka saat menghadang Wajib, dan tidak memberitahukan bahwa Wirasabalah yang mengalahkannya. Cempaka lari dari perguruan dengan dibantu kakaknya Kenanga. Kenanga pun akhirnya mati dari tangan Wadas Putih. Cempaka yang menyaksikan dari persembunyiannya tidak bisa menahan kesedihan. Wadas Putih mensinyalir kalau Cempaka akan pergi kearah barat menuju perguruan Ganda Arum milik pamannya.

Wadas putih yang merasa gerakannya sudah diketahui akhirnya menggunakan siasat untuk menguntit Cempaka yang kearah perguruan Ganda Arum. Ia mengumpankan anak buahnya ke daerah Ciasem dengan berpura-pura sebagai korban yang terkena panah. Namun ketika orang-orang lengah Ia bangun dan balik membunuh orang yang telah menolongnya.  Dalam pertarungan dengan Wajib, Cempaka terkena panah. Situasi demikian dijadikan kesempatan bagi Wajib untuk mengadu domba pendekar dengan Wadas Putih terutama dengan perguruan Ganda Arum, tujuannya agar ia dapat mengambil keuntungan dari peristiwa tersebut. Wajib tidak perlu susah-susah membunuh Wadas Putih. Sementara itu Cempaka yang terkena panah, dengan menaiki kuda menuju perguruan Ganda Arum untuk memberitahukan kejadian tersebut.

Perbuatan orang-orang Ardi Soma semakin menjadi-jadi dengan membunuhi rakyat yang tidak berdosa. Sedangkan Wajib memiliki kebiasaan baru yakni meminum darah perawan agar ilmunya makin kuat.

Cempaka di temukan oleh Wirasaba ketika hampir pingsan karena panah yang menancap di punggungnya mengandung racun.  Meski pada awalnya menolak pertolongan Wirasaba, namun akhirnya Cempaka luluh setelah Wirasaba menjelaskannya. Karena racunnya sudah menjalar di tubuh, maka Wirasaba membawa Cempaka ke perguruan Ganda Arum. Setelah sembuh dari racun, Cempaka bermaksud membalaskan kematian Kenanga.

Di akhir kisah terjadi pertarungan antara perguruan Wadas Putih dengan perguruan Ganda Arum. Wirasaba yang sedianya akan membunuh Wadas Putih, namun berkat Cempaka akhirnya ia tidak jadi membunuhnya. Justru yang membunuh Wadas Putih adalah Wajib orang yang selama ini di percayainya. Wajib berkhianat karena ia mengincar jabatan ketua. Sementara itu Wajib yang telah memiliki ilmu iblis akhirnya berhasil dibunuh oleh Wirasaba setelah mengikuti saran dari Eyang Gurunya.

Wednesday, February 11, 2015

ZAITUN SULAEMAN & ZIEALA JALIL DALAM FILM "PENDEKAR MATA SATU"






JUDUL FILM : PENDEKAR MATA SATU
SUTRADARA : SA KARIM
CERITA : DJASMAN DJAKIMAN
SKENARIO : FIRMAN TRIYADI
PRODUSER : DENNY H W
PRODUKSI : PT. KANTA INDAHFILM
TAHUN PRODUKSI : 1989
JENIS : FILM SILAT
PEMAIN : ZAITUN SULAEMAN, SUTRISNO WIJAYA, MALEK NOOR, ANTO CHANIAGO, ZIELA JALIL, JOSEPH HUNGAN

SINOPSIS :
Datuk Alang (Sutrisno Wijaya) di serang Limbong (Malek Noor) yang meminta tanah kekuasaan ayahnya di kembalikan. Datuk Alang terluka dan ditolong oleh Setan kuning yang tinggal di sungai emas. Setan Kuning memberitahukan pada Alang kalau ia bersedia menjadi tangan kanannya asalkan ia diberi uang dan perempuan. Setan kuning juga menyarankan agar Alang memiliki Sabuk badak dan Conde emas agar ia memiliki tubuh yang kebal dan dapat mengalahkan Landai dan Limbong. Alang memiliki Conde emas sementara Sabuk badak dipegang oleh kakak seperguruannya. Datuk Alang (Sutrisno Wijaya) dan Landai adalah adik kakak seperguruan. Gurunya Datuk Gading menginginkan kedua muridnya agar tidak memiliki sepasang Sabuk badak dan Conde emas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun berkat hasutan Setan emas, Alang meracuni Landai kakak seperguruannya yang sedang sakit dan merebut sabuk badak.
Landai akhirnya tewas oleh Alang. Anak Landai berhasil selamat meski sebelumnya matanya terkena tombak yang dilemparkan oleh Alang. Anak Landai bernama Galak akhirnya ditolong oleh Buntar seorang abdi di sebuah perguruan. Galak di latih ilmu silat hingga dewasa.
Sementara itu setelah memiliki Sabuk Badak dan Conde Emas, perbuatan Alang semakin sewenang-wenang terhadap penduduk kampong. Limbong yang sebelumnya mengalahkannya pun akhirnya harus tewas di tangan Alang. Perbuatan Alang dengan dibantu oleh Setan Kuning banyak merugikan warga. Mereka berbuat sewenang-wenang. Alang juga mengambil seorang gundik dari Mak Naning, wanita berusia 16 tahun bernama Kenanga (Ziela Jalil). Kenanga di jadikan gundik oleh Alang. Kenanga adalah gadis buta yang diasuh oleh mak Naning karena kedua orang tuanya sudah meninggal.
Sementara itu Galak di tempat untuk belajar ilmu silat. Hingga saatnya tiba, ia turun gunung. Dengan di temani Buntar, Galak mencari pembunuh orang tuanya. Ditengah jalan ia bertemu dengan Kenanga yang ditolongnya karena Kenanga terjatuh. Mereka tidak tahu kalau Kenanga adalah gundik Alang. Alang dan Buntar berteman dengan Kenanga. Kehadiran Buntar dan Galak di kampung membuat kaki tangan Alang marah. Ia menangkap Buntar dan Galak di rumah Kenanga dan menuduhnya berzina. Namun akhirnya kedua orang tersebut di lepas oleh Alang, namun Alang menyuruh mengawasinya.
Samar-samar Galak berusaha mengingat siapa Alang, namun ia tidak yakin. Berkat bantuan Buntar yang menyelidikinya, akhirnya Galak yakin kalau Alang adalah orang yang dicari selama ini. Galak menuntut balas kematian orang tuanya. Berkat bantuan Kenanga yang menelan conde emas milik Alang, akhirnya Galak berhasil menghabisi Alang dan merebut kembali Sabuk Badak.

Friday, December 31, 2010

BARRY PRIMA DALAM FILM TARZAN RAJA RIMBA


JUDUL FILM        :TARZAN RAJA RIMBA

SUTRADARA       : ACKYL ANWARY

PRODUKSI           : PT KANTA INDAH  FILM

PRODUSER          : HANDI MULJONO

TAHUN PROD    : 1989

JENIS                     : FILM ACTION

PEMAIN               :  BARRY PRIMA, YOSEPH HUNGAN, YURIKE PRASTICA, ZIELA JALIL, JOHARI ZAIN

SINOPSIS :

Adegan dibuka dengan perjalanan seorang karyawan perusahaan penebangan kayu, Kamal dengan anak pemiliknya Karina (Ziela Jalil) ke hutan. Ia melaporkan tentang kecurangan yang terjad di perusahaan pada Karina. Tentang kecurangan yang dilakukan oleh Burhan (Johari Zain) dan Istrinya Gina (Yurike Prastica) diperusahaan. Burhan dan Gina merencanakan untuk selalu mengabarkan kalau perusahaan dalam keadaan rugi pada Karina. Di saat itu ia melihat anak buahnya yang baru pulang dengan berjingkat-jingkat membuat Gina curiga.

Sementara itu di hutan , Tobar (Yoseph Hungan) memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penebangan dengan mengambil lahan yang bukan haknya. Merasa terusik keadaanya, Shambo alias Tarzan terusik dan menyerang para pekerja. Mereka pun terlibat perkelahian. Namun sayang, Tarzan berhasil di usir dengan senapan.

******

Di perusahaan, Burhan dan Gina merencanakan untuk tidak lagi mengirim uang ke pada Karina di Jakarta dengan alasan menderita kerugian, namun disaat bersamaan pembicaraan Burhan dan Gina mengenai kerugian perusahaan yang direncanakannya di dengar oleh Karina. Karina marah pada pamannya, Burhan dan bermaksud mengambil alih perusahaan. Kedatangan Karina yang bersamaan dengan kedatangan Kamal membuat Gina dan Burhan curiga. Malam harinya, Kamal terbunuh atas suruhan Burhan. Namun ketika Karina berniat mengusut kematian Kamal, Burhan datang ke kamar Karina dan mengakui perbuatannya. Burhan juga menodongkan pistol pada Karina untuk menandatangani surat pelepasan hak kepemilikan perusahaannya pada Burhan.

Disaat yang bersamaan datanglah Tobar ke kamar Karina yang ingin menolong Karina yang dalam keadaan ditodong oleh Burhan yang juga merupakan kakak angkat Tobar. Namun Tobar pun tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara itu Karina berhasil menggunakan taktik dan berhasil melarikan diri dari terkaman pistol Burhan. Karina melarikan diri ke hutan. Sementara itu Burhan menyuruh anak buahnya untuk mencari keberadaan Karina. Namun belum lagi bisa menangkap Karina, anak buah Burhan akhirnya terbunuh oleh Tarzan, ketika Tarzan sedang menolong untuk menyelamatkan Karina.

Akhirnya Karina dan Tarzan bersahabat dan menyusun kekuatan untuk merebut kembali perusahaanya. Sedangkan Tobar dibuat kecewa ketika sedang mencari Karina ke hutan, dan mendapati Karina sedang bersama dengan Tarzan, ia pun cemburu.

Konflik di perusahaan penebangan kayu makin menjadi. Tobar dan Gina terlibat perselingkuhan yang akhirnya di ketahui oleh Burhan. Burhan marah besar, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa karena Gina justru lebih memilih Tobar. Sedangkan anak buah Burhan berhasil menangkap Karina di hutan. Ia membawa karina ke perusahaan, namun Tarzan selalu mengikutinya. Akhirnya Tobar dan Gina pun mati terbunuh, sedangkan Burhan sendiri tidak terbunuh.

Tarzan pun kembali ke hutan.

*****

Film Tarzan Raja Rimba menyisakan suatu pertanyaan, tentang bagaimana nasib Burhan sebenarnya, apakah ia meminta maaf pada karina atau tidak, Hanya endingnya yang kurang smooth..

Tuesday, August 24, 2010

BARRY PRIMA DALAM FILM TARZAN PENUNGGU HARTA KARUN




JUDUL FILM        : TARZAN PENUNGGU HARTA KARUN

SUTRADARA       : DENY HW, ABNAR ROMLI

PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH FILM

PRODUSER          : HANDI MULJONO

TAHUN PROD    : 1990

JENIS                     : FILM SILAT/LAGA

PEMAIN               : BARRY PRIMA, YOSEPH HUNGAN, RUDI WAHAB, WINGKY HARUN, LELY SAGITA, TANASE, MANAN DIPA

SINOPSIS :

Barry Prima adalah actor laga pada jamannya yang sangat terkenal. Membintangi rata-rata film laga membuat Barry Prima tidak hanya di kenal di Indonesia akan tetapi juga luar negeri seperti Malaysia.

Tarzan penunggu Harta Karun adalah film kesekian Barry Prima yang ia bintangi.

Cerita dimulai dengan kedatangan tamu asing ke suku kulitpa yang diketuai oleh Remisa (Manan Dipa) yang bertujuan untuk melihat-lihat daerah tersebut. Namun sebelum mengijinkan tamu yang terdiri dari Bramastya (Rudi Wahab) dan anak buahnya (Yoseph Hungan), terlebih dahulu diadakan adu kekuatan dengan persyaratan jika anak buah Bramastya bisa menang maka diijinkan untuk tinggal di tempat tersebut. Pada akhirnya anak buah Bramastya menang sehingga mereka diijinkan untuk tinggal di tempat tersebut.

Suatu hari anak buah Remisa menemukan batu yang mengandung emas, hal ini diketahui juga oleh Bramastyo, namun untuk melancarkan aksinya ia bermaksud membunuh Remisa yang dianggap sebagai penghalang bagi Bramastyo untuk melancarkan keinginannya. Namun sebelum niatnya terwujud, Bramastyo di kejutkan oleh kemunculan seorang bocah rimba Sambo(Barry Prima) dan membuat marah Bramastyo untuk menangkapnya.

Sementara itu, Bramastyo merasa ada penghalang dari Remisa, akhirnya setelah bekerjasama dengan Prawira (Wingky Harun) anak buah Remisa yang berkhianat akhirnya Remisa berhasil ditangkap oleh Bramastyo dan kawan-kawan, sementara anak buah Remisa di jadikan budak untuk bekerja mendulang emas. Namun istri Remisa, Radita (Lelly Sagita) berhasil menyelamatkan diri bersama Rima.

****

Ketika sedang mandi di sungai, Rima dikejutkan oleh buaya sehingga ia teriak minta tolong. Mendengar teriakan minta tolong, akhirnya Sambo muncul dan menolong Rima yang ternyata sudah dikenalnya ketika RIma sedang mengambil air namun diganggu oleh anak buah Bramastyo. Setelah berhasil menolong Rima, maka ia dan Ibunya menceritakan keadaan di sukunya dimana ayahnya Remisa ikut di tangkap oleh Bramastyo untuk di paksa menjadi penambang emas.  Akhirnya Remisa berhasil di tolong oleh Sambo, namun sayang sekali ia berhasil di tembak oleh anak buah Bramastyo dan juga Radyta istrinya juga ikut mati tertembak.  Sementara itu Prawira yang menuntut janji pada Bramastyo yang akan menempatkan sebagai kepala suku akhirnya juga mati ditembak.

Sementara itu Bramastyo masih penasaran untuk menangkap Sambo, maka d di buatlah rencana untuk menangkap Sambo dengan mengumpankan seorang perempuan yang berteriak minta tolong agar Sambo muncul. Usahanya berhasil dan Sambo terperangkap yang kemudian ditangkap untuk dijadikan budak menambang emas. Sambo alias Tarzan di kerangkeng agar tidak bisa keluar. Didalam kerangkeng ia di adu oleh tetua suku untuk adu kekuatan, hingga akhirnya Sambo mampu membunuhnya.

Akhirnya Sambo berhasil meloloskan diri dari Bramastyo setelah di Bantu oleh monyet-monyet, sahabatnya.  Tak pelak lagi, Bramastyo marah dan menyuruh anak buahnya untuk menangkap kembali Sambo. Namun sayang, anak buah Bramastyo banyak yang mati termasuk Bramastyo Sendiri yang akhirnya mati ditangan Sambo alias Tarzan.

Wednesday, September 9, 2009

BARRY PRIMA & DEVI IVONE DALAM FILM "RAJAWALI DARI UTARA"




JUDUL FILM        : RAJAWALI DARI UTARA

SUTRADARA       : KARIM SA

PRODUCER         : HANDI MULYONO

PRODUKSI           : PT. KANTA INDAH FILM

TAHUN PROD    : 1990

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : BARRY PRIMA, DEVI IVONE, YOSEPH HUNGAN, WINGKY HARUN, RUDY WAHAB, EDDY S, JONATHAN, PANJI DHARMA, ISKANDAR

SINOPSIS :

Kidang Telangkas (Barry Prima) adalah seorang pendekar yang tinggal di sebuah gua.  Merasa aneh, Nawangsih (Dewi Ivone) yang pernah di tolongnya dari percobaan pemerkosaan oleh penjahat akhirnya bertanya kepada gurunya ki Bantrang (Wingky Harun). Nawangsih menjadi murid Ki Bantrang setelah disuruh oleh Kidang Telangkas atau dikenal juga dengan Rajawali dari Utara.  Hanya Ki Bantranglah yang tahu siapa  Kidang Telangkas sebenarnya dan kenapa tinggal di gua. Akhirnya Ki Bantrang menceritakan pada Nawangsih bahwa Kidang Telangkas sebenarnya telah memiliki seorang anak dan istri yang mati dibunuh oleh kakak seperguruannya Kida Paksa (Yoseph Hungan).

Sementara itu di Giling Wesi, Gandamana yang menguasai daerah tersebut berbuat semena-mena terhadap warga, merampok, membunuh dan memperkosa gadis yang ditemuinya. Gandamana juga merupakan murid dari Kida Paksa. Pada saat yang bersamaan munculla Kida Paksa palsu yang merampok harta orang-orang kaya kaki tangan Gandamana dan membagi-bagikan hasil rampokannya pada orang-orang yang melarat. Mengetahui munculnya Kida Paksa palsu membuat geram Gandamana dan menyuruh anak buahnya untuk mencari Kida Paksa palsu di pelosok daerahnya. Sementara itu Kida Paksa palsu semakin merajalela merampok dan membunuh anak buah Gandamana yang tentu saja semakin membuat geram mereka.

****



Nawangsih turun gunung dan ikut membantu mencari keberadaan Kida Paksa yang dicari-cari oleh Kidang Telangkas. Didalam perjalanan ketika sedang berhenti disebuah warung, Nawangsih bertemu anak buah Gandamana yang sedang mencari Kida Paksa.  Hal ini membuat Nawangsih ikut tertarik untuk terlibat mencari Kida Paksa, walaupun tidak tahu bahwa Kida Paksa yang dimaksud adala Kida Paksa palsu yang sebenarnya adalah Kidang Telangkas. Dalam sebuah perkelahian bertemulah Kida Paksa Palsu dengan Nawangsih.  Nawangsih berhasil melukainya namun Kida Paksa palsu berhasil lolos. Nawangsih tidak tinggal diam, kemudian ia terus mengejar kemana larinya Kida Paksa palsu dan akhirnya bertemulah mereka yang pada akhirnya Nawangsih tahu siapa jatidiri Kida Paksa palsu yang sebenarnya. Keduanya akhirnya sepakat untuk menuju Giling Wesi ke perguruan Elang Putih tempat dimana Ki Damar tinggal.

Disanalah mereka menyusun rencana untuk menyelidiki kaki tangan Ganda Mana yang berilmu tinggi. Maka disuruhlah Nawangsih untuk meminta bantuan pada Ki Bantrang. Namun didalam perjalanan Nawangsih ditangkap oleh anak buah Gandamana dan diserahkan pada gurunya, Kida Paksa.  Mengetahui Nawangsih di tangkap oleh Gandamana, Kidang Telangkas yang telah bersama dengan Ki Bantrang akhirnya membagi tugas. Kidang Telangkas langsung ke Giling Wesi sedangkan Ki Bantrang menuju perguruan Elang Putih untuk bertemu dengan Ki Damar. Bersama-sama Ki Bantrang dan anak buah Ki Damar menyusul Kidang Telangkas ke tempat persembunyian Kida Paksa untuk menyelamatkan Nawangsih. Namun sayang sekali Kidang Telangkas terlambat, Nawangsih mati terbunuh oleh Kida Paksa ketika sedang mempertahankan kehormatannya.

Sedangkan Kida Paksa dan Kidang Telangkas akhirnya menyelesaikan dendam diantara keduanya. Mereka bertarung sengit untuk membalaskan sakit hatinya masing-masing.  Akhirnya Kidang Telangkas berhasil membunuh Kida Paksa.

***



Masih dengan film laga Barry Primanya, tetep ser

Saturday, July 11, 2009

BARRY PRIMA DALAM FILM SI JAMPANG 2



Judul Film            : SI JAMPANG 2

Sutradara            : SA KARIM

Produser             : Herman Dial

Produksi              : PT. Kanta Indah Film

Tahun Produksi      : 1990

Pemain                 : Barry Prima, Ayu Lestari, Yoseph Hungan, Rudy Wahab, Benny L Burnama, Bachtiar Gomba, Budi Purboyo, Wingky Harun

SINOPSIS :

Jampang (Barry Prima) yang sedang berkelana mampir di warung Mpok Siti (Ayu Lestari) untuk melepas lelah dan mengisi perutnya. Ketika sedang mengisi perut, tiba-tiba datanglah Dadap anak buah Ki Sima (Wingky Harun). Ki Sima adalah tuan tanah yang selalu memaksa penduduk untuk menjual tanahnya dengan harga murah. Sesampai di warung Mpok Siti, Dadap langsung mengancam Liman salah seorang penduduk yang selama ini tidak mau melepas sawahnya untuk dijual kepada Ki Sima. Akhirnya Dadap mengancam Liman dengan goloknya. Saat itulah Jampang bertindak, dan Dadap pun kalah. Ia melaporkan pada Ki Sima. Sementara itu Mpok Siti yang seorang Janda muda akhirnya menceritakan tentang keadaan suaminya yang dibunuh oleh anak buah Ki Sima. Suami Mpok Siti dibunuh ketika sedang mempertahankan istrinya Siti yang dipaksa untuk dipaksa kerja di rumah Ki Sima untuk membayar hutang-hutang suaminya.

Jampang datang ketempat Ki Sima yang sedang menggelar Judi dadu. Melihat rakyat selalu kalah, akhirnya Jampang pasang dadu. Akan tetapi kali ini Jampang pun tidak mujur dan harus kalah. Jampang yang sudah mengetahui kecurangan yang dilakukan Ki Sima, akhirnya membongkar dadu Ki Sima yang dipasang dobel, sehingga rakyat sering dirugikan. Akhirnya Jampang berhasil meraup uang Ki Sima. Melihat Jampang berhasil meraih uang dan dibagikan dengan teman-temannya, akhirnya Ki Sima menyuruh anak buahnya untuk mengepung Jampang dan merebut kembali uangnya. Jampang tentu saja tidak tinggal diam. Ia berhasil melumpuhkan centeng-centeng  Ki Sima.

Mpok Siti yang sedang sendirian di rumah didatangi oleh centeng-centeng Ki Sima untuk mencoba memperkosanya, Mpok Siti pun berontak dan tidak berdaya menghadapinya. Ketika keadaan Mpok Siti sudah tidak berdaya, datanglah Jampang yang menyelamatkannya. Akhirnya centeng-centeng Ki Sima pun kalah dan kepalanya di kirim ke Ki Sima. Merasa di hina, Ki Sima menyuruh Tohir jagoan dari Cengkareng untung menghabisi Jampang. Ki Sima menangkap Istri Liman sebagai Sandera sementara Tohir menangkap dan berniat akan membunuh Liman. Akan tetapi disaat yang bersamaan datanglah Jampang yang kemudian menyandera Ki Sima yang sedang mencengkeram istri Liman. Sedangkan Tohir meminta Jampang melepaskan Ki Sima. Akhirnya setelah Ki Sima dilepaskan oleh Jampang, dan Liman juga dilepaskan Tohir, kemudian keduanya terlibat perkelahian. Jampang dan Tohir saling duel. Disaat itulah Ki Sima melarikan istri Liman. Melihat istrinya dibawa Ki Sima, akhirnya Liman mengikuti Ki Sima. Disusul kemudian Jampang dan Tohir yang menyusul keberadaan Istri Liman.

Tohirpun kemudian terbunuh oleh Jampang. Ketika Jampang sedang menyelamatkan Istri Liman, di saat yang bersamaan Warung Mpok Siti di obrak abrik oleh anak buah Kosim(Joseph Hungan) dan menyeret Mpok Siti. Mpok Siti pun diculik oleh Kosim. Kosim sebelumnya pernah berusaha memperkosa Mpok Siti, akan tetapi karena masalah kelelakiannya yang tidak jantan, akhirnya saat itu Kosim mengurungkan niatnya untuk memperkosa Mpok Siti.

Akhirnya Ki Sima berjanji akan memberikan obat kejantanan kepada Kosim dengan Syarat Kosim bisa membunuh Jampang. Tanpa mencari Jampang, Kosim akhirnya tidak harus bersusah payah mencarinya. Jampang yang berniat menolong Mpok Siti akhirnya harus kecewa, karena Siti ternyata tidak mau mengikuti Jampang. Apalagi jawaban Siti yang tiba-tiba jadi membela Kosim. Sebenarnya Siti melakukan ini juga karena triknya yang sudah tahu akan kelemahan Kosim, sehingga ia melakukan hal tersebut pada Jampang. Siti ingin membalas kematian suaminya pada Kosim. Jampang pun Kecewa, sementara Siti juga bingung denga cara untuk meloloskan diri dari rumah Ki Sima tempat Kosim berada. Saat sedang bingung, Siti didatangi oleh Ki Sima dan Ia berusaha memperkosanya. Siti berteriak, saat itu datanglah Jampang yang menyelamatkan Siti.

Ketika Jampang sedang membalaskan sakit hati Siti pada Ki Sima saat itu datanglah Kosim yang mempunyai ilmu silat cukup tinggi. Keduanya pun berkelahi dengan Imbang. Saat Jampang dan Kosim sedang berkelahi datanglah Ki Sima dan dua anak buahnya menyandera Mpok Siti. Konsentrasi Jampang pun terganggu melihat pemandangan ini, akhirnya Kosim berhasil membunuh Jampang. Mengetahui Jampang sudah mati, akhirnya Ki Sima memberikan obat kejantanan lelaki pada Kosim sesuai dengan perjanjian. Mayat Jampang ditinggalkan begitu saja di halaman.

Akhirnya Mayat Jampang ditolong oleh penduduk yang mengenal Jampang. Jampang akhirnya bisa hidup kembali karena memang ia belum meninggal. Ia diobati oleh seorang Kiai.

Kosim yang sedang melampiaskan nafsunya pada Mpok Siti setelah diberi obat kejantanan oleh Ki Sima tidak sadar kalau Mpok siti ingin membunuhnya. Tapi disaat Mpok Siti tertangkap tangan oleh Kosim yang dengan sebuah pisau, disaat itu datanglah Jampang yang telah sembuh. Jampang membunuh Ki Sima, dan akhirnya Kosim juga harus menemui  nasib yang sama dengan majikannya.

***

Kalau diperhatikan Jampang 2 dengan Jampang 1, dari segi cerita, Jampang dua lebih seru untuk ditonton dibandingkan dengan Jampang 1.