Showing posts with label Ayu Lestari. Show all posts
Showing posts with label Ayu Lestari. Show all posts

Monday, February 21, 2011

BENNY G RAHARDJA DALAM FILM DJAGO


JUDUL FILM        : DJAGO

SUTRADARA       : ABDI WIYONO

PRODUSER          : HATOEK S

CERITA                  : EMIER ABAY

PRODUKSI           : PT. ELANG PERKASA  FILM

TAHUN PROD    : 1990

JENIS                     : FILM LAGA

PEMAIN               : BENNY G RAHARDJA, AYU LESTARI, ELLY ERMAWATI, KIES SLAMET, ABDI WIYONO

SINOPSIS :

Djago (Benny G Rahardja) sedang mampir ke desa Karang Sari di sebuah warung milik Ki Jarot yang di jaga bersama putrinya Witri (Elly Ermawati). Ketika sedang menikmati makanan, tiba-tiba terjadi kekacauan yang dilakukan oleh orang-orang Bomasari (Kies Slamet). Perkelahianpun terjadi, Ki Jarot bersama Witri berhasil melumpuhkan orang-orang yang berbuat kekacauan. Djago pun meski sambil makan, akan tetapi membantu untuk mengusir pengacau. Setelah biang kekacauan pergi, maka Ki Jarot menghampiri Djago yang baru turun dari lereng gunung merapi.  Maka tahulah Djago apa yang terjadi di desa Karang Sari yang sedang terjadi kekacauan akibat pecahnya dua perusahaan arak yang berebut pasaran antara Singosastro dan Bomasari.

Malamnya, rumah Ki Jarot kembali di satroni oleh orang-orang Bomasari. Ki Jarot berhasil menangkap salah seorang pengacau, namun Ki Jarot juga mengejar para pengacau yangmasih bersembunyi. Akhirnya Ki Jarot terbunuh akibat kelicikan yang dilakukan oleh Bomasari.

Dalam upacara pemakaman yang dilakukan oleh Witri anak perempuan Ki Jarot, Ki Lurah dan Singosastro ikut datang untuk melayat.  Singosastro mengenalkan akannya Srini (Ayu lestari ) pada Djago yang langsung jatuh pada pandangan pertama.  Witri setelah ditinggal oleh ayahnya akhirnya meminta Djago untuk mengajari ilmu silat. Keduanya pun akhirnya sering berlatih dibawah air terjun. Sedang Srini dan Djago akhirnya saling jatuh hati.

*****

Bomasari bermaskud memperistri anak Singosastro, Srini. Hal ini tentu saja di tolak. Akhirnya untuk mewujudkannya Bomasari menyewa Dukun Sardullah yang terkenal Sakti mandraguna untuk melancarkan aksinya. Dengan di bantu oleh pengawal sekaligus anak angkatnya, Dukun Sardullah menyuruh Bardan untuk menyelidiki rumah Singosastro pada suatu malam. Dengan serbuk yang di bekali oleh Dukun Sardullah, Bardan berhasil menyelinap kerumah Singosastro. Ia berhasil mengetahui seluk beluk rumah Singosastro. Namun sayang meski pengawal singosastro telah tertidur pulas akibat serbuk yang dibawanya , Bardan akhirnya ketahuan juga setelah ia menjatuhkan benda ketika sedang terpana akan kemolekan tubuh Srini yang sedang tertidur pulas.

Bardan ditangkap. Anak buah Singosastro berusaha untuk mengorek siapa Bardan sebenarnya, namun sayang tidak berhasil, karena Bardan tetap membisu. Akhirnya Bardan berhasil lolos setelah serbuk yang dibawanya terjatuh setelah direbut oleh anak buah Singosastro, yang akhirnya tertidur. Bardan disambut marah oleh Bomasuro. Namun hal ini berhasil dilerai oleh Dukun Sardullah, karena Bomasari tidak berhak untuk memarahinya.

Akhirnya setelah mengetahui seluk beluk rumah Singosastro, maka Bomasari beserta Dukun Sardullah pergi ke rumah Singosastro untuk menggempurnya. Pertarungan yang tidak terdugapun terjadi, Singosastro terluka, Srini berhasil di bawa kabur oleh Bomasaru ke Jurangjero tempat Dukun Sardullah bersarang.

Mendengar rumah Singosastro diserang maka segera Djago pergi kerumah Singosastro dan berhasil menangkap anak buah Bomasari yang memberitahukan keberadaan Srini. Setelah bertarung dengan Bomasari, Djago tidak mampu melawannya dan terluka parah. Djago akhirnya dibuang kejurang oleh Bardan. Namun nyawa Djago berhasil diselamatkan oleh gurunya. Gagak Pamungkas guru Djago juga menceritakan siapa ayah Djago sebenarnya yang juga pengikut pangeran DIponegoro namun di Jebak oleh Bomasuro hingga tewas. Djago kembali berlatih  dan diajarkan ilmu kanuragan oleh gurunya.

*****

Pertarungan antara Bomasuro dan Singosastro tidak dapat di hindarkan. Kedua kubu akhirnya pun bertarung. Kubu Singosastro terdesak, namun disaat itu muncullah Witri dan Juga Djago yang membantu Singosastro. Sementara itu Bomasuro akhirnya terkecoh oleh Bardan yang membawa Srini sebagai tawanan justru menyerahkannya pada Djago bukan pada Bomasuro.

Djago akhirnya berhasil menuntut kematian kedua orangtuanya dengan dibantu oleh Witri.

 

Saturday, July 11, 2009

BARRY PRIMA DALAM FILM SI JAMPANG 2



Judul Film            : SI JAMPANG 2

Sutradara            : SA KARIM

Produser             : Herman Dial

Produksi              : PT. Kanta Indah Film

Tahun Produksi      : 1990

Pemain                 : Barry Prima, Ayu Lestari, Yoseph Hungan, Rudy Wahab, Benny L Burnama, Bachtiar Gomba, Budi Purboyo, Wingky Harun

SINOPSIS :

Jampang (Barry Prima) yang sedang berkelana mampir di warung Mpok Siti (Ayu Lestari) untuk melepas lelah dan mengisi perutnya. Ketika sedang mengisi perut, tiba-tiba datanglah Dadap anak buah Ki Sima (Wingky Harun). Ki Sima adalah tuan tanah yang selalu memaksa penduduk untuk menjual tanahnya dengan harga murah. Sesampai di warung Mpok Siti, Dadap langsung mengancam Liman salah seorang penduduk yang selama ini tidak mau melepas sawahnya untuk dijual kepada Ki Sima. Akhirnya Dadap mengancam Liman dengan goloknya. Saat itulah Jampang bertindak, dan Dadap pun kalah. Ia melaporkan pada Ki Sima. Sementara itu Mpok Siti yang seorang Janda muda akhirnya menceritakan tentang keadaan suaminya yang dibunuh oleh anak buah Ki Sima. Suami Mpok Siti dibunuh ketika sedang mempertahankan istrinya Siti yang dipaksa untuk dipaksa kerja di rumah Ki Sima untuk membayar hutang-hutang suaminya.

Jampang datang ketempat Ki Sima yang sedang menggelar Judi dadu. Melihat rakyat selalu kalah, akhirnya Jampang pasang dadu. Akan tetapi kali ini Jampang pun tidak mujur dan harus kalah. Jampang yang sudah mengetahui kecurangan yang dilakukan Ki Sima, akhirnya membongkar dadu Ki Sima yang dipasang dobel, sehingga rakyat sering dirugikan. Akhirnya Jampang berhasil meraup uang Ki Sima. Melihat Jampang berhasil meraih uang dan dibagikan dengan teman-temannya, akhirnya Ki Sima menyuruh anak buahnya untuk mengepung Jampang dan merebut kembali uangnya. Jampang tentu saja tidak tinggal diam. Ia berhasil melumpuhkan centeng-centeng  Ki Sima.

Mpok Siti yang sedang sendirian di rumah didatangi oleh centeng-centeng Ki Sima untuk mencoba memperkosanya, Mpok Siti pun berontak dan tidak berdaya menghadapinya. Ketika keadaan Mpok Siti sudah tidak berdaya, datanglah Jampang yang menyelamatkannya. Akhirnya centeng-centeng Ki Sima pun kalah dan kepalanya di kirim ke Ki Sima. Merasa di hina, Ki Sima menyuruh Tohir jagoan dari Cengkareng untung menghabisi Jampang. Ki Sima menangkap Istri Liman sebagai Sandera sementara Tohir menangkap dan berniat akan membunuh Liman. Akan tetapi disaat yang bersamaan datanglah Jampang yang kemudian menyandera Ki Sima yang sedang mencengkeram istri Liman. Sedangkan Tohir meminta Jampang melepaskan Ki Sima. Akhirnya setelah Ki Sima dilepaskan oleh Jampang, dan Liman juga dilepaskan Tohir, kemudian keduanya terlibat perkelahian. Jampang dan Tohir saling duel. Disaat itulah Ki Sima melarikan istri Liman. Melihat istrinya dibawa Ki Sima, akhirnya Liman mengikuti Ki Sima. Disusul kemudian Jampang dan Tohir yang menyusul keberadaan Istri Liman.

Tohirpun kemudian terbunuh oleh Jampang. Ketika Jampang sedang menyelamatkan Istri Liman, di saat yang bersamaan Warung Mpok Siti di obrak abrik oleh anak buah Kosim(Joseph Hungan) dan menyeret Mpok Siti. Mpok Siti pun diculik oleh Kosim. Kosim sebelumnya pernah berusaha memperkosa Mpok Siti, akan tetapi karena masalah kelelakiannya yang tidak jantan, akhirnya saat itu Kosim mengurungkan niatnya untuk memperkosa Mpok Siti.

Akhirnya Ki Sima berjanji akan memberikan obat kejantanan kepada Kosim dengan Syarat Kosim bisa membunuh Jampang. Tanpa mencari Jampang, Kosim akhirnya tidak harus bersusah payah mencarinya. Jampang yang berniat menolong Mpok Siti akhirnya harus kecewa, karena Siti ternyata tidak mau mengikuti Jampang. Apalagi jawaban Siti yang tiba-tiba jadi membela Kosim. Sebenarnya Siti melakukan ini juga karena triknya yang sudah tahu akan kelemahan Kosim, sehingga ia melakukan hal tersebut pada Jampang. Siti ingin membalas kematian suaminya pada Kosim. Jampang pun Kecewa, sementara Siti juga bingung denga cara untuk meloloskan diri dari rumah Ki Sima tempat Kosim berada. Saat sedang bingung, Siti didatangi oleh Ki Sima dan Ia berusaha memperkosanya. Siti berteriak, saat itu datanglah Jampang yang menyelamatkan Siti.

Ketika Jampang sedang membalaskan sakit hati Siti pada Ki Sima saat itu datanglah Kosim yang mempunyai ilmu silat cukup tinggi. Keduanya pun berkelahi dengan Imbang. Saat Jampang dan Kosim sedang berkelahi datanglah Ki Sima dan dua anak buahnya menyandera Mpok Siti. Konsentrasi Jampang pun terganggu melihat pemandangan ini, akhirnya Kosim berhasil membunuh Jampang. Mengetahui Jampang sudah mati, akhirnya Ki Sima memberikan obat kejantanan lelaki pada Kosim sesuai dengan perjanjian. Mayat Jampang ditinggalkan begitu saja di halaman.

Akhirnya Mayat Jampang ditolong oleh penduduk yang mengenal Jampang. Jampang akhirnya bisa hidup kembali karena memang ia belum meninggal. Ia diobati oleh seorang Kiai.

Kosim yang sedang melampiaskan nafsunya pada Mpok Siti setelah diberi obat kejantanan oleh Ki Sima tidak sadar kalau Mpok siti ingin membunuhnya. Tapi disaat Mpok Siti tertangkap tangan oleh Kosim yang dengan sebuah pisau, disaat itu datanglah Jampang yang telah sembuh. Jampang membunuh Ki Sima, dan akhirnya Kosim juga harus menemui  nasib yang sama dengan majikannya.

***

Kalau diperhatikan Jampang 2 dengan Jampang 1, dari segi cerita, Jampang dua lebih seru untuk ditonton dibandingkan dengan Jampang 1.