Wednesday, June 8, 2011

FILM RANJANG TAK BERTUAN


JUDUL FILM                        : RANJANG TAK BERTUAN

SUTRADARA                       : SUSILO SWD

PRODUSER                          : TIEN ALI

CERITA                                  : TUA RAJA SIAHAAN

SKENARIO                           : TEGUH WALUYO SWN

PRODUKSI                           :  PT. CANCER MAS  FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1988

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                               : SUSAN ARYANI, JOHAN SAIMIMA, JAMAL MIRDAD, AMINAH CENDRAKASIH, ARTHUR TOBING, CHERRY IVONE, SHERLY SARITA,

SINOPSIS :

Halimah atau Imah (Susan Aryani) pergi meninggalkan desanya untuk mengadu nasib di Jakarta. Meski kekasihnya Rengga (Jamal Mirdad) sudah melarangnya pergi ke Jakarta, namun karena Imah tidak mau menyusahkan dan memiliki impian untuk hidup yang lebih enak, akhirnya Rengga tidak bisa menahannya, dan hanya bisa mengantar Halimah hingga sampai bis kota.

Sesampai di Jakarta, Halimah langsung menuju ke rumah Ceu Sari temannya sekampung. Selama tinggal bersama Sari, Halima bingung karena tidak beraktivitas apa-apa sehingga perasaan tidak enak terhadap Sari pun ia ungkapkan. Halimah ingin segera mendapatkan pekerjaan. Sari pun meyakinkan pada Halimah kalau ia akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan karena muka Halimah yang cantik. Akhirnya halimah di kenalkan pada Tante Susan  tempat Sari bekerja. Awalnya Halimah di tampung dengan baik di rumah tante tersebut yang sudah di anggap tante sendiri. Namun dibalik itu semua, mereka memiliki rencana terhadap Halima. Di dalam rumah tersebut, Tante Susan juga tinggal bersama anak buahnya Imron (Johan Saimima) sekaligus sebagai kekasihnya. Namun di balik itu Imron selain bersama Tante Susan juga menggauli Sari secara diam-diam. Sari pun akhirnya jatuh hati pada Imron.

Setelah perencanaan yang mereka buat matang, akhirnya Halimah di jual pada Pak Broto dengan tariff 5 juta untuk keperawanannya tanpa sepengetahuan Halimah. Niat Halimah semula adalah ingin menolong tante yang terjerat hutang pada Broto, namun akhirnya semua hanya siasat saja. Setelah keperawanannya terenggut, kepalang basah akhirnya Halimah menjadi pelacur di rumah tante. Halimah menjadi primadona baru yang membuat penghuni lain cemburu. Ada satu langganan tante yaitu om Johan (Arthur Tobing) yang selalu melakukan hubungan seks dengan kekerasan, namun Halimah mampu menaklukkannya bahkan menyadarkannya setelah tahu latar belakang Om Johan kenapa melakukan kekerasan.

Bahkan Om Johan jatuh cinta pada Halimah yang baik hati. Namun sayang cinta om Johan di tolak oleh Halimah.

******

Halimah akhirnya mengirim surat ke desa yang langsung di baca oleh Rengga. Meski tidak minta untuk datang ke Jakarta, namun Rengga akhirnya nekat ke Jakarta untuk mencari Halimah.  Sementara itu Halimah akhirnya di jual ke mucikari lain Gatot oleh Tante Susan, karena Halimah di tuduh telah menggoda Imron pacarnya.

Halimah pasrah, karena ia merasa telah menjadi budak Gatot. Sehingga apa yang disuruh Gatot, Halimah mau melakukannya, hanya satu syarat Halimah yaitu agar tidak diberitahukan kepada siapapun dimana Halimah tinggal.

Suatu malam, tapa sengaja Rengga yang telah sampai di Jakarta untuk mencari Halimah tiba-tiba melihatnya di sebuah warung. Setelah Rengga menyapa, Halimah pun dibuat kaget, namun ia merasa tidak mengenal Rengga. Meski Rengga yakin kalau itu adalah Halimah, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Rengga tidak tinggal diam, keesokan harinya ia kembali ke warung tersebut dan kembali bertemu Halimah. Halimah tidak bisa mengelak, namun sayang , anak buah Gatot datang. Rengga ditusuk oleh anak buah Gatot. Halimah sendiri hanya membiarkan Rengga dalam keadaan terluka.

Akhirnya Halimah harus membayar mahal akan perbuatannya. Terjadi pendarahan beberapa kali dan berkembang isu kalau Halimah terkena sipilis sehingga tidak laku lagi dipelacuran. Akhirnya Halimah pulang ke desa. Namun malang, belum sampai kerumah ia menemui ajalnya ketika terjadi pendarahan hebat ketika sedang berjalan di  rel kereta api. Mayatnya di tutupi Koran begitu saja.

*****

Film ini memberikan pelajaran bahwa apapun alasannya, pelacuran memiliki resiko yang sangat tinggi untuk terkena penyakit.

 

 

No comments:

Post a Comment