Tuesday, January 30, 2024

KISAH NYATA DUKUN AS (MISTERI KEBUN TEBU)

 


JUDUL FILM                        : KISAH NYATA DUKUN AS (MISTERI KEBUN TEBU)

SUTRADARA                       : EDDIE SS

PRODUSER                          : HAMDAN AZIZ

TAHUN                                 : 1997

JENIS                                     : DRAMA

PEMAIN                               : WAWAN WANISAR, DEVI IVONE,  LINDA LATIEF, RINA MARTINI , CHI CHI, SISCA RATULANGI,

SINOPSIS :

Adegan di buka dengan ritual yang di lakukan oleh Datuk (Wawan Wanisar) terhadap salah satu pasien dengan mengikat tubuh pasien dengan dalih agar pasiennya tidak di gigit binatang lagi. Pasien hanya bisa menurut saja dan dengan dalih akan berdoa, Datuk kemudian mencekik leher pasiennya hingga tewas dan Datuk kemudian menghisap air liur pasien yang sudah menjadi mayat. Selanjutnya ritual-ritual yang di lakukan oleh Datuk dengan melakukan tapa pendem terhadap pasien-pasiennya pun terus berlanjut dengan di bantu oleh istrinya, Tumini (Devi Ivone). Peran Tumini adalah membantu Datuk untuk membujuk pasiennya hingga di bunuh oleh Datuk dan di hisap air liurnya sebagai syarat untuk memperdalam ilmu yang  dipelajari Datuk. Selain Tumini, Ngatiah istri datuk yang lain juga turut membantu membujuk pasien-pasien Datuk agar mau melakukan tapa pendem.

Kemudian mayat-mayat yang sudah di bunuh, di telanjangi dan di kubur di kebun tebu dengan bantuan Tumini. Di sebuah keluarga, seorang anak perempuan bernama Dewi ingin mencari “orang pintar” agar Tumin suaminya dapat kembali lagi setelah mereka cekcok. Keesokan harinya Dewi minta ijin kepada orang tuanya untuk pergi ke kota. Namun Kepergian Dewi bukanlah untuk ke kota akan tetapi pergi kerumah Datuk dengan diantar oleh seorang tukang becak ke rumah Datuk. Dewi akan melakukan tapa pendem seperti yang di bilang oleh Datuk.

Namun kepergian Dewi tidak pernah kembali lagi ke rumah. Disusul kemudian terjadi sebuah kegemparan warga yang mencium bau busuk di sebuah kebun. Mereka curiga kalau bau busuk tersebut bukanlah berasal dari bangkai binatang tapi berasal dari manusia, apalagi setelah tahu kalau Dewi yang pernah diantar oleh tukang becak ke rumah Datuk juga hilang. Akhirnya kecurigaan warga pun terungkap setelah menggali sumber bau yang berisi mayat-mayat perempuan. Salah satu korbannya adalah Dewi. Suami Dewi bernama Tumin pun sempat mengatakan kalau Dewi hilang, namun karena pengakuan inilah justru Tumin di tuduh sebagai pembunuh Dwi, apalagi cara polisi menginterogasi Tumin dengan cara mengintimidasi membuat Tumin tidak berdaya dan tuduh sebagai pembunuh istrinya.  Keluarga Tumin yang merasa curiga akhirnya meminta bantuan saudaranya yang di Medan sebagai polisi untuk turut menyelidiki dan meminta bantuan agar Tumin keluar setelah ditahan.

Meskipun Datuk telah membunuh pasiennya namun saat pengangkatan jenazah ia turut membantu kalau seolah-olah tidak terjadi apa-apa agar warga tidak curiga. 

Namun warga pun curiga kalau pelaku sebenarnya adalah Datuk sendiri. Setelah melakukan penyelidikan oleh polisi dengan menyamar sebagai tukang bantal dan tukang eskrim akhirnya Datuk dapat di tangkap dan setelah melakukan berbagai rangkaian interogasi akhirnya Datuk mengakui perbuatannya. Dan Tumin akhirnya di bebaskan.

*****

Kisah Datuk alias Ahmad Suradji merupakan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1996 di daerah Sunggal , Deli Serdang Sumatera Utara. Kisah yang sangat menghebohkan karena korban dari Datuk menurut pengakuannya sebanyak 42 orang . Dewi merupakan korban terakhir yang di bunuh oleh Datuk sebelum akhirnya tertangkap.

Datuk atau Ahmad Suradji akhirnya di vonis mati atas perbuatannya dan sudah di eksekusi di depan regu tembak pada tahun 2008.

 

Sunday, January 28, 2024

FENDY PRADANA & ELLY ERMAWATIE DALAM FILM "SAUR SEPUH 1 SATRIA MADANGKARA"

 


JUDUL FILM                        : SAUR SEPUH SATRIA MADANGKARA

SUTRADARA                       : IMAM TANTOWI

SKENARIO                           : IMAM TANTOWI

CERITA                                  : NIKI KOSASIH

PRODUSER                          : HANDI MULYONO

PRODUKSI                           : PT. KANTA INDAH FILM

TAHUN                                 : 1988

JENIS                                     : SILAT

PEMAIN                               : FENDY PRADANA, ELLY ERMAWATIE, MURTISARIDEWI, ANNEKE PUTRI, BARON HERMANTO,  HENGKY TORNANDO, CHITRA DEWI, LAMTING, ATIN MARTINO, YOSEPH HUNGAN, RUDI WAHAB, SIRJON DE GOUT, ATUT AGUSTINANTO

SINOPSIS :

Kerajaan Majapahit di landa kemelut. Sang Prabu Wikramawardana bermuram durja. Berembuk dengan Patih Gajah lembana, Narapati Raden Gajah dan senopati-senopati lainnya.

“Bre Wirabhumi mau melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit karena dia sebagai putera Ramanda Hayam Wuruk merasa lebih berhak dari aku yang  hanya seorang menantu,” Keluh sang Prabu. “Seharusnya dia memahami, isteriku adalah puteri Permaisuri, sedang dia terlahir dari seorang selir!”.

Raden Gajah melaporkan bahwa utusan Kiasar Yung Lo dari Cina, sudah memberikan pengakuan kepada Bre Wirabhumi yang mendirikan kerajaan Pamotan.  Maka Bre Wirabhumi dengan tekebur meminta dukungan dari negeri-negeri tetangga seperti kerajaan Pajajaran, Tanjung Singguruh, Sumedang Larang dan  juga sebuah kerajaan kecil nan makmur, Madangkara.

Hulubalang Rowi dan Pamotan, berpapasan dengan Hulubalang Ludaka dari Majapahit, di perbatasan Madngkara. Nyaris kedua utusan itu bentrok kalau tak di cegah oleh Senopati  Ringkin yang membawa kedua pihak ke keratin Madangkara.

Prabu Brama Kumbara sedang bersama permaisurinya, Harnum dan adiknya Dewi Mantili, disertai suami sang  adik , Patih Gutawa.

Menerima surat dari kedua utusan itu, sang Prabu tak bisa segera memberikan keputusan. Dengan bijaksan.

Prabu Brama kumbara menugaskan Tumenggung Adiguna membawa surat ke Pamotan, menghimbau Adiguna di cegat Tumenggung Bayan. Perselisihan berlanjut dengan adu kedigdayaan. Dengan Aji Cadas Ngamparnya, Tumenggung Bayan menghancurkan tubuh Adiguna.

Perbuatan Tumenggung Bayan membuat  Prabu Brama Kumbara sangat tersinggung. Ia Menugaskan Patih Gutawa dan Mantili membawa suratnya ke Majapahit. Lalu ia sendiri menyamar menjadi Satria Madangkara untuk menuntut balas kepada Bayan. Harnum juga menyamar sebagai pendekar kelana untuk mengikuti perjalanan Satria Madangkara. Mereka berangkat menunggang rajawali raksasa.

Patih Gutawa dan Mantili di sambut baik oleh Prabu Wikramawardana. “Aku mengerti sikap rajamu, sangat bijaksana kalau Prabu Brama Kumbara  memilih kerajaan Majapahit, bukan memihak aku atau siapa. Raja bisa berganti siapa saja, tapi Majapahit tetap Majapahit,”.

Satria Madangkara menantang Tumenggung Bayan bertarung satu lawan satu. Tolak Balik Aji Cakar Geni membuat sekujur tubuh Bayan terbakar hangus. Ternyata perkara tak berakhir sampai di sini, tunangan Bayan, pendekar wanita Lasmini yang menjadi guru silat di padepokan Bukit Kalam, bersumpah menuntut balas.

Tapi saat bertemu muka, dendam Lasmini berubah menjadi kekaguman seorang wanita terhadap seorang lelaki jantan. Apalagi setelah bergebrak, Satria Madangkara bisa merobohkannya dengan mudah.

“Kamu terlalu mempesona untuk menjadi musuhku, “ rayu Lasmini yang mulai kasmaran.

“Jangan!” Kamu harus tetap membenciku karena aku telah membunuh tunanganmu!” cegah Satria Madangkara.

Harnum dan Mantili menjadi sangat murka, dan mencari maki Lasmini.

Merasa tak mampu menandingi, Lasmini meminta bantuan gurunya, Si Mata Setan. Namun Satria Madangkara yang menguasai Ajian Serat Jiwa mampu mengusir si Mata Setan.

Peperangan Majapahit dengan Pamotan tak terelakkan lagi. Angkatan perang Majapahit di pimpin Patih Gajah Lembana yang menunggangi Gajah menyerbu Pamotan.

Lasmini bergabung dengan dua saudara seperguruan Bayan, Yakni Jasta dan Wangwa, serta guru mereka Jagadnata, mencegat rombongan Satria Madangkara. Dalam  pertarungan seru, Lasmini merapal ajian Sirep Megananda untuk menawan Patih Gutawa, Mantili dan Harnum. Sedangkan Satria Madangkara terpaksa menggunakan Ajian Serat Jiwa tingkat tinggi untuk menghancurkan Jagadnata yang kelewat berbahaya.

Serbuan Angkatan Perang Majapahit menghancurkan keraton Pamotan. Bre Wirabhumi melarikan diri naik perahu. Tapi Patih Gajah Lembana tak sudi melepaskannya. Dalam pertempuran, Patih Gajah Lembana berhasil memenggal kepala Bre Wirabhumi.

Prabu Wikramawardana tertunduk haru menerima persembahan kepala Bre Wirabhumi. “Kuburkan di desa Lung, dan dirikan diatasnya sebuah Candi, sebagai peringatan pada anak cucuku, betapa menyakitkan sebuah perang”.

Peperangan Majapahit  Pamotan telah berakhir, tapi justru Brama Kumbara menghadapi persoalan baru. Ia harus mencari Harnum, Mantili dan Gutawa yang di tawan dan di sembunyikan oleh Lasmini entah dimana.  Satria Madangkara bersuit memanggil burung rajawali raksasanya. Dengan menunggang burung rajawali itu, Brama Kumbara memulai perjalanan untuk mencari orang-orang kesayangannya hingga akhirnya dapat kembali bersama.

 

 

 

Wednesday, January 3, 2024

BARRY PRIMA DAN EVA ARNAZ DALAM FILM "JAKA SEMBUNG SANG PENAKLUK"

 


JUDUL FILM                        : JAKA SEMBUNG

SUTRADARA                       :  SISWORO GAUTAMA PUTRA

PRODUSER                          :  GOPE T SAMTANI

PRODUKSI                           :  RAPI FILM

TAHUN                                 : 1981

JENIS                                     : FILM PERJUANGAN

PEMAIN                               : BARRY PRIMA, DICKY ZULKARNAEN, EVA ARNAZ, WD MOCHTAR, HIM DAMSYIK, DANA CHRISTINA, SJAMSYUDIN SYAFEI, DORMAN BORISMAN, RUKMAN HERMAN, S PARYA,SYAMSURI KAEMPUAN

SINOPSIS :

Adegan di buka dengan sekelompok tawanan dari inlander sebutan untuk orang-orang pribumi yang terdiri dari pemberontak-pemberontak yang tidak mau membayar pajak pada Belanda. Seorang tawanan dari Kandanghaur yaitu Parmin orang-orang menyebutnya Jaka sembung menjadi perhatian khusus oleh Komandan Hindia Belanda (Dicky Zulkarnaen) untuk di jaga karena dianggap akan sangat membahayakan. Para tawanan akan di menjadi pekerja paksa oleh Belanda yang setiap hari akan selalu di paksa untuk di bekerja dan siksa. Hal ini menjadi perhatian sendiri bagi Maria (Dana Christina), anak dari Komandan.

Para Tawanan terus di paksa untuk bekerja dan disiksa, Akhirnya Parmin memberontak dan melarikan diri dari kerja paksa tersebut bersama orang-orang yang ikut bekerja paksa. Meski di tembaki namun Parmin berhasil Kabur. Hal ini membuat Komandan marah besar dan memerintahkan untuk menangkap kembali Parmin alias Jaka Sembung. Namun sebuah usulan pun di lontarkan oleh bawahannya untuk menangkap Jaka Sembung dengan mengadakan sayembara bagi siapa saja yang dapat menangkapnya akan mendapat hadiah sebesar 100 Gulden.

Hal ini tentu menarik hati bagi para jawara-jawara pengkhianat bangsa untuk mengikuti sayembara tersebut.  Adalah Kohar (S Parya) salah satu jawara yang mengikuti sayembara untuk menangkap jaka sembung. Namun Kohar meminta bayaran 3x lipat untuk menangkap Jaka Sembung, hingga akhirnya komandan mengabulkan permintaanya setelah di uji oleh Komandan Hinda Belanda dengan di adu dengan banteng.

Sementara itu Surti (Eva Arnaz) begitu kuatir pada Parmin kalau ia akan ditangkap kembali oleh Belanda. Benar saja tak lama berselang, Kohar datang dan mencari Jaka Sembung di tempat Surti.  Sebagai seorang begundal kompeni yang rakus upah tentu saja Kohar terus mencari Jaka Sembung dimanapun berada. Senjata andalan Kohar adalah menyemburkan api dari mulutnya namun sayang sekali akhirnya Kohar dapat di lumpuhkan dan mati oleh Jaka Sembung. Hal ini membuat kompeni.  Namun mereka mempunyai taktik untuk tidak menggunakan pasukan untuk menangkap Jaka sembung.

Seorang dukun (Him Damsyik) menghadap komandan untuk ikut sayembara bahwa ia dapat menghidupkan mayat. Dan mayat yang di maksud adalah Ki Hitam (WD Mochtar) yang tubuhnya terpisah karena ia memiliki ilmu Rawa Rontek yang dapat hidup kembali. Akhirnya Komandan menyetujui untuk menghidupkan kembali Ki hitam. Setelah melalui proses menghidupkan kembali  badan tanpa kepala KI Hitam yang terpisah untuk mencari kepalanya dengan diikuti oleh sang dukun dan kompeni akhirnya badannya dapat bersatu kembali.

Ki Hitam mendapat tugas untuk menangkap Jaka Sembung murid dari ki Sapu Angin. Kompeni datang ke kampung penduduk memporak porandakan perkampungan untuk mencari Jaka Sembung. Akibat kelicikan Kompeni akhirnya Jaka sembung dapat ditangkap oleh Kompeni setelah Ki Hitam bertindak. Jaka sembung diarak sebagai tawanan dengan kaki di rantai dan tangan di salib ke kayu.

Jaka Sembung di tempatkan di penjara dengan kedua tangan di paku ke dinding penjara. Sementara itu mengetahui Jaka sembung tertangkap, Surti mendatangi markas kompeni untuk membebaskan Jaka sembung namun akhirnya ia pun tertangkap dan ditempatkan di samping penjara Jaka sembung. Maria anak dari Komandan mendatangi Jaka sembung dan menyampaikan keprihatinannya akibat perlakuan ayahnya. Namun sayang ia ketahuan ayahnya karena menemui Jaka sembung. Hal ini membuat hukuman Jaka sembung di perberat. Kedua matanya di tusuk oleh komandan agar tidak dapat melihat.  Hal ini membuat Maria makin syok.

Atas usaha dan Doa dari Jaka sembung akhirnya ia dapat melepaskan tangannya yang di paku meski kondisi kedua matanya buta. Akhirnya ia mampu melepaskan diri sekaligus melepaskan Surti dan tahanan yang ada untuk melarikan diri. Usaha ini ketahuan kompeni dan ketika mereka melarikan diri tembakan di berondongkan kepada mereka termasuk Surti yang akhirnya tertembak namun masih bisa meloloskan diri.

Sementara itu Jaka sembung di sihir oleh ki Hitam menjadi Babi agar di pukuli oleh warga muslim yang membenci babi. Surti yang tertembak berhasil lari hingga ke padepokan gurunya namun akhirnya nyawanya tidak tertolong. Sementara itu Jaka sembung yang menjadi babi dan di pukuli warga akhirnya juga berhasil sampai di padepokan gurunya Ki sapu angin. Atas ijinnya akhirnnya Jaka sembung berubah kembali menjadi manusia. Kedua mata Jaka sembung akhirnya dapat melihat kembali setelah ki Sapu Angin memberi pertolongan dengan menggantinya dari mata Surti yang telah tewas.

Barry Prima kembali memberontak ke markas kompeni dan berhasil melumpuhkan Ki Hitam dengan memisahkan kedua badan Ki Hitam agar tidak bersatu lagi  antara kepala dan tubuhnya. Kompeni pun berhasil di lumpuhkan termasuk komandan yang berhasil dilumpuhkan oleh Jaka. Maria yang diam diam membantu perjuangan pribumi akhirnya ke pelukan Jaka. Namun tanpa di ketahui ayahnya ternyata masih hidup dan ia menembakkan pelurunya ke putrinya. Akhirnya Maria tewas oleh ayahnya sendiri. Belanda kalah.

 

******

Film  Barry Prima yang langsung melejitkan namanya di dunia perfilman Indonesia.