JUDUL FILM :
SUTRADARA : C.M. NAS
PRODUSER : S. SOETRISNO
TAHUN PROD : 1981
JENIS : FILM DRAMA
PEMAIN : BENYAMIN S, SOEKARNO M NOOR, SEPTIAN DWI CAHYO, MARLIA HARDI
SINOPSIS :
Lima Sahabat bercerita tentang persahabatan antara
Adalah Sabah murid SD sebelum tidur di beritahukan oleh
gurunya dalam menjelang 17 Agustusan nanti di harapkan dapat memakai seragam
Pramuka. Namun Ayahnya tidak mampu membelikannya. Satu-satunya jalan dengan
menjual Kodak hasil hadiah dari pamannya. Namun ketika sedang jalan-jalan
tiba-tiba Ibu-ibu kursus meminta untuk di foto oleh
Sementara itu kenakalan
*****
Bang Wira di datangi oleh Hasan Basri kerumahnya. Bang Wira merasa berhutang budi pada Hasan Basri karena ia dianggap telah menolongnya untuk diterima sebagai pegawai kelurahan. Kedatangan Hasan Basri kerumah Bang Wira untuk menawarkan kerja sama karena ia memiliki percetakan dirumahnya. Hasan Basri meminta agar setiap penduduk di wajibkan untuk mencetak kartu ke tempat Hasan Basri dengan meminta tolong pada Bang Wira. Hal ini tentu saja menjadi beban tersendiri bagi Bang Wira. Apalagi ia merasa sangat berhutang budi padanya.
Namun beruntunglah Bang Wira karena Haji Dahlan datang kerumahnya dan memberitahukan siapa Hasan Basri sebenarnya. Bukan Hasan Basri yang menolong Bang Wira untuk jadi pegawai kelurahan karena ia cacat, akan tetapi dialah yang memperjuangkan Bang Wira untuk di terima sebagai pegawai kelurahan semasa haji Dahlan menjabat sebagai lurah. Bahkan Hasan basrilah yang meminta jabatan yang sekarang di pegang oleh Bang Wira. Sementara Haji Dahlan menjadi malu pada Bang Wira untuk meminta tolong guna mencari dana demi 17 Agustus karena takut dikira meminta balas budi. Namun justru Bang Wira dengan senang hati mau melakukannya demi suksesnya 17 agustusan.
Akhirnya ketika Hasan Basri kembali datang dengan menawarkan segenggam keuntungan di tolak mentah-mentah oleh Bang Wira. Hasan Basri pun akhirnya mengetahui siapa orang yang telah memberitahukan pada Bang Wira tentang dirinya, apalagi setelah melihat kalau Lurah sekarang meminta pertimbangan pada Haji Dahlan tentang bagaimana kerja sama dengan Hasan Basri. Tentu saja Haji Dahlan menyarankan untuk menolaknya.
Mengetahui hal demikian, Hasan Basri menjadi berang dan
mencari kesempatan untuk menghabisi Haji Dahlan. Beruntunglah ketika niat
tersebut di laksanakan, dan Haji Dahlan hampir kehabisan nafas, Sabah dan Lodan
mendengar perbuatan Hasan Basri dan meminta tolong pada Hansip setempat. Namun
sayang Hasan Basri melarikan diri. Akhirnya kelima sahabat berusaha mengejar
dan melumpuhkannya dengan senjata andalannya ketapel. Meski beberapa kali
berhasil meloloskan diri, namun Hasan Basri akhirnya tertangkap berkat bantuan
dari
Sementara itu Lima Sahabat akhirnya memberikan hadiah berupa satu buah sepatu pada Bang Wira sebagai bentuk hormatnya pada Bang Wira. Hal ini membuat haru Bang Wira. Akhirnya acara 17 Agustus pun berlangsung dengan baik.