Showing posts with label Curug Cilember. Show all posts
Showing posts with label Curug Cilember. Show all posts

Thursday, May 16, 2013

PHOTOGRAPHY : TEKHNIK SLOW SPEED UNTUK MENJEPRET PESONA CURUG CILEMBER


Curug CIlember

Susasananya


Cocok untuk SSan




Curug 7 CIlember

Curug 5
Rasanya kurang puas kalau hasil jepretan selama ini gak di upload. Kali ini temanya adalah Slow Speed alias SS.

Jenis kamera yang saya gunakan adalah Cannon 7D. saya tidak bercerita tentang tekhnik SS namun hasil saya saja, tapi kalau ada yang mau nanya2 boleh saja kita sharing bareng. untuk artikel terkait Curug cilember dapat di view disini http://jejakandromeda.com/2013/05/08/menikmati-pesona-curug-7-cilember/

Sedikit berbagi , apa itu Slow Speed alias SS. Slow Speed atau SS adalah tekhnik memotret dengan shutter speed yang kecil (angka tinggi). Dengan tekhnik Ss akan didapatkan hasil yang lebih dinamis dan Indah. Tekhnik SS biasa digunakan dengan cahaya yang sedikit. Misalnya saja untuk memotret lampu kendaraan, air terjun, ombak, atau aliran sungai yang deras sehingga akan mendapatkan hasil yang bagus.

Untuk memotret dengan SS yang perlu di perhatikan selain cahaya adalah exposure time juga perlu diperhitungkan, apakah mau 1-3 detik, atau bahkan hingga 60 detik.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memotret dengan teknik SS :

1. Tripod

Ini sih wajib hukumnya ketika kita akan menggunakan exposure time yang lama. Tripod digunakan untuk mengurangi gerakan yang akan membuat gambar goyang alias blur.

2. Shutter release

Shutter release diperlukan agar kontak dengan kamera sedapat mungkin dapat dihindari. namun demikian apabila belum memiliki shutter release dapat disiasati dengan menggunakan shutter timer.

3. Waktu

Waktu yang bagus untuk memotret slow speed adalah pagi atau sore hari. Namun bisa diakali jiga akan memotret siang hari ketika masih terang dengan menggunakan filter ND. Filter ND kepekatannya dapat di sesuaikan dari mulai dari ND8 hingga ND 400 .

4. Mode Manual atau Aperture Priority

Setting Aperture Kamera sesuai dengan ketajaman yang kita inginkan, di F11, F16 atau mau F22 menjadi pilihan , namun semua tergantung dengan apa yang kita inginkan.

5. Shutter Speed

Semakin lama settingan  shutter speed maka akan semakin halus hasil yang kita inginkan

6. ISO

Gunakan ISO yang kecil untuk mendapatkan shutter speed yang lambat, selain juga untuk ketajaman gambar dan tidak NOISE.

7. FILTER

alternatif yang lain gunakan filter CPL, ND maupun GND

8. Latihan

Semakin sering berlatih maka instingnya akan semakin terlatih. Jangan takut untuk mencoba.



Ini penampakan dan keindahan curug cilember yang penulis jepret  :

Kawasan Curug Cilember

Curug 5 ketika kemarau

Curug 4

Curug 3


Wednesday, May 8, 2013

MENIKMATI PESONA CURUG 7 CILEMBER



Pintu Masuk

Penampakan Curug 7 CIlember

Bagi pecinta fotografi, berburu tempat untuk memotret adalah sebuah keharusan. Curug Cilember. Curug Cilember terletak di desa Jogjogan kec. Cipayung Bogor, merupakan salah satu dari curug yang memiliki pesona keindahan alamnya yang menyegarkan, asri dan sejuk.  Untuk mencapai Curug 7 Cilember dapat di tempuh melalui perjalanan dari Jakarta sekitar 2,5 jam untuk perjalanan dengan kendaraan sepeda motor sedangkan dengan mobil membutuhkan waktu sekitar 1,5jam untuk mencapai lokasi. Dari arah Jakarta, perjalanan di lanjutkan menuju Puncak di daerah Cipayung.  Setelah Chimory dan Taman Matahari kita akan melihat plang hijau penunjuk Arah menuju Curug Cilember, tinggal diikuti petunjuk tersebut.  Untuk menghindari salah jalan, ada baiknya bertanya ke penduduk sekitar.

Lokasi curug ini juga mudah di jangkau karena infrastruktur menuju lokasi cukup baik dengan jalan beraspal, meski jalannya cukup sempit. Untuk mencapai lokasi kita akan menemui jalan masuk menuju lokasi yang menanjak dan terus menanjak hingga ditemukan pintu gerbang Curuh CIlember. Dari kejauahan sudah terlihat kabut tipis diatas pegunungan nan hijau seolah mengundangnya untuk segera sampai ke tujuan dan ikut bercengkerama dengan mereka.


Spot sebelum sampai curug juga indah

Bagaikan di hutan

Di pintu masuk tersedia lokasi parkir yang cukup nyaman, yang menampung mobil sedangkan bagi pengendara sepeda motor biasanya ditaruh di tempat yang berbeda meski masih satu lokasi. Bagi pengendara motor parkir tanpa menginap ditambah dengan penitipan helm dikenakan tariff 10rb sekali parkir.  Selesai? Belum…, masih belum afdol kalau belum berpose di pintu masuk CIlember. Setelah berpose sejenak maka dilanjutkan dengan membeli karcis masuk. Untuk weekend Rp. 12rb perkepala sudah termasuk asuransi kecelakaan. Dilokasi Curug Cilember sinyal handphone lumayan susah dan kadang blank sama sekali. Namun bagi yang terbiasa eksis di jejaring social jangan kuatir, karena pengelola menyediakan area hotspot sekitar curug sehingga cukup membantu bagi para pengakses internet dengan mudah.



Lepas loket penjualan karcis, langsung menuju pintu masuk . Begitu masuk langsung disuguhi oleh gemericik suara air pegunungan. Udara sejuk menambah adem. Hilang semua penat yang terjadi selama perjalanan dan digantikan dengan suasana yang segar.  Bagi pecinta fotografi ini merupakan salah satu surge karena dapat memotret keindahan alamnya yang masih alami serta jernihnya air yang mengalir melalui alur di sela-sela bebatuan. Filosofi Slow Speed bagi fotografer menjadi alas an utama untuk memasuki area ini karena terdapat banyak spot yang dapat di pakai untuk memotret.


spot untuk SS sebelum sampai curug

Spot ini juga keren

Sebelum memasuki area Curug 7 dan selepas pintu masuk pengunjung dimanjakan dengan jalanan yang sudah rapi, meski hanya berkisar 1meter lebarnya, namun bukan jalanan tanah yang dilalui. Di dalam area tersebut juga disewakan tenda untuk berteduh atau bagi beberapa petualang di gunakan untuk menginap dengan diselingi api unggun bagi pengunjung yang menyewanya. Dikiri dan kanan jalan akan ditemui tenda-tenda yang didirikan untuk disewakan. Pohon pinus yang menjulang tinggi sepanjang perjalanan menuju curug 7 turut menambah indahnya pemandangan. Seolah tak bosan memandang dan melihatnya dengan kesejukan alamnya.  Hijau dan sejuk.

Cuaca di sekitar Cilember sering di selimuti kabut tipis yang kerapkali turun dengan tiba-tiba dan menghilang lagi, hanya numpang lewat saja. Apalagi bila kondisi hujan tiba, acapkali puncak pepohonanpun tak kelihatan akibat tebalnya kabut yang turun. Kita di bawa seolah-olah sedang mendaki gunung yang tinggi. Bagi sebagian orang, turunnya kabut cukup menakutkan karena jarak pandang yang terbatas membuat imaginasi kita langsung sirna. Rasa takut segera menghampiri entah apa rasa yang dirasakan namun segera sirna ketika kabut tersebut lewat dan suasana temaram akibat kabut kembali cerah. Rasa takutpun berubah menjadi rasa optimis. Optimis untuk menggali lagi lebih dalam keindahan curug.


Sesampai di curug 7 rasanya belum afdol kalau kaki tidak masuk air. Nyes, dingin sedingin air es…, jernih air pegunungannya sangat terasa. Tak kuasa tanganpun mengambilkan air untuk di basuhkan ke muka. Sungguh segar seluruh tubuh dibuatnya. Penat dan capai selama dalam perjalanan terbayar sudah.  Cuaca di sekitar Curug 7 juga kerap sekali di selimuti oleh kabut tipis yang kadang-kadang turun, apalagi ketika cuaca sedang hujan, maka kabut akan turun. Hal ini menambah suasana sejuk dan nyaman di hati. Kesejukan yang mampu menghunjam kedalam hati sanubari. Tenang, damai di buatnya.

In action

Di lokasi Curug 7 juga di sediakan penyewaan tenda bagi yang ingin sekalian camping tak jauh dari pintu masuk Curug.  Tidak perlu kuatir dengan area sanitasi karena sudah tersedia toilet, dan kalaupun mau mencoba mandi dan berendam di bawah curug 7 dengan airnya yang jernih juga bisa.

Di Cilember, sebenarnya terdapat keseluruhan 7 curug kalau mau di telusuri. Namun kekuatan fisik untuk menyusuri satu persatu perlu di pertimbangkan mengingat jalannya yang terus menanjak.  Setelah kita mencapai Curug 7, agak keatas ada Curug 6, namun saat ini jalan untuk menuju Curug 6 sudah di tutup mengingat medannya yang cukup sulit untuk mencapai Curug 6.  Pengunjung biasanya langsung menuju ke curug 5 yang tak kalah indahnya.  Di sekitar Curug 5 pengunjung yang tidak membawa bekal juga tidak perlu kuatir karena sudah tersedia warung tempat menjual gorengan sehingga ketika kita lapar dapat membelinya disitu.
Naik ke curug 5

akses ke Curug 5

Menuju curug 3

Pulang


Kalau mau kita telusuri satu persatu Curug demi curug hingga sampai ke curug 1 tidaklah mudah, karena di atas Curug 5 terdapat peringatan jika ingin menuju curug berikutnya untuk meminta ijin dulu ke pengelola. Penulis sendiri perjalanan dihentikan hingga curug 5 dan mencoba untuk berpuas diri sambil melihat pemandangan sekitar yang pada saat itu dalam kondisi berkabut sehabis turun hujan.

Jadi, kapan lagi kita kunjungi objek wisata di sekitar kita. Tidak perlu mahal, kenali dan cintai objek sekitar kita.