Thursday, July 28, 2011

FILM CATATAN SI BOY 5


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY 5

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : HARRY ANGGOMAN

PRODUKSI                           :  PT.  BOLA DUNIA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1991

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, DIDI PETET, PARAMITHA RUSADY, SOPHIA LATJUBA, BTARI KARLINDA, FUAD ALKHAR, NANI WIJAYA, ROBERT SYARIEF, IDA KUSUMAH

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) sudah memiliki usaha setelah menyelesaikan kuliahnya di Los Angeles. Ia memilih San Fransisco untuk usaha. Dengan bekerjasama dengan partner bisnisnya, Sheena (Sophia Latjuba), Boy mencoba mencari peruntungan. Namun sayang sekali Sheena memiliki agenda tersembunyi karena Sheena ternyata menyukai Boy. Kepindahan Boy ke San Fransisco juga disusul oleh Emon (Didi Petet) yang selalu mengikuti kemana Boy pergi.

Kesibukan Boy di kantor membuatnya tidak sempat lagi untuk sekedar meluangkan waktu jalan-jalan termasuk bersama Emon. Emon meminta Boy untuk menemaninya jalan-jalan, namun Boy menolaknya hingga terjadi salah paham. Apalagi Emon tersinggung karena di katain Banci oleh Boy. Akhirnya perang dingin pun terjadi dirumah tersebut.  Boy dan Emon tidak berkomunikasi meski dalam satu atap. Di

Sementara itu Emon menemukan seorang anak kecil yang sangat lucu di keramaian. Ia diberi nama Kentang dan dibawa ke apartemen karena tidak menemukan orangtuanya. Kentang menjadi hiburan tersendiri bagi Emon yang mengurusnya dari mulai memandikan hingga memberi bedak.

Suatu ketika Boy pergi ke Jakarta untuk melihat usahanya yang dijakarta juga sekaligus bertemu dengan Cindy (Paramitha Rusady) yang pernah di kenalnya di Bali. Cindy sendiri menaruh hati pada Boy namun masih ragu, karea Boy seorang Don Juan.  Boy Sendiri tidak melanjutkan hubungannya dengan Vera kang kini sibuk menjadi model.  Setelah selesai urusan di Jakarta, Segera Boy terbang kembali ke San Fransisco. Namun Cindy yang juga mau ke New York minta turut serta untuk ikut ke Sanfransisco. Niat itupun dikabulkan.  Boy memperkenalkan Cindy pada Sheena. Namun Sheena yang juga naksir Boy sengaja membuat Cindy cemburu dengan sikap yang di perlihatkannya.

Meski Boy meyakinkan kalau tidak ada hubungan apa-apa dengan Sheena, namun Cindy tidak begitu saja percaya, apalagi setelah Cindy melihat dengan kepala sendiri Sheena sedang menggandeng tangan Boy sementara ia menolak untuk menemani Cindy jalan-jalan di Las Vegas.  Sheena semakin yakin kalau diantara keduanya ada apa-apa. Boy meyakinkan Cindy, hingga akhirnya Cindy pun mengerti.  Cindy pun meyakinkan diri apakah selepas ia pergi ke Las Vegas Boy akan selingkuh dengan Sheena atau tidak.  Hasilnya, Boy meyakinkan Cindy kalau ia tidak akan selingkuh dengan mengantarkan Cindy ke Las Vegas. Hal ini diketahui oleh Sheena. Sheena cemburu dan menunda iklan-iklan produk Boy untuk di pasarkan.

Hal ini membuat curiga Boy yang segera menanyakan pada Sheena, akhirnya teranglah sudah kalau Sheena memang ada maksud. Ia meminta perhatian lebih dari Boy, namun Boy tidak bisa. Akhirnya kontrakpun di batalkan. Sedangkan Cindy dan Boy tetap bersama.

Di akhir kisah akhirnya di ketahui kalau Kentang adalah korban penculikan yang sedang di cari oleh orang tuanya. Emon mengetahuinya lewat televise dan ingin mengembalikannya, namun keburu diketahui oleh para penculik.  Sempat di datangi oleh para penculik, akhirnya Emon berhasil membela diri dari para penculik.

Kentang dapat di kembalikan pada keluarganya setelah sebelumnya Emon ditangkap oleh polisi kalau ia dituduh menculik kentang. Namun berkat Boy dan Cindy akhirnya emonpun bebas.

 

Monday, July 25, 2011

FILM-FILM PERJUANGAN INDONESIA

Film sejarah, atau film perjuangan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini kian terlupakan, betapa tidak stasiun TV yang kita harapkan menayangkannyapun kini semakin menciut dan bahkan sudah tidak ada lagi yang mau menayangkannya. Menjelang peringatan 17 Agustus kelahiran Indonesia ini, kalau dahulu film-film perjuangan masih di putar di TV swasta kita yang dapat memberikan pengetahuan bagi generasi penerus, gambaran suatu perjuangan masa lalu, kini makin sulit di temui. Peringatan 17 Agustus kini lebih di dominasi dengan acara musik walau itu tujuannya adalah dalam rangka peringatan 17 Agustus.

kali ini penulis akan menyajikan beberapa film yang dapat membangkitkan semangat perjuangan Indonesia. Tentu dengan kerangka kulit film jadul. Yuk kita intip bersama.



Janur Kuning. Film produksi tahun 1979 in layak untuk ditonton. Dulu film ini sering di putar di TVRi. Janur Kuning, merupakan film yang menceritakan tentang Kisah peperangan di Yogya yang juga di kenal dengan nama Serangan Umum 1 Maret, dimana terlibat banyak tokoh seperti Soeharto, Jenderal Sudirman dan tokoh-tokoh heroik lainnya seperti Komarudin yang di perankan oleh Amak Baldjun.. Film ini mengetengahkan perjuangan fisik di sekitar penyerbuan  lapangan udara Maguwo oleh Belanda, dan perebutan kota Yogya yang di pimpin oleh Letkol Soeharto. Soeharto menjadi tokoh sentral di film ini meski tidak secara utuh.




Film tahun 1974. Bandung Lautan Api merupakan salah satu film Perjuangan yang dimiliki oleh insan perfilman Indonesia. Film ini di bintangi oleh Dicky Zulkarnaen dan Christine Hakim. Kisah berlatar belakang peristiwa 24 Maret 1946 di Bandung yang membuat kota ini seperti lautan Api. Adegan peperangan antara Indonesia - Belanda, juga di bumbui dengan konfilk Nani (Christine Hakim) gadis palang Merah yang menaruh hati pada temannya, namun  Nani sendiri di taksir oleh komandan Kompi Hidayat (Dicky Zulkarnaen). Sebuah film perang dengan dibumbui cinta dua anak manusia.




Mereka Kembali, Tragedi Siliwangi, merupakan film tahun 1972 yang dibintangi oleh Sandy Suwardi Hassa, Rahayu Effendi dan Rina Hashim. Film karya sutradara Nawi Ismail ini mengisahkan tentang perjalanan panjang atau Long March divisi Siliwangi dari Yogya kembali ke Bandung, Jawa barat saat gagalnya perjanjian Renville 18 Desember 1948. Panglima Sudirman memerintahkan Divisi Siliwangi untuk kembali, perjalanan panjang atau long march ini penuh dengan derita dan hambatan dari belanda maupun menghadapi gerombolan Daarul Islam yang saat itu sedang berkembang.




Pahlawan Goa selarong di produksi pada tahun yang sama denga mereka Kembali, yakni tahun 1972 karya sutradara Lilik Sudjio. Kisah berawal dari kecemasan Pangeran Di ponegoro karena tindakan patih danurejo yang mengakibatkan sengsara rakyat karena pajak di naikkan.  Diponegoro akhirnya keluar dari keraton untuk bergabung dengan pejuang Sentot Alibasya. Film ini menurut penulis cukup membingungkan dan membosankan.




Surabaya 45 merupakan film perlawanan heroik pejuang-pejuang Surabaya ketika Belanda mengibarkan bendera Mereka di hotel Yamato namun pemuda-pemuda Surabaya dapat merobek dan menurunkan bendera Belanda dan digantikan dengan Bendera Merah Putih




Nopember 1828 merupakan salah satu film karya sutradara besar Teguh Karya. Film produksi 1978 ini berlatar kisah peperangan Diponegoro. Ditengah suasana perang Diponegoro Kapiten De Borst (Slamet Rahardjo), seorang indo sangat ingi membuktikan diri sebagai Belanda yang murni. Untuk membuktikannya ia harus berhasil menangkap Sentot Prawirodirdjo otak peperangan Diponegoro. Segala cara ia lakukan termasuk menyandera anak dan istrinya.




RA Kartini sebuah film perjuangan RA kartini untuk memuwujudkan cita-citanya, RA Kartini sebagai seorang pejuang wanita yang berani mendobrak adat dan budaya tentang wanita itu sendiri. Film ini cukup panjang. RA Kartini di bintangi oleh artis Jenny Rachman .




Cut Nyak Dhien dengan bintang utama Christine Hakim adalah merupakan tokoh pejuang wanita asal Aceh. Perjuangan Cut Nyak Dhien menghadapi Belanda yang ia himpun akhirnya harus patah setelah di khianati oleh kawannya sendiri.




Barry Prima, tidak hanya sekedar bermain film laga, namun ia juga bermain di sebuah film perjuangan. Film produksi 1982 ini merupakan Sebuah romantika perang revolusi kemerdekaan. Ada penduduk gagah berani, ada maling yang jadi nekat, ada dendam, ada tentara kecut tapi lalu nekat, ada pengkhianat, ada pedagang yang hanya mementingkan diri. Sebuah gambaran klise. Batalyon pimpinan Kapten Bondan (Dicky Zulkarnaen) yang menyatu dengan rakyat bergerilya hingga merepotkan Belanda. Dengan berbagai upaya termasuk kelicikan, Belanda akhirnya bisa tahu tempat persembunyian batalyon itu. Maka porak-porandalah batalyon itu diserbu. Kapten Bondan meninggal. Enam sisa pasukannya dan seorang penduduk yang selalu mendukung perjuangan tentara secara spontan membentuk pasukan berani mati. Mereka menyerbu markas Belanda dan ganti memorak-morandakan markas itu dengan imbalan kematian nekat mereka.



Karena sakit hati akan perlakuan gerilyawan republik hingga ibunya meninggal, Laura memihak Belanda dan diselundupkan sebagai mata-mata ke pasukan Kapten Wira (Kusno Sudjarwadi) di Sektor Selatan, suatu daerah pedalaman terpencil. Laskar rakyat ini selalu merepotkan Belanda. Laura menyamar sebagai Fatimah dan mengaku kakak anggota Laskar yang ditawan Belanda. Ia berhasil membuat diperebutkan beberapa anggota Laskar, sementara antara Wira dan Kobar (Lahardo), juga terjadi pertentangan karena sikap Kobar yang main babat, senang perempuan dan berjudi.

Konflik ini memuncak dengan pengepungan Kobar atas markas Wira. Melihat situasi ini, lewat penghubungnya Laura mengundang pesawat Belanda menyerbu dan membebaskan ahli perang urat syaraf yang ditawan Wira. Merasa diketahui penyamarannya, Laura lari dan akhirnya tewas di pelukan Rengga (Dicky Zulkarnaen), anggota Laskar yang dicintainya. Laura yang jadi titik sentral cerita, paling lengkap informasinya, yang disampaikan dengan cara sorot balik pada adegan-adegan penting.




Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati, yang tentu didekati dengan sikap romantik, baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta di baliknya. Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api yang ada ke Yogya. Alat angkut ini penting untuk transportasi. Untuk itu ditugaskan Letnan Sudadi (Rizawan Gayo), Letnan Firman (Pupung Harris), dan Sersan Tobing (Bangun Sugito) untuk mengawal semua kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun Purwokerto, dengan kerja sama Kol. Gatot Subroto (Soendjoto Adibroto). Sudadi mengawal kereta yang pertama, Firman dan Tobing mengawal kereta terakhir. Perjalanan kereta terakhir yang penuh hambatan ini yang jadi pokok cerita: pengungsi yang memadati kereta, serangan-serangan Belanda, dll. Diutarakan juga kepahlawanan para pegawai kereta api, terutama kondektur Bronto (Deddy Sutomo). Dan diselipkan kisah cinta antara Firman dan dua Retno yang ternyata merupakan gadis kembar.



Pengkhianatan G 30 S/PKI
disutradarai oleh Arifin C Noor.

Film ini paling laku di Indonesia karena paling sering di putar di TVRI masa Orde baru. Namun sayang karena dianggap melenceng dari sejarah film ini di hentikan pemutarannya sekarang.




Sebuah usaha mengisahkan kembali penumpasan anggota gerakan G-30-S PKI yang melarikan diri dari Jakarta dan berbagai daerah. Mereka ini kemudian bertahan dan menyusun gerakan dari wilayah tandus, berbukit, dan bergua-gua di Blitar Selatan. Mereka dilukiskan merampok, melakukan sabotase dan meresahkan penduduk. Sebuah operasi militer dengan sebutan Operasi Trisula dibentuk untuk membasmi mereka. Pelukisan dalam film terlampau sederhana dan hitam-putih, hingga lebih terasa sebagai propaganda dibanding maksudnya sebagai sebuah dokudrama

Nah film apa yang pembaca akan tonton saat-saat ini. Untuk tidak melupakan sejarah, yuk pilih salah satu untuk ditonton.




Tuesday, July 19, 2011

FILM CATATAN SI BOY 4



JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY IV

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : ERWIN BADUDU

PRODUKSI                           :  PT.  PARKIT FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1990

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, DIDI PETET, PARAMITHA RUSADY, ROBERT SYARIEF, BOY ISKAK, WAN ABUD,  NANI WIJAYA,  IDA KUSUMAH

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) sedang berlibur di Jakarta. Setelah lama berpisah karena ke Amerika, akhirnya Boy bisa kembali dan bertemu dengan Vera (Meriam Bellina). Namun Vera kali ini adalah Vera yang berbeda karena profesi foto modelnya.  Boy tidak setuju kalau Vera menjadi foto model apalagi dengan buka-bukaan baju saat difoto. Majalah edisi Vera sebagai covernya terbit dengan pose yang lumayan menantang. Hal ini membuat kaget mama Boy (Nani Wijaya), ia tidak setuju kalau calon menantunya berfoto seperti di majalah. Boy sendiri menjadi kesal dibuatnya  atas foto diri Vera di majalah, sehingga Boy member saran pada Vera tentang profesinya.  Seringkali Boy dan Vera berselisih paham.  Vera dianggap telah di pengaruhi oleh Meo tukang make upnya.


Namun Vera bukanlah orang yang mau di atur-atur. Akhirnya Vera memilih mengikuti karirnya. Vera dan Boy sepakat untuk memutuskan hubungan diantara mereka berdua. Vera lebih memilih kariernya di dunia foto model. Boy menerima keputusan yang telah dibuat.  Sebagai seorang foto model, Vera selalu melakukan pemotretan dimana saja.

***

Ketika Boy berlibur ke Bali, tanpa sengaja ia bertemu dengan Cindy (Paramitha Rusady) yang pada awalnya sangat susah diajak berkenalan, namun akhirnya luluh juga. Diam-diam Boy menyukai Cindy dan akhirnya mengutarakan isi hatinya pada Cindy. Namun Cindy ragu. Atas saran kakaknya akhirnya Cindy mau menerima Boy. Secara kebetulan pula, Vera sedang melakukan pemotretan di Bali. Ia melihat Boy dan Cindy berduaan. Basa basi Vera menemui mereka namun hatinya tidak bisa berbohong kalau ia masih menyukai Boy.

Akhirnya Vera pun menerima keadaan Boy, dan Vera lebih memilih menjalani pekerjaannya.

Friday, July 8, 2011

FILM CATATAN SI BOY 3


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY III

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI

MUSIK                                  : YOUNKY SOEWARNO

PRODUKSI                           :  PT.  BOLA DUNIA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1989

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, MERIAM BELLINA, DIDI PETET, LEROY OSMANI, BELLA ESPERANCE LIE, NANI WIJAYA, IDA KUSUMAH, ROBERT SYARIEF, ANTON INDRACAYA, DIDING

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) mengutarakan maksudnya pada Vera (Meriam Bellina ) untuk melanjutkan kuliahnya di Los Angeles atas suruhan orang tuanya.  Sebagai baktinya pada orang tua, maka Boy pun melanjutkan ke LA. Meski berat, namun akhirnya Vera merestui kepergian Boy untuk melanjutkan kuliah di LA. Sementara itu kepergian Boy ke LA sampai juga pada Emon (Didi Petet) . Ia pun ngebet sekali ingin ke LA untuk menyusul mas Boy.

Sesampai di LA, Boy masih sering menghubungi Vera via telepon. Di LA Boy berkenalan sengan Sheila (Bella Esperance) seorang DJ di sebuah diskotik ketika Boy menolong Sheila dari percobaan perkosaan. Di LA juga Boy bertemu dengan Jefry (Leroy Osmani) pacar Vera terdahulu.  Awal perkenalan Boy dan Sheila menyangka kalau Sheila adalah orang dari Filipina asli, namun setelah di telusuri ia adalah blasteran Padang Filipina. Sehingga komunikasi pun akhirnya menggunakan bahasa Indonesia karena Sheila ternyata lahir di Indonesia. Melalui Sheila pula, Boy tahu kalau Jefry di LA tidak jelas kerjaannya nongkrong sana dan nongkrong sini tanpa kuliah.

Sementara itu di Indonesia Emon akhirnya di ijinkan untuk liburan ke LA oleh papinya, demikian juga Vera akhirnya ikut mendapatkan ijin untuk liburan di LA.  Akhirnya keduanya berangkat ke LA bersama-sama untuk menyusul Boy.

*****

Hubungan Boy dan Sheilla makin dekat, hingga akhirnya Boy tau kalau Sheila pemakai Kokain. Boy juga tahu kalau Jefrylah orang yang memasok Kokain.  Boy meminta Sheilla untuk dapat berhenti. Namun hal ini tidak disukai oleh Jefry. Sehingga Jefry menghajar Sheilla hingga babak belur.

Vera dan Emon akhirnya tiba di LA.  Mereka  sampai di apartemen Boy karena selisih jalan dengan Boy yang menjemputnya di airport.  Lama tidak bertemu akhirnya Boy dan Vera pun berpelukan mesra untuk selanjutnya membawa barang bawaan mereka. Namun belum lagi masuk ke apartemen, diluar tiba-tiba Sheilla datang memeluk Boy sambil menangis karena babak belur di pukuli oleh Jefry. Sheilla akhirnya di tolong oleh Boy untuk keluar dari ketergantungan obat-obatan. Namun melihat pemandangan tersebut membuat Vera tidak nyaman. Ia kesal dan menjauh dari Boy. Melihat gelagat yang tidak enak, Boy menyusul Vera yang tengah menyendiri.

Akhirnya setelah mendapat penjelasan dari boy, Vera pun mau mengerti. Emon dan Vera menikmati selama liburan di LA. Mereka jalan-jalan. Aktivitas lari pagi pun di lakukan. Namun sayang suatu hari ketika sedang lari pagi, Emon di culik oleh Genk Suruhan Jefry.  Melalui Boy, akhirnya Emon dapat di selamatkan. Mereka akhirnya pulang ke Indonesia bersama-sama, termasuk Boy yang pulang ingin menemui papinya untuk meminta ijin bekerja.

 

Monday, July 4, 2011

FILM CATATAN SI BOY 2


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY II

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI/NASRI CHEPPY

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI/NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : HARY SABAR

PRODUKSI                           :  PT.  BOLA DUNIA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1988

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, MERIAM BELLINA, DEDE YUSUF, DIDI PETET, NANI WIJAYA, ROBERT SYARIEF, IDA KUSUMAH, TIO PAKUSADEWO, FARAHDINA, VENA MELLINDA

SINOPSIS :

Di pinggir pantai, Boy merenung. Boy (Onky Alexander) masih menyimpan kerinduan pada Nuke pacarnya terdahulu yang kini berada di London.Namun  sayang, seandainya ia menyusul hanya akan menghabiskan uang saja.

Sementara itu di Airport Vera (Meriam Bellina) baru datang dari Bali bersama temannya yang pernah sama-sama di LA, Priska (Vena Melinda). Vera dijemput oleh Mami dan Papihnya sementara itu Priska di jemput oleh Emon (Didi Petet) yang merupakan saudara perempuannya. Kejombloan Boy akhirnya di manfaatkan oleh Emon untuk memperkenalkannya dengan Friska. Saat jumpa pertama, Friska langsung jatuh hati pada Boy.

*****

Suatu hari Boy dan Andy (Dede Yusuf) pergi ke toko buku. Tanpa sengaja Boy bertemu dengan Vera yang sudah setahun tidak ditemuinya. Vera kelihatan lain, lebih dewasa dan lebih cantik. Ia berbeda, namun pertemuan pertama tersebut ditanggapi dingin oleh Vera. Boy makin penasaran, ia pun datang kerumah Vera. Meski pada awalnya terlihat kaku, namun situasinya bisa mencair.  Boy dan Vera bisa tertawa bersama dan pergi bersama pula. Namun ada yang ditutup-tutupi dari Boy.  Priska suka pada Boy, dan Boy pun juga sebenarnya suka pada Priska. Keanehan ini pun berlanjut meski Vera selalu memendamnya.

*****

Boy mengikuti kejuaraan Relly, namun karena Andy tidak bisa mendampingi akhirnya Emonlah yang mendampingi Boy. Pada kejuaraan tersebut Priska dan Vera pun datang. Vera bercerita banyak tentang Boy termasuk kalau ia suka pada Boy. Priska diam saja, ia memendamnya dari Vera kalau ia sendiri sebenarnya juga suka pada Boy. Sementara itu Vera sendiri belum tahu kalau Priska suka pada Boy.

Untuk menjelaskan pada Priska  tentang hubungannya dengan Vera, Boy mengajak jalan.  Namun sayangnya selepas mereka jalan, Vera sudah berada di rumah Emon dan melihat Boy dan Priska dalam satu mobil. Konflik pun terjadi. Vera marah dan lari pulang. Boy segera mengejar, namun Vera tidak mau menerimanya. Bahkan akibat dari hal ini Vera tidak mau menerima telpon Priska. Ia menjadi membencinya.

Segala upaya dilakukan Boy untuk mengembalikan keadaan dengan Vera, namun tidak berhasil. Akhirnya setelah melalui bantuan Priska, Vera kembali menemui Boy. Hubungan mereka pun baik kembali.