Wednesday, March 13, 2013

TIARA JACQEULINEA DAN YURIKE PRASTICA DALAM FILM " LUKISAN BERLUMURDARAH "

Lukisan Berlumur Darah


JUDUL FILM                        : LUKISAN BERLUMUR DARAH

SUTRADARA                       : TORRO MARGENS

CERITA                                  : ABDULLAH HARAHAP (NOVEL)

SKENARIO                           : IMAM TANTOWI/TORRO MARGENS

PRODUSER                          :  YB MOHAMED ISA, (MP.AMN.PS)

TAHUN PRODUKSI           : 1988

PRODUKSI                           : PT KANTA INDAH FILM/CIPTA TUAH SDN. BHD

JENIS                                     : FILM HORROR

PEMAIN                              : TIARA JACQEULINEA, DHARMA HARUN, YURIKE PRASTICA, PIET PAGAU, HAMZA WAHID, YOSEPH HUNGAN, ABDI WIYONO, HESTI SYANI

SINOPSIS :

Rumah Diarsi (Yurike Prastica) istri dari seorang Belanda dirampok oleh dua orang perampok.  Kedatangan perampok tersebut berhasil diketahui oleh suami Diarsi. Namun malang, suami Diarsi dibunuh oleh dua orang perampok tersebut di hadapan Diarsi. Diarsipun berteriak, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan Diarsipun di perkosa oleh perampok tersebut di hadapan Yunan (Piet Pagau) pembantunya yang diam-diam mencintai Diarsi.  Namun Diarsi berhasil membunuh kedua perampok tersebut. Tanpa melaporkan ke polisi Diarsi meminta tolong pada Yunan untuk membantunya menguburkan orang-orang tersebut di bawah pohon beringin depan rumahnya dan di kamar mandinya.  Namun entah mengapa, Yunan akhirnya juga membunuh Diarsi.

*****

Sepasang suami Istri, Agus (Dharma Harun) dan Hana (Tiara Jacqeulinea) membeli rumah tua yang sudah terbengkalai dari orang tengah sehingga ia tidak mengetahui asal usul rumah tersebut.  Agus adalah seorang guru SMA ditempat tersebut. Ketika baru datang dirumah tersebut, Hana langsung tertarik pada lukisan seorang perempuan yang telah usang namun ia merasa selalu tersedot perhatiannya. Setiap kali melihat lukisan tersebut, Hana akan merasa terhipnotis. Malam itu mereka tidur dengan nyenyaknya, tanpa disadari pohon beringin di depan rumah tumbang. Dan di bawah pohon tersebut di temukan tengkorak manusia.  Melalui seorang kiai, dengan mengucap bismillah, pohon tersebut pun di potong-potong. Ketika Hana akan mengantarkan minuman ke para pekerja yang sedang memotong dahan pohon beringin, tiba-tiba ia terkesiap kaget karena pohon yang di potong mengeluarkan darah. Hana jatuh pingsan.

Semenjak kedatangan di rumah tersebut Hana sering bersikap aneh apalagi kalau sudah memandang lukisan seorang wanita, ia bahkan sering meninggalkan tugasnya sebagai seorang istri. Hal ini tentu membuat Agus marah. Seringkali akibat lukisan tersebut, Hana menjadi bersikap aneh dan emosional sehingga untuk menyadarkannya Agus harus berbuat kasar.  Hana juga sering dirasuki mimpi-mimpi menakutkan yang menggambarkan wanita dalam lukisan tersebut. Hana melihat kalau wanita tersebut di bunuh dan menyuruh Hana untuk membalaskan dendam.

Sementara Agus yang merasakan keanehan di sarankan untuk sembahyang. Namun tidak dengan Hana, justru ia menjadi sering kerasukan arwah wanita dalam lukisan tersebut yang haus darah dan ingin membalaskan dendamnya. Akibatnya Hana berhasil membunuh dua penduduk karena dendamnya. Namun akhirnya aksi ini diketahui oleh Agus. Meski agus berhasil menyadarkan Hana untuk beberapa saat namun lagi-lagi Hana harus kerasukan arwah wanita tersebut hingga nyari membunuh Agus jika tidak ada kemunculan Yunan. Yunan yang mengetahui kalau Hana telah di rasuki Diarsi akhirnya berhasil menangkapnya dan meminta Agus mengalungkan tasbih ke leher Hana. Arwah Diarsi pun keluar. Melalui bantuan warga dan seorang Kiai akhirnya Lukisan bergambar seorang wanita di bakar oleh Hana. Maka Diarsi pun menjerit kepanasan dan hilang.

Akhirnya rumah tersebut terbebas dari gangguan.

3 comments: