Wednesday, April 24, 2013

NONTON BARENG FILM SAUR SEPUH BERSAMA PEMERAN BRAMA, LASMINI DAN BENTAR

Saur Sepuh 3 Kembang Gunung Lawu

Saur Sepuh.  Mendengar kata tersebut kita akan di bawa ke ingatan di era 80an dimana Sandiwara Radio masih merajai dan menjadi satu-satunya hiburan rakyat yang murah.  Saur Sepuh merupakan salah satu Sandiwara Radio karya Niki Kosasih yang booming di era 80an. Dengan setting kehancuran kerajaan Majapahit dan berdirinya kerajaan sahabat bernama Kerajaan Madangkara.   Kehadiran Sandiwara Radio Saur Sepuh mampu menyedot jutaan pendengar di pelosok tanah air.
Melalui kisah-kisah yang dibuat, pendengar akan di bawa untuk berkelana kedalam alam imajinasi masing-masing. Imaginasi tentang penggambaran sosok Brama Kumbara sebagai tokoh sentral dalam Saur Sepuh, juga Mantili yang memiliki julukan si pedang Setan dan pedang perak, penonton akan berimajinasi sesukanya, bagaimana sosok Brama apakah tinggi, besar, berkumis atau berotot. Sosok yang bijaksana sebagai panutan. Atau mau menggambarkan Mantili Si pedang Setan? Seperti apakah dia? Perempuan adik Brama Kumbara yang kadang-kadang lebih mengandalkan emosi. Atau  barangkali mau menggaambarkan Lasmini? Perempuan binal penggoda lelaki tampan? Lasmini adalah musuh bebuyutan Mantili dalam serial sandiwara radio Saur Sepuh. Semua imaji nasi boleh jadi setiap orang berbeda satu dengan yang lain.

Pemeran danSutradara Saur Sepuh

Cak Roes sedang menanyakan sesuatu

Suksesnya saur sepuh sebagai Serial Sandiwara Radio yang di putar di stasiun-stasiun radio di pelosok tanah air pun akhirnya di angkat ke layar lebar . Tahun 1988 dibuatlah film Saur Sepuh yang dilatarbelakangi oleh Sandiwara Radio. Melalui sebuah visualisasi dalam Film, maka penonton sudah tentu akan membandingkan benarkah sosok yang ia gambarkan selama ini dalam imajinasinya sesuai dengan yang di visualisasikan dalam film? Benarkah Brama Kumbara raja Madangkara sosoknya yang bijaksana, baik, memiliki ilmu tinggi sudah sesuai dengan gambaran ketika masih mendengarkan sandiwara radio? Terlepas dari gambaran masing-masing penonton, Saur Sepuh yang diangkat ke layar lebar hingga 5 film merupakan sebuah kesuksesan besar.  Melalui garapan Imam Tantowi sebagai sutradara , dengan dibintangi oleh Fendy Pradana sebagai Brama Kumbara, Elly Ermawati sebagai Mantili, Murtisaridewi Sebagai Lasmini dan Candy Satrio sebagai Raden Bentar saur sepuh memberikan warna yang berbeda dari film-film silat yang sebelumnya ada dengan bintang-bintang sekelas Barry Prima.
All Crew

Fendy Pradana sebelumnya bukanlah pemain film laga . Berperan sebagai Brama Kumbara  sosoknya yang tinggi dan besar terasa pas dengan imaginasi yang selama ini di dengar hanya di Sandiwara Radio. Sosoknya mewakili penggambaran bagaimana Brama Kumbara yang selama ini banyak orang imaginasikan. Sedangkan Elly Ermawati yang juga merupakan pengisi suara asli dalam serial Sandiwara Radio dengan tokoh yang sama yaitu sebagai Mantili boleh dibilang sosoknya mampu  mewakili imaginasi para penggemar Sandiwara Radio. Sosok yang tak kalah pentingnya dalam Saur Sepuh adalah Lasmini yang di perankan oleh Murtisaridewi. Lasmini adalah sosok wanita yang centil, manja, binal dan suka menggoda lelaki terasa sangat pas ketika di bawakan oleh Murtisaridewi. Meski menurut penuturan Imam Tantowi sebagai sutradara, pada awalnya beliau merasa terkecoh dengan Murtisaridewi karena saat datang casting ia terlihat seperti sosok tante-tante yang dirasakan pas untuk tokoh Lasmini, namun setelah di teluusuri Murtisaridewi baru duduk di kelas I SMA. Sunggu suatu gambaran yang luar biasa.
Laris di Sandiwara Radio, Saur Sepuh laris pula di layar kaca, terbukti menurut data Perfin  Saur Sepuh I Satria Madangkara (1988) sebagai film terlaris I di Jakarta dengan perolehan penonton 575.480, Saur Sepuh II Pesanggrahan Keramat(1989) juga menjadi film terlaris I di Jakarta menurut data Perfin dengan perolehan penonton 583.604 dan Saur Sepuh 3 Kembang Gunung Lawu(1990) merupakan film terlaris I dengan perolehan penonton 611.073. Tentu saja prestasi ini patut dibanggakan.

Candy Satrio si Raden Bentar

Meski Saur Sepuh sudah lama di produksi dan barangkali hanya tinggal mengenangnya, namun penggemar saur sepuh di pelosok tanah air masih banyak terutama penggemar film-film saur Sepuh. Apalagi ditambah bioskop tanah air yang saat ini sudah tidak bersahabat lagi dengan film-film silat menjadikan Saur Sepuh sebagai sebuah film  yang masih banyak di buru oleh penggemarnya.  Dengan berbekal kepingan CD Saur Sepuh maka penggemarpun mampu dibawa ke masa silam, masa dimana kejayaan film Indonesia terutama saur sepuh mampu menyedot penonton untuk menonton film di bioskop dengan genre Silat. Silat adalah kebudayaan Indonesia yang patut kita banggakan dan kita lestarikan, seperti juga halnya dengan film Indonesia yang patut untuk terus di lestarikan.

Kalau dalam sandiwara radio ada Bentar Palsu, maka disini muncul Lasmini Palsu yang merayu Raden Bentar. 


Adalah Komunitas Pecinta Film Indonesia Jadul atau KPFIJ yang berhasil menyatukan kembali pemain Saur Sepuh melalui acara Nonton bareng yang kerap di gelar. Ada hal yang unik kali ini karena acara nonton bareng dengan tema Nobar Saur Sepuh 3 Kembang Gunung Lawu bertempat di sebuah kafe di bilangan Jakarta Selatan yang di helat 16 April 2013 mampu menyatukan kembali pemain-pemain Saur Sepuh yang sudah lebih dari 20 tahun yang lalu di putar di bioskop.  Pagelaran nonton bareng kali ini di hadiri oleh bintang-bintang film saur sepuh seperti Fendy Pradana (Brama Kumbara), Murtisaridewi (Lasmini), Candy Satrio (Raden Bentar) dan tak kalah pentingnya adalah kehadiran Imam Tantowi sebagai sutradara film tersebut. Selain kehadiran empat orang yang terlibat film tersebut juga nonton bareng kali ini di hadiri oleh Harry Sabar, penata music dalam saur sepuh I Satria Madangkara.
Bersama Brama Kumbara, Bibi Lasmini dan Raden Bentar

Kehadiran para pemain saur sepuh dalam nobar kali ini sangat di tunggu –tunggu oleh para penggemar saur sepuh yang ingin mengenal lebih dekat para pemain film yang dahulu di sanjungnya dan hanya dapati dilihat di layar lebar. Menjadi momen penting bagi penggemar untuk dapat berinteraksi dengan mereka.  Dalam sesi bincang-bincang maka dengan puas para penonton dapat melontarkan pertanyaan . Fendy Pradana selepas bermain film layar lebar akhirnya berbagi cerita kalau sebenarnya Fendy juga masih aktif baik di sinetron maupun di film. Kabar terakhir Fendy bermain dalam sebuah film anak-anak yang akan tayang pada bulan Juli mendatang.

Murtisaridewi menjadi satu-satunya sosok yang paling ayu diantara yang lain karena rivalnya Mantili tidak hadir dalam nobar kali ini setelah dari pihak panitia berusaha mengundangnya namun tidak mendapat tanggapan.  Murtisaridewi saat ini berdomisili di Solo mengikuti suaminya Didik Riyadi, sehingga kesempatan nobar Saur sepuh ini dirasa sangat berharga bagi para penonton khususnya anggota Komunitas Pecinta Film Indonesia Jadul karena mbak Murti mau meluangkan waktunya untuk datang menghadiri acara ini. Kegiatan Murtisaridewi saat ini disibukkan oleh aktivitasnya untuk mempersiapkan diri terjun kedunia politik dengan menjadi caleg dari sebuah partai politik untuk daerah pemilihan di wilayahnya Solo. Murtisaridewi berjanji kelak kalau terpilih menjadi anggota legislatif akan memperjuangkan budaya dan kesenian asli Indonesia.
Candy Satrio mungkin diantara dua pemain tersebut saat ini yang paling eksis karena wajahnya masih terlihat di layar kaca. Dalam film Saur Sepuh Candy Satrio  berperan sebagai Raden Bentar, sosok muda anak dari Brama kumbara yang jatuh cinta dengan Lasmini , namun ditentang oleh banyak pihak. Ditemani oleh sang istri tercinta Tya Subiakto, Candy hadir dan turut berbagi cerita. Dan yang unik adalah ketika istrinya Tya Subiakto baru mengetahui kalau suaminya pernah main film silat justru saat nobar ini, jadi selama ini ia tidak mengetahui kalau suaminya adalah bintang film silat juga.

Kehadiran bintang-bintang saur sepuh rasanya tidak lengkap kalau belum ada cerita dari sang sutradara Imam Tantowi. Imam Tantowi lebih banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan penonton tentang film-film yang digarapnya. Beliu juga menceritakan pengalaman menggarap Saur Sepuh I yang membutuhkan 1000 ekor kuda. Dan kuda-kuda tersebut tidak dapat di hadirkan dari pulau jawa saja namun harus dihadirkan dari luar pulau, dengan sewa kuda perhari Rp. 60rb untuk ukuran saat itu. Imam Tantowi juga menjawab pertanyaan penonton yang menginginkan untuk memproduksi kembali film-film layar lebar dengan konsep silat atau laga, namun dengan begitu arifnya beliau mengatakan kalau ia menginginkan yang lebih muda yang harusnya menggarap film-film silat dengan di padukan teknologi yang ada saat ini sehingga hasilnya akan lebih bagus dibandingkan dengan jamannya.  Harry Sabar juga menjadi salah satu yang turut berbagi cerita tentang ilustrasi sebuah music di film.

Kehadiran para pemain dalam nobar Saur sepuh 3 episode Kembang Gunung Lawu menjadikan tontonannya menjadi bernyawa dan menjadi sebuah reuni Saur Sepuh yang langka, yang sangat sulit terjadi kembali. Semoga dengan hadirnya reuni saur sepuh ini dapat mengingatkan kembali akan kejayaan film Indonesia di negerinya sendiri .

Bersama Pak Imam Tantowi dan Bung Harry Sabar

Foto Bersama

Suasana nobar


3 Dara (eh tiga bukan bujang)

Hello

Fendy Pradana


Wednesday, April 10, 2013

DICKY ZULKARNAEN DALAM FILM " KRAKATAU "

Krakatau


JUDUL FILM                        : KRAKATAU

SUT. RADARA                    : SANDY SUWARDI HASAN

CERITA                                  : GANES TH

SKENARIO                           : GANES TH

TAHUN PRODUKSI           : 1977

PRODUKSI                           : PT TATY & SONS FILM

JENIS                                     : FILM LAGA

PEMAIN                              : DICKY ZULKARNAIN, TUTY KIRANA, WD MOCHTAR, DEBBY CHINTYA DEWI, A DARMAWAN, TONY HIDAYAT, MUNI CADER

SINOPSIS :

Wiraganda (Dicky Zulkarnaen) diutus oleh gurunya di perguruan Krakatau untuk mencari muridnya yang telah murtad bernama Bodin(WD Mochtar) yang telah bertahun-tahun meninggalkan perguruan. Wiraganda di suruh mencarinya ke daerah Tanjung Kait. Untuk menyamarkan siapa Wiraganda agar Bodin mau muncul saat di cari oleh orang-orang Krakatau, maka Wiraganda diganti namanya menjadi Somad. Selama bertahun-tahun perguruan Krakatau mengutus muridnya untuk mencari Bodin, namun ia tidak pernah muncul.

Maka pergilah Somad ke tempat yang di tunjuk oleh gurunya. Sesampai di tempat tujuan, Somad sudah di hadang oleh para jagoan tuan tanah karena Somad memecahkan kendi yang di bawa oleh anak penghulu (Tuti Kirana). Bahkan kedatangan Somad ke tempat tersebut dilarang untuk mendatangi mesjid oleh Penghulu, karena selama ini dilarang oleh Tirtaganda (A Darmawan) setelah kematian murid perguruan Krakatau di mesjid tersebut. Namun somad member pengertian pada Penghulu. Kedatangan Somad langsung mendapat tuduhan dari Tirtaganda atas tuduhan mencuri jam emas berantai miliknya. Namun Somad mengelaknya. Untuk membuktikannya Somad berhasil menangkap pencuri yang sesungguhnya dan diserahkan pada Tirtaganda. Pencuri tersebut beralasan telah jatuh dari pohon sehingga dapat di tangkap oleh Somad, namun ayah Tirta, Bodin (WD Mochtar) yang selalu bersembunyi mengenali pukulan yang ada di tubuh Gobang si pencuri adalah pukulan dari orang-orang Krakatau.

Berita keberhasilan Somad menangkap Gobang sampai juga ke telinga Surya(Muni Cader) yang juga saudara dari Tirtaganda namun hidup terpisah darinya. Surya sebenarnya adalah pewaris sah anak tuan tanah sebelum akhirnya di geser oleh Tirtaganda yang sebenarnya tidak berhak. Hal ini diketahui dari kapte laut (Tony Hidayat). Namun atas kesewenang-wenangan Tirtaganda, maka Surya tersingkir dan hidup terpisah dengan Istrinya Inah (Debby Chintya Dewi). Surya akhirnya berkenalan dengan Somad dan mengajaknya untuk tinggal dirumahnya. Namun hal ini selalu diawasi oleh anak buah Tirta.

*****

Sepak terjang Somad tidak disukai oleh Tirta sehingga dengan menggunakan caranya ia menghasut Surya namun tidak berhasil. Justru Inah, istri Surya yang telah membocorkan rahasia Somad pada Tirta, Surya merasa sebagai Sahabat Somad membelanya, namun malang, ia harus tewas di tangan Tirta. Tirta menggunakan caranya untuk memancing Somad keluar, maka terjadilah pertarungan. Tirta mengeluarkan tembakan dan mengenai anak buahnya dan Bodin yang pura-pura mati dan ditolong Somad. Namun ketika somad pergi, Bodin bangun . Saat bersamaan meletuslah gunung Krakatau. Masyarakat berlarian menyelamatkan diri, sementara itu Siti(Tuti Kirana) anak penghulu di tangkap oleh Tirta. Mereka pun mengejar Tirta untuk membebaskan Siti.Belakangan diketahui kalau penghulu adalah salah seorang murid dari Krakatau juga. Maka bersama Somad ia ingin membereskan semuanya. Diketahui juga bahwa orang yang dicari Somad sebenarnya adalah Suganda, namun tidak diketahui siapa Suganda dan yang mana.

Melihat keadaan Tirta yang terdesak akhirnya Suganda alias Bodin pun menampakkan diri. Pertarungan pun tidak terelakkan, namun Suganda melarang Somad untuk melawannya karena ia mengaku kalau Suganda adalah ayahnya. Untuk meyakinkan Somad yang bernama asli Wiraganda, Suganda gamenceritakan semuanya, termasuk siapa Tirta sebenarnya.Tirta akhirnya terbunuh oleh Somad. Tirta sebenarnya adalah anak dari Tuan tanah sebelumnya dari istri Suganda yang sekarang. Sedangkan Suganda  akhirnya takluk dengan guru Somad setelah berkelahi dan mau diajak ke perguruan Krakatau.

Monday, April 8, 2013

NOBAR SAUR SEPUH EPISODE KEMBANG GUNUNG LAWU





KPFIJ Kembali menghadirkan Nonton Bareng film-film klasik Indonesia. Kali ini akan hadir nobar Film saur Sepuh 3, Kembang Gunung Lawu. Sebuah Film yang diangkat dari Serial sandiwara Radio kenamaan pada era 80an. Sebagai Apresiasi terhadap perfilman Indonesia, KPFIJ bekerjasama dengan Cafe Mahakam mempersembahkan Nobar Saur Sepuh 3.

Menghadirkan Murtisari Dewi sebagai Lasmini juga akan dihadiri oleh Candy Satrio sebagai Raden Bentar.

Catat harinya :

Selasa, 16 April 2013 jam 19.00 bertempat di Cafe Mahakam, Jl. Mahakam I Blok M Jakarta Selatan, (Seberang Hotel Grand Mahakam, deretan Aquarius Mahakam).

Jangan tunda, tunggu apa lagi.. ketemu artis idola.

Gratis......................!!! untuk konsumsi silahkan pesan dan bayar masing2......

untuk informasi dapat menghubungi email : kpfij@yahoo.co.id