Tuesday, September 2, 2025

JALAN MAKIN MEMBARA


JALAN MAKIN MEMBARA, ARSWENDO PENULIS SKENARIO

Rahayu Effendi, produser Sinetron Jalan Membara mengaku rugi mencapai Rp. 150juta. Pihak SCTV yang menayangkan sinetron tersebut tidak memberi komentar. Bahkan ironisnya menyambut baik kelanjutannya. Masih dibintangi Dede Yusuf, Jalan Makin Membara ditayangkan SCTV sejak awal Januari 1996. Jalan Membara merupakan cikal bakal Jalan Makin Membara. Tetap jenis eksen, tapi banyak perubahan tema dan pemainnya. Hal ini tidak terlepas dengan masuknya peran Arswendo Atmowiloto sebagai penulis skenario.

Setelah selesai penayangan Jalan membara yang membawa kerugian, saya sempat bingung, kira-kira apa yang harus saya kerjakan. Bagi seorang seniman, kreatifitas adalah paling utama. Jadi, walau rugi, saya bertekad untuk membuat sinetron lagi dengan jenis sama. Pikir-pikir, saya ingat Arwendo yang pernah gabung dengan kami saat penggarapan serial "Jendela Rumah Kita". Dengan pengalaman itu, saya yakin bila mengajak Arwendo, akan menciptakan nuansa baru bisa di jadikan jaminan, " kata Rahayu Effendi. 

Lebih lanjut Rahayu merekrut Arswendo bukan karen akeberhasilan Arswendo di  Festival Sinetron Indonesia lewat sinetron "Menghitung Hari" ini spontan saja, " lanjut Rahayu Effendi. 

Bagi Arswendo sendiri, keterlibatannya di serial Jalan Makin Membara bersama Dede Yusuf merubah hampir 50% dari rancangan asli buatan Dede Yusuf yang saat  produksi sinetron Jalan membara bertema total eksen. "Saya punya pandangan bahwa eksen itu sangat bagus apalagi bila dibumbui dengan komedi. Nah, Komedi ini yang menjadi tanggungjawab saya, sementara eksennya itu urusan Dede.  Dengan ini pula saya katakan, mulai tahun 1996 telah lahir sutradara baru di dunia sinetron. Saya juga mengatakan jika sinetron "Jalan Makin Membara" ini nantinya tidak laku dan kurang disenangi pemirsa, ini pertanda bahwa dunia sinetron kita sudah mulai masuk gerbang kehancuran, " kata Arswendo. 

Arswendo memang selalu tampil spektakuler. Ucapannya selalu cuek tapi bernada optimis. Tanpa mengecilkan peran Dede Yusuf pada sinetron Jalan Membara, Arswendo baru berani mengatakan Dede Yusuf telah lahir sebagai sutradara muda. Padahal Dede Yusuf sudah tampil sebagai Sutradara di serial "Jendela Rumah Kita"dan memenangkan satu kategori pada FSI 1994.

Jika menurut Rahau Effendi sinetron Jalan Membara tidak membawa keuntungan, bahkan rugi, maka part II Jalan Makin Membara, Rahayu dan Dede Yusuf Optimis akan membawa sukses dan keuntungan. "Terus terang saya memang kurang puas pada konsep penggarapan terdahulu. Makanya saya berkomunikasi dengan ibu. Oleh ibu berkomunikasi dengan Mas Wendo. Maka inilah konsepnya lebih fleksibel. tidak lagi mengetengahkan eksen yang kental. 

Dede Yusuf mengganti banyak pemain. Mira Asmara sebagai pelakon utama mendampingi Dede dalam sinetron Jalan Membara ditendang. Demikian juga Bucek Depp, serta pemain=pemain lainnya. Dede benar-benar bongkar pasang. Kali ini Dede Yusuf menampilkan Mila Karmelia sebagai Wia. Lia Olivia (Iyun), Taufik Savalas (Halim), Arie Sihasale (Topan), Erry Yanto Prakasa (Pak Jodi), Rio Thamrin, (Cogrek), Titi Soemarno (Ibu Tapan), Edi Siswandi (Bang Alwi), Rendy Recky(Dasiman), Latief Sitepu (Satpam), Ocan (Ujang ) dll. 

"Tidak ada unsur-unsur sentimen dalam hal ini. Saya banyak mengganti pemain semata-mata menyesuaikan kemampuan peran masing-masing. Apalagi sinetron Jalan Membara dengan yang Sekarang, Jalan Makin Membara, sebenarnya ceritanya tidak saling mengikat. Hanya temanya saja yang sama, yaitu eksen. Untuk mengikat perhatian pemirsa, saya tetap menokohkan peran Handoko, mantan narapidana. Makanya tidak jadi masalah bila saya pakai pemain-pemain baru, " kata Dede Yusuf.

Dede Yusuf memang sukses menokohkan perannya, baik pada part I maupun yang kedua ini. Menyimak cerita Jalan Makin Membara memang sangat berbeda dengan Jalan Membara.  "Kali ii saya tampil seperti serial, menuntaskan atu masalah dalam satu episode, tidak seperti Jalan Membara ceritanya berkesinambungan. Peran saya juga berganti-ganti, mulai Satpam, Office BOy, hingga tukan ojek. Ini merupakan terobosan setelah dalam Jalan membara kurang sukses. Tentu mas Wendo pegang peran untuk memilih sistem serial, " kata Dede Yusuf. 

Rahayu Effendi mengatakan, teknik-teknik pukulan yang dilakukan Dede Yusuf, diramu dari gerakan-gerakan bintang eksen dunia seperti Jean Claude Van Damme, Cuck Nurris, David Bradley dan Jacky Chan. "Jika gerakan Dede Comot sana sini dan disukai, mengapa harus mempermasalahkannya. Orang menonton film  kan, karena film itu menarik. Makanya saya mengusulkan pada Dede agar ketika melakukan adegan tarung, mengikuti gerakan-gerakan terbaik dari bintang-bintang laga luar negeri. 


~sumber : MF 251/217/XII/ 27 Jan - 9 Feb 1996~

No comments:

Post a Comment