Showing posts with label Boy Tirayoh. Show all posts
Showing posts with label Boy Tirayoh. Show all posts
Friday, January 29, 2010
FILM JADUL : TONGKAT SAKTI
JUDUL FILM : TONGKAT SAKTI
SUTRADARA : WILLY WILYANTO
PRODUSER : NY LEONITA SUTOPO
PRODUKSI : PT INEM FILM
TAHUN PROD : 1982
JENIS : FILM LAGA
PEMAIN : BOY TIRAYOH, ANNA TAIRAS, PONG HARYATMO, URIP ARPAN, RUSLAN BASRI, TRISNO WIDJAYA, FATIMA MARIA, SAMSUL GANDRJAYA, WILLY WILYANTO, HADISYAM TAHAX
SINOPSIS :
Marsan (Boy Tirayoh) adalah anak dari Sabur yang telah mati dibunuh oleh Kompeni. Sabur mati ketika membela istrinya untuk dilepaskan dari Kompeni karena sedang mencari Sabur yang mempunyai ilmu kebal. Namun Sabur akhirnya mati tertembak oleh Kompeni dan istrinya di bawa ke markas kompeni. Sementara Marsan akhirnya di ambil murid oleh seorang guru di pesisir pantai. Setelah ia berhasil menguasai ilmu yang telah diberikan, maka saatnya Marsan untuk turun mencari Ibunya dan membela kebenaran. Sebelum pergi, Marsan dibekali tongkat sakti oleh gurunya.
Marsan langsung menuju ke tempat dimana Ibunya di sekap. Namun tempat tersebut dijaga oleh begundal-begundal kompeni yang notabene adalah penduduk pribumi yang berkhianat. Namun usaha Marsan sia-sia karena penjagaannya yang begitu ketat. Akhirnya Marsan pergi kedesa ke tempat Pak Dadang (Hadisyam Tahax) tetangganya. Namun gerak gerik Marsan di ikuti oleh anak buah kompeni yang dipimpin oleh Somad (Samsul Gandrajaya) dan Safei (Urip Arphan). Namun atas saran Istri Dadang, Siti (Fatima Maria), Marsan disuruh pergi untuk meninggalkan desa tersebut karena takut keluarganya mendapat kesusahan dari kompeni. Namun Marsan untuk sementara waktu menolak pergi. Marsan pun akhirnya jatuh hati pada anak Pak Dadang, Yusniar (Anna Tairas) yang juga merupakan teman sepermainan waktu kecil. Keduanya melangsungkan pernikahan. Namun disaat upacara pernikahan baru selesai dilaksanakan, Somad dan kawan-kawannya datang mengacaukannya. Tindakan tersebut berhasil dir edam oleh Marsan. Kompeni pun marah pada Somad karena tidak berhasil menangkap Marsan yang dianggap pemberontak.
Kompeni akhirnya menyuruh anak buahnya untuk menangkap Dadang dan Keluarganya. Dadang berhasil ditangkap ketika Marsan sedang berada disawah, sedangkan Yusniar berhasil di perkosa oleh Somad dan Safei. Ketika mengetahui kalau istrinya Yusniar diperkosa dan menyusul ke sawah, akhirnya Marsanpun marah. Dengan Tongkat saktinya Marsan pun akhirnya berangkat untuk menuntut balas atas kehormatan istrinya yang telah dinodai.
Sementara itu Kompeni berhasil menangkap seorang pendekar bernama Jarus yang kemudian menjadi antek-antek kompeni untuk menangkap Marsan. Marsan yang sedang dalam perjalanan untuk menuntut balas berhasil dihadang olehnya. Perkelahianpun terjadi. Namun setelah mengeluarkan ilmu masing-masing ternyata keduanya adalah merupakan satu perguruan dengan Marsan. Akhirnya keduanya pun menghentikan perkelahian. Somad dan Safei yang mengetahui keadaan tersebut akhirnya lari terbirit-birit dan melaporkannya pada kompeni.
Marsan dan kakak seperguruan Jarus akhirnya berhasil masuk kesarang kompeni dan membebaskan ayah Yusniar . Somad dan Safei berhasil di bunuh oleh Marsan. Dalam usaha keluar dari Sarang Kompeni, Marsan akhirnya mati tertembak, sementara kakak seperguruannya Jarus yang mengetahui rahasia keris dari tongkat sakti pun akhirnya tertembak.
Subscribe to:
Posts (Atom)