Showing posts with label Dewi Yull. Show all posts
Showing posts with label Dewi Yull. Show all posts

Monday, January 31, 2011

DEWI YULL DALAM FILM "GADIS"




JUDUL FILM        : GADIS

SUTRADARA       : NYAK ABBAS AKUP

PRODUKSI           : PT INEM  FILM

CERITA                  : TITIEK PUSPA

PRODUSER          : NY. LEONIA SUTOPO

TAHUN PROD    : 1980

JENIS                     : FILM DRAMA

PEMAIN               : TITIEK PUSPA, DEWI YULL, RAY SAHETAPY, DEDDY SUTOMO

SINOPSIS :

Gadis, merupakan salah atu film dengan mengambil setting jaman kolonial Belanda yang masih mengagungkan kendoroan, dan menganggap orang kecil adalah budaknya. Darah Ningrat dan darah orang biasa ikut di persoalkan bagi orang-orang yang berpikiran kolot.

Jaka (Ray Sahetapy) adalah seorang pemuda yang baru lulus dari sebuah sekolah.  Jaka mencintai Rini anak seorang bangsawan Den Renggo(Deddy Sutomo). Keluarga Renggo sangat menjunjung adat, namun tidak dengan Rini anaknya yang lebih modern. Jaka menyukai Rini, tetapi  agaknya Den Renggo tidak begitu menyetujuinya. Den Renggo adalah seorang bangsawan, yang ditugaskan untuk membersihan (Menggusur) sebuah kampung. Sementara itu Jaka akan ditugaskan di desa dimana Den Renggo tinggal.

*****

 

Sementara itu, Ibu (Titiek Puspa) tinggal bersama tiga orang anaknya Gadis(Dewi Yull), Dara dan anak lelakinya Bagus di sebuah rumah  yang sangat sederhana di sebuah kampung hanya sebagai buruh cuci. Gadis merupakan murid di salah satu sekolah yang harus bersekolah dengan berkebaya dan menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah. Sebelum sekolah, Gadis harus mengantarkan cucian yang sudah kering. Gadis adalah seorang gadis yang sangat lugu.

Kehidupan Gadis dan keluarganya sangat sederhana, padahal sebelumnya keluarga tersebut adalah keluarga kaya, namun berkat ulah suaminya yang memiliki istri lagi, maka terpaksa Ibu dan anak-anaknya meninggalkan rumah. Mereka lebih memilih hidup sederhana.

Kesengsaraan mereka bertambah setelah cucian Den Renggo (Deddy Sutomo) yang di cuci oleh keluarga Gadis hilang di curi maling.  Akhirnya untuk menebusnya, Gadis di wajibkan untuk melayani Den Rini anak Den Renggo. Semua pekerjaan di kerjain oleh Gadis, meski ia juga bersedih karena sekolahnya tidak bisa di teruskan.

Selama di rumah Den Renggo, Gadis di perlakukan laksana budak terutama oleh Den Rini. Ia menyuruh dengan sekehendak hatinya. Gadis menjadi sering murung. Hingga suatu hari datanglah Jaka dan temanya Andi ke rumah Den Rini. Jaka tersentuh pada Gadis ketika Gadis sedang mengepel lantai namun dengan seenaknya Rini lewat mengotorinya lagi, sementara itu Jaka akhirnya melepaskan sepatunya. Ketika Rini mengajak Jaka dan Andi untuk ke kebun, Jaka menolaknya dan menyuruh Rini pergi berdua dengan Dani. Jaka menaruh perhatian pada Gadis, dan Gadispun tersentuh setelah Jaka memberikan kopi yang di hidangkannya padanya. Gadis menjadi sering melamun membayangkan Jaka  Sedangkan Jakapun menaruh hati pada Gadis.

****

Suatu hari Gadis diantarkan oleh Jaka kerumah Den Renggo, namun Rini yang memergoki Jaka membawa Gadis merasa tidak suka. Sementara itu Ndoro putri, ibunda Rini juga merasa tidak suka dan Rini tidak pantas untuk Jaka.  Ndoro putri dan Den Renggo merasa Rini adalah sosok anak yang rajin, sopan santun, dan patuh, padahal mereka tidak tahu kalau di belakang, Rini selalu berbuat di luar batas. Suatu hari, Jaka datang kerumah Gadis untuk mengutarakan maksudnya ingin membantu keluarga tersebut.

Sementara itu tanpa sengaja Gadis memergoki Andi dan Rini yang sedang bermesraan di semak-semak.  Tapi gadis sendiri yang justru ketakutan, karena ia takut dimarahin Den Rini.

****

Den Renggo akhirnya melakukan eksekusi untuk melakukan penggusuran, namun ketika ia laporan pada meneer ia justru kena marah, karena ada warga pribumi yang tertembak. Tuan Residen melarang mereka untuk membunuh. Penggusuran di lakukan untuk menjadikan kampung tersebut sebuah perkebunan. Sementara itu Jaka ikut membantu warga untuk mengungsi setelah rumah mereka di gusur. Den Renggo akhirnya mendatangi korban untuk meminta maaf atas anjuran Jaka. Namun hal ini dianggap merupakan hasutan dari Ibu Titik ibunya Gadis, apalagi setelah Jaka menanyakan dimana keberadaan Andi dan marah pada Rini. Rini dan Ndoro putri menjadi memuncak marahnya pada gadis. Gadis diangkap telah memfitnah Rini, sehingga ia di siksa oleh Rini dan Ibunya. Sementara itu Ndoro putri sendiri tidak tahu kelakuan anaknya Rini.

Gadis pulang dengan terhuyung-huyung dan pingsan namun akhirnya berhasil di tolong oleh Jaka. Sementara itu Rini akhirnya hamil atas Andi.  Andi meminta Jaka untuk membantunya menggugurkan kandungan. Pada awalnya Jaka menolak,namun akhirnya Jaka mau membantunya. Namun usaha mereka dapat di gagalkan oleh warga yang ingin menyerbu rumah Den Renggo. Andi akhirnya mati terbunuh dan memohon agar Jaka mau memikul tanggungjawab untuk menikahi Rini. Sedangkan warga yang sedang marah, akhirnya menyerbu rumah Den Renggo dan Ndoro putri. Namun sebelum warga bertindak lebih jauh, datanglah Bu Titiek untuk meredakan kemarahan warga. Den Renggo dan Ndoro putri bertekuk lutut di hadapan Ibu Titiek untuk meminta pengampunan agar ia tidak di adili oleh warga. Dan Bu Titiek datang dan membayar lunas hutangnya sebesar 5 sen akibat cucian yang dihilangkannya.

Sementara itu Gadis akhirnya harus patah hati setelah mendengar kalau Jaka akhirnya akan menikahi Rini atas permintaan Andi sebelum tewas, dan atas permintaan Rini pula, akhirnya Gadis harus merelakan Jaka agar anak yang dikandungnya memiliki seorang ayah. Namun di akhir kisah, Jaka akhirnya datang ke rumah Gadis bersama mbahnya dengan menaiki delman untuk meminang Gadis secara resmi. Meski awalnya menolak, namun setelah Jaka meyakinkan Gadis kalau dirinya dan Rini tidak ada apa-apa maka Gadispun akhirnya mau menerima Jaka.