Showing posts with label Linda Ekawati. Show all posts
Showing posts with label Linda Ekawati. Show all posts

Sunday, December 19, 2010

FILM JADUL : CINTA CUMA SEPENGGAL DUSTA




JUDUL FILM        : CINTA CUMA SEPENGGAL DUSTA

SUTRADARA       : IMAM TANTOWI, EDDY SS

PRODUKSI           : PT KANTA INDAH  FILM

CERITA                  : MIRA W

PRODUSER          : HANDI MULYONO

TAHUN PROD    : 1986

JENIS                     : FILM DRAMA

PEMAIN               :  DEDDY MIZWAR, GUSTI RANDA, LINDA EKAWATI, FIRDA RAZAK, EENG SAPTAHADI, GLORIA SUSAN, AMBARSARI, MADJID

SINOPSIS :

Cinta Cuma Sepenggal Dusta merupakan Film yang diangkat dari novel karya Mira W dengan judul yang sama.

Adegan di buka dengan keributan anak-anak sekelas Tasya (Christina Ariesta) yang menuntut agar Tasya tidak di hukum karena ia Tasya dipanggil ke ruangan kepala Sekolah akibat menampar gurunya Pak Mangun akibat emosi.  Ulah Tasya dan Roby (Gusti Randa) membuat kelas pelajaran Fisika yang di ajar oleh Pak Mangun menjadi tidak berwibawa. Tasya merasa kalau pelajaran yang dibawakan oleh Pak Mangun terasa membosankan. Tasya akhirnya tidak diberi hukuman oleh kepala sekolah, tapi di berikan peringatan keras. Sementara Pak Mangun minta mengundurkan diri, namun berhasil di cegah oleh kepala sekolah.

Tasya adalah seorang siswa SMA yang haus akan kasih sayang orang tua dirumah karena kesibukan kedua orang tuanya, sehingga Tasya lebih suka mencari kepuasan di luar. Tasya memiliki tiga orang adik, Nia dan  Sandra (Firda Razak) dan Elsa. Akibat kurang kasih sayang dari orang tua, Sandra kabur-kaburan dan sering keluyuran malam, ke clubing, seks bebas sudah menjadi kebiasaanya tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya.

******

Suatu siang rumah Sandra kedatangan seorang lelaki bernama Hangga (Deddy Mizwar) yang diterima oleh pembantunya. Namun Sandra akhirnya keluar. Hangga mengeluarkan sebuah surat yang dari ibu Sarjono sang pemilik kost. Maka dengan senang hati Sandra menerima Hangga untuk kost di situ. Ketika sedang bersih-bersih kamar, datanglah mama dari Sandra pulang kerumah. Ia dibuat kaget dengan ulah Hangga yang sedang bersih-bersih. Namun setelah mengatakan maksud dan tujuan Hangga di rumah Sandra, maka mama Sandra menjadi maklum karena anak-anak telah ngerjain Hangga, padahal Ibu Sarjono yang dimaksud rumahnya berada disamping rumah Sandra.  Hangga pun merasa di kerjain.

Sementara itu di sekolah Tasya dan Sandra dibuat kaget karena ternyata Hangga yang ia kerjain ternyata mengajar di sekolah tempat Tasya dan Sandra belajar.

Pada awalnya peraturan yang dibuat oleh Hangga saat mengajar di tentang oleh anak-anak kelasnya karena memang selama ini mereka merasa bebas. Namun sejak kedatangan Hangga, murid-murid dikelas sedikit demi sedikit menjadi berubah namun tidak bagi Robby yang masih tetap urakan dan meremehkan pelajaran. Kehadiran Hangga juga membuat Tasya yang semula urakan sedikit demi sedikit menjadi berubah. Hangga yang mengajar Kimia dengan gaya mengajar yang tidak disukai oleh anak-anak. Hangga tegas, sesuatu yang tidak ditemui.  Meski semula Tasya sebal dengan kehadiran Hangga, namun lambat laun ia menjadi simpatik dan mengikuti apa yang disarankan oleh gurunya tersebut.

****

Di sekolah, Sandra berpacaran dengan Robby. Semenjak kehadiran Pak Hangga, Tasya menjadi perhatian dan tidak mau adiknya yang berpacaran dengan Robby menjadi rusak karenanya, karena Tasya lebih paham siapa Robby sebenarnya. Namun Sandra tidak mau mendengar. Akhirnya Sandra hamil akibat hubungan seks yang dilakukan berkali-kali dengan Robby. Robby panik setelah di beritahu akan kehamilan Sandra, dan meminta Sandra untuk menggugurkan. Namun malang, setelah proses pengguguran kandungan, Sandra pendarahan hingga akhirnya meninggal. Mengetahui kematian adiknya, Tasya tidak tinggal diam, ia mencari keberadaan Robby untuk bertanggungjawab. Namun ia tidak berhasil meminta pertanggungjawaban Robby.

Sementara itu Hangga yang mengetahui siapa yang menghamili Sandra akhirnya meminta Robby untuk bertanggungjawab dengan mendatangi rumahnya. Namun sayang, Robby tidak mau bertanggungjawab, malah ia merebut motor milik pak Hangga untuk melarikan diri. Sayang ditengah perjalanan, Robby harus tewas kecelakaan setelah di tabrak oleh truk.

Sedangkan keluarga Tasya menjadi bersatu lagi setelah kematian Sandra.

****

Film yang diangkat dari karya Mira W tersebut sangat realistis berbicara dengan jaman ini, sekaligus mengharukan akan perjuangan guru dan kesadaran anak didiknya.