Showing posts with label Nanny Wijaya. Show all posts
Showing posts with label Nanny Wijaya. Show all posts

Thursday, February 12, 2009

TAKSI, FILM TERBAIK FFI 1990



Judul Film            : Taksi


Sutradara            : Arifin C Noer


Musik                    : Embie C Noer


Produksi              : Ravimans Film


Tahun produksi : 1990


Pemain                 : Rano Karno, Meriam Bellina, Nany Wijaya, Hengki Solaiman, Remy Silado, Firda Razak, Sri Wigati


Film Taksi (taxi) yang membawa Rano Karno meraih piala Citra yang sangat prestisius bagi insan perfilman kala itu. Taksi adalah film garapan Arifin C Noer yang didasarkan dari Novel dengan judul Taksi yang pernah dimuat di harian Kompas tahun 1988. Film ini juga telah di translasikan ke bahasa Inggris.


Adalah Giyon seorang sarjana filsafat yang  sebenarnya merupakan keluarga ningrat yang dititipkan orangtuanya di rumah Buliknya(Sri Wigati) di Jakarta. Alih-alih ingin menjadi Pejabat, akhirnya Giyon (Rano Karno ) hanya menjadi sopir taksi. Sehingga iapun menyuruh Lastri (Firda Razak) tunangannya di kampung untuk melupakan dirinya.


Alih-alih mendapatkan uang dari narik taksi, Giyon mendapatkan seorang penumpang perempuan, Desi (Meriam Bellina) dengan seorang anaknya yang minta diantarkan ke Jalan Sudirman. Akan tetapi  berubah arah, karena memang tidak mempunyai tujuan pasti karena memang perempuan tersebut tidak mempunyai tujuan setelah di usir dari kontrakannya akibat menunggak pembayaran. Dengan alas an mau ada meeting, Perempuan tersebut menitipkan anaknya ke Giyon, akan tetapi tunggu punya tunggu tidak keluar. Hingga akhirnya Giyon membawa jalan-jalan anak tersebut sambil narik penumpang.  Sudah menjadi nasibnya, Dion akhirnya harus bertanggungjawab dan membawa anak tersebut ke rumah kontrakannya hingga anak tersebut di asuh oleh tetangganya.


Gara-gara di potret wartawan ketika menemumakan anak, Giyon menjadi popular karena masuk Koran, dan anak tersebut di beri julukan bayi ajaib hingga banyak orang yang ingin memandikannya karena dianggap ajaib.  Taksi, demikian Giyon biasa menyebut nama anak tersebut. Taksi  selalu mengikuti kemana Giyon nari k taksi. Hingga pada suatu malem Desi, ibunya mencari ke kontrakan Giyon. Dan  Ibu dari anak tersebut menceritakan bahwa Taksi lahir di Amerika buat dari percintaan dengan Raymond.  Taksi dan Ibunya akhirnya ditampung dirumah Giyon karena memang tidak memiliki tempat tinggal . Sehingga menjadi pergunjingan warga setempat.


Taksi yang sebenarnya bernama Ita dititipkan oleh Desi dengan Giyon, karena Desi tengah test vocal untuk menjadi penyanyi. Hingga akhirnya sang produser menerima Desi menjadi penyanyi dan menjadikan Desi seorang penyanyi terkenal.  Keseharian Desi yang menumpang di rumah Giyon akhirnya membuat gerah warga sekitar hingga akhirnya Desi disuruh pergi. Dengan berbagai upaya Giyon meyakinkan warga sekitar bahwa Desi adalah perempuan baik-baik akan tetapi tidak berhasil, hingga akhirnya Desi  pergi.


Album Desi ternyata meledak, warga sekitar tempat Giyon tinggal pun seolah mimpi ketika Desi masuk TV dan menyaksikannya.  Ternyata kepopuleran Desi membuat gelap mata dan tidak mengakui siapa Ita dan Supir Taksinya. Desi mengatakan pada wartawan kalau Ita adalah anak yang dipungut dari Taksi dan sama sekali tidak mengenal supir taksinya.  Bahkan Desi mengatakan kalau ia telah memberikan sejumlah uang kepada sopir taksi  tersebut. Hal ini tentu membuat Giyon kecewa.


Desi sebenarnya adalah anak orang kaya dari Bandung. Ketika Ibunya Desi (Nanny Wijaya) datang, ia senang karena Desi telah menjadi artis dan mendukung keputusan Desi yang hanya mengakui Ita adalah anak angkatnya. Walaupun ini bertentangan dengan keinginan Desi, akan tetapi Desi seorang penyanyi terkenal dan masuk wilayah kehidupan glamor harus menjalani kehidupan dua sisi. Antara suka dan tidak.  Desi merasa kehidupan artis bukanlah jalan baginya. Ia pun bimbang. Sang produser sering mencari Desi karena Desi susah dihubungi.


Suatu ketika Giyon yang punya nama lengkap Sug iyono datang ke rumah Desi. Dengan basa basi Desi menceritakan keadaan Ita. Bahkan Desi pun mengajak Giyon untuk makan mie bersama seperti apa yang pernah di lakukan waktu di kontrakan Giyon.  Tapi Giyon mengalihkan pembicaraan. Ia prihatin dengan Ita anak Desi yang seolah di telantarkan. Dibalik keceriaannya Desi merasa  sakit sekali karena ia hidup dalam kebohongan, ia harus bohong ketika ditanya tentang anak dan tidak mengakuinya.  Tapi ibunya (Nanny wijaya) justru sangat mendorong akan kehidupannya.


Sementara itu Bulik  Giyon mencarinya dan mengabarkan kalau lastri dating ke Jakarta mencari Giyon setelah mengetahui dari berita di Koran kalau Giyon terlibat perdagangan anak (Ita). Giyon marah besar kepada Desi, akan tetapi Desi akhirnya berhasil meyakinkan Giyon bahwa itu adalah perbuatan produsernya. Pernyataan yang di lontarkan oleh produser Desi bahwa memang ia belum punya anak. Desi merasa pahit dengan kehidupan seperti itu.  Jadi penyanyi bukanlah cita-citanya, akan tetapi cita-cita Ibunya. Kedekatan Giyon dengan Ita anak Desi membuat ibu Desi marah. Ia memang menganggap posisi sopir adalah posisi yang derajatnya lebih tinggi, hingga akhirnya Desi pun bertengkar dengan ibunya. Desi menyesalkan kedatangan Ibunya yang sejak dari dulu tidak berubah.


Dilema yang dialami Desi menyebabkannya ingin mengakhiri hidupnya. Tapi sebelumnya Sopir Desi dan anaknya Ita mencari Giyon dan menyerahkan surat serta menyuruh Giyon untuk membawa mobilnya. Dari surat tersebut Giyon tahu apa yang akan terjadi, akhirnya Giyon langsung meluncur ke rumah Desi. Desi ingin mengakhiri hidupnya dengan makan obat over dosis, akan tetapi diselamatkan GIyon yang segera sampai kerumah Desi. Desipun pingsan. Ketika bangun, ia dikejutkan oleh suara gedoran pembantunya yang member tahu kalau ita dibawa lari oleh ayahnya Ita, Raymond, yang telah menghamili Desi. Bersama Giyon, Desi mencari Raymond yang memang orang stress.  Ia disambut ibu Raymond, dan memang Ita tdak diapa-apakan.   Raymond beralasan membawa ita, karena Desi telah menelantarkan Ita dari berita Koran yang dibacanya.  Malamnya Desi menginap di rumah Raymond bersama Ita dan Giyon. Paginya diketahui Desi telah pergi entah kemana.


Sampai Jumpa di Taksi Juga


Wednesday, February 4, 2009

PARAMITHA RUSADY DAN RANO KARNO DALAM FILM : DI DADAKU ADA CINTA


Judul Film : Di Dadaku Ada Cinta
Produki : PT Bola Dunia Film, PT Nafila Film
Sekenario : Nasri Cheppy
Sutradara : Nasri Cheppy
Pemain : Paramitha Rusady, Rano Karno, Ully Artha, Nani Wijaya, Leroy Osmani, Pitrajaya Burnama, Andreas Pancarian, Djohan Djehan, Anton Indracaya


Bagi pecinta film era 80an tentu tahu dengan film ini. Film yang disutradarai oleh Nasri Cepi tersebut mencoba memasangkan akting Rano Karno dan Paramitha Rusady. Diproduksi tahun 1986 film ini masih asyik untuk disaksikan hingga sekarang. Bahkan dulu film ini sering diputar di layar TPI. Didadaku Ada Cinta adalah film kesekian dari film-film yang telah dibintangi oleh Rano Karno dan Paramitha Rusady.  Didadaku Ada CInta juga didukung oleh akting Nanny Wijaya, Piet Burnama, Ully Artha dan Anton Indracaya.

Berlatar tentang kisah cinta anak muda, film Di dadaku Ada Cinta bertutur tentang kisah dua sejoli yang akhirnya di persatukan setelah menemui hambatan akan hubungan mereka. Dibuka dengan adegan kedatangan Marita (Paramitha Rusady) dan Imelda (Ully Artha) kakaknya di Bali yang disambut oleh Arsana, anak dari kolega bisnis ayah Marita (Piet Burnama).  Arsana adalah pemuda yang telah di jodohkan dengan Marita oleh kedua orang tua mereka. Selamat Datang yang diucapkan Arsana dengan menyematkan bunga di telinga Marita.  Ini adalah kali pertama Marita ke Bali, sehingga ketika bermain di Pantai Kuta ia tenggelam dan tidak sadarkan diri.

Akhirnya Marita ditolong oleh Bob (Rano karno) dan kawan-kawan, sementara itu Arsana yang dan Imelda hanya bisa diam saja tanpa melakukan pertolongan apapun. Tenggelam dari Pantai menyebabkan Arsana mengajak Marita untuk jalan-jalan berkeliling keesokan harinya. Diperjalanan Arsana yang pernah tinggal di Amerika tersebut menghentikan mobilnya dan mengatakan sesuatu pada Marita sekaligus ingin memegang pahanya. Arsana menganggap hal ini sudah biasa di Amerika. Perlakuan tidak senonoh Arsana tidak bisa diterima oleh Marita sehingga ia turun dan menyetop kendaraan yang sedang lewat yang kebetulan sekali di kendarai oleh Bob dan kawan-kawannya. Akhirnya Marita pun ikut Bob dan Arsana mengejarnya sehingga terjadi perang mulut. Arsana menjadi tidak suka pada Bob.

Bob yang pintar bermain selancar menyebabkan ketertarikan tersendiri bagi Marita. Akhirnya Maritapun belajar bermain selancar pada Bob. Akan tetapi Imelda tidak setuju akan keputusan Marita untuk berlatih pada Bob.

******

Setelah pulang ke Jakarta, Marita memulai aktivitas seperti biasa dengan pergi ke kampus, sementara itu Bob menjadi lebih sering untuk menjemput Marita. Lambat laun persahabatan Bob dan Marita menumbuhkan benih-benih cinta pada Marita dan Bob. Hingga akhirnya Marita mengajak Bob untuk diperkenalkan dengan kedua orangtuanya. Akan tetapi kedatangan Bob di sambut dingin oleh ayah Marita. Ayah Marita memandang rendah akan Bob dan lebih percaya Marita dengan Arsana yang masa depannya terjamin dibandingkan dengan Bob yang tidak jelas masa depannya. Melihat sikap ayahnya Marita merasa tidak enak pada Bob dan berusaha minta maaf, akan tetapi Bob menanggapinya dengan dingin.  Marita kecewa akan sikap kedua orangtuanya terutama ayahnya. Sehingga Marita mencari Bob ke kontrakannya untuk meminta maaf sekaligus memberi undangan untuk datang ke pesta ulangtahunnya yang ke 19.  Bob yang menanggapi dingin kedatangan Marita berjanji akan datang ada ulang tahunnya.

Dipesta ulang tahun Marita yang meriah, Arsana yang secara khusus diundang di pesta tersebut oleh kedua orang tua Marita memberikan Kado Kalung yang langsung di sematkan di leher Marita. Ditengah pesta, Bob datang dengan membawa bunga. Melihat kedatangan Bob, Arsana merasa tidak suka dan mencegat Bob serta mengatakan kata-kata yang tidak sepantasnya pada Bob di depan umum. Merasa harga dirinya diinjak-injak Bob akhirnya marah dan terjadi baku hantam dengan Arsana. Hingga akhirnya Bob pingsan dan berdarah. Melihat pemandangan demikian Marita hancur hatinya dan langsung membuang kalung yang ada di lehernya hasil pemberian dari Arsana. Marita kecewa dengan orang tuanya yang telah sengaja mengatur kedatangan Arsana dari Bali dalam pesta ulang tahunnya.

Kekecewaan Marita menyebabkan ia jatuh sakit dan tidak mau makan. Sementara itu Bob dan kawan-kawannya berhasil membalaskan sakit hati pada Arsana dengan menggantungnya. Arsana yang telah memohon-mohon pada Bob untuk tidak digantung akhirnya tersadar bahwa itu hanya trik dari Bob untuk menakuti dirinya. Akan tetapi akibat dari kejadian tersebut Arsana merasa bersalah pada Bob.

Dibagian lain suami dari Imelda (diperankan Anton Indracaya) ketahuan menghamili pembantunya oleh Imelda. Imelda marah besar dan hancur hatinya. Ia mengadu pada Ibunya, hingga ibunya jatuh pingsan. Melihat ibunya pingsan, Marita yang sedang sakit bangun, sementara itu Ayah Marita setelah merenungkan yang terjadi dengan putrinya terutama pengkhianatan yang dilakukan suami Imelda menjadi tersadar dan menyuruh Marita untuk mencari Bob. Apalagi setelah Ayah Marita tahu dari Bos perusahaan dimana Bob bekerja bahwa ia anak yang rajin dan ulet. Akhirnya Ayah Marita menyetujui Bob dengan Marita.

Marita yang kegirangan karena ayahnya telah menyetujui dengan Bob langsung lari mencari Bob di kontrakannya. Akan tetapi pencarian Marita nihil,karena ternyata Bob sedang ke Bali. Maritapun menyusul Bob di Bali ketika sedang bermain parasailing. Marita memanggil Bob dari bawah, sementara Bob yang sedang diudara segera turun dan disambut oleh Marita, Imelda dan Arsana. Imelda yang telah bercerai dari suaminya karena ketahuan menghamili pembantunya akhirnya berpacaran dengan Arsana. Begitu Bob sampai bawah, Marita langsung memeluknya. sungguh indah karena berada di pemandangan pantai yang elok. Kisah dua remaja yang akhirnya bersatu.