Thursday, October 20, 2011

SHIN IL LUNG DALAM FILM "PUKULAN BERANTAI"

Pukulan Berantai


JUDUL FILM                        : PUKULAN BERANTAI (THE NDLESS FIGHT)

SUTRADARA                       : SYAMSYUL FUAD

PRODUSER                          : SYMSU SIDHARTA

CERITA                                  : R.M. DARYONO

SKENARIO                           : SYAMSUL FUAD, R.M. DARYONO

PRODUKSI                           :  PT.  MAFIN FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1977

JENIS                                     : FILM LAGA DRAMA

PEMAIN                              : SHIN IL LUNG, W.D MOCHTAR, DEBBIE CYNTHIA DEWI, AMINAH CENDRAKASIH, ADE IRAWAN, WONG TAO, DOLF DAMORO, DIANA ISHAK

SINOPSIS :

Rina (Debbie Cynthia Dewi) mengambil uang di bank sendirian. Di dalam bank, ia berkenalan dengan Kyung Il (Shin Il Lung) seorang expat dari Korea yang sedang bekerja di Indonesia. Obrolan berlanjut dan keduanya memiliki ketertarikan. Selesai mengambil uang, Rina pulang. Kyung Il menemani meski dengan mobil yang berbeda. Di dalam perjalanan, Kyung Il di cegat oleh orang-orang tak dikenal yang di kepalai oleh Rocky. Mereka pun mengeroyok Kyung Il yang seorang diri. Melihat perkelahian tersebut, Rina melerainya bahwa mereka adalah teman-teman Rina.

Perkelahian antar Kyung Il dengan Rocky dilaporkan pada atasan mereka Pak Soebrata (WD Mochtar) seorang gembong narkotika di Asia. Mengetahui Kyung Il adalah orang Korea dan memiliki kemampuan beladiri membuat Soebrata tertarik dan menugaskan Rina untuk mendekati Kyung Il untuk dibawa menghadapnya. Apalagi setelah salah seorang tim Soebrata di Korea telah ditahan polisi. Usaha Rina berhasil. Ia berhasil menghadapkan Kyung Il ke hadapan Soebrata.  Kyung Il di beri penawaran untuk membantu Soebrata. Meski pada awalnya menolak karena ia sedang bekerja di Proyek tol Jagorawi, namun akhirnya Kyung Il menyanggupinya.

Tugas pertama Kyung Il adalah mengantarkan paket bersama Rina ke kediaman Mira (Ade Irawan) relasi Soebrata. Selama dalam perjalanan Rina bercerita kalau ia sebenarnya ingin lepas dari Soebrata, namun belum bisa. Sesampai di kediaman Mira, tiba-tiba datanglah polisi yang telah mengintai kediaman Mira. Namun demikian, Kyung Il bersama Rina berhasil lolos dari tangkapan polisi.

****

Soebrata kaget, ia merasa setiap kali operasi, usahanya selalu di endus polisi. Ia merasa ada musuh dalam selimut. Seorang anak buahnya (Aminah Cendrakasih) memberitahukan siapa yang telah membocorkan operasi ini. Akhirnya Soebrata mengetahui bahwa Anitalah orang yang selama ini selalu memata-matainya. Belakangan diketahui kalau Anita adalah seorang polisi yang disusupkan.

Sementara itu Soebrata dan Rina di buat kaget oleh Kyung Il yang telah kembali ke negaranya. Artinya kekuatan mereka juga berkurang.

Untuk meluaskan operasinya, Soebrata bersama Rina dan Rocky berangkat ke Taipei untuk bertemu dengan relasinya disana. Namun sayang, keberadaan mereka telah di intai oleh polisi Taipei, sehingga ketika mereka sedang membicarakan bisnis narkotika, tiba-tiba datanglah polisi untuk menyergapnya. Namun kembali, Soebrata dan Rina Lolos. Selanjutnya mereka terbang ke Seoul Korea.

Selama di Seoul Rina berhasil menghubungi Kyung Il. Usaha Rina untuk meloloskan diri dari Soebrata berhasil atas bantuan Kyung Il. Namun sayang, usaha Rina pun akhirnya diketahui dan tertangkap. Rina berhasil ditangkap dan di siksa oleh Soebrata. Namun setelah melalui perkelahian yang sengit, akhirnya Kyung Il berhasil membunuh Soebrata, namun sayang sebelumnya Rina sudah tertembak oleh Soebrata untuk melindungi Kyung Il yang saat itu jadi sasaran bidik.

Wednesday, October 19, 2011

YUSUF PANGERAN & TIEN KADARYONO DALAM FILM " KUTUKAN NYAI RORO KIDUL "

Kutukan NyiRoro Kidul


JUDUL FILM                        : KUTUKAN NYAI RORO KIDUL

SUTRADARA                       : BZ KADARYONO

PRODUSER                          : GATOT SOEKARNO

CERITA                                  : BZ KADARYONO

SKENARIO                           : BZ KADARYONO

MUSIK                                  : MIEN MAWARDI

PRODUKSI                           :  PT.  HAKA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1979

JENIS                                     : FILM DRAMA HOROR

PEMAIN                              : ZAINAL ABIDIN, YUSUF PANGERAN, TIEN KADARYONO, MASOLINI MUSHLICH, YANI WULANDARI, WATI SIREGAR

SINOPSIS :

Wulan (Yani Wulandari) dan Bram pacarnya berada di pantai selatan. Bram tengah asik melukis seorang wanita berkebaya hijau di pinggir pantai. Namun Wulan mengingatkan kalau menurut kepercayaan, kalau berada di laut tidak boleh mengenakan baju berwarna hijau. Peringatan Wulan tidak di hiraukan oleh Bram, bahkan Bram menantang keberadaan penguasa laut kidul. Akhirnya Bram membuka bajunya dan berenang ke lautan. Saat itulah, tubuh Bram di tarik dari bawah oleh anak buah penguasa laut selatan. Bram hilang di telan laut.

Sepulang dari pantai, Wulan selalu di bayang-bayangi mimpi buruk. Hingga akhirnya oleh ayahnya (Zainal Abidin) Wulan di suruh segera menikah agar tidak dibayang-bayangi mimpi buruk terus. Setelah dilamar, maka menikahlah mereka. Pada saat menikmati malam pertama terjadi keanehan pada Wulan, ia berubah menjadi geram dan mencekik mati suaminya.  Baru setelah itu Wulan kembali tersadar.

Hingga sampai beberapa lelaki yang menikahi Wulan selalu berakhir tragis dengan kematian ketika malam pengantin tiba. Wulan yang telah dirasuki roh Nyai Roro Kidul akan menjadi beringas dan membunuh suaminya ketika mau menggaulinya.  Akibatnya Warga menjadi geram dan marah pada Wulan.

Kejadian ini didengar oleh seorang kyai di wilayah lain yang mengutus muridnya untuk menyelamatkan Wulan. Ia pun menikahi Wulan. Namun selama menjadi pengantin baru, ia tidak menyentuh Wulan, kerjaannya hanya solat tahajud saja. Hal ini membuat bertanya-tanya hati Wulan kenapa ia tidak disentuh, Namun akhirnya Wulan pun mengerti , hingga saat yang ditunggupun tiba. Kyai muda tersebut berhasil mengeluarkan Wulan dari pengaruh jahat roh Nyai Roro Kidul.

Thursday, October 13, 2011

BENYAMIN S & RANO KARNO DALAM FILM 'SI DOEL ANAK BETAWI'

Si Doel ANak Betawi
JUDUL FILM                        : SI DOEL ANAK BETAWI

SUTRADARA                       : SJUMAN DJAYA

PRODUSER                          : SJUMAN DJAYA, HANDOJO MSC

CERITA                                  : AMAN DATUK MADJOINDO

SKENARIO                           : SJUMAN DJAYA

MUSIK                                  : ISBANDI

PRODUKSI                           :  PT.  PERFINI FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1973

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : RANO KARNO, BENYAMIN S, SOEKARNO M NOOR, TINO KARNO, FIFI YOUNG, TUTI KIRANA, NANI WIDJAYA

SINOPSIS :

Asman (Benyamin S) seorang supir asli Betawi memiliki seorang anak Doel (Rano Karno) hasil pernikahannya dengan istrinya (Tuti Kirana). Pernikahan mereka sebenarnya tidak direstui oleh orang tua istrinya. Mertua lelakinya (Soekarno M Noor) lebih banyak diam meski mertua perempuannya lebih mengekspresikan ketidaksukaannya pada Asman. Namun demikian karena cinta, istrinya tetap tidak mau meninggalkan Asman, meski orang tuanya berkali-kali menyuruhnya untuk tinggal dirumahnya dibandingkan tinggal dirumah reot.

Doel, adalah anak betawi asli yang belum bisa mengenyam sekolah karena keadaan orangtuanya. Adalah Safei (Tino Karno) ‘musuh’ bebuyutan Doel dalam bermain. Safei adalah anak seorang kaya di kampung tersebut, sementara Doel dianggap sebagai anak kampung . Kerap kali keduanya berkelahi. Doel memiliki seorang paman, Asmad yang datang kerumahnya, untuk kemudian pergi lagi.

Suatu hari terjadi kecelakaan pada Asman akibat truk yang di kendarainya terbalik hingga membuat Asman meninggal.  Kepergian Asman membuat kehidupan Doel menjadi tidak menentu. Untuk meringankan beban berat orangtuanya, Doel berjualan kue buatan Ibunya. Meski hasil jualan kue Doel selalu gagal, namun Doel selalu diganggu oleh Safei. Hingga suatu ketika, dagangan Doel hancur akibat perbuatan Safei selagi belum laku. Doel menangis sedih.

Disaat itulah datang pamannya Asmad yang membantu Doel, dan mengadukan Safei kerumah orangtuanya. Dagangan Doel diganti oleh orangtua Safei, sedangkan Doel sendiri akhirnya dijanjikan untuk bersekolah setelah Asmad menikahi ibunya atas persetujuan Doel.

Friday, September 30, 2011

PENUMPASAN PENGKHIANATAN G 30 S PKI; SEBUAH KENANGAN FILM !

Masih ingat film yang dulu selalu di putar tiap tanggal 30 September di TVRI? ya apalagi kalau bukan Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI.  Tiap tanggal tersebut film ini selalu di putar di TVRI dan menjadi tontonan wajib. apalagi kala itu TV swasta juga ikut menayangkannya. Namun karena dianggap sebagai propaganda Orde Baru film ini akhirnya di larang di putar lagi di TVRi oleh menteri penerangan yagn kala itu di pegang oleh Yunus Yosfiah. Terlepas dari berbagai kontroversi yang selama ini beredar tentang PKI yang menjadi dalang kekejaman dan kudeta kala itu, atau beredarnya isu kalau Suhartolah yang menjadi dalang semua, namun dari segi penulis sendiri dan menurut cerita pelaku sejarah, kala itu PKI memang kejam dan menghalalkan segala cara dan pintar memutar balikkan fakta.

Jadi apapun kontroversinya, PKI tetap sebagai ideologi yang perlu untuk selalu di waspadai karena bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia lagi. Film tersebut kini sudah tidak diputar lagi dan sudah menjadi barang langka padahal film tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi para generasi penerus bahwa PKI pernah tumbuh di Indonesia. Jangan pernah melupakan sejarah.!

Untuk mengenang film tersebut, yuk kita tonton kembali film tersebut...........

Thursday, September 8, 2011

JENNY RACHMAN & ROY MARTEN DALAM FILM " KABUT SUTERA UNGU"



JUDUL FILM                        : KABUT SUTERA UNGU

SUTRADARA                       : SJUMAN DJAYA

PRODUSER                          : SJUMAN DJAYA

CERITA                                  : IKE SUPOMO

SKENARIO                           : SJUMAN DJAYA

MUSIK                                  : LEO FIOOLE

PRODUKSI                           :  PT.  MATARI ARTIS JAYA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1979

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : JENNY RACHMAN, ROY MARTEN, JOICE ERNA, ULLY ARTHA, EL MANIK, ROBBY SUGARA, MARULY SITOMPUL, RIMA MELATI, CHITRA DEWI, RAE SITA, ITA MUSTAFA, FAROUK AFERO

SINOPSIS :

Miranti (Jenny Rachman) dan Hendra (Roy Marten) adalah sepasang suami istri yang saling mencintai. Selama perkawinan yang hampir 3 tahun Mereka sudah di karuniai seorang anak dan akan lahir pula calon bayi yang sedang di kandung oleh Miranti. Profesi Hendra sebagai seorang pilot yang harus meninggalkan istrinya kala tugas. Malam itu ada yang berbeda dari Hendra, seolah merupakan firasat sebelum esok terbang ia menanyakan akan rasa cinta Miranti padanya. Juga saat sebelum terbang keesokan harinya Hendra masih menyempatkan diri untuk menelpon Miranti seolah-olah merupakan komunikasi yang terakhir.

Firasat itupun terbukti, Hendra kecelakaan pesawat terbang, dan meninggal.  Kepergian Hendra yang begitu tiba-tiba ditengah rasa cintanya padanya membuat Miranti limbung.  Apalagi ia tengah mengandung anak keduanya. Miranti begitu terpukul atas kepergian Hendra. Sebagai seorang janda yang ditinggal suami, maka Miranti dengan di bantu oleh kakak iparnya, Hary (El Manik) pun di boyong kerumah Ibu mertuanya (Rima Melati).  Ibarat burung murai yang selalu murung, Miranti akhirnya dapat mengembalikan diri setelah ia bermain piano yang disiapkan oleh Hary. Miranti dan anaknya di suruh tinggal di rumah mertua, sementara rumah Miranti disarankan untuk di kontrakkan ke orang Jepang yang mau menyewanya.

Sedangkan Hary sendiri adalah seorang dokter yang juga akan membuka praktek dirumah.

***

Gelar Janda yang disandang oleh Miranti kerap kali menjadi gunjingan miring bagi para tetangga juga koleganya. Pernah miranti didatangi oleh seorang istri karena suaminya dianggap terpikat dengan Miranti. Namun karena rasa cintanya pada Hendra membuat Miranti tidak bisa berpaling dari Hendra, namun demikian istri itu pun salah paham pada Miranti, walau pada akhirnya mereka berbalik salut pada Miranti yang selalu memegang teguh untuk tidak terpikat dengan siapapun.  Miranti sendiri juga sempat di jauhin oleh koleganya (Ully Artha) karena menganggap suaminya (Robby Sugara) terpikat pada Miranti.

Adalah Dimas (Roy Marten) adik dari Hendra yang di gadang-gadang oleh keluarganya untuk menggantikan hendra atau istilahnya turun ranjang. Namun Miranti yang sebetulnya juga menemukan sosok Hendra pada Dimas terlalu berhati-hati untuk menerima Dimas. Dimas adalah adik ipar Miranti yang baru pulang dari luar negeri setelah menyelesaikan studinya. Gelar janda dan sikapnya yang terlalu dibayang-bayangi masa lalu bersama Hendra membuat Miranti sulit untuk membuka diri kembali terhadap pria manapun, termasuk dengan Dimas.

Dimas sendiri meyakinkan diri pada Miranti kalau ia mencintainya, namun sayang kegamangan dan keraguan Miranti sendiri yang akhirnya membuat dirinya semakin bimbang. Bimbang untuk menerima Dimas atau enggak. Hingga akhirnya Dimas putus asa  akibat di tolak cintanya oleh Miranti dan akan kembali keluar negeri untuk meninggalkan Miranti. Seluruh keluarga mengantarkan Dimas ke airport kecuali Miranti yang akhirnya menyesali diri bahwa dia memang mencintai Dimas yang tidak akan kembali lagi.

Disaat itulah, Miranti dibuat kaget karena tiba-tiba Dimas sudah berada di belakangnya. Merekapun berpelukan bahagia.

Friday, August 12, 2011

FILM JADUL : BERNAFAS DALAM LUMPUR


JUDUL FILM                        : BERNAFAS DALAM LUMPUR

SUTRADARA                       : TURINO DJUNAEDY

CERITA                                  : ZAINAL ABDI

SKENARIO                           : TURINO DJUNAEDY

MUSIK                                  : IDRIS SARDI

PRODUSER                          : TURINO DJUNAEDY

PRODUKSI                           :  PT.  SARINANDE FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1970

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                               : SUZANNA, RACHMAT KARTOLO, FAROUK AFERO, DICKY ZULKARNAIN, SOFIA WD, RATNO TIMOER, MARULI SITOMPUL, SANDY SUWARDI, IKRANEGARA

SINOPSIS :

Di sebuah kamp pelacuran, Supinah (Suzanna) yang lebih di kenal dengan nama Mila ditempat tersebut berkenalan dengan Budiman (Rachmat Kartolo) yang memakai jasanya untuk menemaninya k epesta dengan upah Rp. 10.000. Budiman tidak memakai Mila di ranjang, namun hanya menemani ke pesta dan dansa bersamanya.  Merasa namanya tidak cocok dengan nama Supinah, akhirnya Budiman member nama Yanti pada Mila atau Supinah. Sepulang dari pesta Yanti diantar ke kamp pelacuran dan diterima oleh centeng-centeng Rais (Farouk Afero). Akhirnya sepuluh ribu rupiah pun diberikan Budiman pada Rais atas jasa Yanti. Namun Rais merasa uang yang diberi oleh Budiman kurang, sehingga terjadi keributan. Budiman dikeroyok oleh Rais dan anak buahnya hingga mengalami luka tusukan. Yanti membawa kerumah sakit, namun ketika Budiman sadar justru ia memakinya. Akhirnya Yanti lari meninggalkan Budiman yang tengah terluka di rumah sakit.

****

Perkenalan Budiman dengan Yanti meninggalkan kesan yang dalam bagi Budiman maupun Yanti. Merasa bersalah Budi mencari Yanti ke kamp pelacuran. Namun yanti berada di kampong. Berhari-hari ia selalu menunggu kedatangan Yanti hingga akhirnya Budiman berkesempatan meminta maaf pada Yanti. Dan atas permintaan Budiman, Yanti akhirnya menceritakan awal mulanya ia terjun sebagai pelacur.

Cerita pun flashback sebentar. Yanti menceritakan kalau ia ke Jakarta menyusul suaminya. Selama di Jakarta, tempat yang dituju tidak ketemu dengan ditemani oleh tukang becak. Namun sayang melihat kemolekan Yanti, tukang becak tersebut memiliki niat jahat. Ia menawarkan Yanti untuk menginap dengan memakai rumah temannya. Malam itu Yanti diperkosa oleh tukang becak tersebut. Belum habis tangisnya, pemilik rumah tersebut ikut memperkosa Yanti. Hancur sudah Yanti. Esoknya ia melanjutkan perjalanan dengan baju compang camping. Ditengah jalan ia ditolong oleh seorang laki-laki yang memiliki niat baik padanya. Namun sayang sekali, kali ini Yanti pun bernasib sial, ia diperkosa oleh anaknya dan laki-laki tersebut yang ikut hendak memperkosanya.

Pencarian suaminya terus dilanjutkan, hingga ia berhenti di warung makan yang ditunggui oleh seorang perempuan. Tanpa sengaja ia bertemu suaminya dan langsung memeluknya, namun sayang sekali ia telah beristri lagi. Yanti pun di usir. Di perjalanan ia pingsan dalam keadaan lapar. Yanti ditemukan oleh Rais yang menjadikannya seorang pelacur.

Sampai disitu yanti bercerita pada Budiman. Bahkan ia di persiapkan untuk dikirim ke hongkong. Budiman member saran untuk menolaknya, namun  Rais marah.  Secara perlahanpun Yanti yang merasa suka pada Budiman mulai menjauhinya. Berbagai tamu ia layani. Hingga Yanti jatuh sakit. Namun Budi pulalah yang menolongnya mencarikan dokter.  Yanti meminta tolong pada Budi melalui temannya untuk menjemput anaknya di kampung. Namun sayang sekali, ketika sampai di Jakarta perhiasan Yanti telah di preteli oleh Rais, dan nyawanya tidak tertolong akibat sakit yang di deritanya.  Yanti pun meninggal dunia.

*****

Cerita aslinya, "Berenang dalam Lumpur" dimuat bersambung dalam majalah "Varia". Kerja sama dengan Prospex Trading Coy. (Hongkong). Film Indonesia pertama yang menonjolkan seks, perkosaan dan dialog-dialog kasar seperti "daripada dijepitin pintu", "sundel" dll. Pernah dilarang diputar di Bandung oleh Kodim setempat. Film yang laris dan cukup menghebohkan. Sukses ini membuat produser/sutradaranya membuat lanjutannya menjadi sebuah trilogy(sumber : Katalog Film Indonesia : JB Kristianto)

Monday, August 1, 2011

FILM NAKALNYA ANAK-ANAK


JUDUL FILM                        : NAKALNYA ANAK-ANAK

SUTRADARA                       : SUSILO SWD

PRODUSER                          : HARTONO HENDRA, JERRY JERMIA SOFYAN

 

SKENARIO                           : IMAM TANTOWI

MUSIK                                  : A RIYANTO

PRODUKSI                           :  PT.  AKURAMA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1980

JENIS                                     : FILM ANAK-ANAK

PEMAIN                              : RYAN HIDAYAT, IRA MAYA, DINA MARIANA, RIA IRAWAN, ZAINAL ABIDIN, KIKY RIZKI AMALIA, GINA ADRIANA SASTRANEGARA, TINO SIDIN

SINOPSIS :

Pak Surya (Zainal Abidin) adalah seorang duda yang memiliki lima orang anak yang nakal-nakal. Dina (Dina Mariana) anak paling tua dalam keluarga tersebut, duduk di bangku kelas 1 SMP, sedangkan adiknya Ira (Ira Maya Sopha) duduk di bangku kelas 6 SD. Ira masih memiliki 3 adik lagi yakni Ria (Ria Irawan), Dodo (Ryan Hidayat) dan Kiki (Kiki Rizki Amalia). Akibat kurang perhatian dari orang tuanya yang terlalu sibuk, kelima anak tersebut justru dipercayakan pada Tino (Tino Sidin) pembantu setia keluarga tersebut. Akibat kenakalan anak-anaknya, kerap kali mereka akan mendapatkan pukulan batang rotan di pantatnya.  Pak Surya sering sekali mendapatkan keluhan atau complain dari tetangganya akibat ulah anak-anaknya tersebut.

Akhirnya untuk ikut membantu mengawasi anak-anaknya, Pak Surya mencari seorang guru. Utari (Gina Adriana Sastranegara) adalah orang yang terpilih untuk menjadi gurunya. Kedatangan Utari di keluarga Surya mendapat sambutan yang luar biasa oleh kenakalan anak-anak. Begitu ia datang, Utari sudah menghadapi kenakalan anak-anak yang mengerjainya sebelum ayah mereka pulang. Utari diterima dengan baik oleh Pak Surya namun tidak demikian oleh anak-anak. Mereka merencanakan untuk membuat Utari hanya betah selama dua hari saja dirumah tersebut setelah sebelumnya ada 9 guru yang tidak berhasil meredam mereka dan menyerah.

Ujian pertama Utari adalah menghadapi kenakalan anak-anak. Hari pertama Utari bekerja dimulai dengan olahraga pagi setelah sebelumnya dengan susah payah membangunkan anak-anak. Namun anak-anak yang tidak terbiasa bangun bagi menjadi malas berolahraga dan mulailah Ira dan lainnya membuat rencana. Mereka akan menurut jika Utari mampu mematahkan batubata yang mereka bawa. Anak-anak begitu yakin, Utari tidak akan mampu mematahkannya. Namun sayang, Utari mampu mematahkan tumpukan batu bata, sehingga mereka mau gak mau harus sportif untuk mengikuti perintah Utari.  Selepas Olah raga, ada saja ulah anak-anak untuk membuat Utari tidak betah. Didalangi oleh Ira, Dodo memasukan tikus putih ketika Utari mau mandi. Sontak Utari menjerit ketakutan. Tidak berhenti hingga disitu, esok harinya Anak-anak kembali membuat ulah dengan memasang perangkap agar Utari terjatuh ketika duduk di kursi waktu makan pagi.

Alih-alih Utari yang terkena perangkap anak-anak, justru ayah merekalah yang kena. Pak Surya terjatuh dan marah. Ia bersiap memukul kelima pantat anak-anaknya. Baru saja memukul pantat Dina dengan rotan, Utari melarang cara mendidik Pak Surya. Pak surya tersinggung atas ucapan Utari dan tidak mau melanjutkan makan. Namun Utari tidak hilang akal, ia mengirimkan makanan ke kamar Pak Surya.

Lambat laun perhatian dan kasih sayang Utari pada anak-anak membuat mereka sayang pada Utari, karena Utari seringkali membela anak-anak. Puncaknya Pak Surya marah dan memberhentikan Utari bekerja karena dianggap bersalah atas perlakuan anak-anak pak Surya pada anak ‘pacar Pak Surya ketika mereka datang kerumah.

Utari kembali ke desa dan tidak mau menerima sepeser uangpun. Selepas kepergian Utari, anak-anak begitu kesepian dan serasa tidak hidup dalam rumah tersebut, terutama Kiky. Bahkan Kiki akhirnya jatuh sakit. Pak Surya berusaha menemui Utari untuk membujuknya kembali lagi, namun Utari sudah terlanjur tersinggung dan tidak mau kembali kerumah Pak Surya.

Melihat keadaan Kiki membuat Dina, Ira, Ria dan Dodo berusaha mencari alamat Utari yang diberikan oleh Pak Tino. Mereka berhasil menemui Utari yang sudah bekerja di sekolah CIkole. Pada awalnya Utari menolak untuk kembali atas desakan anak-anak. Namun setelah di pertimbangkan akhirnya Utari mau menuruti kehendak anak-anak dan mau dibawa kembali kerumah Pak Surya. Akhirnya keluarga Surya kembali ceria .

****
Nakalnya Anak Anak

Nakalnya Anak Anak

Nakalnya Anak Anak



 

Thursday, July 28, 2011

FILM CATATAN SI BOY 5


JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY 5

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : HARRY ANGGOMAN

PRODUKSI                           :  PT.  BOLA DUNIA FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1991

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, DIDI PETET, PARAMITHA RUSADY, SOPHIA LATJUBA, BTARI KARLINDA, FUAD ALKHAR, NANI WIJAYA, ROBERT SYARIEF, IDA KUSUMAH

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) sudah memiliki usaha setelah menyelesaikan kuliahnya di Los Angeles. Ia memilih San Fransisco untuk usaha. Dengan bekerjasama dengan partner bisnisnya, Sheena (Sophia Latjuba), Boy mencoba mencari peruntungan. Namun sayang sekali Sheena memiliki agenda tersembunyi karena Sheena ternyata menyukai Boy. Kepindahan Boy ke San Fransisco juga disusul oleh Emon (Didi Petet) yang selalu mengikuti kemana Boy pergi.

Kesibukan Boy di kantor membuatnya tidak sempat lagi untuk sekedar meluangkan waktu jalan-jalan termasuk bersama Emon. Emon meminta Boy untuk menemaninya jalan-jalan, namun Boy menolaknya hingga terjadi salah paham. Apalagi Emon tersinggung karena di katain Banci oleh Boy. Akhirnya perang dingin pun terjadi dirumah tersebut.  Boy dan Emon tidak berkomunikasi meski dalam satu atap. Di

Sementara itu Emon menemukan seorang anak kecil yang sangat lucu di keramaian. Ia diberi nama Kentang dan dibawa ke apartemen karena tidak menemukan orangtuanya. Kentang menjadi hiburan tersendiri bagi Emon yang mengurusnya dari mulai memandikan hingga memberi bedak.

Suatu ketika Boy pergi ke Jakarta untuk melihat usahanya yang dijakarta juga sekaligus bertemu dengan Cindy (Paramitha Rusady) yang pernah di kenalnya di Bali. Cindy sendiri menaruh hati pada Boy namun masih ragu, karea Boy seorang Don Juan.  Boy Sendiri tidak melanjutkan hubungannya dengan Vera kang kini sibuk menjadi model.  Setelah selesai urusan di Jakarta, Segera Boy terbang kembali ke San Fransisco. Namun Cindy yang juga mau ke New York minta turut serta untuk ikut ke Sanfransisco. Niat itupun dikabulkan.  Boy memperkenalkan Cindy pada Sheena. Namun Sheena yang juga naksir Boy sengaja membuat Cindy cemburu dengan sikap yang di perlihatkannya.

Meski Boy meyakinkan kalau tidak ada hubungan apa-apa dengan Sheena, namun Cindy tidak begitu saja percaya, apalagi setelah Cindy melihat dengan kepala sendiri Sheena sedang menggandeng tangan Boy sementara ia menolak untuk menemani Cindy jalan-jalan di Las Vegas.  Sheena semakin yakin kalau diantara keduanya ada apa-apa. Boy meyakinkan Cindy, hingga akhirnya Cindy pun mengerti.  Cindy pun meyakinkan diri apakah selepas ia pergi ke Las Vegas Boy akan selingkuh dengan Sheena atau tidak.  Hasilnya, Boy meyakinkan Cindy kalau ia tidak akan selingkuh dengan mengantarkan Cindy ke Las Vegas. Hal ini diketahui oleh Sheena. Sheena cemburu dan menunda iklan-iklan produk Boy untuk di pasarkan.

Hal ini membuat curiga Boy yang segera menanyakan pada Sheena, akhirnya teranglah sudah kalau Sheena memang ada maksud. Ia meminta perhatian lebih dari Boy, namun Boy tidak bisa. Akhirnya kontrakpun di batalkan. Sedangkan Cindy dan Boy tetap bersama.

Di akhir kisah akhirnya di ketahui kalau Kentang adalah korban penculikan yang sedang di cari oleh orang tuanya. Emon mengetahuinya lewat televise dan ingin mengembalikannya, namun keburu diketahui oleh para penculik.  Sempat di datangi oleh para penculik, akhirnya Emon berhasil membela diri dari para penculik.

Kentang dapat di kembalikan pada keluarganya setelah sebelumnya Emon ditangkap oleh polisi kalau ia dituduh menculik kentang. Namun berkat Boy dan Cindy akhirnya emonpun bebas.

 

Monday, July 25, 2011

FILM-FILM PERJUANGAN INDONESIA

Film sejarah, atau film perjuangan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini kian terlupakan, betapa tidak stasiun TV yang kita harapkan menayangkannyapun kini semakin menciut dan bahkan sudah tidak ada lagi yang mau menayangkannya. Menjelang peringatan 17 Agustus kelahiran Indonesia ini, kalau dahulu film-film perjuangan masih di putar di TV swasta kita yang dapat memberikan pengetahuan bagi generasi penerus, gambaran suatu perjuangan masa lalu, kini makin sulit di temui. Peringatan 17 Agustus kini lebih di dominasi dengan acara musik walau itu tujuannya adalah dalam rangka peringatan 17 Agustus.

kali ini penulis akan menyajikan beberapa film yang dapat membangkitkan semangat perjuangan Indonesia. Tentu dengan kerangka kulit film jadul. Yuk kita intip bersama.



Janur Kuning. Film produksi tahun 1979 in layak untuk ditonton. Dulu film ini sering di putar di TVRi. Janur Kuning, merupakan film yang menceritakan tentang Kisah peperangan di Yogya yang juga di kenal dengan nama Serangan Umum 1 Maret, dimana terlibat banyak tokoh seperti Soeharto, Jenderal Sudirman dan tokoh-tokoh heroik lainnya seperti Komarudin yang di perankan oleh Amak Baldjun.. Film ini mengetengahkan perjuangan fisik di sekitar penyerbuan  lapangan udara Maguwo oleh Belanda, dan perebutan kota Yogya yang di pimpin oleh Letkol Soeharto. Soeharto menjadi tokoh sentral di film ini meski tidak secara utuh.




Film tahun 1974. Bandung Lautan Api merupakan salah satu film Perjuangan yang dimiliki oleh insan perfilman Indonesia. Film ini di bintangi oleh Dicky Zulkarnaen dan Christine Hakim. Kisah berlatar belakang peristiwa 24 Maret 1946 di Bandung yang membuat kota ini seperti lautan Api. Adegan peperangan antara Indonesia - Belanda, juga di bumbui dengan konfilk Nani (Christine Hakim) gadis palang Merah yang menaruh hati pada temannya, namun  Nani sendiri di taksir oleh komandan Kompi Hidayat (Dicky Zulkarnaen). Sebuah film perang dengan dibumbui cinta dua anak manusia.




Mereka Kembali, Tragedi Siliwangi, merupakan film tahun 1972 yang dibintangi oleh Sandy Suwardi Hassa, Rahayu Effendi dan Rina Hashim. Film karya sutradara Nawi Ismail ini mengisahkan tentang perjalanan panjang atau Long March divisi Siliwangi dari Yogya kembali ke Bandung, Jawa barat saat gagalnya perjanjian Renville 18 Desember 1948. Panglima Sudirman memerintahkan Divisi Siliwangi untuk kembali, perjalanan panjang atau long march ini penuh dengan derita dan hambatan dari belanda maupun menghadapi gerombolan Daarul Islam yang saat itu sedang berkembang.




Pahlawan Goa selarong di produksi pada tahun yang sama denga mereka Kembali, yakni tahun 1972 karya sutradara Lilik Sudjio. Kisah berawal dari kecemasan Pangeran Di ponegoro karena tindakan patih danurejo yang mengakibatkan sengsara rakyat karena pajak di naikkan.  Diponegoro akhirnya keluar dari keraton untuk bergabung dengan pejuang Sentot Alibasya. Film ini menurut penulis cukup membingungkan dan membosankan.




Surabaya 45 merupakan film perlawanan heroik pejuang-pejuang Surabaya ketika Belanda mengibarkan bendera Mereka di hotel Yamato namun pemuda-pemuda Surabaya dapat merobek dan menurunkan bendera Belanda dan digantikan dengan Bendera Merah Putih




Nopember 1828 merupakan salah satu film karya sutradara besar Teguh Karya. Film produksi 1978 ini berlatar kisah peperangan Diponegoro. Ditengah suasana perang Diponegoro Kapiten De Borst (Slamet Rahardjo), seorang indo sangat ingi membuktikan diri sebagai Belanda yang murni. Untuk membuktikannya ia harus berhasil menangkap Sentot Prawirodirdjo otak peperangan Diponegoro. Segala cara ia lakukan termasuk menyandera anak dan istrinya.




RA Kartini sebuah film perjuangan RA kartini untuk memuwujudkan cita-citanya, RA Kartini sebagai seorang pejuang wanita yang berani mendobrak adat dan budaya tentang wanita itu sendiri. Film ini cukup panjang. RA Kartini di bintangi oleh artis Jenny Rachman .




Cut Nyak Dhien dengan bintang utama Christine Hakim adalah merupakan tokoh pejuang wanita asal Aceh. Perjuangan Cut Nyak Dhien menghadapi Belanda yang ia himpun akhirnya harus patah setelah di khianati oleh kawannya sendiri.




Barry Prima, tidak hanya sekedar bermain film laga, namun ia juga bermain di sebuah film perjuangan. Film produksi 1982 ini merupakan Sebuah romantika perang revolusi kemerdekaan. Ada penduduk gagah berani, ada maling yang jadi nekat, ada dendam, ada tentara kecut tapi lalu nekat, ada pengkhianat, ada pedagang yang hanya mementingkan diri. Sebuah gambaran klise. Batalyon pimpinan Kapten Bondan (Dicky Zulkarnaen) yang menyatu dengan rakyat bergerilya hingga merepotkan Belanda. Dengan berbagai upaya termasuk kelicikan, Belanda akhirnya bisa tahu tempat persembunyian batalyon itu. Maka porak-porandalah batalyon itu diserbu. Kapten Bondan meninggal. Enam sisa pasukannya dan seorang penduduk yang selalu mendukung perjuangan tentara secara spontan membentuk pasukan berani mati. Mereka menyerbu markas Belanda dan ganti memorak-morandakan markas itu dengan imbalan kematian nekat mereka.



Karena sakit hati akan perlakuan gerilyawan republik hingga ibunya meninggal, Laura memihak Belanda dan diselundupkan sebagai mata-mata ke pasukan Kapten Wira (Kusno Sudjarwadi) di Sektor Selatan, suatu daerah pedalaman terpencil. Laskar rakyat ini selalu merepotkan Belanda. Laura menyamar sebagai Fatimah dan mengaku kakak anggota Laskar yang ditawan Belanda. Ia berhasil membuat diperebutkan beberapa anggota Laskar, sementara antara Wira dan Kobar (Lahardo), juga terjadi pertentangan karena sikap Kobar yang main babat, senang perempuan dan berjudi.

Konflik ini memuncak dengan pengepungan Kobar atas markas Wira. Melihat situasi ini, lewat penghubungnya Laura mengundang pesawat Belanda menyerbu dan membebaskan ahli perang urat syaraf yang ditawan Wira. Merasa diketahui penyamarannya, Laura lari dan akhirnya tewas di pelukan Rengga (Dicky Zulkarnaen), anggota Laskar yang dicintainya. Laura yang jadi titik sentral cerita, paling lengkap informasinya, yang disampaikan dengan cara sorot balik pada adegan-adegan penting.




Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati, yang tentu didekati dengan sikap romantik, baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta di baliknya. Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api yang ada ke Yogya. Alat angkut ini penting untuk transportasi. Untuk itu ditugaskan Letnan Sudadi (Rizawan Gayo), Letnan Firman (Pupung Harris), dan Sersan Tobing (Bangun Sugito) untuk mengawal semua kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun Purwokerto, dengan kerja sama Kol. Gatot Subroto (Soendjoto Adibroto). Sudadi mengawal kereta yang pertama, Firman dan Tobing mengawal kereta terakhir. Perjalanan kereta terakhir yang penuh hambatan ini yang jadi pokok cerita: pengungsi yang memadati kereta, serangan-serangan Belanda, dll. Diutarakan juga kepahlawanan para pegawai kereta api, terutama kondektur Bronto (Deddy Sutomo). Dan diselipkan kisah cinta antara Firman dan dua Retno yang ternyata merupakan gadis kembar.



Pengkhianatan G 30 S/PKI
disutradarai oleh Arifin C Noor.

Film ini paling laku di Indonesia karena paling sering di putar di TVRI masa Orde baru. Namun sayang karena dianggap melenceng dari sejarah film ini di hentikan pemutarannya sekarang.




Sebuah usaha mengisahkan kembali penumpasan anggota gerakan G-30-S PKI yang melarikan diri dari Jakarta dan berbagai daerah. Mereka ini kemudian bertahan dan menyusun gerakan dari wilayah tandus, berbukit, dan bergua-gua di Blitar Selatan. Mereka dilukiskan merampok, melakukan sabotase dan meresahkan penduduk. Sebuah operasi militer dengan sebutan Operasi Trisula dibentuk untuk membasmi mereka. Pelukisan dalam film terlampau sederhana dan hitam-putih, hingga lebih terasa sebagai propaganda dibanding maksudnya sebagai sebuah dokudrama

Nah film apa yang pembaca akan tonton saat-saat ini. Untuk tidak melupakan sejarah, yuk pilih salah satu untuk ditonton.




Tuesday, July 19, 2011

FILM CATATAN SI BOY 4



JUDUL FILM                        : CATATAN SI BOY IV

SUTRADARA                       : NASRI CHEPPY

PRODUSER                          : SUDWIKATMONO, R SOENARSO, SUDARKO

CERITA                                  : MARWAN ALKATIRI

SKENARIO                           : MARWAN ALKATIRI – NASRI CHEPPY

MUSIK                                  : ERWIN BADUDU

PRODUKSI                           :  PT.  PARKIT FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1990

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : ONKY ALEXANDER, DIDI PETET, PARAMITHA RUSADY, ROBERT SYARIEF, BOY ISKAK, WAN ABUD,  NANI WIJAYA,  IDA KUSUMAH

SINOPSIS :

Boy (Onky Alexander) sedang berlibur di Jakarta. Setelah lama berpisah karena ke Amerika, akhirnya Boy bisa kembali dan bertemu dengan Vera (Meriam Bellina). Namun Vera kali ini adalah Vera yang berbeda karena profesi foto modelnya.  Boy tidak setuju kalau Vera menjadi foto model apalagi dengan buka-bukaan baju saat difoto. Majalah edisi Vera sebagai covernya terbit dengan pose yang lumayan menantang. Hal ini membuat kaget mama Boy (Nani Wijaya), ia tidak setuju kalau calon menantunya berfoto seperti di majalah. Boy sendiri menjadi kesal dibuatnya  atas foto diri Vera di majalah, sehingga Boy member saran pada Vera tentang profesinya.  Seringkali Boy dan Vera berselisih paham.  Vera dianggap telah di pengaruhi oleh Meo tukang make upnya.


Namun Vera bukanlah orang yang mau di atur-atur. Akhirnya Vera memilih mengikuti karirnya. Vera dan Boy sepakat untuk memutuskan hubungan diantara mereka berdua. Vera lebih memilih kariernya di dunia foto model. Boy menerima keputusan yang telah dibuat.  Sebagai seorang foto model, Vera selalu melakukan pemotretan dimana saja.

***

Ketika Boy berlibur ke Bali, tanpa sengaja ia bertemu dengan Cindy (Paramitha Rusady) yang pada awalnya sangat susah diajak berkenalan, namun akhirnya luluh juga. Diam-diam Boy menyukai Cindy dan akhirnya mengutarakan isi hatinya pada Cindy. Namun Cindy ragu. Atas saran kakaknya akhirnya Cindy mau menerima Boy. Secara kebetulan pula, Vera sedang melakukan pemotretan di Bali. Ia melihat Boy dan Cindy berduaan. Basa basi Vera menemui mereka namun hatinya tidak bisa berbohong kalau ia masih menyukai Boy.

Akhirnya Vera pun menerima keadaan Boy, dan Vera lebih memilih menjalani pekerjaannya.