Showing posts with label Marini. Show all posts
Showing posts with label Marini. Show all posts

Friday, April 8, 2016

MARINI & ROBY SUGARA DALAM FILM "NILA DI GAUN PUTIH"






JUDUL FILM                        : NILA DI GAUN PUTIH

SUTRADARA                       : A RACHMAN

CERITA                                  : SANDY SUWARDI HASSAN

SKENARIO                           : SANDY SUWARDI HASSAN

MUSIK                                  : SUDHARNOTO

PRODUSER                          : GOPE T SAMTANI

PRODUKSI                           :  PT.  RAPI FILM

TAHUN PRODUKSI           : 1981

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                               : MARINI, ROBBY SUGARA, RINI S BONO, MIEKE WIJAYA, DANA CHRISTINA, COK SIMBARA,  SOFIA WD, CHITRA DEWI, PIET BURNAMA, FACHRUL ROZY, FARADILA SHANDY

SINOPSIS :

Ny. Ismail (Sofia WD) beserta anaknya Dewi (Marini) dan adiknya Johan remaja (Farhul Rozy) hidup di sebuah rumah kontrakan setelah ayahnya meninggal.  Ny. Ismail bahkan akhirnya menderita kebutaan. Dewi sebagai seorang kakak yang harus menghidupi keluarganya dari bekerja tidak memperdulikan diri sendiri karena ingin menyekolahkan Johan hingga lulus, sedangkan Dewi sendiri lebih sibuk untuk bekerja.  Dewi memiliki seorang kekasih bernama Lukman (Robby Sugara).  Ketika Lukman merasa sudah cocok, maka ia ingin melamar dan menikahi Dewi, namun Dewi memiliki persyaratan untuk menunggu 3 tahun lagi setelah adiknya lulus.  Dewi memohon pada Lukman agar pernikahannya di undur. Namun berkat dorongan ny. Ismail, akhirnya Dewi batal untuk memundurkan rencana pernikahannya dengan Lukman dan mengajukannya kembali.

Ibu Lukman (Mieke Wijaya) menyetujui pilihan Lukman, karena baginya kebahagiaan Lukman adalah segalanya, karena ia merasa hanya tinggal memiliki Lukman saja. Namun berkat hasutan dari Hendry (Piet Burnama), akhirnya Ibu Lukman tidak menyetujuinya setelah Hendry menghasut dan menceritakan kejelekan keluarga Dewi. Hendry punya maksud tersendiri agar ia dapat menjodohkan keponakannya Rina (Rini S Bono) dengan Lukman. Mendapati sikap Ibunya yang tiba-tiba tidak menyetujui pilihannya, Lukman kaget, apalagi setelah ibunya mengancam akan bunuh diri jika Lukman tidak mengikuti sarannya. Lukman dilemma, namun akhirnya ia mengikuti keinginan ibunya dan menikah dengan Ratih. Bagi Rina sendiri pernikahan ini tidaklah bahagia karena kerapkali Lukman masih di hantui perasaannya dengan Dewi. Kali ini Hendry menang, karena rencana menjodohkan keponakannya dengan lukman berhasil.

Dewi akhirnya berhasil membiayai kuliah Johan hingga selesai. Johan dewasa (Cok Simbara)  akhirnya menikah dengan seorang gadis pilihannya Ratih (Dana Christina). Ratih remaja sebelumnya di perankan oleh Faradilla Sandy. Ratih sendiri sebenarnya adalah anak dari Hendry , namun sejak kecil Hendry sudah meninggalkannya. Ia adalah laki-laki yang tidak bertanggungjawab. Hendry juga menjadi pesakitan di penjara, namun berhasil melarikan diri.

Keluarga Ismail akhirnya tinggal di rumah Ratih, istri Johan bersama Dewi dan Ny. Ismail. Sementara itu Hendry yang telah melarikan diri dari penjara mengetahui keberadaan Dewi. Ia tidak suka dan ingin kembali menyingkirkan Dewi. Apalagi setelah mengetahui kalau Dewi sekarang tinggal bersama anak kandungnya. Maka dengan berlagak sebagai seorang yang baik, ia datang ke rumah Ratih dan memperkenalkan kalau ia adalah ayah Ratih, Ratih tidak curiga dan menerima begitu saja ayahnya yang merubah nama menjadi Handoko. Kehadiran Handoko adalah awal dari keretakan keluarga Johan. Handoko yang pemabuk dan penghambur uang mulai melancarkan aksinya dirumah tersebut, dari perabot rumah tangga, koleksi peninggalan mama Ratih hingga perhiasan ratih satu persatu hilang, tanpa tahu siapa yang mencurinya. Handoko menghasut kalau Dewilah yang mencurinya. Johan terpojok, disisi lain ia tidak enak dengan Ratih istrinya tapi di sisi lain Dewi di curigai, karena setelah terjadi kehilangan Dewi berbelanja untuk keperluan obat ibunya, meski tanpa tahu kalau itu adalah hasil penjualan anting Dewi.

Puncaknya adalah ketika Johan dan Ratih menginginkan siapapun yang mencuri dirumah tersebut, maka harus keluar dari rumah itu. Ny. Ismail merasa tersinggung, ia menganggap Johan adalah anak yang durhaka. Akhirnya dewi pergi dari rumah Johan.

Kepergian Dewi dan Ibunya membuat Johan mencari sumber penyebabnya. Akhirnya ia mengetahui bahwa biang keladi selama ini adalah ayah Ratih sendiri, yang mencuri dirumah itu. Akhirnya Johan dan Ratih mengusir Handoko.

***

Sepeninggal dari rumah Johan, Dewi bekerja di keluarga Lukman. Nyonya Lukman atau Rina pun merasa cocok dengan kehadiran Dewi yang bertugas merawat anak-anaknya, sementara Lukman sendiri sedang bertugas diluar.  Rina yang sedang sakit selalu meminum obat dengan susu dengan dibantu oleh Dewi. Namun lagi-lagi Handoko hadir ditengah mereka. Handoko ingin sekali menyingkirkan Dewi. Ketika Handoko atau Hendry memasukkan racun untuk membunuh Dewi, usaha itu tidak berhasil karena yang terjadi susu tersebut diminum oleh Rina. Maka meninggallah Rina. Lukman yang saat itu sudah kembali pun akhirnya bersatu lagi dengan Dewi. Sementara Johan menyadari kesalahannya dan meminta maaf pada ibunya, ny. Ismail, keluarga tersebut pun utuh kembali.

Sedangkan Hendry alias Handoko akhirnya ditangkap oleh polisi karena ia adalah buronan yang selama ini dicari.

Friday, June 29, 2012

MARINI & ROY MARTEN DALAM FILM JANGAN MENANGIS MAMA



JUDUL FILM                        : JANGAN MENANGIS MAMA

SUTRADARA                       : SOFIA WD

MUSIK                                  : IDRIS SARDI

PRODUSER                          : ALEXANDER TEDJA

TAHUN PRODUKSI           : 1977

PRODUKSI                           : PT. ISAE FILM

JENIS                                     : FILM DRAMA

PEMAIN                              : MARINI, ROY MARTEN, SHANTI SARDI, DADI , RD MOCHTAR, DODDY SUKMA

SINOPSIS :

Nani (Marini) meminta izin untuk menikah dengan orang yang dicintainya Hendra (Roy marten) namun ditentang habis-habisan oleh Ibunya, meski ayahnya menyetujuinya namun ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ibunya lebih memegang peranan.  Walau tidak disetujui namun akhirnya keduanya menikah dan hidup jauh dari orang tuanya. Pada awalnya, pasangan pengantin muda tersebut menumpang pada salah seorang sahabatnya Herman. Namun akhirnya keduanya memilih untuk mengontrak rumah.

Kehidupan pasangan Nani dan Hendra sangat bahagia hingga di karuniai tiga orang anak yakni Budi, Lili (Shanti Sardi) dan si bungsu Wawan.  Sebagai ibu rumah tangga, Nani membantu ekonomi keluarga dengan menjadi penjahit di rumah, sementara Hendra menjadi Guru atas rekomendasi temannya, Herman. Meski sudah memiliki anak hingga tiga orang, namun orang tua Nani, terutama Ibunya masih belum mau memaafkan anaknya karena tidak menuruti perintahnya untuk tidak kawin dengan Hendra.  Hal ini juga yang membuat Nani tidak siap untuk mengunjungi ibunya meski Hendra selalu mengajaknya.

Kebahagiaan pasangan Nani dan Hendra tidak berlangsung lama, karena ketika hari ulang tahun Lili yang ke 7 Hendra kecelakaan dan harus tewas. Sepeninggal Hendra menjadi hari-hari yang cukup berat bagi Nani karena harus menghidupi keluarganya, beruntunglah karena tetangganya Mak Odah baik hati. Mengetahui beban Ibunya yang semakin berat membuat Budi anak sulungnya secara diam-diam membantu mencari uang dengan menjadi pemungut bola selepas pulang sekolah. Demikian juga Lily ikut membantu menjualkan kue milik mpok Roldiah di sekolah. Kepedihan ini tidak hanya sampai disini, karena ketika Budi yang jual ikut berjualan kue di sekolah tidak di bayar ketika temannya mengambil makanan, bahkan uang Budi yang harus di setorkan kepada Mpok Roldiah pun di rampas. Sehingga Budi harus berpikir keras untuk bisa mencari uang setoran. Satu-satunya cara adalah dengan bolos sekolah untuk memungut bola. Namun sialnya, kali ini mamanya, Nani memergoki Budi dan menjewernya untuk pulang.

Nani tidak tahu latar belakang kenapa Budi sampai berjualan kue.  Nani pun ke sekolah Budi dan Lily untuk mengetahui kalau anaknya yang belakangan di ketahui sering bolos. Namun Nani terkejut karena Budi ternyata hanya pernah membolos sekali dan tidak pernah menunggak uang sekolah, padahal menurut Budi, ia telah di bebaskan dari uang sekolah. Nani tidak tahu kalau selama ini secara diam-diam Budi membantu membayarkan keuangan sekolah dari hasilnya bekerja. Selepas dari ruang kepala sekolah, di halaman sekolah Nani melihat Budi dan Lily sedang membawa barang jualan. Melihat Ibunya, Budi dan Lily menjadi ketakutan karena takut di marahi. Keduanya pun lari dari sekolah, namun akhirnya di pulangkan oleh seorang polisi ketika mereka kesasar dan tidak tahu jalan pulang.

Akhirnya Nani pun sadar kalau selama ini anaknya sudah membantunya.

Ujian sekolah usai, Lily naik kelas dan budi lulus sekolah, namun disaat yang bersamaan Ibunya di rawat di rumah sakit. Saat itu juga datang Ibu Nani, Nenek dari Budi dan kakeknya yang datang mencarinya. Akhirnya mereka di pertemukan di rumah sakit.

Monday, April 27, 2009

MARINI DALAM FILM SEJUTA DUKA IBU




Judul Film            : Sejuta Duka Ibu

Produser             : Umar Sitompul

Sutradara            : Motinggo Busye

Produksi              : Jakarta Putrajaya Film

Tahun Produksi : 1977

Pemain                 : Marini, Deddy Sutomo, Rudy Sutantio, Doris Callebout, Fahrul Rozy, Aminah Cendrakasih, Niken Basuki

Sinopsis :

Uki atau Basuki (Rudy Salam) dan Anna (Marini) adalah pasangan muda yang sangat bahagia, karena disamping sudah punya rumah sendiri, Basuki juga merupakan pengusaha muda yang telah dikaruniai 2 orang anak. Kehidupan keluarga muda ini sangat bahagia pada awalnya. Hingga pada suatu ketika Basuki tertarik pada sekretaris barunya bernama Conie (Doris Callebout). Sekretaris baru yang ternyata mampu mengundang nafsu bagi Basuki.  Conie yang biasa tinggal di kontrakan sempit dan panas akhirnya di belikan rumah oleh Basuki. Sementara itu Basuki mulai pulang malam dengan alas an rapat. Anna juga mulai curiga dengan Basuki karena sikapnya yang mulai dingin.  Sementara itu pamannya pun tahu akan sikap Basuki terhadap Anna karena telah menyia nyiakannya.  Seolah ingin melindunginya iapun berusaha member wejangan kepada Anna, akan tetapi ini ternyata adalah sifat pamannya yang ingin berbuat tidak senonoh pada Anna. Anapun menampiknya.

Sikap Basuki yang mulai dingin dan tidak mempedulikan keadaan keluarga, akhirnya terendus oleh Anna. Tanpa sengaja Anna memergoki Basuki sedang nelpon dengan memanggil-manggil sayang. Akhirnya Anna pun tau kalau Basuki menyeleweng . Anna minta cerai. Anna dan anaknya hanya ditinggali rumah dan cek senilai satu juta rupiah untuk kedua anaknya selama satu tahun. Basuki lebih memilih Connie sekretarisnya dan menjadikannya istri. Sementara itu Ana dan anak-anaknya hanya bisa menangis tanpa bisa mencegah semuanya.

Kehidupan Anna dan anaknyapun berubah. Ketika dulu diantar jemput kesekolah, kini harus naik turun bus, juga telpon dirumahpun akhirnya diputus karena tidak mampu bayar. Sementara itu Basuki meski telah berpisah dengan anak-anaknya akan tetapi Basuki masih sering membayangkan saat-saat bahagia dengan anak dan istrinya. Bayangan itu tidak pernah hilang. Anapun akhirnya mencari pekerjaan untuk dapat menopang hidupnya dan anak-anaknya. Anna akhirnya bekerja di rumah Pak Gautama (Deddy Sutomo) sebagai guru les privat bagi kedua anaknya.  Gautama adalah seorang Duda dengan 2 anaknya yang masih kecil. Bayangan anak-anaknya yang sering di rindukan, akhirnya membawa Basuki datang kerumah Anna. Akan tetapi ia tidak mendapati Anna, dan lewat simbok dirumah, Basuki pun tahu kalau tiap sore Anna pergi, tapi tidak tahu kemana tujuannya.

****



Tanpa diketahui suaminya, Basuki, Connie berselingkuh dengan teman sekantornya Din yang juga bawahan dari Basuki. Keduanya sering bertemu ketika Basuki tidak ada di sisi Connie. Sementara itu rumah tangga Basuki dan Connie akhirnya mulai renggang. Percekcokan dan ketidak cocokan mulai dirasakan keduanya.

Pak Gautama akhirnya mengutarakan niatnya untuk mempersunting Anna sebagai istrinya, akan tetapi Anna belum siap dan berusaha menolaknya dengan halus. Akhirnya Pak Gautama bersedia menunggu Anna sampai membuka hatinya.

****



Basuki kembali datang kerumah Anna dan kedua anaknya menyambut dengan gembira. Melihat kebahagiaan dan kedekatan anaknya dengan Basuki, Anna hanya bisa menghela nafas panjang. Saat itulah Basuki tahu siapa Pak Gautama, karena saat itulah Pak Gautama datang kerumah Anna. Sementara itu anak-anak Basuki akhirnya pun terlihat mesra kembali dengannya. Basuki jadi lebih sering kerumah Anna, dan secara tidak langsung mengulangi kemesraan yang terdahulu ketika masih terikat perkawinan meski hanya sebatas hubungan rekan saat ini.

Sementara itu anak Basuki menghilang yang akhirnya diketahui kalau mereka ikut keluarga Basuki dan Conie. Surya anak sulungnya suatu ketika berbuat kesalahan dengan memainkan ketapel dan mengenai ayahnya dan memecahkan akuarium. Akhirnya Surya di hukum oleh Basuki. Akan tetapi basuki menyesal ketika melihat keadaan Surya, akhirnya Basuki memeluknya. Ketika lebaran tiba, keduanya datang kerumah Anna dan memberikan Kado kepada Anna dan adik surya.  Basuki mengantarkan Surya untuk berlebaran dengan Anna dan Adiknya. Sementara itu Basuki pulang sendirian kerumah. Basuki yang menahan kerinduan kepada kedua anaknya hanya memeluk radio sambil mendengarkan lagu-lagu lebaran. Akhirnya surya dan Anna pun datang kerumah Basuki untuk mengucapkan lebaran yang merupakan surprise bagi Basuki. Akhirnya Anna dan Basuki bermaaf-maafan.

*****



Basuki memergoki perselingkuhan Connie dan pacarnya. Akhirnya keduanya terlibat duel .  Perkelahian keduanya tidak terhindarkan.  Hingga akhirnya Basuki menembak Connie dan pacarnya hingga tewas. Basuki akhirnya masuk penjara.  Setelah keluar dari Penjara Anna dan Basuki akhirnya bersatu kembali karena keduanya masih saling mencintai. Sementara pernikahan Anna dan Pak Gautama tidak jadi dilaksanakan karena  tidak ada jalan keluar dengan masalah keduanya anaknya yang tidak bisa dipersatukan. Mereka berdua lebih memilih mengorbankan kebahagiaa keduanya daripada merusak kebahagiaan anak-anaknya. Akhirnnya Anna dan Basuki hidup bahagia.

*****



Sejuta duka ibu berkisah tentang pengorbanan seorang istri untuk berkorban baik perasaan maupun juga keteguhan hatinya untuk menghidupi kedua anaknya.