JUDUL FILM :TANGISAN IBU TIRI
SUTRADARA : YUNG INDRAJAYA
PRODUKSI : PT INTERNATIONAL ARIES ANGKASA FILM
CERITA : YUNG INDRAJAYA
PRODUSER : WIM UMBOH
TAHUN PROD : 1974
JENIS :
FILM DRAMA
PEMAIN : RACHMAT HIDAYAT, EMILIA CONTESSA, DIANA
REYNETTE, DEWI ROSARIA INDAH, MARLIA HARDI
SINOPSIS :
Dewi (Dewi
Rosaria Indah) seorang anak piatu yang telah ditinggal mati oleh Ibunya adalah
murid sekolah dasar di bayang-bayangi cerita akan jahatnya Ibu Tiri setelah
diceritakan cerita bawang merah dan bawang putih di sekolah. Sehingga ia sangat
membenci Ibu tiri, apalagi anak tetangganya, Ani sering dimarahi oleh Ibu
tirinya. Kejahatan Ibu tiri begitu melekat bagi Dewi dalam pikirannya. Sebelum Ibunya meninggal, Ani tidak pernah disuruh-suruh,
namun setelah Ibunya meninggal dan memiliki Ibu tiri, kehidupan Ani menjadi
sangat menyedihkan. Contoh ini pula yang selalu melekat dalam pikiran Dewi akan
jahatnya Ibu tiri.
Dewi tinggal
bersama seorang ayah bernama ArmanHidayat) seorang pengusaha yang sering sekali
keluar kota, bersama 4 orang saudara kandungnya dan seorang pembantu bernama Bi
Titin. Anak Sulung Arman, Lia (Emillia Contessa) dan juga adik satu sekolah
dengan Dewi, Susi serta dua orang adik susi lainnya tinggal bersama dalam satu
rumah dengan diawasi oleh seorang pembantu.
****
Di sekolah, Susi mendapatkan seorang guru baru yang menggantikan Ibu
Sugiyanti karena harus pindah ke Surabaya. Guru baru tersebut bernama Tia
(Diana Reynette). Kedatangan guru baru didalam kelas Susi langsung mencuri
perhatiannya, karena kebaikan Bu Tia pada Susi. Sifat keibuan Tia menyebabkan
Susi nyaman. Kebaikan Bu Tia juga diceritakan pada ayahnya , Arman. Hingga
suatu ketika Arman harus ke sekolah Susi untuk bertemu dengan gurunya. Alangkah
kagetnya Tia dan Arman, karena ternyata mereka saling kenal. Dulunya mereka bertetangga. Sedangkan kalau
dirumah Susi tidak nyaman, karena Bi Titin tidak memperhatikan anak-anak akan
tetapi lebih memperhatikan diri sendiri. Ketika Susi sakitpun, Bi Titin malah
membentak-bentak Susi tanpa diketahui oleh Arman karena sibuk diluar kota.
Sementara uang yang dikasih ke Bi Titin lebih banyak di korupsi olehnya,
sehingga ketika Susi Sakit, ia tidak sembuh-sembuh. Susi bahkan sampai mengigau
memanggil nama Bu Tia. Akhirnya Bu Tia pun datang kerumah Susi. Sedangkan Dewi,
terlalu ketus terhadap adik-adiknya.
Sejak pertemuan Arman dan Bu Tia di sekolah menyebabkan benih cinta di
antara keduanya, akhirnya karena anak-anak masih membutuhkan kasih sayang
seorang ibu, maka Bu Tia mau di peristri oleh Arman, dan melepaskan
pekerjaannya sebagai guru.
Kedatangan Bu Tia di rumah, tidak disambut gembira oleh anak-anak Arman,
terutama oleh Dewi, Lia dan Bi Titin pembantunya. Namun kedatangan Bu tia di
rumah menjadi sangat berarti bagi Susi. Meski telah menikah dengan Bu tia,
namun Arman tetap saja sibuk dengan bisnis luar kotanya, sementara itu keadaan
dirumah menjadi kacau. Dewi tidak bisa menerima kehadiran ibu tirinya, apalagi
setelah di doktrin kalau ibu tiri itu kejam, sedangkan Lia juga ikut membenci
Ibu Tirinya, karena telah di hasut oleh Bi Titin yang tidak suka atas kehadiran
Bu Tia di rumah tersebut. Apalagi setelah peran Bi Titin juga diambil oleh
pembantu yang dibawa Tu Tia, maka semakin bencilah Bi Titin pada Bu Tia.
Puncaknya Bi Titin dikeluarkan dari rumah tersebut setelah ia kedapatan
mencuri uang Bu Tia. Kepergian Bi titin membuat marah Dewi dan Lia, meski Bu
Tia telah memberikan alasan yang jelas, namun anak-anak tidak mau menerima
alasan apapun. Kenakalan Dewi dan Lia semakin menjadi, hingga pada puncaknya Bu
Tia tidak kuat lagi menghadapi anak-anak. Intimidasi mental yang dihadapi Bu
Tia sudah tidak bisa di tolerir lagi.
Apalagi setelah anak bungsu Arman meninggal, membuat Bu Tia semakin di
hakimi oleh anggota keluarga tersebut. Termasuk Arman yang menimpakan seluruh
kesalahan pada Tia. Tia tidak kuat dan ingin keluar dari rumah tersebut.
Namun sebelum keluar Tia mendengar kalau Lia ditampar oleh Arman karena Lia
di tangkap Polisi. Tia menolong Lia , dan lia memohon pada Tia untuk tidak
meninggalkan rumah tersebut, Arman juga akhirnya mengetahui dari mulut Susi
biang dari kesalahan yang ditimpakan kepada Bu Tia adalan Dewi. Akhirnya
Keluarga tersebut kembali bersatu, Tia akhirnya juga hamil yang disambut dengan
kebahagiaan oleh seluruh keluarga.