Showing posts with label bali. Show all posts
Showing posts with label bali. Show all posts

Monday, September 11, 2023

JOHAN SAIMIMA DALAM FILM JAYAPRANA

 


JUDUL FILM        :JAYAPRANA

SUTRADARA       : BZ KADARJONO

PRODUKSI           : PT INEM   FILM

CERITA                  :

PRODUSER          : NY. LEONITA SUTOPO

TAHUN PROD    : 198

JENIS                     : FILM DRAMA 

PEMAIN               : JOHAN SAIMIMA, SITA GRAMICH, YAN BASTIAN, TIEN KADARYONO, Drs. IG JAGAT KIRANA, TANAKA, CHERY IVONE

SINOPSIS :

Kerajaan Buleleng di serang oleh kerajaan Karangasem yang telah bermusuhan. Raja Buleleng (Yan Bastian) menyuruh rakyatnya untuk bahu membahu mempertahankan tanahnya.  Adalah seorang pemuda Nyoman Jayaprana (Johan Saimima) yang telah berhasil membantu Raja buleleng memenangkan pertempuran. Akhirnya Nyoman Jayaprana diangkat menjadi Panglima Muda kerajaan Buleleng, meski juga terjadi perdebatan oleh para bawahannya ada yang mendukung dan ada juga yang menentang tentang pengangkatan Jayaprana. Karena Jayaprana berasal dari rakyat kebanyakan sehingga tidak pantas diangkat menjadi Panglima muda. Namun akhirnya Jayaprana diangkat menjadi Panglima muda.

Namun demikian, pengangkatan Jayaprana menjadi Panglima muda tidak disukai oleh I G Wayan Merta yang merasa kedudukannya terancam. Maka iapun meminta Sawunggaling untuk menyingkirkan Jayaprana, namun Sawunggaling memberikan saran agar Wayan merta tidak buru-buru menyingkirkan Jayaprana.

Dalam upacara pengangkatan Jayaprana, maka di suguhilah tarian-tarian. Salah seorang penari , Layonsaro (Sita Gramich) ternyata berhasil mencuri perhatian Raja dan Jayaprana tanpa sepengetahuan mereka berdua.  Demikian juga bagi Layonsari, ia tercuri hatinya pada Jayaprana.

Sementara itu dalam pasewakan agung, Jayaprana disuruh oleh Raja untuk mencari istri. Maka disuntinglah Layonsari oleh Jayaprana untuk dijadikan sebagai istrinya. Pernikahan keduanya dilangsungkan, namun Raja yang telah jatuh hati pada Layonsari menjadi uring-uringan dan sering membayangkan berduaan dengan Layonsari.

Perihal jatuh cintanya raja pada Layonsari di ketahui oleh Sawunggaling, dan dianggap sebagai kesempatan emas untuk melenyapkan Jayaprana oleh Wayang Merta. Maka Wayan Merta menyuruh Sawunggaling untuk menghasut raja. Akhirnya raja yang telah terhasut oleh Sawunggaling menyetujui untuk melenyapkan Jayaprana dan mengambil Layonsari sebagai permaisurinya. Raja meyerahkan siasat sepenuhnya pada Sawunggaling. Hal yang dilakukan pertama oleh Sawunggaling adalah menyuruh orang untuk meneluh Jayaprana. Namun sayang teluh tersebut mental, Jayaprana berhasil mengatasinya.

Sementara itu, untuk memuluskan siasat, Raja memanggil Jayaprana untuk menghadap dan ditugaskan untuk mengatasi kerusuhan di wilayah barat. Meski Jayaprana tahu kalau wilayah barat tidak ada kerusuhan namun ia tetap berangkat menjalankan titah  Raja. Jayaprana berat hati untuk meninggalkan Layonsari, namun seorang prajurit harus tetap menjalankan titahnya meski perintah itu mendadak. Jayaprana menganggap kalau perpisahannya sudah diatur oleh dewata.

Kepergian Jayaprana dijadikan momen yang baik bagi Raja untuk merayu Layonsari untuk dijadikan istri. Layonsari di panggil ke istana untuk menghadap raja.  Sesampai di istana, Raja merayu Layonsari untuk dijadikan permaisuri dengan bergelimpangan harta, namun sayang sekali Layonsari menolaknya, karena cintanya pada Jayaprana. Sementara itu di wilayah barat, Jayaprana menjadi heran karena keonaran yang di titahkan untuk ditumpas tidak ada sama sekali. Jayaprana menjadi heran, namun Sawunggaling yang mendampinginya sekaligus yang memiliki siasat  membagi prajuritnya menjadi beberapa bagian, sedangkan Jayaprana bersama Sawunggaling melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan Jayaprana dihadang oleh orang-orang suruhan sawunggaling yang memang telah mempersiapkan siasat ini, namun Jayaprana berhasil menumpasnya.  Sawunggaling  membuka kepada Jayaprana tentang siasat ini, yang sebenarnya adalah titah dari Raja yang telah jatuh cinta pada Layonsari. Sebagai seorang ksatria, Jayaprana berani menghadapi resiko menjadi kstaria. Jayaprana akhirnya mati setelah ditusuk kerisnya sendiri oleh Sawunggaling.

Kematian Jayaprana disambut gembira oleh Raja yang ingin segera mempersunting Layonsari untuk dijadikan permaisuri. Ia menjemput Layonsari, namun karena cintanya pada Jayaprana, akhirnya Layonsari bunuh diri dengan menusukkan kerisnya ke dadanya. Sedangkan Raja akhirnya menjadi gila pasca kematian Layonsari.

******

Film Jayaprana merupakan film drama sejarah dari Bali. Jayaprana & Layonsari merupakan cerminan Romeo dan Julietnya Bali yang memiliki cinta sehidup dan semati.