Monday, March 31, 2008

CERITA AWAL DI IBUKOTA


Kadang mata ini terbelalak, kaget dari yang semula hanya jadi bahan cerita akan tetapi setelah mata ini melihat, barulah percaya bahwa ibukota ini memang kejam.
Suatu sore ketika itu sehabis dari Jl. Garuda dengan menaiki Bus Jurusan Grogol – Pulogadung, tiba-tiba tangan ini terusik untuk mengucek-ucek mata, seolah tak percaya apa yang aku liat. Pemandangan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan. Ternyata benar-benar terjadi apa yang namanya gelandangan dan benar-benar dibawah jembatan. Pemulung itu tinggal dibawah jembatan didaerah kemayoran. Sementara sebagai sarana MCK mereka memanfaatkan kali yang berada dibawahnya dengan air yang menghitam karena limbah rumah tangga. Terbayang olehku seandainya mandi di air seperti itu, mungkin aku langsung gatal-gatal dan alergi karena mandi dengan air yang sangat kotor dan bau.


Kemudian juga cerita seorang gelandangan yang mengais makanan di tong sampah, dan ini benar-benar aku lihat seorang pemuda, pemulung dia memakan bekas makanan yang dibuang di tong sampah di daerah pasar minggu. Yah sisa makanan itu masih dalam stereofoam warna putih. Mata ini tidak tega untuk melihat, ternyata dijaman yang pemerintahnya serba berkecukupan, yang pejabatnya berlimpah harta dengan mobil ber AC berseliweran dijalanan ibukota yang berbelanja di pusat perbelanjaan besar masih saja ada orang yang makan dengan mengais sampah. Terasa sangat timpang sekali, yang kaya bertambah kaya, dan yang miskin semakin terpuruk.


Di lain waktu terlihat pasangan suami istri dengan 3 orang anaknya yang masih kecil ditambah 1 orang yang masih dalam kandungan menjalankan profesinya sebagai pemulung. Si Bapak menyeret gerobak dengan 2 penumpang anaknya sementara si Ibu dengan seorang anak di perutnya sambil menggendong anaknya yang paling kecil mengikutinya dari belakang. Mereka tampak dekil dan tidak terurus. Terbayang olehku seberapa besar pendapatan mereka sehingga mereka mampu menghidupi keluarganya.
Akan tetapi itulah keajaiban Illahi, Ia tetap bisa memberikan rejeki pada makhluknya sehingga mampu meneruskan kehidupannya. Pemandangan pemulung dan sejenisnya sudah sangat biasa di Ibukota ini, apalagi mereka seolah berlomba-lomba untuk bisa hidup di Ibukota.


CERITA LUCU

Kebetulan sedang ada Persami, dan kita di undang. Malam belum usai, dan acarapun belumlah selesai tapi hari hampir pagi, aku bergegas ke tenda panitia. Ditenda ada dua perempuan tertidur duluan, Neni dan Titik . dan karena kecapekan akupun ikut tertidur disamping perempuan itu. Akupun ikutan tidur, dengan berselimut tenda yang tidak dipakai, kami tidur dalam satu selimut. Pada awalnya aku tertidur lelap karena kecapean mengikuti acara tersebut, tapi menjelang pagi, naluri lelakiku bangkit, bangun dengan sangat keras dan dibuat gelisah, mana udara dingin.  aku gak tau yang terjadi, yang jelas kakiku beradu dengan kaki Titik, dan itu sangat hangat dan nikmat kurasa. Ah andai ditenda ini Cuma berdua, mungkin setan dengan leluasa menggodaku yang terjadi lain cerita. Akan tetapi beruntung iman didadaku masih ada, sehingga akupun bergegas bangun menuju ke mesjid sekolah. Setelah solat subuh usai, dan acara juga usai, maka kami pamitan pada panitia untuk pulang duluan tanpa harus menunggu acara penutupan, dan kembali kerumah masing-masing.

sekian

KENANGAN MASA SEKOLAH

******
Dan disekolah ini banyak sekali mendapatkan kenangan yang terikuir indah.
Sudiyono, sahabat sekaligus teman bersaing dalam kelas. Teman saling mencela dan teman saling berbagi cerita. Sudiono, sosok kecil hitam dan lantang dalam berbicara, disamping itu juga aku temanku adalah Taufan, teman beda kelas, dia baik dan penuh pengertian. Ada sih satu kelas yang nyebelin, terutama waktu PSG, tapi ya gak perlu diungkapin. Dan kalau di sekolah dulu paling sebel ya nama orang tua yang di panggil, JP singkatan Jupriyono ini bapaknya Adi, Sugianto - sugiani, bahan ledekan banget pokoke lah.  
Kemudian kalau adik kelas ada Erun Fajriah, Ika dan Asih, dan yang sampai sekarang masih ada kontak adalah Sri utami, idola kelas sekaligus idola guru matematikaku.

Siang itu, selepas pulang sekolah, aku bersama Wasito, Ika dan Asih berempat dengan mengenakan seragam sekolah pergi ke pantai Logending di Kebumen. 1,5 jam perjalanan menggunakan bis. Memang tidak direncanakan. Sore itu sesampai di pantai kitapun main air, pasir, mencari kepiting kecil dan mencari kerang. Dan yang tak kalah lucunya kita mengganggu orang pacaran yang sedang mojok, sampai merekapun pergi karena kita. Kalau inget hari ini tertawa sendiri. Diantara adik kelas, yang bisa membikin hatiku suka sih adalah Ika, Erun dan Dewi. Tapi dari ketiga-tiganya aku tidak berani mengungkapkan kata hatiku, sebatas suka sah sah saja toh. Karena sejujurnya masih lebih suka sama adik kelas di SMP . 

***

Erun, dia sosok perempuan yang mandiri, setelah Bapaknya meninggal, keceriaannya menurun, ia tak seceria dulu. Erun baik, dan supel dalam bergaul. Ketika berita itu datang, aku sangat menyesal, karena aku tidak bisa datang mengantar jenazah orang tuamu Erun. Maafkan aku, penyesalan itu sampai sekarang masih membekas. Aku dengar kabar setelah Bapakmu meninggal, karena waktu itu aku sedang praktek Magang di pegadaian, sehingga praktis selama sebulan tidak menginjakkan sekolah. Kemudian ada juga Ika Nana, perempuan berambut keriting anak dari seorang pejabat di daerah Somagede, dia adalah teman dekat Erun. Ika bisa dibilang adalah adik kelas yang paling dekat denganku. Ia bisa diajak curhat, cerita dan becanda.

Sementara itu dari sudut sekolahku, ada juga Yuni puspita, perempuan ini rada  jutek tapi baik. Ya jutek, karena memang dia kadang jutek banget kadang-kadang. berasa apa benci sama saya ya...
Sementara itu dari sebelah kelasku ada Roni Taufan, lelaki ksurus yang kadang sok berlagak kecakepan. Paling sebel jika sama Roni, kita pasti selalu rebutan cewek yang baru dikenal. Seperti biasa so pasti aku lah yang diumpan untuk kenalan, selanjutnya dia yang follow up. Pernah suatu ketika ikut anak PMR ke Jurangbahas, gw yang deketin anak SMP 8 Purwokerto Tutur eh Roni pula yang malah dekat. Ngiler gak sih, sampai akhirnya aku yang dicuekin…. naasib.

banyak cerita sih di kelas, kenangan2 sama. Tapi dari semua yang terkenang selain dengan teman kelas juga dengan guru. Pak Arwin, maaf banget saya banyak salah sama guru satu ini banyak meremehkan dan becandain. Bu Sri Lantasi... guru bahasa Indonesia Favorit yang kalau rambutku panjang dibilang sudah kayak bebek suruh di cukur, Ada lagi guru bahasa Inggris Bu Cukat Budi Rahayu... iki wong emang ayu, kalau lagi test di kertas coret-coretan aku suka gambar bu yayu. Pak Sasongko, yang aku ingat pernah di pisah tempat duduk gara-gara teman sebangku ribut. Saya bilang bukan saya pak.. nah pak sasongko bilang ... saya tidak menuduh anda... matanya tajam tau kaan. 

ya gitulah kenangan yang sedang aku ingat. kapan kapan nulis lagi'

SEBAGIAN DARI KISAHKU

***
“Pur, apa kabar? Pagi itu aku menyapa Purnomo ponakan Gosus mantan pacarku.
“Woi baik, mana oleh-olehnya?”.
“heheh ada deh”…


Hari itu aku ketemu Purnomo, dan aku menanyakan kabar Gosus, sesungguhnya hati ini masih mengharapkan Gosus akan kembali padaku, setelah sekian lama rasa rindu ini aku pendam.
“Gosus kan dan kawin, udah punya anak 1” , demikian jawab Purnomo.


Bagai disambar petir, hati ini kaget sekali, meski aku harus menyembunyikan rasa kekagetanku pada pur. Kaget setengah mati, karena harapanku yang selama ini aku tunggu, telah pupus. Meski aku mengharapkan Gosus dengan sabar menunggu saatnya akan tiba. Akan tetapi yah, saat itu memang telah tiba, kabar itu telah datang dan dia telah memiliki keluarga. Hatiku tersadar karena selama ini aku hanya punya angan-angan kosong belaka. Kecewa sudah pasti iya, karena secara diam-diam aku masih menyimpan cintanya. Aku masih mengharapkan kembali padanya.


Sejak saat itulah harapanku padanya gugur. Dan aku bagai terbangun dari tidur, aku mulai hidup baru. Setelah kabar itu berlalu aku mulai berani kembali membuka hati pada orang lain. Dan terbukalah hati ini, hatiku diobral, cintaku di gadaikan. Aku mengenal Tasya, temen kerjaku freelance di sebuah Apotik dibilangan Jakarta Selatan, akhir kata aku nyambung pembicaraanku dan tanpa Ba bi bu jadilah aku pacaran dengannya. Sementara itu di tempat kerjaku aku juga mengenal Veni, yang pada akhirnya aku pacarin juga. Yang waktu itu aku kerja di dua tempat, dan aku punya dua pacar sekaligus, dengan waktu kencan aku atur sangat rapi.
Veni baik sekali bahkan aku sudah mengenal keluarganya di Bogor sana, dan beberapa kali main kesana sambutannya sangat hangat, sementara itu dengan Tasya akupun demikian. Apakah aku buaya dengan memacari 2 orang sekaligus? Enggak, aku bukanlah buaya, akan tetapi aku ingin membuktikan bahwa aku juga bisa berbuat demikian. Kuakui ini dampak dari kekecewaanku ditinggal kawin sama pacarku terdahulu. Tapi sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat akan ketahuan juga, dan akhirnya Tasya dan Veni memutuskan tali cintanya padaku secara hampir bersamaan. Sakit hati? Enggak.. karena hatiku telah ditutup iblis, banyak wanita diluar sana yang mengagumiku (masak sih.. hehe) , begitu prinsipku.

Lepas dari Tasya dan Veni diriku jatuh di Sisca, perempuan chinese yang menganggapku juga chinese. Chinese? Masa sih. Dengan sisca kuakui hanya for fun, karena aku tau, dari segi keyakinan tidak mudah untuk menyatukan. Keyakinan yang berbeda. Sampai akhirnya tanpa kuketahui sisca menikah dengan fuli secara diam-diam. Sakit hati? Ya jelas itu perasaanku. Bahkan sumpah serapah dan sebagainya, walaupun pada akhirnya ia minta maaf. Akan tetapi hubunganku tidak berhenti sampai disini, aku harus bersandiwara dengan fuli suaminya. Aku harus berpura-pura telah menikah apabila di depan fuli. Meski ini suatu kesepakatan antara aku sama Sisca, akan tetapi hati ini tidak bisa dibohongi. Meski aku tetap menjalankan peranku sebagai aktor di depan fuli, aku akan berakting seolah –olah aku sudah punya anak.. Yah inilah cinta aku pikir. Aku harus rela berkorban.

Dengan caraku inilah, aku bisa tetap berhubungan baik dengan mereka, meski hati ini terasa berat. Akan tetapi lambat laun perasaanku pun hilang, dan aku telah melupakan semua yang telah terjadi antara aku dengannya.
***

DARI CATATAN YANG HAMPIR TERBUANG

JURANG BAHAS....(anggep judulnya gitu)

.................................

***
Tibalah saatnya liburan sekolah tiba, dan ketika liburan pula pesta Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira) dari PMR sekolah tiba. Kali ini tempat jumbara berada di desa

Jurang Bahas, suatu desa kecil di lereng sebelah bukit disuatu kecamatan lumbir. Tiba di Jurang Bahas hari menjelang siang. Lapangan masih sepi oleh tenda-tenda yang belum berdiri. Nun di sebelah barat radius 100 meter, terdapat bukit menjulang, menambah suasana sejuk alam pedesaan. Tak jauh dari tenda kami, terdapat kali kecil yang membentang, dan disinilah kadang kita mandi. Dan disebelah kanan luar lapangan terdapat perumahan penduduk, sekretariat dan tanah berkebun. Haripun mulai ramai, dan tenda-tenda satu persatu memenuhi lapangan sehingga terlihat begitu sempit dan padat.

Sebagai pengurus Osis mendapat kehormatan untuk mengawal mereka, bersama Wasito,Roni dAN anggota lainnya. Sementara regu yang kami kawal adalah regu putri yang terdiri dari Dewi KF, Dewi Rusmiati, Darinah, Watimah, Elli, Rusminah dan ada beberapa lagi. Disini aku bisa dekat sama mereka, keseharian disekolah antara kakak dan adik kelas menyebabkan kami tidak bisa bergaul seenaknya, akan tetapi dengan adanya kegiatan ini kami bisa mengenal satu persatu diantara mereka

Selepas senja, malam tiba, tiba-tiba hujan datang. Lapangan pun banjir. Sehingga tidak ada lagi tempat untuk tidur. Untunglah penduduk sekitar baik, sehingga anak-anak diungsikan di rumah penduduk. Malam pertama di jurang bahas, sangat sepi, dan dingin akibat hujan. Satu kejadian lucu malam itu terjadi, sesuai aturan laki-laki dilarang tidur ditenda perempuan dan sebaliknya. Akan tetapi karena keadaan memaksa kami untuk tidur di tenda mereka. Dan ketika kami diberitahu ada pemeriksaan dari panitia, maka buru-buru kami tidur dan ditutup dengan menggunakan tikar oleh Rus dan Tri. Tetapi sungguh kami dibuat ketawa sekaligus dongkol, karena panitia yang ditunggu-tunggu tidak pernah ada.
Keesokan harinya mereka melakukan kegiatan yang telah terjadwal. Aku berkenalan dengan anak-anak dari lain sekolah. Dari berbagai tingkat, baik SMP maupun SMA. Jurang bahas banyak mengukir kenangan. Satu puisi yang tersimpan sampai sekarang :
JURANG BAHAS

Sepi dan sunyi
Tapi rapi

Dibalik sebuah bukit yang indah dan hijau
Terbentang lapangan sempit penuh tenda
Berbagai kenangan terukir disana
Aku rindu ingin mengulanginya

Jurang bahas
Kini tinggal kenangan
Tinggalkan puing-puing dan keping hati yang tersisa
Aku ingin kembali

***

Hari-hari dilalui dengan indah. Jurang bahas menyisakan kenangan, lewat foto-foto yang lucu kami bisa bernostalgia dan berbagi cerita. Kami cerita seolah masih di jurang bahas yang indah.

...........cerita ini belum selesai lho.......

Wednesday, March 26, 2008

MY LITTLE ANGEL

Kado untuk anakku.... Salwa Aurel F.

'2006


Subhanallah….ajaib..

Tangismu ramaikan hampa nurani
Menepis kesepian diri
Dalam nada tak tersembunyi
Kuperhatikan kedip mata kecilmu
Lentik jemarimu dan kecil tapak kakimu
Bibir mungil dan hidungmu tak semancung aku
Bening mata dan tipis rambutmu
Halus kulitmu belum tersentuh aroma duniawi
Merah…
Ketika tangis memecah bagai delima merekah
Semerah itulah kamu…

Sehari, seminggu dan sebulan..
Matamu mulai bergerak
Tanganmu mulai terangkat
Tapi
Kau tumbuh tanpa kasih asi ibumu
Sepercik kau cicip tapi segelas kau muntahkan
Tapi aku tau ibumu berusaha untukmu
Dua bulan kau mulai mengangkat kaki dan memiringkan badan
Kau lucu
Seperti ayah dulu
Senyummu manis…
Dan hari-harimupun kini dimulai
Kau mulai mendengarkan, merespon tawa
Lucu ketika teriak kau…
Gemes menyusu pada jempol yang lentik
Lentik dan putih bayimu belum usai
Dan kau harus ikuti perjalanan ini

Salwa…
Hadiah dari surgawi
Semanis kata dan semanis senyummu
Lekas besar yah
Dan jaga ibumu..
Jadilah bidadari kecil yang manis
Penyejuk hidup keluarga

Tuesday, March 25, 2008

SETAHUN TLAH BERLALU

Tepat setahun 10 hari sudah aku tidak mengisi blog ini. sempat beberapa kali mencoba untuk mengisi, akan tetapi selalu gagal dan gagal lagi karena aku lupa password.

kini setahun telah berlalu aku ingin kembali mengisi hari-hariku dengan blog ini. Insya Allah....
Mudah-mudahan ada kemudahan dibalik itu. setelah semua kerinduanku mencapai puncaknya... setelah beberapa kali kejenuhan itu berbalik ke kerinduanku.... kerinduan akan nulis apa saja... kerinduan untuk menuangkan kata dalam nada dan irama jiwa di patri dalam selembar kertas... kerinduan untuk mengungkap semua makna dan arti diriku.

kadang kerinduan itu adalah kerinduan terhadap sahabat, teman, keluarga dan juga kerinduan akan apapun yang menyebabkan rindu...
kini... dengan kerinduan ini aku ingin mengukir betapa berartinya arti diriku di dalam mengungkap semua. ada kepuasan tersendiri.... seolah merasakan betapa seteguk air itu akan melepaskan dahaga ketika aku menuliskan ini.

Aku ingin belajar menulis dari blog ini... dan kerinduan untuk menulis itu justru muncul setelah seorang temanku membaca blog ini dan kemudian memberikan dorongan padaku untuk kembali mengisi entah apapun itu kedalam media ini.
buat sahabatku... entah siapa dia mungkin juga sahabat yang masih misterius... terima kasih... telah kembali menyalakan semangat untuk menggoreskan isi dalam dada...

buat anakku dan juga istriku ......terima kasih telah memberikan semangat luar biasa sehingga bisa melewati semua cerita....

.....