Monday, October 6, 2008

Catatan Dari China Masters Super Series & Macau Open

Selamat Lebaran, Minal Aidzin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin. Seminggu telah berlalu, sejak terakhir ngeblog saat turnamen China Masters Super Series kemudian diteruskan dengan Macau Open 2008, akhirnya kini saya menghampiri blog ini kembali. Selamat berjumpa. Sebenarnya bukan absen mengikuti perkembangan dua turnamen tersebut, karena saya tetap mengikuti perkembangan dan live score dari dua turnamen tersebut, hanya saja tidak sempat sekedar menuliskan kata-kata. Bukan tidak sempat sih... tapi waktuku kusibukkan diri untuk keluarga, untuk bermain dan tentunya untuk tidur hehehe.. maklum saat terakhir memang ngantuk banget tuh, apalagi sempet gak makan sahur karena tidak ada orang yang jualan lagi....

Kembali ke soal turnamen bulutangkis yang baru saja berlalu, perlu dicermati dan disyukuri kalau prestasi pemain-pemain Indonesia kian bagus dibanding tahun lalu.

China Masters Super Series 2008

Indonesia kebagian dua gelar di China Masters Super Series. Ini adalah hasil yang cukup menggembirakan, mengingat prestasi Indonesia yang selama ini dipandang sebelah mata. Indonesia berhasil meraih gelar di nomor tunggal putra dan ganda putra. Satu nomor lagi di ganda campuran gagal mempersembahkan gelar setelah di final dikalahkan pemain tuan rumah. Tapi apapun hasilnya Indonesia telah mampu membuktikan bahwa Indonesia mampu bangkit kembali.

Sony Dwi Kuncoro yang diharapkan menggantikan Taufik Hidayat yang akhir-akhir ini selalu buruk dalam penampilan berhasil memukau perbulutangkisan tanah air dan dunia. Dia adalah satu-satunya pemain tunggal putra di dunia saat ini yang mampu secara berturut-turut meraih tiga gelar super series. Dimulai Dari Indonesia Super Series 2008 yang merupakan penantian panjang Sony dalam meraih gelar dan menjadi gelar pertama di super series. Kala itu Sony mampu mengalahkan Simon Santoso dengan rubber set. Sementara gelar berikutnya adalah di Jepang Super Series 2008 yang secara mengejutkan mendobrak dominasi Lee Chong Wei (MAS) dengan straightset sekaligus membalaskan sakit hati saat dikalahkan di olimpiade Beijing 2008 di perempat final. Dan terakhir adalah gelar di China Master Super Series 2008 yang menjadi gelar ketiga secara beruntun setelah berhasil mengalahkan Chen Jin di Final dengan 21-19 dan 21-18.

Sementara itu gelar kedua di raih oleh ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang juga berhasil mempermalukan pasangan tuan rumah Sun Junjie/Chen Xu dengan 21-17 dan 24-22. sementara satu gelar yang lepas berada di ganda campuran dimana Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil di kalahkan oleh pemain China Xie Zhong Bo/Zhang Yawen dengan 17-21 dan 17-21.

Macau Open 2008

Dari Macau Open Indonesia hanya meraih satu gelar yaitu dari tunggal putra Taufik Hidayat. Tapi apapun hasilnya, pemain Indonesia yang di kirim di Macau Open adalah pemain pelapis yang kalau dilihat dari hasilnya bukanlah hasi yang buruk. Ditunggal Putra Ada Tommy Sugiarto dan Alamsyah Yunus yang berhasil meraih hasil bagus. Tommy takluk ditangan Taufik di perempat final sementara Alamsyah Yunus takluk di Lee Chong Wei di semifinal.

Ini adalah gelar pertama Taufik Hidayat di tahun 2008 sekaligus mengobati rasa kecewa para penggemar bulutangkis tanah air akibat dari buruknya permainan Taufik. Sempat merasa ragu karena akankah Taufik mampu mengalahkan Lee Chong Wei yang pernah mempermalukan Taufik di Indonesia Super Series 2007 di Jakarta. Tapi keraguan itu terjawab setelah Taufik menekuk permainan Lee Chong Wei dengan 21-17 dan 21-19. Selamat Taufik!!

Ini adalah kado lebaran yang Indah bagi Indonesia dan masyarakat Bulutangkis pada umumnya.

No comments:

Post a Comment