Showing posts with label Mieke Wijaya. Show all posts
Showing posts with label Mieke Wijaya. Show all posts

Monday, November 13, 2023

RANO KARNO DALAM FILM "DIMANA KAU IBU"


 Judul film             : Dimana Kau Ibu


Produksi              : Rapi Film

Produser             : Sabirin Kasdani

Skenario              : Narto Erawan

Pemain                 : Rano Karno, Leni Marlina, Mieke Wijaya, Kusno Sudjarwadi, Dicky Zulkarnaen, Faradila Sandy,

Tahun Produksi : 1973

Satu lagi Film jadul Indonesia yang mengetengahkan tentang kehidupan seorang anak Yatim yang diasuh oleh tantenya . Meski biaya hidupnya sudah ditanggung oleh kakeknya ,akan tetapi semua diambil oleh tante pengasuhnya hingga Yatim tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya menjadi budak didalam rumah, kekerasan dan perlakuan kasar sering menghinggapi dirinya, namun akhirnya ia berhasil kabur dan bisa menemukan ibunya yang telah melahirkanya. Film in bagus, karena acting para pemainnya juga sudah tidak diragukan lagi kala itu.

Adegan dibuka ketika Linda (Leni Marlina) sedang melahirkan anaknya akibat hubungannya dengan Alex. Dengan ditunggui oleh tantenya (Mieke Wijaya) dan seorang bidan, akhirnya Linda melahirkan dengan selamat.  Hubungan Linda dengan Alex tidak disetujui oleh Ismail (Kusno Soedjarwadi) ayahnya, sehingga untuk menutup aib keluarga begitu anaknya lahir langsung di berikan kepada tantenya untuk diasuh dengan kewajiban seluruh biaya hidup anak Linda ditanggung oleh Ismail. Sedangkan Alex akhirnya harus meninggal karena mobil yang dikendarainya menabrak mobil.

Linda yang baru saja melahirkan kaget ketika mendapati anaknya tidak berada disampingnya. Akhirnya Linda diberitahu oleh ayahnya kalau anaknya sudah meninggal, Linda pun menangis. Sementara itu anak yang terlahir di beri nama Yatim (Rano Karno) oleh Ismail yang selanjutnya diasuh oleh tantenya. Sedangkan keseharian Linda selalu dipenuhi dengan kerinduan akan anaknya, hingga ia sering ke sekolah-sekolah TK untuk melihat anak-anak kecil yang jika di samakan dengan usia anaknya, maka anak Linda sudah seusia mereka dan bisa bergembira bersekolah. Harapan Linda memang sudah habis karena anaknya telah meninggal.

***********



Suatu hari, ketika baru pulang kerja, Linda mendengar ayahnya sedang bercakap-cakap dengan adiknya, suami dari tantenya yang ternyata setelah di ketahui ia datang meminta uang untuk biaya Yatim anak Linda. Padahal itu adalah akal-akalannya saja karena selalu didesak oleh istrinya yang bergaya hidup mewah, sedangkan uang yang tiap bulan diberikan oleh ayah Linda tidak pernah sampai ke tangan Yatim. Yatim hanya di perbudak dan seringkali dimarahin serta di pukul oleh tantenya itu.

Mendengar kalau anaknya masih hidup, Linda marah pada ayahnya karena ia telah menelantarkan Yatim yang juga merupakan cucu dan darah daging tuan Ismail ayahnya. Akan tetapi tuan Ismail tetap tidak mau mengakui kalau Yatim adalah cucunya. Akhirnya berhari-hari Linda mencari Yatim dari pintu kepintu tanpa hasil.

************



Yatim sebagai seorang anak yang seharusnya diasuh dengan biaya yang sangat cukup, ternyata diperlakukan sangat tidak manusiawi oleh tantenya Linda. Ia hanya di perbudak dan disuruh mengerjakan pekerjaan rumah, bahkan seringkali dimarahin dan dipukulin. Yatim tidak diberi porsi layaknya orang yang membutuhkan kasih sayang. Seluruh biaya hidup Yatim yang seharusnya dinikmati, dimanfaatkan oleh tantenya Linda untuk hidup berkemewahan dan makan enak. Yatim seringkali makan hanya dengan nasi saja, sementara mereka makan dengan sangat enak.

Tak jarang baju Yatim yang tinggal satu pun selalu tambal sulam disana sini, keadan ini tidak diketahui oleh tuan Ismail kakeknya. Tahunya kehidupan Yatim sudah terjamin dengan memberikan uang. Linda yang akhirnya tahu kalau Yatim tinggal dirumah tantenya akhirnya menyusul ke sana. Akan tetapi Linda tidak menemukan Yatim, karena memang Yatim sudah kabur karena tidak tahan dengan perlakuan kasar padanya. Tante Linda yang bersikap sangat manis terhadap Linda selalu menutupi keadaan yang sebenarnya, bahkan ia merasa tidak bersalah hingga akhirnya diketahui kalau Yatim sudah kabur dan Linda marah terhadap tantenya dan berantem hebat karena memang tantenya telah menelantarkan anaknya.

Sementara Yatim yang telah kabur akhirnya harus terlunta-lunta di jalanan, bahkan dituduh pencuri gorengan, padahal itu adalah ulah anak-anak nakal disekitarnya.  Linda yang berusaha mencari dengan ditemani kekasihnya Taman (Dicky Zulkarnaen) selalu nihil. Sementara itu tuan Ismail ayahnya akhirnya pun luluh dan mengijinkan Linda untuk mencari keberadaan Yatim. Yatim akhirnya ditemukan oleh Linda dalam kondisi yang mengenaskan setelah ia tertabrak mobil di rumah sakit.

***********



Ini sih kisahnya mirip-mirip sama Ratapan Anak Tiri yang dibintangi oleh Faradila Sandy yang juga ikut bermain di film ini berperan sebagai Yuli. Meski film ini menyedihkan, akan tetapi adegannya masih murni dan tidak mengumbar kekerasan secara vulgar seperti yang ada disinetron-sinetron sekarang. Yah jaman memang telah berubah, akan tetapi nilai-nilai dan pelajaran yang terkandung disetiap film setidaknya dapat membawa hikmah tersendiri bagi para penontonnya, bukan hanya sekedar hiburan semata saja.

Rano Karno berhasil berakting dan membawa penontonnya ikut terbawa suasana. Rano Karno juga sebagai penyanyi di soundtrack film Dimana Kau Ibu ini.

Wednesday, October 25, 2023

BARRY PRIMA DAN LYDIA KANDOU DALAM FILM "SRIGALA"

 


JUDUL FILM                        : SRIGALA

SUTRADARA                       :  SISWORO GAUTAMA PUTRA

SKENARIO                           : IMAM TANTOWI

CERITA                                  : SUBAGIO S

PRODUSER                          :  SABIRIN KASDANI

PRODUKSI                           :  RAPI FILM

TAHUN                                 : 1981

JENIS                                     : THRILLER

PEMAIN                               : BARRY PRIMA, RUDY SALAM, LYDIA KANDOU, SISCA KARABETY, S. PARYA, MIEKE WIJAYA, DORMAN BORISMAN

SINOPSIS :

Kisah berawal dari kedatangan tiga orang pemburu harta karun yaitu Caroko (S Parya), Tomy (Barry Prima) dan Johan (Rudy Salam) ke Situ Angsana yang terletak di hutan. Situ Angsana adalah situ tua yang sudah tidak terawatt lagi. Kedatangan ketiga orang tersebut adalah untuk mencari harta karun yang tersembunyi di dasar situ atau danau.  Sesampai di sebuah bangunan tua yang sudah tidak terawat dan banyak sarang laba-laba, mereka beristirahat sejenak sebelum memulai perburuan harta karun dengan kesepakatan yang di buat oleh Caroko dengan pembagian Caroko mendapatkan 50% dan sisanya Tomy dan Johan akan mendapatkan bagian masing-masing 25%.

Hari pertama penyelaman belum berhasil mendapatkan apa yang di cari di dasar danau Tomy dan Johan bertugas menyelam sedangkan Caroko bertugas menjaga di dalam perahu mesin.  Pencarian di lanjutkan di hari berikutnya. Saat Johan dan Tomy menyelam, dari kejauhan terlihat oleh Caroko 3 orang pecinta alam datang ke danau. Melalui lensa teleskop, Caroko melihat ketiga orang tersebut terdiri dari 2 orang wanita dan satu orang laki laki. Mereka adalah Ninan (Lydia Kandou), Hesty (Sisca Karabety) dan Pono (Dorman Borisman). Kedatangan mereka tentu saja mengusik misi yang di bawa oleh Caroko. Hingga akhirnya Caroko bersama Johan dan Tomy menghampiri ketiga pecinta alam tersebut dengan perahu motornya. Caroko berusaha mengusir mereka untuk pergi dan mengatakan tentang keangkeran danau dan hutan disekitarnya. Namun usahanya tidak berhasil. Nina pun terjun ke air hingga hampir tenggelam. Nina di tolong oleh Johan dan Tomy. Tanpa di sadari, kedatangan mereka di danau tersebut diawasi oleh sepasang mata dari kejauhan.

Akhirnya setelah ketiga pecinta alam tersebut berkenalan dengan Caroko dan kawan-kawan, Tomy dan Johan yang sudah jatuh hati pada Nina dan Hesty mengajak tinggal di sekitar tempat mereka menginap. Nina, Hesty dan Pono membuat tenda di sekitar rumah yang Johan dan tomy tempati. Meskipun mereka sudah berada pada tempat yang sama namun kegiatan yang di lakukan oleh Caroko masih di rahasiakan oleh mereka pada Nina dan kawan-kawan. Hingga pada suatu siang ketika ketika Caroko dan kedua temannya melanjutkan perncarian harta karun ke dasar danau, dari kejauhan tanpa sengaja Nina dan kawan-kawan melihat kegiatan mereka.  Tomy dan Johan mendapatkan sebuah peti harta karun dari dasar danau dan segera diangkat dengan di bantu oleh Caroko. Kemudian di bawa kedarat dan segera di buka. Namun ketika di buka bukanlah harta karun yang ada tapi sesosok mayat yang ada dalam peti. Melihat apa yang ada di depan mata dari kejauhan, Nina pun berteriak ketakutan. Hal ini mendapat respon Caroko untuk menenggelamkan kembali peti mati tersebut.  Tanpa di ketahui oleh mereka, sepasang mata yang selalu memperhatikan gerak gerik mereka pun hadir kembali.

Ketika malam tiba, hujan badai melanda sekitar perkemahan, Johan dan Tomy mengajak mereka untuk masuk kedalam rumah yang mereka tempati karena Caroko sedang kekota. Akhirnya Nina dan Hesty ikut dengan Johan dan Tomy sementara Pono menyusul kemudian setelah menolaknya.

Hujan yang begitu deras dan disertai angin membuat suasana makin mencekam. Malam-malah Johan diam-diam pergi ke danau . Sementara itu kondisi badai yang tak juga reda membuat Hesty ingin melepaskan rasa buang air kecil kebelakang. Dari sinilah terror di mulai. Hesty akhirnya tewas dengan mengenaskan ketika akan kencing.  Mengetahui Hesty tidak muncul-muncul akhirnya Pono di suruh untuk menyusul Hesty.  Maka segera Pono mencari Hesty kebelakang. Namun Pono pun harus mati secara mengenaskan di dalam mobil.

Mengetahui Hesty dan Pono belum kembali, Nina dan Tomy akhirnya menyusul merka, namun akibat badai yang tak kunjung reda, akhirnya mereka berpencar untuk mencari Pono dan Hesty.  Pertama-tama adalah Tomy yang mencari mereka namun ternyata juga tak kunjung kembali, maka Nina segera mencari mereka ditengah badai.  Segala tempat di cari tapi tidak ketemu, kemudian Nina menuju ke kemahnya. Dan Nina begitu kaget setelah mengetahui kalau Tomy juga tewas secara mengerikan.

Di luar sana, Caroko yang baru kembali dari kota pun akhirnya harus tewas secara mengenaskan setelah di tabrak dengan mobil oleh orang yang tak di kenal di tengah badai yang melanda.

Ketika tinggal Nina seorang, tiba-tiba muncullah Nyonya Hilda (Mieke Wijaya) ia memperkenalkan siapa dirinya. Ia adalah pemilik rumah tersebut setelah ia menikah dengan pemilik rumah tersebut yang seorang kolektor benda-benda antik dengan nilai koleksi yang tidak ternilai harganya. Namun Nyonya Hilda tidak bahagia karena ia hanya di anggap benda saja oleh suaminya. Hingga suatu hari ia mengadakan persekongkolan dengan Caroko untuk membunuh suaminya.  Akhirnya Caroko membunuh suami nyonya Hilda dan membuangnya ke dasar danau. Berkali-kali Caroko berusaha mengambil harta karun namun  berhasil di cegah.  Nyonya Hilda ingin menguasai harta dari suaminya.

Setelah menceritakan kisahnya, maka korban selanjunya adalah  Nina yang akan di bunuh oleh Nyonya Hilda. Nina terus berusaha lari namun terus dikejar oleh Nyonya Hilda. Akhirnya  perkelahian sengitpun berlangsung namunakhirnya dengan tekad yang kuat, Nina akhirnya berhasil membunuh nyonya Hilda. Akhirya Nina lari ke danau ditengah malam, dan ia mendapati mayat Johan di pinggir danau. Nina menaiki perahu untuk menghindari ketakutan di daratan yang telah menimpanya. Esok harinya Nina di selamatkan oleh warga dan kepolisian. Dan pihak kepolisian berterima kasih pada Nina karena misteri kematian suami nyonya Hilda yang tidak terungkap akhirnya pun terungkap akibat peristiwa tersebut.   

Pelajaran yang bisa diambil adalah keserakahan akan membawa bencana.

 

Thursday, June 13, 2013

FILM PENGINAPAN BU BROTO (LOSMEN)



Penginapan Bu Broto

Masih ingat drama seri Losmen yang di tayangkan oleh TVRI tiap jam 21.30 selepas siaran Dunia dalam Berita di era 80an? Losmen bercerita tentang Bu Broto (di perankan Mieke Wijaya) yang mengelola sebuah Losmen bersama suaminya (Mang Udel alm. Alias Drs. Poernomo) dan anak-anaknya. Bu Broto digambarkan sebagai sosok yang ulet dalam mengelola Losmen, rapi, dan pintar dan bijaksana dalam menyikapi persoalan. Bu Broto dengan pakaian khas jawanya, Sanggul yang rapi, dengan kain jariknya dan baju kebaya jawanya selalu tampil rapi, Sedangkan Pak Broto juga digambarkan sebagai laki-laki jawa dengan dandanan  khasnya termasuk blangkon yang di kenakan di kepalanya.

Losmen atau lebih di kenal juga dengan penginapan Bu Broto selalu menyambangi pemirsa TVRI setiap seminggu sekali merupakan salah satu hiburan keluarga yang murah, menghibur dan memberikan gambaran atau motivasi hidup keluarga. Bagi keluarga Indonesia, TVRI masih menjadi salah satu hiburan yang mahal, terutama di desa-desa karena televise masih merupakan barang langka, sehingga untuk menontonnyapun masih harus ke kelurahan ataupun ke tetangga yang memiliki televisi. Bahkan dengan bekal televise hitam putih, penonton TV pun biasanya berbondong-bondong untuk menontonnya.

Dalam drama serial Losmen ini, selain di kelola oleh Bu Broto dan suaminya juga dibantu oleh Tarjo anak laki-lakinya dan mbak Pur.  Tarjo diperankan oleh Mathias Mutchus sedangkan Mbak Pur diperankan oleh Ida Leman. Mbak Pur digambarkan sebagai perawan tua yang susah sekali mendapatkan jodoh, namun tetap sabar dengan ke khas an wanita jawanya. Juga ada Jeng Sri (Dewi Yull) seorang janda muda yang turut membantu Bu Broto mengelola Losmennya.

Penampilan, aksen jawa yang kental serta acting pemainnya benar-benar membekas sampai sekarang. Betapa tidak, intrik dan kekuasaan atau perebutan harta belum berlaku kala itu, sehingga drama seri ini terasa ringan namun bernas. Artinya Ringan sebagai sebuah hiburan keluarga namun bernas karena kita tidak hanya sekedar menyaksikan sebuah tontonan, namun juga dapat mengambil sisi baik dari drama seri tersebut, baik itu keuletan Bu Broto, kebaikan Bu broto serta bagaimana cara Bu Broto mengelola dan memahami suasana hati Pak Broto, ini merupakan salah satu tontonan keluarga yang sangat bagus.

Sebenarnya Losmen Bu Broto sendiri ada dimana sih? Wah pasti pada bingung deh karena settingannya berada di Jogyakarta, tapi sayang sekali ya Losmen tersebut hanya sebuah cerita settingan dan tempatnya adalah merupakan setingan TVRI, wah kalau Losmen Bu Broto memang benar-benar ada ingin rasanya sekali-sekali nginap disana pasti akan sangat betah… hehe.

******

Dengan cerita yang bagus tersebut, Losmen pun akhirnya diangkat pula ke layar lebar dengan Judul “Penginapan Bu Broto “ tentu saja dengan pemain utama yang sama, Bu Broto diperankan oleh Mieke Wijaya, Pak Broto oleh Mang Udel. Mathias Mutchus sebagai Tarjo, Mbak Pur si perawan tua juga diperankan dengan bagus oleh Ida Leman serta Dewi Yull dengan Jeng sri nya.

Film layar lebar Penginapan Bu Broto adalah film produksi tahun 1987 . Film Penginapan Bu Broto seperti dalam serialnya, film ini bercerita tentang Mbak Pur yang di desak untuk kawin oleh orang tuanya.  Muncullah Darmanto, laki-laki yang brengsek yang ingin mendekati Mbak Pur, namun Mbak Pur justru lebih tertarik untuk menyukai seorang duda dari Jakarta, Nugroho.  Meski merasa sudah sangat yakin kalau Mbak Pur akan di nikahi Nugroho, namun di akhir kisah kenyataan pahitpun di terimanya. Mbak Pur gagal di persunting Nugroho dan ia harus menerima nasibnya untuk menjadi perawan tua.

Film Penginapan Bu Broto di produksi oleh PT. Tobali Indah Film dan di perkuat oleh permainan Zainal Abidin (Nugroho)  Cintami Atmanegara (Anak Nugroho), Marissa Haque, August Melasz, Eeng Saptahadi dan Tarida Gloria.  Film karya sutradara Wahyu sihombing ini boleh dibilang mampu mengobati kerinduan akan drama seri bermutu di TVRI dan kini saatnya kita bernostalgia dengan Film tersebut.

Film ini pernah rilis dalam kepingan VCD , dan ini merupakan salah satu koleksi pribadi penulis.