Monday, May 15, 2006

SAHABAT

ANGKARAMU ANGKARAKU
(spesial dedikasi buat ari jabrik )2003


Ketika tanganku tak mampu meraih
Kian jauh dan terus menjauh
Tangan-tangan penuh angkara

Ketika bibir ini tertahan
Tak mampu berkata
Bibir-bibir angkara
Ketika kalbu dipenuhi api angkara
Tak kan sembuh api angkara

Tapi kerinduan itu datang
Bukan api angkara
Ketika kau jauh dan menjauh
Angkaramu menutup kalbumu
Jangan kau turutkan nafsu angkaramu

Angkaraku kian redup
Tapi angkaramu? Tidak kah kau merasa
Angkaramu sia-sia tiada guna

Puisi ini kutuliskan beberapa waktu lalu. yah kala itu ada kemarahan antara aku sama ari temanku. kemarahan kecil banget yang tidak perlu diperpanjang. Kita ber 6, aku, dini, ari, ita, ichlas dan indra.. kita sama, satu geng. aku gak tau awalnya kenapa ini terjadi, tapi aku inget betul masalahnya sangat sepele dan sepele banget. kala itu mungkin aku lupa pada mereka karena hadirnya emilia.. temen mereka juga, dan kuakui frekuansiku bersama ari cs sangat jarang bahkan bisa dibilang nol..
tapi semua sudah terjadi....


satu hal yang bisa kuperoleh darisini adalah, mempertahankan persahabatan itu sangat susah daripada membuat teman baru. kecemburuan adalah hal yang sangat wajar dalam persahabatan.., coba kita pikir saat kita sedih, saat kita susah siapa orang pertama yang dicari selain keluarga? sahabat! iya kan? Disini aku sangat merasakan sekali betapa kehadiran seorang sahabat begitu berarti ketimbang kehadiran pacar sekalipun. kecemburuan dalam persahabata menandakan rasa kasih yang murni, kasih sayang yang sayang bukan kasih yang sekedar cinta. yah persahabatan itu alangkah indahnya dimataku.



kini, kita semuat telah berpisah, akan tetapi persahabatan ku dengan mereka tak putus......sampai sekarang,walopun untuk mengulangnya sangat susah.. yah sahabatku...engkau begitu berarti dalam mengisi hari-hariku... I love u all....





Thursday, May 11, 2006

Kerinduan

Teman, kadang kerinduan itu begitu menyiksa batin ketika kerinduan-kerinduan itu tak mampu terwujudkan, kerinduan yang melanda jiwa manusia. Rindu yang mengangan, seolah tak mau lepas dari ingatan. Tapi dibalik semua, kerinduan itu akan terasa indahnya ketika ia hadirkan kembali dirinya. Seperti yang aku rasakan saat ini, kerinduan itu hadirkan dan juga tepiskan wajahnya, kerinduan itu hadir dan hadir lagi. Kerinduan itu hadir, kerinduan akan suasana kebersamaan, suasaana waktu itu kala aku bersama, ketawa dan bergembira. Tapi saat itu tlah berlalu, dan tak mungkin kembali. Haruskah kusesali ini semua?

Sebenernya apa sih definisi rindu itu? Menurut saya rindu itu adalah suatu perasaan dimana kita mengharapkan sesuatu/baik itu seseorang maupun kejadian. Sesuatu yang pengin terulang. Tapi kerinduan yang begitu sangat lagi-lagi akan menyebabkan kita jenuh. Yah kadang kadang kejenuhan begitu kita rasakan.

Rindu Yang terlarang
Seperti lagu Broery Marantika & Dewi Yull ini, rindu yang terlarang didefinisikan sebagai rindu karena masing-masing telah mempunyai pengganti, pendamping. Tapi kenapa rindu itu mesti terlarang? Akan kugugat bahwa bahwa kerinduan adalah anugerah, kerinduan adalah fakta yang ada dalam diri kita, akan tetapi hanya bagaimana diri kita menyikapinya.

Tapi kerinduan-kerinduan itu akankah terwujud…

Wednesday, May 10, 2006

Jenuh!!!

Temanku, kadang aku merasakan kejenuhan dikala tidak ada sesuatu yang aku kerjakan, pada saat tidak ada teman disisiku, maupun juga pada saat merindukan seseorang, akan tetapi kerinduan itu kadang tak terbalas. Kerinduan akan kenyataan manis yang kadang membuahkan madu dan racun cinta. Sehingga cinta suciku dan kasih sayang yang murni tidak dapat menepiskan kerinduan itu, maka jadilah jenuh. Jenuh yang sangat mengganggu. Teman, kadang diri ini lemah ketika kejenuhan dan kerinduan itu muncul, disaat itu pula terdengar alunan nada yang seirama dengan jiwa. Irama nada tersebut sangat mengganggu karena hanya akan membuat tambah sedih. Jenuh.
Aku bertanya lagi, kenapa dan ada apa dalam diri ini, kenapa pada saat-saat ini orang yang paling diharapkan muncul, tak jua kunjung menyapa. Akankah jenuh ini karena cinta? Ah enggak!! Bukan sekedar cinta…

Akan tetapi banyak hal yang membuatku sedih, banyak hal yang membuatku jenuh pada aroma jiwa nestapa. Kejenuhan itu juga muncul karena rutinitas yang itu-itu saja. Lantas kenapa dengan rutinitas itu? Kenapa dengan kegiatan yang memang sudah terprogram, akan tetapi malah membuat jenuh? Kenapa? Akankah kejenuhan itu bertahan lama?

Kejenuhan yang mengendap didasar hati, sangat berpengaruh dengan kondisi kejiwaan seseorang, termasuk aku. Kejenuhan itu membuatku malas untuk melakukan aktivitas yang nyata. Aku malah berbuat. Ah akankan kejenuhan ini berujung pedih. Kenapa kejenuhan itu muncul hanya karena kerinduan, kenapa kejenuhan itu muncul hanya karena kasih sayang yang jauh.
Aku tlah mencoba untuk menepis bayang-bayangnya, akan tetapi semakin kutepis, semakin dekat pula kerinduan itu datang.

Mengatasi kejenuhan tidak segampang apa yang orang katakana, memang kejenuhan itu bisa diatasi dengan melakukan aktivitas lain agar lebih fresh dan enjoy, akan tetapi betapa susahnya mengusir kejenuhan itu.
Ah aku jenuh akan tetapi merindukannya.

Monday, May 8, 2006

Yuk!! Nulis

Tuangkan perasaanmu dengan menulis. Menulis tidak berarti harus menjadi sebuah buku yang komersil. Siapa bilang menulis susah? Gampang!! Kapanpun dan dimanapun, baik itu dalam sakit, sedih, gembira, tertawa, bahagia, susah senang ataupun ataupun bahkan dalam kondisi peperangan sekalipun. . Tidak ada orang yang bisa menghalangi kita untuk menulis, menuangkan ide yang tersirat dalam hati. Menulis adalah hal termurah yang bisa kita ungkapkan untuk mengungkapkan perasaan.

Menulis juga merupakan tindakan jujur yang tertuang dari relung hati. Dengannya kita dapat mengembangkan ide-ide cemerlang yang kadang terlontar secara tiba-tiba, baik itu dalam penulisan ilmu fiksi maupun non fiksi. Tidak sekedar menuangkan apa yang ada dalam pikiran, akan tetapi dapat menambah wawasan, karena mustahil sekali apabila seorang penulis tidak pernah membaca. Karena dengan membaca kita bisa menambah wawasan dari apa yang telah kita baca tersebut.

Kapan bisa menulis? Kapanpun bisa. Adakah waktu untuk menulis? Saya jawab ada, asal ada kemauan dan niat dalam hati. Menulis tidak harus berkualitas secara umum, akan tetapi menulis dengan jujur sudah lebih dari cukup. Dan jangan lupa, bahwa kita bukanlah manusia sempurna yang apabila sekali menulis, apapun itu bentuk tulisannya baik prosa, penulisan puisi maupun ilmu pasti sekalipun, tidak mungkin penulisan kita sempurna atau mendekati sempurna. Jadi jangan heran apabila dibaca orang, maka akan dapat kritikan. Tapi anggap saja kritikan itu sebagai pembangun agar kita lebih maju.

Nah kalo sudah demikian, bisa dong kita memulai menulis sepatah dua patah kata.

‘be creatif’

Tuesday, April 18, 2006

aku lelaki

Aku......
lelaki terbaring damai
senyum lembut tersungging hadirkan wajahnya
desah nafas
lelaki dengan penuh angan
menerawang langit-langit kamar
terdampar di ranjang keemasan

Aku......
lelaki tersenyum kecut
desah masyuk dan aroma berahi
tercium dari aku
lelaki dengan penuh rindu

aku....
diriku....
lelaki menahan rindu
dalam angan-angan yang tak pasti

aku...
lelaki perindu




aku...
anganku...
kerinduanku
tak terbalas rindu...

aku merindukanmu..................

Wednesday, April 12, 2006

MEMORY

malam baru beranjak, hari belom lepas setengah
mata ini susah untuk terpejam
ada perasaan yang susah untuk aku tuangkan
sekalipun………
itu hanya lewat tetes-tetes tinta hitam
_____dan
dalam selembar kertas usang yang mengharap sentuhanku

kubuka……
lembar-lembar terakhir
saat-saat indah
kala itu…..
………suatu masa yang tak mungkin terulang
walau hanya sekejap

…….entahlah…….

kadang
masa-masa indah itu begitu mengusik
membawaku
keangan tak tentu arah


lalu…..
ketika kembali
kutelusuri jalan-jalan penuh memory
rasa itu hilang
ditelan jaman
yang tak pernah ramah menyapa
…….apalagi…….
hanya bertandang …….
mengungkap makna

…….sudahlah
smua t’lah berlalu
hanya kenangan yang meng-angan
tersisa…..
tanpa satu jawaban

kadang…
terlalu berat untuk melupakan
masa-masa indah
bersama diriku, temanku dan keluargaku
yang kala itu bersamaku

ah….
semua masa lalu
hanya memory!
oh, memory!
haruskah diriku kembali kemasa itu!
memory


------------rumput kering 2005

Tuesday, April 11, 2006

bertemu matahari

Sebelum terlelap
Kutorehkan asa pada suatu ketika
Esok masih ada
Untuk merajut kembali benang kusut
Dan menjahit kembali kain rombeng
Dari dosa dalam sujudku
Esok kan menanti
Untuk bertemu matahari

tahajud

Dalam redup cahaya remang

bersihkan diri menahan kantuk

atap langit udara beku

kabut tipis menahan rindu

dingin menusuk lembut wajahku

aku beku dalam nanar tatapanku

Bersimpuh besujud dihadapan-Mu

takjub akan kebesaran-Mu

Ingat jalang nafsu angkaraku


------------rumput kering 02

Friday, April 7, 2006

JANGAN PERNAH BERHARAP!!

Pepatah mengatakan "Orang yang tidak mengharapkan sesuatu dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan", lantas bagaimana jika kita diberi harapan, harapan dan harapan terus? salahkah kita untuk berharap? tidak! itu jawabannya. Akan tetapi harapan-harapan yang palsu akan sangat menyakitkan. Kadang kita terlena oleh janji-janji palsu, yang membuahkan harapan, dan pada akhirnya kita akan kecewa bahkan kekecewaan itu akan bertumpuk-tumpuk, overlapping.

Kadang kita merasa dipermainkan oleh orang yang memberikan janji-janji palsunya, meski kadang kita sudah mengingatkannya berkali-kali. wajar jika kita marah, wajar jika kita kecewa dan sangat wajar jika akhirnya kita mati rasa. Mungkin kita berujar, gak usah memberikan janji, atau mungkin kita juga bisa bilang gak usah berkata lagi, tapi apakah hati kita bisa dibohongi? enggak!
Kadang orang dengan seenaknya memberikan kita janji-janji surga yang pada akhirnya kita terlena, dan terus berharap? lantas sampai kapan harapan itu terwujud?

Well kita bisa ingatkan dia, bahkan berkali-kali bisa kita ingatkan dia, tapi.. apa kita tidak merasa bahwa diri kita telah menjadi orang yang sangat nista? kita seolah mengemis, sesuatu yang bukan hak kita? (bukan hak? ). Ya memang bukan hak kita, karena itu adalah janji manis yang sangat palsu. Kita bisa menuntut, tapi kita bisa apa? kadang mereka lebih berkuasa, sehingga dengan mudah mereka mempermainkan kita, mengombang ambingkan perasaan kita. Bahkan lebih keji lagi jika orang itu adalah orang terdekat kita.

Ok kita lupakan masalah janji palsu dan harapan-harapan semu, sekarang tatap ke depan dan lupakan semua, dan satu hal yang perlu kita ingat adalah "Jangan pernah berharap", meski ada janji surga disana, biarkan semua berlalu, biarkan berjalan apa adanya.


-----------sirumput malang 2006 yang sering dikecewakan

Thursday, April 6, 2006

PUISI UNTUK SAHABATKU AM

pagi ini hari begitu cerah. ketika semalem kuterbangun, mungkin bukan terbangun tapi dibangunkan oleh teman saya irfan untuk solat tahajud, yah ada kesejukan malam itu. aku terbangun dan berdoa..

pagi yang cerah ini ingin kumulai hari dengan penuh makna. aku ingin berguna bagi siapapun. tapi pagi ini juga aku mengingat temanku, seseorang yang baik hati, gadis yang pintar dan bersahaja. Ia berinisial AM. yah, justru aku tau inisial ini setelah dia mengirimkanku kado terakhir dan sangat terakhir, karena sejak saat itu kami tidak ada kontak sama sekali, ia menjauh dariku dan seolah tak mau meninggalkan jejaknya. ketika aku tanya kabar, telp, tiada juga jawaban.

AM, kau pribadi yang baik, ingatkah tatkala dulu kamu miscall malam2 untuk membangunkanku solat tahajud, ingatkah kala kita janjian ke pengajian, aku rindu saat2 seperti itu, dan akupun tau kenapa engkau menjauhiku, mungkin itu yang terbaik, tapi tidakkah silahturahmi itu penting?? dimana dirimu sekarang?

AM, aku ingin menuliskan puisi ini disini, yah puisi yang dulu pernah kamu baca, itu memang tentang kamu, dan kenapa pula kamu menyebutnya dengan blue, biru...

KAU DENGAN JILBABMU

Biru
ada senyum tersungging disana
terhempas lalu hilang entah kemana
dibalik biru jilbabmu
tersimpan keindahan kalbu
sosok pribadi lembut dan lugu

biru
kau anggun dimataku
penyejuk hati nan beku
jilbab biru itu
tak pudar dan tak hilang
kau tetap lembut dan lugu

biru
hanya biru itu
dan biru itu pula yang mengingatkanku
pada engkau yang entah dimana


---------------sirumput kering 2003