Wednesday, April 16, 2008

SAUR SEPUH; SANDIWARA RADIO YANG LEGENDARIS

SERIAL SANDIWARA RADIO SAUR SEPUH




Saur sepuh sebuah sandiwara radio dengan latar belakang Majapahit dan Kerajaan Madangkara dengan Rajanya Brama Kumbara. Serial ini mampu menghipnotis jutaan pendengarnya di seluruh pelosok nusantara. Hampir di tiap-tiap jam tertentu masyarakat dengan seksama mendengarkan serial ini. Maklum waktu itu radio adalah satu-satunya media hiburan rakyat yang masih langka. Sehingga untuk mendengarkannyapun bisa secara beramai-ramai kerumah tetangga yang memiliki radio.



Serial sandiwara Saur Sepuh karya Niki Kosasih sebagi pencetus ide dan cerita. PT. Kalbe Farma sebagai produsen obat-obatan ternama menjadi mitra utama dari serial ini. Dengan durasi 30 menit dipotong iklan obat-obatan serial ini mampu menghipnotis para pendengarnya untuk sekedar berhenti beraktivitas. sekedar pengingat tokoh sentral Saur sepuh antara lain :






  • Brama Kumbara (Raja Madangkara) : Pewaris kerajaan Madangkara, seorang kesatria dalam arti sebenarnya Satria Madangkara. Jujur, welas Asih, tampan, Karismatik, gagah dan berani dengan tunggangannya seekor burung Rajawali. Brahma juga memiliki kesaktian yang luar biasa di antara ke sekian ilmunya yang paling terkenal adalah Ilmu Ajian Serat Jiwa dengan sub bagian jurus ampuh  lainnya yaitu ajian Tapak sakti, Ajian Gelang-gelang dan Ajian Bayu Bajra.

  • Dewi Harnum: Adalah seorang yang telah memikat hati Brama Kumbara tipekal wanita lincah, centil dan supel tetapi ia mencintai suaminya. Dia juga selalu menjadi pendamping dalam setiap perjalanan Brahma. Dia pulalah yanag menjadi saksi pertarungan maha dasyat antara Brahma dan musuh bebuyutannya Gandika dengan Ajian Serat Jiwa Tingkat 10.

  • Pramihta : Seorang janda beranak dua yaitu Raden Bentar dan Garnis. Sosok Wanita yang ke Ibuan ia menaruh hati kepada Brama Kumbara. Paramita juga berteman baik denga Harnum, yang atas kondisi Pramita yang Janda maka ia meminta Pramita juga di jadikan istri Brama ketika Brahma meminang dirinya sebagai syarat.

  • Raden Bentar : Putra Bungsu dari Pramita, pewaris semua sifat luhur ayah tirinya Brahma kumbara. Seorang pembasmi kejahatan dengan menegakkan keadilan dan seorang yang berjiwa petualangan. Bahkan ia telah mengembara ke Tibet untuk mencari Bikshu Kempala.

  • Garnis : Putri Sulung Pramita seorang gadis cantik serta jujur adanya persis separti ibunya.

  • Mantili : Adik Brama Kumbara, Satu Ibu lain ayah. Bersifat agak urakan dan sangat keras kepala, namun ia wanita yang periang, welas asih, suka petualangan juga memiliki ilmu kanuragan yang cukup tinggi dengan senjata ampuhnya pedang perak dan pedang setan. Karena sifatnya yang keras ia berpisah karena sering bertengkar dengan cinta sejatinya Raden Samba, akhirnya Mantili menikah dengan Patih Gotawa. Pernah Nyaris tewas di Tangan Lasmini, maka untuk membalasnya Brahma mengajarkan Ajian Srigunting

  • Kakek Agastina : Kakek sekaligus Maha Guru dari Brama Kumbara, pemilik kitab asli ajian Serat Jiwa

  • Bikhsu Kampala : Seorang Bikshu yang berasal dari Tibet merupakan Guru dari Bentar. Ia pernah bertarung melawan Brama. Pernah ia mengarungi lautan hanya untuk dapat menjajal ke saktian Brama, namun pertarungan akhir mereka menjadi sebuah awal persahabatan.

  • Lasmini :  Sosok Antagonis sahabat baik dari kemurkaan. Ia berasal dari Padepokan Gunung Lawu. Berambisi untuk meluluh-lantakkan Madangkara termasuk Brama Kumbara  walaupun diam-diam ia mencintai Brama namun bertepuk sebelah tangan. Lasmini sering di kalahkan oleh Mantili, akan tetapi pada Mantili pernah nyaris tewas di tangan Lasmini dengan bantuan dari CiptaDewa sebagai tandingannya maka Brama mengajarkan Mantili Ajian Srigunting kepada Mantili.

  • Aki Kolot : Mengangkat Lasmini sebagai muridnya setelah Lasmini kalah bertarung melawan Mantili.

  • Samba : Mantan Tunangan dari Mantili, hubungan cinta antara mereka tidak berhasil karena sifat keras dari keduanya. Samba menikah dengan wanita lain namun tidak harmonis yang di kemudian hari putranya mencari Mantili ke Madangkara untuk menuntut balas, karena Mantili di anggap sebagai penyebab ketidak harmonisan itu.

  • Patih Gotawa : Patih Gotawa sekaligus Wakil Brama Kumbara dalam pemerintahan Madangkara sekaligus suami dari Mantili, seorang kesartia Madangkara.

  • Bongkeng : Abdi dari Mantili yang selalu membantunya saat kesulitan, sebelumnya Bongkeng adalah seorang perampok yang di kalahkan oleh Mantili, atas belas kasihan Mantili akhirnya ia menjadi Abdi yang baik bagi Mantili.

  • Paksi Jaladara : Putra “semata wayang” dari pasangan Gotawa-Mantili. Mewarisi sifat jagoan Ibunya.

  • Kijara : Pendekar yang gigih memerangi Madangkara, tapi seteleh di kalahkan oleh Brama mereka bersahabat. Merupakan murid Panembahan Pasopati.

  • Lugina : Adik seperguruan dari Kijara, ke-duanya bahu-membahu melawan Brama. Ke-duanya pula tewas di tangan Bikshu Kampala yang pada waktu itu menyebrangi lautan untuk menjajal kesaktian dari Brama..

  • Panembahan Pasopati : Seorang pertapa Guru dari Kijara dan Lugina yang mengajarkan ilmu ajian Waingin Sungsang. Ilmu ini pernah mengalahkan Brama sebelum ia membalasnya dengan ajian Serat Jiwa.

  • Anjani : Putri tunggal dari Lasmini, tokoh ini sendiri sebenarnya tidak begitu jahat namun sifat kebencian dan angkara murka dari ibunya selalu di tanamkan di gadis ini. Keadanan yang membingungkan sebenarnya dalam diri Anjani di satu sisi ia menaruh simpati kepada Bentar tapi di sisi yang lain pengaruh ibunya amat besar kepada Anjani.

  • Wanapati : merupakan Putra Mahkota Madangkara yang kelak akan mewarisi tahta.



Pada jamannya serial sandiwara radio ini sangat dikenal. Siapa sih yang tidak kenal Brama Kumbara, Mantili ato juga lasmini. Kehadiran sandiwara radio yang hanya bisa didengarkan tanpa dilihat menyebabkan daya khayal yang luar biasa bagi para pendengarnya. Brama kumbara menurut penilaian penulis sendiri terbayang sebagai sosok yang arif bijaksana, tinggi besar dengan kumis yang tipis namun berotot, mempunyai jiwa penolong. Kemudian Mantili, wanita tangguh yang tegas dan membela kebenaran. Sementara Lasmini sosok perempuan perayu yang mempunyai bibir seksi, tubuh montok dan berisi dengan dada yang menonjol.

Daya khayal yang tinggi dengan meniru suara-suara atau gerakan yang mungkin dianggap pas pada masa itu adalah hal yang biasa.

Suara “ciaaaaaaaaaaat,….atau juga suara “hya……hya….. hya” (sambil lari memperagakan naik kuda…. Atau juga dengan pedang-pedangan memperagakan mantili berperang dengan lasmini…. Ada juga “terimalah….. ajian serat jiwa” ……


Peragaan kata-kata seperti ini sudah biasa dilakukan oleh anak-anak seusia SD….ya memang ini hiburan yang sangat murah bagi masyarakat.


Saur sepuh bisa dibilang sebagai serial sandiwara tersukses setelah munculnya serial-serial lain seperti Tutur Tinular, Misteri Gunung Merapi, Api Dibukit Menoreh, Badai Laut Selatan, Putri Cadar Biru.. dan masih banyak lagi.


Era kejayaan Sandiwara radio mampu melambungkan para bintang-bintang dari Sanggar Prativi seperti Ferry Fadli pemeran Brama Kumbara, yang setelah liat aslinya sangat jauh dari bayangan kalau itu adalah Brama kumbara yang kekar. Sempet kecewa sih karena tokoh yang dikhayalkan tidak sesuai dengan apa yang ada.



Ferry Fadly sebagai Brama Kumbara, Elly Ermawati pemeran Mantili, kemudian juga ada Ivonne Rose, Petrus Urspon, Iwan Dahlan, Maria Oentoe, Anna Sambayon, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini serial sandiwara radio saur sepuh masih banyak dicari oleh penggemarnya. Sehingga sangat beruntung sekali apabila kita mendapatkan free dowload sandiwara radio Saur Sepuh yang sangat dicari ini.



Saur Sepuh ke Layar Lebar

Sukses di radio, Saur Sepuh merambah ke Layar Lebar. Bekerjasama dengan PT. Kanta Indah Film dengan bangga PT. Kalbe Farma mempersembahkan Film Saur Sepuh. Film Saur Sepuh dibuat dalam 5 Film.




SAUR SEPUH 1 SATRIA MADANGKARA

Saur sepuh satu Satria Madangkara melatarbelakangi oleh kerajaan Majapahit. Satria Madangkara (Brama Kumbara) yang menjadi buah bibir di masyarakat. Film ini dibintangi oleh Fendi Pradana sebagai Brama Kumbara, Elli Ermawati sebagai Mantili dan Murtisari Dewi sebagai Lasmini.

Tunangan Lasmini dibunuh oleh Brama Kumbara karena telah mengadu domba utusan dari Madangkara. Hutang nyawa harus dibalas nyawa. Akan tetapi lasmini tidak terima sehingga lasmini menuntut balas pada Brama Kumbara. Akan tetapi ketika menghadapi Brama Kumbara….auw……lasmini langsung terpikat dan jatuh hati pada Brama yang menyebabkan muak pada Mantili. Ini awal cerita dimana Lasmini jatuh cinta yang tidak terbalas pada Brama dan menjadi musuh bebuyutan Mantili.

Menilai Burung Garudanya Brama, wah lucu juga ya teknologinya masih sangat sederhana.




SAUR SEPUH 2 PESANGGRAHAN KERAMAT.

Sukses di Saur sepuh satu, PT. Kanta Indah Film Kembali memproduksi sekuel dari Film Pertamanya. Pesanggrahan Keramat, makam dari guru Brama Kumbara yang dibakar oleh komplotan yang didalangi Ki Jara dan Lugina yang di dukung oleh Bu Karti seorang saudagar dari Kuntala. Brama Marah Besar dan berubah menjadi Buto Agni, dan menuntut balas pada orang-orang yang telah membakarnya.

Adegan dimana Brama dilempar pisau dan berubah menghilang dan dibelakang dari orang yang telah menusuknya adalah adegan yang bikin kagum kala itu. Karena dianggap sesuai dengan apa yang ada di radio.

Secara keseluruhan film ini tidak memunculkan sesuatu yang baru, karena buto agni yang penulis pikir sangat seram ternyata difilm biasa-biasa aja tuh….

Film ini masih menggunakan bintang yang sama dari Saur Sepuh 1



SAUR SEPUH 3 KEMBANG GUNUNG LAWU

Lasmini Istri dari seorang juragan di Kawali, diperkosa oleh anak buahnya kemudian dibuang ke jurang. Lasmini mendapat pertolongan yang kelak menjadi gurunya

Setelah cukup ilmunya, lasmini kembali ke kawali dan menuntut balas ke orang-orang yang telah memperkosanya.

Tindakan lasmini yang sewenang-wenang mengundang Mantili untuk ikut duel, walopun pada akhirnya kalah… akan tetapi dengan bantuan dari Brama Kumbara dengan ilmunya ajian srigunting.. pada akhir cerita Mantili dan Lasmini Kembali berduel. Ilustrasinya sangat bagus karena duelnya di pinggir pantai dengan terbang pakai pelepah daun kelapa. Ini masih sesuatu yang luar biasa kala itu dan dianggap sangat menarik untuk di tonton.

Film Saur Sepuh 3 dengan tokoh sentral Lasmini. Kembang Gunung Lawu dengan perguruan anggrek jingganya.



SAUR SEPUH 4 TITISAN DARAH BIRU

Memasuki Film ke 4, Titisan darah Biru. Titisan Darah Biru menceritakan tentang generasi kedua dari Saur Sepuh yang digawangi oleh Raden wanapati, Raden Bentar dan Garnis Nawingyun.

Secara keseluruhan Film ini bagus karena ilustrasi musiknya juga mengalami kemajuan dibanding-film-film terdahulunya. Akan tetapi Film ini tidak nyambung sama sekali dengan 3 film sebelumnya. Seolah disengaja Produser film ini untuk memotong mata rantai dari film terdahulunya. Atau bisa dibilang ini film lepas yang tidak ada kelanjutanya. Film ini menceritakan tentang kepemimpinan Wanapati yang emosional sehingga banyak tentangan dari kaum tua. Sementara Sang Brama Kumbara sedang bertapa.

Saur Sepuh 4 dibintangi oleh Adi Kuncoro sebagai Wanapati, Candi Satrio sebagai Bentar dan Devi permatasari sebagai Garnis.




SAUR SEPUH 5 ISTANA ATAP LANGIT

Dari kelima film saur sepuh, Istana atap langit merupakan film yang terbagus dari segi kualitas, tehnik dan suara serata ilustrasi musik. Kalo boleh dibilang film ini lebih tepat dimasukkan sebagai film Saur Sepuh 4, karena masih ada sambungan dari film saur sepuh 3.

Film ini kembali dibintangi oleh Fendi pradana sebagai Brama Kumbara dan Murtisari Dewi Sebagai Lasmini. Pada Saur sepuh 1 sd saur sepuh 4, disutradarai oleh Imam Tantowi namun ada Ssur sepuh 5, penyutradaan berganti  menjadi Torro margens, dan perbedaan mencoloknya juga ada di bagian kostum yang digunakan. 

Kehadiran biksu kampala yang dianggap musuh malah justru sebaliknya, ia hanya datang untuk bersahabat. Lasmini penyebar isu kalo Kampala datang untuk membunuh Brama kumbara sehingga lasmini membuat kekacauan dimana-mana.

Mantili yang menyadari kehadiran lasmini yang mengail diair keruh, marah karena utusannya Kijara dan Lugina dibunuh oleh Mantili.

Akan tetapi inilah jawabannya, Mantili menyadari kekeliruannya dan kemudian meminta Brama Kumbara turun tangan untuk menyelesaikan semuanya. Di akhir cerita, Bentar dititipkan ke Biksu Kampala untuk belajar ke negeri Tibet. Ilustrasi musiknya yang demikian apik, mengena banget untuk menyelami masa-masa kejayaan Saur Sepuh.

Film ini bagus untuk ditonton dan gak ngebosenin, serasa masih jaman baheula hehehe.

Dari fenomena Saur Sepuh yang awalnya hanya diradio kemudian merambah ke Layar lebar, kemudian juga mengekor Tutur Tinular dan Misteri Gunung merapi yang dibuat versi layer lebarnya.

Trus kemana sandiwara-sandiwara radio itu sekarang, akibat TV swasta yang muncul. Dan Kemana pula sanggar Prativi yang dulu menelurkan artis-artis sandiwara radio terkenal..


da dan gak adanya,,, yang jelas kalo ingat masa-masa lalu jadi kangen untuk ngedengerin sandiwara radio yang penuh dengan kedamaian..




Monday, March 31, 2008

CERITA AWAL DI IBUKOTA


Kadang mata ini terbelalak, kaget dari yang semula hanya jadi bahan cerita akan tetapi setelah mata ini melihat, barulah percaya bahwa ibukota ini memang kejam.
Suatu sore ketika itu sehabis dari Jl. Garuda dengan menaiki Bus Jurusan Grogol – Pulogadung, tiba-tiba tangan ini terusik untuk mengucek-ucek mata, seolah tak percaya apa yang aku liat. Pemandangan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan. Ternyata benar-benar terjadi apa yang namanya gelandangan dan benar-benar dibawah jembatan. Pemulung itu tinggal dibawah jembatan didaerah kemayoran. Sementara sebagai sarana MCK mereka memanfaatkan kali yang berada dibawahnya dengan air yang menghitam karena limbah rumah tangga. Terbayang olehku seandainya mandi di air seperti itu, mungkin aku langsung gatal-gatal dan alergi karena mandi dengan air yang sangat kotor dan bau.


Kemudian juga cerita seorang gelandangan yang mengais makanan di tong sampah, dan ini benar-benar aku lihat seorang pemuda, pemulung dia memakan bekas makanan yang dibuang di tong sampah di daerah pasar minggu. Yah sisa makanan itu masih dalam stereofoam warna putih. Mata ini tidak tega untuk melihat, ternyata dijaman yang pemerintahnya serba berkecukupan, yang pejabatnya berlimpah harta dengan mobil ber AC berseliweran dijalanan ibukota yang berbelanja di pusat perbelanjaan besar masih saja ada orang yang makan dengan mengais sampah. Terasa sangat timpang sekali, yang kaya bertambah kaya, dan yang miskin semakin terpuruk.


Di lain waktu terlihat pasangan suami istri dengan 3 orang anaknya yang masih kecil ditambah 1 orang yang masih dalam kandungan menjalankan profesinya sebagai pemulung. Si Bapak menyeret gerobak dengan 2 penumpang anaknya sementara si Ibu dengan seorang anak di perutnya sambil menggendong anaknya yang paling kecil mengikutinya dari belakang. Mereka tampak dekil dan tidak terurus. Terbayang olehku seberapa besar pendapatan mereka sehingga mereka mampu menghidupi keluarganya.
Akan tetapi itulah keajaiban Illahi, Ia tetap bisa memberikan rejeki pada makhluknya sehingga mampu meneruskan kehidupannya. Pemandangan pemulung dan sejenisnya sudah sangat biasa di Ibukota ini, apalagi mereka seolah berlomba-lomba untuk bisa hidup di Ibukota.


CERITA LUCU

Kebetulan sedang ada Persami, dan kita di undang. Malam belum usai, dan acarapun belumlah selesai tapi hari hampir pagi, aku bergegas ke tenda panitia. Ditenda ada dua perempuan tertidur duluan, Neni dan Titik . dan karena kecapekan akupun ikut tertidur disamping perempuan itu. Akupun ikutan tidur, dengan berselimut tenda yang tidak dipakai, kami tidur dalam satu selimut. Pada awalnya aku tertidur lelap karena kecapean mengikuti acara tersebut, tapi menjelang pagi, naluri lelakiku bangkit, bangun dengan sangat keras dan dibuat gelisah, mana udara dingin.  aku gak tau yang terjadi, yang jelas kakiku beradu dengan kaki Titik, dan itu sangat hangat dan nikmat kurasa. Ah andai ditenda ini Cuma berdua, mungkin setan dengan leluasa menggodaku yang terjadi lain cerita. Akan tetapi beruntung iman didadaku masih ada, sehingga akupun bergegas bangun menuju ke mesjid sekolah. Setelah solat subuh usai, dan acara juga usai, maka kami pamitan pada panitia untuk pulang duluan tanpa harus menunggu acara penutupan, dan kembali kerumah masing-masing.

sekian

KENANGAN MASA SEKOLAH

******
Dan disekolah ini banyak sekali mendapatkan kenangan yang terikuir indah.
Sudiyono, sahabat sekaligus teman bersaing dalam kelas. Teman saling mencela dan teman saling berbagi cerita. Sudiono, sosok kecil hitam dan lantang dalam berbicara, disamping itu juga aku temanku adalah Taufan, teman beda kelas, dia baik dan penuh pengertian. Ada sih satu kelas yang nyebelin, terutama waktu PSG, tapi ya gak perlu diungkapin. Dan kalau di sekolah dulu paling sebel ya nama orang tua yang di panggil, JP singkatan Jupriyono ini bapaknya Adi, Sugianto - sugiani, bahan ledekan banget pokoke lah.  
Kemudian kalau adik kelas ada Erun Fajriah, Ika dan Asih, dan yang sampai sekarang masih ada kontak adalah Sri utami, idola kelas sekaligus idola guru matematikaku.

Siang itu, selepas pulang sekolah, aku bersama Wasito, Ika dan Asih berempat dengan mengenakan seragam sekolah pergi ke pantai Logending di Kebumen. 1,5 jam perjalanan menggunakan bis. Memang tidak direncanakan. Sore itu sesampai di pantai kitapun main air, pasir, mencari kepiting kecil dan mencari kerang. Dan yang tak kalah lucunya kita mengganggu orang pacaran yang sedang mojok, sampai merekapun pergi karena kita. Kalau inget hari ini tertawa sendiri. Diantara adik kelas, yang bisa membikin hatiku suka sih adalah Ika, Erun dan Dewi. Tapi dari ketiga-tiganya aku tidak berani mengungkapkan kata hatiku, sebatas suka sah sah saja toh. Karena sejujurnya masih lebih suka sama adik kelas di SMP . 

***

Erun, dia sosok perempuan yang mandiri, setelah Bapaknya meninggal, keceriaannya menurun, ia tak seceria dulu. Erun baik, dan supel dalam bergaul. Ketika berita itu datang, aku sangat menyesal, karena aku tidak bisa datang mengantar jenazah orang tuamu Erun. Maafkan aku, penyesalan itu sampai sekarang masih membekas. Aku dengar kabar setelah Bapakmu meninggal, karena waktu itu aku sedang praktek Magang di pegadaian, sehingga praktis selama sebulan tidak menginjakkan sekolah. Kemudian ada juga Ika Nana, perempuan berambut keriting anak dari seorang pejabat di daerah Somagede, dia adalah teman dekat Erun. Ika bisa dibilang adalah adik kelas yang paling dekat denganku. Ia bisa diajak curhat, cerita dan becanda.

Sementara itu dari sudut sekolahku, ada juga Yuni puspita, perempuan ini rada  jutek tapi baik. Ya jutek, karena memang dia kadang jutek banget kadang-kadang. berasa apa benci sama saya ya...
Sementara itu dari sebelah kelasku ada Roni Taufan, lelaki ksurus yang kadang sok berlagak kecakepan. Paling sebel jika sama Roni, kita pasti selalu rebutan cewek yang baru dikenal. Seperti biasa so pasti aku lah yang diumpan untuk kenalan, selanjutnya dia yang follow up. Pernah suatu ketika ikut anak PMR ke Jurangbahas, gw yang deketin anak SMP 8 Purwokerto Tutur eh Roni pula yang malah dekat. Ngiler gak sih, sampai akhirnya aku yang dicuekin…. naasib.

banyak cerita sih di kelas, kenangan2 sama. Tapi dari semua yang terkenang selain dengan teman kelas juga dengan guru. Pak Arwin, maaf banget saya banyak salah sama guru satu ini banyak meremehkan dan becandain. Bu Sri Lantasi... guru bahasa Indonesia Favorit yang kalau rambutku panjang dibilang sudah kayak bebek suruh di cukur, Ada lagi guru bahasa Inggris Bu Cukat Budi Rahayu... iki wong emang ayu, kalau lagi test di kertas coret-coretan aku suka gambar bu yayu. Pak Sasongko, yang aku ingat pernah di pisah tempat duduk gara-gara teman sebangku ribut. Saya bilang bukan saya pak.. nah pak sasongko bilang ... saya tidak menuduh anda... matanya tajam tau kaan. 

ya gitulah kenangan yang sedang aku ingat. kapan kapan nulis lagi'

SEBAGIAN DARI KISAHKU

***
“Pur, apa kabar? Pagi itu aku menyapa Purnomo ponakan Gosus mantan pacarku.
“Woi baik, mana oleh-olehnya?”.
“heheh ada deh”…


Hari itu aku ketemu Purnomo, dan aku menanyakan kabar Gosus, sesungguhnya hati ini masih mengharapkan Gosus akan kembali padaku, setelah sekian lama rasa rindu ini aku pendam.
“Gosus kan dan kawin, udah punya anak 1” , demikian jawab Purnomo.


Bagai disambar petir, hati ini kaget sekali, meski aku harus menyembunyikan rasa kekagetanku pada pur. Kaget setengah mati, karena harapanku yang selama ini aku tunggu, telah pupus. Meski aku mengharapkan Gosus dengan sabar menunggu saatnya akan tiba. Akan tetapi yah, saat itu memang telah tiba, kabar itu telah datang dan dia telah memiliki keluarga. Hatiku tersadar karena selama ini aku hanya punya angan-angan kosong belaka. Kecewa sudah pasti iya, karena secara diam-diam aku masih menyimpan cintanya. Aku masih mengharapkan kembali padanya.


Sejak saat itulah harapanku padanya gugur. Dan aku bagai terbangun dari tidur, aku mulai hidup baru. Setelah kabar itu berlalu aku mulai berani kembali membuka hati pada orang lain. Dan terbukalah hati ini, hatiku diobral, cintaku di gadaikan. Aku mengenal Tasya, temen kerjaku freelance di sebuah Apotik dibilangan Jakarta Selatan, akhir kata aku nyambung pembicaraanku dan tanpa Ba bi bu jadilah aku pacaran dengannya. Sementara itu di tempat kerjaku aku juga mengenal Veni, yang pada akhirnya aku pacarin juga. Yang waktu itu aku kerja di dua tempat, dan aku punya dua pacar sekaligus, dengan waktu kencan aku atur sangat rapi.
Veni baik sekali bahkan aku sudah mengenal keluarganya di Bogor sana, dan beberapa kali main kesana sambutannya sangat hangat, sementara itu dengan Tasya akupun demikian. Apakah aku buaya dengan memacari 2 orang sekaligus? Enggak, aku bukanlah buaya, akan tetapi aku ingin membuktikan bahwa aku juga bisa berbuat demikian. Kuakui ini dampak dari kekecewaanku ditinggal kawin sama pacarku terdahulu. Tapi sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat akan ketahuan juga, dan akhirnya Tasya dan Veni memutuskan tali cintanya padaku secara hampir bersamaan. Sakit hati? Enggak.. karena hatiku telah ditutup iblis, banyak wanita diluar sana yang mengagumiku (masak sih.. hehe) , begitu prinsipku.

Lepas dari Tasya dan Veni diriku jatuh di Sisca, perempuan chinese yang menganggapku juga chinese. Chinese? Masa sih. Dengan sisca kuakui hanya for fun, karena aku tau, dari segi keyakinan tidak mudah untuk menyatukan. Keyakinan yang berbeda. Sampai akhirnya tanpa kuketahui sisca menikah dengan fuli secara diam-diam. Sakit hati? Ya jelas itu perasaanku. Bahkan sumpah serapah dan sebagainya, walaupun pada akhirnya ia minta maaf. Akan tetapi hubunganku tidak berhenti sampai disini, aku harus bersandiwara dengan fuli suaminya. Aku harus berpura-pura telah menikah apabila di depan fuli. Meski ini suatu kesepakatan antara aku sama Sisca, akan tetapi hati ini tidak bisa dibohongi. Meski aku tetap menjalankan peranku sebagai aktor di depan fuli, aku akan berakting seolah –olah aku sudah punya anak.. Yah inilah cinta aku pikir. Aku harus rela berkorban.

Dengan caraku inilah, aku bisa tetap berhubungan baik dengan mereka, meski hati ini terasa berat. Akan tetapi lambat laun perasaanku pun hilang, dan aku telah melupakan semua yang telah terjadi antara aku dengannya.
***

DARI CATATAN YANG HAMPIR TERBUANG

JURANG BAHAS....(anggep judulnya gitu)

.................................

***
Tibalah saatnya liburan sekolah tiba, dan ketika liburan pula pesta Jumbara (Jumpa Bhakti Gembira) dari PMR sekolah tiba. Kali ini tempat jumbara berada di desa

Jurang Bahas, suatu desa kecil di lereng sebelah bukit disuatu kecamatan lumbir. Tiba di Jurang Bahas hari menjelang siang. Lapangan masih sepi oleh tenda-tenda yang belum berdiri. Nun di sebelah barat radius 100 meter, terdapat bukit menjulang, menambah suasana sejuk alam pedesaan. Tak jauh dari tenda kami, terdapat kali kecil yang membentang, dan disinilah kadang kita mandi. Dan disebelah kanan luar lapangan terdapat perumahan penduduk, sekretariat dan tanah berkebun. Haripun mulai ramai, dan tenda-tenda satu persatu memenuhi lapangan sehingga terlihat begitu sempit dan padat.

Sebagai pengurus Osis mendapat kehormatan untuk mengawal mereka, bersama Wasito,Roni dAN anggota lainnya. Sementara regu yang kami kawal adalah regu putri yang terdiri dari Dewi KF, Dewi Rusmiati, Darinah, Watimah, Elli, Rusminah dan ada beberapa lagi. Disini aku bisa dekat sama mereka, keseharian disekolah antara kakak dan adik kelas menyebabkan kami tidak bisa bergaul seenaknya, akan tetapi dengan adanya kegiatan ini kami bisa mengenal satu persatu diantara mereka

Selepas senja, malam tiba, tiba-tiba hujan datang. Lapangan pun banjir. Sehingga tidak ada lagi tempat untuk tidur. Untunglah penduduk sekitar baik, sehingga anak-anak diungsikan di rumah penduduk. Malam pertama di jurang bahas, sangat sepi, dan dingin akibat hujan. Satu kejadian lucu malam itu terjadi, sesuai aturan laki-laki dilarang tidur ditenda perempuan dan sebaliknya. Akan tetapi karena keadaan memaksa kami untuk tidur di tenda mereka. Dan ketika kami diberitahu ada pemeriksaan dari panitia, maka buru-buru kami tidur dan ditutup dengan menggunakan tikar oleh Rus dan Tri. Tetapi sungguh kami dibuat ketawa sekaligus dongkol, karena panitia yang ditunggu-tunggu tidak pernah ada.
Keesokan harinya mereka melakukan kegiatan yang telah terjadwal. Aku berkenalan dengan anak-anak dari lain sekolah. Dari berbagai tingkat, baik SMP maupun SMA. Jurang bahas banyak mengukir kenangan. Satu puisi yang tersimpan sampai sekarang :
JURANG BAHAS

Sepi dan sunyi
Tapi rapi

Dibalik sebuah bukit yang indah dan hijau
Terbentang lapangan sempit penuh tenda
Berbagai kenangan terukir disana
Aku rindu ingin mengulanginya

Jurang bahas
Kini tinggal kenangan
Tinggalkan puing-puing dan keping hati yang tersisa
Aku ingin kembali

***

Hari-hari dilalui dengan indah. Jurang bahas menyisakan kenangan, lewat foto-foto yang lucu kami bisa bernostalgia dan berbagi cerita. Kami cerita seolah masih di jurang bahas yang indah.

...........cerita ini belum selesai lho.......

Wednesday, March 26, 2008

MY LITTLE ANGEL

Kado untuk anakku.... Salwa Aurel F.

'2006


Subhanallah….ajaib..

Tangismu ramaikan hampa nurani
Menepis kesepian diri
Dalam nada tak tersembunyi
Kuperhatikan kedip mata kecilmu
Lentik jemarimu dan kecil tapak kakimu
Bibir mungil dan hidungmu tak semancung aku
Bening mata dan tipis rambutmu
Halus kulitmu belum tersentuh aroma duniawi
Merah…
Ketika tangis memecah bagai delima merekah
Semerah itulah kamu…

Sehari, seminggu dan sebulan..
Matamu mulai bergerak
Tanganmu mulai terangkat
Tapi
Kau tumbuh tanpa kasih asi ibumu
Sepercik kau cicip tapi segelas kau muntahkan
Tapi aku tau ibumu berusaha untukmu
Dua bulan kau mulai mengangkat kaki dan memiringkan badan
Kau lucu
Seperti ayah dulu
Senyummu manis…
Dan hari-harimupun kini dimulai
Kau mulai mendengarkan, merespon tawa
Lucu ketika teriak kau…
Gemes menyusu pada jempol yang lentik
Lentik dan putih bayimu belum usai
Dan kau harus ikuti perjalanan ini

Salwa…
Hadiah dari surgawi
Semanis kata dan semanis senyummu
Lekas besar yah
Dan jaga ibumu..
Jadilah bidadari kecil yang manis
Penyejuk hidup keluarga

Tuesday, March 25, 2008

SETAHUN TLAH BERLALU

Tepat setahun 10 hari sudah aku tidak mengisi blog ini. sempat beberapa kali mencoba untuk mengisi, akan tetapi selalu gagal dan gagal lagi karena aku lupa password.

kini setahun telah berlalu aku ingin kembali mengisi hari-hariku dengan blog ini. Insya Allah....
Mudah-mudahan ada kemudahan dibalik itu. setelah semua kerinduanku mencapai puncaknya... setelah beberapa kali kejenuhan itu berbalik ke kerinduanku.... kerinduan akan nulis apa saja... kerinduan untuk menuangkan kata dalam nada dan irama jiwa di patri dalam selembar kertas... kerinduan untuk mengungkap semua makna dan arti diriku.

kadang kerinduan itu adalah kerinduan terhadap sahabat, teman, keluarga dan juga kerinduan akan apapun yang menyebabkan rindu...
kini... dengan kerinduan ini aku ingin mengukir betapa berartinya arti diriku di dalam mengungkap semua. ada kepuasan tersendiri.... seolah merasakan betapa seteguk air itu akan melepaskan dahaga ketika aku menuliskan ini.

Aku ingin belajar menulis dari blog ini... dan kerinduan untuk menulis itu justru muncul setelah seorang temanku membaca blog ini dan kemudian memberikan dorongan padaku untuk kembali mengisi entah apapun itu kedalam media ini.
buat sahabatku... entah siapa dia mungkin juga sahabat yang masih misterius... terima kasih... telah kembali menyalakan semangat untuk menggoreskan isi dalam dada...

buat anakku dan juga istriku ......terima kasih telah memberikan semangat luar biasa sehingga bisa melewati semua cerita....

.....

Wednesday, March 14, 2007

Capek deh....!!

Ini bukan sekedar kata, kata-kata yang tak bermakna. Ketika melayang menahan asa dan kemudian ketika asa itu kian menghilang seiring dengan perjalanan waktu. Ia tak dapat dipertahankan, asa-asa suatu ketika. Kemudian ketika asa itu dirajut kembali, lagi dan lagi terpatahkan oleh suatu masa yang entah kenapa selalu saja tak berpihak. Dan keberpihakan itu seolah tak mau mendekat dan bersahabat.

kata satu dua dan tiga yang tak pernah terpecahkan. Kadang aku bingung dengan orang-orang yang ada disekitar. Mengapa mereka tak pernah sejalan dengan pikiranku, padahal aku tahu pikiran mereka salah. Selalu dan selalu saja dipertentangkan dan disalahkan. Aku capek !! kadang hidup ini harus dijalani dengan indah, tapi seindah apa? Mereka gak pernah mau mengerti perasaanku, kekecewaanku dan kemauanku. Aku capek.!!

asaku, rinduku dan semua suka dukaku tertumpuk dalam dadaku, aku lelah ketika harus menghadapi detik demi detik kehidupan ini, tapi aku tidak boleh mati karenanya, biarlah mereka ketawa, aku akan terus berkarya dengan setumpuk PR yang ada di otakku.

Tuesday, November 14, 2006

LELAH

Sudah lama banget gak update blog, yah ingin kembali aku tuangkan isi hati ini. Ini aku tulis kala itu ketika susah untuk tidur banyak sekali pkiran menerawang tak tentu arah,
Salam bagi sahabat semua

LELAH(MENUNGGU MATI)
September 2004

Aku lelah
Memandangi langit-langit kamar
Aku belum mencium bau kematianku
Dalam detak jantung
Dan aroma nafas lesu serta senyap di awal pagi
Telena oleh mantra-mantra setan
Dan sandiwara hidup yang belum usai
Lelahku mengajak berbaring
Sambil kembali menerawang langit-langit
Yang telah bosan di perhatikan

Kematianku belum juga datang
Seolah enggan menyapa
Apalagi sekedar bertandang dalam redup mata dan lelah jiwa
Atau ini hanya sinetron malam
Yang menghabiskan satu episode cerita
Dalam wacana yang tak jelas
Dan episode itu tak cepat berakhir
Detik menuju menit kemudian jam
Tapi sinetron menjelang kematian belum juga berakhir
Embusan angin menandakan pagi

Dan senyap awal pagi masih menyelimuti tapi episode satu cerita belum juga usai

Jiwaku lelah, tubuhku resah
Menunggu kematian di awal pagi ini
Yang belum menghampiri