Thursday, June 19, 2008

Sebuah Renungan


Oleh Taufiq Ismail

Kita hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda,
terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia.
Penganggur 40 juta orang,
anak-anak tak bisa bersekolah 11 juta murid,
pecandu narkoba 6 juta anak muda,
pengungsi perang saudara 1 juta orang,
VCD koitus beredar 20 juta keping,
kriminalitas merebat disetiap tikungan jalan
dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya.

Pergelangan tangan dan kaki Indonesia diborgol
diruang tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya,
dan dipunggung kita dicap sablon besar-besar:
Tahanan IMF dan Penunggak Bank Dunia.

Kita sudah jadi bangsa kuli dan babu,
menjual tenaga dengan upah paling murah sejagat raya.
Ketika TKW-TKI itu pergi
lihatlah mereka bersukacita antri penuh harapan dan angan-angan
di pelabuhan dan bandara,
ketika pulang lihat mereka berdukacita
karena majikan mungkir tidak membayar gaji,
banyak yang disiksa malah diperkosa
dan pada jam pertama mendarat di negeri sendiri diperas pula.

Negeri kita tidak merdeka lagi,
kita sudah jadi negeri jajahan kembali.
Selamat datang dalam zaman kolonialisme baru, saudaraku.

Dulu penjajah kita satu negara,
kini penjajah multi kolonialis banyak bangsa.
Mereka berdasi sutra,
ramah-tamah luar biasa dan banyak senyumnya.

Makin banyak kita meminjam uang,
makin gembira karena leher kita makin
mudah dipatahkannya.

Di negeri kita ini, prospek industri bagus sekali.
Berbagai format perindustrian, sangat menjanjikan,
begitu laporan penelitian.
Nomor satu paling wahid, sangat tinggi dalam evaluasi,
dari depannya penuh janji, adalah industri korupsi.

Apalagi di negeri kita lama sudah tidak jelas batas halal dan haram,
ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam.
Bergerak ke kiri ketabrak copet,
bergerak ke kanan kesenggol jambret,
jalan di depan dikuasai maling,
jalan di belakang penuh tukang peras,
yang di atas tukang tindas.

Untuk bisa bertahan berakal waras saja di Indonesia, sudah untung.

Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah.
Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu'.
Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya.
Begitu sistematiknya prosedurnya tak mungkin engkau menyabotnya.
Begitu khusyu'nya, engkau kira mereka beribadah.
Kemudian kita bertanya, mungkinkah ada maling yang istiqamah?

Lihatlah jumlah mereka, berpuluh tahun lamanya,
membentang dari depan sampai ke belakang,
melimpah dari atas sampai ke bawah,
tambah merambah panjang deretan saf jamaah.
Jamaah ini lintas agama, lintas suku dan lintas jenis kelamin.
Bagaimana melawan maling yang mencuri secara berjamaah?
Bagaimana menangkap maling
yang prosedur pencuriannya malah dilindungi dari atas sampai ke bawah?
Dan yang melindungi mereka, ternyata,
bagian juga dari yang pegang senjata dan yang memerintah.

Bagaimana ini?

Tangan kiri jamaah ini menandatangani disposisi MOU dan MUO (Mark Up
Operation),
tangan kanannya membuat yayasan beasiswa,
asrama yatim piatu dan sekolahan.
Kaki kiri jamaah ini mengais-ngais upeti ke sana kemari,
kaki kanannya bersedekah, pergi umrah dan naik haji.

Otak kirinya merancang prosentasi komisi dan pemotongan anggaran,
otak kanannya berzakat harta,
bertaubat nasuha
dan memohon ampunan Tuhan.

Bagaimana caranya melawan maling begini yang mencuri secara berjamaah?

Jamaahnya kukuh seperti diding keraton,
tak mempan dihantam gempa dan banjir bandang,
malahan mereka juru tafsir peraturan
dan merancang undang-undang,
penegak hukum sekaligus penggoyang hukum,
berfungsi bergantian.

Bagaimana caranya memroses hukum maling-maling yang jumlahnya ratusan ribu,
barangkali sekitar satu juta orang ini,
cukup jadi sebuah negara mini,
meliputi mereka yang pegang kendali perintah,
eksekutif, legislatif, yudikatif dan dunia bisnis,
yang pegang pestol dan
mengendalikan meriam,
yang berjas dan berdasi.
Bagaimana caranya?

Mau diperiksa dan diusut secara hukum?
Mau didudukkan di kursi tertuduh sidang pengadilan?
Mau didatangkan saksi-saksi yang bebas dari ancaman?
Hakim dan jaksa yang bersih dari penyuapan?

Percuma

Seratus tahun pengadilan, setiap hari 8 jam dijadwalkan
Insya Allah tak akan terselesaikan.
Jadi, saudaraku, bagaimana caranya?
Bagaimana caranya supaya mereka mau dibujuk, dibujuk, dibujuk agar bersedia
mengembalikan jarahan yang berpuluh tahun
dan turun-temurun sudah mereka kumpulkan.
Kita doakan Allah membuka hati mereka, terutama karena terbanyak dari mereka
orang yang shalat juga, orang yang berpuasa juga, orang yang berhaji juga.
Kita bujuk baik-baik dan kita doakan mereka.

Celakanya,
jika di antara jamaah maling itu ada keluarga kita,
ada hubungan darah atau teman sekolah,
maka kita cenderung tutup mata,
tak sampai hati menegurnya.

Celakanya,
bila di antara jamaah maling itu ada orang partai kita,
orang seagama atau sedaerah,
Kita cenderung menutup-nutupi fakta,
lalu dimakruh-makruhkan
dan diam-diam berharap
semoga kita mendapatkan cipratan harta tanpa ketahuan.

Maling-maling ini adalah kawanan anai-anai dan rayap sejati.
Dan lihat kini jendela dan pintu Rumah Indonesia dimakan rayap.
Kayu kosen, tiang,kasau, jeriau rumah Indonesia dimakan anai-anai.
Dinding dan langit-langit, lantai rumah Indonesia digerogoti rayap.
Tempat tidur dan lemari, meja kursi dan sofa, televisi rumah Indonesia
dijarah anai-anai.

Pagar pekarangan, bahkan fondasi dan atap rumah
Indonesia sudah mulai habis dikunyah-kunyah rayap.
Rumah Indonesia menunggu waktu, masa rubuhnya yang sempurna.

Aku berdiri di pekarangan, terpana menyaksikannya.
Tiba-tiba datang serombongan anak muda dari kampung sekitar.
"Ini dia rayapnya! Ini dia Anai-anainya! " teriak mereka.
"Bukan. Saya bukan Rayap, bukan!" bantahku.
Mereka berteriak terus dan mendekatiku dengan sikap mengancam.

Aku melarikan diri kencang-kencang.
Mereka mengejarkan lebih kenjang lagi.
Mereka menangkapku.
"Ambil bensin!" teriak seseorang.
"Bakar Rayap," teriak mereka bersama.
Bensin berserakan dituangkan ke kepala dan badanku.

Seseorang memantik korek api.
Aku dibakar.
Bau kawanan rayap hangus.
Membubung Ke udara.

Tunggal Putri sisakan Maria Kristin


Hasil pertandingan hari pertama kurang begitu memuaskan. Setelah Firda gagal ke babak dua, Indonesia hanya menyisakan satu wakilnya di tunggal putri untuk melaju ke babak berikutnya. Bertanding di lapangan satu, Maria Kristin yang berhadapan dengan rekan senegaranya Pia Zebadiah berhasil melaju ke babak kedua dengan straight set 21-19 dan 22-20. Pia yang merangkak dari babak kualifikasi harus puas untuk sampai di babak pertama kejuaraan Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Istora Senayan Jakarta 2008. Pia yang melejit namanya setelah membawa tim uber ke final menjadi bahan perbincangan yang mengharapkan kemenangannya ketika melawan Maria. Akan tetapi kematangan dan pengalaman Maria mampu meredam permainan Pia dengan skor tipis.

Di babak kedua yang akan berlangsung hari ini Maria di tantang pemain Belanda Yao Jie yang ketika uber cup 2008 berhasil mengalahkan Xie Xingfang. Diatas kertas postur dan peringkat Yao Jie diatas Maria, akan tetapi tekad Maria untuk melaju ke semifinal juga besar ditambah dukungan penonton Istora, bukan tidak mungkin Maria akan mengalahkan Yao Jie, pemain asal China yang kini membela Belanda.

Hasil lainnya di babak pertama turnamen Indonesia Super Series 2008 adalah sebagai berikut :

1. Luluk/Alvent (INA) beat Jacob/Mikel (DEN) 21-13 21-5
2. Simon Santoso (INA) beat Peter Koukl 21-9 21-12
3. Nitya/Lita Nurlita (INA) beat Hoi Waah Chou/Wai Chee Kon (HKG) 20-22 21-7 dan 21-12
4. Flandy/Vita (INA) beat JOachim/Christinna Pederson (DEN) 21-14 21-16
5. Albert Saputra/Rizky Yanu (INA) beat Yonathan Suryatama/RIan Sukmawan (INA) 21-19 21-17
6. Endang/Rani (INA) beat Shok Chin Chong/Kei Wei Won (MAS) 21-10 21-16
7. Maria Kristin (INA) beat Pia Zebadiah (INA) 21-19 22-20
8. Sony DK (INA) beat Ari Yuli Wayu (INA0 21-18 21-13
9. M. Rijal/Greysa Polii (INA) beat Peng Soon Chan/Yu Hang Oi (MAS) 21-11 21-15
10. Tien Hoo Woon/Soon Hock Ong (MAS) beat Fernando Kurniawan/Lingga Liee (INA) 17-21 21-12 21-11

11. Markis/Hendra Setiawan (INA) beat Teik Chai Gan/Woon Fui Lin (MAS) 21-16 21-17

12. Lena Frier/Kamilla Ritter (DEN) beat Nathali Poluakan/Yulianti C J (INA) 21-18 23-21
13. Devin Lahardi/Lita Nurlita (INA) beat Rassmuss Bonde/Helle Nielsen (DEN) 21-16 21-11

14. Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Wei Kiong Tan/Khe Wei Woon (MAS) 21-15 16-21 dan 21-14

Babak kedua hari ini dimulai pukul 14.00 WIB dengan tiket masuk Rp. 10.000 untuk kelas 1.

Wednesday, June 18, 2008

Firdasari gagal melangkah ke babak kedua

Firdasari harus menelan pil pahit di depan pendukungnya sendiri setelah kalah dua set langsung dari pemain Korea Hwang Hye Youn di babak pertama Djarum Indonesia Open Super Series 2008. Semangat Firda tidak bisa di imbangi dengan penempatan bola yang baik, sehingga mudah sekali terbaca lawan. Di set pertama sempat menyamakan kedudukan 8-8 akan tetapi dengan keuletannya pemain Korea tersebut terus meninggalkan perolehan angka Firda hingga set di tutup dengan 21-15 untuk Korea. Set kedua Firda selalu ketinggalan angka, Firda sering mati sendiri.  Sangat disayangkan kekalahan Firda ini karena bermain di kandang sendiri.

Sementara itu pasangan ganda putra Bona Septono/M Akhsan berhasil membukukan kemenangan pada laga perdana hari ini. Bona/Akhsan mengalahkan ganda Denmark Anders/Simon Molyhus  dengan straight set. Pasangan muda in menang dengan skor 21-18 21-12. Sedangkan ganda campuran Frans Kurniawan/Sandy Puspa juga membukukan kemenangan dengan skor 17-21 21-19 21-19. Sempat kalah di set pertama menyebabkan keduanya harus mengubah permaina. Frans/Sandy mengalahkan pasangan Malaysia Kim Wah Lim/ Wong Pei Ty. Meski sempat meragukan di awal permainan akan tetapi kemenangan ini membuktikan bahwa pemain muda juga mampu berbicara ketika menghadapi lawan yang diatas kertas lebih tangguh.

Di tunggal putri Maria Febe Kusumastuti harus mengakui keunggulan unggulan ketiga Pi Hongyan . Meski kalah, akan tetapi Maria Febe kalah dengan terhormat. Maria mampu mengimbangi permainan Pi, hanya saja faktor lucky saja yang belum berpihak padanya. Maria febe Kalah dengan rubber set 21-19 15-21 dan 20-22.
Ganda putra pelatnas Tommy Sugiarto juga harus menelan kekalahan setelah ditekuk Lee Tsuen Seng dengan skor 25-27 dan 17-21.

Sementara itu ganda putra pelatnas nomor dua Luluk/Alvent saat ini sedang bertanding. skor sementara untuk Luluk/Alvent adalah 21-17 dan 6-5. Semoga kemenangan ada ditangan Luluk/Alvent.

Andre Kurniawan Tedjono langsung rontok di babak pertama


Dari turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 pemain tunggal asal klub Djarum Andre Kurniawan Tedjono langsung rontok di babak pertama. Bermain di lapangan 4 Andre Kurniawan berhadapan dengan Tunggal putra Hongkong Ng Wei permainan Andre tidak berkembang sehingga dengan mudah dipatahkan oleh pertahanan lawan. Andre Kurniawan yang pada Djarum Indonesia Open Super Series 2007 bermain cukup gemilang dengan masuk ke perempat final, pada kejuaraan kali ini tidak mampu menyamai prestasi yang diperolehnya tahun lalu.
Andre harus mengakui keunggulan Ng Wei dengan straight set 20-22 dan 14-21.

Sementara itu pemain-pemain Indonesia lainnya juga mulai berguguran. Di sektor tunggal putri Rosaria Yuswin Pungkasari harus mengakui keunggulan Saina Nehwal dengan straight set 12-21 14-21. Pemain muda yang masih minim pengalaman tersebut tidak mampu mengejar ketertinggalan dan mengimbangi permainan Saina.

Di sektor ganda putra yang sudah bertanding, pasangan muda Bagus/Aji juga harus menelan pil pahit setelah di babak pertama di kalahkan oleh ganda Malaysia Chung Chiat Khoo/Tan Bin Shen. Sempat unggul di set pertama akan tetapi permainan Bagus/Aji tidak berkembang dan terbaca lawan sehingga mudah sekali untuk di patahkan. Bagus/Aji harus menyerah dalam dua set langsung 17-21 dan 12-21.

Sementara itu partai lain saat berita ini diturunkan belum bertanding.

Pia Zebadiah lolos ke babak Utama, Alamsyah menyusul


Merangkak dari kualifikasi Pia Zebadiah lolos ke babak utama turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Istora Senayan Jakarta. Mendapat bye di babak pertama kualifikasi, babak kedua di tantang oleh pemain pelatnas lainnya Fransisca Ratnasari. Menghadapi permainan Nana panggilan akrab Fransiska Ratnasari, Pia sempat ketinggalan di set pertama dan tidak mampu mengimbangi permainan Nana sehingga set pertama ditutup dengan 14-21. Memasuki set kedua perolehan angka Pia juga masih meragukan karena selalu ketinggalan angka, akan tetapi Pia mampu membalikan keadaan dan menutup set kedua dengan kemenangan tipis 21-19. Diset penentuan Pia menutup set sekaligus memenangkan pertandingan dengan 21-16. Pada final Kualifikasi, Pia berhadapan dengan pemain China Taipei Hsia Huan Chen dengan rubber set. Bermain di lapangan 3 Pia harus memeras keringat untuk bisa memenangkan pertandingan ini. Diset pertama Pia kalah tipis dengan 19-21. Akan tetapi pada set kedua dan ketika keadaan berubah menjadi milik pemain yang merupakan adik kandung Markis Kido ini dengan menutup set 21-13 21-19 dan memastikan diri ke babak utama.

Pada pertandingan babak utama hari ini, Pia agaknya juga harus berjuang keras untuk bisa lolos ke babak kedua. Pia ditantang pemain pelatnas lainnya Maria Kristin yang merupakan tunggal terbaik Indonesia saat ini. Diatas kertas Maria bisa mengatasi permainan Pia, akan tetapi keuletan dan bola-bola Pia tidak bisa diremehkan, karena bola-bola Pia kadang-kadang susah di duga.

Sementara itu kesuksesan Pia ke babak utama juga diikuti oleh pemain non pelatnas Maria Febe Kusumastuti dan juga lolos ke babak utama Rosaria Yuswin Pungkasari setelah mereka harus berjuang dalam 3 kali pertandingan dalam sehari. Di final kualifikasi Maria Febe menghadapi Fu Mingtian tunggal putri asal Singapura dengan skor 21-18 15-21 dan 21-17 dan Rosaria Yuswin Pungkasari menghadapi pemain Indonesia lainnya Tieke Ariedaningrum dengan straight set 21-11 21-12. Di babak utama yang akan berlangsung 18 Juni ini Maria Febe akan menghadapi unggulan ketiga asal Prancis Pi Hongyan dan Rosaria akan menghadapi Saina Nehwal dari India.

Tunggal Putra juga meloloskan pemainnya ke babak utama. Alamsyah Yunus berhasil mengatasi permainan Poompat Shapkulchananart dengan straight set 21-13 21-8. Keberhasilan Alamsyah di ikuti pemain Indonesia asal klub Djarum Ari Yuli Wahyu dan juga keberhasilan diraih oleh Indra bagus Ade Candra.

Alamsyah Yunus yang sedianya akan menghadapi pemain pelatnas Taufik Hidayat, hari ini di tantang oleh Arvind Bhat dari India akibat mundurnya Taufik, Sementara Ari Yuli Wahyu akan ditantang Sony Dwi Kuncoro dan Indra Bagus melawan Ronald Susilo dari Singapura.
Teka teki mundurnya Taufik terjawab sudah, mundurnya Taufik disebabkan karena PBSI tidak mendaftarkan Taufik di Djarum Indonesia Open Super Series 2008 karena dipersiapkan untuk Olimpiade Beijing.

Tuesday, June 17, 2008

Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Bagian 2; Kesempatan emas Meraih Gelar


Absennya pemain-pemain unggulan dari China dan Korea membuat gelaran kejuaraan Bulutangkis Djarum Indonesia Open Super Series 2008 kurang greget. Absennya tunggal putra nomor wahid dunia Lin Dan menyusul pengunduran diri Lee Chong We tunggal putra peringkat 2 asal Malaysia membuat kejuaraan ini tidak memikat. Sementara pemain-pemain Korea seperti ganda putra yang sedang naik daun Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dan menyusul mundurnya pasangan China Fu Haifeng/ Cai Yun menyebabkan persaingan di sektor ganda putra juga tidak menarik. Bahkan ganda putra Malaysia Koo/Tan juga tidak ambil bagian di Indonesia Super Series kali ini. Agaknya Koo/Tan sengaja disimpan untuk dipersiapkan di Olimpiade Beijing 2008 Agustus nanti.

Berdasarkan drawing terakhir nama Taufik Hidayat tidak dimasukkan kedalam drawing, ini menyebabkan dugaan bahwa sektor tunggal putra hanya di hadiri oleh pemain-pemain muda. Bao Chun Lai yang menjadi unggulan pertama akan ditantang oleh pemain-pemain yang sebenarnya minim pengalaman. Dari Indonesia meski akan mengandalkan Sony dan Simon Santoso.

Sementara itu di sektor ganda putri dan tunggal putri masih menyisakan pemain asal China. Di ganda putri pasangan Wei Yili/Zhang Yawen mendapatkan bye di babak pertama dan kemungkinan besar akan bertemu dengan ganda putri pelatnas Jo Novita/Greysa Polii di babak perempat final. Untuk tunggal putri China mengirimkan Zhu Lin dan Zhang Ning. Agaknya dari semua sektor, sektor tunggal dan ganda putri masih menyisakan permainan yang lebih menarik untuk ditonton.

Mundurnya pemain unggulan di ajang ini justru harus dijadikan sebagai kesempatan emas untuk meraih gelar di negeri sendiri. Meski selama ini masih minim prestasi, akan tetapi dari sektor ganda putra diharapkan mampu meraih peluang ini. Dukungan penonton dan kepercayaan diri pemain diharapkan akan mendapatkan hasil yang gemilang.

Monday, June 16, 2008

Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Bagian 1 ; Jalan Terjal Srikandi Indonesia


Djarum Indonesia Open Super Series 2008 yang akan di gelar 17 - 22 Juni 2008 di Jakarta kembali di hadapan. Setelah Singapore Super Series berakhir kini giliran Indonesia yang menjadi tuan rumah ISS. Meski tidak semeriah tahun lalu akan tetapi gelaran Indonesia Open Super Series tahun ini dipastikan akan di padati oleh para pecinta bulutangkis mania. Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya masalah tiketing adalah masalah serius yang seharusnya memuaskan semua pihak.

Dari drawing yang sudah di tentukkan, pebulutangkis putri Indonesia akan menemui jalan terjal untuk bisa melaju mulus menggapai asa.

Adriyanti Firdasari
Adriyanti Firdasari atau lebih di kenal dengan Firda yang pada Singapore Super Series lalu menjadi satu-satunya pebulutangkis Indonesia yang mampu meraih prestasi ke perempat final sebelum akhirnya dikalahkan oleh Saina Nehwal dari India, pada gelaran Indonesia Super Series kali ini tidak perlu merangkak dari kualifikasi. Pada babak pertama Firda ditantang pemain korea Hwang Hye Youn. Pemain korea ini terkenal sangat ulet apabila Firda tidak berhati-hati maka kesuksesan di Singapore super series kemarin tidak dapat terulang. Apabila berhasil memenangi pertandingan pertama, Firda kemungkinan akan di tantant Zhou Mi unggulan ke tujuh asal Hongkong. Diatas kertas Zhou Mi akan mampu mengatasi Firda , akan tetapi dengan semangat sisa-sisa uber cup kemarin, bukan hal yang mustahil apabila Firda mampu memenangi pertandingan dan lolos ke babak berikutnya. Jika Lolos keperempat final Firda akan bertemu dengan Yao Jie (NED) atau bahkan rekan senegaranya yang berada di satu pool bawah Maria Kristin atau Tine Rasmussen juara Singapore Super Series 2008.

Maria Kristin

Pemain terbaik Indonesia saat ini di babak pertama akan menunggu pemenang dari kualifikasi 3. Kemungkinan Maria akan bisa mengatasi dan melaju ke babak dua. Di babak kedua Maria akan ditantang oleh Pemenang antara Yao Jie melawan Tine Rassmusen. Maria yang masih cedera lutut apabila mampu mengatasi permainan Tine/Yao Jie akan melaju ke perempat final yang apabila skenarionya sesuai dapat berhadapan dengan Firdasari. Namun apabila tidak, Maria akan berhadapan dengan Zhou Mi. Meski Cedera Maria diharapkan minimal menyamai prestasi tahun lalu dengan masuk ke perempat final.

Pia Zebadiah

Pia tunggal ketiga Indonesia harus mengawali pertandingan dari kualifikasi. Mendapat Bye di babak pertama, babak kedua kemungkinan akan bertemu dengan rekan senegaranya Fransisca Ratnasari. Apabila lolos maka di final kualifikasi akan ditantang Salakjit Ponsana Dari Thailand. Di babak utama telah menunggu Saina Nehwal Dari India. Apabila lolos dari Saina di babak kedua telah menunggu Pi Hongyan unggulan ke 3 dari Perancis.
Biasanya pemain yang melewati babak kualifikasi hanya akan bertahan hingga babak pertama saja, akan tetapi Pia yang konon adalah pengganti Mia Audina pastinya mampu menghadang permainan Saina yang diperempat final Singapore Super Series mengalahkan Firda.

Nova/Lily Selamatkan Muka Indonesia


Hasil tidak terlalu menggembirakan dari Singapore Super Series 2008 ditorehkan pemain-pemain Indonesia. Absennya para pemain unggulan tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Akan tetapi meski sepi gelar Indonesia berhasil memperoleh satu gelar dari ganda campuran sekaligus menyelamatkan muka Indonesia. Nova/Lilyana sebagai unggulan satu masih perkasa bagi lawan-lawannya. Bermain tiga set melawan pasangan Inggris membuktikan bahwa Nova/Lily masih yang terbaik. Diset pertama permainan Nova/Lily tidak berkembang dan dimentahkan oleh lawan. Sehingga set pertama di tutup dengan 21-17 untuk pasangan Inggris. Set kedua Nova/Lily mengubah pola permainan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1 sama dengan skor 21-14. Pada set penentuan Nova/Lily tidak terbendung dan memenangi pertandingan dengan 21-9.

Sementara itu kubu Malaysia kebagian dua gelar dari sektor ganda putra yang terjadi all Malaysia final antara Mohd Zakri/Mohd Fairuz vs Teik Chai Gan/Woon Ful Lin dengan 21-18 21-17 dan dari sektor tunggal putra pemain terbaik Malaysia saat ini Lee Chong Wei yang berhasil mengalahkan Simon Santoso dengan skor telak 21-13 21-5. Meski perjalanan Simon terbilang mudah menuju ke final, akan tetapi pemain asal Tegal tersebut tidak mampu mengimbangi permainan Chong Wei dan mudah sekali di dikte sehingga angka demi angka pun di raih Chong Wei. Meski tidak mampu mempersembahkan gelar, Simon yang di Thomas Cup kemarin sebagai tunggal ke tiga diharapkan mampu meraih hasil gemilang pada pertandingan berikutnya.

Hasil selengkapnya Singapore Super Series :

1. Ganda Putra : Mohd Zakry/Mohd Fairuz (MAS) beat Tek Chai Gan/Wooon Ful Lin (MAS) 21-18 21-17

2. Tunggal Putri : Tine Rasmussen (DEN) beat Zhou Mi (HKG) 21-19 21-17

3. Du Jing/Yu Yang (CHN) beat Wein Shing Cheng/Yu Chin Chien (TPE) 21-16 21-19

4. Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Anthony Clark/Donna Kellogg (ENG) 17-21 21-14 21-9

5. Lee Chong Wei (MAS) beat Simon Santoso (INA) 21-13 21-5

turnamen selanjutnya yang di ikuti adalah Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Jakarta.

Friday, June 13, 2008

Nova/Lily kantongi tiket ke Semifinal


Pasangan ganda campuran Indonesia berhasil meraih tiket semifinal setelah mengalahkan ganda campuran Thailand Sudket/Saralee. Dari awal pertandingan pasangan Nova/Lily terus menekan dan memegang kendali permainan sehingga mampu mendikte lawan dan menang dengan straight set 21-12 21-14. Kematangan dan pengalaman Nova/lily diuji meski di babak pertama sebelumnya mereka belum tune in, akan tetapi menghadapi permainan Sudket/Saralee yang sudah sering bertemu, Nova/Lily mampu meredam permainan mereka. Ganda campuran nomor 1 dunia tersebut melaju ke semifinal untuk kemudian di tantang oleh ganda campuran Thailand Lainnya di semifinal.

Lawan Nova/Lily di semifinal adalah pasangan Songphon Anugritayawon/Kuncala V yang di perempat final berhasil mengalahkan pasangan China Taipei Chieh Min Fang/Wen Hsing CHeng dengan rubber set 25-23 18-21 dan 21-15.
Pada pertandingan lain yang memainkan pemain Indonesia saat berita ini diturunkan belum bertanding. Mereka akan bertanding mulai pukul 4.40 waktu setempat.

Bintang Jatuh


Bintang Jatuh sebuah film yang di produseri oleh Rudi Sujarwo dengan memperkenalkan akting Dian Sastro Wardoyo yang memukau. Film Dian Sastro Pertama sebelum ia memerankan Daya di Pasir Berbisik dan juga Cinta di Ada Apa dengan Cinta besutan Mira Lesmana dan Riri Riza. Melalui arahan Rudi Sujarwo, akting Dian begitu alami, ceplas ceplosnya. Film ini di produksi tahun 2001, dari kualitas gambar dan suara maupun ilustrasi musiknya film ini tidak begitu bagus. Kurang greget dan serasa nonton film tanpa ilustrasi musik yang hambar banget. Akan tetapi di dukung oleh akting Dian yang bagus, film ini menjadikan hidup meskipun dari kualitas gambarnya masih minim.


Film ini memang tidak tenar, akan tetapi menunjukkan kualitas seorang Dian Sastro.



Bintang Jatuh garapan Rudi Sujarwo ini di dukung oleh Dian Sastro Wardoyo, Indra Birowo, M. Gary Iskak, Marcella (Zalianty), dalam film ini nama belakang Marcella masih belum melekat dan Daniel. Film produksi Kipas Communication ini di tulis oleh Rako. Film pertama Dian Sastro yang tidak sempat meledak karena konon kabarnya film ini memang tidak naik bioskop. Susahnya mendapatkan film ini karena penasaran aktingnya Dian, akan tetapi akhirnya dapet juga.



Adalah Aira (Daniel) seorang mahasiswa baru jurusan musik di suatu kampus. Mahasiswa baru yang ngekos bersama Dery (Indra Birowo) yang cukup gokil di kampusnya. Aira tertarik pada gadis kampus yang terkenal dengan kecantikannya Sely (Marcella Zalianty) sejak pandangan pertamanya. Bagi Sely kriteria cowok yang mau jadi pacarnya haruslah sayang dan bisa membikinkan puisi tiap hari untuknya. Sely adalah gadis kampus yang menjadi incaran Duait (M Gary Iskak). Hubungan Sely dan Duait semakin dekat dengan semakin seringnya ngajak jalan. Sementara itu Donna (Dian Sastro) adalah gadis kampus yang terkenal ceplas ceplos dan berani ngelawan siapa saja yang mengusiknya. Donna terpukau dengan permainan piano Aira di auditorium sampai pada akhirnya mereka berdua berkenalan.



Suatu ketika Aira yang telah jatuh hati pada Sely memberikan puisi padanya akan tetapi karena nyalinya ciut, Aira tidak berani memberikannya padanya akan tetapi dimasukkan ke loker Sely. Ketika membukanya Sely mengira bahwa yang mengirimkan puisi itu adalah Duait. Ketika di konfirmasi Duait menjadi bingung akan tetapi mengiyakan saja.


Suatu sore Aira memberanikan diri mengirimkan puisi langsung ke rumah Sely, dan yang menerima adalah Sely, maksud hati bilang kalau itu adalah bikinan Aira untuk Sely akan tetapi Sely sudah langsung menduga kalau itu adalah kiriman dari Duait.


Usaha Aira untuk mendekati Sely di dukung oleh Dery dan Donna. Ayah Sely yang terkenal galak akhirnya di kerjain dengan membuat scenario penjambretan yang dilakukan oleh Dery, Aira dan Donna. Hasilnya Aira adalah dewa penolongnya yang membawanya di kenalkan oleh ayah Sely pada anak tunggalnya walaupun mereka sebenarnya saling kenal.



Pada suatu ketika Aira di undang makan malam oleh Ayah Sely demikian juga Duait juga di undang. Ketika waktu makan malam tiba, datanglah Duait. Begitu Duait tiba, Aira menghilang dengan ngumpet di toilet karena takut ketahuan mengenai puisi itu. Walaupun pada akhirnya mereka bertatap muka, akan tetapi Duait yang masih bingung mengenai puisi itu harus mengakuinya juga setelah Aira bilang kalau puisinya sudah dikirim.



Tibalah saatnya Duait menyampaikan perasaanya pada Sely di mobil, akan tetapi tindakan Duait diluar batas yang pada akhirnya Sely membencinya. Dan giliran Aira di percaya oleh Ayahnya Sely untuk menjaga Sely. Akan tetapi kebahagiaan ini tidak lama karena selang beberapa saat Sely pindah kampus. Walaupun Duait di suruh ikut pindah dengan tiket gratis untuk menjaga Sely, akan tetapi Aira ingat akan mimpinya tentang bintang jatuh bahwa Sely bukanlah gadis yang ada di mimpinya. Akhirnya Aira ragu-ragu dan tidak jadi berangkat.



Sementara itu selama menjalin persahabatan dengan Aira menumbuhkan benih-benih cinta pada Donna, akan tetapi Donna tau posisinya akan Sely dan tidak berani mengungkapkan. Ia hanya mengungkapkan lewat buku hariannya. Tanpa sengaja Dery membaca buku harian Donna dan akhirnya tau kalau Donna suka sama Aira.



Ditempat terpisah Donna yang merasa kehilangan Aira karena disangka telah pergi bersama Sely melihat bintang jatuh. Dia ia make a wish agar Aira hadir disisinya kalau ia memang sayang padanya. Tiba-tiba Aira sudah berada disampingnya dan Donna tersipu malu karena Doanya telah di dengar Aira. Seketika itu juga mimpi tentang bintang jatuh itu menjadi kenyataan bahwa Donnalah yang ada di mimpi Aira.



Secara keseluruhan film ini mempunyai cerita yang bagus dan tidak membingungkan seperti film-film Indonesia lainnya, akan tetapi acting Aira di akhir kisah kurang menghayati jadi terasa endingnya itu adalah ending yang ndagel. Meski meluapkan rasa suka pada Donna akan tetapi nada yang di ucapkan kurang pas dan asyik untuk mengakhiri suatu kisah………