Friday, June 27, 2008

Wakil Indonesia bertumbangan; Shendy/Meilina melaju ke perempat final


Hari kedua turnamen SCG Thailand Grand Prix Gold 2008, wakil-wakil Indonesia mulai bertumbangan satu persatu. Ganda putri pelatnas Endang/Rani langsung tumbang di babak pertama dengan menyerah pada pemain Singapurea Liu Fan Frances/Neo Yu Yan Vanessa dengan dua set langsung 21-14 21-15, sementara ganda putri lainnya juga tumbang Nathalia Poluakan/Yulianti dengan rubber set 21-16 14-21 dan 21-18. Nathalia/Yulianti tumbang setelah berhadapan dengan ganda putri Malaysia Kah Mun Vivian Ho/Hui Lin NG.

Sementara itu semifinalis Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Shendy Puspa/Meilina Jauhari melaju ke babak ketiga setelah di babak pertama mengalahkan Dan Zhang/Zhibo Zhang dengan 21-17 21-17. Di babak kedua Shendy Puspa/Meilina Jauhari melibas ganda putri Malaysia Kah Mun Vivian Hoo/Hui Lin NG dengan 20-22 21-13 dan 21-18. Dibabak berikutnya Shendy puspa akan ditantang unggulan ketiga China Taipei Wen Shing Cheng/Yu Chin Chien.

Ganda putra hanya menyisakan satu wakilnya Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan di perempat final setelah ganda putra yang lain bertumbangan. Di babak kedua kemarin, Yonathan/Rian mengatasi pemain China Taipei dengan rubber set 21-14 12-21 dan 21-16. Sementara Muhammad Ahsan/Bona Septono harus mengakui keunggulan pemain China, yang merupakan unggulan pertama Cai Yun/Fu Hai Feng dengan 21-12 21-17.

Wakil Indonesia lainnya yang melaju ke perempat final adalah tunggal putri asal club Djarum Maria Elfira yang dibabak kedua berhasil mengalahkan pemain Singapura Fu Mingtian dengan 21-13 18-21 dan 21-11, sementara itu Aprilia Yuswandari harus mengakui keunggulan Xie Xingfang dengan 21-10 21-12.

Hasil selengkapnya di babak kedua :

1. Alamsyah Yunus (INA) beat Tommy Sugiarto (INA) 21-18 14-21 dan 21-18

2. Maria Elfira Christina (INA) beat Mingtian Fu (SIN) 21-13 18-21 dan 21-11

3. Xie Xingfang (CHN) beat Aprillia Yuswandari (INA) 21-10 21-12

4. Shendy Puspa/Meilina Jauhari (INA) beat Kah Mun Vivian Hoo/Hui Lin NG (MAS) 20-22 21-13 21-18

5. Fu Haifeng/Cai Yun (CHN) beat M Ahsan/Bona Septono 21-12 21-17

6. Yonatan Suryatama Dasuki / Rian Sukmawan (INA) beat Min Chun Liao/Chia Min Wang (TPE) 21-14 12-21 21-16

Thursday, June 26, 2008

M. Ahsan/Bona Septono Melaju ke Babak Kedua


Dari turnamen SCG Thailand Grand Prix Gold 2008, Ganda putra pelatnas M. Ahsan/Bona Septono berhasil melaju ke babak kedua setelah di babak pertama mengalahkan pasangan ganda malaysia Kim Wah Lim/Tan Bin Shen dengan rubber set 21-19 19-21 dan 21-19. Permainan yang cukup seru karena terjadi kejar mengejar angka. Akan tetapi dewi fortuna masih berpihak pada pasangan M Ahsan/Bona Septono. Akan tetapi pasangan muda Indonesia tersebut menemui jalan terjal di babak kedua.
Dibabak kedua yang juga akan berlangsung hari ini, ditantang oleh unggulan pertama dari China Fu Haifeng/Cai Yun. Fu Haifeng/Cai Yun di babak pertama mengalahkan pasangan ganda putra Indonesia lainnya yang berasal dari Klub Djarum Fernando Kurniawan/Lingga Lie dengan straight set 21-14 21-11.

Sementara ganda putra lainnya yang melaju ke babak kedua adalah Frans Kurniawan/Rendra Wijaya dan Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan. Frans/Rendra di babak pertama berhasil mengatasi pasangan ganda Denmark Jacob Cemnitz/Mikkel Dalbo Larsen dengan straight set 21-15 dan 21-16. Di babak kedua Frans/Rendra akan berhadapan dengan pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/Tesana Panvisvas. Sedangkan Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan di babak pertama melibas pasangan Thailand Kovit Pisetsarasai/Nitipong Saengsila dengan skor 21-12 21-19. Di babak berikutnya Yonathan/Rian akan bertemu dengan ganda China Taipei Min Chun Liao/Chia Min Wang.

Dari ganda putri pasangan muda klub Djarum yang di Djarum Indonesia Open Super Series 2008 membuat kejutan melaju sampai semi final Shendy Puspa/Meilina Jauhari juga melaju ke babak kedua setelah di babak pertama mengalahkan Dan Zhang/Zibo Zhang dengan 21-17 21-17. Di babak berikutnya yang akan berlangsung sore nanti, Shendy/Meilina di tantang ganda putri Malaysia Kah Mun Vivian/Hui Lin NG.
Sedangkan Endang/Rani tumbang dari pemain Singapura.

Tomy Sugiarto tantang Alamsyah di babak ke 3, Aprilia bertemu Xie Xingfang


Dari turnamen SCG Thailand Grand Prix Gold 2008, masih menyisakan pemain-pemain Indonesia. Tunggal putra Indonesia Tomy Sugiarto dan Alamsyah Yunus berhasil melaju ke babak ke tiga setelah melibas lawan-lawannya dibabak pertama dan kedua dengan bertanding dua kali dalam sehari.

Tomy Sugiarto yang langsung ke babak utama di babak pertama berhasil melibas pemain Perancis unggulan ke 16 Petr Koukal dengan skor 21-18 21-16 dan di babak kedua mengalahkan pemain muda Malaysia Mohd Arif Abdul Latif dengan rubber set 21-13 20-22 dan 21-14. Sementara itu Alamsyah Yunus yang di Djarum Indonesia Open Super Series Kemarin tampil memukau, di babak pertama mengalahkan pemain India Gurusai Datt dengan 21-16 21-13. Sedangkan di babak kedua, Alamsyah harus berjuang keras untuk memenangkan pertandingan tiga set melawan unggulan ke3 Joahim Persson dari Denmark dengan 21-14 13-21 dan 21-15. Selanjutnya di babak ketiga mereka akan saling mengalahkan, siapapun yang menang Indonesia memastikan menempatkan satu wakilnya di perempat final.
Tunggal putra lainnya yang masuk babak ketiga adalah Andre Kurniawan Tedjono. Pemain asal klub Djarum tersebut berhasil melangkah ke babak ketiga setelah mengalahkan lawan-lawannya di babak pertama dan kedua. Di babak pertama Andre mengatasi pemain Malaysia Boryno Wong dengan 21-16 dan 21-19. Sementara di babak kedua lawan Andre adalah Yan bo Qiu dari China. Andre berhasil unggul dan melangkah kebabak ketiga setelah menang tiga set dengan 17-21 21-6 21-11. Di babak ketiga Andre ditantang pemain unggulan ke 7 dari Hongkong Yan Kit Chan.

Sementara itu tunggal putri Indonesia Aprilia Yuswandari yang melangkah ke babak kedua, hari ini akan ditantang oleh unggulan pertama dari China Xie Xingfang. Xie Xingfang yang nyaris kalah di babak pertama harus bekerja keras untuk bisa mengatasi pemain Malaysia Wong Pe Xia Julia dengan rubber set. Wong Pe Xia mampu mengimbangi permainan Xie, akan tetapi Xie mampu menutup kemenangan dengan 21-17 19-21 dan 21-19. Di babak kedua ini Xie akan bertemu April yang dibabak pertama kemarin berhasil melibas Simone Prutsch (DEN) dengan 21-12 21-15.
Tunggal putri lainnya yang melaju ke babak kedua adalah Maria Elfira. Pemain Club Djarum tersebut di babak pertama berhasil mengalahkan pemain Thailand Soratja Chansrisukot dengan 21-16-21-14. Maria Elfira yang mengawali pertandingan merangkak dari kualifikasi ini, dibabak kedua akan ditantang pemain Singapura yang menang WO atas Yao Jie (NED).

Sementara pemain ganda putri baru akan dipertandingkan hari ini.

Tuesday, June 24, 2008

Misteri Dari Gunung Merapi


SERIAL SANDIWARA RADIO MISTERI DARI GUNUNG MERAPI


Tahun 80an sampe awal 90an, sandiwara radio merajai wilayah-wilayah mimpi dan khayalan seorang anak di seluruh nusantara sebelum hadirnya TV swasta yang menayangkan sinetron-sinetron yang kian lama kian banyak. Sandiwara radio merupakan sarana hiburan yang murah dan dapat di nikmati tidak hanya oleh manusia normal akan tetapi oleh orang yang buta sekalipun. Hampir di pelosok-pelosok kampung radio merupakan barang berharga yang merupakan sarana hiburan murah. Radio... itupun tidak semua masyarakat memiliki radio, hanya orang-orang tertentu yang kala itu memiliki radio.

Sandiwara Radio dengan bintang-bintang sekaliber Ferry Fadli, Elly Ermawaty, Bahar Mario, Ivonne Rose adalah nama-nama yang melekat di hati masyarakat meski dengan illustrasi dan khayalan yang berbeda-beda tentang tentang nama-nama tersebut dengan tokoh yang dimainkan. Setelah Saur Sepuh, Tutur Tinular ada lagi Misteri Dari Gunung Merapi. Sandiwara Radio besutan Asmadi Syafar tersebut di siarkan di jam-jam tertentu di stasiun radio.

Bercerita tentang siluman harimau dan mbahnya dari segala mbah setan 'Mak Lampir' yang selalu terkekeh-kekeh yang menyebabkan bulu kuduk berdiri meski ketika mendengarkan radio siang hari. Ilustrasi musik yang kadang-kadang bikin jantung mau copot. Misteri Dari Gunung Merapi berhasil membawa pendengarnya ke alam khayal yang begitu jauh, ke alam khayal yang mencekam.

Adalah Sembara (Bahar Mario) seorang pemuda dari desa anak Maryamah dan Aliman yang mencintai seorang gadis Farida (Lia Chaidir) yang tidak disetujui oleh Raisman ayah dari Farida. Raisman mempunyai dendam tersendiri dengan Maryamah karena pernah di tolak ketika melamarnya, malahan Maryamah lebih memilih Aliman teman dari Raisman. Raisman menentang hubungan keduanya.
Hingga pada suatu ketika Farida di jodohkan dengan Mardian yang ternyata adalah siluman harimau. Mardian juga menerkam Rosminah bibi Farida sehingga Rosminah ikut menjadi siluman harimau.

Jika kita mendengarkan sandiwara ini, kita akan bergidik takut dengan khayalan yang begitu tinggi membayangkannya.
Tokoh-tokoh dalam sandiwara radio ini :

  • Sembara : Seorang pemuda yang mendapat julukan Pangeran pemberian dari Ki Jabat. Sembara merupakan murid dari Ki Jabat yang juga merupakan asuhan dari Datuk Panglima Kumbang seekor macan hitam. Sembara memiliki ilmu yang dasyat yaitu cambuk Kilat, Selimut Kabut, Cryistal Kaca, Ilmu Suara Angin, ilmu dimana sembara dapat mendengarkan suara dari angin yang berhembus.



  • Farida : Anak Raisman yang digambarkan sebagai gadis yang lugu, selalu menjadi incaran Mak Lampir dan cecunguknya, selalu disakiti, lembut, tidak mempunyai ilmu bela diri. Pada saatnya nanti ketika hari pengantin terjadi, Farida di culik akan tetapi di tolong oleh Nyai Bidara yang kemudian menjadi gurunya, dan kemudian Farida mempunyai ilmu dan menyamar jadi Mayangsari.



  • Mak Lampir : Hantu dari rajanya hantu, nenek yang paling ceria karena selalu tertawa terkekeh-kekeh. Mak Lampir penghisap darah. Kedatangan Mak Lampir ditandai dengan berhembusnya angin yang aneh. Tidak lama kemudian akan terdengar tertawa terkekeh-kekeh menandai kedatangan mak Lampir, dan sudah pasti jadi korbannya.



  • Basir : Sahabat setia sembara yang tidak memiliki ilmu bela diri. ia sahabat yang sangat setia hingga suatu saat mati karena mak lampir dan menjadi pukulan yang paling berat bagi sembara.



  • Ki Jabat : Guru Sembara, penghuni hutan larangan yang mewariskan ilmunya pada sembara. Ki Jabat merupakan musuh bebuyutan Mak Lampir hingga terjadi perebutan yang mengakibatkan hutan larangan direbut Mak Lampir, akan tetapi kemudian bisa direbut kembali oleh Ki Jabat.



  • Mardian : Siluman Harimau yang banyak menelan Korban, juga merupakan bawahan Mak Lampir. Mardian kemudian di kawinkan dengan Renata anak Tuk Jampak yang kemudian menghasilkan siluman yang lebih ganas yaitu Gerandong.


Misteri Gunung Merapi di sponsori oleh PT. Dankos laboratories yang menjual obat-obatan seperti Mixagrip, Mixadin. Waktu itu bintang iklannya adalah titik puspa. Meski iklan akan tetapi suara titik benar-benar ikut mencekam kala mendengar sandiwara ini .
Kelanjutan sandiwara ini tidak jelas, karena akhir dari kisahnya tidak ditayangkan alias tidak ada kejelasan tamatnya seperti apa.

Misteri Dari Gunung Merapi ke Layar Lebar

Mengikuti jejak sandiwara Radio saur sepuh dan tutur tinular, Misteri Gunung Merapi juga merambah layar lebar. Misteri gunung Merapi dibuat dalam tiga film yakni :

1. Penghuni Rumah Tua
2. Titisan Roh Nyai Kembang
3. Perempuan Berambut Api

Film ini di bintangi oleh Fendy Pradanya sebagai sembara, Ida Iasha Sebagai Farida dan Farida Pasha sebagai Mak Lampir.
Ya meski tidak sedasyat dan semenakutkan sandiwara radionya, akan tetapi filmnya mewakili sedikit gambaran siapa itu mak lampir.

Sinetron
Adalah PT. Gentabuana Pitaloka yang membuat versi sinetron sampai kurang lebih 150 episode yang ditayangkan Indosiar. Meski mak lampir masih mengusung nama yang sama yaitu Farida Pasha, akan tetapi di sinetron tidak akan ditemui harimau siluman. akan tetapi manusia siluman yang tidak semenakutkan di film maupun sandiwaranya.

Kini sandiwara radio ini sudah tinggal kenangan, akan tetapi kita masih bisa melihatnya dari film-film yang masih ada.

Disamping Sandiwara Radio dan Film, ternyata Misteri Gunung Merapi juga dibuat versi buku ceritanya yang di terbitkan oleh Elex Media Computindo.  Terdapat 3 buku yang diterbitkan, karena memang versi sandiwara radionya seru kala itu.



[caption id="attachment_922" align="aligncenter" width="158" caption="Buku Misteri Gunung Merapi seri 1 (Kiriman dari Bung Wylie Andrian)"]Buku Misteri Gunung Merapi seri 1 (Kiriman dari Bung Wylie Andrian)[/caption]

[caption id="attachment_924" align="aligncenter" width="167" caption="Buku Misteri Gunung Merapi 3 (Kiriman dari Bung Wylie Andrian)"]Buku Misteri Gunung Merapi 3 (Kiriman dari Bung Wylie Andrian)[/caption]

Monday, June 23, 2008

SCG Thailand Grand Prix Gold 2008


Setelah Djarum Indonesia Open Super Series 2008, agenda BWF berikutnya adalah seri Grand Prix SCG Thailand Grand Prix Gold. Pada turnamen ini Indonesia hanya menurunkan pemain-pemain pelatnas. Padatnya jadwal pertandingan setelah Singapore Open Super Series dan DDjarum Indonesia Open Super Series menyebabkan wakil-wakil dari pelatnas tidak diturunkan, mereka hanya menurunkan pelapisnya saja. Faktor kelelahan dan menghindari dari cedera tentu merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan.
Setelah dua gelar diraih, kali ini Indonesia mengirimkan wakilnya ke Thailand Grand Prix.
Meski dari drawing yang masuk terdapat jalan terjal, akan tetapi diharapkan Indonesia mampu berbicara banyak. Selain pemain pelatnas, akhir-akhir ini klub yang sering mengirimkan atlitnya keluar negeri yaitu klub Djarum juga mengirimkan pemain-pemain terbaiknya.
Partisipasi yang perlu di contoh karena tidak sekedar atlit pelatnas, akan tetapi atlit klub pun diberi kesempatan. Sehingga peringkat terbaik seperti Andre Kurniawan Tedjono merupakan atlet yang mempunyai peringkat yang baik.

Meski di tunggal putra hadir Lin Dan dan pemain tuan rumah Bonsak Ponsana, akan tetapi diharapkan mereka membuat kejutan disana.
Pasukan Indonesia di tunggal putra menurunkan Tommy Sugiarto, Alamsyah Yunus, Ari Yuli Wahu (CJ), Andreas Adityawarman, Andre Kurniawan Tedjono. sedangkan di bagian putri ada Fransisca Ratnasari, Maria Febe, Aprilia Yuswandari, dan juga Maria Elfira.

Sejumlah pemain top hadir di sini, Unggulan pertama ganda campuran He Hanbin/Yu Yang (CHN) dan unggulan kedua juga dari China Xie Zhong Bo/Zhang Yawen. Sementara ganda kuat China Fu Haifeng/Cai Yun juga turun di turnamen ini. di ganda putri ada Yang Wei/Zhang Ji Wen (CHN) dan Du Jing/Yu Yang (CHN). Di tunggal putri ada Xie Xingfang dan Lu Lan.

Sementara itu dari pemain Indonesia hanya menempati unggulan ke 12 di tunggal putra di tempati Andre Kurniawan Tedjono, unggulan ke5 ganda putra ditempati Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan, sementara di ganda putri menempati unggulan ke 6 Rani/Endang dan Sendy Puspa/Meilina menempati unggulan ke delapan. Shendy/Meilina pada turnamen Djarum Indonesia Open Series bermain bagus hingga ke semifinal. Akankah di SCG Thailand Grand Prix Gold 2008 ini mereka akan bermain bagus pula? kita tunggu nanti.

Selain menurunkan wakilnya di setiap nomor, China juga dipastikan akan mendominasi permainan, karena dilihat dari peringkat mereka mempunyai peringkat yang tinggi. Akankah China bisa sapu bersih? ataukah Indonesia mampu mencuri satu angka?
Kita semua tidak tahu, akan tetapi turnamen yang akan berlangsung dari 24 - 29 Juni tersebut diharapkan wakil merah putih mampu mengukir prestasi.

Go bulutangkis Indonesia...Go..........!!

Indonesia Raih Dua Gelar


Gelaran turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008 usai sudah. Meski tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, akan tetapi gelaran kejuaraan Super Series kali ini menorehkan secercah harapan di sektor putri. Sektor putri yang selama ini dipandang sebelah mata mulai menggeliat setelah Maria Kristin dan Lilyana/Vita berhasil masuk ke final. Ini merupakan sebuah harapan untuk kedepannya, dimana sektor putri saat ini sudah mulai terbaca dan tidak selalu didominasi oleh pemain China. Adalah Tine Rasmussen (DEN) dan Wong Mew Chow (MAS) yang telah mendobrak dominasi putri China. Harapan itu muncul setelah Maria bermain secara apik melawan Zhang Ning di semifinal turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008.

Berbeda dengan tahun 2007 yang tanpa gelar, kali ini meski tanpa hadirnya pemain top dunia, akan tetapi Indonesia berhasil membawa dua gelar juara melalui tunggal putra dan ganda putri. Tunggal putra yang terjadi all Indonesian final antara Simon Santoso vs Sony Dwi Kuncoro berhasil di raih oleh Sony. Penantian panjang Sony membuahkan hasil, dan ini merupakan gelar pertama Sony di super series. Sony berhasil mengalahkan Simon dengan rubber set 19-21 21-14 dan 21-9, Sementara Vita/Lilyana menjadi juara setelah mengandaskan harapan Jepang Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna dengan 21-15 21-14. Keberhasilan ini sekaligus menebus kegagalan tahun lalu.

Sementara itu Maria Kristin hanya menjadi runner up setelah dikalahkan Zhu Lin. Sebenarnya penampilan Maria cukup bagus dan memukau, akan tetapi akibat cedera yang melandanya sehingga tidak bisa bermain atraktif. Meski demikian Maria mampu memaksa Zhu Lin untuk rubber set. Kemenangan di raih Zhu Lin dengan 21-18 17-21 dan 21-14.
Satu catatan tersendiri adalah, keberhasilan Maria bukanlah suatu keberuntungan belaka, melainkan hasil kerja keras dan kepercayaan diri yang tinggi sehingga Maria mampu melaju sampe ke final.

Hasil selengkapnya :

1. Sony DK beat Simon Santoso 19-21 21-14 dan 21-9

2. Vita/Lilyana beat Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna 21-15 21-14

3. Zhu Lin beat Maria Kristin 21-18 17-21 dan 21-14

4. Mohd Zakry/Mohd Fairuzizuan beat Chandra/Tony 19-21 21-18 dan 21-14

5. Zheng Bo/Gaoling beat Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl 21-14 21-8

turnamen berikutnya adalah SCG Thailand Grand Prix Gold 2008

Sunday, June 22, 2008

Indonesia Pastikan Satu Gelar; Ganda Campuran gagal ke final


Indonesia memastikan diri memperoleh satu gelar di ajang Djarum Indonesia Open Super Series 2008 yang berlangsung di Istora komplek Gelora Bung Karno Jakarta setelah terjadi all Indonesian Final di tunggal putra. Simon Santoso berhasil melaju ke babak final setelah di semifinal mengandaskan ambisi tunggal Jepang Kenichi Tago. Meski dengan susah payah akan tetapi pada akhirnya Simon mengakhiri permainan dan melaju ke final dengan rubber set 21-16 13-21 dan 21-18.
Sementara di lapangan satu bermain Sony Dwi Kuncoro melawan Bao Chun Lai dari China. Di set pertama Sony harus mengakui keunggulan Bao Chun Lai dengan 15-21. Kemudian di set kedua Sony mampu mendikte permainan Bao dan menyamakan kedudukan menjadi satu sama dengan skor meyakinkan 21-13. Dan diset penentuan Sony kembali unggul dengan skor meyakinkan 21-16. Pada babak final kali ini baik Simon maupun Sony kedua-duanya belum pernah menang di turnamen Super Series. Jadi siapapun yang menjadi juara, agaknya akan menjadi gelar yang sangat berharga.

Sementara itu ganda campuran gagal menciptakan all Indonesain final bahkan gagal masuk ke final, setelah di semifinal unggulan ke satu Nova/Lilyana harus takluk dari ganda campuran Denmark Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl dengan skor tipis 20-22 20-22. Sementar di lapangan lain, Flandy/Vita unggulan ketiga tersebut harus menyerah dengan skor telak 17-21 9-21 dari pasangan China Zheng Bo/Gao Ling. Kalau di amati, selepas Thomas Uber Cup permainan Flandy/Vita sangat berantakan di lapangan, tidak rapi seakan-akan Chemistrynya hilang, sehingga sering sekali terjadi tempat kosong. Atau Vita yang sering nyangkut di net pengembalian bolanya. Dengan kegagalan dua pasangan tersebut, berarti memupus keinginan publik untuk menonton kiprah mereka di final hari ini.

Dari ganda putri pasangan Vita/Lilyana menundukkan unggulan pertama asal China Wei Yili/Zhang Yawen melalui pertandingan tiga set. Unggul di set pertama dengan 21-15 Vita/Lilyana tidak konsisten dan bola-bola pengembalian Vita banyak nyangkut di net, sehingga set kedua pun lepas dan menjadi milik China dengan 14-21. Di set penentuan keadaan seimbang, meski sempat unggul akan tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik hingga sampai kedudukan 19-19. Poin kritis yang kemudian mampu ditutup dengan 21-19 untuk kemenangan Vita/Lilyana sekaligus memasitikan diri melaju ke final yang akan menghadapi Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna.

Maria memang Ruarrrr Biasa.....!


Di dukung oleh ribuan penonton yang memadati istora senayan Jakarta, Maria tampil memukau saat berhadapan dengan Zhang Ning unggulan ke 2 turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2008. Maria satu-satunya tunggal putri yang terus melaju sampai ke babak semifinal memang luar biasa. Peraih medali emas Sea games 2007 ini bermain dengan sangat gemilang dan memukau. Dari set awal selalu memperoleh poin-poin secara mudah. Penempatan bola-bola lob Maria banyak yang tidak dapat di kembalikan oleh Zhang Ning.
Setelah sukses menundukan unggulan ke 7 Zhou Mi asal Hongkong Maria lagi-lagi membuat kejutan dengan mengalahkan Zhang Ning. Gegap gempita penonton mampu membakar semangat untuk terus memperoleh angka.

Di set pertama, Maria menang dengan skor mudah 21-15. Kemudian memasuki set kedua, permainan antara keduanya imbang. Di awal set Maria sempat unggul 4-0 dari Zhang , hingga kemudian Zhang Ning memperoleh angka satu demi satu dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 7-7. Akan tetapi dengan ketenangan dan penuh percaya diri Maria berhasil mengungguli permainan Zhang dan sempat unggul 15-11 sebelum Zhang Ning menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Hingga berturut-turut perolehan angka dengan selisih satu. Sebenarnya Maria mampu mengungguli Zhang Ning jika saja bola Maria tidak nyangkut di net pada kedudukan 20-19. Hingga Zhang mampu menyamakan kedudukan menjadi 20-20 dan terus memperoleh poin hingga uggul 20-22.

Set penentuan, Maria tampil penuh percaya diri. Unggul 6-3 di awal set, akan tetapi pertahanan Maria kendur hingga akhirnya berhasil di kejar oleh Zhang Ning. Meski terus unggul hingga 16-13, akan tetapi Zhang Ning tidak menyerah dan berhasil menyamakan kedudukan hingga 16-16. Satu bola Zhang tidak mampu dikembalikan Maria dan menyebabkan Maria ketinggalan satu angka menjadi 16-17. Penonton Istora mulai cemas. Akankah Maria mampu memenangkan pertandingan? Ya .. Maria akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 17-17 hingga pada kedudukan 18-20. Maria ketinggalan dua poin. satu keadaan kritis yang apabila tidak konsentrasi maka Maria akan kalah. Akan tetap dengan keuletannya Maria mampu mengalahkan emosinya dan berhasil mengejar hingga 20-20. Penonton Istora pun bersorak riang. Satu bola dari Maria tidak bisa dikembalikan dan berhasil unggul menjadi 21-20. Penonton pun mulai berteriak agar Maria menghabiskan poin. Hingga adu reli antara Maria dan Zhang Ning dimana pada saat yang sangat kritis Maria tidak dapat mengejar bola akan tetapi bola ternyata keluar dan ....... akhirnya kemenangan yang cukup menggembirakan ini di raih oleh Maria.

Maria memang luar biasa, dibawah tekanan Zhang Ning pemain yang sudah mendunia, Maria mampu tampil memukau. Bahkan inilah kemenangan terbesar sepanjang sejarah Maria. Gadis kelahiran 25 Juni 1985 tersebut pun menangis terharu karena menang. Dan....... Sutiyoso sang ketua umum PBSI langsung turun dari kursi tamu kehormatan untuk menyalami dan memeluk Maria sekaligus berfoto dengan wartawan. Ya kelihatan sekali kalau Sutiyoso sangat bangga dengan prestasi ini. Prestasi dimana selama ini sektor putri dipandang sebelah mata, akan tetapi mampu memberikan suatu kebanggaan tersendiri.

Difinal hari ini Maria akan bertemu dengan Zhu Lin unggulan ke 1 dari China. Akankah Maria mengukir sejarah baru?. Kita tunggu saja nanti.

Saturday, June 21, 2008

Indonesia tempatkan 7 wakilnya di Semifinal


Setelah kegagalan yang diraih Markis/Hendra di perempat final. Indonesia berhasil menempatkan 7 wakilnya di Semifinal Djarum Indonesia Open Super Series 2008 tidak termasuk Chandra Wijaya. Enam wakil adalah merupakan penghuni pelatnas dan satu wakil yang secara mengejutkan mampu melaju sampai semifinal adalah ganda putri asal klub Djarum Shendy Puspa/Meilina. Shendy/Puspa yang bermain sangat baik di tambah postur SHendy yang memang ideal untuk seorang pemain bulutangkis mampu meredam permainan pemain ganda putri korea. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut :

1. Nova/Lilyana (INA) beat Yeon Seong Yoo/Kim Jung Min (KOR) 17-21 21-7 dan 21-13

2. Flandy Limpele/Vita Marissa (INA) beat Tadashi Otshuka/Satoko Suetsuna (JPN)21-19 21-14

3. SImon Santoso(INA) beat Lee Tsuen Seng (MAS) 21-15 21-16

4. Sony DK (INA) beat Ronald Susilo (SIN) 21-15 21-12
5. Maria Kristin (INA) beat Zhou Mi (HKG) 21-19 15-21 dan 21-16

6. Vita/Lilyana (INA) beat Wong Pei Ty/Eu Hui Chin (MAS) 21-15 21-15

7. Shendy Puspa/Meilina Jauhari (INA) beat Jung Eun Ha/Kim Jung MIn (KOR) 22-20 dan 21-15

Maria Kristin Melaju ke Semifinal, Markis/Hendra tumbang



Dari ajang turnamen bulutangkis Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Istora Senayan Jakarta, Maria Kristin satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa berhasil melaju ke semifinal setelah mengkandaskan unggulan ke 7 Zhou Mi dari Hongkong. Tampil dengan penuh percaya diri Maria mampu membungkam runner up Olimpiade Athena yang saat itu masih membela China. Meski sempat beberapa kali ketinggalan angka, akan tetapi dengan ketenangan bermain Maria mampu mengumpulkan poin demi poin. Di set pertama sempat ketinggalan 1-5 dari Zhou Mi kemudian poin demi poin di raih Maria hingga menyamakan kedudukan 12-12 dan terus kejar mengejar angka terjadi hingga di tutup dengan kemenangan Maria 21-17.

Di set kedua Maria unggul 7-1 dari Zhou Mi. Akan tetapi ketenangan dan bola-bola Maria yang banyak keluar menyebabkan Zhou Mi mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 14-14 dan selanjutnya terus memimpin dan ditutup 15-21. Sehingga set kedua menjadi milik Zhou Mi. Di set penentuan permainan Maria pada awal set belum panas sehingga ketinggalan angka. Akan tetapi dukungan penuh penonton istora mampu menyulap Maria untuk lebih bersemangat dan angka terus melaju. Hingga kemenangan di raih Maria dengan 21-16. Ini adalah kemengan terbesar selama Maria mengikuti ajang Super Series hingga melaju ke semifinal. Perolehan tertinggi adalah perempat finalis Indonesia Open Super Series 2007 tahun lalu.

Di semifinal hari ini Maria ditantang unggulan kedua dari China Zhang Ning yang juga merupakan peraih emas Olimpiade Athena 2004. Diatas kertas Zhang Ning di unggulkan segala-galanya, akan tetapi Maria juga akan bermain bagus untuk bisa meraih hasil yang lebih baik.

Ganda putra kalah

Sementara itu dukungan penuh penonton istora tidak mampu mendongkrak tekanan yang dialami oleh Markis/Hendra sebagai unggulan pertama. Markis Hendra ditumbangkan oleh pemain gado-gado Indonesia/Amerika Chandra Wijaya/Tony Gunawan. Kejar Mengejar angka dari set pertama terus terjadi, akan tetapi siapa yang siap dialah yang menang. Chandra/Tony yang bemain dengan santai mampu membungkam unggulan pertama tersebut dengan skor 21-18. Di set kedua kejar mengejar angka juga terus terjadi hingga di tutup dengan kemenangan Markis/Hendra 21-18. Akan tetapi di set ketiga permainan ganda putra Indonesia tersebut melemah dan mampu di tutup dengan kemenangan Chandra/Tony 21-10.

Kalau di lihat dari track record permainan Chandra/Tony yang sebenarnya sudah tidak muda lagi, memang layak di acungi jempol, karena mereka jarang berlatih bersama akan tetapi masih bisa berpadu di lapangan. Kemenangan Chandra/Tony sekaligus memumpus keinginan publik untuk menonton pemainnya. Dengan demikian Indonesia tidak meloloskan satupun wakilnya di ganda putra.