Saturday, June 21, 2008
Maria Kristin Melaju ke Semifinal, Markis/Hendra tumbang
Dari ajang turnamen bulutangkis Djarum Indonesia Open Super Series 2008 di Istora Senayan Jakarta, Maria Kristin satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa berhasil melaju ke semifinal setelah mengkandaskan unggulan ke 7 Zhou Mi dari Hongkong. Tampil dengan penuh percaya diri Maria mampu membungkam runner up Olimpiade Athena yang saat itu masih membela China. Meski sempat beberapa kali ketinggalan angka, akan tetapi dengan ketenangan bermain Maria mampu mengumpulkan poin demi poin. Di set pertama sempat ketinggalan 1-5 dari Zhou Mi kemudian poin demi poin di raih Maria hingga menyamakan kedudukan 12-12 dan terus kejar mengejar angka terjadi hingga di tutup dengan kemenangan Maria 21-17.
Di set kedua Maria unggul 7-1 dari Zhou Mi. Akan tetapi ketenangan dan bola-bola Maria yang banyak keluar menyebabkan Zhou Mi mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 14-14 dan selanjutnya terus memimpin dan ditutup 15-21. Sehingga set kedua menjadi milik Zhou Mi. Di set penentuan permainan Maria pada awal set belum panas sehingga ketinggalan angka. Akan tetapi dukungan penuh penonton istora mampu menyulap Maria untuk lebih bersemangat dan angka terus melaju. Hingga kemenangan di raih Maria dengan 21-16. Ini adalah kemengan terbesar selama Maria mengikuti ajang Super Series hingga melaju ke semifinal. Perolehan tertinggi adalah perempat finalis Indonesia Open Super Series 2007 tahun lalu.
Di semifinal hari ini Maria ditantang unggulan kedua dari China Zhang Ning yang juga merupakan peraih emas Olimpiade Athena 2004. Diatas kertas Zhang Ning di unggulkan segala-galanya, akan tetapi Maria juga akan bermain bagus untuk bisa meraih hasil yang lebih baik.
Ganda putra kalah
Sementara itu dukungan penuh penonton istora tidak mampu mendongkrak tekanan yang dialami oleh Markis/Hendra sebagai unggulan pertama. Markis Hendra ditumbangkan oleh pemain gado-gado Indonesia/Amerika Chandra Wijaya/Tony Gunawan. Kejar Mengejar angka dari set pertama terus terjadi, akan tetapi siapa yang siap dialah yang menang. Chandra/Tony yang bemain dengan santai mampu membungkam unggulan pertama tersebut dengan skor 21-18. Di set kedua kejar mengejar angka juga terus terjadi hingga di tutup dengan kemenangan Markis/Hendra 21-18. Akan tetapi di set ketiga permainan ganda putra Indonesia tersebut melemah dan mampu di tutup dengan kemenangan Chandra/Tony 21-10.
Kalau di lihat dari track record permainan Chandra/Tony yang sebenarnya sudah tidak muda lagi, memang layak di acungi jempol, karena mereka jarang berlatih bersama akan tetapi masih bisa berpadu di lapangan. Kemenangan Chandra/Tony sekaligus memumpus keinginan publik untuk menonton pemainnya. Dengan demikian Indonesia tidak meloloskan satupun wakilnya di ganda putra.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment