Sunday, June 22, 2008

Indonesia Pastikan Satu Gelar; Ganda Campuran gagal ke final


Indonesia memastikan diri memperoleh satu gelar di ajang Djarum Indonesia Open Super Series 2008 yang berlangsung di Istora komplek Gelora Bung Karno Jakarta setelah terjadi all Indonesian Final di tunggal putra. Simon Santoso berhasil melaju ke babak final setelah di semifinal mengandaskan ambisi tunggal Jepang Kenichi Tago. Meski dengan susah payah akan tetapi pada akhirnya Simon mengakhiri permainan dan melaju ke final dengan rubber set 21-16 13-21 dan 21-18.
Sementara di lapangan satu bermain Sony Dwi Kuncoro melawan Bao Chun Lai dari China. Di set pertama Sony harus mengakui keunggulan Bao Chun Lai dengan 15-21. Kemudian di set kedua Sony mampu mendikte permainan Bao dan menyamakan kedudukan menjadi satu sama dengan skor meyakinkan 21-13. Dan diset penentuan Sony kembali unggul dengan skor meyakinkan 21-16. Pada babak final kali ini baik Simon maupun Sony kedua-duanya belum pernah menang di turnamen Super Series. Jadi siapapun yang menjadi juara, agaknya akan menjadi gelar yang sangat berharga.

Sementara itu ganda campuran gagal menciptakan all Indonesain final bahkan gagal masuk ke final, setelah di semifinal unggulan ke satu Nova/Lilyana harus takluk dari ganda campuran Denmark Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl dengan skor tipis 20-22 20-22. Sementar di lapangan lain, Flandy/Vita unggulan ketiga tersebut harus menyerah dengan skor telak 17-21 9-21 dari pasangan China Zheng Bo/Gao Ling. Kalau di amati, selepas Thomas Uber Cup permainan Flandy/Vita sangat berantakan di lapangan, tidak rapi seakan-akan Chemistrynya hilang, sehingga sering sekali terjadi tempat kosong. Atau Vita yang sering nyangkut di net pengembalian bolanya. Dengan kegagalan dua pasangan tersebut, berarti memupus keinginan publik untuk menonton kiprah mereka di final hari ini.

Dari ganda putri pasangan Vita/Lilyana menundukkan unggulan pertama asal China Wei Yili/Zhang Yawen melalui pertandingan tiga set. Unggul di set pertama dengan 21-15 Vita/Lilyana tidak konsisten dan bola-bola pengembalian Vita banyak nyangkut di net, sehingga set kedua pun lepas dan menjadi milik China dengan 14-21. Di set penentuan keadaan seimbang, meski sempat unggul akan tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik hingga sampai kedudukan 19-19. Poin kritis yang kemudian mampu ditutup dengan 21-19 untuk kemenangan Vita/Lilyana sekaligus memasitikan diri melaju ke final yang akan menghadapi Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna.

No comments:

Post a Comment