Monday, June 2, 2008

BBM dan Imbasnya


Pagi-pagi sekali aku sudah berada di dalam angkot. Jam 3.30 pagi aku mesti berangkat dengan menumpang angkot ditemani ayam-ayam yang sedikit bau, yang kelihatannya bangun lebih awal di banding aku. ayam-ayam yang siap untuk menyongsong kematian ketika nanti siang bertemu pembeli. Pagi-pagi sekali aku sudah sampai di area pemberhentian bus Primajasa jurusan Garut Jakarta yang akan membawaku ke Jakarta.

Udara menerpa dingin menyapa wajah pagiku. aku tersenyum dan berharap semoga hariku dilalui dengan penuh kemudahan. Semoga pagi ini dapet tempat duduk, itu yang selalu menjadi harapan tiap senin pagi, karena tak jarang harus berdiri menahan kantuk selama dalam perjalanan.
Udara menyapa dengan optimis, akan tetapi pagi ini ada yang berbeda dari apa yang kulalui.
Selepas kenaikan harga BBM, perbedaan itu pastinya langsung terasakan ketika kaki ini turun dari angkot.
Ya..! ongkos naik karena BBM naik..
Maklum dan aku sangat maklum itu........

belum selesai rasa maklumku, setiba di tempat pemberhentian bis aku pun harus maklum yang kedua kali........
Tarif bus naik per tanggal 1 Juni 2008 berlaku mulai jam 00:00, naik dari 30 ribu menjadi 35 ribu rupiah...lagi-lagi aku harus maklum. Karena akibat kenaikan BBM ditambah lagi tarif jalan tol Jakarta Cikampek yang naik, menyebabkan Bus-bus harus menaikkan tarifnya.
Ya sedikit beruntung karena aku gak harus jalan kaki dan dapat tempat duduk.
Sehingga tidak perlu susah untuk berdiri dan menahan kantuk......

Begitu turun dari Bis, sesampe di Uki, ini yang ketiga kalinya aku harus maklum.
Ya maklum .........
akibat kenaikan BBM ongkos naik ojek juga naik ...
ini maklum karena tanpa ojek bisa jam 10 nyampe.....
Lagi -lagi aku harus maklum dan mencoba tau akan keadaan.........

Selama dalam perjalanan di ojek, di seputaran MT haryono diatas jembatan layang Cawang, aku melihat ibu muda dengan membawa anak dibawah satu tahun, mungkin masih bayi merah atau tepatnya masih itungan bulan duduk bersimpuh sambil menengadahkan tangan meminta sedekah. Memang ini bukan yang pertama kulihat.......
Apakah lagi-lagi aku harus maklum?
Ketika melihat anak sebayi itu dibawa ibunya hanya untuk mencari sesuap nasi?
Enggak aku gak maklum dan aku protes...
Imbas dari kenaikan harga BBM meluas......terutama terhadap kehidupan kecil.
Mereka tambah sengsara............

Dulu waktu SD Pasal 33 UUD 45 menyebutkan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar di pelihara oleh negara. Nah sekarang negara yang mana yang akan memelihara mereka?
Sekarang sudah tidak ada yang peduli pada rakyat kecil, apalagi elit politik, pastinya akan lebih peduli bagaimana mendudukan jagonya di kursi empuk daripada ngurusin tetek bengek rakyat kecil. BLT? bukan solusi, justru solusinya adalah harga BBM, yang memang menguasai hajat hidup orang banyak. Boleh naik, tapi jangan terlalu tinggi......
Kita rakyat kecil tidak perlu tau harga minyak dunia naik kok, yang penting harga kebutuhan ekonomi murah. Kenapa juga tidak dicari solusi lain, dengan memangkas anggaran untuk bidang-bidang yang tidak perlu misalnya.
Apa itu bidang yang tidak perlu? banyak kalo dirinci. lihat aja akhir taun anggaran, para pejabat banyak lho yang jalan-jalan untung menghabiskan anggaran.

Jadi intinya Kenaikan harga BBM hanya akan menyengsarakan rakyat kecil, karena rakyat besar pastinya akan minta kenaikan gaji........

No comments:

Post a Comment