Sarapan Pagi ini dimulai dengan talkshow, headline di Koran, berita di radio, bincang-bincang sejenak dalam benakku. Sebenarnya sih tidak terjadi apa-apa akan tetapi di jalanan tadi sempet terlihat orang-orang yang akan berdemo untuk membebaskan FPI(Front Pembela Islam) yang tersangkut kasus di Monas. Sementara intu Gus Dur mantan presiden Republik Indonesia yang sampai saat ini agaknya masih berminat untuk terjun di politik berniat untuk membela Ahmadiyah. Satu Subject yang sedang di perdebatkan baik oleh pemerintah melalui SKBnya, maupun oleh FPI dan sejumlah masyarakat lain yang menghendaki pembubaran Ahmadiyah yang dianggap aliran sesat (dan memang sesat kok).
Bukan……….. bukan aku ingin memasuki ranah politik. Enggak.. aku hanya sekedar ingin berbagi, ingin menyampaikan rasa tentang kehidupan di republik ini yang kian hari semakin aneh dirasakan. Belum habis isu kenaikan harga BBM sekarang sudah disibukkan dengan rusuh Monas yang berujung dengan ditangkapnya para tokoh FPI, sementara itu dari AKKB sendiri kok belum di tangkap. Terus kenaikan harga yang merangkak tinggi dengan sendirinya tidak mendapat perhatian karena masyarakat sudah tertutup dengan pemberitaan-pemberitaan tentang pembubaran FPI maupun juga komentar-komentar yang justru ingin tetap mempertahankan FPI di negeri ini.
Aku bukan ingin menyoroti keduanya karena aku memang bukan FPI juga bukan AKKB atapun pendukung siapapun, akan tetapi aku adalah salah satu masyarakat yang resah dengan kenaikan BBM dan kerabatnya. Otomatis BBM naik semua juga naik, ini sudah hukum ekonomi yang berlaku. Tapi ketika ranah politik merasuki wilayah kehidupan masyarakat, tentunya kita juga tidak bisa tinggal diam.
Jenuh…… bosan……
Ya itu kata-kata yang tepat yang digambarkan dalam imagi seorang aku. Jenuh dan bosan melihat perkembangan akhir-akhir ini, perkembangan dimana kebebasan itu ada. Kebebasan yang bebas di seputar politik maupun juga sendi kehidupan yang lain.
Jenuh karena semua hanya teori, prakteknya mana?
Sarapan pagi ini terasa tidak nikmat karena hanya mendengar pendapat pro dan kontra antar pihak. Demokrasi? Yes ini memang salah satu wujud demokrasi. Tapi demokrasi yang mana? Kalau ditilik lebih jauh, seharusnya pemerintahlah yang harus tegas untuk segera mengeluarkan SKB sebagaimana rekomendasi MUI tentang Ahmadiyah.
Keep in silence sih bagus……… tapi mbok ya pemerintah jangan diam saja toh…….
Mbok ya bubarin aja itu Ahmadiyah………….
Kesal juga sarapan pagi ini terganggu hanya karena persoalan Ahmadiyah yang pada akhirnya Gus Dur pun yang seharusnya menjadi kiai yang jadi panutan malah membela Ahmadiyah…… dari konteks mana ???...............
Capek deh………
No comments:
Post a Comment