Perangko dari tahun ke tahun selalu berubah. Adakah perangko masih berlaku sampai sekarang, masih efektifkah perangko untuk mengirim surat?
Sekarang teknologi sudah teknologi SMS, teknologi internet, teknologi hp… kayaknya jaman surat sudah berlalu. Masa menulis surat juga sudah berlalu kecuali surat lamaran kerja.
Dulu ada istilah sahabat pena. Sahabat pena di kenal biasanya hanya karena saling kenal dengan saling berkirim surat. Menulis surat mengirimkan kabar yang membutuhkan selembar kertas, amplop dan tentu saja perangko dari tingkat biasa sampai perangko kilat, nah kalau kilat khusus tidak diperlukan perangko. Saat ini sudah jarang sekali penulis surat, kecuali memang karena belum tersentuh teknologi atau jauh dari jangkauan teknologi telpon. Hampir di semua pelosok masyarakat, khususnya pulau jawa, surat bisa diartikan sudah tidak menjadi hal yang penting, karena sekarang mengandalkan teknologi handphone untuk mengirim kabar, SMS hanya sekedar untuk say helo. Mungkin surat dengan ‘perangko secukupnya’ masih efektif untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang belum ada sinyal telepon seluler alias hp.
Bisa di perhatikan kok, sekarang kalaupun ada yang mengirim surat, itupun surat pribadi yang masih menggunakan perangko, sedangkan dari instansi biasanya sudah menggunakan perangko berlangganan yang artinya tidak ada perangkonya sama sekali di sampul surat. Artinya hanya dengan nomor dan stempel, sudah diartikan sebagai perangko. Canggih? Kalau menurutku sih bukan canggih, tapi irit… ngirit tenaga nempelin perangko, ngirit waktu juga tapi juga pelit. Iya dong pelit, karena tidak ditempel perangko yang sesungguhnya perangko-perangko itu sangat indah kalau di perhatikan.
Perangko Bekas
Nah ini cerita tentang hobi mengoleksi perangko bekas. Bisa dibilang hobi karena memang perangko tersebut di sobek dari sampulnya, terus di kumpulkan dan direndam dengan air hangat untuk membersihkan lem yang menempel, kemudian di keringkan dan dimasukkan album perangko. Nah sekarang sudah jadi deh namanya album perangko.
Tapi kini, perangko-perangko tersebut semakin sulit untuk didapat lho, karena semakin sedikitnya orang mengirim surat.
Efektifkah perangko untuk mengirim surat di era teknologi sekarang ini? Kalau dari segi dokumen, sebenarnya sekarang banyak sekali jasa-jasa kurir non kantor pos yang menyediakan jasa pengiriman surat. Ini artinya mereka tidak menggunakan perangko, sedangkan jasa kantor pos tetap memakai perangko meski untuk kasus kilat khusus tidak menggunakan perangko.
Terus bagi para hobi perangko bekas kemana mereka harus mencari perangko-perangko tersebut? Ya sekarang tidak lagi mengandalkan perangko bekas lagi, tapi jadilah filatelis sejati, belilah perangko ketika sedang mengeluarkan seri perangko terbaru. Tapi kan mahal? Ya cara termurah memang mengumpulkan perangko bekas.
Bagi para pengumpul perangko alias yang punya hobi mengumpulkan perangko bekas, dulu ada istilah tukar koleksi perangko, wah asyik banget tuh. Tukerannya juga dengan menggunakan surat, nambah teman juga nambah koleksi.
Pekerjaan yang asyik disaat kita sedang mengamati perangko dari berbagi belahan Negara, atau perangko dari negeri sendiri dengan berbagai macam tema.
Perangko dari tahun ketahun selalu saja berbeda. Tapi perangko terbanyak yang tersebar di seluruh Indonesia dari jaman baheula sampai sekarang pastinya perangko seri pak Harto. Perangko bergambar Suharto sangat bervariasi dari harga Rp. 10 sampai juga ada yang berharga Rp. 700, setelah itu saya gak tau lagi berapa harga perangko gambar Suharto terakhir. Karena jaman telah digantikan dengan hanphone.
Terus juga ada seri tokoh tertentu, seperti juga pernah terjadi kecelakaan maut yang menimpa artis Nike Ardilla. Untuk memperingati setahun kematian Nike Ardilla, maka dari PT. Pos dikeluarkan Sampul dan perangko seri Peringatan 1 Tahun Nike Ardilla. Perangko Ibu Tien Suharto, wah kayaknya kalau diceritain satu-satu sih gak akan habis asyiknya.
Belum lagi seri tarian daerah, flora dan fauna, seri pembangunan wah.. kalau ditelusuri satu-satu gak akan habis.
Tapi sayang sekali perangko kini sudah menjadi barang yang langka, hanya sebagaian kecil saja yang masih memanfaatkan kantor pos sebagai sarana berkirim surat.
Apakah perangko akan menjadi barang bersejarah yang tinggal kenangan? Hanya waktu yang akan berbicara. .. yang jelas perangko bekas bisa dijadikan sarana untuk menyalurkan hobi koleksi perangko, apakah itu untuk koleksi pribadi ataupun untuk saling bertukar koleksi.
Tidak dipungkiri juga sih banyak juga filatelis di Indonesia ini, akan tetapi sekarang kok hobi ini kian berkurang ya. Bisa dibayangkan apabila anak-anak disekolah di kota-kota saat ini mungkin tidak mengenal perangko, kenapa? Karena mereka sudah dibekali handphone.
Walhasil entah 10 atau 20 tahun kedepan perangko akan menjadi barang bersejarah karena sudah tidak dibutuhkan. Ada yang punya hobi koleksi perangko bekas??
saya banyak sekali koleksi sampul hari pertama asli didalam masih ada keterangan dari Pos Indonesia, mulai dari Asean Games, Ganefo1-2 th 1963 "Merah Putih Dari Sabang Sampai Merauke"
ReplyDeletedan masih banyak lainnya, dan saya juga punya koleksi perangko yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno FIRST DAY ISSUE MAY 01, 1963 MERAH PUTIH DARI SABANG SAMPAI MERAUKE
- FIRST DAY ISSUE NOV 10, 1963 GANEFO I (GAMES OF THE EMERGING FORCES. Keluaran seri tahun 1960 - 1966, terus terang saya tidak begitu hobbi dengan koleksi tsb, dan itu saya dapatkan secara tidak sengaja dari orang tua saya, mungkin ada yang berminat ?
Sutan Email Sutan_mentari@yahoo.co.id
Sebenarnya banyak juga sih kolektor yang membutuhkan, nah kalo aku sendiri sih ada sampul pertama Nike Ardilla tahun 1996, Sampul Jambore 2000 dan satu lagi saya lupa. Lainnya perangko dan juga kartu pos. Kalau Sutan tidak keberatan, saya mau kok menyimpannya sebagai tambahan koleksiku. heheh.
ReplyDeleteAku punya beberapa perangko dari tahun 60 an diantaranya seri gambar suharto tahun 1983. mau ku jual murah, masalahnya perangko perangko itu tak bisa dipakai untuk membeli beras ... friend. Bisa ditukar dengan beberapa lembar uang gambar oto iskandar di nata engga ya.
ReplyDeletelebih jelas click : http://www.familiarsite.com
halo salam kenal. jika anda berminat pada koleksi saya silahkan saja kunjungi di http://kedaiantique.wordpress.com
ReplyDeletekutunggu ya
saya punya banyak barang2 koleksi yang mau dilepas, ada guci, kartu basket, pernak-pernik, pisau antik, uang kuno kertas dan koin, perangko dari berbagai negara, patung, piring2 dari jaman VOC. kalau ada yang minat atau anda tahu ada yang minat, silakan email saya di blv_indonesia@yahoo.com. kalau mau lihat2 sebagian koleksi saya, silakan buka www.indotrader.multiply.com.
ReplyDeleteThanX
Hey guys, ak juga punya beberapa koleksi perangko kuno, ak mau jual tapi tidak tahu harganya, antara lain: Seri Soeharto, seri Pelita, Swasembda pangan, 25th ASEAN, seri fauna. Ada juga perangko2 Malaysia seri buah2an, 25 th Asean, Perangko Malaya, Arab, Brunei, Singapore, Bangladesh, Hongkong, Vietnam, Nederland, Australia. Oh ya ada juga perangko kuno dari USA th 1929-1933 yang bergambar patung Liberty, Golden Gate, George Washington, Eagle. Yang berminat cepat hubungi Nunik di 085749255013 atau 08887179544. Silahkan membuka harga soalnya ak kurang begitu paham soal harga.thanx
ReplyDeletePerangko Indonesia
ReplyDeleteSERI Nominal Tahun
Olimpiade (30 Sen) 1988
17 Agustus 1945 (15 | 25 Sen) 1950
Untuk Anak-Anak (75+25 Sen)
Buaya (4,- + 75 Sen) 1966
Paphiopedilum Praestans (6,- + 1,50)
Dendrobium Phalaenopsis (3,- + 1,-)
Vanda Tricolor (1,- + 0,50)
Kapal Laut 16 September (15,-) 1965
Linsang (25 Sen)
Kantjil (15 Sen)
Trenggiling (35 Sen)
Kopi (15 Sen)
Tembakau (20 Sen)
Kelapa (50 Sen)
Freedom For Hunger (3,-)
Contre La Faim (1,- | 1,50)
XI Colombo Plan Conference (15| 20| 50| 75| 1,15 Sen) 1959
International Du Travail (5| 15| 7,50 Sen) 1969
UNO (7,50 | 10 | 20 | 30 Sen)
12 Tahun Annual Conference (1,-) 1963
Gerakan Pramuka Bumi Perkemahan Wirakarya (5,50) 1968
Hari Penerbangan Nasional (2,50) 1967
Hari Penerbangan Nasional (10 sen) 1958
17 Agustus 1945-1955 - Teks Proklamasi (15| 50| 75 Sen) 1955
17 Agustus 1945 (20 Sen)
Dirgahaju Republik Indonesia - Peruri
Tugu Irian Barat (3,- +1,00)
UPU Day (40,-) 1971
Ir. Sukarno (2,-)
Djenderal Sudirman (4,-)
K.H. Agus Salim (10,-)
H.S. Tjokroaminoto (7,50)
M.Husni Thamrin (2,50)
K.H. Ahmad Dahlan (1,25)
R.I.S. (15 | 2 1/2)
Jambore Nasional Ke.1 (35 + 15 Sen) 1955
Jambore Dunia Ke.10 (75 + 35 Sen | 10 + 5 Sen) 1959
Masjid Istiqlal (30 + 20 Sen)
100 Tahun Paleoantropologi Indonesia (250,- | 350,-) 1989
Menyambut Kemenangan Regu Indonesia - Sudirman Cup (100,-) 1989
Pelita - Rumah Ibadah (5,-)
Pinisi - World Exposition (75,-)
Hari Pahlawan (25 | 50 Sen | 1,-) 1955
Asian Games IV Djakarta (0,25 | 1,- | 4,50) 1962
200 Tahun Jogjakarta (75 Sen) 1956
Asia Afrika (1,50) 1965
Konferensi Mahasiswa Asia Afrika (25 Sen) 1956
Seabad UPU Centenary (20,- | 40,- | 100,-) 1974
I.M.O. - W.M.O. Centenary (80,-) 1973
Games Of The New Emerging Forces Djakarta, November 10-22-1963 (1,25)
Tahun Pengungsi Sedunia 1959 - 1960 (15 Sen)
Hari Bank 5 Djuli 1963 - Artja Daneswara (4,-)
Pelita IV - Peningkatan Pelayanan Haji (75,-) 1985
Istana Bogor (300,-) 1998
125 Tahun Perangko di Indonesia 1864-1989 (1.000,-)
25 Tahun Pos dan telekomunikasi (25,-)
W.W.F. Pongo Pygmacus (140,- | 500,-) 1989
Terbitan Jepang di R.I. (5 | 40 Sen)
Republik Indonesia (70 Sen)
Indonesia (2 1/2 | 10 | 15 | 50 Sen) (2,-)
Repoeblik Indonesia - Peta (1 Sen)
Repoeblik Indonesia - Pejuang (2 Sen)
Repoeblik Indonesia - Tebing (4 Sen)
Repoeblik Indonesia - Banteng (3 Sen)
Repoeblik Indonesia - Bandung Maret 1946 (5 Sen)
Repoeblik Indonesia - Pertahanan Kita (30 Sen)
Tersedia juga Perangko Luar Negeri mulai Thn.1930
Uang Koin Nederland Indie
Uang Koin Diponegoro
Berminat?
Kontak / SMS :
0856 7858 520
081 789 7967
saya punya koleksi perangko,1 album.dri era 60.an..
ReplyDeletedan ingin saya jual,bagi yang berminat,hub saya 081996316130
sya buka harga nya,rp 100 jta.