Judul : PERANG PAREGREK 1
Sub Judul : Belum ada (judul versiku : Kemelut Tahta Majapahit
Pengarang : Langit Kresna Hariadi
Penerbit : Langit Kresna Hariadi Production
ISBN : 978-602-8157-00-1
Sub Judul : Belum ada (judul versiku : Kemelut Tahta Majapahit
Pengarang : Langit Kresna Hariadi
Penerbit : Langit Kresna Hariadi Production
ISBN : 978-602-8157-00-1
Sukses dengan Gajah Mada 1 - 5 seri yang di terbitkan oleh PT. TIga Serangkai, Langit Kresna Hariadi atau lebih dikenal LKH melanjutkan suksesnya dengan Perang Paregrek yang konon belum diketahui mau dibuat berapa seri. Menghadirkan buku 1 perang Paregrek, LKH mencoba menyapa pembacanya dengan mereview sedikit di bagian depan tentang Majapahit.
Perang Paregrek 1 bertutur tentang kemelut tahta antara anak Hayam Wuruk dari permaisuri Paduka Sori Sri Sudewi yang diketahui menjadi istrinya setelah di jodohkan, meski mereka adalah saudara sepupu. Dikisahkan bahwa tragedi di lapangan bubat yang menyebabkan kematian Dyah Pitaloka dari kerajaan Sunda Galuh menyebabkan pukulan yang amat berat bagi Hayam Wuruk. Kecantikan Dyah Pitaloka telah menyebabkan siapapun yang melihatnya dibuat mabuk kepayang termasuk juga Hayam Wuruk. Pasca kematian Dyah Pitaloka, Hayam wuruk menjadi tidak bergairah. Untuk mengembalikan kegairahan hidup Hayam Wuruk maka di cetuskan perjodohan antara Sri Gitarja Tribuanatunggadewi Jayawisnuwardhani dengan Dyah Wiyat Rajadewi Maharajasa yang merupakan kakak beradik mantan penguasa Majapahit. Hayam Wuruk di jodohkan dengan Sri Sudewi yang merupakan adik sepupunya.
Pada awalnya Hayam Wuruk mengiyakan tanpa memikirkan perkawinan tersebut yang berdampak dengan penderitaan Sri Sudewi yang berkepanjangan. Penderitaan yang tidak diketahui oleh khalayak umum, karena di depan rakyatnya mereka mampu bersandiwara. Dari mereka lahirlah Kusumawardani yang sangat diharapkan menggantikan Hayam Wuruk. Akan tetapi Hayam Wuruk mempunyai putra seorang lelaki dari istri selirnya Biniaji bernama Bhre Wirabumi. Kecantikan Biniaji yang konon merupakan penjelmaan Dyah Pitaloka menyebabkan Hayam Wuruk sangat mencintainya termasuk juga dengan Bhre Wirabumi yang lebih diharapkan menggantikan dirinya. akan tetapi di tentang oleh kalangan istana, karena dianggap Bhre Wirabumi tidak pantas menduduki jabatan tersebut.
Bahkan Bhre Wirabumi dijuluki Minak Jinggo, julukan olok-olokan yang berasal dari emban Ragaweni, emban yang galak dan mempunyai wewenang setara dengan Paduka Sori Sri Sudewi karena mereka berteman dari kecil. Sementara Ragaweni di akhir kisahnya ditangkap karena ketahuan menganiaya tuan putri Kusumawardani. Hal ini menyebabkan emban-emban lain merasa lega, karena selama ini mereka tidak leluasa karena ulah Ragaweni.
Perang Paregrek berkisah tentang perang saudara yang akan pecah karena memperebutkan tahta sepeninggal Hayam Wuruk. Tahta antara Kusumawardani dengan Wirabumi.
Bagaimana kelanjutan kisahnya......
tunggu di Perang Paregrek 2
Perang Paregrek 1 bertutur tentang kemelut tahta antara anak Hayam Wuruk dari permaisuri Paduka Sori Sri Sudewi yang diketahui menjadi istrinya setelah di jodohkan, meski mereka adalah saudara sepupu. Dikisahkan bahwa tragedi di lapangan bubat yang menyebabkan kematian Dyah Pitaloka dari kerajaan Sunda Galuh menyebabkan pukulan yang amat berat bagi Hayam Wuruk. Kecantikan Dyah Pitaloka telah menyebabkan siapapun yang melihatnya dibuat mabuk kepayang termasuk juga Hayam Wuruk. Pasca kematian Dyah Pitaloka, Hayam wuruk menjadi tidak bergairah. Untuk mengembalikan kegairahan hidup Hayam Wuruk maka di cetuskan perjodohan antara Sri Gitarja Tribuanatunggadewi Jayawisnuwardhani dengan Dyah Wiyat Rajadewi Maharajasa yang merupakan kakak beradik mantan penguasa Majapahit. Hayam Wuruk di jodohkan dengan Sri Sudewi yang merupakan adik sepupunya.
Pada awalnya Hayam Wuruk mengiyakan tanpa memikirkan perkawinan tersebut yang berdampak dengan penderitaan Sri Sudewi yang berkepanjangan. Penderitaan yang tidak diketahui oleh khalayak umum, karena di depan rakyatnya mereka mampu bersandiwara. Dari mereka lahirlah Kusumawardani yang sangat diharapkan menggantikan Hayam Wuruk. Akan tetapi Hayam Wuruk mempunyai putra seorang lelaki dari istri selirnya Biniaji bernama Bhre Wirabumi. Kecantikan Biniaji yang konon merupakan penjelmaan Dyah Pitaloka menyebabkan Hayam Wuruk sangat mencintainya termasuk juga dengan Bhre Wirabumi yang lebih diharapkan menggantikan dirinya. akan tetapi di tentang oleh kalangan istana, karena dianggap Bhre Wirabumi tidak pantas menduduki jabatan tersebut.
Bahkan Bhre Wirabumi dijuluki Minak Jinggo, julukan olok-olokan yang berasal dari emban Ragaweni, emban yang galak dan mempunyai wewenang setara dengan Paduka Sori Sri Sudewi karena mereka berteman dari kecil. Sementara Ragaweni di akhir kisahnya ditangkap karena ketahuan menganiaya tuan putri Kusumawardani. Hal ini menyebabkan emban-emban lain merasa lega, karena selama ini mereka tidak leluasa karena ulah Ragaweni.
Perang Paregrek berkisah tentang perang saudara yang akan pecah karena memperebutkan tahta sepeninggal Hayam Wuruk. Tahta antara Kusumawardani dengan Wirabumi.
Bagaimana kelanjutan kisahnya......
tunggu di Perang Paregrek 2
No comments:
Post a Comment