Friday, October 17, 2008

Denmark Open Super Series 2008; Sony Tumpuan Indonesia


Denmark Open Super Series 2008 adalah kalender Super Series ketiga pasca Olimpiade Beijing 2008. Setelah di China Master Super Series yang berlangsung dari tanggal 23 – 28 September 2008 hingga sekarang Denmark Open Super Series 2008 yang berlangsung dari tanggal 21 – 26 Oktober 2008. Menurut drawing yang sudah di release, Indonesia menempatkan pemain terbaiknya di ajang ini. Akan tetapi persaingan di Denmark Open Super Series ini terbilang berat, karena hadirnya para pemain top dunia setelah di Jepang Super Series dan China Master banyak yang absent. Dari tiga turnamen Jepang Super Series, China Master Super Series dan sekarang Denmark Open Super Series, hanya pemain Korea yang absent. Entah kenapa absent, padahal kan mereka juga punya pemain-pemain terbaiknya.



Peluang Indonesia untuk meraih gelar diturnamen ini cukup berat mengingat persaingannya yang semakin kuat. Berita terakhir yang terdengar adalah bahwa ganda campuran Indonesia Nova/Lily dan M Rijal/Vita dikabarkan mundur dari turnamen ini karena kecapekan. Akan tetapi di drawing yang sudah diturunkan, pasangan tersebut masih bertengger.



TUNGGAL PUTRA



Indonesia mengirimkan pemain terbaiknya di turnamen ini, minus pemain muda yang sebenarnya juga mempunyai prestasi yang sedang bagus seperti Tommy Sugiarto dan Alamsyah Yunus.



Sony Dwi Kuncoro


Sony Dwi Kuncoro menjadi tumpuan untuk menjadi juara setelah di dua turnamen sebelumnya sukses di dua turnamen, di Jepang Super Series dan China Masters Super Series 2008. Sebagai tulang punggung kekuatan Indonesia Sony Dwi Kuncoro yang merupakan unggulan ke2 berada di pool bawah. Di babak pertama Sony ditantang pemain Jepang Kenichi Tago. Kemungkinan Sony akan melangkah mulus ke babak berikutnya.Di babak kedua Sony akan ditantang oleh Ng Wei (HKG). Sony harus berhati-hati jika ingin memenangkan permainan ini, karena Ng Wei termasuk pemain yang ulet dan seringkali merepotkan lawan. Lawan Sony berikutnya di perempat final kemungkinan adalah pemain tuan rumah Kenneth Jonassen. Jika berhasil mengatasi Jonassen di perempat final, pemain yang baru meraih gelar China Master Super Series 2008 ini kemungkinan akan kembali ketemu Chen Jin(CHN) di semifinal. Jika skenarionya mulus di final kemungkinan akan bertemu kembali dengan Lee Chong Wei (MAS) yang merupakan unggulan pertama.



Taufik Hidayat


Meski prestasi Taufik Hidayat sangat buruk akhir-akhir ini akan tetapi ia baru saja mempersembahkan satu-satunya gelar di Macau Open 2008, sehingga dengan demikian Taufik Hidayat itu masih ada. Di Babak pertama, Taufik yang diunggulkan ditempat ke 8 ini akan berhadapan dengan pemain Malaysia Wong Chong Han yang pernah mengalahkannya di babak pertama Olimpiade Beijing 2008. Jika Lolos dari Wong Chong Han, dibabak kedua sudah menunggu Joachim Persson (DEN) yang kemungkinan akan melangkah mudah ke babak kedua. Menghadapi pemain tuan rumah, Taufik harus pasang strategi jitu, karena menghadapi pemain tuan rumah yang didukung penuh penonton, Taufik harus siap mental. Sehingga tidak down dikala mendapatkan tekanan dari penonton. Jika lolos dari Joachim Persson, Taufik melangkah ke perempat final dan akan bertemu dengan musuh bebuyutannya Bao Chun Lai (CHN) yang baru saja mengalahkan diperempat final China Master Super Series. Jika Taufik mampu membalaskan kekalahan di China Master Super Series, Taufik melangkah ke semifinal dan kemungkinan akan dihadang oleh Lee Chong Wei (MAS) , setelah sebelumnya Chong Wei harus mengalahkan Simon terlebih dahulu. Jika Taufik kembali mengalahkan Lee Chong wei di Semifinal maka langkah selanjutnya adalah sekenario All Indonesian Final antara Taufik Hidayat dan Sonny Dwi Kuncoro. Akan tetap jika Taufik mampu melewati segala hadangan yang ada.



Simon Santoso


Setelah gagal bermain di China Masters Super Series akibat cedera, kini runner up Djarum Indonesian Open Super Series 2008 tersebut akan kembali bermain di Denmark Open Super Series dengan berhadapan Przemyslaw Wacha (POL). Jika lolos maka di babak kedua Simon kemungkinan besar akan ketemu Lee Tsuen Seng (MAS). Selanjutnya lawan Simon diperempat final adalah Lee Chong Wei. Menghadapi Chong Wei Simon harus ekstra menekan, meski di beberapa turnamen ini Chong Wei permainannya buruk, akan tetapi Simon harus berhati-hati untuk melangkah ke semifinal. Disemifinal Simon harus berjibaku dengan Taufik untuk bisa melangkah ke final.




TUNGGAL PUTRI


Disektor tunggal putri Indonesia menurunkan tiga pemain pratamanya di pelatnas seperti Maria Kristin, Firdasari, dan Pia Zebadiah.



Maria Kristin Yulianti


Langkah Maria Kristin di Denmark Super Series 2008 terhadang oleh tembok China di babak kedua. Maria Kristin kembali bertemu Lu Lan di babak kedua yang berhasil mengalahkan Maria di perempat final Jepang Super Series 2008. Jika lolos dari hadangan Lu Lan, di perempat final sudah menunggu Juara Djarum Indonesia Open Super Series 2008 Zhu Lin (CHN). Menghadapi Zhu Lin, sebenarnya Maria bisa mengimbangi, hanya factor dan mau capek saja yang bisa membuat Maria menang. Jika Maria berhasil melangkah kesemifinal, kemungkinan besar akan ketemu Xu Huaiwen (GER). Dan prediksi Maria ke final pun terbuka untuk bertemu unggulan pertama Xie Xing Fang (CHN)



Adriyanti Firdasari


Adriyanti Firdasari dibabak pertama harus berjibaku untuk melangkah kedua dengan Wang Chen (HKG). Permainan Firdasari yang belum bisa mengatasi mentalnya, terkadang meski unggul dibabak pertama akan mudah dipatahkan diset berikutnya. Kemungkinan langkah Firda akan terhenti dibabak pertama.



Pia Zebadiah


Pia… hehe sempet ketemu pas buka puasa di Mall Taman Anggrek, dan Pia dengan ramahnya nyamperin meja saya beserta teman-teman. Kala itu Pia sedang buka bersama keluarga ditambah dengan Tommy Sugiarto. Wah gossip nih, kayaknya Pia ada hubungan khusus deh dengan Tommy. Kembali ke Denmark Super Series, langkah pia di babak pertama juga berat, ia langsung berhadapan dengan Judith Meulendijks (NED). Menghadapi Judith, kemungkinan Pia akan mampu menghadapinya dan Pia diprediksi akan terhenti langkahnya di babak kedua tatkala berhadapan dengan Tinne Rassmusen (DEN).






GANDA PUTRA


Markis Kido/Hendra Setiawan


Pasangan ganda putra terkuat Indonesia saat ini diprediksi akan melangkah mulus ke perempat final. Di perempat final Markis/Hendra kemungkinan akan berhadapan dengan Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan (MAS). Pasangan debutan Malaysia tersebut yang sempat naik daun, akan tetapi menurun performanya di tiga turnamen belakangan ini akan menjadi batu sandungan bagi pasangan Markis/Hendra. Jika lolos dari perempat final di semifinal Markis/Hendra kemungkinan akan bertemu dengan pasangan kuat Malaysia lainnya Koo Kien Kit/Tan Boon Heong yang pernah dikalahkan diperempat final Olimpiade Beijing. Jika kembali menorehkan keberhasilan dan melangkah kefinal, di final kemungkinan besar bisa terjadi all Indonesian final antara Markis/Hendra melawan M. Ahsan/Bona Septono.



Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan


Berada di pool berbeda dengan Markis/Hendra menyebabkan pasangan ini berpeluang untuk meraih hasil maksimal kembali. Di babak pertama Yonatan/Rian akan menjajal kemampuan ganda tuan rumah Mikkel Elbjorn Larsen/Mads Pieler Kolding. Di babak pertama kemungkinan akan berjalan mulus dan melenggang ke babak kedua. Lawan dibabak kedua juga lawan yang tidak diunggulkan dan dilihat dari segi peringkat dan pengalaman , pasangan Yonatan/Rian akan mudah mengatasi permainan pasangan tersebut dan melangkah ke perempat final. Diperempat final kemungkinan pasangan Yonathan/Rian akan bertemu dengan pasangan baru China Fu Haifeng/Ye Shen. Fu Haifeng yang biasa berpasangan dengan Cai Yun diturnamen ini. Jika mampu mengatasi permainan Fu Haifeng/Ye Shen, disemifinal kemungkinan akan kembali bertemu dengan M Ahsan/Bona Septono.



Muhammad Ahsan/Bona Septono


Ganda Muda pelatnas tersebut dprediksi akan melenggang mulus ke perempat final. Di perempat final kemungkinan akan bertemu dengan Shintaro Ikeda/Shuichi Sakamoto(JPN) yang merupakan unggulan ke 7. Dan jika lolos dan melangkah ke semifinal, peluang untuk bertemu dengan Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan kemungkinan akan terjadi untuk bisa meloloskan satu dari dua pasangan tersebut kefinal.




GANDA PUTRI


Di sector ganda putri, sampai saat ini nomor ini masih menjadi milik atlet-atlet asal negeri tirai bamboo. Pasangan Nitya Krishinda/Greysia Polii diprediksi akan menghadapi lawan berat di babak kedua dari China Cheng Shu/Zhao Yunlei yang mendapatkan bye di babak pertama. Sedangkan ganda putrid andalan Indonesia Vita Marissa/Lilyana Natsir diprediksi akan melangkah mulus ke semifinal. Indonesia menurunkan empat pasangan di nomor ini. Dua pasangan lainnya adalah Lita Nurlita/Endang Nursugianti dan Rani Mundiasti/Jo Novita.



Sementara dari sector ganda campuran, Indonesia masih memiliki pasangan Flandy/Greysa polii, Devin Lahardi/Lita Nurlita, Anggun Nugroho/Endang Nursugianti, ada juga Nova/Lily dan M Rijal/Vita Marissa jika dua pasangan tersebut tidak jadi mundur.


Semoga saja Indonesia mampu meraih gelar di turnamen ini.

Monday, October 6, 2008

Catatan Dari China Masters Super Series & Macau Open

Selamat Lebaran, Minal Aidzin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin. Seminggu telah berlalu, sejak terakhir ngeblog saat turnamen China Masters Super Series kemudian diteruskan dengan Macau Open 2008, akhirnya kini saya menghampiri blog ini kembali. Selamat berjumpa. Sebenarnya bukan absen mengikuti perkembangan dua turnamen tersebut, karena saya tetap mengikuti perkembangan dan live score dari dua turnamen tersebut, hanya saja tidak sempat sekedar menuliskan kata-kata. Bukan tidak sempat sih... tapi waktuku kusibukkan diri untuk keluarga, untuk bermain dan tentunya untuk tidur hehehe.. maklum saat terakhir memang ngantuk banget tuh, apalagi sempet gak makan sahur karena tidak ada orang yang jualan lagi....

Kembali ke soal turnamen bulutangkis yang baru saja berlalu, perlu dicermati dan disyukuri kalau prestasi pemain-pemain Indonesia kian bagus dibanding tahun lalu.

China Masters Super Series 2008

Indonesia kebagian dua gelar di China Masters Super Series. Ini adalah hasil yang cukup menggembirakan, mengingat prestasi Indonesia yang selama ini dipandang sebelah mata. Indonesia berhasil meraih gelar di nomor tunggal putra dan ganda putra. Satu nomor lagi di ganda campuran gagal mempersembahkan gelar setelah di final dikalahkan pemain tuan rumah. Tapi apapun hasilnya Indonesia telah mampu membuktikan bahwa Indonesia mampu bangkit kembali.

Sony Dwi Kuncoro yang diharapkan menggantikan Taufik Hidayat yang akhir-akhir ini selalu buruk dalam penampilan berhasil memukau perbulutangkisan tanah air dan dunia. Dia adalah satu-satunya pemain tunggal putra di dunia saat ini yang mampu secara berturut-turut meraih tiga gelar super series. Dimulai Dari Indonesia Super Series 2008 yang merupakan penantian panjang Sony dalam meraih gelar dan menjadi gelar pertama di super series. Kala itu Sony mampu mengalahkan Simon Santoso dengan rubber set. Sementara gelar berikutnya adalah di Jepang Super Series 2008 yang secara mengejutkan mendobrak dominasi Lee Chong Wei (MAS) dengan straightset sekaligus membalaskan sakit hati saat dikalahkan di olimpiade Beijing 2008 di perempat final. Dan terakhir adalah gelar di China Master Super Series 2008 yang menjadi gelar ketiga secara beruntun setelah berhasil mengalahkan Chen Jin di Final dengan 21-19 dan 21-18.

Sementara itu gelar kedua di raih oleh ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan yang juga berhasil mempermalukan pasangan tuan rumah Sun Junjie/Chen Xu dengan 21-17 dan 24-22. sementara satu gelar yang lepas berada di ganda campuran dimana Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil di kalahkan oleh pemain China Xie Zhong Bo/Zhang Yawen dengan 17-21 dan 17-21.

Macau Open 2008

Dari Macau Open Indonesia hanya meraih satu gelar yaitu dari tunggal putra Taufik Hidayat. Tapi apapun hasilnya, pemain Indonesia yang di kirim di Macau Open adalah pemain pelapis yang kalau dilihat dari hasilnya bukanlah hasi yang buruk. Ditunggal Putra Ada Tommy Sugiarto dan Alamsyah Yunus yang berhasil meraih hasil bagus. Tommy takluk ditangan Taufik di perempat final sementara Alamsyah Yunus takluk di Lee Chong Wei di semifinal.

Ini adalah gelar pertama Taufik Hidayat di tahun 2008 sekaligus mengobati rasa kecewa para penggemar bulutangkis tanah air akibat dari buruknya permainan Taufik. Sempat merasa ragu karena akankah Taufik mampu mengalahkan Lee Chong Wei yang pernah mempermalukan Taufik di Indonesia Super Series 2007 di Jakarta. Tapi keraguan itu terjawab setelah Taufik menekuk permainan Lee Chong Wei dengan 21-17 dan 21-19. Selamat Taufik!!

Ini adalah kado lebaran yang Indah bagi Indonesia dan masyarakat Bulutangkis pada umumnya.

Saturday, September 27, 2008

China Marsters Super Series 2008; Pemain Indonesia Mulai Berguguran

Memasuki perempat final turnamen China Masters Super Series 2008, pemain-pemain Indonesia mulai berguguran satu persatu. Ganda putra Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan yang diharapkan mengulang sukses di Jepang terbuka gagal ke semifinal setelah dikalahkan ganda campuran tuan rumah Sun Junjie/Chen Xu dengan rubber set 12-21, 21-18 dan 13-21. Sementara itu Taufik Hidayat yang dibabak kedua menang dengan memuaskan, juga harus mengaku kalah atas musuh bebuyutannya Bao Chun lai dengan dua set langsung 17-21 dan 13-21. Permainan Taufik yang tidak berkembang seolah-olah mengindikasikan inilah Taufik sekarang yang sudah tidak berprestasi. Praktis di tahun 2008 ini Taufik tidak mengukir prestasi sama sekali, bahkan selalu dengan hasil yang buruk.

Kegagalan juga di lakukan oleh Flandy Limpele/Greysa Polii yang kalah atas unggulan satu He Hanbin/Yu Yang (CHN) dengan 12-21 dan 22-24. Dan Ganda putri juara bertahan juga harus menelan pil pahit setelah ditekuk Juara Jepang Super Series 2008 Cheng Shu/Zhao Yunlei dengan rubber set. Vita/Lilyana terpaksa harus mengakui keunggulan dari pasangan China tersebut dengan 19-21, 21-10 dan 11-21. Sementara itu runner up Ganda Putra Jepang Super Series 2008 Bona Septono/M. Ahsan di kalahkan oleh Ganda Putra rekan senegaranya Markis Kido/Hendra Setiawan dengan. Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke semifinal dengan skor 21-17 dan 21-18.

Sementara itu Ganda Campuran M. Rijal/Vita Marissa melangkah ke semifinal setelah mengalahkan ganda campuran Sudket Prapkamol/Saralee Thoungtongkam(THA) dengan 18-21, 21-12 dan 21-15. Sedangkan Ganda Putra Hendra A Gunawan/Joko Riyadi juga melangkah ke semifinal setelah mengalahkan ganda putra Malaysia Chung Chiat Koo/Tan Bien Shen dengan 21-15 dan 21-13, dan Sony Dwi Kuncoro menang atas Yan Bo Qiu dengan 21-15 dan 21-10. Di semifinal Sony akan bertemu Bao Chunlai .

Sementara itu Nova Widianto/Lilyana Natsir masih bertanding ketika berita ini diturunkan.

Friday, September 26, 2008

China Masters Super Series 2008; Indonesia Belum Terbendung

Memasuki hari ketiga turnamen China Masters Super Series 2008, wakil-wakil Indonesia belum terbendung. Indonesia hanya lost di ganda putri Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii yang dibabak kedua harus mengakui keunggulan pemain tuan rumah Cheng Shu/Zhao Yunlei dengan rubber set. Meski unggul di set pertama akan tetapi di dua set berikut pasangan China lebih unggul. Nitya/Greys kalah dengan 21-19, 14-21 dan 20-22.

Wakil-wakil lainnya masih tersisa dan melaju ke perempat final. Di tunggal Putra Taufik Hidayat yang akhir-akhir ini permainannya jelek berhasil melangkah ke babak perempat final. Permainan Taufik mulai menemukan irama saat menghadapi Chen Yu (CHN). Taufik menang dengan straight set dengan 21-15 dan 21-18. Di perempat final Taufik bertemu dengan pemain tuan rumah Bao Chun Lai (CHN) yang juga sering mengalahkan Taufik. Sedangkan Sony Dwi Kuncoro Melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Andrew Smith (ENG) dengan 21-14 dan 21-12.

Hasil lainnya sebagai berikut :

1. Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Songphon Anugritayawon/Tesana Panvivas (THA)21-12 21-12

2.Flandy Limpele/Greysa Polii (INA) beat Yohan Hadikusuma/Hoi Wah Chau (HKG) 21-10 21-17

Thursday, September 25, 2008

Dua Ganda Putra Melaju ke Perempat Final

Dua Ganda putra yang berlaga di turnamen China Masters Super Series 2008 melaju ke perempat final setelah berhasil menaklukkan lawannya masing-masing. Ganda putra pelapis Hendra A Gunawan/Joko Riyadi berhasil menumbangkan pemain ganda putra harapan Malaysia Mohn Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan dengan rubber set. Meski diatas kertas pasangan Malaysia lebih kuat akan tetapi ganda putra Indonesia pun tidak sekedar lalu menyerah. Hendra/Joko menang atas Mohd Zakry/Mohd Fairuz dengan 12-21, 21-19 dan 21-8.

Ganda putra Indonesia lainnya  Yonathan/Rian juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan pasangan Malaysia lainnya Moh Razif Abdul Latif/Wee Kiong Tan dengan 21-17 dan 21-19. Di perempat final Hendra/Joko akan bertemu dengan M. Ahsan/Bona Septono yagn menang tanpa bermain karena mundurnya lawan. Sementara Yonathan/Rian kemungkinan akan bertemu pasangan ganda Malaysia Koo Kien Kit/Tan Been Heong.

Ganda putra nomor satu dunia Markis/Hendra saat ini belum bertanding. Lawan Markis/Hendra di laga perdana ini adalah pasangan Thailand Shongphon Anugritayawon/Tesana Panvivas. Diatas kertas Markis/Hendra lebih unggul dan memang harus dimenangkan.

Sementara itu ganda Campuran M. Rijal/Vita marissa yang merupakan juara Jepang Super Series 2008 juga melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Thien How Hoon/Eui Hui Chin (MAS) dengan rubber set. Kemenangan menjadi milik Indonesia dengan kedudukan 21-17 17-21 dan d1-11.

Saat berita ini diturunkan tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro baru akan bertanding nanti sore.

Wednesday, September 24, 2008

Taufik Hidayat Melangkah Ke Babak Kedua

Gelaran China Masters Super Series yang berlangsung mulai 23- 28 September 2008 telah berlangsung mulai hari ini waktu setempat. Belum ada kejutan yang terjadi dihari pertama . Indonesia yang hari ini baru bertanding di sektor tunggal putra mewakilkan Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan lawan-lawannya.

Taufik Hidayat melangkah kebabak kedua setelah bersusah payah mengalahkan tunggal putra Malaysia M. Hafiz Hasim dengan rubber set. Taufik masih belum menemukan formula untuk kembali berjaya sehingga keperkasaan Taufikpun telah pudar dan bukan lagi menjadi tunggal putra yang ditakuti lagi. Diset pertama Taufik harus menyerah dengan 17-21 atas Hafiz Hasim. Memasuki babak kedua Taufik bermain cukup baik dengan meminimalisasi kesalahan sendiri hingga set kedua ditutup dengan 21-13. Memasuki babak ketiga kejar mengejar angka terus terjadi. Taufik nyaris saja kalah jika tidak tenang. Akan tetapi kali ini dewi fortuna berpihak ke Taufik sehingga set ketiga ditutup dengan 22-20. Di babak kedua Taufik akan berjumpa dengan pemain tuan rumah Chen Yu.

Sementara itu tunggal putra pelatnas lainnya Sony Dwi Kuncoro juga melangkah mulus kebabak kedua etelah mengalahkan tunggal putra asal Belanda Eric Pang. Sony menang dengan 21-11 dan 21-15. Langkah Sony selanjutnya ditantang Andrew Smith (ENG) yang berhasil mengalahkan Chi Man Lam dengan 21-9 dan 21-8.
Dikabarkan pula unggulan kedua Lin Dan (CHN) mundur dari turnamen ini, sehingga langkah Sony ke semifinal kian terbuka.

Disektor ganda putra, ganda campuran dan ganda putri baru akan dipertandingkan besok karena dibabak pertama  langsung mendapat bye.

Tuesday, September 23, 2008

China Masters Super Series 2008; Maria Tidak Turun

China Masters Super Series 2008 yang akan berlangsung mulai 23-28 September 2008 merupakan ajang Super Series kedua setelah Jepang Super Series. Di ajang China Masters Super Series kali ini Indonesia tidak menurunkan pemain tunggal putri terbaiknya karena harus menyimpan tenaga setelah bertanding di dua laga sebelumnya yaitu Taiwan Open dan Jepang Super Series. Maria kemungkinan akan diturunkan kembali pada Macau Open pekan berikutnya.

Sementara itu dari drawing yang ada Indonesia berpeluang meraih gelar dari ganda campuran dan ganda putra, sementara untuk ganda putri jalan terjal harus dilaluinya.

Ditunggal putra yang menurunkan Taufik Hidayat dan Sony Dwi kuncoro yang berada satu grup di pool bawah. Taufik dan Simon mungkin sekali bertemu di semifinal jika Sony mampu melawan hadangan Lin Dan di perempat Final, sementarauTaufik harus berjibaku untuk ke semifinal melawan Bao Chun Lai dari China.

Di ganda putra pertemuan Markis/Hendra melawan Bona/Ahsan akan terjadi di perempat final, dan untuk melangkah ke final, Markis/Hendra maupun Bona/Ahsan harus mengalahkan pasangan Mohd Zakry/Mohd Fairuzizuan di semifinal. Peluang berat terjadi di ganda putri dimana pasangan Vita/Lilyana akan berhadapan dengan ganda putri kuat asal tuan rumah Yang Wei/Zhang Jie Wen di Semi final.

Sunday, September 21, 2008

Indonesia Raih Dua Gelar di Jepang Super Series

Turnamen Yonex Japan Super Series 2008 membawa angin segar buat kubu Indonesia. Meski tanpa hadirnya pemain-pemain negeri tirai bambu, akan tetapi pemain-pemain muda Indonesia mampu unjuk gigi.

Indonesia meraih dua gelar setelah pasangan ganda campuran M. Rijal/Vita Marissa mengalahkan seniornya Nova Widianto/Lilyana Natsir dalam pertandingan tiga set. Meski baru dipasangkan, namun pasangan M. Rijal/Vita Marissa langsung berpadu dan menjadi kampiun di ajang super series. M. Rijal/Vita Marissa berhasil mengalahkan pasangan Nova/lilyana dalam tiga set dengan 14-21 21-15 dan 21-19.

Sukses yang sama diraih oleh Tunggal Putra Sony Dwi Kuncoro yang berhasil menekuk unggulan pertama Lee Chong Wei secara straight set. Meski Lee Chong wei secara peringkat dan permainan lebih diunggulkan, akan tetapi Sony mampu membalikkan keadaan dan Sony menang dengan mudah. Patut disyukuri setelah sekian lama Sony tidak pernah memperoleh gelar, dalam seri terakhir Super Series Sony mampu menunjukkan bahwa dia bisa menjadi pengganti setidaknya pengganti Taufik Hidayat. Sebelum diJepang Super Series, Sony memperoleh gelar di Djarum Indonesia Open Super Series dengan mengalahkan rekan senegaranya Simon Santoso. Dan kini diajang super series, kembali Sony memperoleh gelar setelah menekuk unggulan pertama Lee Chong Wei dengan 21-17 dan 21-11.

Akan tetapi kesuksesan tidak mampu diikuti oleh pasangan muda M. Ahsan/Bona Septono yang harus mengakui keunggulan ganda putra Denmark Lars Paaske/Jonas Rassmusen dengan rubber set. Sebenarnya keadaan imbang, akan tetapi pasangan muda pelatnas tersebut kurang konsentrasi sehingga harus mengakui keunggulan permainan pemain Denmark tersebut dengan 71-21 21-15 dan 13-21.

Turnamen berikutnya yang akan diikuti oleh para pemain pelatnas adalah China Master Super Series.

Saturday, September 20, 2008

Vita/Lilyana Gagal Ke Final

Vita Marissa/Lilyana Natsir yang merupakan unggulan kedua turnamen Yonex Japan Open Super Series 2008 gagal melangkah ke final setelah langkahnya terhenti oleh ganda putri Malaysia Wong Pei Tty/Eui Hui Chin dengan rubber set. Di set pertama Vita/lilyana ketinggalan 11-21. Memasuki babak kedua Vita/Lilyana yang juga selalu ketinggalan angka akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi satu sama setelah set kedua ditutup dengan kemenangan 21-18. Memasuki set ketiga Vita/Lilyana permainannya juga masih kurang padu, hingga ia kalah dengan 18-21.

Sementara itu M Ahsan/bona Septono melangkah ke Final setelah mengalahkan rekan senegaranya Yonathan Suryatama/Rian Sukmawan dengan straight set 21-16 dan 21-19. Di final M. Ahsan/bona Septono akan tantang unggulan ke 2 pemain Denmark Lars Paaske/Jonas Rasmussen yang mengalahkan unggulan ke 4 dari Jepang Tadashi Otshuka/Keita Matsuda dengan 21-17 dan 21-16.

Indonesia Pastikan Satu Gelar di Jepang Super Series

Indonesia memastikan memperoleh satu gelar di ajang Yonex Japan Open Super Series 2008 setelah pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Mohammad Rijal/Vita Marissa melangkah ke Final. Disemifinal Nova/Lilyana yang di unggulkan ditempat pertama harus berjuang keras untuk melangkah ke final ketika menghadapi pasangan ganda campuran Korea Yoo Seong/Kim Jung Min dalam pertandingan 3 set. Di set pertama Nova/lilyana dipaksa menyerah dengan 19-21. Akan tetapi diset kedua Nova/Lilyana mampu menyamakan kedudukan menjadi 1 sama dengan perolehan angka 21-17. Dan diset penentuan meski tidak mudah mengalahkan pasangan Korea yang memang terkenal tak kenal menyerah, Nova/Lilyana yang merupakan juara dunia 2 kali tersebut mampu meredam permainan pasangan Korea hingga set ketiga ditutup dengan 21-18.

Sementara itu pasangan yang baru dipasangkan M Rijal/Vita Marissa menang  atas pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravichitchaikul dengan 22-20 dan 21-18. Diset pertama persaingan cukup ketat sehingga kejar mengejar angka terus terjadi. Akan tetapi M. Rijal/Vita Marissa lebih unggul dan matang dalam permainan.

Sementara itu peluang gelar juga diraih dari tunggal putra Sony Dwi Kuncoro yang berhasil mengalahkan Kenichi Tago yang merupakan tunggal putra tuan rumah dengan 21-15 dan 21-16, dan peluang juga didapat dari Ganda putra yang saat ini belum bertanding.