Pemain-pemain Indonesia mulai berguguran dibabak kedua Malaysia Super Series 2009. Indonesia hanya menyisakan pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir di ganda campuran setelah berhasil mengalahkan pasangan ganda campuran sesama pelatnas Devin Lahardi/Lita Nurlita yang harus menyerah dari Nova/lily dalam dua set langsung.
Pasangan Devin/Lita tidak mampu meredam permainan unggulan 1 tersebut sehingga dipaksa menyerah dengan 21-17 dan 21-16. Agaknya konsistensi pemain muda Indonesia tersebut belum bisa dipertahankan.
Sementara itu ganda campuran Indonesia M. Rijal/Vita Marissa harus menyerah kalah dari pemain Denmark Joachim Fischer Nielsen/Cristiansen Peddersen dalam tiga set. Kekompakan M. Rijal/Vita masih naik turun setelah sebelumnya sempat menjuarai Jepang Terbuka tahun 2008 pasca Olimpiade Beijing. Meski sempat memberi harapan di set kedua dengan menyamakan kedudukan menjadi 1-1 akan tetapi M. Rijal/Vita tidak mampu memanfaatkan peluang sehingga ia harus kalah dengan 14-21, 21-18 dan 18-21. Meski demikian Indonesia masih bisa berharap dari Nova WIdianto/Lilyana Natsir untuk bisa meraih gelar.
Sementara itu Tunggal Putri Indonesia Adriyanti Firdasari juga gagal melangkah keperempat final setelah ditekak unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA) dengan 21-17 dan 21-18. Ditunggal putra saat ini sedang bertanding antara SImon Santoso vs M. Hafiz Hashim (MAS).
Showing posts with label M. Rijal/Vita Marissa. Show all posts
Showing posts with label M. Rijal/Vita Marissa. Show all posts
Thursday, January 8, 2009
Monday, January 5, 2009
Malaysia Super Series 2009; China Lagi-Lagi Absen
Ada apa dengan Skuad bulutangkis China? Di ajang pembuka tahun 2009, Malaysia Super Series tak satupun pemain China yang di kirimkan ke turnamen ini. Apakah karena China sedang merayakan Euforia karena akhir-akhir ini memang China adalah kampiunnya bulutangkis di di dunia? Atau sedang mempersiapkan strategi baru dengan menyandingkan pemain-pemain barunya yang langsung menggebrak ketika ikut pertandingan? kita lihat saja. Tapi yang jelas tanpa kehadiran China, meski peluang untuk menjadi juara kian terbuka, akan tetapi fighting spiritnya terasa kurang greget.
Bagaimana tidak? China adalah barometer bulutangkis saat ini, sehingga ketika Pemain-pemain China tidak hadir, sudah tentu terasa ada yang kurang.
Diajang super series 2009 yang dimulai dengan Malaysia Super Series yang akan berlangsung dari tanggal 6 - 11 Januari 2009 ini, Indonesia mengirimkan pemain-pemain terbaiknya termasuk juga ganda putra muka lama tapi pasangan baru juga hadir di turnamen pembuka.
Tunggal Putra
Ditunggal putra, Indonesia mengirimkan wakil terbaiknya dari Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat, Simon Santoso dan Juga Andre Kurniawan Tedjono (CJ), sedangkan Alamsyah Yunus yang merupakan pemain pelapis harus merangkak dari kualifikasi untuk bisa masuk ke babak utama. Peluang Indonesia untuk meraih gelar di tunggal putra tetap terbuka lebar. Sementara itu Andre Kurniawan Tedjono di babak pertama sudah harus menemui hambatan dengan berhadapan pemain unggulan pertama Lee Chong Wei (MAS). Meski tidak diunggulkan, akan tetapi Andre Kurniawan yang biasa main ngotot kemungkinan bisa meladeni permainan Lee Chong Wei yang memang sedang naik daun. Sementara Simon Santoso kemungkinan baru akan menemui lawan tangguh di perempat final dengan bertemu Lee Chong Wei. Di poo bawah Taufik Hidayat berpeluang bertemu dengan Sony Dwi Kuncoro di semifinal. Jika perjalanannya mulus, maka Indonesia akan menempatkan satu wakilnya di final.
Tunggal Putri
Tanpa kehadiran China tidak berarti lawan yang akan di hadapi juga enteng. Karena masih ada pemain-pemain Korea dan unggulan pertama Zhou Mi. Minus Maria Kristin yang sedang cedera, Indonesia menempatkan dua wakilnya yang langsung menuju babak utama. Indonesia mengirimkan Adriyanti Firdasari dan Pia Zebadiah . Firdasari kemungkinan akan melangkah mudah ke babak kedua. Dan dibabak kedua sudah harus berhadapan dengan unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA). Sementara Pia dibabak pertama sudah harus menemui hambatan dengan berhadapan pemain tuan rumah Wong Mew Chow (MAS). Pia Kemungkinan akan terhenti dibabak pertama.
Ganda Putra
Diganda putra unggulan pertama Markis/Hendra kemungkinan akan melangkah mulus hingga ke final. Di ganda putra ini Indonesia diwarnai dengan pemain baru muka lama. Candra Wijaya yang biasa berpasangan dengan Tony Gunawan akan berpasangan dengan Luluk Hadiyanto. Sementara itu Alvent Yulianto yang juga pasangan Luluk Hadiyanto berpasangan dengan Hendra A Gunawan. Peluang untuk meraih gelar di ganda putra tetap ada meski kemungkinan di final akan bertemu dengan Koo Kien Kit/Tan Boen Heong (MAS) atau bisa juga bertemu dengan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR).
Ganda Putri
Ganda putri mengirimkan tiga wakilnya dengan Vita Marissa/Lilyana Natsir, Lita Nurlita/Endang Nursugianti dan satu dari klub Djarum Sendy Puspa/Meilina Jauhari. Dari ganda putri memang tidak berharap banyak mengingat prestasinya yang naik turun. Bahkan Vita/Lilyana pun kadang-kadang bermain sangat jelek. Sebenarnya alasan bermain rangkap tidak harus dijadikan alasan, akan tetapi tetap menjadi faktor bagi kebugaran fisiknya.
Ganda Campuran
Masih mengandalkan Nova Widianto/Lilyana Natsir, ganda campuran diharapkan akan meraih gelar diturnamen ini. Indonesia berpeluang meraih gelar dari tangan Nova/lily yang kemungkinan akan kembali bertemu dengan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Sementara itu M. Rijal/Vita Marissa yang berada satu pool dengan Nova/Lily di babak pertama harus bertarung melawan pemain sesama Indonesia asal Klub Djarum Frans Kurniawan/Sendy Puspa Irawati.
Semoga saja pemain Indonesia bisa meraih gelar di turnamen ini.
Bagaimana tidak? China adalah barometer bulutangkis saat ini, sehingga ketika Pemain-pemain China tidak hadir, sudah tentu terasa ada yang kurang.
Diajang super series 2009 yang dimulai dengan Malaysia Super Series yang akan berlangsung dari tanggal 6 - 11 Januari 2009 ini, Indonesia mengirimkan pemain-pemain terbaiknya termasuk juga ganda putra muka lama tapi pasangan baru juga hadir di turnamen pembuka.
Tunggal Putra
Ditunggal putra, Indonesia mengirimkan wakil terbaiknya dari Sony Dwi Kuncoro, Taufik Hidayat, Simon Santoso dan Juga Andre Kurniawan Tedjono (CJ), sedangkan Alamsyah Yunus yang merupakan pemain pelapis harus merangkak dari kualifikasi untuk bisa masuk ke babak utama. Peluang Indonesia untuk meraih gelar di tunggal putra tetap terbuka lebar. Sementara itu Andre Kurniawan Tedjono di babak pertama sudah harus menemui hambatan dengan berhadapan pemain unggulan pertama Lee Chong Wei (MAS). Meski tidak diunggulkan, akan tetapi Andre Kurniawan yang biasa main ngotot kemungkinan bisa meladeni permainan Lee Chong Wei yang memang sedang naik daun. Sementara Simon Santoso kemungkinan baru akan menemui lawan tangguh di perempat final dengan bertemu Lee Chong Wei. Di poo bawah Taufik Hidayat berpeluang bertemu dengan Sony Dwi Kuncoro di semifinal. Jika perjalanannya mulus, maka Indonesia akan menempatkan satu wakilnya di final.
Tunggal Putri
Tanpa kehadiran China tidak berarti lawan yang akan di hadapi juga enteng. Karena masih ada pemain-pemain Korea dan unggulan pertama Zhou Mi. Minus Maria Kristin yang sedang cedera, Indonesia menempatkan dua wakilnya yang langsung menuju babak utama. Indonesia mengirimkan Adriyanti Firdasari dan Pia Zebadiah . Firdasari kemungkinan akan melangkah mudah ke babak kedua. Dan dibabak kedua sudah harus berhadapan dengan unggulan ke 4 Pi Hongyan (FRA). Sementara Pia dibabak pertama sudah harus menemui hambatan dengan berhadapan pemain tuan rumah Wong Mew Chow (MAS). Pia Kemungkinan akan terhenti dibabak pertama.
Ganda Putra
Diganda putra unggulan pertama Markis/Hendra kemungkinan akan melangkah mulus hingga ke final. Di ganda putra ini Indonesia diwarnai dengan pemain baru muka lama. Candra Wijaya yang biasa berpasangan dengan Tony Gunawan akan berpasangan dengan Luluk Hadiyanto. Sementara itu Alvent Yulianto yang juga pasangan Luluk Hadiyanto berpasangan dengan Hendra A Gunawan. Peluang untuk meraih gelar di ganda putra tetap ada meski kemungkinan di final akan bertemu dengan Koo Kien Kit/Tan Boen Heong (MAS) atau bisa juga bertemu dengan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR).
Ganda Putri
Ganda putri mengirimkan tiga wakilnya dengan Vita Marissa/Lilyana Natsir, Lita Nurlita/Endang Nursugianti dan satu dari klub Djarum Sendy Puspa/Meilina Jauhari. Dari ganda putri memang tidak berharap banyak mengingat prestasinya yang naik turun. Bahkan Vita/Lilyana pun kadang-kadang bermain sangat jelek. Sebenarnya alasan bermain rangkap tidak harus dijadikan alasan, akan tetapi tetap menjadi faktor bagi kebugaran fisiknya.
Ganda Campuran
Masih mengandalkan Nova Widianto/Lilyana Natsir, ganda campuran diharapkan akan meraih gelar diturnamen ini. Indonesia berpeluang meraih gelar dari tangan Nova/lily yang kemungkinan akan kembali bertemu dengan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Sementara itu M. Rijal/Vita Marissa yang berada satu pool dengan Nova/Lily di babak pertama harus bertarung melawan pemain sesama Indonesia asal Klub Djarum Frans Kurniawan/Sendy Puspa Irawati.
Semoga saja pemain Indonesia bisa meraih gelar di turnamen ini.
Tuesday, October 21, 2008
Denmark Open Super Series 2008; Pemain Top Dunia Mundur
Menjelang dimulainya Denmark Open Super Series 2008, pemain top dunia mengundurkan diri, sehingga otomatis membuat drawing yang sudah ada berubah. Pengunduran diri terjadi di sektor tunggal putra dan ganda campuran. Melihat keadaan ini, menjadikan Denmark Open super Series 2008 sedikit mengurangi greget dan persaingan yang diharapkan akan seru.
Di tunggal putra, mantan pemain nomor wahid dunia Lin Dan (CHN) bahkan tidak didaftarkan di pertandingan ini. Menyusul kemudian Bao Chun Lai (CHN) yang juga mundur dari turnamen ini. Sementara tunggal putra nomor satu dunia Lee Chong Wei(MAS) mengundurkan diri dengan alasan untuk beristirahat untuk mempersiapkan diri di turnamen super series eropa lainnya yakni Prancis Super Series yang akan berlangsung pekan depan. Dari Indonesia, Taufik Hidayat juga mundur dari turnamen ini. Taufik mundur karena kecapekan setelah mengikuti beberapa turnamen sebelumnya.
Akan tetapi mundurnya pemain-pemain top dunia, khususnya di tunggal putra, membawa keuntungan sendiri bagi pemain tunggal putra Indonesia. Hal ini di prediksi akan memuluskan jalan Simon santoso untuk melangkah ke partai puncak.
Sementara itu dari ganda campuran, Nova Widianto/Lilyana Natsir dan M. Rijal/Vita Marissa juga mundur dari turnamen ini dengan alasan kelelahan setelah mengikuti turnamen China Master Super Series, dan lebih fokus untuk bermain di Prancis Open Super Series 2008.
Mundurnya para pemain top dunia tersebut jelas mengurangi prestise Denmark Open Super Series 2008, akan tetapi meski mundurnya pemain-pemain top tersebut, persaingan diprediksi akan tetap berlangsung ketat.
Sementara itu pemain pelatnas Taufik Hidayat Akbar hari ini sudah memulai pertandingan dari babak kualifikasi.
Di tunggal putra, mantan pemain nomor wahid dunia Lin Dan (CHN) bahkan tidak didaftarkan di pertandingan ini. Menyusul kemudian Bao Chun Lai (CHN) yang juga mundur dari turnamen ini. Sementara tunggal putra nomor satu dunia Lee Chong Wei(MAS) mengundurkan diri dengan alasan untuk beristirahat untuk mempersiapkan diri di turnamen super series eropa lainnya yakni Prancis Super Series yang akan berlangsung pekan depan. Dari Indonesia, Taufik Hidayat juga mundur dari turnamen ini. Taufik mundur karena kecapekan setelah mengikuti beberapa turnamen sebelumnya.
Akan tetapi mundurnya pemain-pemain top dunia, khususnya di tunggal putra, membawa keuntungan sendiri bagi pemain tunggal putra Indonesia. Hal ini di prediksi akan memuluskan jalan Simon santoso untuk melangkah ke partai puncak.
Sementara itu dari ganda campuran, Nova Widianto/Lilyana Natsir dan M. Rijal/Vita Marissa juga mundur dari turnamen ini dengan alasan kelelahan setelah mengikuti turnamen China Master Super Series, dan lebih fokus untuk bermain di Prancis Open Super Series 2008.
Mundurnya para pemain top dunia tersebut jelas mengurangi prestise Denmark Open Super Series 2008, akan tetapi meski mundurnya pemain-pemain top tersebut, persaingan diprediksi akan tetap berlangsung ketat.
Sementara itu pemain pelatnas Taufik Hidayat Akbar hari ini sudah memulai pertandingan dari babak kualifikasi.
Sunday, September 21, 2008
Indonesia Raih Dua Gelar di Jepang Super Series
Turnamen Yonex Japan Super Series 2008 membawa angin segar buat kubu Indonesia. Meski tanpa hadirnya pemain-pemain negeri tirai bambu, akan tetapi pemain-pemain muda Indonesia mampu unjuk gigi.
Indonesia meraih dua gelar setelah pasangan ganda campuran M. Rijal/Vita Marissa mengalahkan seniornya Nova Widianto/Lilyana Natsir dalam pertandingan tiga set. Meski baru dipasangkan, namun pasangan M. Rijal/Vita Marissa langsung berpadu dan menjadi kampiun di ajang super series. M. Rijal/Vita Marissa berhasil mengalahkan pasangan Nova/lilyana dalam tiga set dengan 14-21 21-15 dan 21-19.
Sukses yang sama diraih oleh Tunggal Putra Sony Dwi Kuncoro yang berhasil menekuk unggulan pertama Lee Chong Wei secara straight set. Meski Lee Chong wei secara peringkat dan permainan lebih diunggulkan, akan tetapi Sony mampu membalikkan keadaan dan Sony menang dengan mudah. Patut disyukuri setelah sekian lama Sony tidak pernah memperoleh gelar, dalam seri terakhir Super Series Sony mampu menunjukkan bahwa dia bisa menjadi pengganti setidaknya pengganti Taufik Hidayat. Sebelum diJepang Super Series, Sony memperoleh gelar di Djarum Indonesia Open Super Series dengan mengalahkan rekan senegaranya Simon Santoso. Dan kini diajang super series, kembali Sony memperoleh gelar setelah menekuk unggulan pertama Lee Chong Wei dengan 21-17 dan 21-11.
Akan tetapi kesuksesan tidak mampu diikuti oleh pasangan muda M. Ahsan/Bona Septono yang harus mengakui keunggulan ganda putra Denmark Lars Paaske/Jonas Rassmusen dengan rubber set. Sebenarnya keadaan imbang, akan tetapi pasangan muda pelatnas tersebut kurang konsentrasi sehingga harus mengakui keunggulan permainan pemain Denmark tersebut dengan 71-21 21-15 dan 13-21.
Turnamen berikutnya yang akan diikuti oleh para pemain pelatnas adalah China Master Super Series.
Indonesia meraih dua gelar setelah pasangan ganda campuran M. Rijal/Vita Marissa mengalahkan seniornya Nova Widianto/Lilyana Natsir dalam pertandingan tiga set. Meski baru dipasangkan, namun pasangan M. Rijal/Vita Marissa langsung berpadu dan menjadi kampiun di ajang super series. M. Rijal/Vita Marissa berhasil mengalahkan pasangan Nova/lilyana dalam tiga set dengan 14-21 21-15 dan 21-19.
Sukses yang sama diraih oleh Tunggal Putra Sony Dwi Kuncoro yang berhasil menekuk unggulan pertama Lee Chong Wei secara straight set. Meski Lee Chong wei secara peringkat dan permainan lebih diunggulkan, akan tetapi Sony mampu membalikkan keadaan dan Sony menang dengan mudah. Patut disyukuri setelah sekian lama Sony tidak pernah memperoleh gelar, dalam seri terakhir Super Series Sony mampu menunjukkan bahwa dia bisa menjadi pengganti setidaknya pengganti Taufik Hidayat. Sebelum diJepang Super Series, Sony memperoleh gelar di Djarum Indonesia Open Super Series dengan mengalahkan rekan senegaranya Simon Santoso. Dan kini diajang super series, kembali Sony memperoleh gelar setelah menekuk unggulan pertama Lee Chong Wei dengan 21-17 dan 21-11.
Akan tetapi kesuksesan tidak mampu diikuti oleh pasangan muda M. Ahsan/Bona Septono yang harus mengakui keunggulan ganda putra Denmark Lars Paaske/Jonas Rassmusen dengan rubber set. Sebenarnya keadaan imbang, akan tetapi pasangan muda pelatnas tersebut kurang konsentrasi sehingga harus mengakui keunggulan permainan pemain Denmark tersebut dengan 71-21 21-15 dan 13-21.
Turnamen berikutnya yang akan diikuti oleh para pemain pelatnas adalah China Master Super Series.
Saturday, September 20, 2008
Indonesia Pastikan Satu Gelar di Jepang Super Series
Indonesia memastikan memperoleh satu gelar di ajang Yonex Japan Open Super Series 2008 setelah pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Mohammad Rijal/Vita Marissa melangkah ke Final. Disemifinal Nova/Lilyana yang di unggulkan ditempat pertama harus berjuang keras untuk melangkah ke final ketika menghadapi pasangan ganda campuran Korea Yoo Seong/Kim Jung Min dalam pertandingan 3 set. Di set pertama Nova/lilyana dipaksa menyerah dengan 19-21. Akan tetapi diset kedua Nova/Lilyana mampu menyamakan kedudukan menjadi 1 sama dengan perolehan angka 21-17. Dan diset penentuan meski tidak mudah mengalahkan pasangan Korea yang memang terkenal tak kenal menyerah, Nova/Lilyana yang merupakan juara dunia 2 kali tersebut mampu meredam permainan pasangan Korea hingga set ketiga ditutup dengan 21-18.
Sementara itu pasangan yang baru dipasangkan M Rijal/Vita Marissa menang atas pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravichitchaikul dengan 22-20 dan 21-18. Diset pertama persaingan cukup ketat sehingga kejar mengejar angka terus terjadi. Akan tetapi M. Rijal/Vita Marissa lebih unggul dan matang dalam permainan.
Sementara itu peluang gelar juga diraih dari tunggal putra Sony Dwi Kuncoro yang berhasil mengalahkan Kenichi Tago yang merupakan tunggal putra tuan rumah dengan 21-15 dan 21-16, dan peluang juga didapat dari Ganda putra yang saat ini belum bertanding.
Sementara itu pasangan yang baru dipasangkan M Rijal/Vita Marissa menang atas pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravichitchaikul dengan 22-20 dan 21-18. Diset pertama persaingan cukup ketat sehingga kejar mengejar angka terus terjadi. Akan tetapi M. Rijal/Vita Marissa lebih unggul dan matang dalam permainan.
Sementara itu peluang gelar juga diraih dari tunggal putra Sony Dwi Kuncoro yang berhasil mengalahkan Kenichi Tago yang merupakan tunggal putra tuan rumah dengan 21-15 dan 21-16, dan peluang juga didapat dari Ganda putra yang saat ini belum bertanding.
Subscribe to:
Posts (Atom)