Showing posts with label Super Series. Show all posts
Showing posts with label Super Series. Show all posts

Wednesday, June 23, 2010

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2010; TANPA CHINA, INDONESIA DIHARAP JUARA



Gelaran Djarum Indonesia open super series yang dimulai sejak 22 - 27 Juni 2010 yang berlangsung di Stadion Istora Gelora Bung Karno tanpa di hadiri pemain-pemain top China, hal ini tentu menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk dapat meraih gelar di negeri sendiri, mengingat pemain-pemain top Korea juga tidak turun secara penuh, apalagi pasca Lee Yong Dae terkena cedera. Indonesia berpeluang meraih gelar setelah di tahun 2007 dan 2009 yang juga berlangsung di Jakarta, Indonesia tidak meraih gelar satupun. ini adalah kali kedua Indonesia tidak meraih gelar di negeri sendiri sejak Indonesia Open di gelar.

Babak utama akan di pertandingkan pagi ini mulai pukul 09.00 dengan menggunakan 4 lapangan. Sehari sebelumnya babak prakualifikasi juga sudah selesai di pertandingkan, ada beberapa pemain Indonesia yang akhirnya lolos ke babak utama setelah harus merangkak dari prakualifikasi.

Di babak utama hari ini, dijadwalkan mulai pukul 09.00 hingga 21.40 untuk pertandingan terakhir. Tentu saja tanpa hadirnya China kita dapat berharap besar terhadap kontingen Indonesia untuk dapat meraih gelar lebih dari satu. Peluang tersebut sebenarnya ada disemua nomor, meski di nomor ganda campuran, peluang untuk mengulang final Singapore super Series pekan lalu juga kembali berpeluang terjadi, dan pekan lalu pemain Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl yang menjadi juara setelah menundukkan Nova Widianto/Lilyana Natsir dengan dua set langsung, namun kali ini kalaupun skenario tersebut berjalan lancar, seharusnya Nova/Lilyana mampu meraih gelar.

Sementara di nomor tunggal putri, Maria Kristin Yulianti yang seharusnya merangkak dari kualifikasi, akhirnya langsung berlaga di babak utama. Berkah dari absennya China tentu saja. Hadirnya Maria Kristin diharapkan akan membawa Indonesia untuk meraih hasil yang terbaik, dan kemungkinan untuk mengulang sukses pada tahun 2008 ketika itu Maria Kristin mampu menembus final akan terulang lagi tahun ini. Sementara itu Adriyanti Firdasari berpeluang kembali untuk bertemu dengan Zhou Mi (HKG) dibabak kedua jika mampu melewati hadangan pertama. Pekan lalu Firda mampu mengalahkan Zhou Mi di Singapura.

Di nomor tunggal putra, Dyonisius Hayom Rumbaka langsung mendapatkan lawan kuat yang pekan lalu di Singapura berhasil mengalahkan Hayom dengan 3 set. Lawan Dyonisius di babak pertama adalah Lee Chong Wei (MAS), tentu saja menghadapi Chong Wei bukan hal yang gampang, apalagi Chong Wei adalah pemain berperingkat 1 dunia, namun grafik permainan Hayom yang kian meningkat, kemungkinan untuk dapat mengalahkannya masih terbuka. Sedangkan tunggal putra non pelatnas Taufik Hidayat akan diuji kembali untuk membuktikan siapa yang benar-benar kuat setelah di babak pertama ini akan bertemu dengan Kashyap Parupalli (IND) pemain ulet yang patut di waspadai. Kashyap sudah dua kali bertemu Taufik di putaran final Thomas Cup di Malaysia bulan Mei silam, dan mampu membuat Taufik pontang panting. Kali ini Taufik akan di uji kembali untuk berhadapan dengan Kashyap.

Sementara itu di nomor ganda putra lawan yang patut di waspadai adalah unggulan utama Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) bagi kubu Indonesia.

Dengan Absennya China mudah-mudahan Indonesia mampu meraih gelar maksimal.

Wednesday, June 16, 2010

SINGAPORE SUPER SERIES 2010; MARIA KRISTIN LANGSUNG TERSINGKIR DI KUALIFIKASI

Maria Kristin Yulianti gagal melangkah ke babak utama turnamen Singapore Super Series 2010 setelah di babak kualifikasi langsung kandas dari lawannya Li Xuerui (CHN) melalui pertandingan tiga set. Maria Kristin yang merangkak dari babak kualifikasi setelah peringkatnya melorot jauh akibat jarang dimainkan di turnamen-turnamen sekelas super series selepas cedera yang terus saja mengintainya. Di set pertama Li langsung unggul 3-0 atas Maria Kristin setelah pada akhirnya Maria meraih angka pertamanya. Di set pertama Maria tidak mampu menghadapi permainan Li Xuerui yang diatas kertas seharusnya Maria lebih menang pengalaman dan mampu mengatasinya. Set pertama di tutup dengan 14-21. Memasuki set kedua Pola permainan Maria berubah dan mampu memenangi pertandingan sekaligus memaksakan rubber set setelah ditutup dengan 21-14 untuk kemenangan Maria Kristin.

Memasuki set penentuan, Maria Kristin sempat ketinggalan 6-12 atas Li, namun satu persatu angka di raihnya dan berhasil menyamakan kedudukan dengan 12-12, namun akhirnya Li melesat mendahului Maria dan nyaris tidak terkejar pada kedudukan 18-20. Maria sempat memberikan harapan bagi Indonesia setelah berhasil menyamakan kedudukan 20-20, namun sayang sekali lawan kali ini bermain lebih baik, dan Maria harus mengakui keunggulan Li dengan menutup set ketiga dengan 21-23. Maria Kristin harus angkat koper lebih awal dan pulang untuk mempersiapkan kejuaraan Djarum Indonesia SUper Series yang akan berlangsung pekan depan di Jakarta.

Rekan Maria yang lain, Adriyanti Firdasari, Maria Febe Kusumastuti dan Fransisca Ratnasari masih bernasib baik karena langsung ke babak utama turnamen ini.

Sementara itu Indonesia meloloskan pasangan baru ganda campuran Markis Kido/Lita Nurlita dan Ahmad Tontowi/Greysia Polii ke babak utama untuk mendampingi Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang langsung kebabak utama.

Babak utama turnamen Singapore Super Series akan berlangsung esok hari mulai pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 08.00 WIB.

Friday, March 19, 2010

SWISS SUPER SERIES 2010; LANGKAH DYONISIUS HAYOM RUMBAKA TERHENTI

Langkah pemain tunggal putra asal Klub Djarum Dyonisius Hayom Rumbaka terhenti di babak kedua kejuaraan Swiss Super Series 2010 setelah berhasil memaksa bermain tiga set atas lawannya Chen Long (CHN). Pemain kelahiran 22 Oktober 1988 ini kalah saat menghadapi pemain China di babak kedua. Menghadapi Chen Long, Dyonisius tidak mampu mengalahkan pemain China pelapis Lin Dan tersebut. Kegagalan Dyonisius Hayom Rumbaka melangkah ke perempat final sekaligus memupus harapan untuk dapat berhadapan dengan Taufik Hidayat jika saja Taufik melangkah ke perempat final. Sampai berita ini diturunkan, Taufik masih belum bermain, dan dijadwalkan akan bermain pukul 8 malam waktu setempat melawan Kazuzhi Yamada (JPN).

Dyonisius Hayom Rumbaka pemain asal klub Djarum sekaligus harapan tunggal putra pelatnas, akhirnya kandas dan gagal melangkah ke perempat final. Menghadapi Chen Long yang merupakan pemain muda China, Hayom Rumbaka kesulitan untuk mengembangkan permainan.

Di set pertama Hayom Rumbaka sempat unggul 7-4 atas Chen Long, hingga kemudian keadaan berubah setelah kedudukan 8-8. Chen Long mengepakkan sayapnya lebih lebar dan akhirnya mampu mengungguli permainan Hayom hingga set pertama tidak mampu dikejar Hayom rumbaka. Set pertama ditutup dengan 12-21. Memasuki set kedua Hayom sedikit kesulitan di set awal, hingga kedudukan pun sempat tertinggal 5-7. Namun akhirnya mampu menyamakan kedudukan 7-7 dan keadaan berimbang hingga kedudukan 11-11, Hayom mampu mengungguli Chen Long dan menutup dengan kemenangan 21-17.

Memasuki set penentuan, Hayom Rumbaka mampu menyamakan kedudukan 7-7, namun Chen Long berhasil melesat dalam perolehan angka hingga set ketiga ditutup dengan 15-21, sekaligus memupus harapan Dyonisius Hayom Rumbaka untuk dapat melangkah ke perempat final. Harapan Indonesia tersisa melalui Taufik Hidayat yang saat ini masih belum bertanding.

Monday, March 15, 2010

ALL ENGLAND 2010: NOVA/LILYANA GAGAL JUARA !!!

Harapan Indonesia untuk dapat mengulang sukses di nomor ganda campuran pada kejuaraan All England Super Series 2010 pupus sudah setelah satu-satunya pasangan Indonesia gagal meraih juara setelah ditaklukkan oleh ganda campuran dari negeri tirai bambu Zhang Nan/Zhao Yunlei melalui pertandingan tiga set. Indonesia haus akan gelar All England setelah terakhir kali di raih tahun 2003 oleh ganda putra Indonesia Candra Wijaya/Sigit Budiarto, sedangkan di nomor ganda campuran sendiri, satu-satunya gelar diraih pada tahun 1979 melalui Christian Hadinata/Imelda Wiguna, selepas itu belum ada lagi gelar ganda campuran di All England yang mampu di raih oleh Indonesia.

Kegagalan Nova/Lilyana meraih gelar All England sekaligus memupus harapan publik bulutangkis Indonesia untuk dapat melihat wakilnya meraih gelar. Kekalahan Nova/Lilyana adalah kekalahan tragis, karena di set awal Nova/lilyana mampu mengungguli permainan lawan dan selalu memimpin perolehan angka, namun pemain muda harapan China tersebut ternyata mampu mengejar ketertinggalan sehingga berbalik unggul untuk memimpin.

Di set pertama pasangan Nova Widianto/lilyana Natsir tampil penuh percaya diri dan mampu memimpin perolehan angka hingga kedudukan 18-14. Namun pertahanan Nova/Lilyana mengendur sehingga pasangan Zhang Nan/Zhao Yunlei mampu menyamakan kedudukan menjadi 18-18 sekaligus memupuk rasa percaya diri mereka dan kedudukan pun berubah. China menjadi lebih unggul. Nova/Lilyana terkunci di angka 18 sekaligus tidak mampu mengembangkan permainan lagi. Set pertama di tutup dengan 18-20. Memasuki set kedua,  perolehan angka Nova/Lilyana melesat jauh hingga memimpin 10-5, namun pasangan China tersebut tidak tinggal diam dan mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 10-10 kemudian kedua pasangan saling kejar mengejar angka. Set kedua ditutup dengan 25-23 untuk kemenangan Nova Widianto/Lilyana Natsir sekaligus memaksakan rubber set.

Memasuki set penentuan, Nova Widianto/Lilyana Natsir selalu memimpin perolehan angka hingga kedudukan 14-11. Namun pasangan ganda campuran China mampu mengejar ketertinggalan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 14-14, selanjutnya pasangan China dan Indonesia saling berbagi poin. Namun pasangan China kembali mampu mengobrak abrik pertahanan pemain Indonesia. Ia memanfaatkan kelemahan pemain ganda campuran Indonesia, sehingga berbalik unggul . Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan pemain China dengan 18-21 sekaligus mengubur impian untuk meraih gelar di Inggris.

Sementara itu China memastikan meraih 2 gelar setelah gelar pertama di raih melalui pasangan ganda campuran, dan satu lagi yang pasti diraih adalah di nomor ganda putri yang terjadi all China Final. China berpeluang meraih tiga gelar dari nomor tunggal putri yang saat ini sedang bertanding.

Sunday, March 14, 2010

ALL ENGLAND 2010; NOVA/LILYANA MELANGKAH KE FINAL

Indonesia menempatkan satu pasangan ganda campuran di final All England 2010 yang berlangsung di birmingham Inggris. Pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke final sekaligus memberikan harapan bagi Indonesia untuk dapat meraih gelar di All England 2010 ini setelah di semifinal berhasil menekuk pasangan ganda campuran Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung melalui pertandingan rubber set. Di unggulkan di tempat kedua, pasangan Indonesia tersebut akhirnya mampu membalaskan kekalahan yang sering didapat dari pasangan Korea tersebut.

Mengawali set pembuka, pasangan Indonesia selalu mendapat tekanan dari permainan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir tidak mampu berkembang dan mereka selalu ketinggalan angka hingga kedudukan 12-15 yang merupakan titik awal bagi Nova/Lilyana untuk dapat meraih angka 3 angka berturut-turut hingga 15-15 dan berbalik mengungguli pasangan Korea, hingga akhirnya set pertama di tutup dengan kemenangan 21-16. Memasuki set kedua lagi-lagi pasangan Indonesia selalu tertekan dan kehilangan angka hingga tidak mampu mengejar ketertinggalan hingga kedudukan 17-17. Nova/Lilyana hanya di beri kesempatan untuk menambah 1 angka menjadi 18-21 dan memaksakan rubber set. Di set penentuan, akhirnya keadaan set pertama dan kedua berbalik bagi pasangan Indonesia yang selalu memegang permainan. Set ketiga ditutup dengan kemenangan mudah 21-8 atas pasangan Korea. Kunci kegagalan Korea adalah di tangan Lee Yong Dae yang baik di nomor ganda putra dan ganda campuran permaiannya sedang menurun. Biasanya Lee Yong Dae selalu memegang kunci kemenangan karena staminanya yang memang bagus.

Keberhasilan Nova/Lilyana gagal di ikuti pasangan ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan.  Markis/Hendra kalah dari pasangan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) melalui pertandingan tiga set. Sebenarnya pertandingan ini merupakan pertandingan yang sangat menegangkan mengingat kedua pasangan saling memberikan perlawanan yang sangat ketat. Di set pertama dengan penuh percaya diri Markis/Hendra mampu menekuk permainan pasangan Denmark tersebut dengan 21-14, namun di set kedua pasangan Indonesia yang baru saja di kontrak Flypower milik Haryanto Arbi pun mendapat tekanan sengit dari pasangan Korea sehingga tidak mampu mengembangkan permainan dan berbalik kalah 12-21. Memasuki set penentuan, sebenarnya pasangan Indonesia sudah unggul terlebih dahulu dengan 19-17, namun pasangan Denmark tersebut selalu dapat menghancurkan pertahanan permainan Markis/Hendra sehingga set ketiga ditutup dengan kemenangan dramatis 21-23.

Hal ini tentu saja memupuskan harapan Marki/Hendra untuk dapat meraih gelar di All England, sebuah gelar bergengsi yang akhir-akhir ini sulit di tembus oleh Indonesia.

Sementara itu China dan Denmark memastikan diri meraih satu gelar setelah terjadi All China final di nomor ganda putri dan All Denmark Final di nomor ganda putra. China juga berpeluang meraih dua gelar lagi melalui nomor tunggal putri antara Wang Yihan yang berhasil melangkah ke final untuk menghadapi Tine Rassmussen (DEN), dan di nomor ganda campuran Zhang Nan/Zhao Yunlei yang akan berhadapan dengan Nova Widianto/Lilyana Natsir. Namun demikian semoga dewi fortuna akan berpihak bagi Indonesia untuk dapat meraih satu gelar di All England.

Pertandingan Final akan di gelar mulai pukul 13.00 waktu setempat atau sekitar pukul 20.00 WIB.

Thursday, November 12, 2009

HONGKONG SUPER SERIES ; FRANS/PIA KALAHKAN UNGGULAN 1

Kejutan terjadi di partai ganda campuran antara pemain Indonesia dengan pemain Korea Selatan. Frans Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet berhasil menjungkalkan unggulan pertama asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung dengan dua set langsung.  Kemenangan ini menjadi suatu harapan baru bagi Indonesia untuk melapisi pemain ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir yang sebentar lagi akan di cerai.

Permainan Frans/Pia sangat gemilang karena berhasil menekan permainan ganda kuat Korea tersebut, sehingga tidak kelihatan kalah kelas. Pia Zebadiah yang sebelumnya bermain di nomor tunggal akhirnya di pasangkan dengan Frans Kurniawan untuk bermain di nomor ganda campuran, dan hasilnya meski baru beberapa kali bermain cukup menggembirakan meski belum juara.  Di Set pertama Frans/Pia berhasil menekan permainan ganda Korea dan menang dengan 21-19. Memasuki set kedua kedudukan Frans/Pia langsung melesat jauh meninggalkan Korea dan sempat unggul 14-5 sebelum akhirnya ganda Korea berhasil meraih angka demi angka sampai pada kedudukan 18-18. Keadaan ini tidak membuat Frans/Pia patah semangat justru memacu dirinya untuk bermain tenang. Akhirnya set kedua di meanangkan oleh Frans/Pia dengan kemenangan 21-19, sekaligus melangkah ke perempat final untuk bertemu dengan rekan senegaranya Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang terlebih dulu lolos ke perempat final setelah mengandaskan Chen Hung Ling/Chou Chia Chi (TPE) dengan 21-18 dan 21-15.

Sementara itu ‘rising star’Dyonisius Hayom Rumbaka juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Yu Hsin Hsieh (TPE) dengan kemenangan mudah 21-13 dan 21-9.  Namun disayangkan sekali di perempat final Dyonisius sudah bertemu Bao Chun Lai(CHN) yang tentu saja diatas kertas baik tekhnik dan pengalaman Bao Chun Lai lebih unggul.

Sementara itu ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan ganda putra Indonesia saat berita ini diturunkan masih belum bertanding.

Monday, November 2, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; INDONESIA RAIH DUA GELAR

Indonesia berhasil meraih dua gelar dalam turnamen Prancis Super Series yang berakhir semalam melalui ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, sedangkan di nomor tunggal putra Taufik Hidayat harus puas untuk menjadi runner up di turnamen ini.

Kepastian kemenangan Nova/Lilyana diraih setelah pasangan tersebut menundukkan pemain non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan cukup mudah. Pasangan Nova/Lilyana hanya membutuhkan 20 menit untuk menghentikan permainan Hendra/Vita dengan 21-7 dan 21-7. Gelar ini adalah merupakan gelar super series kedua di tahun 2009 untuk pasangan Nova/Lilyana setelah sebelumnya pernah meraih di Malaysia Super Series Januari silam.

Satu  lagi gelar di raih dari Markis Kido/Hendra setiawan atas musuh bebuyutannya Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong (MAS) dalam pertandingan tiga set. Memang secara mental, pemain Malaysia tersebut seringkali mampu menurunkan mental pemain-pemain Indonesia melalui tingkah lakunya. Namun kali ini Marki/Hendra tidak mau di pecundangi hingga menang dengan 15-21, 21-15 dan 21-14.

Hasil selengkapnya :

1. XD : Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Hendra A Gunawan/Vita Marissa (INA) 21-7 dan 21-7

2. WS : Wang Yihan (CHN) beat Wang Lin (CHN) 21-9 dan 21-12

3. WD : Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) beat Cheng Zu/Zhao Yunlei (CHN) 21-13 dan 21-8

4. MS : Lin Dan (CHN) beat Taufik Hidayat (INA) 21-6, 21-15

5. MD : Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) 15-21, 21-15 dan 21-14

Wednesday, October 21, 2009

BULUTANGKIS; BERHARAP GELAR DI DENMARK SUPER SERIES 2009

Perjalan perbulutangkisan Indonesia yang kian hari tidak memberikan hasil yang memuaskan membuat Indonesia harus realistis untuk mematok target yang harus di raih. Di penghujung tahun 2009 dari sisa Super Series yang dimainkan, Indonesia masih bisa berharap gelar dari Denmark Super Series yang sudah berlangsung sejak 20 Oktober 2009 sampai dengan 25 Oktober 2009.

Dari tim yang sudah masuk, China tidak menurunkan wakilnya dengan kekuatan penuh, dan Korea pun tidak menurunkan wakilnya sehingga ini adalah peluang yang cukup bagus bagi Indonesia untuk meraih gelar, meski kekuatan-kekuatan bulutangkis juga sudah merata di setiap negara. Malaysia dan tuan rumah Denmark akan menjadi calon lawan yang kuat bagi tim Indonesia. Di nomor ganda putri, unggulan nomor satu Eei Hui CHin/Wong Pei Tty (MAS) akan menjadi lawan kuat bagi Greys/Nitya maupun Shendy/Meiliana. Sedangkan di ganda putra pasangan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) masih menjadi lawan yang cukup disegani bagi ganda terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan.

Di nomor ganda campuran, pasangan tuan rumah Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl merupakan musuh bebuyutan bagi Nova/lilyana yang seringkali mempecundangi permainan Nova/Lilyana. Peluang justru berada di nomor tunggal putra dan putri. Di nomor tunggal putra, Lin Dan (CHN) dan Lee Chong Wei (MAS) absen dari turnamen ini. Sehingga praktis lawan kuatnya cuma di tangan tuan rumah Peter Heog Gade, meski tidak boleh juga meremehkan kekuatan lawan lainnya. Di nomor tunggal putri, satu-satunya wakil Indonesia, Adriyanti Firdasari di prediksi akan melangkah mulus hingga perempat final untuk bertemu dengan Tinne Rassmusen (DEN). Firda sedang berada pada kondisi yang cukup fit, sehingga kemungkinan melangkah hingga ke final pun masih terbuka lebar, mengingat lawan-lawannya tidak setangguh jika kekuatan China turun semua.

Semoga saja kai ini Indonesia mampu meraih gelar yang maksimal. amien.

Saturday, June 20, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; NOVA/LILYANA GAGAL, TUNGGAL PUTRA PASTIKAN KE FINAL

Indonesia memastikan satu tempat di final setelah terjadi all Indonesian Semifinal Djarum Indonesia Super Series 2009. Kepastian terjadi duel sesama pemain Indonesia setelah Taufik Hidayat memastikan diri untuk melangkah ke semifinal setelah menekuk Peter Heog Gada(DEN). Sebelumnya Sony Dwi Kuncoro telah terlebih dahulu melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Yan Kit Chan (HKG) dengan 18-21, 21-17 dan 21-10.

Taufik Hidayat melangkah ke semifinal setelah terjadi 'final kepagian' di perempat final dengan Peter Heog Gade. Publik Istora pun terlonjak setelah Taufik memastikan diri ke semifinal. Perjuangan Taufik patut diacungi jempol, bermain dibawah tekanan Gade yang secara permainan berimbang dan lebih berpengalaman, akhirnya Taufik unggul dan memenangi pertandingan.

Di set pertama perolehan angkanya cukup ketat. Set pertama dimenangkan oleh Taufik dengan 21-19. Memasuki set kedua Taufik Hidayat tidak dapat mengembangkan permainan dan berkali-kali bolanya keluar atau nyangkut di net. Taufik banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga set kedua direbut oleh Gade dengan 8-21. Memasuki set ketiga, Taufik sempat ketinggalan 1-4 atas Gade namun secara berturut-turut meraih angka dan dapat menyamakan kedudukan 4-4 bahkan unggul terlebih dahulu 5-4. Akan tetapi Gade berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Kejar mengejar angka pun terjadi. Taufik sempat unggul terlebih dahulu dengan 20-18, akan tetapi Gade mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Publik Istora pun di buat menahan nafas dan saat-saat yang mendebarkan tersebut akhirnya berhasil diredam dan menjadi kegembiraan setelah Taufik unggul terlebih dahulu 21-20. Ketika pengembalian bola Gade melambung jauh keluar sisi kiri Taufik maka berakhirlah permainan dengan kedudukan 22-20 untuk kemenangan Taufik Hidayat sekaligus memastikan diri ke semifinal untuk menghadapi rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.

Indonesia juga meloloskan ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan setelah mengandaskan rekan senegaranya Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra menekuk permainan pemain non pelatnas tersebut dengan 21-19 dan 21-11. Namun sayang sekali kemenangan Markis/Hendra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang harus takluk dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan rubber set. Luluk/Joko takluk dengan 11-21, 21-17 dan 11-21.

Kegagalan serupa juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus tumbang setelah dikalahkan Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Prestasi Nova/Lilyana akhir-akhir ini memang menurun. Di ajang Indonesia Super Series 2008 Nova/Lily mampu melangkah hingga semifinal sebelum dikalahkan Thomas Layborn/Kamilla Ritter juhl (DEN). Namun perolehan poin tahun 2009 ini, Nova/Lily hanya mencapai perempat final. Nova/Lily takluk dari Zheng Bo/Ma Jin dengan dua set langsung 21-17 dan 21-18.

Sementara itu Maria Febe Kusumastuti satu-satunya tunggal putri yang tersisa juga harus takluk dari tangan Wang Lin (CHN) dengan 11-21 dan 10-21. Maria Febe tidak berdaya menghadapi Wang Lin. Jika dilihat dari track record sebenarnya Wang Lin juga baru keluar sebagai pemain yang bermain di turnamen besar, namun Maria Febe yang masih bernaung di Club Djarum jarang sekali di kirimkan ke berbagai turnamen luar negeri. Sehingga jam terbangnya kurang.

Thursday, June 18, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES ; CEDERA, FIRDASARI KALAH WO

Adriyanti Firdasari mundur dari turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 ketika dalam posisi pertandingan di set ke dua melawan Wang Lin (CHN). Namun akibat cedera, Firda tidak dapat meneruskan pertandingan sehingga Wang Lin menang WO meski di set pertama sudah unggul 21-13 atas Firdasari. Dengan demikian tunggal putri Indonesia tinggal menyisakan Maria Febe Kusumastuti dari Club Djarum yang baru akan bertanding pada pukul 18.40 menghadapi Aditi Mutatkar (IND).

Babak kedua yang dimulai pukul 14.00 pemain-pemain Indonesia mulai berguguran. Di sektor ganda campuran pasangan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah kalah dari unggulan ke 6 Xie Zhongbo/Zhang Yawen (CHN) dengan dua set langsung. Frans/Pia menyerah dengan 16-21 dan 15-21. Kegagalan yang sama diikuti oleh pemain ganda campuran non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang harus bertekuk lutut saat menghadapi permainan Zheng Bo/Ma Jin. Zheng Bo/Ma Jin yang diunggulkan di tempat ke 5 tanpa kesulitan menekuk permainan Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan dua set langsung. Hendra/Vita menyerah dengan 16-21 dan 12-21.

Sementara itu di nomor ganda putri pasangan muda Anneke Feinya Agustine/Annisa Wahyuni juga harus tersingkir dari unggulan ke3 asal China Taipei Cheng Wen Shing/Chien Yu Chin dengan dua set langsung. Anneke/Annisa kalah dengan 12-21 dan 18-21.

Dari Pengamatan di lapangan, penggemar Bulutangkis cukup membludak untuk dapat menonton langsung di Istora Senayan. Namun sayang sekali kesiapan panitia khususnya bagian tiketing tidak mempersiapkan diri dengan baik,s ehingga meski tiket habis namun masih banyak bangku kosong didalam.

Sunday, June 14, 2009

SINGAPORE SUPER SERIES 2009; INDONESIA GAGAL RAIH GELAR

Indonesia gagal meraih gelar di turnamen Aviva Singapore Super Series 2009 setelah dua wakilnya di final gagal memenangi pertandingan setelah ditaklukkan oleh lawan masing-masing. Indonesia sebenarnya berpeluang meraih dua gelar lewat ganda putri Nitya Krishinda Mahesware/Greysa Polii dan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan. Namun sayang sekali keduanya gagal mempersembahkan kemenangan bagi Indonesia.

Munculnya Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii di final sebenarnya patut disukuri, mengingat ganda putri Indonesia selama ini dipandang sebelah mata oleh lawan. Apalagi perjuangan Nitya/Greys tidaklah mudah untuk dapat sampai ke final.  Meski tanpa meraih gelar, akan tetap penampilan Nitya/Greys patut diacungi jempol. Keduanya memiliki pertahanan yang bagus sehingga pertandingannya kelihatan menarik.

Difinal Nitya/Greys kalah dari pasangan China Zhang Yawen /Zhao Tingting yang sudah malang melintang di bulutangkis dan mempunyai pengalaman yang banyak. Nitya/Greys kalah dengan 14-21 dan 13-21.

Sedangkan Ganda putra Indonesia gagal meraih kemenangan setelah dikalahkan ganda putra Inggris Anthony Clark/Nathan Robertson dengan pertandingan dua set.  Kali ini permainan Markis/Hendra tidak keluar dan sangat-sangat tidak menarik melihat pertandingan di partai puncak tersebut. Apakah Markis/Hendra sedang jenuh atau apa tapi yang jelas perlawanannya juga tidak seketat ketika melawan Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) di semifinal. Markis/Hendra kalah telak dengan 12-21 dan 11-21.

Pekan berikutnya 16-21 Juni 2009 adalah kesempatan bagi Markis/Hendra untuk membuktikan bahwa mereka lah yang terbaik di turnamen Djarum Indonesia Super Series. Semoga saja menjadi tuan rumah, Indonesia dapat meraih gelar paling tidak 2 gelar seperti gelar tahun lalu.

Menanggapi kekalahan pemain Indonesia di Singapore Super Series agaknya ini merupakan PR berat bagi PBSI. Awal kepemimpinan Djoko Santoso sebagai ketua umum PBSI sudah membuat kontroversi dengan mundurnya pemain-pemain pelatnas yang tidak puas dengan isi kontrak, dan diawal kepemimpinan Djoko pula prestasi Indonesia kian menurun. Ada apa dengan PBSI?

Wednesday, June 10, 2009

SINGAPORE SUPER SERIES 2009; FIRDASARI LEWATI HADANGAN PERTAMA

Firdasari satu-satunya wakil tunggal putri di turnamen Aviva Singapore Super Series 2009 yang berhadiah total USD 200.000 melangkah mulus ke babak kedua setelah di babak pertama berhasil mengalahkan tunggal putri Korea  Kim Moon Hi dalam dua set langsung. Menghadapi pemain Korea yang biasanya bermain ulet, Firda mampu bermain tenang meski di set pertama harus bersaing ketat untuk dapat mengalahkannya. Set pertama ditutup dengan skor tipis 23-21. Memasuki set kedua, pemain nomor dua Indonesia tersebut tanpa kesulitan berhasil mengalahkan permainan pemain Korea tersebut dengan skor 21-15. Selanjutnya dibabak kedua Firda harus berhadapan dengan pemain ulet India Saina Nehwal yang berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan pemain Slovakia Maja Tvrdy dengan 18-21, 21-11 dan 21-16.

Sukses yang sama juga diraih dua ganda campuran wakil Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda campuran Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita. Keduanya berhasil melangkah ke babak kedua setelah dibabak pertama berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Nova/Lilyana berhasil menekuk pemain China Taipai Chen Hung Ling/Chou Chia Chi dengan 21-8 dan 21-18. Nova/Nova Lilyana masih terlalu tangguh bagi pemain China Taipei tersebut. Sedangkan Devin Lahardi/Lita Nurlita melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Chris Adcock/Gabrielle White (ENG) dalam pertandingan yang cukup melelahkan tiga set. Devin/Lita menang dengan 22-20, 19-21 dan 21-14.

Ditunggal putra Simon Santoso melangkah kebabak kedua tanpa harus bertanding setelah lawannya Wei Jie Gong (CHN) mundur dari turnamen ini. Sukes yang sama juga diraih Sony Dwi Kuncoro yang berhasil mengatasi permainan Arvind Bhat (IND) dalam pertandingan 3 set. Sony menang atas Arvind dengan 21-12, 15-21 dan 21-9. Sedangkan nomor ganda putra dan putrid saat berita ini diturunkan belum memulai pertandingan.

Sunday, March 15, 2009

Swiss Super Series 2009; China Pastikan Satu Gelar di Tunggal Putri

Tunggal putri China Wang Yihan (21) berpeluang membuat hattrick setelah melangkah ke final dengan menundukkan unggulan ketiga Lu Lan dengan rubber set. Pemain muda usia yang langsung menunjukkan tajinya tersebut meski harus bermain tiga set akan tetapi berpeluang menjadi juara setelah lawan di final nanti adalah rekan senegaranya Jiang Yanjiao setelah menundukkan Pi Hongyan (FRA) juga dengan rubber set. Kedua pemain China tersebut adalah pemain baru yang belum lama bermain di kejuaraan sekelas super series akan tetapi mampu membuat mata dunia perbulutangkisan tercengang. Regenerasi tunggal putri China memang terstruktur dan terencana sehingga terus menelurkan pemain-pemain kelas dunia.

Wang Yihan yang pekan lalu menjuarai All England, kali ini sukses menekuk Lu Lan dengan 22-20, 19-21 dan 21-16. Sedangkan Jiang Yanjiao menekuk Pi Hongyan dengan 13-21, 21-18 dan 21-16. China juga berpeluang meraih juara dari nomor ganda campuran, tunggal putra dan ganda putri. Sedangkan di ganda campuran China gagal menempatkan wakilnya Fu Haifeng/Cai Yun setelah di kandaskan Koo Kien Kit/Tan Boen Heong (MAS) dengan 23-21, 18-21 dan 21-16. Final ganda putra mempertemukan pasangan  Koo/Tan melawan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) yang di semifinal mengalahkan Lee Yong Dae/Shin Baek Choel(KOR) dengan 19-21, 21-19 dan 21-14.

Sedangkan ditunggal putra ulangan final All England kembali terjadi. Kali ini Super Dan akan kembali berhadapan dengan Lee Chong Wei. Lin Dan meski diunggulkan di tempat kedua, akan tetapi masih menjadi favorit juara di turnamen ini. Lin Dan melaju ke final setelah mengalahkan rekan senegaranya Chen Jin dengan 21-14 dan 21-13, sedangkan Lee Chong Wei harus bersusah payah untuk melangkah ke final setelah pada akhirnya lawannya harus menyerah dalam tiga set. Di semifinal Lee Chong Wei berhasil menundukkan Jan O Jorgensen (DEN) dengan 21-12, 20-22 dan 21-9.

Di nomor ganda campuran, China gagal ciptakan All China Final setelah pasangan Chen Xu/Zhao Yunlei ditundukkan oleh ganda campuran Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung (KOR) dengan 21-18 dan 21-17. Chen Xu/Zhao Yunlei gagal mendampingi Zheng Bo/Ma Jin di final. Lawan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung di final adalah Zheng Bo/Ma Jin yang berhasil melangkah ke final setelah menundukkan Sudket Prapkamol/Saralee Thoungthongkam (THA) dengan 21-14 dan 21-19.

Di nomor ganda putri menempatkan Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won(KOR) melawan Du Jing/Yu Yang(CHN). Kedua pasangan tersebut melangkah ke final setelah menundukkan masing-masing. Lee Hyo Jung/Lee Kyung Won berhasil menundukkan rekan senegaranya Ha jung Eung/Kim Min Jung (KOR) dengan 21-5 dan 21-17, sementara Du Jing/Yu Yang berhasil mengatasi unggulan kesatu Cheng Wen Shing/Chin Yu Chien(TPE) dengan 21-19 dan 21-13.

China berpeluang meraih empat gelar di Swiss Super Series 2009.

Wednesday, March 11, 2009

Swiss Super Series 2009; Dua Ganda Campuran Melaju

Pasangan Ganda Campuran Indonesia melangkah ke babak kedua turnamen Wilson Swiss Open Super Series 2009.  Pasangan ganda campuran nomor satu dunia Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan  David Lindlay/Suzanna Rayyapan (ENG) dalam pertandingan tiga set. Pasangan Indonesia tersebut meski harus bersusah payah untuk melangkah ke babak berikutnya masih terlalu tangguh bagi pemain asal Inggris tersebut.  Nova Widianto/Lilyana Natsir berhasil membuka jalan bagi pemain pelatnas lainnya untuk melangkah ke babak kedua.

Diset pertama, meski sempat ketinggalan angka 7-10, kemudian menambah 2 angka lagi menjadi 9-11. Selanjutnya setelah break, Nova/Lilyana tidak terbendung hingga menyamakan kedudukan 11-11 dan hanya memberikan satu poin saja bagi pasangan Inggris tersebut menjadi 21-12 untuk kemenangan Nova/lilyana.

Memasuki Set kedua Nova/Lilyana kembali ketinggalan angka terlebih dahulu atas David/Suzanne 4-6, 5-7 untuk kemudian ketinggalan angka yang cukup jauh 6-9. Di set kedua Nova/Lilyana sempat menyamakan kedudukan menjadi 15-15 akan tetapi lawan ternyata cukup siap dengan permainan Nova/lilyana sehingga kedudukan berubah jauh. Nova/Lilyana harus merelakan set kedua di rebut pasangan Inggris dengan 18-21. Akhirnya pasangan David/Suzanne berhasil memaksakan rubber set.

Di set ketiga Nova Widianto/Lilyana Natsir mengubah pola permainannya dan berhasil menekan permainan David Lindley/Suzanne Rayappan. Di awal set Nova/Lily langsung melejit dengan 5-2 sebelum kemudian pasangan Inggris di beri kesempatan menambah satu poin menjadi 5-3. Namun keunggulan Nova/lilyana yang juara dunia 2 kali tersebut patut diacungi jempol.  pasangan Indonesia tersebut terus melejit dengan 9-3. dan akhirnya set ketiga direbut pasangan Indonesia dengan 21-13. Lawan Nova/lilyana di babak kedua adalah Ko Sung Hyun/Ha Jun Eun (KOR) yang juga melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan rekan senegaranya Han Sang Hoon/Kim Min Jung dengan 21-12, 24-22.

Sukses yang sama juga diraih ganda campuran Indonesia lainnya Devin Lahardi/Lita Nurlita. Bermain di lapangan 2, Devin/Lita meraih kemenangan dari tangan Ruud Bosch/Paulien Van Dooremalen(NED). Di awal set pertama kedudukan cukup imbang dengan saling kejar mengejar angka. Sempat menyamakan kedudukan 7-7, Devin/Lita yang unggul dari segi tekhnik dan pengalaman berhasil mengungguli permainan pasangan Belanda tersebut sekaligus merebut set pertama dengan 21-17. Memasuki set kedua  Devin Lahardi/Lita Nurlita langsung melejit 11-3. Pasangan Belanda tersebut tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan permainan sehingga dengan mudah di dikte oleh pasangan Indonesia. Set kedua ditutup dengan 21-10 untuk Devin/Lita.

Devin/Lita yang pekan lalu melangkah hingga ke perempat final sebelum dikandaskan He Hanbin/Yu Yang. Di Swiss Super Series 2009 ini pasangan Devin Lahardi/Lita Nurlita juga bertemu kembali dengan pasangan China tersebut di babak kedua.

Monday, March 9, 2009

China Sapu Bersih Gelar All England 2009

Seperti sudah di prediksi sebelumnya, akhirnya China menyapu bersih seluruh gelar di tournament Yonex All England 2009 yang telah berakhir kemarin. Setelah bertapa cukup lama, China akhirnya keluar kandang dan langsung menggebrak perbulutangkisan dunia. Ini akan menjadi batu sandungan bagi Indonesia kedepannya sekaligus akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain untuk dapat bersaing di berbagai turnamen yang akan datang.

Tidak seperti tournamen-tournamen sebelumnya, di turnamen All England tidak ada satupun stasiun TV yang menayangkan pertandingan ini di Indonesia. Semoga saja sih segera bisa di saksikan di Youtube, sehingga kita dapat memanfaatkan free download video bulutangkis tersebut.

China membuka kemenangan melalui ganda campuran He Hanbin/Yu Yang yang menang atas ganda campuran Korea. Hasil selengkapanya dari turnamen All England 2009 adalah sebagai berikut :

1. XD  : He Hanbin/Yu Yang(CHN) beat Sung Hyun Ko/Jung Eun Ha (KOR) 13-21, 21-15 dan 21-9

2. MS : Lin Dan (CHN) beat Lee Chong Wei (MAS) 21-19 dan 21-12

3. WD : Zhang Yawen/Zhao Tingting (CHN) beat Cheng Zhu/Zhao Yunlei (CHN) 21-13 dan 21-15

4. WS : Wang Yihan (CHN) beat Tine Rassmusen (DEN) 21-19, 21-23 dan 21-11

5. MD : Fu Haifeng/Cai Yun (CHN) beat Han Sang Hoon/Hwang Ji Man (KOR) 21-17 dan 21-15.

Turnamen berikutnya adalah Swiss Super Series yang akan berlangsung dari 10 Maret sampai dengan 15 Maret 2009.

Sunday, March 8, 2009

All England 2009; Taufik Hidayat Gagal Ke Final

Taufik Hidayat satu-satunya tunggal putra yang tersisa di turnamen berhadiah total US$200.000,- Yonex All England Super Series. Taufik gagal menaklukkan Lee Chong Wei setelah dipaksa bermain straight set dengan cukup mudah. Taufik tidak mampu mengembangkan permainan sehingga dengan mudah di dikte permainan Chong Wei. Tanpa perlawanan yang berarti Lee Chong Wei mampu mengalahkan Taufik Hidayat dengan 21-8 dan 21-13.Dengan demikian Taufik gagal memenuhi ambisinya untuk mendapatkan satu gelar All England.


Sementara itu wakil Indonesia lainnya Flandy Limpele di nomor ganda campuran juga gagal ke final setelah di taklukkan He Hanbin/Yu Yang (CHN). Flandy yang berpasangan dengan Anastasia Russikh (RUS) tidak mampu mengimbangi permainan He Hanbin/Yu Yang sehingga dengan mudah pertahanannya di patahkan oleh pasangan China tersebut. He Hanbin/Yu Yang menekuk Flandy Limpele/Anastasia Russikh dengan 21-12 dan 21-14. Hasil ini sekaligus melengkapi kegagalan para wakil Indonesia diajang Super Series ke tiga tahun ini tersebut.


Dengan demikian Indonesia kembali gagal membawa gelar All England untuk yang kesekian kalinya setelah wakil-wakil Indonesia lainnya sudah tersingkir terlebih dahulu. Sementara itu dari seluruh sektor, China kembali mendominasi untuk dapat meraih gelar. China memastikan satu gelar dari sektor ganda putri setelah terjadi All China Final antara Cheng Zhu/Zhao Yunlei melawan pemenang antara Du Jing/Yu Yang dengan Zhang Yawen/Zhao Tingting. Sedangkan Korea menempatkan satu wakilnya di ganda putra Sang Hoon Han/Hwang Ji Man dan berpeluang menambah satu wakilnya di ganda campuran Sung Hyun Ko/Jung Eun Ha yang saat berita ini diturunkan belum bertanding melawan Zheng Bo/Jin Ma.


Ditunggal Putri Tinne Rasmussen (DEN) berpeluang mempertahankan gelar setelah melangkah ke final dengan mengalahkan Jiang Yanjiao (CHN) lewat pertandingan tiga set. Di set pertama kejar mengejar angka terjadi antara kedua pemain. Bahkan Tinne unggul lebih dahulu 20-19, akan tetapi Yanjiao mampu membalikkan keadaan dan Tine harus melepaskan set pertama dengan 22-24. Memasuki set kedua, permainan Tinne memburuk, bahkan Tinne ketinggalan hingga 3-9. Kemudian secara bergantian Tine meraih angka demi angka. Pada kedudukan 13-17, tinne mulai bangkit dan mampu menyusul untuk menyamakan kedudukan menjadi 18-18. untuk kemudian secara berurutan dan bergantian kejar mengejar angka. Ketenangan Tine membuahkan hasil, hingga set kedua di raih dengan 25-23 sekaligus memaksa Yanjiao untuk bermain tiga set. Di set ketiga Tine lebih unggul dari perolehan angkanya. Set ketiga diraih dengan 21-15.


Denmark juga berpeluang menciptakan All Denmark Final di tunggal putri, jika pemain Denmark lainnya yang saat ini belum bertanding Nanna Brossolat Jensen mampu melangkah ke final dengan mengalahan Wang Yihan(CHN).

Friday, March 6, 2009

All England 2009; Taufik Hidayat Ke Perempat Final

Taufik Hidayat satu-satunya pebulutangkis putra Indonesia yang tersisa akhirnya melangkah ke perempat final setelah dengan susah payah bermain di babak kedua. Langkah Taufik Hidayat ke perempat final tidak semulus yang diharapkan, karena masih belum tune in, sehingga meski berhasil ke perempat final akan tetapi langkah Taufik tersebut tidaklah mudah.  Menghadapi pemain non unggulan Andrew Smith(ENG) Taufik dipaksa bermain dalam tiga set.

Diset pertama peraih medali emas Olimpiade Athena tersebut bermain tidak meyakinkan.  Taufik begitu mudah ditaklukkan oleh Andrew. Peraih emas Olimpiade sekaligus juara dunia tersebut harus mengakui keunggulan Andrew di set pertama dengan 15-21. Permainan Taufik tidak bisa berkembang sehingga mudah sekali di dikte lawan. Memasuki set kedua, keadaan berbalik. Taufik memegang kendali permainan dan sudah menemukan pola permainan terbaiknya sehingga set kedua mampu dimenangkan Taufik dengan 21-15.  Di set penentuan Taufik tak mau menyia-nyiakan kesempatan dan menutup dengan kemenangan 21-15. Lawan Taufik di perempat final adalah Peter Heog Gade (DEN) yang berhasil ke perempat final setelah mengalahkan NG Wei (HKG) dengan 21-11 dan 21-16. Menghadapi Gade yang saat ini kembali bermain cukup baik, Taufik Hidayat harus mampu mengalahkan mentalnya sendiri dan tidak 'nglokro' alias menyerah begitu saja sehingga diharapkan bisa melangkah ke semifinal untuk berhadapan dengan Lee Chong Wei(MAS).

Sukses yang sama juga di raih ganda putra Indonesia M. Ahsan/Bona Septono yang juga satu-satunya wakil di perempat final. Bermain rubber set, M. Ahsan/Bona Septono akhirnya berhasil menumbangkan permainan Kasper Faust Henriksen/Christian Jhon Skovgaard (DEN). Di set pertama Ahsan/Bona harus kehilangan set dengan 12-21. Akan tetapi pasangan Indonesia tersebut mampu menyamakan kedudukan dan berhasil memaksakan rubber set atas pemain Denmark tersebut. Set kedua dan ketiga ditutup dengan kemenangan pasangan Indonesia dengan 21-17 dan 21-14. Lawan Ahsan/Bona di perempat final adalah ganda putra Korea Lee Yong Dae/Baek Chul Shin yang melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Jorit De Ruiter/Jurgen Wouters (NED) dengan 21-11 dan 21-7. Juara Jerman Open 2009 pekan lalu tersebut menang dengan mudah atas permainan pemain Belanda. Menghadapi pasangan Korea tersebut,  Ahsan/Bona harus bermain menyerang dan agresif, karena pemain Korea tersebut khususnya Lee Yong Dae memiliki smash-smash yang cukup mematikan.

Sementara itu pasangan gado-gado Flandy Limpele/Anastasia Russikh(INA/RUS) juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Imogen Bankier/Robert Blair (CAN/ENG) dengan 26-24 dan 21-19. Lawan Flandy/Anastasia di perempat final adalah ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir.

All England 2009; Ganda Campuran Melangkah ke Perempat Final; Firdasari Tumbang

Dua Pasangan ganda campuran berhasil melangkah ke perempat final turnamen Yonex All England Super Series 2009 yang berlangsung sejak 3 Maret 2009. Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita melangkah ke perempat final turnamen bulutangkis tertua All England 2009 setelah mengandaskan permainan pasangan Rassmus Bonde/Helle Nielsen (DEN) dengan dua set langsung. Devin/Lita bermain cukup agresif  dan tidak mau kehilangan irama permainannya. Di set pertama pasangan Indonesia tersebut selalu memimpin perolehan angka. Diatas kertas memang Devin/Lita menang secara pengalaman, namun masih minim jam terbang.  Devin/Lita adalah pemain pelapis yang saat ini memang pincang setelah Vita Marissa keluar dari pelatnas, otomatis tinggal menyisakan Nova Widianto/Lilyana Natsir yang menjadi ujung tombak dan tidak ada yang membayangi lagi. Regenerasi sangat di perlukan di nomor ganda campuran.

Di set pertama Devin/Lita menang dengan 21-17.Memasuki set kedua kedudukan lebih berimbang, namun dewi fortuna masih berpihak pada ganda campuran Indonesia tersebut, sehingga tanpa harus rubber set, pasangan Indonesia tersebut menutup set kedua dengan 22-20. Di perempat final Devin/Lita akan menghadapi tembok China He Hanbin/Yu Yang.

Sukses yang sama juga diraih pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil melibas permainan Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravitcitchaikul (THA) dengan dua set langsung. Tanpa kesulitan yang berarti  unggulan nomor satu tersebut berhasil melangkah ke perempat final.  Nova/Lily menekuk pemain Thailand tersebut dengan 21-10 dan 21-17. Di perempat final Nova/Lily akan menghadapi pemenang antara Flandy Limpele/Anastasia Russikh (INA/RUS) melawan Imogen Bankir/Robert Blair (CAN/ENG).

Firda Gagal, Sony Cedera

Sayang sekali kesuksesan dua ganda campuran tersebut gagal di ikuti pemain tunggal putra dan tunggal putrid Indonesia.  Satu-satunya tunggal putri yang tersisa Adriyanti Firdasari gagal memenuhi ambisinya untuk dapat mengalahkan Xie Xingfang (CHN). Xing fang masih terlalu tangguh bagi Firdasari yang minim pengalaman.  Hanya dalam waktu 31 menit Xie Xingfang memupuskan ambisi Firda untuk lolos hingga perempat final . Xingfang menekuk Firdasari dengan 21-15 dan 21-11. Sementara itu tunggal putra nomor satu Indonesia Sony Dwi Kuncoro mengundurkan diri dari turnamen ini. Sony mundur dari turnamen ini setelah cederanya kambuh. Pemain asal klub Djarum tersebut memang rawan dengan cedera, sehingga sangat disayangkan sekali tidak bisa memenuhi ambisinya untuk juara di turnamen ini. Di sector tunggal putra Indonesia masih punya harapan dari tangan Taufik Hidayat yang saat berita ini diturunkan belum bertanding.

Thursday, March 5, 2009

Yonex All England Super Series 2009; Simon Tumbang, Ganda Putri Indonesia Berguguran

Hari Pertama turnamen bulutangkis Yonex All England Super Series 2009 belum diwarnai kejutan yang berarti. Simon Santoso tunggal putra Indonesia gagal melangkah ke babak kedua setelah di tumbangkan pemain veteran Peter Heog Gade (DEN) dalam dua set langsung.  Simon yang sebelumnya dililit cedera langsung tumbang di tangan unggulan ke 4 tersebut setelah tidak berdaya menghadapi permainan Gade.  Bermain di lapangan 3 Simon Santoso harus mengakui keunggulan Gade yang memang akhir-akhir ini kembali bersinar lagi. Simon menyerah dengan 14-21 dan 13-21.

Kegagalan juga di alami oleh pemain-pemain ganda putri Indonesia yang langsung terjegal di babak pertama. Pasangan Shendy Puspa Irawati/Meilina Jauhari gagal menaklukkan permainan Cheng Zu/Zhao Yunlei (CHN) juara ganda putri German Open pekan yang lalu.  Meski kemunculan Cheng Zhu/Zhao Yunlei di bulutangkis belum lama, namun prestasinya langsung menggebrak dunia. Shendy/Mei yang diunggulkan di tempat ke 8 harus menyerah dari tangan pasangan China tersebut sekaligus memupus harapan publik Indonesia untuk memperoleh gelar dari ganda putri. Cheng Zhu/Zhao Yunlei memenangi pertandingan dengan 21-15 dan 21-18.  Kegagalan yang sama juga di peroleh ganda putri lainnya Nitya Khrisinda Maheswari/Greysa Polii yang harus takluk dari unggulan pertama Cheng Hwen Hsing/Chien Yu Chin (TPE) dengan rubber set.   Nitya Khrisinda/Greys gagal melangkah ke babak kedua setelah bermain cukup melelahkan dengan 21-19, 16-21 dan 15-21.

Sementara itu dari Indonesia hanya menyisakan ganda putra M. Ahsan/Bona Septono setelah ganda putra yang tersisa Candra Wijaya/Joko Riyadi yang kini bermain di luar pelatnas takluk dari permainan pemain Malaysia Gan Teik Cai/Tan Bin Shen. Kekalahan ini cukup menyakitkan mengingat pemain-pemain Malaysia yang notabene di latih oleh pelatih asal Indonesia Rexy Mainaky sekarang sudah merajai bulutangkis di hampir setiap turnamen. Candra/Joko kalah dalam tiga set dengan skor yang sangat ketat.  Candra/Joko menyerah dengan 22-20, 19-21 dan 21-23. Kegagalan serupa juga di raih oleh tunggal putri Pia Zebadiah yang harus mengakui keunggulan pemain Belanda Judith Meulendijks dengan rubber set. Meski diatas kertas permainan Judith jauh diatas Pia, akan tetapi Pia mampu mengimbangi permainan Judith dan mampu memaksa rubber set. Pia Zebadiah menyerah dengan 21-14, 17-21 dan 13-21.

Hasil berbeda di raih oleh ganda campuran Indonesia yang berhasil melangkah ke babak kedua. Nova Widianto/Lilyana Natsir menekuk permainan pemain China Taipei Yu Hsin Hsieh/Yu Chin Chien dengan 21-9 dan 21-15. Sukses yang sama di raih pasangan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita yang menekuk permainan Koo Kien Kit Hui Lin NG (MAS) dengan 16-21, 21-14 dan 21-11. Satu lagi ganda campuran gado-gado non pelatnas Flandy Limpele/Anastasia Rusikh (INA/RUS) juga berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan permainan ganda campuran Xie Zhong Bo/Zhang Yawen (CHN) dengan 16-21, 21-18 dan 21-17. Harapan juga di torehkan oleh Sony Dwi Kuncoro yang menang atas Anand Pawar (IND) dengan 22-20 dan 21-15.

Pertandingan Hari kedua yang akan berlangsung hari ini akan dimulai pukul 10 waktu setempat atau pukul 5 sore WIB.

Yonex All England Super Series 2009; Firdasari Tantang Xie Xingfang di Babak Kedua

Tunggal putri Indonesia Adriyanti Firdasari berhasil memenuhi ambisinya untuk dapat bertemu dengan Xie Xingfang (CHN) di babak kedua turnamen super series ke tiga dari 12 super series dalam tahun 2009 ini. Firdasari berhasil melangkah ke babak kedua turnamen Yonex All England Super Series setelah menundukkan pemain kualifikasi dari Bulgaria Linda Zechiri. Kemenangan di raih Firda relatif mudah dan singkat hanya membutuhkan waktu 27 menit. Linda Zechiri tidak mampu mengimbangi permainan Firdasari sehingga dengan mudah ditundukkan pemain asal Indonesia tersebut. Dan akhirnya Firdasari berhasil menggapai ambisinya untuk dapat bertemu Xingfang dengan menundukkan Linda dengan 21-12 dan 21-15.

Sementara itu Xie Xingfang (CHN) berhasil melangkah kebabak kedua setelah mengandaskan permainan pemain putri Korea Jang So Young hanya dalam waktu 20 menit dengan skor 21-9 dan 21-7. Menghadapi Xingfang meski diatas kertas Firda akan dengan mudah ditundukkan, akan tetapi mudah-mudahan dewi fortuna akan berpihak ke pemain Indonesia, sehingga mampu mengimbangi permainan Xingfang dan bisa melangkah kebabak berikutnya.

Di sektor ganda putra Indonesia Pasangan M. Ahsan/Bona Septono berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan ganda putra He Hanbin/Sun Junjie (CHN) dalam pertandingan rubber set. Diset pertama Ahsan/Bona memimpin perolehan angka dengan 21-15. Memasuki set kedua pertahanan Ahsan/Bona berhasil ditembus pasangan China tersebut sehingga menyamakan kedudukan dengan 16-21. Memasuki set penentuan Ahsan/Bona tidak mau mengulangi kekeliruan di set kedua sehingga mampu unggul dan menang dengan 21-15. Lawan Ahsan/Bona di babak kedua adalah pasangan ganda putra Denmark Kasper Faust Henriksen/Christian John Skovgaard yang berhasil melangkah kebabak kedua setelah menundukkan ganda putra Kristoff Hopp/Johanes Schotleer dengan 14-21, 21-18 dan 21-19.

Kesuksesan M. Ahsan/Bona Septono melangkah ke babak kedua gagal di ikuti oleh pasangan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki  setelah dikalahkan  pasangan Malaysia M. Zakry Abdul Latif/M. Tazari M. Fairuzizuan dalam pertandingan tiga set . Diset pertama pasangan  Rian/Yonathan beberapa kali ketinggalan angka dari 9-15 hingga menyamakan kedudukan menjadi 15-15. Akan tetapi pasangan Malaysia berhasil mengubah pola permainan dan kembali unggul hingga pasangan Indonesia ketinggalan 17-20. Untuk kemudian berhasil menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Akan tetapi pasangan M. Zakry/M. Tazari mampu mengungguli permainan Rian/Yonathan hingga set pertama di tutup dengan 20-22. Memasuki set kedua, pasangan Indonesia sempat ketinggalan angka di awal set. Namun kemudian permainan Rian/Yonathan semakin berkembang hingga perolehan angka terus melejit menjadi 11-6. Set kedua ditutup dengan 21-12. Diset penentuan pertahanan Rian/Yonathan mampu di tembus pasangan Malaysia tersebut sehingga set ketiga di menangkan pasangan M. Zakry Abdul Latif/Mohd Tazari Mohd Fairuzizuan dengan 18-21.

Sedangkan di tunggal putra Taufik Hidayat yang menempati unggulan ketujuh melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan permainan Yu Hsin Hsieh (TPE ) dengan rubber set. Performa Taufik belum meyakinkan, karena menghadapi pemain non unggulan saja masih harus bersaing ketat dan harus menguras tenaga ekstra untuk bisa memenangkan pertandingan. Setelah absen di tahun 2008, di tahun 2009 ini Taufik Hidayat berharap untuk dapat meraih gelar All England, suatu gelar yang belum ia dapatkan setelah hamper semua gelar sudah ia peroleh. Taufik menang dengan 21-19, 15-21 dan 21-14. Lawan Taufik berikutnya adalah pemenang antara Anand Chetan(IND)  melawan Andrew Smith (ENG).

Sementara itu tunggal putra lainnya saat berita ini diturunkan belum bertanding.