Sungguh sangat menyedihkan bulutangkis Indonesia yang dulu sebagai kebanggaan, kini seolah tidak bertaji lagi. Lagi-lagi hasil buruk di torehkan oleh pemain-pemain Indonesia di ajang Super Series. Indonesia kembali tidak meraih gelar satupun di Djarum Indonesia Open Super Series setelah satu-satunya wakil Indonesia di ajang tersebut TaufiK hidayat gagal meraih gelar setelah takluk dari Lee Chong Wei (MAS) dengan dua set langsung. Bermain di depan publik sendiri, Taufik yang di set pertama memberikan perlawanan yang cukup ketat namun memasuki set kedua keadaannya begitu menurun dan langsung kandas. Taufik kalah dari Chong Wei dengan 19-21 dan 8-21.
Namun demikian, Taufik patut di acungi jempol, karena dari kesekian pemain yang lolos ke babak utama, hanya Taufik Hidayat lah satu-satunya pemain yang mampu lolos ke final, disamping juga pemain ganda campuran Hendra Setiawan yang berpasangan dengan Anastasia Ruskikh, Rusia. Apalagi Taufik dan hendra adalah dua pemain yang saat ini sudah tidak berada di pelatnas lagi. Sedangkan pemain-pemain pelatnas yang secara umum memiliki fasilitas yang lebih dibanding pemain profesional, prestasinya jalan di tempat.
Ini adalah kali yang ketiga sejak penyelenggaraan pertama Indonesia open, Indonesia tidak meraih gelar dari tahun 2007, 2009 dan sekarang 2010. Sungguh sangat menyedihkan.
Hasil selengkapnya :
1. WS : Saina Nehwal (IND) beat Sayaka Sato (JPN) 21-19, 13-21 dan 21-11
2. XD : Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba (POL) beat Hendra Setiawan/Anastasia Ruskikh (INA/RUS) 21-18, 22-20
3. WD : Kim Min Jung/Lee Hyo Jung (KOR) beat Wen Hsing Cheng/Yu Chien Chin (TPE) 21-12, 12-21 dan 21-11
4. MD : Chieh Min Fang/Sheng Mu Lee (TPE) beat Gun Whoo Cho/Yi Go Kwoon (KOR) 21-16 , 21-15
5. MS : Lee CHong Wei (MAS) beat Taufik Hidayat (INA) 21-19, 21-8
Showing posts with label Djarum Indonesia Super Series. Show all posts
Showing posts with label Djarum Indonesia Super Series. Show all posts
Monday, June 28, 2010
Saturday, June 20, 2009
DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; NOVA/LILYANA GAGAL, TUNGGAL PUTRA PASTIKAN KE FINAL
Indonesia memastikan satu tempat di final setelah terjadi all Indonesian Semifinal Djarum Indonesia Super Series 2009. Kepastian terjadi duel sesama pemain Indonesia setelah Taufik Hidayat memastikan diri untuk melangkah ke semifinal setelah menekuk Peter Heog Gada(DEN). Sebelumnya Sony Dwi Kuncoro telah terlebih dahulu melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Yan Kit Chan (HKG) dengan 18-21, 21-17 dan 21-10.
Taufik Hidayat melangkah ke semifinal setelah terjadi 'final kepagian' di perempat final dengan Peter Heog Gade. Publik Istora pun terlonjak setelah Taufik memastikan diri ke semifinal. Perjuangan Taufik patut diacungi jempol, bermain dibawah tekanan Gade yang secara permainan berimbang dan lebih berpengalaman, akhirnya Taufik unggul dan memenangi pertandingan.
Di set pertama perolehan angkanya cukup ketat. Set pertama dimenangkan oleh Taufik dengan 21-19. Memasuki set kedua Taufik Hidayat tidak dapat mengembangkan permainan dan berkali-kali bolanya keluar atau nyangkut di net. Taufik banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga set kedua direbut oleh Gade dengan 8-21. Memasuki set ketiga, Taufik sempat ketinggalan 1-4 atas Gade namun secara berturut-turut meraih angka dan dapat menyamakan kedudukan 4-4 bahkan unggul terlebih dahulu 5-4. Akan tetapi Gade berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Kejar mengejar angka pun terjadi. Taufik sempat unggul terlebih dahulu dengan 20-18, akan tetapi Gade mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Publik Istora pun di buat menahan nafas dan saat-saat yang mendebarkan tersebut akhirnya berhasil diredam dan menjadi kegembiraan setelah Taufik unggul terlebih dahulu 21-20. Ketika pengembalian bola Gade melambung jauh keluar sisi kiri Taufik maka berakhirlah permainan dengan kedudukan 22-20 untuk kemenangan Taufik Hidayat sekaligus memastikan diri ke semifinal untuk menghadapi rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.
Indonesia juga meloloskan ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan setelah mengandaskan rekan senegaranya Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra menekuk permainan pemain non pelatnas tersebut dengan 21-19 dan 21-11. Namun sayang sekali kemenangan Markis/Hendra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang harus takluk dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan rubber set. Luluk/Joko takluk dengan 11-21, 21-17 dan 11-21.
Kegagalan serupa juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus tumbang setelah dikalahkan Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Prestasi Nova/Lilyana akhir-akhir ini memang menurun. Di ajang Indonesia Super Series 2008 Nova/Lily mampu melangkah hingga semifinal sebelum dikalahkan Thomas Layborn/Kamilla Ritter juhl (DEN). Namun perolehan poin tahun 2009 ini, Nova/Lily hanya mencapai perempat final. Nova/Lily takluk dari Zheng Bo/Ma Jin dengan dua set langsung 21-17 dan 21-18.
Sementara itu Maria Febe Kusumastuti satu-satunya tunggal putri yang tersisa juga harus takluk dari tangan Wang Lin (CHN) dengan 11-21 dan 10-21. Maria Febe tidak berdaya menghadapi Wang Lin. Jika dilihat dari track record sebenarnya Wang Lin juga baru keluar sebagai pemain yang bermain di turnamen besar, namun Maria Febe yang masih bernaung di Club Djarum jarang sekali di kirimkan ke berbagai turnamen luar negeri. Sehingga jam terbangnya kurang.
Taufik Hidayat melangkah ke semifinal setelah terjadi 'final kepagian' di perempat final dengan Peter Heog Gade. Publik Istora pun terlonjak setelah Taufik memastikan diri ke semifinal. Perjuangan Taufik patut diacungi jempol, bermain dibawah tekanan Gade yang secara permainan berimbang dan lebih berpengalaman, akhirnya Taufik unggul dan memenangi pertandingan.
Di set pertama perolehan angkanya cukup ketat. Set pertama dimenangkan oleh Taufik dengan 21-19. Memasuki set kedua Taufik Hidayat tidak dapat mengembangkan permainan dan berkali-kali bolanya keluar atau nyangkut di net. Taufik banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga set kedua direbut oleh Gade dengan 8-21. Memasuki set ketiga, Taufik sempat ketinggalan 1-4 atas Gade namun secara berturut-turut meraih angka dan dapat menyamakan kedudukan 4-4 bahkan unggul terlebih dahulu 5-4. Akan tetapi Gade berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Kejar mengejar angka pun terjadi. Taufik sempat unggul terlebih dahulu dengan 20-18, akan tetapi Gade mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Publik Istora pun di buat menahan nafas dan saat-saat yang mendebarkan tersebut akhirnya berhasil diredam dan menjadi kegembiraan setelah Taufik unggul terlebih dahulu 21-20. Ketika pengembalian bola Gade melambung jauh keluar sisi kiri Taufik maka berakhirlah permainan dengan kedudukan 22-20 untuk kemenangan Taufik Hidayat sekaligus memastikan diri ke semifinal untuk menghadapi rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.
Indonesia juga meloloskan ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan setelah mengandaskan rekan senegaranya Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra menekuk permainan pemain non pelatnas tersebut dengan 21-19 dan 21-11. Namun sayang sekali kemenangan Markis/Hendra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang harus takluk dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan rubber set. Luluk/Joko takluk dengan 11-21, 21-17 dan 11-21.
Kegagalan serupa juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus tumbang setelah dikalahkan Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Prestasi Nova/Lilyana akhir-akhir ini memang menurun. Di ajang Indonesia Super Series 2008 Nova/Lily mampu melangkah hingga semifinal sebelum dikalahkan Thomas Layborn/Kamilla Ritter juhl (DEN). Namun perolehan poin tahun 2009 ini, Nova/Lily hanya mencapai perempat final. Nova/Lily takluk dari Zheng Bo/Ma Jin dengan dua set langsung 21-17 dan 21-18.
Sementara itu Maria Febe Kusumastuti satu-satunya tunggal putri yang tersisa juga harus takluk dari tangan Wang Lin (CHN) dengan 11-21 dan 10-21. Maria Febe tidak berdaya menghadapi Wang Lin. Jika dilihat dari track record sebenarnya Wang Lin juga baru keluar sebagai pemain yang bermain di turnamen besar, namun Maria Febe yang masih bernaung di Club Djarum jarang sekali di kirimkan ke berbagai turnamen luar negeri. Sehingga jam terbangnya kurang.
Subscribe to:
Posts (Atom)