Showing posts with label Markis Kido/Hendra Setiawan. Show all posts
Showing posts with label Markis Kido/Hendra Setiawan. Show all posts

Thursday, June 17, 2010

SINGAPORE SUPER SERIES 2010; FIRDASARI TAKLUKKAN ZHOU MI, TIGA GANDA TERSINGKIR

Babak pertama turnamen bulutangkis Li Ning Singapore Open Super Series 2010 yang dimulai pada pukul 9.00 waktu setempat meloloskan wakil-wakil Indonesia ke babak kedua. Indonesia meloloskan wakil-wakilnya di babak kedua yang akan berlangsung esok hari. Adriyanti Firdasari pemain tunggal putri Indonesia berhasil menekuk unggulan ke3 asal Hongkong Zhou Mi dengan rubber set. Pemain veteran yang kini membela Hongkong tersebut berhasil di kalahkan oleh Firdasari dalam tempo 43 menit. Set pertama di menangkan Firdasari dengan 21-12. Memasuki set kedua, Zhou Mi menemukan pola permainannya dan berhasil menekan Firda hingga set kedua ditutup dengan 10-21. Memasuki set penentuan, kepercayaan diri Firda tumbuh kembali dan berhasil memenangi pertandingan dengan 21-11. Lawan Firda berikutnya adalah Youn Jo Bae (KOR) yang di babak pertama mengalahkan rekan senegara Firda, Fransiska Ratnasari dengan 11-21 dan 17-21. Sementara itu tiga ganda Indonesia yakni ganda putra, ganda putri dan ganda campuran gagal ke baak kedua.

Sementara itu tunggal putri Indonesia yang memiliki peringkat tertinggi Maria Febe Kusumastuti juga melangkah ke babak kedua setelah berhasil mengandaskan permainan Megumi Taruno (JPN) juga melalui pertandingan yang cukupmelelahkan 3 set. Di set pertama Maria Febe harus mengakui keunggulan Megumi dan tunduk dengan 17-21, akan tetapi set kedua dan ketiga dimenangkan Maria Febe dengan 21-15 dan 21-16. Di babak kedua, Maria Febe akan berhadapan dengan Porntip Buranaprasertsuk (THA).

Di nomor tunggal putra Indonesia juga meloloskan empat wakilnya di babak kedua melalui Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso dan Dyonisius Hayom Rumbaka serta Andre Kurniawan Tedjono.

Sementara itu, Indonesia gagal meloloskan semua ganda putranya di babak kedua setelah Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan takluk dari Sung Hyun Ko/Yoo Yeon Seong (KOR) dengan dua set langsung 14-21 dan 16-21, namun demikian Indonesia masih menyisakan ganda putra M. Ahsan/bona Septono, Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan dan juga Markis Kido/Hendra Setiawan.  Di nomor ganda putri, pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari lolos ke babak 2 setelah mengandaskan pemainan Wang Iris/Wang Rena (MAS) dengan dua set langsung 21-15 dan 21-9. Keberhasilan Greys/Meiliana gagak di ikuti oleh pemain muda Indonesia Anneke Feinya Agusti/Annisa Wahyuni setelah di kalahkan pemain gado-gado Indonesia/Thailand Vita Marissa/Saralee Thoungthongkam dengan 13-21 dan 16-21.

Sunday, May 16, 2010

INDONESIA GAGAL REBUT THOMAS!!

Indonesia kembali gagal merebut Piala Thomas setelah di taklukkan China di final perebutan Thomas Cup di Stadium Putra Bukit Jalil - Kualalumpur Malaysia dengan di pukul 0-3. Dewi fortuna belum berpihak kepada tim Indonesia sehingga harus kalah dari China. Sebenarnya partai kedua melalui Markis Kido/Hendra Setiawan sudah memberikan perlawanan yang cukup ketat, namun faktor keberuntungan masih belum berpihak kepada Indonesia sehingga harus menyerah dari Fu Hai Feng/Cai Yun dengan rubber set.

Sementara itu di partai ketiga, Simon Santoso yang sempat memberikan harapan bagi Indonesia untuk meraih angka namun akhirnya gagal menyumbangkan angka setelah di set ketiga kalah mudah atas lawannya Chen Jin.

Hasil selengkapnya :

1. Taufik Hidayat VS Lin Dan  : 7-21 dan 12-21

2. Markis Kido/Hendra Setiawan vs Fu Haifeng/Cai Yun : 23-25,  21-16 dan 12-21

3. Simon Santoso vs Chen Jin 21-19, 17-21 dan 7-21.

Memang harapan besar untuk meraih Thomas Cup bagi Indonesia sangat besar, namun tidak di pungkiri kekuatan China yang juga berpengalaman dalam kejuaraan beregu dan secara peringkat juga masih di atas Indonesia terutama di nomor tunggalnya merupakan suatu catatan yang tidak terpisahkan akan kekalahan ini. Namun kekalahan 0-3 atas China cukup menyakitkan bagi Indonesia, mengingat seolah-olah Indonesia tidka bisa mematahkan dominasi China.

Menjadi runner up tentu saja merupakan suatu keberuntungan dibanding 2 tahun lalu yang langsung kandas di semifinal ketika perebutan Thomas Cup berada di Jakarta tahun 2008, namun demikian rasanya kurang greget saja melihat permainan tim Indonesia. Ini sebenarnya menjadi PR besar bagi PBSI dan jajarannya untuk dapat meningkatkan prestasi Bulutangkis Indonesia..

Thursday, April 15, 2010

YONEX SUNRISE ASIA BADMINTON CHAMPIONSHIP; GANDA PUTRA INDONESIA HABIS!!!

Pada hari kedua kejuaraan Yonex Sunrise Asia badminton Championship 2010 di India, Indonesia sudah tidak menyisakan wakilnya di nomor ganda putra setelah pemain-pemain Indonesia bertumbangan. Ironis memang, menghadapi lawan se Asia saja ganda putra Indonesia masih kalah, apalagi sekelas Olimpiade. namun inilah, suka atau tidak suka keadaan perbulutangkisan tanah air memang sedang menurun.

Indonesia menempatkan tiga wakilnya di nomor ganda putra melalu Joko Riyadi/Luluk Hadiyanto, Rian Sukmawan/Bona Septono, M. Ahsan/Yonathan Suryatama dasuki, namun tidak ada satupun yang berhasil melangkah ke babak berikutnya.  Pasangan Joko Riyadi/Luluk Hadiyanto tumbang atas lawannya Kenichi Hayakawa/Kenta Kazuno (JPN)dengan rubber set. Joko/Luluk menyerah dengan 18-21,21-16 dan 18-21. Sementara itu pasangan Rian Sukmawan/Bona Septono ditumbangkan pemain Malaysia Hee CHun Mak/Wee Kiong Tan dengan cukup mudah. Pasangan Malaysia tersebut menang dengan 21-14 dan 21-18 tanpa perlawanan berarti dari pasangan Rian/Bona.

Sementara itu pasangan ganda putra M. Ahsan/Yonathan Suryatama Dasuki tumbang atas lawannya Songphon Anugritayawon/Sudket Prapkamol (THA) melalui pertandingan 3 set dengan kekalahan ketat 21-17, 21-23 dan 20-22. Kekalahan ini sekaligus menutup peluang Indonesia untuk meraih gelar di nomor ganda putra.

Sementara itu ganda putri Indonesia Shendy Puspa Irawati/Nitya Khrisinda Maheswari melaju setelah mengandaskan permainan Nguyen Nhung Le NGok/Thi Hong Gam Thai (VIE) dengan 21-10, 17-21 dan 21-12. Selanjutnya Shendy/Nitya akan melakukan pertandingan berikutnya yang akan di gelar sore ini. Lawan Shendy/Nitya berikutnya adalah Wen Hsing CHeng/Yu CHin Chien (TPE) yang merupakan unggulan ketiga. Untuk dapat lolos keperempat final, pasangan Shendy/Nitya harus mampu mengalahkan pasangan China Taipei tersebut.

Di nomor lain, pasangan Meiliana Jauhari/Greysa Polii menang atas pemain tuan rumah Jwala Gutta/Ashwini Ponappa dengan 18-21, 21-15 dan 21-12. Selanjutnya Meiliana/Greys ditantang Lu Lu/Siyun Wang (CHN) yang juga akan bertanding sore ini.  Ganda putri muda Indonesia Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni juga sukses melibas lawannya dan melangkah ke babak berikutnya setelah mengalahkan Duang Anong/Kuncala Voravichitcaikul(THA) dengan 21-18 dan 21-12.  Lawan Anneke/Annisa berikutnya adalah pasangan ganda putri  Pakistan Palwasha Bashir/Sara Khan. Menghadapi pemain pakistan, Indonesai diatas kertas lebih unggul dari mereka dan lebih berpeluang untuk menang.

Indonesia juga masih menyisakan Taufik Hidayat dan Andre Kurniawan Tedjono di tunggal putra, serta Fransisca Ratnasari di tunggal putri.  yang saat ini masih menunggu giliran bertanding.

Friday, April 9, 2010

YONEX SUNRISE BADMINTON ASIA CHAMPIONSHIPS 2010; PEMANASAN MENUJU FINAL THOMAS/UBER CUP


Ajang tahunan Asia Badminton Championship 2010 yang akan berlangsung dari 12-18 April 2010 di India tinggal selangkah lagi. Indonesia menurunkan  wakil-wakilnya di ajang tersebut dengan menurunkan pemain-pemain pelapis pelatnas. Diajang ini diharapkan pemain-pemain Indonesia akan mampu memperbaiki peringkatnya sekaligus sebagai arena untuk pemanasan menuju final Thomas/Uber cup bulan Mei mendatang di Kuala lumpur. Khusus untuk tunggal putri, Indonesia tidak menurunkan Adriyanti Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti dengan maksud agar dapat konsentrasi dalam menghadapai putaran Uber Cup nanti. Sementara itu Maria Kristin Yulianti diturunkan mengingat saat ini peringkat Maria yang terlempar cukup jauh di kisaran 50 besar dunia. Juga ajang Asia Badminton Championsip merupakan ajang pembuktian bagi Maria Kristin untuk memperbaiki peringkat yang saat ini melorot cukup jauh.

Indonesia menurunkan Maria Kristin, Fransisca Ratnasari dan Linda Weni Fanetri di nomor tunggal putri. Melihat peluang di nomor ini seharusnya pemain Indonesia akan mampu melangkah tidak hanya di babak awal saja. Meski tanpa kehadiran pemain-pemain China, namun untuk Maria Kristin sendiri di babak awal sudah harus bertemu unggulan kedua Zhou Mi (HKG) yang juga mantan peringkat satu dunia.  Keduanya memiliki skor 1-1 untuk saling mengalahkan.  Menghadapi Zhou Mi, Maria seharusnya dapat melewatinya mengingat pemain veteran asal China tersebut saat ini juga sudah mulai menurun permainannya.

Di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat menjadi unggulan pertama di turnamen ini. Absennya Lee Chong Wei di turnamen ini harus dapat di manfaatkan sebaik-baiknya oleh Taufik Hidayat, meski di unggulan kedua ada Lin Dan (CHN), namun keduannya berpeluang bertemu di final. Selain Taufik Hidayat, Indonesia juga menurunkan Tommy Sugiarto, Dyonisius Hayom Rumbaka dan Andre Kurniawan Tedjono dari klub Djarum. Tommy Sugiarto kemungkinan dapat melangkah hingga babak ketiga  untuk dapat bertemu dengan unggulan ketujuh Yun Hu (HKG), sedangkan Dyonisius Hayom Rumbaka berpeluang menjajal kemampuan Lin Dan di babak ketiga.  Nomor tunggal putra menjadi nomor yang terberat karena menggunakan sistem 64besar.

Di bagian ganda putra pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan tidak ambil bagian di turnamen ini. Indonesia menurunkan Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi dari klub Jaya Raya, dan pasangan ganda putra yang di pecah menjadi Bona Septono/Rian Sukmawan dan M. Ahsan/Yonathan Suryatama Dasuki. Di nomor ganda putra, pemain-pemain top dunia juga tidak ambil bagian, sehingga peluang Indonesia untuk dapat meraih gelar di nomor ini masih terbuka lebar. Sementara itu, ganda putri Indonesia masih menurunkan pemain pelatnas dengan formasi terakhir.  Meiliana Jauhari/Greysa Polii dan Shendy Puspa Irawati/Nitya Khrisinda Maheswari turut ambil bagian di nomor ini.  Selain dua pasang pemain tersebut, Indonesia juga mewakilkan ganda putri muda Anneke Feinya Agustin/Annisa Wahyuni.

Pada nomor ganda campuran, Indonesia menurunkan pasangan-pasangan barunya.  Indonesia menurunkan tiga wakilnya di nomor ini melalui M. Rijal/Debby Susanto, Devin Lahardi/Lilyana Natsir, dan Tantowi Ahmad/Greysa Polii.

Pada kejuaraan asia kali ini merupakan kesempatan emas sebagai pemanasan menuju final Piala Thomas dan Uber di Malaysia bulan Mei mendatang.

Friday, November 20, 2009

CHINA SUPER SERIES 2009; BERMAIN DI KANDANG MACAN, PEMAIN INDONESIA BERGUGURAN

Layaknya bermain di kandang macan, pemain-pemain Indonesia yang turut serta dalam ajang tutup tahun China Super Series 2009 mulai berguguran. China sebagai tuan rumah merajai di semua nomor,  Sementara Indonesia yang mewakilkan di 4 nomor yakni tunggal putra dan putri, ganda campuran dan ganda putra praktis tidak dapat berbicara banyak. Apalagi saingannya cukup ketat. Hadirnya pemain-pemain Korea selatan juga menjadikan persaingan di semua nomor semakin ketat.

Di nomor ganda putra, Indonesia yang mengirimkan wakilnya secara penuh, kini tidak menyisakan satupun wakilnya di nomor tersebut. Markis Kido/Hendra Setiawan di babak kedua yang berlangsung kemarin juga di buat tidak berdaya setelah berhadapan dengan pemain non unggulan Chieh Min Fang/Sheng Mu Lee (TPE) dengan melalui pertandingan 3 set. Markis/Hendra menyerah dengan 19-21, 21-11 dan 15-21.  Kegagalan serupa juga di raih Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan yang harus bertekuk lutut atas Zhendong Guo/Chen Xu (CHN) dengan dua set langsung 17-21 dan 19-21. Sementara itu pemain muda yang sempat melejit M. Ahsan/Bona Septono juga harus menyerah dari Hong Ling Chen/Yu Lang Lin (TPE) dengan 15-21 dan 18-21. Dengan demikian Indonesia tidak satupun mewakilkan wakilnya di nomor ganda putra.

Di nomor tunggal putri, nasib serupa juga di alami satu-satunya wakil Indonesia yang melangkah ke babak kedua Maria Kristin Yulianti.  Maria menjadi satu-satunya wakil Indonesia di babak kedua setelah rekannya Adriyanti Firdasari kandas di babak pertama. Maria di taklukkan oleh pemain tuan rumah Wang Shixian dengan 13-21 dan 13-21. Kegagalan Maria sekaligus melengkapi kegagalan pekan sebelumnya di Hongkong Super Series atas Salakjit Ponsana (THA).  Maria Kristin jarang di turunkan di Super Series karena terlilit cedera.  Sampai Saat ini tunggal putri Indonesia masih belum bisa berbicara banyak.

Namun kegagalan dua nomor tersebut sedikit terobati setelah dua wakil tunggal putra Indonesia yakni Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso melangkah ke perempat final. Namun di perempat final, keduanya sudah harus bertemu pemain tuan rumah unggulan kedua dan ke empat. Sony Dwi Kuncoro akan ditantang oleh Chen Jin dan Simon Santoso akan berhadapan dengan Lin Dan.  Di babak kedua Sony Dwi Kuncoro menang atas Arvind Bhat (IND) dengan dua set langsung dengan 21-15 dan 21-16. Sementara itu Simon Santoso melangkah ke perempat final dengan bersusah payah setelah mengalahkan Carl Baxter (ENG) dengan 14-21, 21-12 dan 21-18.

Indonesia juga masih menyisakan satu wakilnya di perempat final nomor ganda campuran dengan pemain yang baru di pasangkan Devin Lahardi Fitriawan/Lilyana Natsir. Devin Sebelumnya berpasangan dengan Lita Nurlita sedangnan Lilyana Natsir berpasangan dengan Nova Widianto. Lawan Devin/Lilyana di perempat final adalah pasangan tuan rumah Nan Zhang/Zhao Yunlei.

Monday, November 16, 2009

HONGKONG SUPER SERIES 2009; INDONESIA GAGAL RAIH GELAR

Satu-satunya wakil Indonesia di final turnamen Yonex Hongkong Super Series 2009 pasangan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal meraih gelar setelah di taklukkan pemain non unggulan yang sedang naik daun Robert Meteusiak/Nadiezda Costiuczky (POL) dengan dua set langsung. Meski sempat unggul di set pertama dengan 10-7, namun pasangan Polandia mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 10-10 dan berbalik unggul menjadi 10-11. Namun Nova/Lilyana yang sebentar lagi mau di ceraikan pasangannya mampu mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul kembali dengan 18-15 bahkan terlebih dahulu unggul 20-18. Namun pasangan Polandia tidak mau menyerah begitu saja dan mampu mengejar ketertinggalan hingga unggul 20-22 sekaligus memenangi set pertama.

Memasuki set kedua, kedudukan Nova/Lilyana sangat tidak menguntungkan karena bermain dibawah tekanan, dan akhirnya Nova/Lilyana harus puas menjadi runner up Hongkong Super Series 2009 dengan 16-21.

Hasil selengkapnya :

1. WS : Wang Yihan (CHN) beat Jiang Yanjiao (CHN) 21-13, 21-15

2. XD : Robert Mateusiak/Nadiezda Kostiuczky (POL) beat Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) 22-20, 21-16

3. MS : Lee Chong Wei (MAS) beat Peter Heog Gade (DEN) 21-13, 13-21 dan 21-16.

4. WD : Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) beat Du Jing/Yu Yang (CHN) 16-21, 21-19 dan 21-12

5. MD : Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (KOR) beat Lars Paaske/Jonas Rassmusen (DEN) 13-21, 21-15, 21-8

Saturday, November 14, 2009

INDONESIA PASTIKAN SATU TEMPAT DI FINAL

Hongkong Super Series -  Indonesia memastikan diri mendapatkan satu tempat di final setelah pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir menang atas He Hanbin/Yu Yang (CHN) dengan rubber set. Kepastian tiket final di peroleh Indonesia setelah lawan Nova/lilyana di Semifinal adalah pemain Indonesia pemenang antara Hendra A Gunawan/Vita Marissa dan Frans Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet yang saat berita ini di turunkan masih bertanding.

Di perempat final,  Unggulan ketiga Nova/Lilyana melibas permainan He Hanbin/Yu Yang (CHN) yang juga dua pekan sebelumnya di kalahkan di semifinal Prancis Super Series.  Meski di set pertama pertahanan China cukup alot, akan tetapi set kedua dan set ke tiga sepenuhnya menjadi milik Nova Lilyana.  Nova/Lilyana melangkah ke semifinal dengan 19-21, 21-9 dan 21-9.

Sementara itu Indonesia juga meloloskan satu pasangan ganda putra ALvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang mengandaskan impian Markis/Hendra dengan dua set langsung.  Alvent/Hendra melangkah ke semifinal dengan skor 21-11 dan 21-18. Lawan Alvent/Hendra berikutnya adalah ganda kuat Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Di perempat final Jung Jae Sung/Lee Yong Dae menjungkalkan permainan Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan rubber set 17-21, 21-16 dan 21-16.

Di nomor tunggal putra, 'rising star' Dyonisius Hayom Rumbaka asal Club Djarum gagal ke semifinal setelah di kalahkan Bao Chun Lai (CHN) dengan 15-21 dan 15-21.  Tunggal putra lainnya Simon Santoso masih bertanding dengan Peter Heog Gade (DEN).

Thursday, November 12, 2009

HONGKONG SUPER SERIES ; FRANS/PIA KALAHKAN UNGGULAN 1

Kejutan terjadi di partai ganda campuran antara pemain Indonesia dengan pemain Korea Selatan. Frans Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet berhasil menjungkalkan unggulan pertama asal Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung dengan dua set langsung.  Kemenangan ini menjadi suatu harapan baru bagi Indonesia untuk melapisi pemain ganda campuran Indonesia Nova Widianto/Lilyana Natsir yang sebentar lagi akan di cerai.

Permainan Frans/Pia sangat gemilang karena berhasil menekan permainan ganda kuat Korea tersebut, sehingga tidak kelihatan kalah kelas. Pia Zebadiah yang sebelumnya bermain di nomor tunggal akhirnya di pasangkan dengan Frans Kurniawan untuk bermain di nomor ganda campuran, dan hasilnya meski baru beberapa kali bermain cukup menggembirakan meski belum juara.  Di Set pertama Frans/Pia berhasil menekan permainan ganda Korea dan menang dengan 21-19. Memasuki set kedua kedudukan Frans/Pia langsung melesat jauh meninggalkan Korea dan sempat unggul 14-5 sebelum akhirnya ganda Korea berhasil meraih angka demi angka sampai pada kedudukan 18-18. Keadaan ini tidak membuat Frans/Pia patah semangat justru memacu dirinya untuk bermain tenang. Akhirnya set kedua di meanangkan oleh Frans/Pia dengan kemenangan 21-19, sekaligus melangkah ke perempat final untuk bertemu dengan rekan senegaranya Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang terlebih dulu lolos ke perempat final setelah mengandaskan Chen Hung Ling/Chou Chia Chi (TPE) dengan 21-18 dan 21-15.

Sementara itu ‘rising star’Dyonisius Hayom Rumbaka juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Yu Hsin Hsieh (TPE) dengan kemenangan mudah 21-13 dan 21-9.  Namun disayangkan sekali di perempat final Dyonisius sudah bertemu Bao Chun Lai(CHN) yang tentu saja diatas kertas baik tekhnik dan pengalaman Bao Chun Lai lebih unggul.

Sementara itu ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan ganda putra Indonesia saat berita ini diturunkan masih belum bertanding.

Monday, November 2, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; INDONESIA RAIH DUA GELAR

Indonesia berhasil meraih dua gelar dalam turnamen Prancis Super Series yang berakhir semalam melalui ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan pasangan ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan, sedangkan di nomor tunggal putra Taufik Hidayat harus puas untuk menjadi runner up di turnamen ini.

Kepastian kemenangan Nova/Lilyana diraih setelah pasangan tersebut menundukkan pemain non pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan cukup mudah. Pasangan Nova/Lilyana hanya membutuhkan 20 menit untuk menghentikan permainan Hendra/Vita dengan 21-7 dan 21-7. Gelar ini adalah merupakan gelar super series kedua di tahun 2009 untuk pasangan Nova/Lilyana setelah sebelumnya pernah meraih di Malaysia Super Series Januari silam.

Satu  lagi gelar di raih dari Markis Kido/Hendra setiawan atas musuh bebuyutannya Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong (MAS) dalam pertandingan tiga set. Memang secara mental, pemain Malaysia tersebut seringkali mampu menurunkan mental pemain-pemain Indonesia melalui tingkah lakunya. Namun kali ini Marki/Hendra tidak mau di pecundangi hingga menang dengan 15-21, 21-15 dan 21-14.

Hasil selengkapnya :

1. XD : Nova Widianto/Lilyana Natsir (INA) beat Hendra A Gunawan/Vita Marissa (INA) 21-7 dan 21-7

2. WS : Wang Yihan (CHN) beat Wang Lin (CHN) 21-9 dan 21-12

3. WD : Ma Jin/Wang Xiaoli (CHN) beat Cheng Zu/Zhao Yunlei (CHN) 21-13 dan 21-8

4. MS : Lin Dan (CHN) beat Taufik Hidayat (INA) 21-6, 21-15

5. MD : Markis Kido/Hendra Setiawan (INA) beat Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) 15-21, 21-15 dan 21-14

Sunday, November 1, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; INDONESIA PASTIKAN SATU GELAR

Indonesia memastikan satu gelar di turnamen Prancis Super Series 2009 setelah terjadi All Indonesian Final. Indonesia memastikan satu gelar melalui Nova Widianto/Lilyana Natsir yang berhasil menekuk musuh bebuyutannya He Hanbin/Yu Yang (CHN) dalam pertandingan yang cukup ketat. Kerap kali bertemu menyebabkan kedua pasangan sudah saling mengetahui kelemahan masing-masing. Namun dewi fortuna berpihak ke pasangan Indonesia sehingga Nova/Lilyana mampu melibas permainan lawan.  Di set pertama perolehan angka keduanya berlangsung saling kejar mengejar. Meski sempat unggul 19-16 atas pasangan China, akan tetapi He Hanbin/Yu Yang mampu mengejar ketertinggalan menjadi 19-19 kemudian kejar mengejar angka pun terjadi hingga set pertama di tutup untuk kemenangan pasangan China. Nova/Lilyana menyerah dengan 25-27.

Memasuki set kedua, pasangan Nova/Lilyana selalu mempimpin perolehan angka.  He Hanbin/Yu Yang tidak mampu mengembangkan permainan hinggak menyerah dari tangan Nova/Lilyana. Set kedua ditutup 21-14, memasuki set penentuan keadaan berbalik, pasangan China unggul terlebih dahulu hingga kedudukan 6-9. Namun Nova/Lilyana mampu mengejar ketertinggalan hingga berbalik memimpin dan menutup set kedua dengan kemenangan 21-17. Langkah Nova/Lilyana di final akan bertemu dengan sesama rekan mantan penghuni pelatnas Hendra A Gunawan/Vita Marissa yang berhasil mengalahkan pasangan China lainnya Tao Jiaming/Zhang Yawen dengan straight set.

Pasangan Hendra/Vita melangkah ke final dengan cukup gemilang.  Hendra/Vita menekuk pemain China yang belum lama di pasangkan dengan 22-10 dan 21-17 sekaligus membuka peluang untuk menjadi juara.

Menghadapi Nova/Lilyana yang lebih diunggulkan, Vita marissa yang sebelumnya juga pernah berpasangan dengan Nova kemungkinan akan mampu memberikan perlawanan yang cukup berarti. Namun apapun hasilnya, Indonesia telah mengamankan satu gelar di nomor ganda campuran.

Sementara itu tunggal putra Taufik Hidayat, ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan dan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii saat berita ini di turunkan masih belum bertanding.

Friday, October 30, 2009

PRANCIS SUPER SERIES 2009; FIRDASARI KALAHKAN TINE RASMUSSEN

Satu-satunya tunggal putri Indonesia yang ikut berlaga di Prancis Super Series 2009 Adriyanti Firdasari melangkah ke perempat final setelah di babak kedua berhasil mengalahkan Tine Rasmussen (DEN) dengan rubber set, sekaligus membalas kekalahan atas Tine Rasmussen di perempat final Denmark Super Series 2009 pekan lalu.  Keberhasilan Firda sekaligus membuka peluang tunggal putri untuk dapat melangkah lebih jauh, mengingat calon lawan Firda di perempat final juga memiliki skill yang setara. Firdasari mengalahkan Tine dengan 21-13, 13-21 dan 21-11.  Lawan Firda berikutnya adalah pemenang antara Ella Diehl (RUS) dengan Yao Jie (NED).

Sementara itu duel sesama pemain Indonesia di ganda campuran terjadi antara Hendra A Gunawan/Vita Marissa dengan Frans Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet dan Nova Widianto/Lilyana Natsir dengan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita.  Dengan pengalaman yang dimilikinya Hendra A GUnawan/Vita Marissa berhasil mengalahkan juniornya Frans Kurniawan/Pia Zebadiah dengan dua set langsung 21-12 dan 21-18. Sementara itu Nova Widianto/Lilyana Natsir harus bersusah payah untuk menghentikanpermainan Devin Lahardi/Lita Nurlita. Di set pertama perebutan angka cukup ketat. Namun set pertama berhasil di raih oleh Nova/Lilyana dengan 25-23. Memasuki set kedua, meski kedudukan juga berimbang, namun Nova/Lily menang pengalaman sehingga set kedua pun di menangkan oleh pasangan ini dengan 21-17 sekaligus menutup harapan Devin/Lita untuk melangkah ke perempat final. Pekan lalu langkah Nova/Lilyana terhenti di perempat final di Denmark Super Series, semoga saja kali ini berhasil meraih hasil yang lebih baik.

Di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat menang mudah atas M. Hafiz Hashim (MAS) dengan 21-12 dan 21-17. Meski sempat terseok-seok untuk melangkah ke babak kedua, namun kali ini perjalanan Taufik di babak kedua lebih baik dibanding babak pertama. Namun sayang sekali kemenangan Taufik tidak di ikuti oleh juara Denmark Super Series 2009 Simon Santoso. Simon Takluk dari Jan O Jorgensen (DEN) yang pekan lalu di kalahkan Simon di semifinal Denmark Super Series. Simon takluk dengan dua set langsung 15-21 dan 12-21. Sementara itu satu wakil tunggal putra Indonesia lainnya Sony Dwi Kuncoro, saat ini masih bertanding menghadapi Bao Chun lai (CHN).

Di nomor ganda putra Markis Kido /Hendra Setiawan saat ini juga sedang bertanding menghadapi Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (JPN) dengan kedudukan Markis/Hendra ketinggalan set pertama 16-21.

Monday, October 26, 2009

DENMARK SUPER SERIES 2009; SIMON SANTOSO JUARA

Simon Santoso menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil melangkah ke final turnamen Denmark Super Series 2009 bahkan menjadi satu-satunya penyelamat muka Indonesia setelah menjadi juara di turnamen ini. Meski kekuatan yang turun di Denmark Super Series khususnya dari China tidak penuh bahkan Koreapun tidak menurunkan wakilnya, akan tetapi hal ini tidak berhasil dimanfaatkan oleh pemain-pemain Indonesia.

Nova Widianto/Lilyana Natsir bahkan harus tersingkir di perempat final. Kegagalan demi kegagalan yang di raih oleh pemain Indonesia sedikit banyak mempengaruhi semangat penulis untuk menuliskan apa yang terjadi di turnamen bulutangkis. Di beberapa turnamen terakhir, bahkan penulis sendiri tidak antusias untuk mengikuti setiap turnamen, mengingat minimnya perolehan prestasi Indonesia. Meski tiap hari memantau turnamen yang sedang berlangsung, hal ini belum mampu mendongkrak semangat penulis untuk kembali menulis berita bulutangkis.

Memang kegagalan demi kegagalan para pemain Indonesia sedikit banyak membuat kecewa penulis yang merupakan penggemar bulutangkis tanah air. Akan tetapi penulis harus berpikir lebih jernih bahwa inilah yang terbaik dari pemain-pemain Indonesia. Harapannya semoga dibawah kepemimpinan Joko Santoso, bulutangkis Indonesia dalam tahun-tahun mendatang akan semakin terdongkrak dan meningkat. Regenerasi yang baik dan hubungan yang harmonis antara pemain dan pelatih serta pengurus menjadi kunci utama bagi kemajuan bulutangkis nasional.

Melihat sepak terjang pemain Indonesia di turnamen Denmark Super Series, di nomor tunggal putri, Firdasari terhenti di perempat final setelah di kalahkan oleh Tine Rassmusen (DEN) yang pada akhirnya juga menjadi juara di turnamen ini setelah mengalahkan Wang Yihan (CHN) dengan rubber set. Firda yang di prediksi mampu ke final, akhirnya harus terhenti. Sementara itu di nomor ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir gagal di perempat final dari pasangan baru China Tao Jiaming/Zhang Yawen yang akhirnya ditumbangkan pasangan tuan rumah di perempat final melalui Joachim Perrson/Christina Pederson.

Di ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan yang merupakan unggulan 1 juga harus menyerah dari tangan pemain tuan rumah Mathias Boe/Cartsen Mogensen dengan cukup mudah 6-21 dan 19-21. Kekalahan cukup menyakitkan juga diraih Sony Dwi Kuncoro setelah harus menyerah dari pemain non unggulan Marc Zwiebler (GER) dengan rubber set. Dilihat dari perjalanan Sony dari babak awal, memang tergolong tidak mulus. Dibabak pertama ia harus berjibaku untuk dapat mengalahkan Dicky Palyama (NED) setelah dipaksa bermain tiga set. Sedangkan babak kedua dan perempat final kemenangan Sony cukup mudah. Sayang sekali di semifinal harus tumbang dari pemain German dengan 10-21, 21-16 dan 15-21.

Berbeda dengan Sony, perjalanan Simon Santoso yang akhirnya menjadi juara tergolong mulus di turnamen ini. Simon tidak kehilangan satu set pun. Ketika memasuki babak Final, Simon dengan penuh percaya diri berhasil mengalahkan debut Marc Zwiebler dengan membungkamnya secara mudah. Simon menjadi juara setelah mengalahkan Marck dengan 21-14 dan 21-6 sekaligus mengobati kerinduan Indonesia akan raihan juara.

Turnamen berikutnya yang akan di ikuti oleh pemain-pemain Indonesia adalah Prancis Super Series yang akan berlangsung 27 Oktober 2009 sampai dengan 1 November 2009. Diturnamen Prancis Super Series akan lebih besar tantangannya karena dari seeding yang ada, China menurunkan kekuatannya secara penuh. Semoga saja Indonesia mampu meraih gelar di turnamen Prancis Super Series.

Friday, October 23, 2009

DENMARK SUPER SERIES 2009; PEMAIN INDONESIA MULAI BERGUGURAN

Babak kedua turnamen Denmark Open Super Series 2009 di warnai dengan tumbangnya pemain-pemain Indonesia di beberapa nomor. Di nomor ganda campuran, pasangan Hendra A Gunawan/Vita Marissa gagal menembus perempat final setelah di jungkalkan oleh pemain Polandia Robert Mateuziak/Nadiezda Kostiuczyk dengan dua set langsung.  Meski Hendra/Vita merupakan unggulan ke 5 akan tetapi di lapangan mereka tidak mampu bermain baik, sehingga harus kalah dengan skor telak 15-21 dan 13-21.

Kegagalan yang sama juga di raih oleh ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii yang secara mengejutkan di taklukkan oleh ganda putri Macau Dan Zhang/Zhibo Zhang dengan melalui pertandingan rubber set. Di set pertama secara meyakinkan pasangan Indonesia memimpin perolehan angka dengan 21-13.  Memasuki set kedua, pertahanan Nitya/Greys yang seringkali longgar setelah menang di set awal, di set kedua merupakan tantangan karena perolehan angkannya cukup ketat. Set kedua dimenangkan oleh pasangan Macau dengan 19-21. Memasuki set penentuan, Indonesia tertinggal jauh dan harus menyerah dengan 14-21.

Indonesia juga gagal menempatkan 2 wakilnya di nomor ganda campuran setelah pasangan Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki dan M. Ahsan/Bona Septono takluk dari lawannnya masing-masing. Rian/Yonathan harus mengakui keunggulan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) yang juga merupakan unggulan kedua dengan skor yang ketat 21-16, 19-21 dan 19-21. Sedangkan M. Ahsan/Bona Septono dengan mudah dipatahkan oleh pemain tuan rumah Lars Paaske/Jonas Rassmusen dengan dua set langsung. Ahsan/Bona menyerah dengan 16-21 dan 10-21.

Di nomor tunggal putri, Adriyanti Firdasari melangkah ke perempat final dengan cukup cemerlang. Firda melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Elizabeth Can (ENG) dengan dua set langsung 21-15 dan 21-12. Lawan Firda selanjutnya adalah Tine Rassmusen (DEN) yang juga merupakan unggulan ke 2. Menghadapi Tine jelas bukan persoalan mudah bagi Firda , apalagi Tine bermain di kandang sendiri tentu saja percaya dirinya akan lebih tinggi.  Sementara itu di nomor tunggal putra, pemain Indonesia juga masih melangkah mulus ke perempat final hari ini. Simon Santoso tanpa kesulitan menekuk Aravind Bhat (IND) dengan 21-17 dan 21-12 sedangkan Sony Dwi Kuncoro melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Petr Koukal (CZE) dengan skor 21-17 dan 21-16. Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso berada di pool yang berbeda, sehingga kesempatan untuk meraih all Indonesian Final masih terbuka.

Dinomor ganda campuran Indonesia masih menyisakan Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita yang dengan mudah melangkah ke perempat final. di nomor ganda putra dan putri Indonesia tinggal menyisakan satu wakilnya. Di nomor ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan harus berjuang sendirian setelah dua pasang ganda putra Indonesia tumbang lebih dulu. Sedangkan di nomor ganda putri, pasangan Shendy Puspa Irawaty/Meiliana Jauhari juga harus berjuang sendirian setelah Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii tumbang.

Babak perempat final hari ini akan dimulai pukul 17.00 waktu setempat.

Wednesday, October 21, 2009

BULUTANGKIS; BERHARAP GELAR DI DENMARK SUPER SERIES 2009

Perjalan perbulutangkisan Indonesia yang kian hari tidak memberikan hasil yang memuaskan membuat Indonesia harus realistis untuk mematok target yang harus di raih. Di penghujung tahun 2009 dari sisa Super Series yang dimainkan, Indonesia masih bisa berharap gelar dari Denmark Super Series yang sudah berlangsung sejak 20 Oktober 2009 sampai dengan 25 Oktober 2009.

Dari tim yang sudah masuk, China tidak menurunkan wakilnya dengan kekuatan penuh, dan Korea pun tidak menurunkan wakilnya sehingga ini adalah peluang yang cukup bagus bagi Indonesia untuk meraih gelar, meski kekuatan-kekuatan bulutangkis juga sudah merata di setiap negara. Malaysia dan tuan rumah Denmark akan menjadi calon lawan yang kuat bagi tim Indonesia. Di nomor ganda putri, unggulan nomor satu Eei Hui CHin/Wong Pei Tty (MAS) akan menjadi lawan kuat bagi Greys/Nitya maupun Shendy/Meiliana. Sedangkan di ganda putra pasangan Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) masih menjadi lawan yang cukup disegani bagi ganda terkuat Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan.

Di nomor ganda campuran, pasangan tuan rumah Thomas Layborn/Kamilla Rytter Juhl merupakan musuh bebuyutan bagi Nova/lilyana yang seringkali mempecundangi permainan Nova/Lilyana. Peluang justru berada di nomor tunggal putra dan putri. Di nomor tunggal putra, Lin Dan (CHN) dan Lee Chong Wei (MAS) absen dari turnamen ini. Sehingga praktis lawan kuatnya cuma di tangan tuan rumah Peter Heog Gade, meski tidak boleh juga meremehkan kekuatan lawan lainnya. Di nomor tunggal putri, satu-satunya wakil Indonesia, Adriyanti Firdasari di prediksi akan melangkah mulus hingga perempat final untuk bertemu dengan Tinne Rassmusen (DEN). Firda sedang berada pada kondisi yang cukup fit, sehingga kemungkinan melangkah hingga ke final pun masih terbuka lebar, mengingat lawan-lawannya tidak setangguh jika kekuatan China turun semua.

Semoga saja kai ini Indonesia mampu meraih gelar yang maksimal. amien.

Saturday, September 26, 2009

YONEX JAPAN OPEN SUPER SERIES 2009; INDONESIA PASTIKAN SATU GELAR

Indonesia bisa bernafas lega dan memastikan meraih satu gelar di turnamen Jepang Super Series 2009 setelah terjadi All Indonesian Final di nomor ganda putra.  Gelar ini dipastikan setelah Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah ke final setelah menekuk rekan senegaranya Alven Yulianto/Hendra A Gunawan dengan 21-17 dan 21-15.  Markis Kido/Hendra Setiawan memastikan diri ke final dan akan berhadapan dengan rekan senegaranya lainnya. Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melangkah ke final setelah memupuskan harapan Tony Gunawan/Howard Bach (USA) dengan pertandingan tiga set. Ketinggalan set pertama tidak membuat permainan Rian/Yonathan patah semangat. Mereka mampu mengembalikan keadaan, dan merebut set kedua dan ketiga sekaligus memastikan diri menyusul seniornya Markis Kido/Hendra Setiawan ke final. Rian/Yonathan menang atas Tony Gunawan/Howard Bach 15-21, 21-17 dan 21-17.


Sukses yang sama juga di raih Taufik Hidayat yang mengalahkan rekan senegaranya Simon Santoso dengan rubber set. Meski langkah Simon di turnamen ini cukup gemilang, namun akhirnya kandas ditangan Taufik Hidayat.  Dari catatan, Simon berhasil mengalahkan Lee Chong Wei (MAS) yang juga merupakan unggulan satu dan juga Sony Dwi Kuncoro. Taufik menang atas Simon dengan 13-21, 21-12 dan 21-18.


Namun kesuksesan dua wakil Indonesia tersebut gagal di ikuti oleh ganda Campuran yang juga gagal menciptakan All Indonesian Final. Dua wakil Indonesia harus gagal dari lawan masing-masing. Hendra A Gunawan/Vita Marissa kandas atas Songphon Anugritayawon/Kuncala Voravichitcaikul (THA) dengan dua set langsung dengan 18-21 dan 16-21. Sementara Nova Widianto/Lilyana Natsir juga kandas dari Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen (DEN) juga dengan dua set langsung. Nova/Lilyana menyerah dengan 18-21 dan 12-21.  Di nomor ganda putri, Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii juga gagal ke final setelah tidak mampu melanjutkan permainan akibat cedera. Meski berhasil mengacak-acak pertahanan Ma Jin /Wang Xiaoli, namun set kedua dan ketiga akhirnya harus menyerah dengan 21-18, 14-21, dan 10-17.

YONEX JAPAN OPEN SUPER SERIES 2009; INDONESIA PASTIKAN DUA TEMPAT DI FINAL

Indonesia memastikan dua tempat di final setelah terjadi All Indonesian Semifinal di nomor tunggal dan ganda putra.  Bahkan di nomor ganda putra berpeluang terjadi All Indonesian Final jika saja pasangan ganda putra Indonesia lainnya mampu menaklukkan lawannya. Di nomor tunggal putra, Simon Santoso melangkah ke semifinal setelah mengalahkan rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro dengan 21-16 dan 21-17. Di semifinal Simon akan bertemu dengan Taufik Hidayat yang juga melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Park Sung Hwan (KOR) dengan rubber set. Taufik berhasil mengalahkan pemain veteran asal Korea dengan bersusah payah. Sempat kehilangan set pertama, Taufik mampu bangkit di dua set berikutnya. Taufik menang dengan 12-21, 28-26 dan 21-15.

Sementara itu ganda putra juga terjadi All Indonesian semi final antara Markis Kido/Hendra Setiawan dengan Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra melangkah ke semifinal setelah menaklukkan Hwang Ji Man/Shin Baek Cheol (KOR) dengan dua set langsung. Markis/Hendra menang dengan 21-13 dan 21-19. Lawan Markis/Hendra adalah Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang berhasil melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Mathias Boe/Cartsen Mogensen (DEN) dengan 21-19, 12-21 dan 21-16. Sedangkan ganda putra lainnya Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki melangkah ke semifinal setelah mengalahkan M. Zakry Abdul Latief/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari (MAS) dengan 25-23, 16-21 dan 21-10.

Kesuksesan yang sama juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Hendra A Gunawan/Vita Marissa  dan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysa Polii untuk melangkah ke semifinal. Namun kesuksesan tersebut gagal diikuti oleh ganda putri Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari yang berhasil ditekuk pemain tuan rumah Miyuki Maeda/Satoko Suetsune  dengan 19-21 dan 10-21, dan ganda campuran Devin Lahardi/Lita Nurlita yang harus mengakui keunggulan Joachim Fischer NIelsen/Christina Pedersen (DEN) dengan tiga set. Devin lita kalah dengan 21-19, 9-21 dan 9-21.

Sunday, June 21, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES; TAUFIK HIDAYAT WAKILI INDONESIA DI FINAL

Indonesia meloloskan Taufik Hidayat di final Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno  Jakarta. Taufik melangkah ke final setelah menekuk unggulan ke 4 yang juga rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.  Bermain di depan publik sendiri kedua pemain tuan rumah tersebut bermain cukup seru dengan gegap gempita penonton istora yang mendukung jagonya masing-masing.

Taufik Hidayat yang berambisi untuk dapat meraih gelar ke 7 sekaligus memecahkan rekor yang telah di buat Ardi B Wiranata yang memenangi Indonesia open sebanyak 6 kali.  Di set pertama kedudukan cukup berimbang. Baik Sony maupun Taufik bermain dengan performanya masing-masing. Akan tetapi Taufik yang bermain diluar pelatnas tentu memiliki semangat yang tinggi untuk dapat mengalahkan pemain pelatnas sehingga bermain lepas. Taufik menang atas Sony dengan 21-17 dan 21-14 sekaligus memastikan diri untuk tampil di final. Di final Taufik Hidayat akan berhadapan dengan Lee Chong Wei(MAS) yang berhasil menekuk Chen Jin dengan 21-15 dan 22-20.

Sayang sekali kesuksesan Taufik gagal diikuti oleh ganda putra tumpuan Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan. Markis/Hendra gagal ke final setelah di jegal pemain Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Bermain dengan dukungan penuh penonton Istora tidak membuat pasangan ganda Indonesia mampu bermain lepas. Apalagi Jung Jae Sung/Lee Yong Dae adalah pasangan ganda kuat Korea yang beberapa kali mempecundangi permainan Markis/Hendra. Markis Hendra gagal dengan 19-21 dan 17-21. Dengan demikian perolehan gelar di Indonesia Super Series 2009 ini menurun dibanding tahun 2008 yang mendapatkan 2 gelar. Bahkan Indonesia terancam tidak mendapat gelar seperti 2007 silam jika Taufik gagal membendung permainan Chong Wei.  Malaysia di Indonesia super series 2009 ini meloloskan 2 wakilnya di nomor tunggal putra dan ganda putri. Sedangkan China sudah meloloskan nomor ganda putra, ganda campuran dan tunggal putri. Tunggal putri juga berpeluang terjadi All China final jika Lu Lan menang atas Saina Nehwal (IND)

Saturday, June 20, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; NOVA/LILYANA GAGAL, TUNGGAL PUTRA PASTIKAN KE FINAL

Indonesia memastikan satu tempat di final setelah terjadi all Indonesian Semifinal Djarum Indonesia Super Series 2009. Kepastian terjadi duel sesama pemain Indonesia setelah Taufik Hidayat memastikan diri untuk melangkah ke semifinal setelah menekuk Peter Heog Gada(DEN). Sebelumnya Sony Dwi Kuncoro telah terlebih dahulu melangkah ke semifinal setelah mengalahkan Yan Kit Chan (HKG) dengan 18-21, 21-17 dan 21-10.

Taufik Hidayat melangkah ke semifinal setelah terjadi 'final kepagian' di perempat final dengan Peter Heog Gade. Publik Istora pun terlonjak setelah Taufik memastikan diri ke semifinal. Perjuangan Taufik patut diacungi jempol, bermain dibawah tekanan Gade yang secara permainan berimbang dan lebih berpengalaman, akhirnya Taufik unggul dan memenangi pertandingan.

Di set pertama perolehan angkanya cukup ketat. Set pertama dimenangkan oleh Taufik dengan 21-19. Memasuki set kedua Taufik Hidayat tidak dapat mengembangkan permainan dan berkali-kali bolanya keluar atau nyangkut di net. Taufik banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga set kedua direbut oleh Gade dengan 8-21. Memasuki set ketiga, Taufik sempat ketinggalan 1-4 atas Gade namun secara berturut-turut meraih angka dan dapat menyamakan kedudukan 4-4 bahkan unggul terlebih dahulu 5-4. Akan tetapi Gade berhasil menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Kejar mengejar angka pun terjadi. Taufik sempat unggul terlebih dahulu dengan 20-18, akan tetapi Gade mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Publik Istora pun di buat menahan nafas dan saat-saat yang mendebarkan tersebut akhirnya berhasil diredam dan menjadi kegembiraan setelah Taufik unggul terlebih dahulu 21-20. Ketika pengembalian bola Gade melambung jauh keluar sisi kiri Taufik maka berakhirlah permainan dengan kedudukan 22-20 untuk kemenangan Taufik Hidayat sekaligus memastikan diri ke semifinal untuk menghadapi rekan senegaranya Sony Dwi Kuncoro.

Indonesia juga meloloskan ganda putra Markis Kido/Hendra setiawan setelah mengandaskan rekan senegaranya Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan. Markis/Hendra menekuk permainan pemain non pelatnas tersebut dengan 21-19 dan 21-11. Namun sayang sekali kemenangan Markis/Hendra tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia lainnya Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang harus takluk dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS) dengan rubber set. Luluk/Joko takluk dengan 11-21, 21-17 dan 11-21.

Kegagalan serupa juga diraih oleh ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir yang harus tumbang setelah dikalahkan Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Prestasi Nova/Lilyana akhir-akhir ini memang menurun. Di ajang Indonesia Super Series 2008 Nova/Lily mampu melangkah hingga semifinal sebelum dikalahkan Thomas Layborn/Kamilla Ritter juhl (DEN). Namun perolehan poin tahun 2009 ini, Nova/Lily hanya mencapai perempat final. Nova/Lily takluk dari Zheng Bo/Ma Jin dengan dua set langsung 21-17 dan 21-18.

Sementara itu Maria Febe Kusumastuti satu-satunya tunggal putri yang tersisa juga harus takluk dari tangan Wang Lin (CHN) dengan 11-21 dan 10-21. Maria Febe tidak berdaya menghadapi Wang Lin. Jika dilihat dari track record sebenarnya Wang Lin juga baru keluar sebagai pemain yang bermain di turnamen besar, namun Maria Febe yang masih bernaung di Club Djarum jarang sekali di kirimkan ke berbagai turnamen luar negeri. Sehingga jam terbangnya kurang.

Friday, June 19, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES ; NITYA/GREYS TUMBANG, TAUFIK KE PEREMPAT FINAL

Satu-satunya wakil ganda putri yang tersisa Nitya Krishinda Mahesawari/Greysa Polii harus mengakui keunggulan Chen Xu/Zhao Yunlei (CHN) dalam perebutan satu tiket ke perempat final turnamen Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta. Bertanding di publiknya sendiri, Greysa Polii memperlihatkan atraksi-atraksi yang cukup mendebarkan jantung dengna jatuh bangun saat menerima bola-bola dari pemain China, namun selalu dapat dimentahkan dengan kesiapan Nitya di belakang meski Greysa Polii jatuh akan tetapi dapat membuahkan poin buat Indonesia.

Di set pertama finalis Aviva Singapore Super Series 2009 ini berhasil mengungguli lawan bahkan unggul lebih dahulu dengan perolehan angka 20-17 atas China. Namun China mampu mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Pertandingan dan sorak sorai penonton pun sangat ramai, bahkan sudah seperti saat perebutan Piala Uber silam. Set pertama ditutup Nitya/Greys dengan 23-21. Memasuki set kedua Greysa Polii sering sekali melakukan kesalahan sendiri sehingga Chen Xu/Zhao Yunlei mampu mengungguli jauh. Set kedua ditutup dengan 11-21 sekaligus menyamakan kedudukan dan terjadi rubber set. Di set penentuan permainan Indonesia tidak berkembang dan kalah telak dengan 8-21 sekaligus mengubur impian publik Indonesia untuk dapat melihat kiprah Nitya/Greys lebih jauh.

Sementara itu peraih medali Emas Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Bonsaak Ponsana (THA) dengan pertandingan tiga set. Memiliki tipe permainan yang sama, keduanya sama-sama imbang, namun kesiapan Taufik dan dukungan penuh penonton Istora menyebabkan Taufik kian percaya diri dan dapat memenangi pertandingan. Taufik Hidayat menang dengan 21-17, 19-21 dan 21-10. Di semifinal Taufik akan ditantang unggulan kedua Peter Heog Gade (DEN). Sukses yang sama juga di raih tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro. Sony melangkah ke perempat final setelah berhasil menumbangkan Wong Chong Hann (MAS) dengan cukup mudah. Sony menaklukkan Chong Hann dengan 21-8 dan 21-12. Di perempat final Sony akan di tantang Yan Kit Chan (HKG).

Kesuksesan dua tunggal putra Indonesia gagal di ikuti oleh Simon Santoso yang harus tumbang dari tangan Park Sung Hwan (KOR). Bermain di partai terakhir yang mulai sepi penonton,  Simon tidak mampu memenuhi ambisinya untuk dapat mengalahkan Park Sung Hwan. Simon kalah dengan 16-21 dan 17-21.

Sementara itu Indonesia juga meloloskan Nova Widianto/Lilyana Natsir ke perempat final setelah menekuk permainan Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung (KOR) dengan dua set langsung 21-17 dan 21-17. Nova/Lily di perempat final akan menghadapi Zheng Bo/Ma Jin (CHN). Pertandingan melawan Zheng Bo/Ma Jin di prediksi akan berlangsung seru. Di ganda putra, Indonesia masih memiliki 3 wakilnya. Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil mengalahkan Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya (SIN) dengan tiga set 21-11, 18-21 dan 21-18. Sementara itu Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto juga berhasil melangkah ke perempat final setelah mengalahkan Chin Baek Choel/Hwang Ji Man (KOR) dengan 20-22, 21-17 dan 21-11. Namun sayang sekali di perempat final Hendra A Gunawan/Alvent Yulianto sudah harus bertemu rekan senegaranya Markis Kido/Hendra Setiawan. Ganda putra lainnya yang lolos adalah Luluk Hadiyanto/Joko Riyadi yang menang atas Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan 21-16 dan 24-22. Di perempat final Luluk/Joko sudah menemui hambatan dari Koo Kien Kit/Tan Boon Heong (MAS).

Di tunggal putri, Indonesia juga masih memiliki wakilnya. Maria Febe Kusumastuti dari Klub Djarum berhasil melangkah ke perempat final setelah mengandaskan Aditi Mutatkar (IND) dengan 21-8 dan 21-5. Namun di perempat final lawan Maria Febe adalah tunggal putri China Lu Lan.

Thursday, June 18, 2009

DJARUM INDONESIA SUPER SERIES 2009; FIRDA KE BABAK KEDUA, BONA/AHSAN TUMBANG

Setelah Maria Kristin gagal melangkah ke babak kedua, tunggal putri menyisakan Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti(CJ) untuk melangkah ke babak kedua. Dalam laga pertama kejuaraan Djarum Indonesia Super Series 2009 yang berlangsung di Istora Senayan, Firdasari berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengalahkan Yao Jie (NED) dalam dua set langsung. Meski Yao Jie mantan pemain China yang kini membela Belanda juga merupakan pemain kuat, namun Firda mampu berbuat banyak dan memenangi pertandingan dengan 21-14 dan 21-16. Dibabak kedua Firda sudah harus berjibaku dengan pemain China Wang Lin yang merupakan unggulan ketiga. Wang Lin melangkah kebabak kedua setelah mengalahkan Salakjit Ponsana (THA) dengan 21-15 dan 21-17.

Sementara itu tunggal putri Indonesia lainnya Maria Febe Kusumastuti dari Club DJarum juga berhasil melangkah ke babak kedua setelah mengandaskan permainan Pi Hongyan (FRA). Maria Febe menang dalam pertandingan tiga set dengan 24-22, 6-21 dan 21-15. Di babak kedua Maria Febe ditantang Aditi Kumar (IND) yang juga melangkah kebabak kedua setelah mengalahkan Nicole Grether (GER) dengan 21-19, 19-21 dan 21-7. Sementara itu China yang merupakan ladang bagi tunggal putri meloloskan semua wakilnya ke babak kedua. Zhang Ning yang pada tahun 2008 masih bermain di Indonesia super Series, kali ini terlihat berbeda karena Zhang Ning kini sudah menjadi pelatih untuk menangani Wang Yihan.  Terlihat aneh karena biasanya Zhang Ning bermain, tapi kali ini pemandangan di depan mata adalah Zhang Ning dengan jaket kuning Chinanya dan tas serta buku catatan yang dipegang.

Di nomor ganda putra, M. Ahsan/Bona Septono gagal melangkah ke babak kedua setelah dikalahkan Anthony Clark/Nathan Robertson (ENG) dengan permainan tiga set. Sayang sekali ganda putra Indonesia tersebut kalah, karena Ahsan cedera saat sedang bertanding sehingga permainannya tidak maksimal dan terkesan dipaksakan. M. Ahsan/Bona Septono menyerah dengan 21-15, 16-21 dan 10-21. Namun kegagalan M. Ahsan/Bona Septono berhasil diredam setelah Markis Kido/Hendra Setiawan melangkah kebabak kedua terlebih dahulu atas lawannya Michael Fuch/Ingo Kindervater dengan 21-14 dan 21-10. Hasil lainnya adalah Alvent Yulianto/Hendra A Gunawan yang juga berhasil melangkah kebabak kedua setelah mengalahkan Chong Tan Fook/Lee Wan Wah (MAS) 16-21, 21-18 dan 21-17.

Di nomor ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir melangkah mulus dengan menundukkan Wang Chia Min/Wang Pei Rong (TPE) dengan 22-20 dan 21-13. Di tunggal putra, Taufik Hidayat juga melangkah mulus setelah menumbangkan Andrew Smith (ENG) dengan 21-10 dan 21-15. Di babak kedua Taufik ditantang Bonsaak Ponsana (THA). Taufik tampil memukau penonton. Ada yang berbeda dari Taufik Hidayat, Selain baru meluncurkan THL (Taufik Hidayat Line), Taufik juga kelihatan lebih ramah dari biasanya, Ia mau menyapa penonton dan mau difoto tidak seperti yang sudah-sudah Taufik langsung kabur dari arena pertandingan.